Anda di halaman 1dari 4

Andreas Angga Wijaya

201801020188 / 12018000088
Selasa, 28 September 2021
Summary Session 3
1. SDLC / Systems development life cycle
SDLC adalah kependekan dari Systems development life cycle atau dalam bahasa
Indonesia disebut siklus hidup pengembangan sistem. SDLC adalah ahapan kerja
yang bertujuan untuk menghasilkan sistem berkualitas tinggi yang sesuai dengan
keinginan pelanggan atau tujuan dibuatnya sistem tersebut.

Fungsi SDLC
SDLC berfungsi untuk membagi peranan dan tanggung jawab yang jelas antara
pengembang, desainer, analis bisnis, dan manajer proyek. Fungsi lain dari SDLC ialah
dapat memberikan gambaran input dan output yang jelas dari satu tahap menuju tahap
selanjutnya.

2. Model Pengembangan SDLC


 Waterfall Model : Model yang paling awal ini melibatkan penyelesaian
satu tahap secara lengkap sebelum melangkah ke tahap berikutnya. Ketika
satu tahap selesai langsung dilakukan evaluasi untuk memastikan proyek
berjalan sesuai rencana dan layak .
 Model Prototype : Metode Prototyping memungkinkan client melakukan
evaluasi sistem yang dirancang di awal oleh Developer dan mencoba
sebelum diimplementasikan.
 Model Rapid Application Development / RAD : sebuah model proses
perkembangan perangkat lunak sekuensial linier yang menekankan siklus
perkembangan yang sangat pendek

 Evolutionary Development : Bisa disebut sebagai gabungan model


waterfall dan prototype , model Evolutionary Development bersifat
iteratif (mengandung perulangan). Hasil prosesnya berupa produk yang
makin lama makin lengkap sampai versi terlengkap dihasilkan sebagai
produk akhir dari proses.

 Model Agile : Model Agile merupakan pengembangan jangka pendek


yang memerlukan adaptasi cepat dan pengembangan terhadap perubahan
dalam bentuk apapun.
 Model Fountain / Air Meluncur : Model Fountain merupakan
perbaikan logis dari model waterfall, langkah-langkah dan urutan
prosedurnya pun masih sama. Namun pada model Fountain ini kita dapat
mendahulukan sebuah step ataupun melewati step tersebut, akan tetapi
ada yang tidak bisa kamu lewati stepnya seperti kita memerlukan desain
sebelum melakukan coding jika itu dilewati maka aka nada tumpang
tindih dalam siklus SDLC.

 Model Synchronize And Stabilize : Model yang digunakan Microsoft


secara garis besar model ini disusun dengan tingkat prioritas

 Model Rational Unified Process (RUP)


Unified Process (UP) adalah metodologi pengembangan sistem berbasis
objek. 

 Model Build & Fix Method


Build & Fix Method merupakan metode yang paling lemah diantara metode
SDLC yang lain tetapi menjadi acuan pengembangan untuk metode SDLC
yang lain.

 Metode Pengembangan Extreme Programming


Extreme Programming (XP) merupakan suatu pendekatan yang paling banyak
digunakan untuk pengembangan perangkat lunak cepat. Alasan menggunakan
metode  Extreme Programming (XP) karena sifat dari aplikasi yang di
kembangkan dengan cepat

 SDLC Big Bang Model


Dengan model ini kita tidak mengikuti proses tertentu. Perkembangan hanya
dimulai dengan uang dan usaha yang dibutuhkan sebagai masukan, dan
hasilnya adalah perangkat lunak yang dikembangkan yang mungkin atau
mungkin tidak sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

 The V-Model
The V-Model adalah model SDLC dimana pelaksanaan proses yang terjadi
secara berurutan dalam bentuk-V. Dikenal juga sebagai model Verifikasi dan
Validasi.
3. Peran Auditor dalam SDLC

Auditor eksternal dan internal merupakan stakeholder dari sistem yang diusulkan.
Berbagai fitur audit tidak dapat dengan mudah ditambahkan kedalam sistem yang ada.
Auditor dapat terlibat dalam menganalisis sistem yang baru dalam menentukan fitur-
fitur audit yang dibutuhkan dan apakah fitur tersebut sudah sesuai sistem.

4. Fase-fase SDLC
 Planning
Tahap perencanaan dimana tim akan mengidentifikasi dan menentukan scope
atau ruang lingkup yang perlu dilakukan dalam proses pengembangan proyek.

 Analisis
Analisis akan menganalisis kebutuhan fungsional sistem.
 
 Design
Berdasarkan ketentuan yang telah ditentukan sebelumnya, maka tim akan
membuat rencana desain atau spesifikasi desain.

 Development
Pada proses pengembangan software dimulai. Jadi, tim pengembang akan
mulai membangun seluruh sistem dengan menulis kode menggunakan bahasa
pemrograman yang dipilih.

 Testing
Tahapan SDLC ini akan melibatkan para software Quality Assurance
(QA) untuk melakukan pengujian pada sistem dan menilai apakah software
dapat bekerja sesuai dengan fungsionalitas yang diharapkan.

 Implementasi
Tahap implementasi ini bertujuan untuk meluncurkan perangkat lunak ke
lingkungan produksi sehingga users dapat mulai menggunakannya.

 Maintenance
Melakukan pemeliharaan sistem dan rutin melakukan pembaruan agar kinerja
software tetap dapat optimal.

Anda mungkin juga menyukai