DISUSUN OLEH :
XI AMEDEO AVOGADRO
KELOMPOK 4
HALAMAN PERSETUJUAN
Karya tulis ilmiah dengan judul, Tingkat Kemandirian Siswa Kelas XI SMA
Negeri 11 Pangkep Berdasarkan Pola Asuh Orang Tua
Telah disetujui untuk mengikuti Karya Tulis Ilmiah Program Studi MIPA di SMA
Negeri 11 Pangkep Tahun Ajaran 2019-2020.
ii
iii
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan informasi berkaitan dengan
hubungan pola asuh orang tua dan kemandirian siswa, jenis pola asuh yang dapat
meningkatkan kemandirian siswa, dan dampak kemandirian terhadap masa depan siswa.
Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 11 Pangkep
yang terdiri dari delapan kelas dengan jumlah 254 siswa. Atas dasar pertimbangan,
peneliti hanya mengambil 3 siswa dari delapan kelas sebagai sampel sehingga
keseluruhan berjumlah 24 siswa.
Pengumpulan data dilaksanakan melalui kuisioner online yang berisi
pertanyaan-pertanyaan kepada 24 siswa dengan menggunakan handphone.
Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut akan peneliti analisis, lalu
menghitung jumlah datanya. Setelah itu, peneliti mengklasifikasikan jawaban-
jawaban dari tiap pertanyaan pada angket berdasarkan jumlah responden.
Metode penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif. Ruang lingkup
penelitian terdiri atas dua variabel, yakni variabel terikat dan variabel bebas. Variabel
terikat pada penelitian ini adalah tingkat kemandirian siswa kelas XI SMAN 11
Pangkep dan variabel bebasnya adalah pola asuh orang tua.
Hasil penelitian ini menunjukkan, bahwa sebanyak 6 siswa menyatakan bahwa
dirinya sudah mandiri dan 18 siswa lainnya belum mandiri. Hal ini menunjukkan bahwa
sebagian besar siswa SMA Negeri 11 Pangkep belum mandiri. Serta, sebanyak 20 siswa
menyatakan bahwa ada keterkaitan antara kemandiriannya dengan pola asuh orang tua,
sementara 4 siswa lainnya menyatakan bahwa tidak ada keterkaitan antara
kemandiriannya dengan pola asuh orang tua.
iii
i
v
KATA PENGANTAR
SMA Negeri 11 Pangkep Berdasarkan Pola Asuh Orang Tua” dengan sebaik-
baiknya. Salawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad
saw. beserta keluarga dan para sahabatnya hingga pada umatnya sampai akhir
zaman.
Penyusunan karya tulis ilmiah ini diajukan untuk memenuhi tugas Bahasa
mendapatkan bantuan, bimbingan, dan petunjuk dari berbagai pihak. Oleh karena
1. Ibu Mardiah, S.Pd., selaku guru mata pelajaran bahasa Indonesia yang
Peneliti menyadari dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini masih belum
sempurna, maka kritik dan saran yang membangun sangat peneliti harapkan demi
Peneliti
iv
v
DAFTAR ISI
v
0
DAFTAR TABEL
Tabel 2.3. Pola Asuh Orang Tua Siwa Kelas XI SMA Negeri 11 Pangkep ......... 17
vi
1
BAB I
PENDAHULUAN
2003). Kemandirian merupakan salah satu tujuan nasional yang jika berhasil
maupun orang dewasa sekalipun yang masih bisa dikatakan belum mandiri
diajarkan sejak dini, alangkah baiknya diajarkan ketika anak memasuki usia
remaja yang dimana anak tidak lagi hanya bersifat pasif tapi juga mulai aktif
dalam kegiatan untuk menemukan pedoman dirinya sendiri yang nantinya akan
Sebuah kemandirian dapat terbentuk secara internal yaitu dari diri sendiri
dan eksternal dari pengaruh orang lain baik itu didikan yang berasal dari orang
tua, guru, ataupun masyarakat di lingkungannya. Dalam hal ini keluarga sangat
berperan penting dalam pendidikan awal seorang anak, disinilah anak lahir dan
berkembang. Pendidikan pertama anak didapatkan dari orang tua dimana anak
1
2
diajarkan tentang agama, moral, keyakinan, dan budi pekerti. Pendidikan awal
dari orang tuanya itulah yang nanti dapat menjadi dasar bagi perkembangan
seorang anak selanjutnya. Jika pendidikan awalnya berhasil dengan baik maka
lebih dewasa yang memiliki sikap positif, khususnya dalam sikap mandiri.
Saat mendidik anak orang tua harus berperan sebagai seorang pemimpin,
tetapi tetap juga dapat menjadi seorang teman bagi anak. Orang tua juga harus
membekali anak sehingga anak itu dapat keluar dari ketergantungan penuh
menuju kemandirian yang kuat. Setiap orangtua memiliki cara dan metode yang
berbeda-beda. Baik buruknya orangtua dalam mendidik anak akan memberi kesan
tersendiri tehadap anak yang nantinya akan berhubungan dengan sikap dan
perilaku anak tersebut. Sebuah pola asuh orangtua merupakan tanggung jawab
Menengah Atas (SMA). Di masa ini para siswa mempunyai banyak pilihan untuk
bersekolah adalah masih terdapat beberapa siswa yang belum mandiri dalam
oleh orang tua, terlambat karena keperluan sekolahnya belum lengkap, tidak
memakai dasi, melupakan tugas sekolah di rumah dan meminta orang tua untuk
3
demikian adalah siswa dengan orang tua yang memanjakan anaknya. Sedangkan,
siswa dengan orang tua yang tegas cenderung dapat mengurus dirinya sendiri.
bahwa setelah lulus di jenjang ini, siswa akan dihadapkan kepada dunia
perkuliahan yang sejatinya memaksa seseorang untuk bisa hidup mandiri. Akan
tetapi, melihat fenomena di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dan
Orang Tua”.
B. Perumusan Masalah
2. Pola asuh seperti apakah yang dapat membentuk kemandirian siswa kelas XI
3. Apakah ada faktor selain pola asuh orang tua yang dapat mempengaruhi
Negeri 11 Pangkep?
4
C. Tujuan Penilitian
1. Untuk mengetahui keterkaitan antara pola asuh orang tua dengan tingkat
2. Untuk mengetahui jenis pola asuh yang dapat membentuk kemandirian siswa
D. Kontribusi Penelitian
orang tua siswa SMAN 11 Pangkep dalam menambah wawasan mengenai pola
asuh orang tua terhadap siswa, kaitannya dengan kemandirian siswa, serta
pengaruhnya terhadap masa depan siswa. Penelitian ini juga diharapkan berguna
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Kemandirian
memiliki suatu penghayatan atau semangat untuk menjadi lebih baik dan percaya
diri, mengelola pikiran untuk menelaah masalah dan mengambil keputusan untuk
bertindak, disiplin dan tanggung jawab serta tidak bergantung kepada orang lain
(Sugito, 2013).
orang lain (James, 2002); mampu memikul tanggung jawab, dan mempunyai
5
6
(Desmita, 2009).
Pola asuh diartikan sebagai parenting cara orang tua berinteraksi dengan
anak, cara orang tua berperilaku sebagai model di hadapan anak-anaknya, cara
orang tua memberikan kasih sayang, menanggapi dan membantu anak mengatasi
Pola asuh otoriter ditunjukkan dengan perilaku orang tua yang cenderung
sangat tinggi atau sangat rendah, cemas dan mudah putus asa, penakut, pendiam,
tertutup, tidak berinisiatif, berkepribadian lemah, cemas dan terkesan menarik diri,
membangkang, tak dapat merencanakan sesuatu, tingkah laku pasif dan cenderung
menarik diri, sehingga menjadikan anak tidak mandiri (Gordon, 2000; James,
Pola asuh orang tua otoritatif adalah perilaku orang tua yang mengontrol
dan menuntut tetapi dengan sikap yang hangat, komunikasi dua arah antara orang
tua dan anak yang dilakukan secara rasional, dan control positif. Dampaknya:
anak memperlihatkan perilaku berani, lebih giat, dan lebih bertujuan, mandiri,
stres, minat terhadap hal-hal yang baru, dan kooperatif terhadap orang lain, aktif,
Pola asuh permisif, bersifat children centered yakni cara orang tua
memperlakukan anak sesuai dengan kemauan anak atau keputusan di tangan anak.
selalu hidup bergantung, salah bergaul, rendah diri, nakal, control diri buruk,
Pola asuh penelantar ditunjukkan dengan perilaku orang tua yang tampak
dalam ucapan dan tindakan yang sering mengabaikan anak, baik secara fisik,
jawab, tidak mau mengalah, harga diri yang rendah, sering bermasalah dengan
Pola asuh orang tua positif ialah perlakuan orang tua kepada anak-anaknya
yang dapat dikenali melalui ucapan dan tindakan orang tua yang berdampak baik
menjaga/ memelihara ucapan dan tindakan yang sama pada situasi dan kondisi
yang sama, membuat anak menjadi tegas, tangguh, percaya kepada kemampuan
diri; Peace making parents: memberikan tauladan yang baik, membuat anak
berperilaku baik dan meniru dengan sukarela, tanpa tekanan; Caring parents):
kepercayaan dan harga diri yang tinggi; Relaxed parents: memberikan kebebasan
Pola asuhnegatif ialah perlakuan orang tua yang dapat dikenali melalui
kemandirian anak, tampak dalam pola asuh orang tua:.Overly critical, Overly
9
sendiri dan tidak mandiri; Overly protective parents, cenderung menjadi tidak
berdaya, tidak percaya diri, penurut dan tidak mandiri; Uninvolved parents,
kurang memiliki nilai sosial, dan tidak mandiri (Gordon, 2000; dan James, 2002).
2008).
10
B. Kerangka Pikir
Berdasarkan uraian pada teori di atas, maka berikut diuraikan kerangka pikir
yang berfungsi mengarahkan peneliti. Untuk lebih jelasnya, kerangka pikir yang
Kemandirian Siswa
Pola Asuh Pola Asuh Pola Asuh Pola Asuh Pola Asuh Pola Asuh
Otoriter Otoritatif Permisif Penelantar Positif Negatif
Analisis
Temuan
C. Hipotesis
BAB III
METODE PENELITIAN
memiliki arti yang sangat penting, karena hal itu yang membedakan antara karya
B. Variabel Penelitian
1. Variabel Terikat
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain yang
sifatnya tidak dapat berdiri sendiri. Variabel terikat pada penelitian ini adalah
2. Variabel Bebas
Variabel bebas adalah variabel yang memengaruhi variabel lain yang
sifatnya berdiri sendiri (variabel terikat). Variabel bebas pada penelitian ini
11
12
1. Pengertian Kemandirian
memiliki suatu penghayatan atau semangat untuk menjadi lebih baik dan percaya
diri, mengelola pikiran untuk menelaah masalah dan mengambil keputusan untuk
bertindak, disiplin dan tanggung jawab serta tidak bergantung kepada orang lain
(Sugito, 2013).
orang lain (James, 2002); mampu memikul tanggung jawab, dan mempunyai
Pola asuh diartikan sebagai parenting cara orang tua berinteraksi dengan
anak, cara orang tua berperilaku sebagai model di hadapan anak-anaknya, cara
orang tua memberikan kasih sayang, menanggapi dan membantu anak mengatasi
Laki-laki Perempuan
1. XI Archimedes 8 24 32
2. XI Avogadro 12 21 33
3. XI Gregor Mendel 12 24 36
4. XI Galileo Galilei 11 20 31
5. XI Blaise Pascal 12 18 30
6. XI Ibnu Sina 14 17 31
7. XI Albiruni 17 15 32
8. XI Adam Smith 16 13 29
Jumlah 254
E. Instrumen Penelitian
dengan tujuan memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis. Dalam
pangkep.
dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Tujuan yang diungkapkan dalam bentuk
itu masih perlu diuji secara empiris, dan untuk maksud inilah dibutuhkan
penguumpulan data. Adapun teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah
dengan cara mencari informasi dari internet dan menganalisis pertanyaan yang
Cara kami dalam menganalisis data yang kami dapat yaitu dengan pertama-
tama memastikan bahwa semua data dan landasan teori yang diperlukan telah
diperoleh dengan baik. Lalu kami mulai menghitung jumlah data, setelah itu kami
dengan jenis penelitian kami, kami menghubungkan data-data yang satu dengan
yang lain dan juga dengan landasan teori yang ada. Langkah terakhir, peneliti
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
sebagai berikut:
Sudah mandiri 6 25
Belum mandiri 18 75
Jumlah 24 100
dirinya sudah mandiri, dan 18 siswa lainnya atau 75% belum mandiri.
Ada 20 80,3
Tidak ada 4 16,7
Jumlah 24 100
ada keterkaitan antara kemandiriannya dengan pola asuh orang tua, sementara 4
16
17
siswa lainnya atau 16,7% menyatakan bahwa tidak ada keterkaitan antara
Tabel 2.3 Pola asuh orang tua siwa kelas XI SMA Negeri 11 Pangkep
Jumlah 24 100
Tabel 2.3 menunjukkan sebanyak 1 orang tua siswa menerapkan pola asuh
otoriter, 14 orang tua siswa menerapkan pola asuh otoritatif, 2 orang tua siswa
menerapkan pola asuh permisif, tidak ada orang tua siswa yang menerapkan pola
asuh penelantar, 7 orang tua siswa menerapkan pola asuh positif, dan tidak ada
Tabel 2.4 Faktor lain yang dapat mempengaruhi kemandirian siswa kelas XI
Jumlah 24 100
Jumlah 22 100
ekstrakurikuler.
Tabel 2.5 Faktor lain yang dapat mempengaruhi kemandirian siswa kelas XI
Jumlah 24 100
19
Tabel 2.6 Adanya pengaruh kemandirian terhadap masa depan siswa kelas XI
Ada 24 100
Tidak ada 0 0
Jumlah 24 100
B. Pembahasan
menyatakan dirinya belum mandiri dan 6 siswa lainnya sudah mandiri. Hal ini
mandiri.
orang tua dan 4 siswa lainnya menyatakan tidak ada keterkaitan antara
kemandirian dengan pola asuh orang tua. Berdasarkan jawaban terbanyak, maka
berikut:
“Menurut saya karena cara mengasuh orang tua, dapat mempengaruhi sifat
atau karekater dari anaknya sendiri. Jika orang tua tersebut selalu menuruti
keinginan dari anaknya tanpa membedakan mana yang patutnya dia
butuhkan, hal itu akan membuat dampak kepada anak untuk selalu
bergantung kepada orang tuanya dan juga yang paling buruk akan
membangkang sebab kebiasaan yang orang tua mereka lakukan. Sebaliknya
jika orang tua mereka mendidik atau mengasuh anaknya dengan baik,
21
“Orang tua berperan penting dalam perkembangan seorang anak, karena dari
didikan orang tualah seorang anak dapat menjadi mandiri.” (Khusnul
Husna)
“Karena sifat anak tergantung dari orang tua, ketika orang tua terlalu
memanjakan anaknya dari kecil, pasti sampai besar ia akan terus bergantung
pada orang tuanya dalam artian ketika ingin sesuatu terus ia tidak bisa
mencapainya ia akan mencoba walaupun dengan cara yang salah.” (Rahmi
Aulia)
kelas XI SMA Negeri 11 Pangkep serta Jenis Pola Asuh yang Paling
dengan orang tua yang menerapkan pola asuh otoriter . Hasilnya, siswa tersebut
mengaku bahwa dirinya sudah mandiri. Hal ini berbeda dengan kajian teori yang
menyebutkan bahwa pola asuh otoriter biasanya menyebabkan anak menjadi tidak
otoriter yang cenderung keras dan menuntut kepatuhan juga dapat meningkatkan
22
Pola asuh otoritatif merupakan pola asuh yang paling banyak diterapkan
oleh orang tua siswa kelas XI SMA Negeri 11 Pangkep, yaitu sebanyak 14 orang
tua siswa. Dari 14 siswa tersebut, sebanyak 3 siswa dari total 6 siswa yang
menyatakan dirinya sudah mandiri memiliki orang tua yang menerapkan pola
asuh otoritatif. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa pola asuh inilah yang paling
Hal tersebut di atas didukung oleh pernyataan dari salah seorang siswa
“Setiap orang tua memiliki cara masing masing untuk mengasuh anaknya.
Tetapi tujuannya sama, yaitu untuk membuat anaknya sukses dan dapat
mandiri suatu hari kelak. Cara orang tua saya mengasuh adalah dengan
bersifat sedikit terbuka. Mereka membiarkan kami melakukan sesuatu
sendiri akan tetapi tidak lupa pula untuk memperingati anaknya jika
memang kami salah.” (Muhammad Afdhal Almufarid)
penerapan pola asuh otoritatif yaitu sebanyak 11 siswa. Melihat kondisi ini,
peneliti menganggap adanya kesalahan dalam penerapan pola asuh otoritatif yang
menyebabkan siswa belum mandiri ataukah ada faktor lain yang menghambat
siswa belum mandiri. Dalam penelitian ini, peneliti belum mampu membahas hal
Sebanyak 2 siswa dari total 24 siswa, memiliki orang tua yang menerapkan
pola asuh permisif yang cenderung memanjakan dan menuruti keinginan anak.
Hasilnya, kedua siswa tersebut menyatakan dirinya belum mandiri. Sesuai teori,
pola asuh seperti ini akan menciptakan anak yang manja. Terbukti dengan
“Saya menjawab ya, karena sesuai yang saya alami bahwasanya orang tua
sangat berperan penting terhadap kemandirian saya. Orang tua saya kerap
kali memanjakan saya hingga terbawa akan sikapnya terhadap saya.” (Fitri
Diani)
Dari total 24 siswa yang dijadikan sampel penelitian, tidak ada satu siswa
pun yang memiliki orang tua yang menerapkan pola asuh seperti ini. Pola asuh
penelantar adalah pola asuh yang sebaiknya tidak diterapkan oleh orang tua
manapun, sebab pola asuh ini dapat menyebabkan anak menjadi liar dan tidak
terurus.
Pola asuh positif juga turut menyumbangkan 2 siswa mandiri dari total 24
siswa yang dijadikan sampel. Hal ini membuktikan bahwa pola asuh positif dapat
24
sama halnya dengan pola asuh otoritatif, masih terdapat siswa yang belum mandiri
Dari total 24 siswa yang dijadikan sampel penelitian, tidak ada satu siswa pun
yang memiliki orang tua yang menerapkan pola asuh seperti ini. Sama halnya
dengan pola asuh penelantar, pola asuh negatif juga merupakan pola asuh yang
sebaiknya tidak diterapkan oleh orang tua manapun karena akan berdampak buruk
bagi anak.
Dari 24 siswa yang dijadikan sampel penelitian, hanya 1 siswa saja yang
tidak lama lagi akan memasuki dunia perkuliahan. Hal ini di buktikan dengan
“Ya, sangat mempengaruhi menurut saya. Karena, saya ingin kuliah diluar
kota saya dan secara otomatis pasti saya tidak lagi tinggal bersama dengan
orang tua saya ketika sedang menghadapi dunia perkuliahan, tentu dengan
adanya kemandirian sejak dini maka dengan mudahnya kita bisa
menghadapi dunia perkuliahan dan perantauan yang penuh tanda tanya.”
(Muhammad Satria Ramadhan)
“Tentu saja iya, karena mandiri merupakan modal yang sangat diperlukan
untuk masa depan karena nantinya tidak ada yang dapat menjamin bahwa
Anda akan selalu bersama dengan orang-orang supportif yang dapat
membantu Anda.” (Fatika Rizky)
2
7
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
berikut:
2. Pola asuh yang dapat meningkatkan kemandirian siswa adalah pola asuh
3. Terdapat faktor selain pola asuh orang tua yang dapat meningkatkan
kemandirian siswa.
depan siswa.
B. Saran
asrama sekolah.
27
2
8
DAFTAR PUSTAKA
Ali, M., & Asrori, M. 2008. Psikologi Remaja: Perkembangan Peserta Didik.
Jakarta: Bumi Aksara.
Darajat, Z. 1982. PerawatanJiwaAnak. Jakarta: N.V. BulanBintang.
Gordon. 2000. Parent Effective Traing: The Proven Program for Raising
Responsible Children. New York: Random House Inc.
RIWAYAT HIDUP
Status : Pelajar
Daftar Penghargaan :
Daftar Karya :
Status : Pelajar
Daftar Karya :
32
33
Status : Pelajar
Alamat : Pangkajene
Daftar Penghargaan:
Timur 2015
Daftar Karya :
Status : Pelajar
Daftar Karya :
Status : Pelajar
Daftar Karya :
Status : Pelajar
Daftar karya:
Status : Pelajar
Daftar karya: