Anda di halaman 1dari 8

Farmaka

Suplemen Volume 16 Nomor 1 141

REVIEW: WARFARIN DAN INTERAKSINYA DENGAN OBAT OBAT LAIN


(ANTIDEPRESAN, ANTIBIOTIK, ANTIINFLAMASI NONSTEROID, DAN
PARASETAMOL)

Syafira Aulia, Resmi Mustarichie


Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran
Jl.Raya Bandung Sumedang km 21 Jatinangor 45363
syafiraulia.sa@gmail.com

ABSTRAK
Warfarin sangat populer digunakan sebagai antikoagulan semenjak tahun 1954. Namun,
warfarin ini masih memiliki keterbatasan, yakni indeks terapi yang sempit serta interaksinya
dengan obat dapat menyebabkan efek yang tidak diinginkan. Obat obat yang memiliki interaksi
antara lain sertraline, citalopram-escitalopram, paroxetin, fluvoxamine, fluoxetine, venlafaxine,
duloxetin, azithromycin, levofloxacin, trimetoprim /sulfametoksazol, antifungi golongan azol,
meloxicam, dan paracetamol. Efek interaksi ini dapat berupa risiko pendarahan, peningkatan
International Normalized Ratio (INR) hingga toksisitas warfarin.

Kata Kunci: Interaksi, Obat, Warfarin

ABSTRACT
Warfarin has been popularly used as an anticoagulant since 1954. However, this warfarin still
has limitations, a narrow therapeutic index and its interactions with other drugs cause
undesirable effects. Drugs that have interactions include sertraline, citalopram-escitalopram,
paroxetin, fluvoxamine, fluoxetine, venlafaxine, duloxetin, azithromycin, levofloxacin,
trimethoprim / sulfamethoxazole, azole antifungal, meloxicam and paracetamol. The effects of
this interaction can be the risk of bleeding, increased International Normalized Ratio (INR) to
warfarin toxicity.

Keywords: Drug, Warfarin, Interaction

Diserahkan: 4 Juli 2018, Diterima 4 Agustus 2018

PENDAHULUAN indeks terapetik yang sempit, berpotensi


Warfarin merupakan obat menyebabkan pendarahan serta berpotensi
antikoagulan yang digunakan untuk untuk berinteraksi dengan sejumlah obat
mencegah maupun mengobati trombosis dan makanan (Vieira and Huang, 2012).
pada pasien fibrilasi atrial yang disertai Dalam setahun, studi retrospektif peresepan
stroke atau embolisme paru (Nelson, et al., obat menyebutkan sedikitnya satu obat
2015) . Penggunaan warfarin ini populer dapat berinteraksi dengan warfarin yang
semenjak tahun 1954 (Wardrop and diresepkan mencapai lebih dari 81,6%
Keeling, 2008). Bahkan, tercatat bahwa pasien yang mengonsumsi obat tersebut.
banyaknya warfarin yang diresepkan Hal ini dapat meningkatkan risiko
mencapai 0,5 – 1,5 % dari seluruh penduduk morbiditas maupun mortalitas pasien,
dunia (Johnson, et al., 2011). Walaupun terutama pada pasien yang seringkali
sangat populer digunakan, warfarin masih diberikan resep warfarin (Jacobs, 2008;
memiliki keterbatasan, yakni memiliki Wittkowsky, et al., 2004). Warfarin telah
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 1 142

diketahui memiliki interaksi dengan 2006 – 2018 dengan kata kunci pencarian “
sejumlah obat seperti obat obatan golongan warfarin”, “warfarin interaction” “warfarin
antibiotika, Antiinflamasi Nonsteroid with antibiotics”, “warfarin with NSAIDs”,
(AINS), dengan aspirin maupun “warfarin with antidiuretics”, “warfarin
parasetamol (Ament, et al., 2000). with acetaminophen”, “warfarin with
Penelitian lain menyebutkan bahwa aspirin”, “warfarin with antidepressant”.
warfarin juga berinteraksi dengan obat yang Data data yang didapatkan kemudian
sering diresepkan secara bersamaan seperti dikumpulkan, dirangkum, dan didukung
antikoagulan dan diuretik (Teklay, et al., dengan data data sumber textbook serta
2014). Interaksi yang terjadi dapat berupa penelitian lain yang meliputi penelitian
perubahan farmakokinetik dari warfarin, interaksi warfarin dengan obat lain baik
termasuk di dalamnya adanya perubahan yang secara signifikan saling
absorpsi, metabolisme, transport obat yang mempengaruhi maupun yang tidak terdapat
dapat mengakibatkan penurunan maupun interaksi namun telah dilakukan penelitian.
peningkatkan aktivitas antikoagulan
Potensi Interaksi Warfarin dengan Obat
(Jacobs, 2008). Pendarahan menjadi salah
Lainnya
satu komplikasi yang disebabkan oleh
Potensi interaksi warfarin dengan
interaksi warfarin dengan obat lain dan
antidepresan, AINS serta aspirin terjadi
dapat berkontribusi dalam morbiditas
secara farmakodinamik digambarkan pada
ataupun mortalitas (Teklay, et al., 2014).
(Gambar 1). Pada gambar grafik tersebut
Oleh karena itu, dilakukan studi literatur
terlihat bahwa citalopram memiliki potensi
untuk mengetahui sejauh mana penelitian
tertinggi, disusul dengan sertaline, aspirin,
penelitian mengenai interaksi warfarin
serta paroxetine, desvenlafaxine,
dengan obat obatan lain sehingga
escitalopram dengan nilai potensial yang
memberikan gambaran untuk penelitian
sama. Kemudian, ibuprofen, fluoxetine,
lebih lanjut, menghindari kesalahan
duloxetine, venlafaxine yang juga memiliki
pengobatan serta pemberian terapi dan
nilai yang sama serta potensi terkecil
monitoring warfarin yang lebih efektif dan
dimiliki oleh meloxicam (Forbes dan
optimal.
Polasek, 2017). Kemudian, risiko yang
POKOK BAHASAN
timbul akibat interaksi warfarin dengan anti
Studi literatur ini dilakukan dengan
depresan, AINS, antibotik, parasetamol
metode berupa pengumpulan jurnal maupun
dapat dilihat (Tabel 1).
artikel penelitian yang dirilis pada tahun
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 1 143

Potensi Interaksi dengan warfarin

Antiplatelet 4

NSAID 1 2

SSRI/SNRI 3 3 6 7 2 3 2 2

0 5 10 15 20 25 30

aspirin meloxicam ibuprofen desfenlafaxine


paroxetine sertraline citalopram venlafaxine
escitalopram duloxetine fluoxetine

Gambar 1. Potensi interaksi farmakodinamik warfarin dengan antidepresan (SSRI/SNRI),

AINS, dan aspirin (Forbes and Polasek, 2017).

Tabel 1. Obat yang berinteraksi dengan warfarin

Interaksi Golongan Obat Risiko Saran


Warfarin + Selective Sertraline, Meningkatkan masa Monitor terapi
Antidepresan Serotonin Citalopram / protombin
Reuptake Escitalopram (Prothrombin Time/PT)
Inhibitor (SSRI) (tidak signifikan secara
klinis)
Paroxetin Meningkatkan Monitor Terapi
pendarahan
Fluvoxamine Meningkatkan Monitor Terapi
International
Normalized Ratio
(INR)
Fluoxetin Berpotensi tinggi Monitor Terapi
menghambat
metabolisme warfarin
Serotonin Venlafaxine Meningkatkan INR/PT
Norepinephrine
Reuptake
Inhibitor (SNRI)
Duloxetine Respon bervariasi Pertimbangkan
(menurunkan atau modifikasi
meningkatkan aktivitas terapi
antikoagulan)
(Sansone and Sansone,
2009)
Lainnya Bupropion Meningkatkan INR/PT -
(Preskorn, et al., 2006)
Mirtazapine - Monitor Terapi
(Cozza and Armstrong, 2001; Sansone and Sansone, 2009)
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 1 144

Interaksi Golongan Obat Risiko Saran


Warfarin + Azithromycin, Meningkatkan
Antibiotik Levofloxacin, aktivitas antikoagulan
trimetoprim
/sulfametoksazol
(Ghaswalla, et al., 2012)

Antifungi Azol Berisiko tinggi


menyebabkan
toksisitas warfarin
pada tubuh
(Fischer, et al., 2010)

Warfarin + Meloxicam Berisiko meningkatkan Celecoxib atau


AINS INR naproxen
(Choi, et al., 2010)

Warfarin + Parasetamol Berisiko pendarahan


Parasetamol
(Launiainen, et al., 2010)

Farmakologi Warfarin Pertama, melalui ikatan protein, dimana


Warfarin bekerja sebagai antagonis warfarin memiliki afinitas yang tinggi
vitamin K yang juga berperan dalam sintesa terhadap protein sehingga obat antidepresan
faktor koagulasi II, VII, IX dan X yang juga memiliki keterikatan yang tinggi
(Goodman and Gilman, 2008). CYP2C9 dengan protein dapat mengganti posisi
merupakan gen pengkode enzim utama tersebut dan menyebabkan warfarin banyak
yang memetabolisme warfarin (Dean, dalam bentuk bebas diiringi dengan
2012). Efek samping yang sering peningkatan aktivitas antikoagulan. Kedua,
ditimbulkan dari reaksi terapi warfarin ialah melalui sistem isoenzim sitokrom P-450,
pendarahan, dengan beberapa faktor risiko yang berkaitan dengan eliminasi warfarin.
lain seperti usia, penyakit hati, konsumsi Obat antidepresan dapat menginhibisi
alkohol, INR yang tidak stabil maupun yang isoenzim sehingga terjadi penurunan
telah melebihi 3 (Delaney, et al., 2007; kecepatan eliminasi (Sansone and Sansone,
Shalansky, et al., 2007; Oden and Fahlen, 2009). Melalui hasil yang dijelaskan tabel 1,
2002). sertraline memiliki kemungkinan untuk
memberi pengaruh pada PT karena
Interaksi Warfarin dengan Antidepresan
sertraline dengan warfarin memiliki
Terdapat 2 teori yang
interaksi farmakodinamik dimana
memungkinkan warfarin memiliki interaksi
antidepresan ini memiliki afinitas yang
dengan obat golongan antidepresan.
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 1 145

tinggi terhadap protein sehingga dapat dengan warfarin apabila diberikan secara
meningkatkan aktivitas antikoagulan dari bersamaan (Teklay, et al., 2014). Hal ini
warfarin yang memiliki ikatan protein disebabkan antibiotik dapat menghambat
mencapai 99% (Sansone and Sansone, pertumbuhan flora intestinal dan
2009; Bachawati, 2010). Paroxetine tidak memproduksi vitamin K dan metabolisme
berhubungan dengan isoenzim sitokrom warfarin akan terhambat beriringan dengan
yang memetabolisme warfarin, namun meningkatnya aktivitas antikoagulan.
pengaruh interaksinya menyebabkan Contrimoksazol dan antifungi azol
pendarahan (Bachawati, 2010). Paroxetine dimungkinkan menghambat isoenzim
memiliki afinitas yang sangat tinggi sitokrom yang memetabolisme warfarin
terhadap transporter serotonin sehingga (CYP2C9) sehingga berisiko tinggi
meningkatkan risiko pendarahan (Opatrny menyebabkan pendarahan (Fischer, et al.,
et al., 2008). Begitupun dengan duloxetine 2010).
yang juga memiliki ikatan kuat dengan
Interaksi Warfarin dengan AINS
protein (Bachawati, 2010), dimungkinkan
Obat obatan golongan AINS bekerja
adanya perubahan distribusi warfarin
dengan memblokade secara reversibel
(Monastero, et al., 2007) sehingga
cyclo-oxygenase yang mempengaruhi
menyebabkan respon baik menurunkan atau
aktivitas thromboxane platelet A2. Hal ini
meningkatkan aktivitas antikoagulan
akan menyebabkan inhibisi platelet secara
(variasi respon). Mirtazapine dilaporkan
parsial dan merusak mukosa gastric serta
tidak memiliki interaksi dengan warfarin,
meningkatkan pendarahan pada saluran
namun tetap dalam kehati-hatian (Sansone
gastrointestinal (Ho and Brighton, 2002).
and Sansone, 2009). Duloxetin dan
Meloxicam disebutkan dapat meningkatkan
venlafaxine atau desvenlafaxine memiliki
INR sehingga apabila menggunakan AINS
risiko rendah untuk berinteraksi dengan
bersamaan dengan warfarin, disarankan
warfarin (Sansone and Sansone, 2009).
untuk memilih celecoxib atau naproxen.
Interaksi Warfarin dengan Antibiotik Namun, tetap berhati hati dalam
Seringkali ditemui peresepan penggunaan AINS untuk pasien yang
warfarin dengan beberapa antibiotik. menerima terapi warfarin (Choi, et al.,
Melalui studi cohort, antibiotik oral dengan 2010).
zat aktif azithromycin, levofloxacin, dan
Interaksi Warfarin dengan Parasetamol
trimetoprim/sulfametoxazol menyebabkan
Parasetamol merupakan obat yang
peningkatan aktivitas antikoagulan
termasuk dalam golongan “analgesik
(Ghaswalla, et al., 2012). Hampir semua
analin” (Bertolini, et al., 2007). Adanya
antibiotik dapat menyebabkan interaksi
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 1 146

peningkatan risiko 4,6 dan 2,7 kali Meloxicam yang merupakan golongan
pendarahan secara signifikan efek samping AINS pun dapat meningkatkan nilai INR.
dari pengonsumsian warfarin dan Parasetamol menyebabkan risiko
parasetamol secara simultan bila pendarahan bila diberikan bersamaan
dibandingkan dengan konsumsi warfarin dengan warfarin.
saja. Namun, belum ada penjelasan yang Warfarin ini memiliki variasi hubungan
jelas mengenai hal ini sehingga perlu dosis-respon yang bervariasi, sehingga
pertimbangan pemberian parasetamol pada interaksi antar obat ini dapat memberikan
pasien yang menerima terapi warfarin hasil yang berbeda, terutama antar ras
(Launiainen, et al., 2010). Pada skala yang manusia, serta dipengaruhi oleh adanya
lebih besar, parasetamol tidak hanya dapat variasi gen yang mengkode CYP2C9. Oleh
menginhibisi produksi vitamin K yang karenanya, perlu monitor secara berkala
berperan pada protein kaskade koagulasi, efek samping yang ditimbulkan serta
namun seluruh protein vitamin K yang melakukan pertimbangan dalam pemilihan
secara normal berfungsi untuk inhibisi terapi. Selain itu, perlu studi lebih lanjut
kalsifikasi dan memodulasi transduksi mengenai interaksi warfarin dengan obat
sinyal serta pertumbuhan sel. Oleh karena lainnya yang memungkinkan dapat
itu, perlu adanya evaluasi efek jangka berinteraksi melalui induksi isoenzim
panjang parasetamol (Lopes, et al., 2011). CYP2C9, ikatan protein ataupun yang
berhubungan dengan vitamin K.
SIMPULAN
Interaksi warfarin dengan obat
DAFTAR PUSTAKA
lainnya dapat melalui interaksi secara
Ament, P.W., Bertolino, J.G., and
farmakokinetik maupun farmakodinamik..
Liszewski, J.L. 2000. Clinically
Golongan antidepresan yang dapat Significant Drug Interactions. Am
Fam Physician, 61(6): 1745 – 54.
meningkatkan aktivitas antikoagulan
Bachawati, M. 2010. Anticoagulation and
warfarin ialah sertraline, duloxetine, Psychotropic Medications. Curr
Psychiatry Rep, 12(3): 265 – 71.
paroxetine, fluoxetine, citalopram,
Bertolini,A., Ferrari, A., Ottani, A., et al.
escitalopram, sedangkan venlafaksin, 2007. Paracetamol: New Vistas of
an Old Drug. CNS Drug Rev, Vol 12
fluvoxamine bupropion dapat
(3): 250 -75.
meningkatkan INR. Antibiotik yang dapat Choi, K.H., Kim, A.J., Son, I.J. et al. 2010.
Risk Factor of Drug Interaction
meningkatkan aktivitas warfarin ialah
between Warfarin and Nonsteroidal
azithromycin, Levofloxacin, trimetoprim Anti-Inflammatory Drugs in
Practical Setting. J Korean Med Sci,
/sulfametoksazol sedangkan antifungi azol
25(3): 337 – 41.
dapat menyebabkan toksisitas warfarin. Cozza and Armstrong. 2001. Drug
Interaction Principles for Medical
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 1 147

Practice. Washington: American Warfarin and Paracetamol:


Psychiatric Publishing. Evidence From a Post-Mortem
Dean, L. 2012. Warfarin Therapy and Study. European Journal of Clinical
VKORC1 and CYP Genotype. Pharmacology, 66(1): 97-103.
Available online at Lopes, R.D., Horowiz, J.D., Garcia, D.A., et
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/book al. 2011. Warfarin and
s/NBK84174/ [Accessed on July 2nd Acetaminophen Interaction: A
2018] Summary of The Evidence and
Delaney, J.A., Opatrny, L., Brophy, J.M., et Biologic Plausibility. Blood,
al. 2007. Drug Drug Interaction 118(24): 6269 -73.
between Antithrombotic Monastero, R., Camarda, R., and Camard,
Medications and The Risk of C. 2007. Potential Drug-Drug
Gastrointestinal Bleeding. CMAJ, Interaction Between Duloxetine and
177(4): 347 – 51. Acenocoumarol in a Patient with
Fischer, H.D., Juurlink, D.N., Mamdani, Alzheimers Disease. Clinical
M.M., et al. 2010. Hemorrhage Therapeutics, 29(12) : 2706 – 09.
During Warfarin Therapy Nelson, W.W., Wang, L., Baser, O., et al.
Associated with Contrimoxazole 2015. Out-of-Range INR Values
and Other Urinanry Tract Anti- and Outcomes among New
infective Agent. Arch Intern Med, Warfarin Patient with Non-Valvular
170(7): 617 – 21. Atrial Fibrillation. Int J Clin Pharm,
Forbes, H.L., and Polasek, T.M. 2017. 37(1): 53-9.
Potential Drug-Drug Interaction Oden, A and Fahlen, M. 2002. Oral
with Direct Oral Anticoagulants in Anticoagulation and Risk of Death:
Ederly Hospitalized Patient. Ther a Medical Record Linkage Study.
Adv Drug Saf , 8(10): 319 - 28. BMJ, 325(7372) : 1073-5.
Ghaswalla, P.K., Harpe, S.E., Tassone, D., Opatrny, L., Delaney, J.A.C., and Suissa, S.
et al. 2012. Warfarin-Antibiotic 2008. Gastro-intestinal
Interactions in Older Adult of an Haemorrhage Risks of Selective
Outpatient Antikoagulan Clinic. Serotonin Receptor Antagonist
The American Journal of Geriatric Therapy: A New Look. British
Pharmacotherapy, 10(6): 352- 60. Journal Clinical Pharmacology,
Goodman and Gilman. 2008. Manual of 66(1): 76-81.
Pharmacology and Therapeutics. Preskorn, S., Gonzales, S.B., and Flockhart,
California: Mc-Graw Hill. D. 2006. Clinically Relevant
Ho, L.H., and Brighton, T. 2002. Warfarin, Pharmacology of Neuropsychiatric
Antiplatelet Drugs and Their Drugs Approved Over the Last
Interactions. Aust Prescr, 25(4): 81- Three Years: Part II. Journal of
5. Psychiatric Practice, 12(5): 312 –
Jacobs, L.G. 2008. Warfarin Pharmacology, 6.
Clinical Management, and Sansone, R.A., and Sansone, L.A. 2009.
Evaluation of Hemorrhagic Risk for Warfarin and Antidepressants.
the Elderly. Cardiol Clin, 26(2): 157 Psychiatry (Edgmont), 6(7): 24 -9.
– 67. Sayal, K.S., McConnel, D., McConnel,
Johnson, J.A., Gong, L., Carillo, M.W., et H.W., et al. 2000. Psychotropic
al. 2011. Clinical Pharmacogenetics Interactions with Warfarin. Acta
Implementation Consortium Psychiatr Scand, 102(4): 250 - 5.
Guidelines for CYP2C9 and Shalansky, S., Lynd, L., Richardson, K., et
VKORC1 Genotypes and Warfarin al. 2007. Risk of Warfarin-related
Dosing. Clin Pharmacol Ther, Vol Bleeding Events and
90 (4): 625 – 29. Supratherapeutic International
Launiainen, T., Sajantila, A., and Rasanen, Normalized Ratios Associated with
I., et al. 2010. Adverse Interaction of Complementary and Alternative
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 1 148

Medicine: a Longitudinal Analysis. Wardrob, D. and Keeling, D. 2008. The


Pharmacotherapy, 27(9): 1237 – 47. Story of the Discovery of Heparin
Teklay, G., Shiferaw, N., Legesse, B., et al. and Warfarin. British Journal of
2014. Drug – Drug Interactions and Haematology, 141(6): 757 – 63.
Risk of Bleeding among Inpatients Wittkowsky, A.K., Boccuzzi, S.J., Wogen,
on Warfarin Therapy: a Prospective J., et al. 2004. Frequency of
Observational Study. Thrombosis Concurrent Use of Warfarin with
Journal, 12(20): 1 – 8. Potentially Interacting Drugs.
Vieira, M.D.L.T. and Huang, S.M. 2012. Pharmacotherapy, 24(12): 1668 –
Botanical-Drug Interactions: a 1674.
Scientific Perspective. Planta
Medica, 78(13): 1400 – 15.

Anda mungkin juga menyukai