Anda di halaman 1dari 2

Nama : Suci Addina Ramadani Hsb

Nim : 0701202209

Kelas : Ilmu Komputer 1

Resume Ushul Fiqih

Hukum dalam Islam bukan hanya halal dan haram saja, melainkan ada wajib (Fardhu), Sunnah,
Makruh, Mubah, dan Haram.

Hukum ini diberlakukan oleh para ahli fiqih untuk mempermudah dan menspesifikan kebutuhan
umat Islam dalam beribadah. Berikut penjelasan mengenai wajib, Sunnah, haram, makruh, mubah:

1. Wajib

Wajib merupakan suatu perkara yang harus dikerjakan dan tidak boleh ditinggalkan, dan jika umat
muslim meninggalkannya maka berdosa. Kata lain dari hukum wajib adalah fardhu, fardhu dibagi
menjadi dua yaitu fardhu ‘ain dan fardhu kifayah.

 Fardhu ‘ain: Perkara yang harus dikerjakan oleh seluruh kaum muslimin tanpa boleh
diwakilkan seperti salat, puasa, zakat, dan lainnya.
 Fardhu kifayah: Suatu perkara wajib yang dapat gugur walaupun hanya satu orang yang
mengerjakan, namun jika satu daerah tidak ada yang mengerjakan maka berdosalah
seluruhnya. Contohnya mengurus jenazah.
2. Sunnah

Hukum Sunnah merupakan perkara yang dikerjakan mendapatkan pahala, dan bila ditinggalkan tidak
berdosa. Sunnah juga terbagi menjadi dua, yaitu Sunnah mu’akkad dan Sunnah ghairu muakkad.

Mu’akad adalah sunnah yang dianjurkan untuk dilaksanakan seperti salat tarawih, salat hari raya,
dan lainnya.

Ghairu Muakad adalah perkara sunnah yang dianjurkan tanpa penekanan yang kuat, seperti salat
sunnah Rawatib dan perkara ibadah yang sifatnya insidensial.

3. Haram

Haram merupakan perkara yang dikerjakan akan memperoleh dosa dan jika ditinggalkan akan
mendapatkan pahala. Perkara haram antara lain, berzina, berjudi, mengonsumsi minuman keras dan
lainnya. Menurut Jumhur para ulama, hukum haram terbagi 2 yaitu Al Muharram lidzatihi, Al
Muharram li ghairihi.

4. Makruh

Makruh merupakan perkara yang dilarang tetapi larangan tidak bersifat pasti, lantaran tidak ada dalil
yang menunjukkan hukum haramnya. Makruh dibagi menjadi 2, yaitu:

 Tahrim, sesuatu yang dilarang oleh syariat secara pasti contohnya, larangan memakai
perhiasan emas bagi laki-laki.
 Tanzih, sesuatu yang dianjurkan oleh syariat untuk meninggalkannya, tetapi larangan tidak
bersifat pasti seperti memakan daging kuda saat sangat butuh di waktu perang.
5. Mubah
Mubah merupakan perkara yang dikerjakan ataupun ditinggalkan tidak memberikan ganjaran
apapun baik dosa atau pahala. Hukum ini menjadi keringanan oleh Allah Swt kepada umat Islam,
seperti berdoa tidak menggunakan bahasa Arab.

Contoh Hukum Islam

Sebenarnya ada banyak hal yang sering kita temukan tentang contoh hukum islam. Bahkan, kita juga
mengalaminya. Ternyata di masa Rasulullah SAW pun katanya juga tidak pencatatan nikah. Namun,
setelah sepeninggalan beliau juga tidak mewajibkan untuk mencatat pernikahan.

Hal ini karena pencatatan nikah dianggap memberi banyak manfaat besar bagi masyarakat.
Misalnya, meminimalisir terjadinya kemudharatan, perselingkuhan dsb.

Anda mungkin juga menyukai