Anda di halaman 1dari 3

mangrove adalah karena pepohonan yang hidup di hutan ini didominasi atau hampir semuanya

adalah pepohonan mangrove atau pepohonan bakau, sehingga dinamakan sebagai hutan mangrove.

Hutan mangrove atau hutan bakau (baca: ciri-ciri hutan bakau) ini merupakan hutan yang berada di
lingkungan perairan payau. Hutan ini merupakan hutan yang sangat dipengaruhi okeh keberadaan
pasang surut air laut (baca: manfaat pasang surut air laut). Ekosistem hutan ini juga khas. Ke khasan
ekosistem hutan mangrove ini salah satunya karena adanya pelumpuran di wilayah hutan tersebut.
Karena jenis tanah yang dimiliki oleh hutan ini cenderung berlumpur, maka bisa dibayangkan hanya
sedikit jenis tumbuhan yang bisa hidup di daerah ini.

Ciri ciri Hutan Mangrove

Setiap jenis hutan tentulah berbeda antara satu dengan yang lainnya. Jika suatu hutan tidak berbeda
satu dengan yang lainnya, tentu tidak akan ada jenis- jenis hutan. Setiap hutan pasti mempunyai
karakteristik atau ciri-cirinya masing- masing, begitu pula dengan hutan mangrove ini. Hutan
mangrove mempunyai karakteristik atau ciri- ciri tertentu. Beberapa karakteristik atau ciri- ciri yang
dimiliki oleh hutan mangrove ini antara lain adalah sebagai berikut:

Didominasi oleh tumbuhan mangrove atau tumbuhan bakau, yakni tumbuhan yang mempunyai akar
mencuat ke permukaan

Tumbuh di kawasan perairan payau, yakni perairan yang terdiri atas campuran air tawar dan air asin

Sangat dipengaruhi oleh pasang surut air laut

Keberadaannya terutama di daerah yang mengalami pelumpuran dan juga terjadi akumulasi bahan
organik

Itulah beberapa karakteristik atau ciri- ciri yang dimiliki oleh hutan mangrove ini. Ciri- ciri yang telah
disebutkan di atas merupakan ciri khusus yang hanya dimiliki oleh hutan ini saja, sehingga hanya
disebutkan beberapa saja. Untuk mengetahui lebih lengkap dan jelas mengenai hutan mengrove ini,
baca di ciri- ciri hutan mangrove.

Ekosistem Hutan Mangrove

Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa di Bumi ini makhluk hidup akan bersosialisasi atau
berinteraksi dengan lingkungan yang berada di sekitarnya, dan juga dengan komponen- komponen
yang ada di dalamnya (baik komponen biotik maupun abiotik). Proses interaksi antara keduanya ini
disebut dengan ekosistem (baca ekosistem darat dan ekosistem air). Ekosistem ini ada di setiap
tempat di Bumi, dimana setiap tempat di Bumi atau disetiap habitat mempunyai ekosistemnya
masing- masing. Termasuk juga dengan hutan mangrove ini adalah sebuah ekosistem tersendiri.

Ekosistem hutan (baca: ekosistem hutan hujan tropis) mangrove ini bisa dikatakan sebagai jenis
ekosistem yang khas. Mengapa dikatakan khas? Hal ini karena ada sesuatu yang membedakan
antara yang dimiliki oleh ekosistem hutan mangrove ini dan tidak dimiliki oleh ekosistem hutan yang
lainnya. Beberapa ke khasan yang dimiliki oleh ekosistem hutan mangrove ini antara lain adalah
adanya pelumpuran yeng mengakibatkan hal – hal sebagai berikut:

Kurangnya abrasi tanah

Salinitas tanah yang tinggi

Mengalami daur penggenangan oleh pasang surut air laut

Hanya sedikit jenis tumbuhan yang dapat hidup

Jenis tumbuhan yang dapat tumbuh bersifat khas karena telah melewati proses adaptasi dan juga
evolusi

Itulah beberapa ke khasan yang dimiliki oleh ekosistem hutan bakau ini. Ekosistem hutan bakau ini
merupakan ekosistem yang sangat unik. Ekosistem hutan mangrove ini sangat perlu dipelihara dan
dilestarikan, Hal ini karena ekosistem hutan mangrove ini sangat bermanfaat dan mengandung
fungsi yang banyak.

Flora di Hutan Mangrove

Hutan mangrove merupakan jenis hutan yang tidak hanya ditumbuhi oleh satu macam tanaman saja,
yakni tanaman mangrove. Namun, hutan mangrove juga ditumbuhi oleh jenis tumbuhan yang
lainnya. Jenis tumbuhan yang mampu tumbuh di hutan mangrove ini berbeda- berbeda satu dengan
yang lainnya, hal ini karena bereaksi terhadap variasi atau perubahan faktor lingkungan fisik
tertentu, sehingga menimbulkan zona- zona vegetasi tertentu. Beberapa faktor lingkungan fisik yang
dapat mempengaruhi jenis tanaman yang tumbuh antara lain:

Jenis tanah

Faktor lingkungan fisik yang pertama mempengaruhi jenis tanaman yang tumbuh adalah jenis tanah
(baca: lapisan tanah). Sebagai tempat pengendapan, substrat yang ada di wilayah pesisir pantai
(baca: manfaat pantai) bisa sangat berbeda dengan daerah lainnya. Pada umumnya, hutan bakau ini
berada di wilayah yang tanahnya berupa lumpur tanah liat dan bercampur dengan bahan- bahan
organik. Namun ada beberapa wilayah yang memiliki bahan organik dengan porsi yang berlebihan,
bahkan berupa lahan gambut (baca: ciri-ciri hutan rawa gambut). Selain itu juga ada substrat yang
berupa lumpur mengandung pasir yang tinggi, bahkan dominan pecahan- pecahan karang. Hal
seperti ini terjadi di pantai- pantai yang yang dekat dengan kawasan terumbu karang. Dengan
kondisi substrat yang demikian, maka jenis tumbuhan yang dapat tumbuh di hutan mangrove ini
harus bisa beradaptasi dengan keadaan substrat yang demikian.

Terpaan ombak

Selain jenis tanah, faktor selanjutnya yang akan mempengaruhi jenis tanaman di hutan mangrove
adalah terpaan ombak. Bagian luar dari hutan mangrove ini berhadapan langsung dengan laut lepas,
hal ini tentu saja akan membuat bagian depan hutan ini selalu diterpa oleh ombak yang keras juga
aliran air yang kuat. Sementara di bagian dalam hutan lebih tenang daripada bagian luarnya.

Hutan mangrove ada kemiripan dengan hutan yang lainnya, yakni di bgaian hutan yang berhadapan
langsung dengan muara sungai. Melihat kenyataan keadaan di hutan mangrove ini, terlebih
berkaitan dengan terpaan ombak, maka sudah bisa dipastikan bahwa tanaman yang berada di luar
dan berada di dalam berbeda. Jenis tanaman yang berada di luar tentunya lebih kuat daripada yang
ada di dalam karena harus berhadapan langsung dengan ombak dan aliran air yang keras. Jenis
mangrove yang tumbuh di bagian luar dan sering digempur ombak adalah mangrove Rhizophora
spp. Jenis mangrove yang ada di bagian dalam dimana air lebih teang adalah adalah jenis api- api
hitam atau Avicennia alba.

Anda mungkin juga menyukai