Profil Penulis :
Nomor ISBN : -
Review :
Dari buku Daya Dukung Pariwisata Raja Ampat kita dapat mengetahui bahwa Raja Ampat
merupakan jantung segitiga karang dunia dan telah diakui sebagai salah satu kawasan yang memiliki
terumbu karang terbaik di dunia, di Raja Ampat bukan hanya terdapat ekosistem terumbu karang,
namun juga di Raja Ampat memiliki ekosistem padang lamun, hutan mangrove, pantai berpasir serta
tebing berbatu, juga ada berbagai spesies hewan yang terncam punah di temukan dan di lindungi. Di
karenakan hal seperti ini menjadikan Raja Ampat sebagai Kawasan konservasi dan juga destinasi
pariwisata. Hal ini menambah daya tarik wisatawan dalam negeri maupun mancanegara. Pemerintah
yang juga pandai dalam mempromosikan kawasan tersebut seperti halnya dengan membuat slogan
“JANGAN MATI SEBELUM DATANG KE RAJA AMPAT”, membuat pengunjung yang semakin
meningkat pertahunnya. Kawasan ini juga menjadi aset pariwisata berkelanjutan yang kaya akan
potensi pariwisata dimana hampir seluruh sudut pulau dan perairan memiliki potensi pariwisata
yang akan bernilai tinggi jika dikemas dengan paket wisata dan didukung dengan fasilitas yang
diperlukan.
Rencana Pemerintah Indonesia menjadikan Raja Ampat yang merupakan Wisata Bahari sebagai
Konsep Pariwisata Berkelanjutan dengan tetap memperhatikan faktor-faktor yang dapat membuat
konsep Pariwisata Berkelanjutan tetap stabil dalam pelaksanaannya, sehingga Raja Ampat tidak
menjadi tempat Wisata yang mengalami kemunduran dan berakhir menjadi mati karena kurangnya
pengawasan dari pemerintah. Kita sebagai pembaca juga akan mengetahui tentang Daya Dukung
Pariwisata yang juga merupakan salah satu faktor penting terlaksananya Pariwisata Berkelanjutan.
Berdasarkan definisi resmi daya dukung lingkungan hidup, dapat dirumuskan daya dukung
lingkungan pariwisata, yaitu kemampuan lingkungan hidup (alam) dalam menampung kegiatan
pariwisata dalam jumlah yang maksimum yang tidak merusak eksistensi, keberadaan dan
keberlanjutan lingkungan hidup (alam) tersebut di masa yang akan datang. Di dalam buku ini di
jelaskan bahwa daya dukung sebagai potensi parawisata tidaklah mudah untuk di defenisikan di
karenakan hal tersebut tergantung dari selera tiap – tiap orang ada yang menyukai keindahan alam
namun ada juga yang menyukai hiruk pikuk sebuah kota. Terdapat unsur penting dalam menentukan
potensi wisata yaitu yang pertama ialah destinasi, yang dimana lokasi destinasi wisata memiliki daya
tarik yang benar – benar hanya dari alam yang juga dapat di sebut sebagai sumberdaya parawisata,
kemudian yang kedua yaitu fasilitas pendukung seperti halnya resort, transportasi dan lain
sebagainya yang dimana membuat pengunjung merasa nyaman dan failitas pendukung ini jelas di
buat atau di rancang oleh manusia.
Sumberdaya pariwisata inilah merupakan daya dukung pariwisata yaitu kemampuan lokasi
untuk mendukung kegiatan manusia berupa kunjungan ke lokasi tersebut tanpa merusak
sumberdaya atau destinasi yang dituju. Ketersediaan fasilitas pariwisata yang baik tanpa adanya
sumberdaya pariwisata akan membuat pariwisata tidak berkembang secara optimal. Sebaliknya,
sumberdaya pariwisata yang baik harus pula didukung dengan keberadaan fasilitas yang baik.
Sumberdaya pariwisata adalah inti dari kegiatan pariwisata yang berfungsi sebagai daya dukung
lingkungan dalam menampung kegiatan pariwisata. Sumberdaya pariwisata ini dapat berupa alam
dan budaya yang memiliki kemampuan, magnitude dan batas tertentu. Juga terdapat daya dukung
sebagai referensi pengelolaan seperti halnya wisata pari manta yang ada di Raja Ampat, dalam hal ini
selain menarik minat pengunjung namun juga pengelolah tetap menjaga kelestarian dari pari manta
tersebut dengan cara membatasi penyelaman yang hanya bisa untuk 10 orang perkali penyelaman
yang di man maksimalnya dua kali penyelaman sehari atau dalam kata lain di batasi 4.000 orang per
tahun yang dimana hanya 200 hari penyelaman dalam setahun agar perkembang biakan dan juga
kelestarian pari manta tetap terjaga. Raja Ampat sebagai Pariwisata Berkelanjutan yang kaya akan
potensi pariwisata dimana hampir seluruh sudut pulau dan perairan memiliki potensi pariwisata
yang akan bernilai tinggi jika dikemas dengan paket wisata dan didukung dengan fasilitas yang
diperlukan. Buku ini juga memaparkan beberapa contoh keberhasilan pembangunan pariwisata
bahari pada tahap awal perkembangannya, namun diikuti dengan masalah dan dampak negatif yang
muncul karena kesalahan pengelolaan. Jumlah pengunjung yang berlebihan dan melampaui daya
dukung suatu wilayah akan berdampak negatif seperti yang dimana di dapati terjadi beberapa
kerusakan lingkungan, Sebab itu, kunjungan wisatawan harus diatur sedemikian rupa agar tidak
melebihi daya dukung alam pada waktu tertentu, serta harus diikuti dengan aturan tata cara
berwisata yang bertanggung jawab. Dengan strategi seperti inilah, pariwisata berkelanjutan dapat
diwujudkan.
Dari buku ini kita juga dapat menambah wawasan tentang macam-macam pariwisata yang ada
di Raja Ampat seperti yang telah tertera pada buku dimana terdapat 10 macam kegiatan utama yang
telah dikategorikan ke dalam empat kelompok besar, yaitu :
1. Kelompok Wisata Bahari
a) Wisata Selam
Wisata selam merupakan kegiatan wisata terpopuler bagi wisatawan yang
berkunjung di Kabupaten Raja Ampat. Wisata selam dalam aktivitasnya terbagi
dalam kegiatan selam yang menikmati kekayaan terumbu karang dan mengamati
satwa langkah seperti Pari Manta, Paus, Hiu (hiu berjalan, wobbegong, dll). Hasil
perhitungan daya dukung fisik (PCC) dan daya dukung aktual 44 DAYA DUKUNG
PARIWISATA RAJA AMPAT (RCC) wisata selam di Lokasi KKPD Selat Dampier dan
sekitarnya. Jumlah orang yang diperkenankan menyelam di lokasi wisata selam di
Selat Dampier dan sekitarnya berdasarkan daya dukung fisik (PCC) yaitu berkisar 20-
333 orang menyelam per hari. Daya dukung aktual (RCC) yang hanya
mempertimbangkan faktor koreksi musim diperoleh sekitar 15-222 orang menyelam
per hari, dimana lokasi yang memiliki daya dukung terendah adalah lokasi The
Passage dan tertinggi pada lokasi Melissa’s Garden. Lokasi titik-titik penyelaman di
kawasan ini sangat dipengaruhi arus pasang surut yang kencang terutama saat
perbedaan pasang-surut mencapai ketinggian maksimum. Untuk itu, disarankan
para operator selam memperhatikan dengan baik tabel pasang-surut kawasan ini
sebelum membawa tamu menyelam yang memiliki sertifikasi selam tingkat lanjut
(advance).
b) Snorkeling
Dalam penjelasan pada buku ini tertulis bahwa wisata snorkeling yang dapat
dinikmati di Kabupaten Raja Ampat meliputi (1) melihat karang dan ikan karang, (2)
melihat hewan karang endemik dan biota lainnya di sepanjang pantai, dan (3)
melihat ubur-ubur di danau air asin. Daya Dukung Wisata Selam di Misool Timur
Selatan Aktivitas wisata snorkeling dengan tujuan mengamati keindahan karang,
ikan dan biota laut lainnya dilakukan pada semua perairan dimana ekosistem
terumbu karangnya masih sangat sehat di lokasi-lokasi wisata yang ada di Raja
Ampat. Nilai PCC dan RCC wisata snorkeling masing-masing berada pada kisaran 7-
103 orang per hari dan 5-69 orang per hari. Lokasi wisata yang mempunyai daya
tampung terbanyak berada di Langkisil (sekitar Batu Buku), Misool Selatan dan
paling sedikit di Pantai depan Batu Hati, Dafalen, Misool. Juga ada peraturan khusus
yang diterapkan untuk menjaga kelestarian hewan yang di lindungi seperti halnya
ubu – ubur yang di mana di lakukan pembatasan terhadap orang yang masuk ke
danau.
c) Kayaking
Wisata kayaking adalah suatu potensi yang dapat dikembangkan di Raja Ampat yang
memiliki keindahan pantai, pasir putih, hutan mangroveteluk yang indah dan pulau-
pulau karst serta biota laut. Saat ini, aktivitas kayaking ditawarkan oleh Papua Diving
Resort dengan Kayak4Conservation Raja AmpatIndonesia. Operator wisata kayaking
bekerja sama dengan masyarakat pemilik ---dimana operator kayaking menyediakan
perahu kayak sedangkan pemilik homestay menyiapkan tempat menginap dan
pemandu lokal. Jumlah wisatawan kayaking di beberapa lokasi di Misool Timur
Selatan serta Selat Dampier dan sekitarnya, berdasarkan daya dukung fisik PCC yaitu
berkisar 18-317 orang per hari dan RCC sebesar 12-211 orang per hari, dengan daya
dukung terendah dijumpai di Tomolol (Gua keramat) dan tertinggi dijumpai di Pantai
Saleo.
d) Berenang
Kondisi yang di tunjang dengan perairan yang terlindung dari adanya gelombang
membuat lokasi parawisata dalam kegiatan berenang berjalan dengan aman namun
juga memiliki pasir yang putih dan pantai yan jernih menambah daya tarik
pengunjung Wisata berenang memiliki daya dukung yang relatif besar sebagai
potensi yang perlu dikembangkan di Raja Ampat. Wisata berenang dapat
menampung pengunjung sebanyak lebih dari 85.680 per tahun. Pada tahun yang
sama, daya dukung wisata berenang ini mencapai 21.420 orang. Namun juga ada
aturan yang diberlakukan yaitu pengunjung yang berenang di harapkan berenang
dengan tidak merusak terumbu karang.
b) Pengamatan burung
Papua memiliki Hutan Tropis yang terbesar selain pulau Kalimantan dan sudah lama
dikenal dengan berbagai jenis tanaman langka dan jenis pohon yang memiliki
keanekaragaman yang tinggi. Potensi flora dari hutan ini memberikan dampak bagi
hidupnya berbagai fauna/satwa yang juga beraneka ragam, salah satunya adalah
Burung Cendrawasih. Hasil kajian menunjukkan bahwa rata-rata dengan luasan
tempat pengamatan sebesar 300 m2 maka maksimum jumlah wisatawan yang
diperbolehkan adalah 24 orang di Saporkren dan 32 orang di Sawinggrai. Daya
dukung pengamatan burung di tiga lokasi tersebut mencapai 60 orang per hari dan
3.600 kunjungan per tahun.
Dan dari data yang tertera menunjukan bahwa kegiatan yang banyak di lakukan oleh pengunjung
adalah berenang yang bertempat di Area Dampier dan Misool dengan 21.420 pengunjung
pertahunnya sedangkan terendah pada kegiatan jelajah air terjun yang bertempat di Waringkabom
dan batanta yang hanya 315 pengunjung pertahunnya. Dari buku Daya Dukung Pariwisata Raja
Ampat yang telah saya baca dan riview ini menurut saya sangat baik dalam segi penyampaian
informasi, juga kalimat yang di gunakan mudah di pahami pembaca, dalam segi informasi buku ini
sangat lengkap dimana informasi yang detail baik berupa tulisan, gambar, maupun tabel data yang
sangat penting dalam menambah wawasan bagi pembaca dan dengan buku ini juga saya rasa dapat
menambah minat wisatawan yang ingin berkunjung ke Raja Ampat dengan berbagai informasi
pariwisata yang ada.
TUGAS
“Perencanaan Pengembangan Pariwisata”
Dibuat oleh :
JOHANNES IMANUEL TANASALE
201974033
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2021