Anda di halaman 1dari 9

Paper Praktikum 5 Kamis, 21 Oktober 2021

Mata Kuliah : Wisata Kesehatan

IDENTIFIKASI TEKNIK DAN DAMPAK PSYCHOLOGICAL


HEALING DAN AROMATERAPI
(Studi Kasus : Terapi Perilaku dan Aromaterapi Nilam)

Disusun Oleh :
R.Shifa Shiyamiya Raiputri J0302201043/B1

Dosen :
Occy Bonanza, SP,. MT.
Ira Resmayasari, SS., M.Par., MTHM

Asisten Dosen:
Ilham Arief Muttaqin, A.Md
Hanidjaya Ester, A.Md

PROGRAM STUDI EKOWISATA


SEKOLAH VOKASI
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2021
I. METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Tempat dilaksanakannya pada hari Selasa, 26 Oktober 2021 pada pukul


13.00 – 15.00 WIB. Pelaksanaan ini berlokasi di Perumahan vila mutiara lido
, Kelurahan cigombong, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.

B. Alat dan Bahan

Kegiatan ini memerlukan alat dan bahan untuk mempermudah proses


membuat paper. Alat dan bahan yang digunakan sebagai sarana untuk membantu
memperoleh data, yaitu:
Tabel 1. Alat dan Bahan
Alat dan Bahan fungsi

Laptop Digunakan untuk membantu membuat


laporan
Google Chrome Digunakan untuk melihat jurnal sebagai
bahan referensi

Miscrosoft Word Digunakan untuk membantu membuat


laporan

C. Tahapan Kerja

Pengerjaan paper Identifikasi Teknik dan Dampak Dampak Psychological


Healing dan aromaterapi ini melalui berbagai tahapan-tahapan pengerjaan agar
dapat terselesaikan dengan baik dan terstuktur. Adapun tahapan kerja yang
dilakukan sebagai berikut :
1. Mencari informasi dan data dari jurnal dan literature secara online
2. Menganalisis informasi yang telah dikumpulkan
3. Mengolah dan mengusun data-data tersebut kedalam susunan paper
praktikum
II. HASIL DAN PEMBAHASAN

Psychological healing merupakan pengobatan pada jiwa individu, terkait


dengan perilaku dan pikiran individu untuk membantu memperbaiki atau menjaga
kesehatan, membangkitkan semangat, menyegarkan serta menenangkan jiwa dan
raga.
A. Teknik Terapi Perilaku
Teknik adalah suatu profesi di mana pengetahuan matematika dan ilmu-
ilmu alam (natural sciences), yang diperoleh dengan studi, pengalaman dan praktek,
digunakan secara bijaksana untuk mengembangkan cara-cara memanfaatkan bahan
dan sumber daya alam secara ekonomis untuk kesejahteraan manusia
(Accreditation Board for Engineering and Technology (ABET)).
Psychological healing adalah untuk memulihkan kondisi psikologis
seseorangyang buruk dengan berbagai sumber permasalahan yang beragam. Pada
kesempatan kali ini, salah satu bentuk psychological healing yang akan dibahas
merupakan Terapi Perilaku.
Terapi perilaku (behavioral therapy) adalah pengobatan yang bertujuan
untuk mengubah perilaku negatif yang dapat membahayakan pasien serta
menangani pikiran dan perasaan yang dapat menyebabkan perilaku yang
membahayakan diri sendiri. Terapi ini dapat menangani semua jenis perilaku, mulai
perilaku yang dipelajari sampai perilaku akibat pengaruh dari lingkungan sekitar.
Untuk melakukan hal ini, terapis perilaku menggunakan gabungan teknik yang
sering digunakan untuk mengobati gangguan psikologis.
1. Macam-macam Teknik Terapi Perilaku (Behaviour)
Gerald Corey menuturkan macam-macam teknik terapi behavioral, antara
lain:
a. Penguatan positif : Yaitu memberikan penguatan yang menyenangkan setelah
tingkah laku yang diinginakan ditampilkan yang bertujuan agar tingkah laku yang
diinginkan cenderung akan diulang, meningkat dan menetap dimasa yang akan
datang.
b. Kartu berharga (Token Economy): Yaitu bertujuan untuk mengembangkan perilaku
adaptif melalui pemberian reinforcement melalui dengan token. Ketika tingkah laku
yang diinginkan telah cenderung menetap, pemberian token dikurangi secara
bertahap.
c. Desensititasi Sistematis; digunakan untuk menghapus rasa cemas dan tingkah laku
yang diperkuat secara negatif, dengan disertakan pemunculan tingkah laku yang
hendak dihapus. Hal ini klien diarahkan untuk menampilkan suatu respon yang
tidak konsisten dengan kecemasan.
d. Asertif; Teknik ini klien dapat belajar untuk membedakan tingkah laku agresif,
pasif dan asertif. Tujuannya agar klien belajar bertingkah laku asertif.
e. Aversi; Teknik ini untuk meredakan gangguan perilaku yang spesifik. Agar tingkah
laku sesuai yang dengan diinginkan, maka stimulanya adalah berupa hukuman-
hukuman.
f. Shapping; Tujuannya yaitu untuk membentuk tingkah laku yang sebelumnya belum
ditampilkan dengan memberikan reinforcement secara sistematik dan setiap kali tingkah
laku ditampilkan.
g. Teknik relaksasi; Tujuannya yaitu untuk membatu konseling mengurangi ketegangan fisik
dan mental dengan dengan latihan pelemasan otot-otot dan pembayangan situasi yang
menyenangkan saat pelemasan otot-otot sehingga tercapai kondisi yang baik.
h. Teknik flooding; Tujuannya yaitu untuk membantu klien mengatasi kecemasan dan
ketakutan terhadap sesuatu hal dengan cara menghadapkan klien tersebut dengan situasi
yang menimbulkan kecemasan tersebut secara berulang-ulang.
i. Reinforcement technique; Tujuannya yaitu untuk membantu klien meningkatkan perilaku
yang dikehendaki dengan cara memberikan penguatan terhadap perilaku tersebut.
j. Modelling; Tujuannya yaitu untuk mengubah tingkah laku yang lama dengan meniru
tingkah laku klien menggunakan model.
k. Cognitive restructuring; Tujuannya yaitu untuk menekankan pengubahan pola pikiran,
penalaran, dan sikap klien yang tidak rasional menjadi rasional dan logis.
l. Self management; Tujuannya yaitu untuk prosedur dimana individu mengatur perilakunya
sendiri melalui pantauan diri, kendali diri dan ganjar diri.
m. Behavioral rehearsal; Tujuannya yaitu agar klien belajar keterampilan antarpribadi yang
efektif atau perilaku yang layak.
n. Kontrak; Tujuannya yaitu untuk mengatur kondisi sehingga klien menampilkan tingkah
laku yang diinginkan berdasarkan kontrak antara konseling dan konselor.
o. Pekerjaan rumah; Tujuannya yaitu untuk memberikan tugas atau aktivitas yang dirancang
agar dilakukan konseling seperti mencoba perilaku baru, meniru perilaku tertentu atau
membaca bahan bacaan yang relevan dengan masalah yang dihadapinya.
p. Extinction (penghapusan); Tujuannya yaitu untuk menghentikan reinforcement pada
tingkah laku yang sebelumnya diberi reinforcement.
q. Punishment (hukuman); Merupakan intervensi operant-conditioning yang digunakan
konselor untuk mengurangi tingkah laku yang tidak diinginkan.
r. Satitation (penjenuhan); Yaitu membuat diri jenuh terhadap suatu tingkah laku, sehingga
tidak lagi bersedia melakukannya.
s. Time-out. Tujuannya yaitu untuk menyisihkan peluang individu untuk mendapatkan
penguatan positif

B. Dampak Terapi Perilaku


Dampak adalah sebuah perubahan yang terjadi karena sebuah aktivitas maupun
tindakan yang disebabkan karena munculnya kebijakan. Dampak tersebut diantaranya
adalah dampak positif dan negative. Berikut merupakan penjelasan dari dampak yang
ditimbulkan.

1. Dampak Positif
Terapi kognitif perilaku digunakan untuk membantu penderita gangguan
kesehatan mental dalam mengenali permasalahan atau situasi menantang dalam
hidupnya, yang berisiko mengganggu kualitas hidup maupun kesehatan mental dan
fisik. Selain itu, terapi kognitif perilaku dilakukan untuk membantu Anda mencari
pendekatan dan solusi masalah yang sesuai dengan kondisi yang Anda alami.
Pada dasarnya, Terapi Behavioral diarahkan pada tujuan-tujuan
memperoleh tingkah laku baru. Penghapusan tingkah laku yang maladaptif, serta
memperkuat dan mempertahankan tingkah laku yang diinginkan. Tujuan konseling
behaviour adalah mencapai kehidupan tanpa mengalami perilaku simtomatik, yaitu
kehidupan tanpa mengalami kesulitan atau hambatan perilaku yang dapat membuat
ketidakpuasan dalam jangka panjang atau mengalami konflik dengan kehidupan
sosial. Tujuan konseling behaviour adalah untuk membantu klien membuang
respon-respon yang lama yang merusak diri dan mempelajarirespon-respon baru
yang lebih sehat.
Jadi tujuan konseling behaviour adalah untuk memperoleh tingkah laku
baru, mengeliminasi perilaku yang maladaptif dan memperkuat serta
mempertahankan perilaku yang diinginkan dalam jangka waktu yang lama. Adaun
tujuan umumnya yaitu menciptakan kondisi baru untuk belajar. Dengan asumi
bahwa pembelajaran dapat memperbaiki masalah perilaku.

2. Dampak Negatif
Terapi perilaku memiliki risiko yang sangat kecil, sedangkan sebagian besar
komplikasi yang terjadi bersifat emosional, misalnya luapan emosi atau kemarahan
yang tidak terkendali, rasa sakit, dan menangis. Hal-hal tersebut merupakan respon
terhadap sesi terapi, di mana pasien diminta untuk mendalami pikiran dan perasaan
mereka. Walaupun bersifat emosional, seperti luapan perasaan yang tiba-tiba
muncul, komplikasi-komplikasi ini dapat melelahkan bagi fisik pasien.
Namun, terapi perilaku tidak menyebabkan risiko atau komplikasi serius
lain bagi pasien. Terapi perilaku merupakan cara yang aman untuk menangani
penyebab utama dari suatu masalah, sehingga dapat menangani semua konsekuensi,
baik emosional atau fisik, dari masalah tersebut.

C. Identifikasi Teknik Aromaterapi


Aromaterapi adalah suatu bentuk terapi atau pengobatan menggunakan
bahan tanaman volatil, yang bertujuan untuk mengatur fungsi kognitif, mood, dan
kesehatan. Tanaman volatil dikenal juga minyak atsiri. Minyak atsiri biasa
diperoleh dari tanaman dengan berbagai cara yang berbeda-beda seperti ekstraksi,
penyulingan dan distilasi fraksinasi. Salah satu minyak atsiri adalah minyak nilam.
Berikut adalah proses pembuatan minyak nilam.
Cara pengolahan minyak nilam bisa dihasilkandengan cara suling, proses
suling ini dilakukan dengan proses penguapan terhadap daun kering nilam tersebut.
Penyulingan merupakan suatu proses pemisahan komponen padatan atau cairan dari
dua jenis zat yang berbeda atau lebih, berdasarkan titik uap dari kedua zat tersebut.
Minyak hasil penyulingan tersebut selanjutnya harus di uji agar memenuhi Standar
Nasional Indonesia (SNI).Pengolahan minyak nilam dapat dilakukan dengan cara
sederhana, dan pada dasarnya pemanfaatan dari tanaman nilam ini tujuannya adalah
untuk mendapatkan minyak nilam itu sendiri.
Namun meski caranya sederhana, peralatan yang digunakan bernilai
ekonomi yang cukup tinggi, karena sebagian besar alat yang digunakan berbahan
stenless agar higenis dan awet. Ada beberapa cara penyulingan minyak nilam,
diantanya yaitu dengan cara direbus, di kukus dan di uap. Untuk lebih jelas silahkan
simak paparan berikut ini.
Cara Penyulingan Minyak Nilam
1. Di rebus
Cara penyulingan minyak nilam yang pertama adalah dengan cara direbus.
Cara ini merupakan cara yang paling baik. Pada dasarnya sistem pengolahan dengan
cara ini adalah dengan mengalirkan uap bertekanan tinggi. Pada cara ini harus ada
dua drum yaitu drum perebus air dan drum bahan nilam. Sistem kerjanya uap yang
dihasilkan dari drum perebus air dialirkan pada drum bahan nilam. Bahan nilam
yang akan disuling ditempatkan pada atas piringan yang berlubang lubang di dalam
drum tersebut. Piringan berlubang ini bisa lebih dari satu dengan penempatan secara
bertingkat, dan diberi jarak pada setiap tingkatnya, baik pada bagian atas maupun
pada bagian bawahnya.
Begitu juga antara piringan tersebut dengan alas drum juga harus ada jarak
kosongnya, hal ini dimaksudkan untuk menampung uap yang dihasilkan dari drum
perebus air. Uap dari drum perebus air dialirkan ke drum bahan. Bersama uap ini
minyak nilam akan terbawa mengalir ke pipa pendingin. Kemudian setelah
mengalami pendinginan, campurkan air dengan minyak. Karena masa zar air dan
minyak berbeda, maka kedua zat ini akan memisah dengan sendirinya. Maka
dengan mudah minyak nilam berkualitas tinggi bisa dipisahkan dari air tersebut.
2. Di kukus
Cara penylingan yang berikutnya adalah dengan cara di kukus. Cara
penyulingan ini hampir sama dengan cara yang pertama, hanya saja penyulingan
dilakukan dengan satu drum dimana daun nilam disimpan di atas piringan
penyaring, dan air berada di drum bagian bawah. Kemudian air di panaskan, dan
daun nilam akan terkena uap air tersebut.
3. Di uap
Cara penyulingan yang terakhir yaitu dengan cara di uap, penyulingan
dengan cara ini merupakan penyulingan yang sempurna. Karena minyak yang
dihasilkan tidak tercampur dengan air, sehingga hasil minyak atsiri dapat terjamin
kualitasnya.
Prinsip dari cara uap yaitu daun nilam tidak terkontak langsung dengan air
maupun api. Uap dengan tekanan tinggi dialirkan langsung melalui pipa ke
katel/drum perebus air ke katel yang satunya yang berisi daun nilam. Uap air yang
keluar dialirkan lewat pipa menuju kondensor hingga mengalami proses
kondensasi. Kemudian cairan yang keluar menete ditampung dan selanjutnya
dipisahkan untuk mendapatkan minyak nilam berkualitas tinggi.
Demikianlah beberapa cara pengolahan minyak nilam. Semoga ulasan ini
bisa bermanfaat. Untuk mengetahui proses detail pengolahan minyak nilam tentu
saja anda harus melihat langsung pada industri pengolahannya.

D. Identifikasi Dampak Aromaterapi Nilam


Dampak adalah sebuah perubahan yang terjadi karena sebuah aktivitas
maupun tindakan yang disebabkan karena munculnya kebijakan. Dampak muncul
sebagai akibat dari kemunculan sesuatu yang baik itu membawa pengaruh positif
maupun negatif. Dampak positif adalah sebuah perubahan yang terjadi pada posisi
yang positif atau baik dari sebuah tindakan.

1. Dampak Ekologi
Nilam merupakan tumbuhan tropik yang termasuk dalam famili labiatae,
kelas Angiospermae dan devisi Spermatophyta. Tanaman nilam merupakan jenis
tanaman berakar serabut, bentuk daun bervariasi dari bulat hingga lonjong dan
batangnya berkayu dengan diameter berkisar antara 10 - 20 mm. Perakaran tanaman
nilam ini merupakan akar serabut yang sangat wangi dan tumbuhnya terlihat
menjalar di dalam tanah. Akar-akar sekunder dari tanaman yang sudah dewasa akan
menyebar sekitar 20 – 30 cm yang ada di bawah permukaan tanah.
Tanaman yang berasal dari sebuah perbanyakan vegetatif atau stek ini
biasanya mempunyai akar serabut yang sangat kuat sehingga tanaman ini bisa
berdiri tegak dan juga kuat. Dengan adanya pohon nilam dampak ekologi yang di
hasilkan yaitu tanaman nilam bisa dijadikan tanaman penghijau dan juga reboisasi.

2. Dampak Ekonomi
Dampak ekonomi yang dihasil yaitu ada positif dan juga negatifnya. Untuk
positifnya yaitu terbukanya peluang usaha, karna pohon nilam bisa diolah menjadi
minyak, wewangian dan sebagainya. Dan untuk dampak negatifnya yaitu
berkurangnya kualitas atau jumlah pohon nilam yang ada dikarnakan semua hasil
yang ada di olah menjadi suatu produk.

3. Dampak Sosial Budaya


Peningkatan permintaan terhadap aromaterapi nilam menandakan bahwa
terdapat banyak masyarakat yang mulai menyukai aromaterapi untuk dipergunakan
dalam berbagai kepentingan. Penggunaan aromaterapi nilam dapat menjadi suatu
kebiasaan yang menjalar dalam kehidupan sehari-hari dengan menjadikan sebagai
pewangi ruangan menggunakan diffuser.

III. KESIMPULAN
Bedasarkan hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa Terapi
Perilaku dan Aromaterapi Nilam memiliki beberapa Teknik yang beragam.
Serta memiliki dampak positif dan negatif dalam aspek Ekologi, Ekonomi
dan Sosial Buday
DAFTAR PUSTAKA
Halimah, Diana Pramifta Putri; Zetra, Yulfi (2010/2011). "Minyak Atsiri dari
…….. Tanaman Nilam (Pogostemon cablin Benth.) Melalui Metode
Fermentasi ……...dan Hidrodestilasi Serta Uji Bioaktfitasnya". Prosiding
Tugas Akhir ………Semester Genap.

Anda mungkin juga menyukai