Dosen Pengampu:
Sinta Satria Dewi Pendit S.Pd., M.Pd.
Disusun Oleh:
Kelompok 2
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkatNya
kami dapat menyelesaikan makalah “Pendekatan Keterampilan Proses dan Pendekatan
Lingkungan dalam Penerapan Pembelajaran IPA di SD“
Kami berterima kasih kepada Ibu Sinta Satria Dewi Pendit S.Pd., M.Pd. selaku
dosen mata kuliah Pembelajaran Sains SD yang telah memberikan bimbingan dan kepada
semua pihak yang telah memberikan motivasi kepada kami untuk dapat menyelesaikan
makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, saran
dan kritik yang membangun dari teman-teman sangat dibutuhkan demi penyempurnaan
makalah laporan ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu yang mempelajari mengenai alam
dan segala isinya. Salah satu mata pelajaran di Sekolah Dasar adalah Pendidikan IPA.
Pendidikan IPA pada tingkat dasar akan memberikan kontribusi yang sangat berarti
bagi keseluruhan proses pendidikan anak dan perkembangan individu selanjutnya. IPA
memberikan pengetahuan tentang lingkungan alam, mengembangkan keterampilan,
wawasan, sebagai sarana yang penting untuk penguasaan IPTEK dan penanaman nilai-
nilai serta sikap dalam menghargai alam dalam hubungannya dengan kehidupan
manusia, sehingga memiliki kesadaran teknologi dalam kaitannya dengan pemanfaatan
bagi kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu pada pembelajaran IPA, guru hendaknya
mengajar dengan cara melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran.
Pelaksanaan proses belajar mengajar IPA di kelas, guru diharapkan selalu
melakukan perbaikan dan inovasi, khususunya pada penggunaan dan penerapan
berbagai pendekatan, strategi dan metode maupun model pembelajaran.
Menurut Faizal Djabidi (2016:71) Pendekatan merupakan kegiatan atau cara yang
dilakukan untuk menghasilkan sesuatu yang diinginkan agar sesuai dengan tujuan dan
niat. Dalam proses pembelajaran di kelas pendekatan merupakan kegiatan yang
berjalan sesuai dengan kaidah dan norma yang dilakuka oleh tenaga pendidik menuju
pembelajaran yang berkualitas, kompeten dan profesional. Menurut Djamaroh dalam
Djabidi (2016:71) pendekatan pembelajaran merupakan unsur penting yang harus
dikuasai pengajar sebelum mempersiapkan perencanaan pembelajaran.
Dalam pembelajaran IPA ada berbagai pendekatan belajar-mengajar yang dapat
digunakan seperti pendekatan inkuiri, pendekatan lingkungan, pendekatan STM,
pendekatan pendekatan faktual, pendekatan konseptual, pendekatan pemecahan
masalah, pendekatan nilai dan pendekatan keterampilan proses. Setiap pokok
pembahasan dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam menggunakan pendekatan
tertentu.
Memilih pendekatan pembelajaran yang tepat dapat dilakukan oleh guru dengan
berdasarkan prinsip bahwa pembelajaran dalam IPA harus dilakukan dimana siswa
mengalami dan merasakan proses belajar secara langsung. Kegiatan belajar melalui
proses mengalami secara langsung untuk memperoleh hasil belajar tersebut salah
3
satunya dapat dilakukan melalui siswa dengan lingkungannya ataupun sumber
belajarnya secara langsung melalui berbagai kegiatan ilmiah.
Melalui proses belajar tersebut diharapkan siswa dapat memperoleh hasil belajar
tidak hanya pada aspek kognitif, tetapi juga pada aspek psikomotor dan afekrif. Salah
satu pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan penanaman konsep (aspek
afektif) sekaligus melatih dan mengembangkan kemampuan aspek psikomotor dan
afektif adalah pendekatan keterampilan proses dan pendekatan lingkungan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pendekatan keterampilan proses?
2. Bagaimana komponen pendekatan keterampilan proses?
3. Bagaimana keunggulan dan kelemahan pendekatan keterampilan proses?
4. Bagaimana langkah-langkah melaksanakan keterampilan proses?
5. Apa pengertian pendekatan lingkungan?
6. Bagaimana manfaat pendekatan lingkungan?
7. Bagaimana keunggulan dan kelemahan pendekatan lingkungan?
8. Bagaimana langkah-langkah menerapkan pendekatan lingkungan?
C. Tujuan
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
Pengamatan merupakan salah satu keterampilan proses dasar. Keterampilan
pengamatan menggunakan lima indera yaitu penglihatan, pembau, peraba,
pengecap dan pendengar. Apabila siswa mendapatkan kemampuan melakukan
pengamatan dengan menggunakan beberapa indera, maka kesadaran dan kepekaan
mereka terhadap segala hal disekitarnya akan berkembang, pengamatan yang
dilakukan hanya menggunakan indera disebut pengamatan kualitatif, sedangkan
pengamatan yang dilakukan dengan menggunakan alat ukur disebut pengamatan
kuantitatif. Melatih keterampilan pengamatan termasuk melatih siswa
mengidentifikasi indera mana yang tepat digunakan untuk melakukan pengamatan
suatu objek.
b. Pengukuran
Dalam pengertian yang luas, kemampuan mengukur sangat diperlukan
dalam kehidupan sehari-hari. Pengukuran adalah penemuan ukuran dari suatu
obyek. Dasar dari kemampuan ini adalah perbandingan. Contoh : Siswa mengukur
panjang garis tengah lingkaran.
c. Menyimpulkan atau inferensi
Inferensi adalah sebuah pernyataan yang dibuat berdasarkan fakta hasil
pengamatan. Hasil inferensi dikemukakan sebagai pendapat seseorang terhadap
sesuatu yang diamatinya. Pola pembelajaran untuk melatih keterampilan proses
inferensi, sebaiknya menggunakan teori belajar konstruktivisme, sehingga siswa
belajar merumuskan sendiri inferensinya.
d. Klasifikasi
Klasifikasi merupakan keterampilan proses untuk memilih berbagai obyek
peristiwa berdasarkan sifat-sifat khususnya. Kemampuan mengklasifikasi
merupakan kemampuan mengelompokkan atau menggolongkan sesuatu yang
berupa benda, fakta, informasi, dan gagasan. Pengelompokan ini didasarkan pada
karakteristik atau ciri-ciri yang sama dalam tujuan tertentu, baik dalam kehidupan
sehari-hari maupun dalam pengembangan ilmu pengetahuan.
e. Komunikasi
Komunikasi didalam keterampilan proses berarti menyampaikan pendapat
hasil keterampilan proses lainnya baik secara lisan maupun tulisan. Dalam tulisan
bisa berbentuk rangkuman, grafik, tabel, gambar, poster dan sebagainya.
Keterampilan berkomunikasi ini sebaiknya selalu dicoba di kelas, agar siswa
terbiasa mengemukakan pendapat dan berani tampil di depan umum
6
f. Prediksi atau ramalan
Prediksi adalah ramalan tentang kejadian yang dapat diamati diwaktu yang
akan datang. Prediksi didasarkan pada observasi yang cermat dan inferensi
tentang hubungan antara beberapa kejadian yang telah diobservasi. Perbedaan
inferensi dan prediksi yaitu : Inferensi harus didukung oleh fakta hasil observasi,
sedangkan prediksi dilakukan dengan meramalkan apa yang akan terjadi
kemudian berdasarkan data pada saat pengamatan dilakukan.
10
G. Keunggulan dan Kelemahan Pendekatan Lingkungan
• Kelebihan mengajar dengan pendekatan lingkungan alam sekitar, yaitu:
1) Lebih menarik dan tidak membosankan,
2) Hakikat belajar akan lebih bermakna,
3) Bahan-bahan yang dapat dipelajari lebih kaya serta lebih faktual sehingga
kebenarannya lebih akurat,
4) Kegiatan belajar siswa lebih komprehensif dan lebih aktif,
5) Sumber belajar menjadi lebih kaya,
6) Siswa dapat memahami dan menghayati aspek-aspek kehidupan yang ada di
lingkungannya.
1. Mengembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan cara
bekerja sendiri, menemukan sendiri dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan
ketrampilan barunya.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam pembelajaran IPA ada berbagai pendekatan belajar-mengajar yang dapat
digunakan seperti pendekatan inkuiri, pendekatan lingkungan, pendekatan STM,
pendekatan pendekatan faktual, pendekatan konseptual, pendekatan pemecahan
masalah, pendekatan nilai dan pendekatan keterampilan proses. Setiap pokok
pembahasan dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam menggunakan pendekatan
tertentu. Pendekatan dalam kegiatan belajar-mengajar pada hakikatnya suatu usaha
sebagai guru untuk mengembangkan keaktifan pembelajaran. Tepatnya pendekatan
pembelajaran yang digunakan bereperan penting dalam menentukan berhasil tidaknya
proses belajar yang diinginkan.
B. Saran
Sebagai calon seorang guru yang nantinya akan mengajar dalam kelas, kita harus
memiliki wawasan yang luas, tentang bagaimana cara mengajar yang menarik bagi
siswa dan tidak membosankan. Setelah pemaparan makalah ini, disarankan agar kita
para calon guru dapat menggunakan pedekatan mengajar yang sesuai dengan situasi
dan keadaan kelas, sehingga proses belajar-mengajar dapat berjalan dengan optimal.
12
DAFTAR PUSTAKA
1. Harlinda Sofyan, 2015. Diunduh pada tanggal 18 Maret 2018 pukul 17.35
https://media.neliti.com/media/publications/120845-ID-none.pdf
2. Ramlah, Achmad Ramadhan, dan Bustamin, 201 . Diunduh pada tanggal 18 Maret
2018 pukul 18.00 https://media.neliti.com/media/publications/113854-ID-
meningkatkan- hasil-belajar-ipa-dengan-me.pdf
3. Arrofa Acesta, 201 . Diunduh pada tanggal 18 Maret 2018 pukul 17.32
https://media.neliti.com/media/publications/96764-ID-penerapan pendekatan-
keterampilan-proses.pdf
4. Riyadus Solihin, 2014. Diunduh pada tanggal 20 Maret 2018 pukul 20.10
http://riyadsangpetualang.blogspot.co.id/2014/01/pendekatan- pembelajaran-ipa-
di-sd_4418.html
5. Sinta Dewi, 2014. Diunduh pada tanggal 20 Maret 2018 pukul 20.45
https://sintadewi250892.wordpress.com/2014/04/07/pendekatan-inkuiri-
keterampilan-proses-dan-lingkungan-dalam-pembelajaran-ipa-di-sd/
6. Ira Irianti. Diunduh pada tanggal 20 Maret 2018 pukul 22.07
http://irairianti565.blogspot.co.id/2014/05/modul-2-pendekatan-dalam-
pembelajaran.html
7. Safnowandi, 2012. Diunduh pada tanggal 23 Maret pukul 21.00
https://safnowandi.wordpress.com/2012/11/15/pembelajaran-
keterampilan-proses/
8. Kamrianti ramlih , 2011. Diunduh pada tanggal 23 Maret pukul 21.10
https://kamriantiramli.wordpress.com/2011/03/21/keterampilan-proses- sains/
9. Djabidi, Faizal.Manajemen Pengelolaan Kelas.2016. Malang : Madani
13