Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
AUDIT II
5
Ekonomi dan Bisnis Akuntansi Afly Yessie, SE., MSi.
Abstract Kompetensi
Pada pokok bahasan ini akan Mahasiswa diharapkan mampu
dijelaskan : menjelaskan :
Dapat memahami audit siklus 1. Merencanakan audit atas siklus
produksi . produksi.
2. Tujuan Audit atas siklus produksi.
3. Keterkaitan siklus produksi dengan
siklus lainnya.
4. Tujuan spesifik tertentu siklus audit
produksi.
5. Materialitas, risiko inheren dan
prosedur analitis.
6. Pertimbangan komponen pengendalian
internal.
MERENCANAKAN AUDIT ATAS SIKLUS PRODUKSI
SikLus produksi (production cycle) berhubungan dengan konversi bahan baku menjadi
barang jadi. Siklus ini meliputi perencanaan serta pengendalian produksi dan jenis-jenis dan
kuantitas barang yang akan diproduksi, tingkat persediaan yang akan dipertahankan, serta
transaksi dan peristiwa yang berkaitan dengan proses pabrikasi. Transaksi yang terjadi
dalam siklus ini dimulai pada saat bahan baku diminta untuk produksi, dan berakhir ketika
barang yang diproduksi ditransfer ke barang jadi. Transaksi yang terjadi dalam siklus ini
disebut sebagai transaksi pabrikasi (manufacturing transactions).
Siklus produksi saling berkaitan dengan tiga sikkus lain berikut ini:
(1) Siklus pengeluaran dalam pembelian bahan baku dan pembayaran berbagai biaya
overhead,
(2) Siklus jasa personalia dalam pembayaran biaya tenaga kerja pabrik, dan
TUJUAN AUDIT
Tujuan audit adalah sebagai berikut :
(1) Tujuan audit atas kelompok transaksi yang berkaitan dengan transaksi pabrikasi
(2) Tujuan audit atas saldo akun yang berkaitan dengan saldo persediaan serta harga
pokok penjualan.
Penggajian
Bahan Baku
Pembelian Penggunaan
bahan
selesai
Overhead pabrik
Pembelian Overhead
Penggajian yang
Tak langsung
Hak dan kewajiban Entitas memegang hak atas Entitas pelapor memegang
persediaan yang berasal hak milik atas persediaan
dan transaksi pabrikasi pada tanggal neraca (R02).
yang dicatat (ROl).
Pengungkapan yang
berhubungan dengan dasar
penilaian dan pengagunan
atau penjaminan
persediaan sudah memadai
(PD4).
Risiko Inheren
Risiko inheren dari terjadinya salah saji dalam laporan keuangan yang disebabkan oleh
transaksi persediaan pada jaringan hotel atau distrik sekolah relatif rendah, karena
persediaan bukan merupakan bagian yang material dan proses inti entitas itu. Namun, untuk
pabrikan, pedagang grosir, atau pedagang eceran, persediaan dapat dinilai sebesar atau
mendekati maksimum karena alasan-alasan berikut ini:
Prosedur Analitis
Prosedur analitis adalah prosedur yang murah dari segi biaya dan dapat membuat auditor
waspada terhadap potensi terjadinya salah saji. Seperti disebutkan di atas, jika laporan
keuangan yang disajikan untuk audit memperlihatkan kecenderungan naiknya marjin laba
yang disertai dengan naiknya jumlah hari perputaran persediaan, maka persediaan mungkin
telah ditetapkan terlalu tinggi. ini akan memperingatkan auditor agar memperhatikan secara
seksama keberadaan dan penilaian persediaan.
Auditor mungkin juga diperingatkan akan masalah pisah-batas yang dapat menyebabkan
persediaan ditetapkan terlalu tinggi.
Barang jadi yang diproduksi Kuantitas barang jadi : jam Bermanfaat dalam
terhadap tenaga kerja tenaga kerja langsung mengestimasi efisiensi
langsung proses pabrikasi. Dapat
memmbantu dalam
mengevaluasi kewajaran
biaya produksi.
Produk yang catat per juta Jumlah produk cacat Bermanfaat dalam
sebagai persentase dan mengestimasi efektivitas
setiap juta yang diproduksi proses pabrikasi. Dapat
membantu dalam
mengevaluasi kewajaran
biaya produksi dan beban
garansi.
Daftar Pustaka
1. Randal J. Elder, Mark S. Beasley, Alvin A. Arens, Amir Abadi Jusuf, Jasa Audit da
Assuranca (Pendekatan Terpadu Aplikasi Indonesia) Salemba Empat buku 2, 2011 .
2013 Audit II Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Afly Yessie, SE., MSi. http://www.mercubuana.ac.id 8
2013 Audit II Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Afly Yessie, SE., MSi. http://www.mercubuana.ac.id 9