1 PB
1 PB
ABSTRAK
Warfarin sangat populer digunakan sebagai antikoagulan semenjak tahun 1954. Namun,
warfarin ini masih memiliki keterbatasan, yakni indeks terapi yang sempit serta interaksinya
dengan obat dapat menyebabkan efek yang tidak diinginkan. Obat obat yang memiliki interaksi
antara lain sertraline, citalopram-escitalopram, paroxetin, fluvoxamine, fluoxetine, venlafaxine,
duloxetin, azithromycin, levofloxacin, trimetoprim /sulfametoksazol, antifungi golongan azol,
meloxicam, dan paracetamol. Efek interaksi ini dapat berupa risiko pendarahan, peningkatan
International Normalized Ratio (INR) hingga toksisitas warfarin.
ABSTRACT
Warfarin has been popularly used as an anticoagulant since 1954. However, this warfarin still
has limitations, a narrow therapeutic index and its interactions with other drugs cause
undesirable effects. Drugs that have interactions include sertraline, citalopram-escitalopram,
paroxetin, fluvoxamine, fluoxetine, venlafaxine, duloxetin, azithromycin, levofloxacin,
trimethoprim / sulfamethoxazole, azole antifungal, meloxicam and paracetamol. The effects of
this interaction can be the risk of bleeding, increased International Normalized Ratio (INR) to
warfarin toxicity.
diketahui memiliki interaksi dengan 2006 – 2018 dengan kata kunci pencarian “
sejumlah obat seperti obat obatan golongan warfarin”, “warfarin interaction” “warfarin
antibiotika, Antiinflamasi Nonsteroid with antibiotics”, “warfarin with NSAIDs”,
(AINS), dengan aspirin maupun “warfarin with antidiuretics”, “warfarin
parasetamol (Ament, et al., 2000). with acetaminophen”, “warfarin with
Penelitian lain menyebutkan bahwa aspirin”, “warfarin with antidepressant”.
warfarin juga berinteraksi dengan obat yang Data data yang didapatkan kemudian
sering diresepkan secara bersamaan seperti dikumpulkan, dirangkum, dan didukung
antikoagulan dan diuretik (Teklay, et al., dengan data data sumber textbook serta
2014). Interaksi yang terjadi dapat berupa penelitian lain yang meliputi penelitian
perubahan farmakokinetik dari warfarin, interaksi warfarin dengan obat lain baik
termasuk di dalamnya adanya perubahan yang secara signifikan saling
absorpsi, metabolisme, transport obat yang mempengaruhi maupun yang tidak terdapat
dapat mengakibatkan penurunan maupun interaksi namun telah dilakukan penelitian.
peningkatkan aktivitas antikoagulan
Potensi Interaksi Warfarin dengan Obat
(Jacobs, 2008). Pendarahan menjadi salah
Lainnya
satu komplikasi yang disebabkan oleh
Potensi interaksi warfarin dengan
interaksi warfarin dengan obat lain dan
antidepresan, AINS serta aspirin terjadi
dapat berkontribusi dalam morbiditas
secara farmakodinamik digambarkan pada
ataupun mortalitas (Teklay, et al., 2014).
(Gambar 1). Pada gambar grafik tersebut
Oleh karena itu, dilakukan studi literatur
terlihat bahwa citalopram memiliki potensi
untuk mengetahui sejauh mana penelitian
tertinggi, disusul dengan sertaline, aspirin,
penelitian mengenai interaksi warfarin
serta paroxetine, desvenlafaxine,
dengan obat obatan lain sehingga
escitalopram dengan nilai potensial yang
memberikan gambaran untuk penelitian
sama. Kemudian, ibuprofen, fluoxetine,
lebih lanjut, menghindari kesalahan
duloxetine, venlafaxine yang juga memiliki
pengobatan serta pemberian terapi dan
nilai yang sama serta potensi terkecil
monitoring warfarin yang lebih efektif dan
dimiliki oleh meloxicam (Forbes dan
optimal.
Polasek, 2017). Kemudian, risiko yang
POKOK BAHASAN
timbul akibat interaksi warfarin dengan anti
Studi literatur ini dilakukan dengan
depresan, AINS, antibotik, parasetamol
metode berupa pengumpulan jurnal maupun
dapat dilihat (Tabel 1).
artikel penelitian yang dirilis pada tahun
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 1 143
Antiplatelet 4
NSAID 1 2
SSRI/SNRI 3 3 6 7 2 3 2 2
0 5 10 15 20 25 30
tinggi terhadap protein sehingga dapat dengan warfarin apabila diberikan secara
meningkatkan aktivitas antikoagulan dari bersamaan (Teklay, et al., 2014). Hal ini
warfarin yang memiliki ikatan protein disebabkan antibiotik dapat menghambat
mencapai 99% (Sansone and Sansone, pertumbuhan flora intestinal dan
2009; Bachawati, 2010). Paroxetine tidak memproduksi vitamin K dan metabolisme
berhubungan dengan isoenzim sitokrom warfarin akan terhambat beriringan dengan
yang memetabolisme warfarin, namun meningkatnya aktivitas antikoagulan.
pengaruh interaksinya menyebabkan Contrimoksazol dan antifungi azol
pendarahan (Bachawati, 2010). Paroxetine dimungkinkan menghambat isoenzim
memiliki afinitas yang sangat tinggi sitokrom yang memetabolisme warfarin
terhadap transporter serotonin sehingga (CYP2C9) sehingga berisiko tinggi
meningkatkan risiko pendarahan (Opatrny menyebabkan pendarahan (Fischer, et al.,
et al., 2008). Begitupun dengan duloxetine 2010).
yang juga memiliki ikatan kuat dengan
Interaksi Warfarin dengan AINS
protein (Bachawati, 2010), dimungkinkan
Obat obatan golongan AINS bekerja
adanya perubahan distribusi warfarin
dengan memblokade secara reversibel
(Monastero, et al., 2007) sehingga
cyclo-oxygenase yang mempengaruhi
menyebabkan respon baik menurunkan atau
aktivitas thromboxane platelet A2. Hal ini
meningkatkan aktivitas antikoagulan
akan menyebabkan inhibisi platelet secara
(variasi respon). Mirtazapine dilaporkan
parsial dan merusak mukosa gastric serta
tidak memiliki interaksi dengan warfarin,
meningkatkan pendarahan pada saluran
namun tetap dalam kehati-hatian (Sansone
gastrointestinal (Ho and Brighton, 2002).
and Sansone, 2009). Duloxetin dan
Meloxicam disebutkan dapat meningkatkan
venlafaxine atau desvenlafaxine memiliki
INR sehingga apabila menggunakan AINS
risiko rendah untuk berinteraksi dengan
bersamaan dengan warfarin, disarankan
warfarin (Sansone and Sansone, 2009).
untuk memilih celecoxib atau naproxen.
Interaksi Warfarin dengan Antibiotik Namun, tetap berhati hati dalam
Seringkali ditemui peresepan penggunaan AINS untuk pasien yang
warfarin dengan beberapa antibiotik. menerima terapi warfarin (Choi, et al.,
Melalui studi cohort, antibiotik oral dengan 2010).
zat aktif azithromycin, levofloxacin, dan
Interaksi Warfarin dengan Parasetamol
trimetoprim/sulfametoxazol menyebabkan
Parasetamol merupakan obat yang
peningkatan aktivitas antikoagulan
termasuk dalam golongan “analgesik
(Ghaswalla, et al., 2012). Hampir semua
analin” (Bertolini, et al., 2007). Adanya
antibiotik dapat menyebabkan interaksi
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 1 146
peningkatan risiko 4,6 dan 2,7 kali Meloxicam yang merupakan golongan
pendarahan secara signifikan efek samping AINS pun dapat meningkatkan nilai INR.
dari pengonsumsian warfarin dan Parasetamol menyebabkan risiko
parasetamol secara simultan bila pendarahan bila diberikan bersamaan
dibandingkan dengan konsumsi warfarin dengan warfarin.
saja. Namun, belum ada penjelasan yang Warfarin ini memiliki variasi hubungan
jelas mengenai hal ini sehingga perlu dosis-respon yang bervariasi, sehingga
pertimbangan pemberian parasetamol pada interaksi antar obat ini dapat memberikan
pasien yang menerima terapi warfarin hasil yang berbeda, terutama antar ras
(Launiainen, et al., 2010). Pada skala yang manusia, serta dipengaruhi oleh adanya
lebih besar, parasetamol tidak hanya dapat variasi gen yang mengkode CYP2C9. Oleh
menginhibisi produksi vitamin K yang karenanya, perlu monitor secara berkala
berperan pada protein kaskade koagulasi, efek samping yang ditimbulkan serta
namun seluruh protein vitamin K yang melakukan pertimbangan dalam pemilihan
secara normal berfungsi untuk inhibisi terapi. Selain itu, perlu studi lebih lanjut
kalsifikasi dan memodulasi transduksi mengenai interaksi warfarin dengan obat
sinyal serta pertumbuhan sel. Oleh karena lainnya yang memungkinkan dapat
itu, perlu adanya evaluasi efek jangka berinteraksi melalui induksi isoenzim
panjang parasetamol (Lopes, et al., 2011). CYP2C9, ikatan protein ataupun yang
berhubungan dengan vitamin K.
SIMPULAN
Interaksi warfarin dengan obat
DAFTAR PUSTAKA
lainnya dapat melalui interaksi secara
Ament, P.W., Bertolino, J.G., and
farmakokinetik maupun farmakodinamik..
Liszewski, J.L. 2000. Clinically
Golongan antidepresan yang dapat Significant Drug Interactions. Am
Fam Physician, 61(6): 1745 – 54.
meningkatkan aktivitas antikoagulan
Bachawati, M. 2010. Anticoagulation and
warfarin ialah sertraline, duloxetine, Psychotropic Medications. Curr
Psychiatry Rep, 12(3): 265 – 71.
paroxetine, fluoxetine, citalopram,
Bertolini,A., Ferrari, A., Ottani, A., et al.
escitalopram, sedangkan venlafaksin, 2007. Paracetamol: New Vistas of
an Old Drug. CNS Drug Rev, Vol 12
fluvoxamine bupropion dapat
(3): 250 -75.
meningkatkan INR. Antibiotik yang dapat Choi, K.H., Kim, A.J., Son, I.J. et al. 2010.
Risk Factor of Drug Interaction
meningkatkan aktivitas warfarin ialah
between Warfarin and Nonsteroidal
azithromycin, Levofloxacin, trimetoprim Anti-Inflammatory Drugs in
Practical Setting. J Korean Med Sci,
/sulfametoksazol sedangkan antifungi azol
25(3): 337 – 41.
dapat menyebabkan toksisitas warfarin. Cozza and Armstrong. 2001. Drug
Interaction Principles for Medical
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 1 147