Disusun Oleh :
R.Shifa Shiyamiya Raiputri J0302201043/B1
Dosen :
Occy Bonanza, SP,. MT.
Ira Resmayasari, SS., M.Par., MTHM
Asisten Dosen:
Ilham Arief Muttaqin, A.Md
Hanidjaya Ester, A.Md
C. Tahapan Kerja
1. Dampak Positif
Terapi kognitif perilaku digunakan untuk membantu penderita gangguan
kesehatan mental dalam mengenali permasalahan atau situasi menantang dalam
hidupnya, yang berisiko mengganggu kualitas hidup maupun kesehatan mental dan
fisik. Selain itu, terapi kognitif perilaku dilakukan untuk membantu Anda mencari
pendekatan dan solusi masalah yang sesuai dengan kondisi yang Anda alami.
Pada dasarnya, Terapi Behavioral diarahkan pada tujuan-tujuan
memperoleh tingkah laku baru. Penghapusan tingkah laku yang maladaptif, serta
memperkuat dan mempertahankan tingkah laku yang diinginkan. Tujuan konseling
behaviour adalah mencapai kehidupan tanpa mengalami perilaku simtomatik, yaitu
kehidupan tanpa mengalami kesulitan atau hambatan perilaku yang dapat membuat
ketidakpuasan dalam jangka panjang atau mengalami konflik dengan kehidupan
sosial. Tujuan konseling behaviour adalah untuk membantu klien membuang
respon-respon yang lama yang merusak diri dan mempelajarirespon-respon baru
yang lebih sehat.
Jadi tujuan konseling behaviour adalah untuk memperoleh tingkah laku
baru, mengeliminasi perilaku yang maladaptif dan memperkuat serta
mempertahankan perilaku yang diinginkan dalam jangka waktu yang lama. Adaun
tujuan umumnya yaitu menciptakan kondisi baru untuk belajar. Dengan asumi
bahwa pembelajaran dapat memperbaiki masalah perilaku.
2. Dampak Negatif
Terapi perilaku memiliki risiko yang sangat kecil, sedangkan sebagian besar
komplikasi yang terjadi bersifat emosional, misalnya luapan emosi atau kemarahan
yang tidak terkendali, rasa sakit, dan menangis. Hal-hal tersebut merupakan respon
terhadap sesi terapi, di mana pasien diminta untuk mendalami pikiran dan perasaan
mereka. Walaupun bersifat emosional, seperti luapan perasaan yang tiba-tiba
muncul, komplikasi-komplikasi ini dapat melelahkan bagi fisik pasien.
Namun, terapi perilaku tidak menyebabkan risiko atau komplikasi serius
lain bagi pasien. Terapi perilaku merupakan cara yang aman untuk menangani
penyebab utama dari suatu masalah, sehingga dapat menangani semua konsekuensi,
baik emosional atau fisik, dari masalah tersebut.
1. Dampak Ekologi
Nilam merupakan tumbuhan tropik yang termasuk dalam famili labiatae,
kelas Angiospermae dan devisi Spermatophyta. Tanaman nilam merupakan jenis
tanaman berakar serabut, bentuk daun bervariasi dari bulat hingga lonjong dan
batangnya berkayu dengan diameter berkisar antara 10 - 20 mm. Perakaran tanaman
nilam ini merupakan akar serabut yang sangat wangi dan tumbuhnya terlihat
menjalar di dalam tanah. Akar-akar sekunder dari tanaman yang sudah dewasa akan
menyebar sekitar 20 – 30 cm yang ada di bawah permukaan tanah.
Tanaman yang berasal dari sebuah perbanyakan vegetatif atau stek ini
biasanya mempunyai akar serabut yang sangat kuat sehingga tanaman ini bisa
berdiri tegak dan juga kuat. Dengan adanya pohon nilam dampak ekologi yang di
hasilkan yaitu tanaman nilam bisa dijadikan tanaman penghijau dan juga reboisasi.
2. Dampak Ekonomi
Dampak ekonomi yang dihasil yaitu ada positif dan juga negatifnya. Untuk
positifnya yaitu terbukanya peluang usaha, karna pohon nilam bisa diolah menjadi
minyak, wewangian dan sebagainya. Dan untuk dampak negatifnya yaitu
berkurangnya kualitas atau jumlah pohon nilam yang ada dikarnakan semua hasil
yang ada di olah menjadi suatu produk.
III. KESIMPULAN
Bedasarkan hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa Terapi
Perilaku dan Aromaterapi Nilam memiliki beberapa Teknik yang beragam.
Serta memiliki dampak positif dan negatif dalam aspek Ekologi, Ekonomi
dan Sosial Buday
DAFTAR PUSTAKA
Halimah, Diana Pramifta Putri; Zetra, Yulfi (2010/2011). "Minyak Atsiri dari
…….. Tanaman Nilam (Pogostemon cablin Benth.) Melalui Metode
Fermentasi ……...dan Hidrodestilasi Serta Uji Bioaktfitasnya". Prosiding
Tugas Akhir ………Semester Genap.