Artikel 1 The ethics of corporate governance The North American perspective
Pada artikel ini penulis menggunakan varian Grand Theory adalah Stakeholders Theory dan Agency Theory a) Efficient Market Hypothesis Theory, dimana harga saham yang terbentuk merupakan refleksi dari seluruh informasi yang ada, baik fundamental ditambah insider information . oleh karena itu pasar dikatakan efisien apabila nilai sekuritas setiap waktu mencerminkan semua informasi yang tersedia, yang mengakibatkan harga suatu sekuritas berada pada tingkat keseimbangannya. Harga keseimbangan suatu sekuritas mengakibatkan tidak akan adanya kesempatan yang diperoleh investor untuk mendapatkan return yang abnormal dari selisih harga sekuritas saham. Perspektif Amerika Utara didukung oleh argumen bahwa bisnis harus terstruktur untuk memfasilitasi pertumbuhan pasar yang besar dan likuid untuk modal ekuitas. Korporasi modern berkembang sebagai tanggapan terhadap perubahan skala dalam modal yang dibutuhkan untuk meneruskan peluang yang dimungkinkan oleh revolusi industri. b) Agency Theory, dimana perspektif Amerika Utara tentang tata kelola perusahaan akan fokus pada penurunan biaya perusahaan, mengurangi kepentingan pribadi, kelalaian dan ketidaktahuan perusahaan yang semuanya merupakan biaya untuk memperoleh keuntungan bagi prisipal. Paradigma yang digunakan dalam artikel ini adalah Paradigma Kritis dan Paradigma Kuantitatif. Dimana peneiliti ingin memastikan bahwa risiko terhadap perusahaan yang timbul dari kekhawatiran para pemangku kepentingan dapat diketahui dan dihindari. Mengingat loyalitas pemegang saham begitu dominan dalam setiap kasus harus dikorbankan segala sesuatu malaui kebijakan dan pertimbangan oleh para pemangku kepentingkan atas keuntungan pemegang saham. Untuk penelitan selanjutnya pada artikel ini perlu adanya varian baru Grand Theory yaitu Asimetry Information Theory, dimana manajer biasanya mempunyai informasi yang lebih baik dibandingkan dengan pihak luar (investor) karena itu bisa dikatakan terjadi asimetri informasi antara manajer dengan infestor. Infestor, yang merasa mempunyai informasi yang lebih sedikit akan berusha menginterpretasikan perilaku manajer.
Artikel 2 The ethics of corporate governance A (South) African perspective
Grand Theory pada artikel ini penulis menggunakan Legitimate Theory yang menjelaskan bahwa perusahaan membuat laporan keuangan berdasarkan sistem laporan keuangan King dan melaporkan kepada stakeholders. Dengan demikian dapat diartikan bahwa laporan keuangan perusahaan dipengaruhi oleh sistem laporan keuangan King di Afrika Selatan. Paradigma yang digunakan dalam artikel ini adalah Paradigma Kritis. Dimana peneliti menggunakan pendekatan secara ekonomi dan politik yang ada di Afrika Selatan. Selain pendekatan ekonomi dan politik, peneliti juga menggunakan pendekatan social dan budaya. System laporan keuangan di Afrika Selatan menggunakan system kaporan keuangan King, dimana penguasa yang akan selalu bermain peran dalam mengkontrol laporan kuangan perusahaan yang ada di Afrika Selatan. Sehingga perusahaan akan secara sukarela melaporkan aktifitasnya jika manajemen menganggap bahwa hal ini adalah yang diharapkan stakeholders. Untuk penelitian selanjutnya artikel ini perlu adanya varian baru Grand Theory yaitu Semiotica Accounting Theory, dimana pendeketan semiotica dapat dilakukan dengan 3 aspek yaitu Semantik, Sintatik, dan Pragmatik. Teori akuntansi semantik ini menekankan pada masalah penyimbolan dunia nyata atau realitas ke dalam tanda-tanda bahasa akuntansi (elemen statemen keuangan) sehingga orang dapat membayangkan kegiatan. Teori akuntansi sintatik merupakan teori yang berorientasi untuk membahas masalah- masalah tentang bagaimana kegiatan-kegiatan perusahaan yang telah disimbolkan secara semantik dalam elemen-elemen laporan keuangan, sehingga dapat diwujudkan dalam bentuk statemen laporan keuangan. Sedangkan teori pragmatik juga membahas berbagai hal dan masalah yang berkaitan dengan pengujian kebermanfatan informasi baik dalam konteks pelaporan keuangan eksternal maupun manajerial.