Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL USAHA

USAHA MEMBUAT BIKA AMBON

Disusun oleh:

Nama:Naufa Rahadatul ‘Aisy

NISN:208301

Kelas:XI MIPA 7B

SMA DARUL ULUM 2 BPPT JOMBANG

Tahun ajaran 2021/2022

DAFTAR ISI
SAMPUL…………………………………………………………………………1

DAFTAR ISI............................................................................................................2
KATA PENGANTAR.............................................................................................3

BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................4

1.1 Latar Belakang......................................................................................................4


1.2 Tujuan Kegiatan....................................................................................................4

BAB 2 METODE PELAKSANAAN.....................................................................5

2.1 Produk.................................................................................................................5
2.2 Bahan Baku..........................................................................................................5
2.3 Proses Produksi....................................................................................................5
2.4 Pemasaran...........................................................................................................6
2.5 Tempat Produksi..................................................................................................6
2.6 Strategi Pemasaran...............................................................................................6
2.7 Analisis SWOT....................................................................................................7

BAB 3 TARGET LUARAN..................................................................................7

3.1 Target Produk.....................................................................................................7


3.2 Target Konsumen................................................................................................7
3.3 Target Pendapatan...............................................................................................7

BAB 4 PENUTUP.................................................................................................9

4.1 Kesimpulan........................................................................................................9
4.2 Saran.................................................................................................................9

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kepada kami
segala limpahan rahmat serta karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
proposal usaha makanan yang mana semoga tetap dilancarkan segala niat baik kami
dalam rangka membangun kemandirian.

Sholawat serta salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita semua Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa kita ke dunia yang penuh cahaya
pengetahuan dan keimanan sebagai suri tauladan pemimpin berakhlakul karimah
serta pengusaha muslim yang menjadi rahmat bagi alam semesta.

Kami berharap usaha ini dapat menjadi salah satu sarana dalam melestarikan kuliner
Indonesia, serta menumbuhkan bangga serta cita terhadap makanan Indonesia. Usaha
ini juga diharapkan mampu menjadi pendorong wirausahawan muda lain yang ingin
menciptakan peluang usaha.

Proposal ini bermanfaat untuk menambah referensi dan ilmu pegetahuan. Serta ide
dalam membuka peluang usaha. Kami sadar bahwa dalam pembuatan proposal usaha
makanan ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan saran dan aspirasi yang dari pembaca makalah ini.

Jombang,24 November 2021

Penulis

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Bika Ambon adalah makanan khas Indonesia yang memiliki tekstur yang unik
dan rasa yang khas. Produk ini berbahan dasar tepung tapioka, telur, dan gula,
sehingga memberikan rasa yang manis. Bika Ambon dapat dinikmati setiap saat
oleh semua kalangan masyarakat, dan dapat dijadikan buah tangan atau hadiah.
Di Indonesia ada yang suka, tidak suka, dan bahkan tidak tahu Bika Ambon
khusunya di Surabaya. Dewasa ini, tren produk roti dan kue mengalami
peningkatan setiap tahun dengan rata-rata 10% per tahun. Menurut Ketua
Umum Asosiasi Pengusaha Bakery Indonesia (APEBI), Chris Hardijaya,
umumnya produk roti yang memberikan kontribusi terbesar pada
perkembangan industri bakery, yaitu 60%, sisanya baru kue tradisional, cakedan
kue kering (Deny, 2014). Produk-produk tersebut dapat berkembang di Indonesia
disebabkan karena adanya informasi dari media sosial, budaya kuliner dari
negara lain yang semakin mudah diakses, dan minat masyarakat Indonesia yang
suka untuk mencoba produk baru. Selain itu, masyarakat Indonesia, saat ini
menyukai produk yang unik, dengan kemasan yang menarik, sehingga dapat
dibuat sebagai hadiah dan dapat dijadikan gaya hidup baru, terutama bagi
kalangan remaja, seperti difoto, kemudian diunggah ke media sosial. Peningkatan
yang cepat terhadap permintaan pangan disebabkan karena peningkatan jumlah
penduduk, pertumbuhan ekonomi, peningkatan daya beli masyarakat dan
perubahan selera (Suryana, 2005). Berdasarkan survei yang dilakukan The
National Restaurant Association di Amerika akhir tahun 2014, salah satu tren di
dunia kuliner pada tahun 2015 adalah makanan lokal termasuk makanan kecil di
Indonesia(Pakaroti, 2015). Saat ini, salah satu produk kue khas Indonesia, Bika
Ambon, yang beredar di masyarakat hanya berbentuk kotak, atau persegi
panjang. Berdasarkan hasil survei terhadap 105 responden di menunjukkan
69%menyukai Bika Ambon dan sisanya tidak menyukai, bahkan ada yang belum
pernah mengonsumsi, hasil survei dapat dilihat pada lingkungan saat ini. Bika
Ambon relatif tidak disukai karena rasa khas Bika Ambon dan tingkat
kemanisan yang cukup tinggi. Umumnya, yang tidak menyukai dan tidak
mengetahui Bika Ambon adalah responden dengan usia kurang dari 30 tahun.
Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia, terutama yang berusia
kurang dari 30 tahun kurang mengenal dan mencintai produk asli Indonesia. Hal
ini disebabkan produk Indonesia dipandang kurang menarik, kurang berkualitas
karena harganya yang murah. Selain itu, juga dapat disebabkan kemajuan
teknologi terutama media sosial, sehingga merubah gaya hidup masyarakat
Indonesia menjadi lebih menyukai produk luar negeri karena tampilan yang
lebih menarik. Indonesia pada bulan Januari tahun 2016, memberlakukan MEA
(Masyarakat Ekonomi Asean) (Kementerian Perdagangan Republik Indonesia,
2015). MEA merupakan bentuk realisasi dari tujuan akhir integrasiekonomi di
kawasan Asia Tenggara. MEA dibutuhkan untuk memperkecil kesenjangan
antar negara-negara Asean dalam pertumbuhan ekonomi, mengembangkan
konsep meta-nasional dalam rantai suplai makanan, dan menghasilkan blok
perdagangan tunggal yang dapat menangani dan bernegosiasi dengan
eksportirdan importir non-ASEAN. MEA memiliki tantangan bagi Indonesia
karena akan banyak produk impor yang mengalir dalam jumlah banyak ke
Indonesia sehingga dapat mengancam industry lokal dalam bersaing dengan
produk luar negeri yang lebih berkualitas (Baskoro, 2015). Oleh karena itu,
produk-produk asli dankhas Indonesiaharus dikembangkan dan ditonjolkan,
sehingga tidak kalah dengan produk luar. Pengembangan Bika Ambon menjadi
lebih menarik pada aspek penampilan dan rasa sehingga dapat meningkatkan
ketertarikan konsumen Indonesia dan mancanegara untuk mengonsumsi produk
tersebut.

Usaha Makanan Khas Daerah ini juga bisa sebagai sarana untuk melestarikan budaya
Indonesia.
1.3 Tujuan Kegiatan
a. Membuka lapangan kerja baru
b. Mendapat keuntungan
c. Sebagai sarana melestarikan makanan khas daerah
d. Memotivasi wirausahawan yang lain untuk terus berkarya dibilang kuliner

BAB 2 METODE PELAKSANAAN

2.1 Produk
Jenis usaha yang saya pilih adalah di bidang kuliner atau makanan, karena saat ini
adalah era modern. Dimana segala sesuatu memiliki daya jual apabila dalam produk
tersebut memiliki keunggulan yang unik yang berbeda dari produk yang lain, dan akan
terus berinovasi disetiap waktunya. Jajan tradisional yang perlu dilestarikan ini juga
menjadi salah satu usaha yang menjanjikan. Produk yang akan saya buat disini adalah
Bika Ampun yang sudah biasa ada di kota Medan tetapi belum banyak atau tidak ada
di kota lain khususnya di Surabaya. Dalam prosuk ini saya mencoba untuk
mengembangkannya di Surabaya, dan meskipun namanya Bika Ambon makanan ini
adalah makanan khas Medan..

2.2 Bahan Baku

1. tepung terigu

2. kuning telur

3. telur

4. Air bersih konsumsi

5. Minyak goreng

6. sagu tani
7. gula pasir

8. ragi

9. santan

10. daun pandan

11. serai

12. daun jeruk

13. durian

14. daun mint

2.3 Proses Produksi

1. Didihkan santan bersama daun jeruk, serai, dan daun pandan. Saring
bahan, lalu diamkan hingga hangat kuku.
2. Campurkan ragi dan gula dalam air hangat, tutup dengan kain bersih.
Biarkan proses fermentasi berlangsung selama kira-kira 10 menit.
3. Campurkan tepung tapioka, tepung terigu, gula, serta kunyit atau pewarna
makanan. Aduk rata.
4. Tambahkan campuran ragi yang sudah fermentasi, setengah bagian
santan, aduk dengan mixer kecepatan sedang. Setelah tercampur rata,
tuangkan sisa santan dan tambahkan telur yang sudah dikocok. Aduk lagi
hingga rata, lalu tambahkan margarin cair. Campurkan hingga adonan rata.
Tutup adonan dengan kain bersih selama 1 jam.
5. Oles cetakan dengan margarin tipis-tipis, kemudian panaskan cetakan kue
lumpur dengan api kecil.
6. Setelah cetakan panas, tuang adonan hingga ¾ bagian cetakan saja.
Biarkan terbuka sampai permukaan adonan agak kering. Setelah muncul
rongga-rongga, tutup cetakan selama kurang lebih 3-5 menit.
7. Angkat dan sajikan kue Bika Ambon mini.

2.4
2.5 Pemasaran
Segmen pemasaran penjualan produk kami,yaitu:
a) Segmen geografis
Usaha makanan/jajanan daerah ini membidik masyarakat sekitar dan
pengendara mobil/motor yang lewat karena lokasinya berada di ruko pusat
oleh oleh seberang tugu Jogja. Dengan lokasi yang strategis
tersebut,masyarakat akan mudah mencari dan menemukan usaha makanan
daerah ini.
b) Segmen demografis
Target dari usaha ini adalah dapat dijadikan oleh oleh dan dapat
melestarikan jajanan khas daerah

2.6 Tempat produksi


Tempat produksi berada di trotoar Jln.Soekarno Hatta no.56 Jogja
Tepatnya seberang tugu jogja

2.7 Strategi pemasaran


1. Positioning
Produk : usaha jajanan bika ambon khas medan
Pemasaran pelanggan : masyarakat
Harga : sesuai dengan ekonomi masyarakat sekitar
Strategi pemasaran berdasarkan mutu atau harga produk disini menawarkan
nilai yang terbaik

2.8 Analisis SWOT


 Kekuatan (strength)
- Bika ambon telah diminati sejak lama
- Lokasi yang strategis
 Kesempatan (opportunities)
- Bahannya mudah didapat
 Kelemahan (weakness)
- Pembuatannya sangat lama
 Ancaman (threath)
-Pesaing yang tidak sehat
-Harga dan kualitas bahan baku yang tidak stabil
-Adanya produk serupa degan kualitas baik dan harga murah sehingga
mempu menjatuhkan produk penulis

BAB 3 TARGET LUARAN


3.1 Target produk
Produk yang dihasilkan adalah jajanan utama, kualitas produk yang akan
dihasilkan adalah bika ambon yang enak dan diminati banyak orang.
3.2 Target konsumen
Konsumen yang ditargetkan adalah masyarakat sekitar dan luar kota
3.3 Target pendapatan
Jumlah pendapatan yang kami ingin peroleh setiap hari adalah Rp.500.000,00
Rencana Rincian Dana
1. Beban
No. Nama Barang Harga Satuan Jumlah Total Harga
1. Wajan @ Rp 70.000 1 Pcs Rp 70.000
2. Loyang cetakan @ Rp 18.000 1 Pcs Rp 18.000
3. Piring @ Rp 13.000 1 Pcs Rp 11.000
4. Pisau @ Rp 10.000 2 Pcs Rp 20.000
5. Oven @ Rp 200.000 1 Pcs Rp 200.000
6. Sendok Makan @ Rp 10.000 1 lusin Rp 10.000
7. Mixer @ Rp 138.000 1 Pcs Rp 138.000
8. Timbangan kue @ Rp 35.000 1 Pcs Rp 35.000
TOTAL Rp 502.000
2. Biaya Produksi 1 hari
No. Nama Barang Jumlah Total Harga
1. tepung terigu 1 Kg Rp 10.000
2. Sagu 1 kg Rp 20.000
3. Air Putih 100 L Rp 4000
4. Telur 1 kg Rp 20.000
5. Minyak Goreng 1L (3x Pakai) Rp 12.000
6. gula 1 kg Rp 25 .000
7. Durian 5 kg Rp 100.000
8. Daun pandan 1 kg Rp 15.000
9. Mentega 1 Scht Rp 1.000
TOTAL Rp 199.000
3. Bahan Habis Pakai
No. Nama Barang Jumlah Total Harga
1. Lpg 10x Pakai Rp 70.000
2. Kemasan Aluminium 1 Pcs Rp 5000
.3. Sticker 1 Pcs Rp 2000
TOTAL Rp 77.000
. Beban Lain-lain
No. Nama Barang Jumlah Total Harga
1. Bensin Pertalite 1 L Rp 8.000
2. Internet 1 Bulan Rp 150.000
3. Tenaga Kerja 4 Orang Rp 4.000.000
TOTAL Rp 4.158.000
5.Tetapan harga dan taget per hari.
Harga pokok produksi 1 minggu = Rp4.937.000
Tetapan harga awal = Rp 20.000
𝑹𝒑𝟒.𝟗𝟑𝟕.𝟎𝟎𝟎
𝑹𝒑𝟐𝟎.𝟎𝟎𝟎
= Rp 247.000
𝑹𝒑𝟐𝟒𝟕.𝟎𝟎𝟎
𝟔
= 42
𝟒𝟐
𝟔
= 7 per hari
Hanya untuk balik modal awal butuh 7 produk terjual per harinya.
BAB 4 PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Globalisasi menyebabkan pengaruh kehidupan yang kebarat-baratan. Globalisasi
menyebabkan masyarakat mulai beralih ke makanan junk food dan melupakan
warung-warung yang berisi masakan asli Indonesia. Sehingga lambat laun,
masyarakat melupakan makanan khas daerah.

Usaha Makanan Khas Daerah merupakan usaha dengan peluang yang cukup
besar. Dikarenakan Usaha Makanan khas Daerah lebih mudah dimodifikasi dan
memiliki harga yang beraing. Makanakan tradisional juga lebih sehat karena
kebanyakan menggunakan sayuran, serta bahan makanan tradisonal lebih mudah
dicari.

Usaha Makanan Khas Daerah diharapkan mampu menjadi sarana pelestarian


kuliner di Indonesia. Bika ambon merupakan jajanan yang berasal dari Medan.

4.2 Saran
Globalisasi tidak selalu memberi dampak negatif. Banyak dampak positif dari
globalisasi juga. Maka dari itu, kita harus bijak dalam memilah. Kebiasaan positif
kita ambil dan kebiasaan negatif kita buang. Karena Indonesia merupakan negara
yang berkarakter. Sejak awal, Indonesia memiliki nilai-nilai dan budaya yang
unik. Kita harus mengikuti perkembangan zaman, namun jangan sampai kita
melupakan nilai-nilai kita sebagai bangsa Indonesia.

Kita boleh makan, mencoba, dan paham tentang makanan luar negeri, namun
bukan berarti kita akan melupakan cita rasa asli makanan Indonesia. Cita rasa
yang telah kita kenal secara turun temurun dan selalu mengalami modifikasi.
Membuat usaha makanan adalah tantangan. Dalam setiap usaha pasti ada
ancaman. Namun, jangan pernah berhenti berusaha. Karena mereka yang sukses
adalah mereka yang terus mencoba tanpa kenal lelah.

Anda mungkin juga menyukai