Disusun Oleh :
Ulpa Ulpiah Nurul Uyun
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan semesta alam. Rahmat dan
keselamatan semoga senantiasa dilimpahkan Allah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga dan
para sahabatnya, serta para pengikutnya yang setia hingga hari pembalasan kelak. Dan tak lupa
saya bersyukur atas tersusunnya makalah yang berjudul Ilmu-Ilmu Yang Ada Hubungan dengan
Ilmu Fiqih.
Tujuan dari makalah ini untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan ilmu Fiqih, Ushul
fiqih, dan kaidah Fiqhiyah. Sehingga dengan adanya makalah ini mungkin bisa membantu dalam
kita dalam memahami apa saja ilmu yang pararel dengan fiqih. saya membuat makalah ini adalah
tiada lain untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Fiqih selain itu untuk menambah ilmu
pengetahuan.
Akhir kata saya mengharapkan adanya kritik dan saran atas kekurangan dalam
penyusunan makalah ini dan semoga makalah ini dapat bermanfaat dan berguna khususnya bagi
semua pihak.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang 1
B. Rumusan masalah 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Ushul Fiqih
1. Pengertian Ushul Fiqih 2
2. Objek dan Ruang Lingkup Ushul Fiqih 5
3. Tujuan dan Manfaat Ushul Fiqih 5
B. Qawa’idul Fiqhiyyah
1. Pengertian Qawa’idul Fiqhiyyah
2. Ruang Lingkup Qawa’id Fiqhiyyah
3. Perbedaan Qawa’idul Fiqhiyyah dengan Ushul Fiqih
4. Tujuan dan Manfaat Qawa’idul Fiqhiyyah
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu fiqh adalah ilmu tentang hukum syariah untuk mengetahui hukum Allah SWT yang
berhubungan dengan segala amaliah mukkalaf yang diambil dan digali dari dalil-dalil yang jelas
(tafshili).Fiqh dalam artinya yang luas termasuk ruang lingkup syariah.Oleh karena itu, fiqh
dalam kaitannya yang sangat erat dengan ilmu tauhid dan ilmu akhlak.Di samping itu, karena
ilmu fiqh dalam arti sempit sebagai hasil dari ijtihad dan berkembang di dalam menghadapi
tantangan-tantangan zamannya, maka erat pula kaitannya dengan Ilmu Sejarah Islam dan Sejarah
hukum Islam atau Tarikh al-Tasyri.Dalam ilmu fiqh terdapat berbagai aliran atau madzhab.
Guna mengetahui mana yang paling maslahat untuk diterapkan, diperlakukan Muqaranah al-
Madzhab yaitu ilmu perbandingan madzhab.Dalam masyarakat manusia ini, ilmu fiqh juga
bertemu dengan sistem hukum yang lain, yaitu sistem Hukum Romawi dan sistem Hukum Adat,
maka perlu pula dipelajari prinsip kedua sistem hukum tersebut.Oleh karena sesuatu ilmu itu
berangkat dari falsafahnya, maka sudah tentu ilmu fiqh sangat erat kaitannya dengan ilmu
Falsafah Hukum Islam atau lebih terkenal dengan nama falsafah al-tasyri’. Dengan adanya
hubungan ilmu fiqh dengan ilmu-ilmu lainnya ini dengan tujuan agar kita lebih mampu
mengkorelasikan ilmu-ilmu tersebut bahwa ilmu fiqh itu terdapat banyak hubungan dengan ilmu-
ilmu lainnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Ushul Fiqih?
2. Bagaimana Objek Pembahasan Ushul Fiqih?
3. Apa Tujuan dan manfaat mempelajari Ushul Fiqih?
4. Apa pengertian Qawaidul Fiqhiyyah?
5. Bagaimana Ruang Lingkup Qawa’idul Fiqhiyyah?
6. Apa Perbedaan Qawa’idul Fiqhiyyah dengan Ushul Fiqih?
7. Bagaimana Hubungan Qawa’idul Fiqhiyyah dengan fiqih, dan ushul fiqih?
8. Apa tujuan dan manfaat mempelajari qawaidul fiqhiyyah?
BAB II
PEMBAHASAN
a. Pengertian Ushul
ُ ُ )أsecara etimologi adalah bentuk jamak dari kata ash-lun (ص ٌل
Ushul (ص ْو ٌل ْ َ )أyang berarti
asal, pokok, atau pondasi; yakni sesuatu yang menjadi pondasi suatu bangunan baik itu yang
bersifat fisik maupun nonfisik.
Contohnya akar pohon yang mana ia merupakan pondasi dari pohon itu sendiri.
Sebagaimana firman Allah ta’ala :
Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik
seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit
(QS. Ibrahim : 24)
Sedangkan secara terminologi kata ushul mempumyai lima pengertian:
ِ ْرفَةُ اأْل َحْ َك ِام ال َّشرْ ِعيَّ ِة ْال َع َملِيَّ ِة بِأ َ ِدلَّتِهَا التَّ ْف
ص ْيلِيَّ ِة ِ َمع
Mengenal hukum-hukum syar’i yang bersifat amaliyyah dengan dalil-dalilnya yang terperinci.
ث ع َْن أَ ِدلَّ ِة ْالفِ ْق ِه اإْل ِ جْ َمالِيَّ ِة َو َك ْيفِيَّ ِة ااْل ِ ْستِفَا َد ِة ِم ْنهَا َو َحا ِل ْال ُم ْستَفِ ْي ِد
ُ ِع ْل ٌم يَ ْب َح
Ilmu yang membahas dalil-dalil fiqh yang umum dan cara mengambil faedah dari dalil tersebut
serta membahas keadaan orang yang mengambil faedah.
Ushul fiqh adalah ilmu yang membahas dalil-dalil fiqh yang bersifat global, yaitu berupa
kaidah-kaidah umum; seperti :
Perintah menunjukkan hukum wajib selama tidak ada indikasi yang memalingkannya dari
hukum tersebut.
Larangan menunjukkan hukum haram selama tidak ada indikasi yang memalingkannya
dari hukum tersebut.
Sahnya suatu amalan menunjukkan amalan tersebut telah terlaksana.
Dan sebagainya.
Secara terminologi, ushul fiqh menurut beberapa ulama memiliki beberapa definisi.
Misalnya, Tajuddin as- Subki dalam kitab Hasyiyah al-Bannani, mendefinisikan Ushul Fiqh
sebagai :
الفقو دلئل ال َجالية
Artinya:
“dalil-dalil fiqh yang bersifat global.” (Tajudin as-Subki: tt, 32)
Menurut Tajudin as-Subki, ushul fiqh adalah dalil-dalil yang bersifat global. As-Subki
sendiri tidak menggunakan istilah al-ilmu karena dipandang bertentangan dengan
subtansi kata ushul secara bahasa. Selain itu, tanpa kata ilmu, definsi as-Subki juga lebih serasi
secara bahasa.Meski terbatas pada dalil-dalil yang global, menurut as-Subki, seorang ahli ushul
yang juga disebut sebagai ushuli—tidak cukup mengetahui dalil-dalil ijmaly,melainkan harus
mengetahui bagaimana menggunakan dalil kala terjadi kontradiksi dan juga mengetahui syarat
menjadi seorang mujtahid. Dalam kitab Jam’u al-Jawami, ia mengatakan:
Artinya:
“Seorang ushuli adalah orang yang mengetahui dalil-dalil global fiqh, metode
menggunakan dalil itu ketika ada kontradiksi dan prasyarat menjadi seorang mujtahid.
“(Tajudin as-Subki: tt, 34-35).
Dengan penjelasan ini, jelas bahwa seorang ushuli tidak hanya orang yang tahu dalil-dalil
global, melainkan juga tahu bagaimana menerapkan dalil-dalil global ini menjadi praktis.
Definisi ushul fiqh yang lain misalnya Wahab Khalaf,
seorang guru besar di Mesir, ia mengatakan:
العلم بالقواعد و البحوث التي يتوصل بها الي استفادة
الحكا الشرعية العملية المكتسب من ادلتها التفصيلية
Artinya:
“Kaidah-kaidah dan pembahasan yang digunakan untuk menggali hukum-hukum syar’i yang
bersifat amali yang diambil dari dalil-dalil yang terperinci.” (Wahab Khalaf: 1977, 12)
Jadi, illmu ushul fiqh merupakan ilmu yang harus dimiliki oleh seorang mujtahid untuk
menggali hukumhukum fiqh. Terutama sekali dalam menghadapi berbagai problematika
kehidupan modern yang tidak pernah ada di masa lampau, maka ushul fiqh adalah piranti untuk
mendialogkan nash (al-Qur’an dan al-Hadits) dengan kehidupan manusia (an-naas) di masa kini.
c. Qawa’idul Fiqhiyyah
Qawaid Fiqhiyyah adalah kata majemuk yang terbentuk dari dua kata, yakni kata qawaid
dan fiqhiyyah, kedua kata itu memiliki pengertian tersendiri. Secara etimologi, kata qaidah (قاعدة
), jamaknya qawaid () قواعد. berarti; asas, landasan, dasar atau fondasi sesuatu, baik yang bersifat
kongkret, materi, atau inderawi seperti fondasi bangunan rumah, maupun yang bersifat abstrak,
non materi dan non indrawi seperti ushuluddin (dasar agama).1 Dalam kamus Besar Bahasa
Indonesia, arti kaidah yaitu rumusan asas yang menjadi hukum; aturan yang sudah pasti,
patokan; dalil. Qaidah dengan arti dasar atau fondasi sesuatu yang bersifat materi terdapat dalam
al-Qur’an surah al-Baqarah ayat 127 :
َ َّاعي ُل َربَّنَا تَقَبَّلْ ِمنَّا إِن
ك ِ َوإِ ْذ يَرْ فَ ُع إِب َْرا ِهي ُم ْالقَ َوا ِع َد ِمنَ ْالبَ ْي
ِ ت َوإِ ْس َم
أَنتَ ال َّس ِمي ُع ْال َعلِي ُم
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama
Ismail (seraya berdo`a): "Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami),
sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
Kata fiqhiyyah berasal dari kata fiqh ( )الفقهditambah dengan ya nisbah yang berfungsi
sebagai penjenisan, atau penyandaran. Secara etimologi fiqh berarti pengetahuan, pemahaman,
atau memahami maksud pembicaraan dan perkataannya.
Dapat diketahui bahwa pengertian qawaid fiqhiyyah menurut etimologi berarti aturan
yang sudah pasti atau patokan, dasar-dasar bagi fiqh. Sedangkan pengertian qawaid fiqhiyyah
menurut terminologi, al-Taftazany (w. 791 H.) memberikan rumusan, yaitu:
ُ ِ إنَّهَا حُ ْك ٌم ُكلِّ ٌّى يَ ْنطَب.
ُق على ج ُْزئِيَّاتِهَا لِيُتَ َعرَّفَ أحكا ُمها منه
Suatu hukum yang bersifat universal yang dapat diterapkan kepada seluruh bagiannya agar
dapat diidentifikasikan hukum-hukum bagian tersebut darinya.
Al-Jurjani (W. 816 H) dalam kitab al-Ta’rifat memberikan rumusan, yaitu:
َضيَّةٌ ُكلِّيَّةٌ ُم ْنطَبِقَةٌ َعلَى َج ِمي ِْع ج ُْزئِيَّاتِه
ِ َق
Ketentuan universal yang bersesuaian dengan seluruh bagian-bagiannya
A. KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa mempelajari Fiqh, Ushul Fiqh,
Syari’ah, Qawa’idul Fiqh dan Hukum Islam sangatlah diperlukan agar kita dapat dan tahu apa
pengertian, persamaan, maupun perbedaan dari Fiqh, Ushul Fiqh, Syari’ah, dan Qawaidul Fiqh.
Ilmu fiqih adalah ilmu yang berbicara tentang hukum-hukum syar’i amali yang diambil dari
dalil-dalil yang tafsili yang terdapat dalam al-Qur’an, hadits, ijma dan qiyas. Pada pokoknya
yang menjadi objek pembahasan ilmu fiqih adalah perbuatan mukalaf dilihat dari sudut hukum
syara’ yang terbagi dalam tiga kelompok besar, yaitu ibadah, mu’amalah, dan ‘uqubah.
Ilmu fiqih sebagai suatu bidang keilmuan memiliki ciri khas, diantaranya: Al Ahkam
(tentang hukum-hukum), Asy Syar’iyah (yang diambil dari Syariat), Al ‘Amaliyah (berkenaan
dengan amal perbuatan), Al Muktasib Min Adillatiha At Tafshiliyyat (diperoleh dari dalil-dalil
yang terperinci bagi hukum-hukum tersebut)
Antara fiqh, syariat, dan hukum islam ada satu persamaan yang mengaitkan antara ketiganya.
Fiqh adalah aturan yang baru diterapkan pada zaman nabi Muhammad. Syariat adalah aturan
Allah yang telah diterapkan sejak nabi terdahulu Adam, As. Hingga sekarang dan berlaku sangat
umum. Sedangkan Hukum lebih ditekankan kepada analisis suatu peristiwa pada dasar hukum
al-Qur’an dan as-Sunnah
B. SARAN
Demikian makalah ini kami buat. Kami yakin makalah ini masih banyak kekurangan baik
dari segi isi maupun penulisan. Untuk itu, lami meminta kritik dan saran dari berbagai pihak.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi kami selaku penulis dan
umumnya bagi pembaca semua. Terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Syahrul. Ilmu Fiqh dan Ushul Fiqh. 2010. Bogor : Ghalia Indonesia.