Anda di halaman 1dari 31

Rumus-Rumus Fisika

1. Gerak
 Gerak lurus beraturan

Sistem koordinat kutub dua dimensi

Gerak Lurus Beraturan (GLB) adalah suatu gerak lurus yang mempunyai kecepatan konstan.
Maka nilai percepatannya adalah a = 0. Gerakan GLB berbentuk linear dan nilai
kecepatannya adalah hasil bagi jarak dengan waktu yang ditempuh.

Rumus:

Dengan ketentuan:

 = Jarak yang ditempuh (km, m)


 = Kecepatan (km/jam, m/s)
 = Waktu tempuh (jam, sekon)

Catatan:

1. Untuk mencari jarak yang ditempuh, rumusnya adalah .

2. Untuk mencari waktu tempuh, rumusnya adalah .

3. Untuk mencari kecepatan, rumusnya adalah .

Kecepatan rata-rata

Rumus:
Gerak lurus berubah beraturan
Gerak lurus berubah beraturan adalah gerak yang lintasannya berupa garis lurus dengan
kecepatannya yang berubah beraturan.

Percepatannya bernilai konstan/tetap.

Rumus GLBB ada 3, yaitu:

Dengan ketentuan:

 = Kecepatan awal (m/s)


 = Kecepatan akhir (m/s)
 = Percepatan (m/s2)
 = Jarak yang ditempuh (m)

Gerak vertikal ke atas

Benda dilemparkan secara vertikal, tegak lurus terhadap bidang horizontal ke atas dengan
kecepatan awal tertentu. Arah gerak benda dan arah percepatan gravitasi berlawanan, gerak
lurus berubah beraturan diperlambat.

Peluru akan mencapai titik tertinggi apabila Vt sama dengan nol.


Keterangan:

 Kecepatan awal= Vo
 Kecepatan benda di suatu ketinggian tertentu= Vt
 Percepatan /Gravitasi bumi: g
 Tinggi maksimum: h
 Waktu benda mencapai titik tertinggi: t maks
 Waktu ketika benda kembali ke tanah: t

Gerak jatuh bebas

Benda dikatakan jatuh bebas apabila benda:

 Memiliki ketinggian tertentu (h) dari atas tanah.


 Benda tersebut dijatuhkan tegak lurus bidang horizontal tanpa kecepatan awal.

Selama bergerak ke bawah, benda dipengaruhi oleh percepatan gravitasi bumi (g) dan arah
kecepatan/gerak benda searah, merupakan gerak lurus berubah beraturan dipercepat.

Keterangan:

 v = kecepatan di permukaan tanah


 g = gravitasi bumi
 h = tinggi dari permukaan tanah
 t = lama benda sampai di tanah

Gerak vertikal ke bawah

Benda dilemparkan tegak lurus bidang horizontal arahnya ke bawah.

Arah percepatan gravitasi dan arah gerak benda searah, merupakan gerak lurus berubah
beraturan dipercepat.

Keterangan:

 Vo = kecepatan awal
 Vt = kecepatan pada ketinggian tertentu dari tanah
 g = gravitasi bumi
 h = jarak yang telah ditempuh secara vertikal
 t = waktu

Gerak melingkar
Gerak dengan lintasan berupa lingkaran.

Dari diagram di atas, diketahui benda bergerak sejauh ω° selama sekon, maka benda
dikatakan melakukan perpindahan sudut.

Benda melalukan 1 putaran penuh. Besar perpindahan linear adalah atau keliling
lingkaran. Besar perpindahan sudut dalam 1 putaran penuh adalah radian atau 360°.

Perpindahan sudut, kecepatan sudut, dan percepatan sudut

Perpindahan sudut adalah posisi sudut benda yang bergerak secara melingkar dalam selang
waktu tertentu.

Keterangan:

 = perpindahan sudut (rad)


 = kecepatan sudut (rad/s)
 t = waktu (sekon)
Kecepatan sudut rata-rata ( ): perpindahan sudut per selang waktu.

Percepatan sudut rata-rata ( ): perubahan kecepatan sudut per selang waktu.

 : Percepatan sudut (rad/s2)

Percepatan sentripetal

Arah percepatan sentripetal selalu menuju ke pusat lingkaran.

Percepatan sentripetal tidak menambah kecepatan, melainkan hanya untuk mempertahankan


benda agar tetap bergerak melingkar.

Keterangan:

 r : jari-jari benda/lingkaran


 As: percepatan sentripetal (rad/s2)

Gerak parabola
Gerak parabola adalah gerak yang membentuk sudut tertentu terhadap bidang horizontal.
Pada gerak parabola, gesekan diabaikan, dan gaya yang bekerja hanya gaya berat/percepatan
gravitasi.

Pada titik awal,


Pada titik A (t = ta):

Letak/posisi di A:

Titik tertinggi yang bisa dicapai (B):

Waktu untuk sampai di titik tertinggi (B) (tb):

Jarak mendatar/horizontal dari titik awal sampai titik B (Xb):

Jarak vertikal dari titik awal ke titik B (Yb):


Waktu untuk sampai di titik C:

Jarak dari awal bola bergerak sampai titik C:

2.Massa jenis
ρ=m/v

Keterangan :

 ρ = Massa jenis (kg/m3) atau (g/cm3)


 m = massa (kg atau gram)
 v = volume (m3 atau cm3)

3.Pemuaian
Muai panjang
Rumus:

 = panjang akhir (m, cm)


 = panjang awal (m, cm)
 = koefisien muai panjang (/°C)
 = perbedaan suhu (°C)

Muai volume
Rumus:
Keterangan:

 = volume akhir (m3, cm3)


 = volume awal (m3, cm3)
 = = koefisien muai volume (/°C)
 = selisih suhu (°C)

Muai luas
Rumus:

Keterangan:

 = luas akhir (m2, cm2)


 = luas awal (m2, cm2)
 = = koefisien muai luas (/°C)
 = selisih suhu (°C)

Rumus-Rumus Fisika Lengkap/Energi


Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas
< Rumus-Rumus Fisika Lengkap

Subbab ini akan membahas tentang berbagai macam energi, diantaranya energi mekanik,
energi potensial, dan energi kinetik.

Daftar isi
 1 Energi mekanik
o 1.1 Energi potensial
o 1.2 Energi kinetik
 1.2.1 Energi kinetik pegas
 1.2.2 Energi kinetik relativistik

Energi mekanik
Energi mekanik adalah jumlah dari energi potensial dan energi kinetik.

Energi potensial
Energi potensial adalah energi yang dimiliki suatu benda karena memiliki ketinggian tertentu
dari tanah. Energi potensial ada karena adanya gravitasi bumi. Dapat dirumuskan sebagai:

Keterangan:

 Ep: Energi potensial (J)


 m: massa benda (kg)
 g: percepatan gravitasi (m/s2)
 h: tinggi benda dari permukaan tanah (meter)

Energi kinetik

Energi kinetik adalah energi yang dimiliki suatu benda karena geraknya. Energi kinetik
dipengaruhi oleh massa benda dan kecepatannya.

Keterangan:

 Ek: Energi kinetik (J)


 m : massa benda (kg)
 v : kecepatan benda (m/s)

Energi kinetik pegas

Keterangan:

 Ek: Energi kinetik pegas (J)


 k : konstanta pegas (N/m²)
 x : perpanjangan pegas (m)

Energi kinetik relativistik

Rumus-Rumus Fisika Lengkap/Usaha


Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas
< Rumus-Rumus Fisika Lengkap

Subbab ini akan menjelaskan tentang usaha.


Keterangan:

 W = usaha (newton meter atau Joule)


 F = gaya (newton)
 S = jarak (meter)

Usaha yang dilakukan oleh pegas:

Keterangan:

 W = usaha (newton meter atau Joule)


 k = konstanta pegas (Newton/m2)
 x = pertambahan panjang pegas (meter)

Rumus-Rumus Fisika Lengkap/Getaran,


gelombang dan bunyi
Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas
< Rumus-Rumus Fisika Lengkap

Daftar isi
 1 Periode dan Frekuensi Getaran
o 1.1 Periode Getaran
o 1.2 Frekuensi Getaran
o 1.3 Periode Getaran
o 1.4 Hubungan antara Periode dan Frekuensi Getaran
 2 Gelombang
o 2.1 Gelombang berjalan
 3 Percepatan Gelombang

Periode dan Frekuensi Getaran


Periode Getaran
Dengan ketentuan:

 = Periode (sekon)
 = Waktu (sekon)
 = Jumlah getaran

Frekuensi Getaran

Dengan ketentuan:

 = Frekuensi (Hz)
 = Jumlah getaran
 = Waktu (sekon)

Periode Getaran

Dengan ketentuan:

 = periode getaran (sekon)


 = frekuensi(Hz)

Hubungan antara Periode dan Frekuensi Getaran

Besar periode berbanding terbalik dengan frekuensi.

Dengan ketentuan:

 = periode (sekon)
 = frekuensi (Hz)

Gelombang
Gelombang berjalan

Persamaan gelombang:

Keterangan:

 a: Amplitudo (m)
 f: Frekuensi (Hz)
 : panjang gelombang (m)

Percepatan Gelombang

Rumus-Rumus Fisika Lengkap/Cahaya


Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas
< Rumus-Rumus Fisika Lengkap

Pemantulan Cahaya

n = 360/α-1

keterangan : n : banyaknya bayangan yang terbentuk

α : sudut antara dua cermin

Pembiasan Cahaya

1/So + 1/Si : 1/f


keterangan : So : Jarak benda ke lensa

Si : Jarak bayangan ke lensa


f : jarak fokus lensa

Perbesaran Bayangan oleh Cermin

m = Si/So = hi/ho

keterangan : hi : tinggi bayangan

ho : tinggi benda
Rumus-Rumus Fisika Lengkap/Alat optik
Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas
< Rumus-Rumus Fisika Lengkap

Daftar isi
 1 Lup (Kaca Pembesar)
o 1.1 Pembesaran bayangan saat mata tidak berakomodasi
 2 Mikroskop
o 2.1 Pembesaran Mikroskop pada saat mata berakomodasi maksimum
o 2.2 Pembesaran Mikroskop pada saat mata tidak berakomodasi
 3 Teropong Bintang
o 3.1 Pembesaran Teropong Bintang pada saat mata tidak berakomodasi
o 3.2 Pembesaran Teropong Bintang pada saat mata berakomodasi maksimum
o 3.3 Jarak lensa objektif dan lensa okuler

Lup (Kaca Pembesar)


Pembesaran bayangan saat mata tidak berakomodasi

Dengan ketentuan:

 = Pembesaran
 = Titik dekat (cm)
 = Fokus lup (cm)
Mikroskop

Proses pembentukan bayangan pada mikroskop

Pembesaran mikroskop adalah hasil kali pembesaran lensa objektif dan pembesaran lensa
okuler, sehingga dirumuskan:

Karena lensa okuler mikroskop berfungsi seperti lup, pembesaran mikroskop dirumuskan
sebagai berikut:

Pembesaran Mikroskop pada saat mata berakomodasi maksimum

Agar mata berakomodasi maksimum, jarak lensa objektif dan lensa okuler dirumuskan:

Dengan ketentuan:

 = Pembesaran mikroskop
 = Pembesaran oleh lensa objektif
 = Pembesaran oleh lensa okuler (seperti perbesaran pada lup)
 = Titik dekat mata
 = Jarak fokus lensa okuler
 = jarak bayangan oleh lensa objektif
 = jarak benda di depan lensa objektif
 = jarak lensa objektif dan lensa okuler

Pembesaran Mikroskop pada saat mata tidak berakomodasi


Agar mata berakomodasi maksimum, jarak lensa objektif dan lensa okuler dirumuskan:

Dengan ketentuan:

 = Pembesaran mikroskop
 = Pembesaran oleh lensa objektif
 = Titik dekat mata
 = Jarak fokus lensa okuler
 = jarak bayangan oleh lensa objektif
 = jarak benda di depan lensa objektif
 = jarak lensa objektif dan lensa okuler.

Teropong Bintang
Pembesaran Teropong Bintang pada saat mata tidak berakomodasi

Agar mata berakomodasi maksimum, jarak lensa objektif dan lensa okuler dirumuskan:

Dengan ketentuan:

 = Jarak lensa objektif dan lensa okuler


 = Pembesaran teropong bintang
 = Jarak fokus lensa objektif
 = Jarak fokus lensa okuler

Pembesaran Teropong Bintang pada saat mata berakomodasi maksimum

Agar mata berakomodasi maksimum, jarak lensa objektif dan lensa okuler dirumuskan:

Dengan ketentuan:


Dengan ketentuan:

 = Pembesaran teropong bumi


 = Jarak fokus lensa objektif
 = Jarak fokus lensa okuler

Jarak lensa objektif dan lensa okuler

Dengan ketentuan:

 = Jarak lensa objektif dan lensa okuler


 = Jarak fokus lensa objektif
 = Jarak fokus lensa pembalik
 = Jarak fokus lensa okuler

Rumus-Rumus Fisika Lengkap/Impuls dan


momentum
Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas
< Rumus-Rumus Fisika Lengkap

Momentum

Keterangan:

 p = momentum (kg m/s)


 m = massa benda (kg)
 v = kecepatan benda (m/s)

Impuls
Impuls merupakan perubahan momentum.

Keterangan:
 I = impuls
 = perubahan momentum (kg m/s)
 = perubahan selang waktu (s)
 F = gaya (Newton)

Rumus-Rumus Fisika Lengkap/Induksi


elektromagnet
Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas
< Rumus-Rumus Fisika Lengkap

Toroida

Kuat medan magnet di sumbu toroida: dengan:

 i: kuat arus yang mengalir (Ampere)


 a: jari-jari efektif (meter)
 N: jumlah lilitan
 : permitivitas vakum = Wb/(A·m)

Contoh soal

1. Toroida dengan jari-jari efektif 5cm terdiri dari 750 lilitan. Berapakah arus yang
mengalir dalam lilitan agar ?

Diketahui:

Ditanya:

Jawab:

Rumus-Rumus Fisika Lengkap/Usaha dan


energi
Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas
< Rumus-Rumus Fisika Lengkap

Kerja oleh gaya konstan

Keterangan:

 : kerja yang dilakukan oleh gaya terhadap benda (J)


 : gaya yang dikerjakan pada benda (N)
 : jarak yang ditempuh benda selama bergerak (meter)

Jika gaya konstan yang bekerja tidak searah dengan arah gerak benda, maka besarnya kerja
yang dilakukan pada benda adalah:

Jika , maka nilai akan bernilai nol, sehingga tidak ada kerja yang
dilakukan selama gerakan.

Rumus-Rumus Fisika Lengkap/Relativitas


Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas
< Rumus-Rumus Fisika Lengkap

Subbagian ini akan menjelaskan tentang rumus-rumus yang digunakan pada teori relativitas
khusus.

Kecepatan A menurut B:

Dengan titik O adalah sebuah acuan yang berada di antara A dan B.

Keterangan:

 VAB: Kecepatan benda A relatif terhadap kecepatan benda B.


 VAO: Kecepatan benda A relatif terhadap acuan O.
 VOB: Kecepatan benda B relatif terhadap acuan O.
 c: kecepatan cahaya (3 x 108 m/s2)

Ada besaran yang gunanya untuk menghitung dilatasi waktu, panjang, dan massa.
Dilatasi panjang:

Keterangan:

 L0: Panjang awal benda.

Dilatasi waktu:

Keterangan:

 t0: waktu dalam acuan pengamat yang diam.


 t: waktu dalam acuan pengamat yang bergerak.

Dilatasi massa:

Energi kinetik relativistik:

Rumus-Rumus Fisika Lengkap/Gelombang


elektromagnetik
Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas
< Rumus-Rumus Fisika Lengkap

implus adalah besarnya fektor gaya yang bekerja terdapat benda dalam selang waktu tertentu
di perlukan fektor gaya untuk mempengaruhi gerak benda relatip sangat singkat

rumus:I= M.[V-VO]

KETERANGAN: I:IMPLUS VO;KECEPATAN AWAL V:KECEPATAN AKHIR


M:MASSA SUATU BENDA
Rumus-Rumus Fisika Lengkap/Teori
kinetik gas
Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas
< Rumus-Rumus Fisika Lengkap

Daftar isi
 1 Mol dan massa molekul
 2 Persamaan keadaan gas ideal
o 2.1 Hukum Boyle
o 2.2 Hukum Charles Gay-Lussac
o 2.3 Persamaan gas ideal
 2.3.1 Turunan dari persamaan gas ideal
 3 Sumber

Mol dan massa molekul


1 mol= 6,022 x 1023 molekul

6,022 x 1023 juga disebut dengan bilangan avogadro (NA).

Massa sebuah atom/molekul:

Hubungan antara massa dengan mol: atau

Keterangan:

 n: jumlah mol
 M: Massa relatif atom/molekul
 m: massa zat (kg)

Persamaan keadaan gas ideal


Hukum Boyle

Tekanan gas akan berbanding terbalik dengan volumenya pada ruangan tertutup.

Hukum Charles Gay-Lussac

Volume benda akan berbanding lurus dengan suhu mutlaknya pada ruangan tertutup.
Dari kedua hukum diatas, maka:

atau disebut dengan Hukum Boyle-Gay Lussac.

Persamaan gas ideal

Keterangan:

 p: tekanan
 v: volume ruang
 n: jumlah mol gas
 R: tetapan umum gas
 T: suhu (Kelvin)

Perhatikan satuan:

 R= 8314 J/kmol K apabila tekanan dalam Pa atau N/m2, volume dalam m3, dan jumlah
mol dalam kmol
 R= 0,082 L atm/mol K apabila tekanan dalam atm, volume dalam liter, dan jumlah
mol dalam mol

Turunan dari persamaan gas ideal

Karena maka dapat dituliskan:

Karena , maka akan didapat persamaan:

(dari rumus P V = n R T)
, maka:

k disebut dengan tetapan Boltzmann, yang nilainya adalah:

Rumus-Rumus Fisika
Lengkap/Termodinamika
Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas
< Rumus-Rumus Fisika Lengkap

Subbagian ini akan menjelaskan rumus-rumus Hukum Pertama dan Hukum Kedua
Termodinamika.

Daftar isi
 1 Hukum Pertama Termodinamika
o 1.1 Proses-proses termodinamika gas
 1.1.1 Proses isobarik
 1.1.2 Proses isokhorik
 1.1.3 Proses isotermis/isotermik
 1.1.4 Proses adiabatik
 2 Sumber

Hukum Pertama Termodinamika


Perubahan energi dalam:

Keterangan:

 :Perubahan energi dalam (Joule)


 U2:Energi dalam pada keadaan akhir (Joule)
 U1:Energi dalam pada keadaan awal (Joule)

Usaha yang dilakukan oleh gas pada tekanan tetap:


Keterangan:

 p: Besarnya tekanan (atm)


 : Perubahan volume (liter)

Rumus umum usaha yang dilakukan gas:

Penghitungan energi dalam:

 Gas monoatomik:

 Gas diatomik:

Proses-proses termodinamika gas

Proses isobarik

Diagram proses isobarik. Daerah berwarna kuning sama dengan usaha yang dilakukan.

Proses isobarik adalah perubahan keadaan gas pada tekanan tetap.

Persamaan keadaan isobarik:

Usaha yang dilakukan pada keadaan isobarik:

Proses isokhorik
Digram proses isokhorik. Grafiknya berupa garis lurus vertikal karena volumenya tidak
berubah. Tidak ada usaha yang dilakukan pada proses isokhorik.

Proses isokhorik adalah perubahan keadaan gas pada volume tetap.

Persamaan keadaan isokhorik:

Proses isotermis/isotermik

Proses isotermik. Daerah berwarna biru menunjukkan besarnya usaha yang dilakukan gas.

Proses isotermik adalah perubahan keadaan gas pada suhu tetap.

Persamaan keadaan isotermik:

Usaha yang dilakukan pada keadaan isotermik:

 Dari persamaan gas ideal

 Rumus umum usaha yang dilakukan gas:

maka:
karena bernilai tetap, maka:

Ingat integral ini!

maka persamaan di atas menjadi

maka menjadi:

Proses adiabatik

Proses adiabatik. Warna biru muda menunjukkan besarnya usaha yang dilakukan.

Proses adiabatik adalah perubahan keadaan gas dimana tidak ada kalor yang masuk maupun
keluar dari sistem.

Persamaan keadaan adiabatik:

Tetapan Laplace:

karena , maka persamaan diatas dapat juga ditulis:


Usaha yang dilakukan pada proses adiabatik:

Rumus-Rumus Fisika Lengkap/Dinamika


rotasi
Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas
< Rumus-Rumus Fisika Lengkap

Subbagian ini akan membahas tentang torsi, momen inersia, dan berbagai kasus-kasusnya.

Daftar isi
 1 Torsi
 2 Momen inersia
o 2.1 Hubungan antara torsi dengan momen inersia
 3 Sumber

Torsi

Sebuah partikel yang terletak pada posisi r relatif terhadap sumbu rotasinya. Ketika ada gaya
F yang bekerja pada partikel, hanya komponen tegak lurus F⊥ yang akan menghasilkan torsi.
Torsi τ = r × F ini mempunyai besar τ = |r| |F⊥| = |r| |F| sinθ yang arahnya keluar bidang
kertas.

Torsi atau momen gaya adalah hasil kali antara gaya F dan lengan momennya. Torsi
dilambangkan dengan lambang .

Satuan dari torsi adalah Nm (Newton meter).


Momen inersia
Momen inersia adalah hasil kali partikel massa dengan kuadrat jarak tegak lurus partikel dari
titik poros.

Satuan dari momen inersia adalah kg m² (Kilogram meter kuadrat).

Besaran momen inersia dari beberapa benda.

Benda Poros Gambar Momen inersia

Batang silinder Poros melalui pusat

Batang silinder poros melalui ujung

Silinder
Melalui sumbu
berongga

Silinder pejal Melalui sumbu

Silinder pejal Melintang sumbu


Bola pejal Melalui diameter

Melalui salahsatu garis


Bola pejal
singgung

Bola berongga Melalui diameter

Hubungan antara torsi dengan momen inersia

Hukum II Newton tentang rotasi

Keterangan:

 I : momen inersia (kg m²)


 α : percepatan sudut (rad/s²)
  : torsi (Nm)

 Rumus-Rumus Fisika
Lengkap/Kesetimbangan benda tegar
 Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas
 < Rumus-Rumus Fisika Lengkap
 Momen gaya : adalah kemampuan suatu gaya untuk dapat menyebabkan gerakan
rotasi. Besarnya MOMEN GAYA terhadap suatu titik sama dengan perkalian gaya
dengan lengan momen.
 τ=d.F
 τ = momen gaya d = lengan momen F = gaya

Rumus-Rumus Fisika Lengkap/Mekanika


fluida
Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas
< Rumus-Rumus Fisika Lengkap

Daftar isi
 1 Tekanan
 2 Tekanan hidrostatis
o 2.1 Tekanan mutlak dan tekanan gauge
 2.1.1 Tekanan mutlak pada kedalaman zat cair
 3 Hukum Pascal
 4 Gaya apung (Hukum Archimedes)
o 4.1 Mengapung, tenggelam, dan melayang
 5 Sumber

Tekanan

Keterangan:

 p: Tekanan (N/m² atau dn/cm²)


 F: Gaya (N atau dn)
 A: Luas alas/penampang (m² atau cm²)

Satuan:

 1 Pa = 1 N/m² = 10-5 bar = 0,99 x 10-5 atm = 0,752 x 10-2 mmHg atau torr = 0,145 x
10-3 lb/in² (psi)
 1 torr= 1 mmHg

Tekanan hidrostatis

Keterangan:

 ph: Tekanan hidrostatis (N/m² atau dn/cm²)


 h: jarak ke permukaan zat cair (m atau cm)
 s: berat jenis zat cair (N/m³ atau dn/cm³)
 ρ: massa jenis zat cair (kg/m³ atau g/cm³)
 g: gravitasi (m/s² atau cm/s²)

Tekanan mutlak dan tekanan gauge

Tekanan gauge: selisih antara tekanan yang tidak diketahui dengan tekanan udara luar.

Tekanan mutlak = tekanan gauge + tekanan atmosfer


Tekanan mutlak pada kedalaman zat cair

Keterangan:

 p0: tekanan udara luar (1 atm = 76 cmHg = 1,01 x 105 Pa)

Hukum Pascal
Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup akan diteruskan sama besar ke
segala arah.

Keterangan:

 F1: Gaya tekan pada pengisap 1


 F2: Gaya tekan pada pengisap 2
 A1: Luas penampang pada pengisap 1
 A2: Luas penampang pada pengisap 2

Jika yang diketahui adalah besar diameternya, maka:

Gaya apung (Hukum Archimedes)


Gaya apung adalah selisih antara berat benda di udara dengan berat benda dalam zat cair.

Keterangan:

 Fa: gaya apung


 Mf: massa zat cair yang dipindahkan oleh benda
 g: gravitasi bumi
 ρf: massa jenis zat cair
 Vbf: volume benda yang tercelup dalam zat cair

Mengapung, tenggelam, dan melayang

Syarat benda mengapung:

Syarat benda melayang:


Syarat benda tenggelam:

Anda mungkin juga menyukai