T.pancasila 3
T.pancasila 3
Orde baru muncul dengan tekad untuk melaksanakan pancasila dan UUD 1945
secara murni dan konsekuen semangat tersebut muncul berdasarkan pengalaman
sejarah dari pemerintahan sebelumnya yang telah menyimpang dari pancasila serta
UUD 1945. Demi kepentingan kekuasaan akan tetapi, yang terjadi sebenarnya
adalah tidak jauh berbeda dengan apa yang terjadi pada masa orde lama, yaitu
pancasila tetap pada posisinya sebagai alat pembenar, rezim, otoritarian di bawah
Soeharto. Seperti rezim otoriter pada umumnya lainnya, ideologi sangat diperlukan
orde baru sebagai alat untuk membenarkan dan memperkuat otoritarianisme
Negara. Sehingga pancasila oleh rezim orde baru ditafsirkan sedemikian rupa
sehingga membenarkan dan memperkuat otoritarianisme Negara. Makadari itu
pancasila perlu disosialisasikan sebagai doktrin komperehensif dalam diri
masyarakat Indonesia guna memberikan legitimasi atas ;segala Tindakan
pemerintah yang berkuasa dalam diri masyarakat Indonesia. Adapun dalam
pelaksanannya upaya indoktrinisasi tersebut dilakukan melalui berbagai cara,
mulai dari pengkultusan pancasila sampai dengan penataran p4.
Pada masa Orde Baru, kebebasan berpolitik juga dibatasi dengan jumlah partai
politik yang terbatas pada tiga partai saja, yaitu Partai Persatuan Pembangunan
(PPP), Golongan Karya (Golkar), dan Partai Demokrasi Indonesia (PDI).
Masa Orde Baru juga membatasi kebebasan pers dan kebebasan berpendapat.
Sejumlah surat kabar dan majalah dibredel dan dicabut surat izin penerbitannya
dengan alasan telah memberitakan peristiwa yang bertentangan dengan
kebijakan pemerintah.
Masa Orde Baru juga ditandai dengan adanya beberapa aktivis politik hilang
atau ditangkap setelah menyuarakan aspirasinya dalam mengkritik kebijakan
pemerintah, beberapa lama kemudian diberitakan hilang atau ditangkap.
Penyimpangan penerapan Pancasila pada masa Orde Baru juga ditandai dengan
kasus-kasus pelanggaran hak asasi manusia (HAM) seperti kasus Tanjung
Priok, kasus Marsinah, kasus wartawan Udin dari Harian Bernas Yogyakarta,
dan lain-lain.
Kelebihan dan Kekurangan Sistem Pemerintahan Orde
Baru
1. Perkembangan GDP per kapita Indonesia yang pada tahun 1968 hanya AS$70
dan pada 1996 telah mencapai lebih dari AS$1.565
2. Sukses transmigrasi
3. Sukses KB
4. Sukses memerangi buta huruf
5. Sukses swasembada pangan
6. Pengangguran minimum
7. Sukses REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun)
8. Sukses Gerakan Wajib Belajar
9. Sukses Gerakan Nasional Orang-Tua Asuh
10. Sukses keamanan dalam negeri
11. Investor asing mau menanamkan modal di Indonesia
12. Sukses menumbuhkan rasa nasionalisme dan cinta produk dalam negeri
Masa awal orde baru ditandai oleh terjadinya perubahan besar dalam pegimbangan
politik di dalam Negara dan masyarakat, sebelumya pada era Orde Lama kita tahu
bahwa pusat kekuasaan ada di tangan presiden, militer dan PKI. Namun pada Orde
Baru terjadi pergeseran pusat kekuasaan dimana dibagi dalam militer, teknokrat,
dan kemudian birokrasi.
SARAN
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar dan memiliki banyak potensi SDM
maupun SDA, berkaca dari pembahasan diatas supaya kedepannya bangsa ini
menjadi lebih hebat dan terutama kesadarannya masing-masing, dan tertancapnya
sila-sila Pancasila dalam sanubari.