Terdapat enam tantangan yang perlu dikaji dan dikelola secara strategik
dalam rangka menerapkan TQM di sekolah diantaranya yaitu: Berkenaan dengan
dimensi kualitas, Fokus pada pelanggan, Kepemimpinan, Perbaikan
berkesinambungan, Manajemen SDM, dan Manajemen berdasarkan fakta
1
rangkaian standar kualitas yang diimplementasikan untuk menjaga standar mutu
dan diakui secara internasional sebagai dasar kriteria dalam menilai kualitas pihak
ketiga.
Mutu (kualitas) dalam kerangka ISO 9000 didefinisikan sebagai “ciri dan
karakter menyeluruh dari suatu produk atau jasa yang mempengaruhi kemampuan
produk tersebut untuk memuaskan kebutuhan tertentu”. Hal ini berarti bahwa kita
harusdapat mengidentifikasikan ciri dan karkter produk yang berhubungan dengan
mutu dan kemudian membuat suatu dasar tolok ukur dan cara pengendaliannya.
2
Mutu Terpadu
3
Konsep MMT pada dasarnya adalah menekankan pada kepuasan pelanggan
dan pelayanan yang bermutu. Dalam dunia pendidikan, manfaat penerapan MMT
adalah perbaikan, pelayanan, penguragan biaya, dan kepuasan pelanggan.
Perbaikan progresif dalam system manajemen dan kualitas pelayanan
menghasilkan peningkatan kepuasan pelanggan. Dalam kerangka manajemen
pengembangan mutu terpadu, usaha pendidikan tidak lain adalah merupakan
usaha “jasa” yang memberikan pelayanan kepada pelanggannya yang utamanya
yaitu kepada mereka yang belajar dalam lembaga pendidikan tersebut. Para
pelanggan layanan pendidikan dapat terdiri dari berbagai unsur paling tidak empat
kelompok (Sallis, 1993).
Kedua, para klien terkait dengan orang yang mengirimnya kelembaga pendidikan,
yaitu orang tua/lembaga tempat klien tersebit bekerja, dan mereka ini kita sebut
sebagai pelanggan sekunder (secondary external customers).
Ketiga, bersifat tersier adalah lapangan kerja, bisa pemerintah maupun masyarakat
pengguna output pendidikan (tertiary external customers).
4
Dia juga merupakan seorang konsultan untuk bisnis swasta.
Deming menganjurkan bahwa semua manajer harus memiliki apa yang disebut
Sistem Pengetahuan yang sangat besar, yang terdiri dari empat bagian:
1. Apresiasi suatu sistem: memahami keseluruhan proses yang melibatkan
pemasok, produsen, dan pelanggan (atau penerima) barang dan jasa (dijelaskan di
bawah);
2. Pengetahuan variasi: kisaran dan menyebabkan variasi dalam kualitas, dan
penggunaan sampling statistik dalam pengukuran;
Berbicara masalah mutu ada lima tokoh mutu, yaitu W. Edwards Deming,
Joseph Juran dan Philip B. Crosby. Ketiganya berkonsentrasi pada mutu dalam
industri produksi, meskipun demikian ide-ide mereka juga dapat diterapkan dalam
industri jasa. Memang tidak satupun dari mereka yang memberikan pertimbangan
tentang isu-isu mutu dalam pendidikan. Walaupun demikian mereka tetap
memberikan kontribusi yang begitu besar terhadap gerakan mutu.
Menurut Deming ada 14 prinsip yang harus dilakukan untuk mencapai suatu mutu
dari produk/jasa, yaitu:
1. Tumbuhkan terus menerus tekad yang kuat dan perlunya rencana jangka
panjang berdasarkan visi ke depan dan inovasi baru untuk meraih mutu.
5
2. Adopsi filosofi yang baru. Termasuk didalamnya adalah cara-cara atau
metode baru dalam bekerja.
4. Hentikan hubungan kerja yang hanya atas dasar harga. Harga harus selalu
terkait dengan nilai kualitas produk atau jasa.
6. Lembagakan pelatihan sambil bekerja (on the job training), karena pelatihan
adalah alat yang dahsyat untuk pengembangan kualitas kerja untuk semua
tingkatan dalam unsure lembaga.
6
B. Joseph Juran
Selain W. Edwards Deming ada juga tokoh mutu yang lainnya seperti
Joseph Juran. Dia adalah seorang pelopor revolusi mutu di Jepang. Dia adalah
penulis dan editor sejumlah buku di antaranya,Juran’s Quality Control Handbook,
Juran on Planning for Quality,danJuran on Leadership for Quality. Dia terkenal
dengan ide nya, yaitu ‘kesesuaian dengan tujuan dan manfaat’. Ide ini
menunjukkan bahwa produk atau jasa yang sudah dihasilkan mungkin sudah
memenuhi spesifikasinya, namun belum tentu sesuai dengan tujuannya.
C. Philip B. Crosby
Selain W. Edwards Deming dan Joseph Juran ada juga tokoh mutu yang
lainnya Philip B. Crosby. Philip B. Crosby selalu diasosiasikan dengan dua ide
yang sangat menarik dan sangat kuat dalam mutu. Ide yang pertama adalah ide
bahwa mutu itu gratis dan yang kedua adalah ide bahwa kesalahan, kegagalan,
pemborosan, dan penundaan waktu, serta semua hal yang tidak bermutu lainnya
bisa dihilangkan jika institusi memiliki kemauan untuk ini. Ini adalah gagasan
‘tanpa cacat’ yang kontroversial. Kedua ide tersebut sangat menarik jika
diterapkan dalam dunia pendidikan.
Dua ide Philip Crosby yang sangat menarik dan kuat dalam mutu. Yang
pertama adalah bahwa mutu adalah gratis. Terlalu banyak pemborosan dalam
sistem saat mengupayakan mutu. Yang kedua adalah ide bahwa kesalahan,
kegagalan, pemborosan, dan penundaan waktu serta semua hal yang tidak
bermutu lainnya bisa dihilangkan jika institusi memiliki kemauan itu. Ini adalah
7
gagasan tanpa cacat yang kontroversial. Kedua ide tersebut sangat menarik jika
diterapkan dalam dunia pendidikan. Gagasan bahwa peningkatan mutu dapat
membantu organisasi menghilangkan kegagalan, khususnya kegagalan pelajar
yang seringkali diabaikan oleh sebagian besar institusi.
Program peningkatan mutu Philip Crosby adalah salah satu dari bimbingan
atau arahan yang paling detail dan praktis, lain halnya dengan W.
Edwards Deming yang cendrung lebih filosofis. Pendekatan Philip Crosby dapat
diterapkan sebagai rencana kegiatan yang sangat praktis. Philip Crosby
berperdapat bahwa sebuah langkah sistematis untuk mewujudkan mutu akan
menghasilkan mutu yang lebih baik. Penghematan sebuah institusi akan datang
dengan sendirinya ketika institusi tersebut melakukan segala sesuatunya dengan
benar. Pemikiran lain Philip Crosby yang utama dan kontroversial tentang mutu
adalah tanpa cacat dalam konteks bisnis akan meningkatkan keuntungan dan
dengan penghematan biaya.
D. Dr. Kaoru Ishikawa
Lahir di Tokyo pada tahun 1915, Kaoru Ishikawa merupakan anak tertua
dari Ichiro Ishikawa. Ia lulus dari Universitas Tokyo pada tahun 1939 dan meraih
gelar sarjana teknik di bidang kimia terapan. Setelah lulus, Ishikawa bekerja
sebagai staf teknis kelautan hingga 1941, sebelum pindah pekerjaan ke perusahaan
Nissan Liquid Fuel hingga 1947. Ishikawa yang mempioneri quality management
8
process di Kawasaki shipyards, dikenal sebagai salah satu pencetus konsep
manajemen modern.
Beberapa komponen utama yang menyusun PMT, seperti yang dipaparkan oleh
Wallach 2011 adalah:
9
Dr. Kauro Ishikawa lahir di Tokyo pada tanggal 13 Juli 1915 dan lulus
dari Universitas Tokyo dari Universitas Tokyo dari Jurusan Teknik. Tak lama
setelah lulus, Dr. Kauro Ishikawa mendaftar ke Angkatan Laut Jepang dan
menjadi perwira. Namun, pada tahun 1941 beliau keluar dari Angkatan Laut.
10
menolong). Beberapa indikator di atas menunjuk-kan pentingnya makna layanan
dalam konsep mutu lembaga pendidikan.
(2) Akuntabilitas,
(4) Akreditasi,
(5) Kompetensi,
Merujuk pada konsep dan kriteria mutu di atas, bahwa mutu adalah suatu kondisi,
derajat, atau tingkat pencapaian suatu proses yang telah memenuhi standar yang
telah ditetapkan, maka untuk mencapai mutu lembaga pendidikan harus ada
standar yang menjadi acuan dalam upaya pembangunan mutu. Dalam konteks
pendidikan nasional Indonesia, pemerintah melalui PP No. 19 tahun 2005 telah
menetapkan Standar Nasional Pendidikan yang melingkupi; (1) Standar isi, (2)
Standar proses, (3) Standar kompetensi lulusan, (4) Standar pendidik dan tenaga
kependidikan, (5) Standar sarana prasarana, (6) Standar pengelolaan, (7) Standar
pembiayaan dan (8) Standar penilaian pendidikan. Standar nasional pendidikan
11
inilah yang saat ini dapat dijadikan acuan oleh dunia pendidikan di Indonesia
dalam membangun dan menilai mutu pendidikan.
Tujuan :
Keuntungan :
Sampling Penerimaan
Sampling Penerimaan (Acceptance Sampling) adalah sampling yang digunakan
untuk menentukan apakah suatu lot bisa diterima atau tidak, berdasarkan AQL
(Acceptance Quality Level / Tingkat Penerimaan Kualitas).
12
sangat baik, produk cacat hampir tidak ditemukan.
2.Pemeriksaan 100 % ; digunakan apabila proses produksi supplier tidak cukup
memenuhi spesifikasi atau merupakan “kritikal part” dan apabila meloloskannya
akan mengakibatkan biaya yang sangat besar.
b. Inspeksi perbaikan
13
lagi dibuat penyesuaian atau perubahan. Hal ini disebabkan penyesuaian
atau perubahan kembali yang tidak diperlukan justru akan menambah
kesalahan, bukan mengurangi.
f. Mengetahui bahwa proses berada dalam batas pengendali statistik, akan
memberikan petunjuk untuk mengadakan pengurangan variabilitas proses
jangka panjang, untuk mengurangi variabilitas proses tersebut, sistem
pemrosesan harus dianalisis dan diubah oleh manajer sehingga karyawan
dapat menjalankan proses.
g. Analisis untuk pengendalian statistik mencakup penggambaran data
produksi akan memudahkan dalam mengidentifikasi kecenderungan yang
terjadi dari waktu kewaktu.
h. Proses yang berada dalam batas pengendali statistik juga dapat memenuhi
spesifikasi produk, sehingga dalam kondisi terawat dengan baik dan dapat
menghasilkan produk yang baik. Kondisi ini dibutuhkan sebelum proses
diubah dari tahap perencanaan ketahap produksi secara penuh.
i. Membuat organisasi lebih berorientasi pada data statistik dari pada hanya
beberapa asumsi saja.
j. Perbaikan proses, sehingga kualitas produk menjadi lebih baik, biaya lebih
rendah, dan produktivitas meningkat.
14
Alat Statistical Process Control (SPC)
1. Peta kendali
2. Histogram
3. Diagram pareto
4. Lembar periksa
5. Diagram konsentrasi cacat
6. Diagram pencar
7. Diagram sebab dan akibat
8. Flowchart
Bagan alir (flowchart) adalah bagan (chart) yang menunjukkan alir (flow) di
dalam program atau prosedur sistem secara logika. Digunakan terutama untuk alat
bantu komunikasi dan untuk dokumentasi.
15
diluar batas pengendali statistik untuk range disebutsebagai out statistical control
yang disebabkan oleh sebab khusus.
Control Chart
merupakan suatu teknik yang dikenal sebagai metodegrafik yang digunakan untuk
mengevaluasi apakah suatu proses berada dalam pengendaliankualitas secara
statistik atau tidak sehingga dapat memecahkan masalah dan
menghasilkan perbaikan kualitas. Metode ini dapat membantu perusahaan dalam
mengontrol proses produksinya dengan memberikan informasi dalam bentuk
grafik.Tujuan dari perancangan program aplikasi control chart ini adalah untuk
melihat sejauhmana tingkat keberhasilan suatu proses produksi sehingga bisa
dijadikan pedoman dalammengarahkan perusahaan ke arah pemenuhan spesifikasi
konsumen.Peta kendali (Control Chart) merupakan alat SPC (Statistical Process
Control).
1. Xbar-R Chart
adalah peta kendali untuk mengendalikan proses berdasarkan rata-rata (Xbar) dan
Range(R). Xbar-R Chart digunakan apabila ukuran sampel yang dikumpulkan
berjumlah lebih dari 2 dan kurang dari atau sama dengan 5 (2<n≤5) pada setiap
set sampel data, jumlah set sampel yang ideal adalah 20-25 set sampel.
2. Xbar-S Chart
adalah peta kendali untuk mengendalikan proses berdasarkan rata-rata (Xbar) dan
StandarDeviasi (S). Xbar-S Chart digunakan apabila ukuran sampel yang
16
dikumpulkan berjumlah lebihdari 5 (n>5) pada setiap sampel data, jumlah set
sampel yang ideal adalah 20-25 set sampel.
I-MR Chart digunakan apabila data sampel yang dikumpulkan hanya berjumlah
satu unit.Chart jenis ini sering digunakan jika sampel yang diperiksa tersebut
harus dimusnahkan (tidakdapat dipakai kedua kalinya) atau pada produk yang
berharga tinggi.Menurut Gaspersz (1998), peta kendali pada prinsipnya adalah
gambar sederhana yangmempunyai tiga garis.
b.Sasaran MMT
Agar manajemen mutu terpadu berjalan secara global, diperlukan
perubahan besar dalam budaya dan sistem nilai suatu organisasi. Hensler dan
brunel dalam scheuing dan Christopher, 1993 : 165-166 mengemukakan empat
prinsip utama dalam manajemen mutu terpadu berikut ini.
a. Kepuasan pelanggan
Termasuk pelanggan disini , baik pelanggan internal maupun pelanggan eksternal.
Dalam hal ini dibutuhkan pelanggan diusahakan untuk dipuaskan dalam berbagai
aspek yang meliputi harga, keamanan, dan ketepatan waktu. Mutu yang dihasilkan
17
sama halnya dengan nilai yang diberikan untuk meningkatkan mutu hidup para
pelanggan. Karenanya semakin tinggi yang diberikan kepada pelanggan, semakin
besar pula kepuasaannya.
b. Menaruh rasa hormat terhadap setiap orang
Menyadari bahwa setiap individu memiliki kreativitas yang unik, karyawan
dianggap sebagai sumber daya organisasi yang paling bernilai. Dengan demikian,
setiap orang dalam organisasi diperlukan dengan baik dan diberi kesempatan
untuk terlibat serta berpartisipasi dalam tim pengambilan keputusan.
c. Manajemen berdasarkan fakta
Setiap keputusan hendaknya selalu didasarkan pada fakta, bukan didasarkan pada
intuisi. Dalam hal ini terdapat dua konsep penting berikut.
1. Prioritas, yaitu suatu konsep bahwa perbaikan tidak dapat dilakukan pada
seluruh aspek pada waktu yang bersamaan, mengingat keterbatasan
sumber daya yang ada.
2. Variasi atau Variabilitasi kinerja manusia, yaitu dengan mengunakan data
statistic untuk memberikan gambaran mengenai variabilitasi yang
merupakan bagian integral dari sistem organisasi. Dengan demikian,
manajemen dapat memprediksi hasil dari setiap keputusan dan tindakan
yang akan dilakukan
.
c. prinsip dasar MMT
1. Fokus Pada Pelanggan (Customer Focus)
Organisasi bergantung pada pelanggan mereka, karena itu manajemen
organisasi harus memahami kebutuhan pelanggan sekarang & yang akan datang.
Organisasi harus memenuhi kebutuhan pelanggan dan giat berusaha melebihi
ekspektasi pelanggan.
2. Kepemimpinan (Leadership)
Pemimpin organisasi harus menetapkan kesatuan tujuan dan arah dari
organisasi. Mereka harus menciptakan dan memelihara lingkungan internal agar
orang- orang dapat menjadi terlibat secara penuh dalam pencapaian tujuan- tujuan
organisasi.
3. KETERLIBATAN ORANG (Involvement Of People)
Orang/ karyawan pada semua tingkatan merupakan faktor yang sangat
penting dari suatu organisasi dan keterlibatan mereka secara penuh akan
memungkinkan kemampuan mereka digunakan untuk manfaat organisasi.
4. Pendekatan Proses (Process Orientation)
Suatu hasil yang diinginkan akan tercapai secara efisien, apabila aktivitas
dan sumber- sumber daya yang berkaitan dikelola sebagai suatu proses. Suatu
proses dapat didefinisikan sebagai integrasi sekuensial dari orang, material,
metode, mesin dan peralatan, dalam suatu lingkungan guna menghasilkan nilai
tambah output bagi pelanggan.
5. Pendekatan Sistem Terhadap Manajemen (System Approach To Management)
18
Pengidentifikasian, pemahaman dan pengelolaan, dari proses- proses yang
saling berkaitan sebagai suatu sistem, akan memberikan kontribusi pada
efektifitas dan efisiensi organisasi dalam mencapai tujuan- tujuannya.
6. Peningkatan Terus Menerus (Continual Improvement)
Peningkatan terus- menerus dari kinerja organisasi secara keseluruhan
harus menjadi tujuan tetap dari organisasi. Peningkatan terus- menerus
didefinisikan sebagai suatu proses sebagai suatu proses yang berfokus pada upaya
terus- menerus meningkatkan efektifitas dan atau efisiensi organisasi untuk
memenuhi kebijakan dan tujuan dari organisasi itu. Peningkatan terus- menerus
mambutuhkan langkah- langkah konsolodasi progresif, menanggapi
perkembangan kebutuhan dan ekspektasi pelanggan, dan akan menjamin suatu
evolusi dinamik dari sistem manajemen mutu.
7. PENDEKATAN FAKTUAN DALAM PEMBUATAN KEPUTUSAN
(Factual Approach To Decision Making)
Keputusan yang efektif adalah keputusan yang berdasarkan pada analisis
data dan informasi untuk menghilangkan akar penyebab masalah, sehingga
masalah- masalah kualitas dapat terselesaikan secara efektif dan efisien.
8. HUBUNGAN PEMASOK YANG SALING MENGUNTUNGKAN (Mutually
Beneficial Supplier Relationship)
Suatu organisasi dan pemasok adalah saling tergantung, dan suatu
hubungan yang saling menguntungkan akan meningkatkan kemampuan bersama
dalam menciptakan nilai tambah.
1. Performance
Menunjukkan karakteristik utama suatu produk.
2. Reliability
Merupakan dimensi kualitas yang menunjukkan kemungkinan suatu produk dapat
berfungsi dengan baik dalam suatu periode waktu tertentu.
3. Durability
Merupakan ukuran dari umur suatu produk. Diukur dari waktu daya tahan produk
tersebut, dimana produk tersebut lebih baik diganti daripada diperbaiki..
4. Serviceability
Merupakan kecepatan, kemampuan dan kemudahan dalam perbaikan.
5. Aesthetic
19
Merupakan ukuran, desain, rasa, suara, dan bau dari suatu produk. Dimensi
aesthetic suatu tamiya dapat dinilai dari ukuran, bentuk/ desain dan warnanya.
6. Features
Merupakan item-item ekstra yang ditambahkan dalam suatu produk
7. Perceived Quality
Merupakan penilaian konsumen terhadap kualitas produk yang dihasilkan oleh
merek-merek tertentu.
8. Conformance to Standard
Merupakan tingkat dimana suatu produk dan jasa telah sesuai dengan
spesifikasinya.
20