Anda di halaman 1dari 11

Tugas Individu

Makalah
SISTEM KESEHATAN DAERAH (SKD)

Sebagai Salah Satu Tugas Pada Mata Kuliah Kebijakan Pemerintah Bidang Kesehatan
Pada Perkuliahan Semester III

Disusun Oleh
Wa Ode Risdianti Buradi
NIM. P07120120072
Tingkat IIB

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MALUKU
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN AMBON
2021-2022

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Puji syukur saya
panjatkan kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan Rahmat-Nya sehingga dapat menyelesaikan
penyusunan makalah saya dengan judul “Sistem Kesehatan Daerah (SDK)” tepat pada waktunya.
Penulisan makalah ini telah semaksimal mungkin saya upayakan dan didukung bantuan
berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar dalam penyusunannya. Untuk itu tidak lupa saya
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam pembuatan makalah
ini.
Namun, tidak lepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat
kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh karena itu, saya membuka
selebar-lebarnya pintu bagi para pembaca yang ingin memberi saran maupun kritik demi memperbaiki
makalah ini.
Saya sangat mengharapkan semoga dari makalah sederhana ini dapat bermanfaat untuk
menambah informasi dan wawasan bagi setiap orang yang membacanya. Akhir kata saya ucapkan
Terima Kasih.

Ambon, 22 September 2021

Penulis

ii
DAFTAR PUSTAKA

COVER .................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR ..........................................................................................................ii
DAFTAR ISI .........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................................1
A. Latar Belakang ..........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah .....................................................................................................1
C. Tujuan .......................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................................2
A. Pengertian Sitem Keehatan Daerah (SDK).................................................................2
B. Ruang Lingkup Sistem Kesehatan Daerah (SDK)......................................................2
C. Subsistem Sistem Kesehatan Daerah (SDK)..............................................................2
BAB III PENUTUP ..............................................................................................................7
A. Kesimpulan ...............................................................................................................7
B. Saran ..........................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................................8

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
SKN di Indonesia sudah 4 kali mengalami perubahan atau pemutakhiran. Pemutakhiran ini
dibutuhkan agar agar SKN dapat mengantisipai berbagai tantangan perubahan pembangunan
kesehatan di masa ini dan di masa depan. Oleh karena itu, SKN diusun dengan mengacu pada
visi, misi, strategi, dan upaya pokok pembangunan kesehatan sebagai mana ditetapkan dalam
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional
Tahun 2005/2025 (RPJP-N), dan rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan
Tahun 2005/2025 (RPJP-N). Pada tingkat daerah, implmentasi SKN diterjemahkan melalui
Perda, Pergub, atau Perwal. Walaupun tidak secara eklpisif Pepres 72/2012 mewajibkan untuk
mewajibkan menerbitkan peraturan di daerah. Penekananya terdapat pada pengelolaan kesehatan
berdasarkan SKN harus berjenjang di pusat dan daerah dengan memperhatikan otonomi daerah
berdasarkan kerangka Negara Kesatuan Repiblik Indonesiadan otonomi fungsional berdasarkan
kemampuan dan kesediaan sumber daya di bidang kesehatan.
Perda mengenai Sistem Kesehatan Daerah (SKD) tersebut adalah dalam rangka
memperkuat implementasi SKN dalam pelaksanaan desentralisasi di masing-masing daerah di
Indonesia seperti kabupaten. Karenanya semangat dari Sistem Kesehatan Daerah (SKD) adalah
mengimpun berbagai upaya pemerintah masyarakat dan sektor swasta di daerah yang secara
terpadu dan saling mendukung guna menjamin tercapainya derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya menjadi roh dalam penyusunan Perda Sistem Kesehatan Daerah (SDK). Dimana
keberadaan dan peran masing-masing aktor yang menjadi pelaku di bidang kesehatan yang ada di
daerah serta keterpaduan antar aktor menjadi salah satu aspek penting yang dikelolah melalui
Perda ini. Sehingga peran-peran yang ada menjadi semakin maksimal dan efektif.

B. Rumusan Maalah
1. Apa itu Sitem Keehatan Daerah (SDK) ?
2. Bagaimana ruang lingkup Sistem Kesehatan Daerah (SDK) ?
3. Sebutkan dan jelaskan subsistem Sistem Kesehatan Daerah (SDK) ?

C. Tujuan
Agar mahasiswa dapat mengetahui :
1. Pengertian Sitem Keehatan Daerah (SDK)
2. Ruang lingkup Sistem Kesehatan Daerah (SDK)
3. Subsistem Sistem Kesehatan Daerah (SDK)

1
BAB II
PEMBAHAAN

A. Pengertian Sistem Kesehatan Daerah (SKD)


Sistem kesehatan daerah menguraikan secara spesifik unsur-unsur upaya kesehatan,
pembiayaan kesehatan, sumberdaya manusia kesehatan, sumberdaya obat dan perbekalan
kesehatan, pemberdayaan masyarakat, dan manajemen kesehatan sesuai dengan potensi dan
kondisi daerah. Sistem Kesehatan Daerah merupakan acuan bagi berbagai pihak dalam
penyelenggaran pembangunan kesehatan di daerah. Dalam era desentralisasi yang sudah
dijalankan oleh berbagai daerah termasuk Maluku, untuk segi pelayanan kesehatan juga sudah di
pusatkan ke daerah masing-masing. Daerah Maluku sebagai alah Satu Provingsi di Indoneia
sudah mulai menerapkan sistem kesehatan daerah yang diatur dalam Peraturan Daerah Provingsi
Maluku Nomor 2 Tahun 2014 tentang Sistem Kesehatan Daerah.

B. Ruang Lingkup Sistem Kesehatan Daerah (SDK)


Ruang lingkup Sistem Kesehatan Daerah Maluku termuat dalam Peraturan Daerah Provingsi
Maluku Nomor 2 Tahun 2014 tentang Sistem Kesehatan Daerah yang terdiri dari :
1. Sub Sistem Upaya Kesehatan (Perda Maluku No. 2 Tahun 2014)
a. Upaya Kesehatan Primer
Upaya Kesehatan Primer terdiri dari :
1) Pelayanan Kesehatan Perorangan Primer (PKPP), meliputi : pelayanan
pengobatan, pelayanan pemulihan, pelayanan peningkatan dan pencegahan serta
pelayanan kebugaran dan gaya hidup sehat.
2) Pelayanan Kesehatan Masyarakat Primer (PKMP), meliputi : promosi kesehatan
a) kesehatan ibu dan anak serta keluarga
b) perbaikan gizi masyarakat
c) penyehatan lingkungan dan penyediaan sanitasi dasar
d) pencegahan dan penanggulangan penyakit menular
e) perawatan kesehatan masyarakat
f) kesehatan sekolah
g) kesehatan jiwa
h) kesehatan usia lanjut
i) pengendalian penyakit tidak menular
j) pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan
k) pengamanan penggunaan zat adiktif dalam makanan dan minuman
l) pengamanan narkotika, psikotropika, zat adiktif dan bahan berbahaya
m) penanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan

2
b. Upaya Kesehatan Sekunder
Upaya Kesehatan Sekunder merupakan upaya kesehatan rujukan lanjutan yang
terdiri dari:
1) PKPS meliputi :
a) pelayanan kesehatan spesialistik yang merupakan rujukan dari PKPP
b) rujukan kasus;c.rujukan spesimen dan ilmu pengetahuan; dand.rujukan ke
fasilitas kesehatan yang merujuk.
2) PKMS meliputi :
a) pelayanan kesehatan yang merupakan rujukan dari PKMP
b) pemberian fasilitas dalam bentuk sarana, teknologi dan sumber daya manusia
kesehatan serta didukung oleh pelayanan kesehatan masyarakat tersier
c. Upaya Kesehatan Tersier
Upaya kesehatan tersier merupakan upaya kesehatan rujukan unggulan yang
terdiri dari:
1) PKPT, meliputi :
a) pelayanan yang menerima rujukan sub spesialistik dari pelayanan
kesehatan dibawahnya
b) pelayanan yang merujuk kembali ke fasilitas kesehatan yang merujuk.
2) PKMT meliputi :
a) pelayanan yang menerima rujukan kesehatan dari pelayanan
kesehatan masyarakat sekunder
b) pemberian fasilitas dalam bentuk sarana, teknologi, sumber daya
manusia kesehatan, dan rujukan operasional
c) serta melakukan penelitian dan pengembangan bidang kesehatan
masyarakat dan penapisan teknologi dan produk teknologi yang tekait.

2. Sub Sistem Penelitian dan Pengembangan Kesehatan


terdiri dari (Perda Maluku No. 2 Tahun 2014 ) :
a. Biomedis dan teknologi dasar kesehatan
b. Teknologi terapan kesehatan dan epidemiologi klinik
c. Teknologi intervensi kesehatan masyarakat; dan
d. Humaniora, kebijakan kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat.
 Prinsip-prinsip sub sistem penelitian dan pengembangan kesehatan terdiri dari :
a. Terpadu, berkesinambungan, dan paripurna
b. Akurat dan akuntabel
c. Persetujuan setelah penjelasan
d. Bekerja dalam tim secara cepat dan tepat

3
e. Norma agama
f. Kebenaran ilmiah
g. Perlindungan terhadap subjek penelitan dan etik.
 Penyelenggaraan :
a. Pelaksanaan penelitian, pengembangan, penapisan teknologi, produk teknologi,
teknologi informasi, dan informasi kesehatan dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan Hak Atas Kekayaan Intelektual dan dimanfaatkan bagi kesehatan
masyarakat
b. Untuk mencegah terjadinya penyakit, mendeteksi adanya penyakit,
meringankan penderitaan akibat penyakit, menyembuhkan memperkecil
komplikasi dan memulihkan kesehatan setelah sakit serta menganalisis dan
memformulasikan berbagai permasalahan yang terjadi dalam pengelolaan
kesehatan
c. Penelitian yang memerlukan uji coba terhadap manusia dilakukan dengan
jaminan tidak merugikan manusia yang dilakukan uji coba dan penelitian yang
dilakukan terhadap mahkluk hidup lainnya harus dijamin untuk melindungi
kelestarian hewan dan makhluk lainnya.

3. Sub Sistem Pembiayaan Kesehatan


Sub Sistem Pembiayaan Kesehatan terdiri dari (Perda Maluku No. 2 Tahun 2014 ) :
a. Dana
b. Sumber daya
c. Pengelolaan dana kesehatan
d. Penyelenggaraan Sub Sistem Pembiayaan Kesehatan meliputi :a.penggalian
dana;b.pengalokasian dana;danc.pembelanjaan

4. Sub Sistem Sumber Daya Manusia Kesehatan


Sumber daya manusia kesehatan diintegrasikan melalui proses (Perda Maluku No. 2
Tahun 2014) :
a. Perencanaan
1) Perencanaan merupakan upaya menetapkan jenis, jumlah dan kualifikasi tenaga
kesehatan untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan kesehatan di Daerah.
2) Kebutuhan tenaga kesehatan dirumuskan oleh Pemerintah Daerah berdasarkan
pertimbangan dari majelis tenaga kesehatan provinsi dan dinas kesehatan
kabupaten/kota.
3) SKPD bertanggung jawab dalam melakukan perencanaan kebutuhan tenaga
kesehatan.

4
4) Perencanaan sumber daya manusia kesehatan dilaksanakan berdasarkan fakta
yang ada di daerah.
5) Pemerintah dan Pemerintah Daerah melakukan koordinasi dan kerjasama untuk
memenuhi kebutuhan sumber daya manusia kesehatan.
b. Pengadaan Pendidikan dan Pelatihan
Pengadaan pendidikan merupakan pendidikan formal yang menghasilkan tenaga
kesehatan sesuai dengan standar pendidikan. Sedangkan Pengadaan Pelatihan
merupakan pelatihan dalam upaya meningkatkan kompetensi keahlian tenaga
kesehatan.
c. Pendayagunaan
1) Pendayagunaan Sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, dilakukan
terhadap Pegawai Negeri Sipil dan/atau Non Pegawai Negeri Sipil pada
SKPD di Daerah.
2) Pendayagunaan Pegawai Non PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan dengan sistem kontrak kerja sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan.
3) Pendayagunaan tenaga kesehatan milik swasta harus dilaporkan kepada
Pemerintah Daerah.
4) Pendayagunaan tenaga kesehatan asing oleh sarana UKPharus sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
5) Pemerintah Daerah dapat memberikan rekomendasi untuk mendatangkan tenaga
dimaksud kepada penyelenggara kesehatan.
6) Untuk penyelenggaraan UKP harus tersedia tenaga kesehatan sesuai dengan
jenis, jumlah, kewenangan dan kualifikasi keahlian menurut standar kompetensi
sesuai dengan paraturan perundang-undangan.
7) Pemerintah Daerah bertanggungjawab dalam penyelenggaraan pendayagunaan
sumber daya manusia kesehatan.
8) Pendayagunaan Sumber Daya ManusiaKesehatan harus mempertimbangkan
pendistribusian secara merata, dengan memperhitungkan luas wilayah dan
fasilitas yang tersedia.
9) Sumber Daya ManusiaKesehatan berhak untuk mendapatkan promosi dan
peningkatan karier yang dilakukan secara obyektif dan transparan berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
10) Sumber Daya ManusiaKesehatan dalam mendukung pembangunan kesehatan
memperhatikan pembangunan susunan hirarki SDM Kesehatan yang ditetapkan
berdasarkan jenis dan tingkat tanggung jawab, kompetensi, serta keterampilan.
d. Pembinaandan pengawasan mutu

5
1) Pembinaandan Pengawasan Mutu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1)
huruf d, dilakukan secara berjenjang dari Badan Kepegawaian Daerah, Dinas
Teknis, UPT Dinas, Rumah Sakit dan Puskesmas melalui koordinasi dengan
organisasi profesional.
2) Ketentuan lebih lanjut mengenai pembinaan, pengawasan dan pengendalian
sumber daya manusia kesehatan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) diatur
dengan Peraturan Gubernur.

5. Sub Sistem Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan Makanan


Pasal 15 Perda Maluku No. 2 Tahun 2014 :
a. Sub Sistem Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan Makanan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 huruf e merupakan bentuk dan cara penyelenggaraan
yang menjamin keamanan, khasiat/manfaat, mutu sediaan farmasi,alat
kesehatan dan makanan.
b. Sub Sistem Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan Makanan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) meliputi :a.komoditi;b.sumber daya;c.pelayanan
kefarmasian;d.pengawasan; dane.pemberdayaan masyarakat.
Pasal 16 :
a. Penyelenggaraan Sub Sistem Farmasi, Alat Kesehatan dan Makanan meliputi :
1) upaya ketersediaan, pemerataan dan keterjangkauan obat dan alat kesehatan
2) upaya pengawasan untuk menjamin persyaratan keamanan, khasiat/manfaat, mutu
produk sediaan farmasi, alat kesehatan dan makanan serta perlindungan
masyarakat dari penggunaan yang salah dan penyalahgunaan obat dan alat
kesehatan
3) upaya penyelenggaraan pelayanan kefarmasian
4) upaya penggunaan obat yang rasional; dane.upaya kemandirian sediaan farmasi
melalui pemanfaatan sumber daya dalam negeri.
b. Penyelenggaraan sub sistem sediaan farmasi, alat kesehatan dan makanan harus
mengikutsertakan setiap orang, masyarakat, Pemerintah Daerah dan Swasta.
Pasal 17 :
a. Pelayanan obat dengan resep dokter kepada masyarakat diselenggarakan melalui
apotik, depo farmasi dan depo obat.
b. Pelayanan obat bebas diselenggarakan melalui apotik, toko obat.
c. Dalam hal ini tidak terdapat pelayanan apotik, dokter dapat memberikan
pelayanan obat secara langsung kepada masyarakat sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.

6
d. Apoteker bertanggungjawab dalam melakukan penyuluhan terhadap pelayanan
obat.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesehatan merupakan salah satu bidang pemerintahan yang wajib dilaksanakan oleh daerah
kabupaten dan daerah kota. Ini berarti bahwa dalam rangka otonomi daerah, Pemerintah
kabupaten dan Pemerintah Kota bertanggung jawab sepenuhnya dalam penyelenggaraan
pembangunan kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di daerahnya. Sistem
kesehatan daerah menguraikan secara spesifik unsur-unsur upaya kesehatan, pembiayaan
kesehatan, sumberdaya manusia kesehatan, sumberdaya obat dan perbekalan kesehatan,
pemberdayaan masyarakat, dan manajemen kesehatan sesuai dengan potensi dan kondisi daerah.
Sistem Kesehatan Daerah merupakan acuan bagi berbagai pihak dalam penyelenggaran
pembangunan kesehatan di daerah.

B. Saran
Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini memiliki banyak kekurangan, oleh karena itu
penuli mengharapkan agar pembaca berkenang memberikan kritik dan saran demi kesempurnaan
di masa mendatang.

7
DAFTAR PUSTAKA

Peraturan Daerah Provingsi Maluku Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Sistem Kesehatan Daerah

Mustika, Angel. 2016. “Makalah Sistem Kesehatan Daerah”. http://arsyaduzumaki.blogspot.com/:


diakses pada tanggal 23 September 2021.

Al.Hafeezy, Bilqies. 2017. “Sistem Kesehatan Daerah”. https://www.academia.edu/32154783/:


diakses pada tanggal 23 September 2021.

Anda mungkin juga menyukai