Anda di halaman 1dari 41

i

KARYA TULIS ILMIAH


TINGKAT KEMANDIRIAN SISWA KELAS XI SMA NEGERI 11 PANGKEP
BERDASARKAN POLA ASUH ORANG TUA

DISUSUN OLEH :

XI AMEDEO AVOGADRO

KELOMPOK 4

1. WIRDA ASWIRA SAM (18102159)


2. MUH. HILMI RAIHANSYAH (18102025)
3. NURUL FADHILAH YUSRAN (18102100)
4. SAFIRA MAHARANI SALEH (18102133)
5. ADI NUGRAHA (18101922)
6. MARIA ULFA JALAL (18102009)
7. DZAKIYYAH MUSAFFARAH ASYAM (1806063)

UPT SMA NEGERI 11 PANGKEP


ANGKATAN 10
ii

HALAMAN PERSETUJUAN

Karya tulis ilmiah dengan judul, Tingkat Kemandirian Siswa Kelas XI SMA
Negeri 11 Pangkep Berdasarkan Pola Asuh Orang Tua

Atas nama siswa :


Ketua : Wirda Aswira Sam

Wakil : Muh. Hilmi Raihan


Sekretaris : Nuruh Fadhilah Yusran
Bendahara : Safira Maharani Saleh
Anggota : 1.) Adi Nugraha
2.) Maria Ulfa Jalal
3.) Dzakiyyah Musaffarah Asyam

Telah disetujui untuk mengikuti Karya Tulis Ilmiah Program Studi MIPA di SMA
Negeri 11 Pangkep Tahun Ajaran 2019-2020.

Pangkajene, 17 April 2020

Kepala Sekolah Guru Pembimbing

(Firdaus A. Noor, S.Pd, M.Si.) (Mardiah, S.Pd.)

NIP. 196112311986031184 NIP197205292007012013

ii
iii

ABSTRAK

KELOMPOK 4. Tingkat Kemandirian Siswa Kelas XI SMA Negeri 11 Pangkep


Berdasarkan Pola Asuh Orang Tua (dibimbing oleh Ibu Mardiah, S.pd.).

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan informasi berkaitan dengan
hubungan pola asuh orang tua dan kemandirian siswa, jenis pola asuh yang dapat
meningkatkan kemandirian siswa, dan dampak kemandirian terhadap masa depan siswa.
Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 11 Pangkep
yang terdiri dari delapan kelas dengan jumlah 254 siswa. Atas dasar pertimbangan,
peneliti hanya mengambil 3 siswa dari delapan kelas sebagai sampel sehingga
keseluruhan berjumlah 24 siswa.
Pengumpulan data dilaksanakan melalui kuisioner online yang berisi
pertanyaan-pertanyaan kepada 24 siswa dengan menggunakan handphone.
Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut akan peneliti analisis, lalu
menghitung jumlah datanya. Setelah itu, peneliti mengklasifikasikan jawaban-
jawaban dari tiap pertanyaan pada angket berdasarkan jumlah responden.
Metode penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif. Ruang lingkup
penelitian terdiri atas dua variabel, yakni variabel terikat dan variabel bebas. Variabel
terikat pada penelitian ini adalah tingkat kemandirian siswa kelas XI SMAN 11
Pangkep dan variabel bebasnya adalah pola asuh orang tua.
Hasil penelitian ini menunjukkan, bahwa sebanyak 6 siswa menyatakan bahwa
dirinya sudah mandiri dan 18 siswa lainnya belum mandiri. Hal ini menunjukkan bahwa
sebagian besar siswa SMA Negeri 11 Pangkep belum mandiri. Serta, sebanyak 20 siswa
menyatakan bahwa ada keterkaitan antara kemandiriannya dengan pola asuh orang tua,
sementara 4 siswa lainnya menyatakan bahwa tidak ada keterkaitan antara
kemandiriannya dengan pola asuh orang tua.

iii
i
v

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah peneliti panjatkan kehadirat Allah swt. yang

telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga peneliti bisa menyusun dan

menyelesaikan karya tulis ilmiah berjudul “Tingkat Kemandirian Siswa Kelas XI

SMA Negeri 11 Pangkep Berdasarkan Pola Asuh Orang Tua” dengan sebaik-

baiknya. Salawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad

saw. beserta keluarga dan para sahabatnya hingga pada umatnya sampai akhir

zaman.

Penyusunan karya tulis ilmiah ini diajukan untuk memenuhi tugas Bahasa

Indonesia. Dalam penyusunan proposal penelitian ini peneliti banyak

mendapatkan bantuan, bimbingan, dan petunjuk dari berbagai pihak. Oleh karena

itu, peneliti mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Mardiah, S.Pd., selaku guru mata pelajaran bahasa Indonesia yang

telah memberikan dukungan, arahan, dan bimbingan kepada peneliti

selama menyusun karya tulis ilmiah.

2. Seluruh teman-teman kelas XI yang telah meluangkan waktunya untuk

mengisi angket online yang dibagikan.

Peneliti menyadari dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini masih belum

sempurna, maka kritik dan saran yang membangun sangat peneliti harapkan demi

perbaikan karya tulis ilmiah selanjutnya.

Pangkajene, 8 April 2020

Peneliti

iv
v

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................................ i


HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................................... ii
ABSTRAK ......................................................................................................................iii
KATA PENGANTAR .................................................................................................... iv
DAFTAR ISI.................................................................................................................... v
DAFTAR TABEL .......................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................................... 1
B. Perumusan Masalah ............................................................................................ 3
C. Tujuan Penilitian ................................................................................................. 4
D. Kontribusi Penelitian........................................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................... 5
A. Dasar Teori ......................................................................................................... 5
B. Kerangka Pikir...................................................................................................10
C. Hipotesis..............................................................................................................10
BAB III METODE PENELITIAN ...............................................................................11
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ...........................................................................11
B. Variabel dan Desain Penelitian.........................................................................11
C. Definisi Operasional Variabel ..........................................................................12
D. Populasi dan Sampel..........................................................................................13
E. Instrumen Penelitian..........................................................................................14
F. Teknik Pengumpulan Data................................................................................14
G. Teknik Analisis Data ........................................................................................14
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN..............................................15
A. Hasil Penelitian..................................................................................................15
B.Pembahasan ....................................................................................................... 20
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................ 27
A. Kesimpulan ....................................................................................................... 27
B. Saran .................................................................................................................. 27
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 28
Lampiran 1. Daftar nama sampel................................................................................ 29
Lampiran 2. Instrumen Penelitian .............................................................................. 30
Lampiran 3. Ringkasan Tanggapan ............................................................................ 31
RIWAYAT HIDUP ....................................................................................................... 32

v
0

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Populasi Penelitian ............................................................................... 13


Tabel 1.2. Distribusi Sampel Penelitian ................................................................ 13
Tabel 2.1. Kemandirian Siswa Kelas XI SMA Negeri 11 Pangkep.......................16
Tabel 2.2. Adanya Keterkaitan Antara Kemandirian Siswa
Kelas XI SMA Negeri 11 Pangkep dengan Pola Asuh Orang Tua ....................... 16

Tabel 2.3. Pola Asuh Orang Tua Siwa Kelas XI SMA Negeri 11 Pangkep ......... 17

Tabel 2.4. Faktor Lain yang Dapat Mempengaruhi


Kemandirian Siswa kelas XI SMA Negeri 11 Pangkep.................................... 18

Tabel 2.5. Faktor Lain yang Dapat Mempengaruhi


Kemandirian Siswa Kelas XI SMA Negeri 11 Pangkep ....................................... 18

Tabel 2.6 Adanya pengaruh kemandirian terhadap


masa depan siswa kelas XI SMA Negeri 11 Pangkep ....................................... 19

vi
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu tujuan pendidikan nasional adalah kemandirian. Hal ini

tercantum dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UURI No. 20,

2003). Kemandirian merupakan salah satu tujuan nasional yang jika berhasil

diaplikasikan di kehidupan semua rakyat Indonesia, dipastikan akan memberikan

dampak positif yang membantu perkembangan perbaikan sikap anak-anak

maupun orang dewasa sekalipun yang masih bisa dikatakan belum mandiri

menjadi seseorang yang mempunyai kemandirian yang kuat.

Ketika manusia terlahir di dunia, manusia memiliki keadaan yang sangat

lemah dan untuk memenuhi semua keinginan ataupun kebutuhannya, manusia

membutuhkan bantuan dari orang-orang yang ada di sekitarnya. Karena itu

kemandirian sebaiknya diajarkan mulai sejak dini. Jika kemandirian belum

diajarkan sejak dini, alangkah baiknya diajarkan ketika anak memasuki usia

remaja yang dimana anak tidak lagi hanya bersifat pasif tapi juga mulai aktif

dalam kegiatan untuk menemukan pedoman dirinya sendiri yang nantinya akan

menjadi bekal untuk masa mendatang..

Sebuah kemandirian dapat terbentuk secara internal yaitu dari diri sendiri

dan eksternal dari pengaruh orang lain baik itu didikan yang berasal dari orang

tua, guru, ataupun masyarakat di lingkungannya. Dalam hal ini keluarga sangat

berperan penting dalam pendidikan awal seorang anak, disinilah anak lahir dan

berkembang. Pendidikan pertama anak didapatkan dari orang tua dimana anak

1
2

diajarkan tentang agama, moral, keyakinan, dan budi pekerti. Pendidikan awal

dari orang tuanya itulah yang nanti dapat menjadi dasar bagi perkembangan

seorang anak selanjutnya. Jika pendidikan awalnya berhasil dengan baik maka

akan menumbuhkan perkembangan sikap dan kepribadian seorang anak menjadi

lebih dewasa yang memiliki sikap positif, khususnya dalam sikap mandiri.

Saat mendidik anak orang tua harus berperan sebagai seorang pemimpin,

tetapi tetap juga dapat menjadi seorang teman bagi anak. Orang tua juga harus

membekali anak sehingga anak itu dapat keluar dari ketergantungan penuh

menuju kemandirian yang kuat. Setiap orangtua memiliki cara dan metode yang

berbeda-beda. Baik buruknya orangtua dalam mendidik anak akan memberi kesan

tersendiri tehadap anak yang nantinya akan berhubungan dengan sikap dan

perilaku anak tersebut. Sebuah pola asuh orangtua merupakan tanggung jawab

orang tua dalam rangka membentuk kedewasaan anak.

Perkembangan proses menuju kedewasaan biasanya terjadi di masa Sekolah

Menengah Atas (SMA). Di masa ini para siswa mempunyai banyak pilihan untuk

mendapatkan sikap mandiri, menentukan pilihan tanpa membutuhkan bantuan dari

orang lain termasuk dalam memenuhi kebutuhannya dalam belajar.

Fenomena yang terjadi di SMA Negeri 11 Pangkep, tempat peneliti

bersekolah adalah masih terdapat beberapa siswa yang belum mandiri dalam

mengurus segala keperluannya. Menurut pengamatan yang tidak disengaja,

peneliti mengetahui beberapa perilaku siswa yang mencerminkan

ketidakmandiriannya. Perilaku tersebut seperti baju sekolah yang masih dicucikan

oleh orang tua, terlambat karena keperluan sekolahnya belum lengkap, tidak

memakai dasi, melupakan tugas sekolah di rumah dan meminta orang tua untuk
3

membawakannya, serta perilaku lainnya. Siswa-siswa yang memiliki perilaku

demikian adalah siswa dengan orang tua yang memanjakan anaknya. Sedangkan,

siswa dengan orang tua yang tegas cenderung dapat mengurus dirinya sendiri.

Menurut peneliti, kemandirian merupakan sikap yang sangat penting dan

sudah seharusnya dimiliki oleh siswa di Sekolah Menengah Atas. Mengingat

bahwa setelah lulus di jenjang ini, siswa akan dihadapkan kepada dunia

perkuliahan yang sejatinya memaksa seseorang untuk bisa hidup mandiri. Akan

tetapi, melihat fenomena di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dan

menuangkannya dalam bentuk karya tulis ilmiah yang berjudul “ Tingkat

Kemandirian Siswa Kelas XI SMA Negeri 11 Pangkep Berdasarkan Pola Asuh

Orang Tua”.

B. Perumusan Masalah

Bertolak dari latar belakang yang dikemukakan di atas, peneliti merumuskan

masalah sebagai berikut.

1. Bagaimanakah keterkaitan antara pola asuh orang tua dengan tingkat

kemandirian siswa kelas XI SMA Negeri 11 Pangkep?

2. Pola asuh seperti apakah yang dapat membentuk kemandirian siswa kelas XI

SMA Negeri 11 Pangkep?

3. Apakah ada faktor selain pola asuh orang tua yang dapat mempengaruhi

tingkat kemandirian siswa kelas XI SMA Negeri 11 Pangkep?

4. Bagaimana pengaruh kemandirian terhadap masa depan siswa kelas XI SMA

Negeri 11 Pangkep?
4

C. Tujuan Penilitian

Bertolak dari permasalahan di atas, tujuan yang ingin dicapai dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui keterkaitan antara pola asuh orang tua dengan tingkat

kemandirian siswa kelas XI SMA Negeri 11 Pangkep.

2. Untuk mengetahui jenis pola asuh yang dapat membentuk kemandirian siswa

kelas XI SMA Negeri 11 Pangkep.

3. Untuk mengetahui faktor lain yang dapat mempengaruhi tingkat kemandirian

siswa kelas XI SMA Negeri 11 Pangkep.

4. Untuk mengetahui dampak kemandirian terhadap masa depan siswa kelas XI

SMA Negeri 11 Pangkep.

D. Kontribusi Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi para

orang tua siswa SMAN 11 Pangkep dalam menambah wawasan mengenai pola

asuh orang tua terhadap siswa, kaitannya dengan kemandirian siswa, serta

pengaruhnya terhadap masa depan siswa. Penelitian ini juga diharapkan berguna

untuk dunia pendidikan sabagai ilmu pengetahuan dalam meningkatkan

kemandirian siswa berdasarkan pola asuh orang tua.


5

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Kemandirian

Kemandirian merupakan kekuatan internal individu yang diperoleh melalui

proses individuasi. Oleh karena itu, kemandirian mengandung pengertian

memiliki suatu penghayatan atau semangat untuk menjadi lebih baik dan percaya

diri, mengelola pikiran untuk menelaah masalah dan mengambil keputusan untuk

bertindak, disiplin dan tanggung jawab serta tidak bergantung kepada orang lain

(Sugito, 2013).

Pribadi yang mandiri, dicirikan dengan perilaku bersahabat dan intim,

perilakunya dicirikan dengan kemampuan mengambil keputusan sendiri terhadap

aktivitas-aktivitasnya, dalam kehidupan sehari-hari tanpa meminta tolong kepada

orang lain (James, 2002); mampu memikul tanggung jawab, dan mempunyai

emosi yang stabil (Darajad, 1982).

Selanjutnya, kemandirian dapat diartikan sebagai kemampuan individu

mengambil keputusan sendiri terhadap kebutuhan atau aktivitasnya sehari-hari.

Pengambilan keputusan, terutama berkaitan dengan masa depan, memilih teman,

melanjutkan studi, mencari kerja/karir, dan aktivitas sehari-hari (Papalia, 2008).

Orientasi masa depan berkisar pada tugas-tugas perkembangan yang dihadapi,

terutama pendidikan. Perkembangan kognisisosial, merupakan kemampuan

berpikir secara kritis mengenai isu-isu dalam hubungan interpersonal, yang

berkembang sejalan dengan usia dan pengalaman. Perkembangan penalaran

moral, merupakan suatu pedoman dalam menemukan identitas diri, meningkatkan

5
6

hubungan personal, dan menghindari konflik-konflik peran yang selalu terjadi

dalam masa transisi. Masa proaktivitas, adalah kemampuan untuk memiliki

kebebasan dalam memilih respon, mengambil inisiatif, dan bertanggung jawab

(Desmita, 2009).

B. Pengertian Pola Asuh

Pola asuh diartikan sebagai parenting cara orang tua berinteraksi dengan

anak, cara orang tua berperilaku sebagai model di hadapan anak-anaknya, cara

orang tua memberikan kasih sayang, menanggapi dan membantu anak mengatasi

masalahnya, hangat, terbuka, mau mendengarkan secara aktif, dan realistik

(Daradjad, 1982; Gordon, 2000).

C. Jenis-Jenis Pola Asuh

1. Pola Asuh Otoriter

Pola asuh otoriter ditunjukkan dengan perilaku orang tua yang cenderung

menetapkan standar yang mutlak harus dituruti, menuntut kepatuhan, mendikte,

hubungan kurang hangat, kaku, dankeras. Dampaknya: muncul perilaku agresif

sangat tinggi atau sangat rendah, cemas dan mudah putus asa, penakut, pendiam,

tertutup, tidak berinisiatif, berkepribadian lemah, cemas dan terkesan menarik diri,

membangkang, tak dapat merencanakan sesuatu, tingkah laku pasif dan cenderung

menarik diri, sehingga menjadikan anak tidak mandiri (Gordon, 2000; James,

2002; Pratt, 2004).


7

2. Pola Asuh Otoritatif

Pola asuh orang tua otoritatif adalah perilaku orang tua yang mengontrol

dan menuntut tetapi dengan sikap yang hangat, komunikasi dua arah antara orang

tua dan anak yang dilakukan secara rasional, dan control positif. Dampaknya:

anak memperlihatkan perilaku berani, lebih giat, dan lebih bertujuan, mandiri,

dapat mengontrol diri, hubungan baik dengan teman-teman, mampu menghadapi

stres, minat terhadap hal-hal yang baru, dan kooperatif terhadap orang lain, aktif,

tidak takut gagal, spontan (Santrock, 2007; Papalia, 2008).

3. Pola Asuh Permisif

Pola asuh permisif, bersifat children centered yakni cara orang tua

memperlakukan anak sesuai dengan kemauan anak atau keputusan di tangan anak.

Dampaknya: anakimpulsif, agresif, manja, kurang mandiri, kurang percaya diri,

selalu hidup bergantung, salah bergaul, rendah diri, nakal, control diri buruk,

egois, suka memaksakan keinginan, kurang bertanggungjawab, berperilaku agresif

dan anti sosial (Gordon, 2000; Santrock, 2007; Papalia, 2008).

4. Pola Asuh Penelantar

Pola asuh penelantar ditunjukkan dengan perilaku orang tua yang tampak

dalam ucapan dan tindakan yang sering mengabaikan anak, baik secara fisik,

maupun psikis.Dampaknya: anak merasa tidak berguna, tidak berdaya, apatis,

tidak diterima, terbuang dari keluarga, impulsif, agresif, kurang bertanggung

jawab, tidak mau mengalah, harga diri yang rendah, sering bermasalah dengan

temannya, dan tidak mandiri (Papalia, 2008; danThalib, 2010).


8

5. Pola Asuh Positif

Pola asuh orang tua positif ialah perlakuan orang tua kepada anak-anaknya

yang dapat dikenali melalui ucapan dan tindakan orang tua yang berdampak baik

bagi perkembangan kepribadian/kemandirian anak, yang tampak pada pola asuh

orang tua: reasonable, encouraging, concistent, peace making, caring, relaxed,

dan responsible. Dampaknya: Reasonable parents, memberikan alas an logis,

menimbulkan rasa percaya diri tinggi; Encouraging parents, mendorong dan

melakukannya sendiri, menimbulkan harga diri yang tinggi.; Concistent parents,

menjaga/ memelihara ucapan dan tindakan yang sama pada situasi dan kondisi

yang sama, membuat anak menjadi tegas, tangguh, percaya kepada kemampuan

diri; Peace making parents: memberikan tauladan yang baik, membuat anak

berperilaku baik dan meniru dengan sukarela, tanpa tekanan; Caring parents):

memperhatikan dan mendengar ungkapan perasaan anak dapat membangkitkan

kepercayaan dan harga diri yang tinggi; Relaxed parents: memberikan kebebasan

kepada anak dalam bertindak, sehingga anak merasa dihargai; Responsible

parents: memberi kepercayaan dan kebebasan, sesuai dengan kebutuhan anak,

membelajarkan anak berani menanggung risiko dari suatu perbuatan yang

dilakukannya (Gordon, 2000; James, 2002).

6. Pola Asuh Negatif

Pola asuhnegatif ialah perlakuan orang tua yang dapat dikenali melalui

ucapandan tindakannya yang berdampak buruk bagi perkembangan kepribadian/

kemandirian anak, tampak dalam pola asuh orang tua:.Overly critical, Overly
9

protective, Inconcistent, Argumentative, Uninvolved, Super-organized, dan

Emotionally needy. Dampaknya: critical parents, cenderung menjadi anak

penurut, berbuat berdasar perintah, menjadikan anak takut mengambil keputusan

sendiri dan tidak mandiri; Overly protective parents, cenderung menjadi tidak

berdaya, tidak percaya diri, penurut dan tidak mandiri; Uninvolved parents,

cenderung pasrah, menerima nasib, dan tidak bisa mandiri; Superorganized,

cenderung tidak berdaya, apatis, penurut, tidak mampu mengambil keputusan

sendiri, dan tidak mandiri; Emotionally needy, cenderung penurut, individualistik,

kurang memiliki nilai sosial, dan tidak mandiri (Gordon, 2000; dan James, 2002).

D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemandirian

1. Gen atau keturunan orang tua

2. Pola asuh orang tua

3. Sistem pendidikan di sekolah

4. Sistem kehidupan di masyarakat

Gen atau keturunan, memiliki kecenderungan menurun kepada anak. Pola

asuh, cara mengasuh dan mendidik anak akan memengaruh itingkat

perkembangan kemandirian anak. Sistem pendidikan, sekolah yang tidak

menlaksanakan demokrasi pendidikan, menenkankan indoktrinasi menghambat

kemandirian anak. Sistem kehidupan di masyarakat, yang terlalu menekankan

pentingnya hirarki struktur sosial, kurang menghargai manifestasi potensi anak

dalam kegiatan produktif, menghambat perkembangan kemandirian (Ali &Asrori

2008).
10

B. Kerangka Pikir

Berdasarkan uraian pada teori di atas, maka berikut diuraikan kerangka pikir

yang berfungsi mengarahkan peneliti. Untuk lebih jelasnya, kerangka pikir yang

dimaksud dapat dilihat pada bagian berikut :

Kemandirian Siswa

Pendidikan di Lingkungan Gen Pola Asuh


Sekolah Masyarakat Orang Tua

Pola Asuh Pola Asuh Pola Asuh Pola Asuh Pola Asuh Pola Asuh
Otoriter Otoritatif Permisif Penelantar Positif Negatif

Analisis

Temuan

C. Hipotesis

Berdasarkan kajian teoritis, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah

adanya keterkaitan antara tingkat kemandirian siswa kelas XI SMA Negeri 11

Pangkep dengan pola asuh orang tua.


1
1

BAB III
METODE PENELITIAN

Metode penelitian adalah cara yang digunakan peneliti untuk

mengumpulkan data penelitiannya. Metode penelitian dalam karya tulis ilmiah

memiliki arti yang sangat penting, karena hal itu yang membedakan antara karya

tulis ilmiah dengan karya tulis yang lain.

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan secara online dan mulai dilaksanakan pada

tanggal 8 April 2020.

B. Variabel Penelitian

1. Variabel Terikat

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain yang

sifatnya tidak dapat berdiri sendiri. Variabel terikat pada penelitian ini adalah

tingkat kemandirian siswa kelas XI UPT SMAN 11 Pangkep.

2. Variabel Bebas
Variabel bebas adalah variabel yang memengaruhi variabel lain yang

sifatnya berdiri sendiri (variabel terikat). Variabel bebas pada penelitian ini

adalah pola asuh orang tua.

11
12

C. Definisi Operasional Variabel

1. Pengertian Kemandirian

Kemandirian merupakan kekuatan internal individu yang diperoleh melalui

proses individuasi. Oleh karena itu, kemandirian mengandung pengertian

memiliki suatu penghayatan atau semangat untuk menjadi lebih baik dan percaya

diri, mengelola pikiran untuk menelaah masalah dan mengambil keputusan untuk

bertindak, disiplin dan tanggung jawab serta tidak bergantung kepada orang lain

(Sugito, 2013).

Pribadi yang mandiri, dicirikan dengan perilaku bersahabat dan intim,

perilakunya dicirikan dengan kemampuan mengambil keputusan sendiri terhadap

aktivitas-aktivitasnya, dalam kehidupan sehari-hari tanpa meminta tolong kepada

orang lain (James, 2002); mampu memikul tanggung jawab, dan mempunyai

emosi yang stabil (Darajad, 1982).

2. Pengertian Pola Asuh

Pola asuh diartikan sebagai parenting cara orang tua berinteraksi dengan

anak, cara orang tua berperilaku sebagai model di hadapan anak-anaknya, cara

orang tua memberikan kasih sayang, menanggapi dan membantu anak mengatasi

masalahnya, hangat, terbuka, mau mendengarkan secara aktif, dan realistik

(Daradjad, 1982; Gordon, 2000).


13

D. Populasi dan Sampel

Populasi yang dimaksud adalah siswa kelas XI SMA Negeri 11 Pangkep.

Jumlah Populasi dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 1.1 Populasi Penelitian

No. Kelas Jenis Kelamin Jumlah

Laki-laki Perempuan
1. XI Archimedes 8 24 32
2. XI Avogadro 12 21 33
3. XI Gregor Mendel 12 24 36
4. XI Galileo Galilei 11 20 31
5. XI Blaise Pascal 12 18 30
6. XI Ibnu Sina 14 17 31
7. XI Albiruni 17 15 32
8. XI Adam Smith 16 13 29
Jumlah 254

Tabel 1.2 Distribusi Sampel Penelitian

No. Kelas Jenis Kelamin Jumlah


Laki-laki Perempuan
1. XI Archimedes 1 2 3
2. XI Avogadro 2 1 3
3. XI Gregor Mendel 1 2 3
4. XI Galileo Galilei 2 1 3
5. XI Blaise Pascal 1 2 3
6. XI Ibnu Sina 1 3
7. XI Albiruni - 3 3
8. XI Adam Smith - 3 3
Jumlah 24

Atas dasar pertimbangan, peneliti hanya mengambil 3 siswa dari 8 kelas

sebagai sampel sehingga keseluruhan sampel berjumlah 24 siswa.


14

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah semua alat yang digunakan untuk

mengumpulkan, memeriksa, menyelidiki suatu masalah, mengumpulkan,

mengolah, menganalisa dan menyajikan data-data secara sistematis serta objektif

dengan tujuan memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis. Dalam

penelitian ini, peneliti membagikan kuisioner online menggunakan handphone

yang berisi pertanyaan-pertanyaan kepada siswa kelas XI SMA Negeri 11

pangkep.

F. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan

dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Tujuan yang diungkapkan dalam bentuk

hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian. Jawaban

itu masih perlu diuji secara empiris, dan untuk maksud inilah dibutuhkan

penguumpulan data. Adapun teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah

dengan cara mencari informasi dari internet dan menganalisis pertanyaan yang

telah disebar ke beberapa siswa kelas XI SMA Negeri 11 Pangkep.

G. Teknik Analisis Data

Cara kami dalam menganalisis data yang kami dapat yaitu dengan pertama-

tama memastikan bahwa semua data dan landasan teori yang diperlukan telah

diperoleh dengan baik. Lalu kami mulai menghitung jumlah data, setelah itu kami

mengklasifikasikan jawaban-jawaban dari tiap pertanyaan pada angket


15

berdasarkan jumlah responden yang memilih. . Langkah berikutnya, sesuai

dengan jenis penelitian kami, kami menghubungkan data-data yang satu dengan

yang lain dan juga dengan landasan teori yang ada. Langkah terakhir, peneliti

menuangkannya dalam karya tulis ini.


1
6

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Hasil penelitian yang didapatkan peneliti setelah membagikan kuisioner

online dalam bentuk pertanyaan kepada beberapa perwakilan kelas XI adalah

sebagai berikut:

Tabel 2.1 Kemandirian siswa kelas XI SMA Negeri 11 Pangkep

Pilihan Frekuensi (f) Persentase (%)

Sudah mandiri 6 25
Belum mandiri 18 75

Jumlah 24 100

Tabel 2.1 menunjukkan sebanyak 6 siswa atau 25% menyatakan bahwa

dirinya sudah mandiri, dan 18 siswa lainnya atau 75% belum mandiri.

Tabel 2.2 Adanya keterkaitan antara kemandirian siswa kelas XI SMA

Negeri 11 Pangkep dengan pola asuh orang tua.

Pilihan Frekuensi (f) Persentase (%)

Ada 20 80,3
Tidak ada 4 16,7

Jumlah 24 100

Tabel 2.2 menunjukkan sebanyak 20 siswa atau 80,3% menyatakan bahwa

ada keterkaitan antara kemandiriannya dengan pola asuh orang tua, sementara 4

16
17

siswa lainnya atau 16,7% menyatakan bahwa tidak ada keterkaitan antara

kemandiriannya dengan pola asuh orang tua.

Tabel 2.3 Pola asuh orang tua siwa kelas XI SMA Negeri 11 Pangkep

No Pilihan Frekuensi (f) Persentase


(%)
1. Cenderung keras dan menuntut 1 4,16
kepatuhan yang mutlak (pola asuh
otoriter).
2. Mengontrol dan menuntut tetapi 14 58,3
dengan sikap hangat dan komunikasi
yang terarah (pola asuh otoritatif).
3. Cenderung memanjakan dan menuruti 2 8,3
keinginan (pola asuh permisif).
4. Cenderung tidak peduli dan - -
mengabaikan (pola asuh penelantar).
5. Menunjukkan perilaku dan ucapan 7 29,1
yang berdampak baik (pola asuh
positif).
6. Menunjukkan perilaku dan ucapan - -
yang berdampak buruk (pola asuh
negatif).

Jumlah 24 100

Tabel 2.3 menunjukkan sebanyak 1 orang tua siswa menerapkan pola asuh

otoriter, 14 orang tua siswa menerapkan pola asuh otoritatif, 2 orang tua siswa

menerapkan pola asuh permisif, tidak ada orang tua siswa yang menerapkan pola

asuh penelantar, 7 orang tua siswa menerapkan pola asuh positif, dan tidak ada

orang tua siswa yang menerapkan pola asuh negatif.


18

Tabel 2.4 Faktor lain yang dapat mempengaruhi kemandirian siswa kelas XI

SMA Negeri 11 Pangkep (Ikut kegiatan ekstrakurikuler)

Pilihan Frekuensi (f) Persentase (%)

Mengikuti kegiatan ekstrakurikuler 22 91,7


Tidak mengikuti kegiatan 2 8,3
ekstrakurikuler

Jumlah 24 100

Jika menjawab “Mengikuti kegiatan ekstrakurikuler”

Pilihan Frekuensi (f) Persentase (%)

Semakin mandiri 22 100


Tidak semakin mandiri - -

Jumlah 22 100

Tabel 2.4 menunjukkan sebanyak 22 siswa atau 91,7% mengikuti kegiatan

ekstrakurikuler, sementara 2 siswa lainnya atau 8,3% tidak mengikuti kegiatan

ekstrakurikuler. Dari 22 siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, semuanya

mengatakan bahwa mereka semakin mandiri setelah mengikuti kegiatan

ekstrakurikuler.

Tabel 2.5 Faktor lain yang dapat mempengaruhi kemandirian siswa kelas XI

SMA Negeri 11 Pangkep (Tinggal di asrama sekolah)

Pilihan Frekuensi (f) Persentase (%)

Tinggal di asrama sekolah 1 95,8


Tidak tinggal di asrama sekolah 23 4,2

Jumlah 24 100
19

Tabel 2.5 menunjukkan sebanyak 1 siswa atau 4,2% tinggal di asrama

sekolah dan 23 siswa lainnya tidak tinggal di asrama sekolah.

Tabel 2.6 Adanya pengaruh kemandirian terhadap masa depan siswa kelas XI

SMA Negeri 11 Pangkep.

Pilihan Frekuensi (f) Persentase (%)

Ada 24 100
Tidak ada 0 0

Jumlah 24 100

Tabel 2.6 menunjukkan sebanyak 24 siswa atau 100% menyatakan bahwa

adanya pengaruh kemandirian terhadap masa depan mereka


20

B. Pembahasan

1. Kemandirian Siswa Kelas XI SMA Negeri 11 Pangkep

Dari 24 siswa yang menjadi sampel penelitian, sebanyak 18 siswa

menyatakan dirinya belum mandiri dan 6 siswa lainnya sudah mandiri. Hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar siswa SMA Negeri 11 Pangkep belum

mandiri.

2. Keterkaitan antara Kemandirian Siswa Kelas XI SMA Negeri 11

Pangkep dengan Pola Asuh Orang Tua

Dari 24 siswa yang menjadi sampel penelitian, sebanyak 20 siswa

menyatakan bahwa terdapat keterkaitan antara kemandirian dengan pola asuh

orang tua dan 4 siswa lainnya menyatakan tidak ada keterkaitan antara

kemandirian dengan pola asuh orang tua. Berdasarkan jawaban terbanyak, maka

dapat disimpulkan bahwa terdapat keterkaitan antara kemandirian siswa SMA

Negeri 11 Pangkep dengan pola asuh orang tua mereka.

Hal tersebut di atas didukung oleh pernyataan beberapa siswa sebagai

berikut:

“Menurut saya karena cara mengasuh orang tua, dapat mempengaruhi sifat
atau karekater dari anaknya sendiri. Jika orang tua tersebut selalu menuruti
keinginan dari anaknya tanpa membedakan mana yang patutnya dia
butuhkan, hal itu akan membuat dampak kepada anak untuk selalu
bergantung kepada orang tuanya dan juga yang paling buruk akan
membangkang sebab kebiasaan yang orang tua mereka lakukan. Sebaliknya
jika orang tua mereka mendidik atau mengasuh anaknya dengan baik,
21

disiplin, dan tegas serta dapat membedakan mana yang sepatutnya di


butuhkan untuknya maka anak tersebut anak tumbuh dengan pribadi yang
mandiri dan juga tentu disiplin. Figur dari orang tuanya sendiri juga penting,
bagaimana orang tua tersebut mencontohkan dengan nyata tanpa hanya
sebatas teori semata.” (Putri Aulia Khairunnisa)

“Orang tua berperan penting dalam perkembangan seorang anak, karena dari
didikan orang tualah seorang anak dapat menjadi mandiri.” (Khusnul
Husna)

“Karena sifat anak tergantung dari orang tua, ketika orang tua terlalu
memanjakan anaknya dari kecil, pasti sampai besar ia akan terus bergantung
pada orang tuanya dalam artian ketika ingin sesuatu terus ia tidak bisa
mencapainya ia akan mencoba walaupun dengan cara yang salah.” (Rahmi
Aulia)

3. Hubungan Antara Kemandirian dengan Pola Asuh Orang Tua Siswa

kelas XI SMA Negeri 11 Pangkep serta Jenis Pola Asuh yang Paling

Efektif untuk Meningkatkan Kemandirian Siswa

a.) Pola Asuh Otoriter

Dari 24 siswa yang menjadi sampel penelitian, terdapat 1 orang siswa

dengan orang tua yang menerapkan pola asuh otoriter . Hasilnya, siswa tersebut

mengaku bahwa dirinya sudah mandiri. Hal ini berbeda dengan kajian teori yang

menyebutkan bahwa pola asuh otoriter biasanya menyebabkan anak menjadi tidak

mandiri. Peneliti sendiri menyimpulkan bahwa adanya kemungkinan pola asuh

otoriter yang cenderung keras dan menuntut kepatuhan juga dapat meningkatkan
22

kemandirian asalkan tegasnya tidak berlebihan dan anak yang bersangkutan

memiliki hati yang kuat.

b.) Pola Asuh Otoritatif

Pola asuh otoritatif merupakan pola asuh yang paling banyak diterapkan

oleh orang tua siswa kelas XI SMA Negeri 11 Pangkep, yaitu sebanyak 14 orang

tua siswa. Dari 14 siswa tersebut, sebanyak 3 siswa dari total 6 siswa yang

menyatakan dirinya sudah mandiri memiliki orang tua yang menerapkan pola

asuh otoritatif. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa pola asuh inilah yang paling

banyak menciptakan siswa yang mandiri.

Hal tersebut di atas didukung oleh pernyataan dari salah seorang siswa

yang mandiri dengan pola asuh otoritatif sebagai berikut:

“Setiap orang tua memiliki cara masing masing untuk mengasuh anaknya.
Tetapi tujuannya sama, yaitu untuk membuat anaknya sukses dan dapat
mandiri suatu hari kelak. Cara orang tua saya mengasuh adalah dengan
bersifat sedikit terbuka. Mereka membiarkan kami melakukan sesuatu
sendiri akan tetapi tidak lupa pula untuk memperingati anaknya jika
memang kami salah.” (Muhammad Afdhal Almufarid)

Meskipun demikian, masih terdapat siswa yang belum mandiri dengan

penerapan pola asuh otoritatif yaitu sebanyak 11 siswa. Melihat kondisi ini,

peneliti menganggap adanya kesalahan dalam penerapan pola asuh otoritatif yang

menyebabkan siswa belum mandiri ataukah ada faktor lain yang menghambat

siswa belum mandiri. Dalam penelitian ini, peneliti belum mampu membahas hal

tersebut lebih lanjut.


23

c.) Pola Asuh Permisif

Sebanyak 2 siswa dari total 24 siswa, memiliki orang tua yang menerapkan

pola asuh permisif yang cenderung memanjakan dan menuruti keinginan anak.

Hasilnya, kedua siswa tersebut menyatakan dirinya belum mandiri. Sesuai teori,

pola asuh seperti ini akan menciptakan anak yang manja. Terbukti dengan

pernyataan kedua siswa di atas sebagai berikut:

“Saya menjawab ya, karena sesuai yang saya alami bahwasanya orang tua
sangat berperan penting terhadap kemandirian saya. Orang tua saya kerap
kali memanjakan saya hingga terbawa akan sikapnya terhadap saya.” (Fitri
Diani)

“Terbiasa dimanja, jadinya saya belum mandiri.” (A. Zhafira)

d.) Pola Asuh Penelantar

Dari total 24 siswa yang dijadikan sampel penelitian, tidak ada satu siswa

pun yang memiliki orang tua yang menerapkan pola asuh seperti ini. Pola asuh

penelantar adalah pola asuh yang sebaiknya tidak diterapkan oleh orang tua

manapun, sebab pola asuh ini dapat menyebabkan anak menjadi liar dan tidak

terurus.

e.) Pola Asuh Positif

Pola asuh positif juga turut menyumbangkan 2 siswa mandiri dari total 24

siswa yang dijadikan sampel. Hal ini membuktikan bahwa pola asuh positif dapat
24

diterapkan untuk meningkatkan atau menumbuhkan kemandirian anak. Meskipun

sama halnya dengan pola asuh otoritatif, masih terdapat siswa yang belum mandiri

dengan penerapan pola asuh positif yaitu sebanyak 7 siswa.

f.) Pola Asuh Negatif

Dari total 24 siswa yang dijadikan sampel penelitian, tidak ada satu siswa pun

yang memiliki orang tua yang menerapkan pola asuh seperti ini. Sama halnya

dengan pola asuh penelantar, pola asuh negatif juga merupakan pola asuh yang

sebaiknya tidak diterapkan oleh orang tua manapun karena akan berdampak buruk

bagi anak.

4. Faktor Lain yang Dapat Mempengaruhi Tingkat Kemandirian Siswa

Kelas XI SMA Negeri 11 Pangkep

1. Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler

Dari 24 siswa yang dijadikan sampel penelitian, sebanyak 22 siswa

mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, sementara 2 siswa lainnya tidak mengikuti

kegiatan ekstrakurikuler. Dari 22 siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler,

semuanya mengatakan bahwa mereka semakin mandiri setelah mengikuti kegiatan

ekstrakurikuler. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan mengikuti kegiatan

ekstrakurikuler dapat meningkatkan kemandirian siswa.


25

2. Tinggal di Asrama Sekolah

Dari 24 siswa yang dijadikan sampel penelitian, hanya 1 siswa saja yang

tinggal di asrama sekolah. Siswa tersebut menyatakan dengan tinggal di asrama

sekolah, menjadikannya semakin mandiri. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

tinggal di asrama sekolah juga dapat meningkatkan kemandirian siswa.

5. Adanya Pengaruh Kemandirian Terhadap Masa Depan Siswa Kelas XI


SMA Negeri 11 Pangkep

Dari 24 siswa yang dijadikan sampel penelitian, semuanya menjawab bahwa

terdapat pengaruh kemandirian terhadap masa depan mereka. Terlebih, mereka

tidak lama lagi akan memasuki dunia perkuliahan. Hal ini di buktikan dengan

beberapa pernyataan siswa sebagai berikut:

“Menurut saya, kemandirian memang pasti akan sangat berpengaruh pada


masa depan kita, terutama dimulai saat menghadapi kuliah. Karena menurut
saya siswa akan sangat terbebani ketika sudah kuliah akan tetapi masih
belum mandiri. Misalnya, siswa tersebut agak sulit ketika ingin mengejar
kuliah kuliah impiannya yang ada di luar kota atau bahkan negara. Mereka
tidak mungkin membawa orang tuanya bersama mereka apalagi jika orang
tuanya memiliki pekerjaan di kota tempat mereka tingga sekarang. Dan
menurut saya, ketika siswa masih belum mandiri ketika kuliah itu akan
berpengaruh juga terhadap perkembangan prestasinya.” (Muhammad Afdhal
Almufarid

“Menurut saya, kemandirian dapat mempengaruhi masa depan saya sebagai


siswa untuk kedepannya, kenapa? Karena kemandirian membawa kita
kepada sifat yang berani dan tangguh. Contohnya saja dalam mengambil
sebuah keputusan tentu hal ini harus dilakukan oleh diri kita sendiri, dan
dalam setiap kehidupan yang kita jalani kita tidak dapat selalu mengikuti
keputusan yang orang-orang lakukan, karena bisa saja keputusan yg mereka
26

ambil dapat membawa Anda kepada kegagalan. Entah karena keputusan


tersebut tidak sesuai dengan Anda atau karena cara yang anda ambil tidak
benar. Kemandirian tentunya nanti sangat dibutuhkan oleh siswa seperti
kita, apalagi jika kita ingin memasuki sebuah universitas yang jauh dari
tempat kita tinggal, dan tentunya dari hal itu kita sudah mengetahui bahwa
bekal paling kita butuhkan untuk kesana adalah kemandirian dan juga
keberanian. Kita berada di tempat yang jauh dari orang tua kita, dan kita
harus melakukan semuanya dengan sendiri. Maka dari itu, tergantung dari
individu kita masing-masing, apakah kita berani dan mampu untuk mandiri
dan keluar dari zona nyaman kita dan mengembangkan diri kita untuk
menjadi lebih baik serta mendapatkan masa depan yang lebih baik.” (Putri
Aulia Khairunnisa)

“Ya, sangat mempengaruhi menurut saya. Karena, saya ingin kuliah diluar
kota saya dan secara otomatis pasti saya tidak lagi tinggal bersama dengan
orang tua saya ketika sedang menghadapi dunia perkuliahan, tentu dengan
adanya kemandirian sejak dini maka dengan mudahnya kita bisa
menghadapi dunia perkuliahan dan perantauan yang penuh tanda tanya.”
(Muhammad Satria Ramadhan)

“Tentu saja iya, karena mandiri merupakan modal yang sangat diperlukan
untuk masa depan karena nantinya tidak ada yang dapat menjamin bahwa
Anda akan selalu bersama dengan orang-orang supportif yang dapat
membantu Anda.” (Fatika Rizky)
2
7

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai

berikut:

1. Terdapat keterkaitan antara kemandirian siswa kelas XI SMA Negeri 11

Pangkep dengan pola asuh orang tua.

2. Pola asuh yang dapat meningkatkan kemandirian siswa adalah pola asuh

otoritatif dan pola asuh positif.

3. Terdapat faktor selain pola asuh orang tua yang dapat meningkatkan

kemandirian siswa.

4. Kemandirian sangat mempengaruhi dan memberi dampak terhafap masa

depan siswa.

B. Saran

Adapun saran yang dapat peneliti sampaikan adalah sebagai berikut:

1. Orang tua yang ingin anaknya mandiri, sebaiknya menerapkan pola

asuh positif dan otoritatif.

2. Siswa yang ingin meningkatkan kemandiriannya, dapat dilakukan

dengan cara mengikuti kegiatan ekstrakurikuler atau mencoba tinggal di

asrama sekolah.

27
2
8

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M., & Asrori, M. 2008. Psikologi Remaja: Perkembangan Peserta Didik.
Jakarta: Bumi Aksara.
Darajat, Z. 1982. PerawatanJiwaAnak. Jakarta: N.V. BulanBintang.

Desmita. 2009. PsikologiPerkembanganPesertaDidik: Panduanbagi Orang


Tuadan Guru dalamMemahamiPsikologiAnakUsia SD, SMP, dan SMA.
Bandung: RemajaRosdakarya.

Gordon. 2000. Parent Effective Traing: The Proven Program for Raising
Responsible Children. New York: Random House Inc.

James, M. 2002. It’s Never Too Late to Be Happy. Massachusetts: Addison-


Wesley Publishing Company, Inc.

Papalia, D. E., Old., S. W., & Feldman, R. D. 2008. Human Development:


PsikologiPerkembangan. EdisiKesembilan. Jakarta: Kencana.

Santrock, J. W. 2007. Child Development. Edisi Kesebelas Jilid 1 Terjemahan


Mila Rahmawati dan Anna Kuswanti. Jakarta: Penerbit Erlangga

Sugito, 2013.PendidikanuntukPencerahandanPemandirianBangsa. Yogyakarta:


AshShaff.

Thalib, S. B. 2010. Psikologi Pendidikan Berbasis Analisis Empiris Aplikatif.


Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
29

Lampiran 1. Daftar nama sampel

1. Anita Purnamasari (XI Archimedes)


2. Husnul Khatimah (XI Archimedes)
3. Muh. Haksan Pratama Jadir (XI Archimedes)
4. Khuzair Alfarizi Muhsin (XI Amedeo Avogadro)
5. A. Ardian Ramadhan (XI Amedeo Avogadro)
6. Fitri Diani (XI Amedeo Avogadro)
7. Muh. Afdal Almufarid (XI Gregor Mendel)
8. Fatika Rizky (XI Gregor Mendel)
9. Putri Aulia Khairunnisa (XI Gregor Mendel)
10. Adhe Indrawan Syam (XI Galileo Galilei)
11. Muh. Faruq Aditya (XI Galileo Galilei)
12. Windy Fatikasari (XI Galileo Galilei)
13. Muftihaturrahmah (XI Blaise Pascal)
14. Muh.Akram Gholibul (XI Blaise Pascal)
15. Nur Rahmawaty Idrus (XI Blaise Pascal)
16. Muh. Satria Ramadhan (XI Ibnu sina)
17. Nurul Aulia Oktafiani (XI Ibnu Sina)
18. Rahmawaty (XI Ibnu Sina)
19. Khusnul Husna (XI Albiruni)
20. Najiah Hasan (XI Albiruni)
21. Rahmi Aulia (XI Albiruni)
22. A. Zhafirah (XI Adam Smith)
23. Devi Faradila (XI Adam Smith)
24. Zsa-Zsa Nurfajriah (XI Adam Smith)
30

Lampiran 2. Instrumen Penelitian


31

Lampiran 3. Ringkasan Tanggapan


3
2

RIWAYAT HIDUP

1. Nama : Wirda Aswira Sam

Tempat, tanggal lahir : Pangkajene, 09 Juli 2003

Status : Pelajar

Sekolah : SMA Negeri 11 Pangkep

Alamat : Jl. Boddia Tala-Tala

Daftar Penghargaan :

1. Juara 1 Mading Karya Ilmiah IKEMAP 2019

2. Juara harapan 1 Suara Ilmiah Generasi Matematika 2020

Daftar Karya :

1. Autobiografi yang berjudul "I Was" tahun 2019

2. Cerpen yang berjudul" Motor Tua Bapak" tahun 2019

2. Nama : Muh.Hilmi RaIhansyah

Tempat, tanggal lahir : Pangkajene, 21 juli 2003

Status : Pelajar

Sekolah : SMA Negeri 11 Pangkep

Alamat : Jl. KH.Muh.Jusuf Ujungloe

Daftar Karya :

1. Autobiografi yang berjudul "IMPIAN" tahun 2019

32
33

2. Cerpen yang berjudul "Bangun pagi" tahun 2019

3. Nama : Nurul Fadhilah Yusran

Tempat, tanggallahir : Tonasa, 6 Juni 2003

Status : Pelajar

Sekolah : SMA Negeri 11 Pangkep

Alamat : Pangkajene

Daftar Penghargaan:

1. Juara 1 Story Telling BODY UNM 2018

2. Juara 1 Story Telling BIOFEST UIN 2019

3. Juara 1 Tunggal Putri Kelompok Umur 12 Tahun Piala Gubernur Kalimantan

Timur 2015

Daftar Karya :

1. Autobiografi yang berjudul “ Ocean Blue ” tahun 2019

2. Cerpen yang berjudul “ Titik Balik” tahun 2019

4. Nama : Safira Maharani Saleh

Tempat, tanggal lahir : Pangkajene, 26 Mei 2003

Status : Pelajar

Sekolah : SMA Negeri 11 Pangkep

Alamat : Jl. Matahari Dalam


34

Daftar Karya :

1. Autobiografi yang berjudul "My SMS" tahun 2019

2. Cerpen yang berjudul "Kebahagiaan Dibalik Kesulitan" tahun 2019

5. Nama : Adi Nugraha

Tempat, tanggal lahir : Ujung Pandang, 11 Maret 2003

Status : Pelajar

Sekolah : SMA Negeri 11 Pangkep

Alamat : Jl. Andi Mauraga

Daftar Karya :

1. Autobiografi yang berjudul "IMPIAN" tahun 2019

2. Cerpen yang berjudul "Bangun pagi" tahun 2019

6. Nama : Maria Ulfa Jalal

Tempat tanggal lahir : Pangkajene, 19 Juni 2003

Status : Pelajar

Sekolah : SMAN 11 PANGKEP

Alamat : Bonto perak

Daftar karya:

1. Autobiografi yang berjudul " About Me"


35

2. Cerpen yang berjudul " Cinta Tak Terbalaskan" tahun 2019

7. Nama : Dzakiyyah Mushaffarah Asyam

Tempat tanggal lahir : Pangkep, 10 Januari 2004.

Status : Pelajar

Sekolah : SMAN 11 Pangkep

Alamat : Jl. Kelapa Minasatene

Daftar karya:

1. Cerpen yang berjudul "Risu Eus" tahun 2019

Anda mungkin juga menyukai