Anda di halaman 1dari 5

Tgl Efektif : 1 Juli 2009

No. Dok : FM-FAK-009


LEMBAR JAWABAN No. Revisi : 01

UJIAN TENGAH / AKHIR SEMESTER


Fakultas Ilmu Sosial
Ilmu Politik

Nama : Gani Kusuma NILAI


Nim : 1906015276
Semester : 5
Mata Kuliah : Perencanaan Kerja HUMAS
Hari/Tanggal : Rabu, 24 November 2021
Dosen : Yulia Rahmawati, S.Sos.I, M.I.Kom

1. Dalam tahap ini, praktisi PR melakukan penyusunan masalah. Ia melakukan


pemikiran untuk mengatasi masalah dan menentukan orang-orang yang akan
menggarap masalah nantinya. Perencanaan ini tidak boleh diabaikan, namun harus
dipikirkan secara matang karena turut menentukan suksesnya pekerjaan PR secara
keseluruhan. Perencanaan disusun atas data dan fakta yang telah diperoleh, bukan
berdasarkan keinginan PR.
Manfaat perencanaan Humas antara lain yaitu :
- mengefektifkan dan mengefisienkan koordinasi atau kerja sama antara pihak yang
terkait
- mengefisienkan waktu, tenaga, upaya, dan biaya
- menghindari resiko kegagalan dengan tidak melakukan perkiraan atau
perencanaan tanpa arah yang jelas atau kongkret
- mampu melihat secara keseluruhan kemampuan operasional organisasi,
pelaksanaan, komunikasi, target, dan sasaran yang hendak dicapai dimasa
mendatang.

2. SWOT adalah singkatan dari Strengths  (kekuatan), Weaknesses (kelemahan),


Opportunities  (peluang), dan Threats  (ancaman).  Analisis SWOT mengatur
kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman utama Anda ke dalam daftar
yang terorganisir dan biasanya disajikan dalam bilah kisi-kisi yang sederhana.
Strengths  (kekuatan) dan Weaknesses (kelemahan) adalah berasal dari
internal perusahaan Anda. Opportunities  (peluang) dan Threats  (ancaman)
adalah hal eksternal yang mempengaruhi bisnis atau hal-hal yang terjadi di
luar perusahaan Anda pada pasar yang lebih besar.
contoh :
Strength Adalah (Kekuatan)
 Kami dapat merespon dengan cepat setiap permintaan pelanggan tanpa harus melalui
birokrasi yang panjang.
 Kami memiliki biaya overhead yang rendah, sehingga dapat memberikan tawaran harga
yang paling baik bagi pelanggan.
 Kami sangat memperhatikan setiap permintaan dan kebutuhan pelanggan.
 Kami sangat fleksibel dalam menangani setiap kasus dan permintaan pelanggan.
 Kami memiliki reputasi yang baik pada market yang ditekuni.

Weakness Adalah (Kelemahan)

 Staf kami masih memiliki kemampuan yang rendah dibidang-bidang tertentu.


 Perusahaan kami memiliki keterbatasan dalam permodalan.
 Cash flow kadang-kadang tidak lancar.
 Lokasi kantor letaknya di tempat yang kurang strategis.
Opportunities Adalah (Peluang)

 Sektor yang kami tekuni sedang mengalami kenaikan.


 Pemerintah sangat mendukung perusahaan lokal seperti kami.
 Belum ada persaingan yang ketat dalam sektor yang kami tekuni.
 Hanya dengan modal yang rendah kami dapat memulai bisnis dengan baik.

Threats Adalah  (Ancaman)

 Perkembangan teknologi yang cepat di bidang ini berada di luar kemampuan kami


sehingga dapat menyebabkan kami terlambat dalam mengadopsinya.
 Perubahan strategi pesaing dapat mengancam posisi kami di bidang ini.
 Kurangnya minat perbankan dalam membiayai pendanaan untuk industri yang kami
tekuni saat ini.

3. Menurut Cutlip dan Center, ada empat proses public relations. Proses tersebut bersifat
dinamis, sehingga setiap unsur yang ada pun berkesinambungan. Keempat proses
tersebut adalah :
 Research
Seorang peneliti PR harus mengenali gejala dan penyebab masalah. Oleh
karena itu, harus dilibatkan dalam penyelidikan untuk mengumpulkan fakta.
Perlu pemantauan dan membaca pemahaman, pendapat, sikap dan perilaku
orang-orang yang terkena dampak dan terpengaruh oleh tindakan perusahaan.
"Apa yang terjadi sekarang?“ Peneliti harus berhati-hati dalam mengamati
data dan fakta yang berkaitan erat dengan pekerjaan yang akan dilakukan.
 Planning (Perencanaan)
Setelah tahap penelitian dan pencarian data, praktisi PR melanjutkan ke tahap
perencanaan. Dalam tahap ini, praktisi PR melakukan penyusunan masalah. Ia
melakukan pemikiran untuk mengatasi masalah dan menentukan orang-orang
yang akan menggarap masalah nantinya. Perencanaan ini tidak boleh
diabaikan, namun harus dipikirkan secara matang karena turut menentukan
suksesnya pekerjaan PR secara keseluruhan. Perencanaan disusun atas data
dan fakta yang telah diperoleh, bukan berdasarkan keinginan PR. Berdasarkan
pada rumusan masalah, dibuat strategi perencanaan dan pengambilan
keputusan untuk membuat program kerja berdasarkan kebijakan lembaga yang
juga disesuaikan dengan kepentingan publik.
 Action and Communication (aksi dan komunikasi)
Komunikasi sering kali dilakukan berdasarkan asumsi pribadi oleh seorang
praktisi PR. Akibatnya, tindakan tersebut terkadang membawa hasil yang
buruk dan tidak disarankan karena akan berisiko pada citra perusahaan. Tahap
ini dilewati untuk mendapatkan jawaban pertanyaan, “How do we do it and
say it”. Tujuan dan objektivitas yang spesifik harus dikaitkan untuk mencapai
aksi dan komunikasi yang akan dilakukan oleh praktisi PR.
 Evaluation (evaluasi)
Evaluasi dilakukan untuk mengukur keefektifan proses secara keseluruhan.
Pada tahap ini, ia pun dituntut untuk teliti dan seksama demi keakuratan data
dan fakta yang telah ada. Akan tetapi, perlu diingat bahwa nama tengah
seorang praktisi PR adalah ‘krisis’. Oleh karena itu, setelah selesai satu
permasalahan, tidak menutup kemungkinan untuk menghadapi masalah baru
lagi. Dengan demikian, tahap ini juga sebagai acuan perencanaan di masa
mendatang.

4. Tujuan public relations adalah untuk menegakkan dan mengembangkan suatu “citra
yang menguntungkan (favorable image) bagi organisasi atau produk barang dan jasa
terhadap pada stakeholders sebagai sasaran yang terkait yaitu public internal dan
eksternal” . (Rosady Ruslan, 1997:7 ).

Bagaimana Cara Menetapkan Tujuan?


Berikut adalah langkah-langkah yang dapat Anda ambil untuk mencapai tujuan Anda:

1. Buat SMART Goals
Tujuan Anda harus SMART: specific, measurable, attainable, relevant dan time-bound atau
spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan terikat waktu. Tujuan yang spesifik dengan langkah-
langkah memberi Anda arah yang tepat. Sasaran Anda juga harus mencakup tanggal dan jumlah
yang tepat sehingga Anda tahu apakah dan kapan Anda berhasil.
2. Buat tujuan secara tertulis

Secara fisik menuliskan tujuan Anda membuatnya nyata dan nyata. Saat Anda menulis, gunakan
kata-kata seperti “akan” bukan “ingin”. Perubahan kecil dalam kata-kata ini memiliki kekuatan
lebih dan memberi Anda kepercayaan diri bahwa Anda dapat mencapai tujuan.
contoh : disetiap rapat antar karyawan dan petinggi persuhaan sebaiknya selalu mencatat tujuan
secara terlusi supaya semua karyawan perusahaan dapat melihat tujuan perusahaan
kepedepannya.
3. Buat action plan
Buat rencana spesifik tentang bagaimana Anda akan mencapai tujuan Anda, tuliskan setiap
langkah di sepanjang jalan. Proses menuliskan langkah-langkah dan kemudian mencoret setiap
langkah saat Anda mencapainya dapat memuaskan secara pribadi dan membuat Anda tetap
termotivasi, mengingatkan Anda bahwa Anda semakin dekat untuk mencapai tujuan Anda.
contoh : buatlah action plan supaya semua karyawan perusahaan mengehatui apa saja yang harus
dilakukan untuk dapat mencapai tujuan perusahaan.
4. Tetapkan prioritas
Pada saat tertentu, Anda mungkin memiliki beberapa tujuan dalam berbagai tahap penyelesaian.
Untuk alasan ini, memutuskan mana yang lebih penting atau mungkin hanya lebih peka terhadap
waktu sangatlah penting.

contoh : ketika 1 tujuan diprioritaskan pasti semua karyawan akan berusaha semaksimal
mungkin untuk menggapai tujuan yang telah diprioritaskan karena biasanya tujuan yang
diprioritaskan adalah tujuan yang harus dicapai dalam waktu dekat dan bisa menghasilkan citra
positif bagi perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai