BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
pasal 1 ayat 2, lanjut usia adalah seseorang yang telah mencapai usia
sel tubuh bukan karena penyakit khusus tetapi karena proses menua.
setengah baya (30-60 tahun), dan masa lanjut usia (lebih 60 tahun).
2007):
kehidupannya sehari-hari.
(Maryam, 2008):
1. Pralansia
2. Lansia
4. Lansia potensial
1. Jenis kelamin
dibanding pria. Hal ini dapat dilihat dari persentase pria dan
wanita serta ratio jenis kelamin penduduk lansia pria dan wanita.
2007.
12
2. Status perkawinan
3. Tatanan Hidup
anggota keluarga.
berbeda.
13
5. Keadaan ekonomi
Hiperglikemis Intermediat
Diabetes:
- Glukosa puasa > = 7.0 mmol/l (126 mg/dl), atau
- Glukosa 2 jam pp > = 11.1 mmol/l (200 mg/dl),
Impaired Glucose Tolerance (IGT)
- Glukosa puasa < 7.0 mmol/l (126 mg/dl), dan
- Glukosa 2 jam pp >= 7.8 mmol/l dan < 11.1 mmol/l
(140 mg/dl dan 200 mg/dl)
Impaired Fasting Glucose (IFG)
- Glukosa puasa 6.1 - 6.9 mmol/l (110 - 125 mg/dl)
- Glukosa 2 jam pp Dan < 7.8 mmol/l (140 mg/dl)
Sumber : Bustan (2007).
dua jam setelah intake 75 gram glukosa pada tes toleransi glukosa
oral.
diet yang tidak sehat, dan postur tubuh pendek. Risiko IGT untuk
(Manaf, 2007).
2. Lemas
E. Jenis Diabetes
tahun. Diabetes tipe II ini biasanya terjadi bertahap (dengan atau tanpa
DM Tipe I DM Tipe II
- Sel pembuat insulin rusak - Lebih sering dari tipe I
- Mendadak, berat dan fatal - Faktor turunan positif
- Umumnya usia muda - Muncul saat dewasa
- Insulin absolut dibutuhkan - Biasanya diawali dengan
seumur hidup kegemukan
- Bukan turunan tapi autoimun - Komplikasi kalau tidak terjadi
Sumber : Bustan (2007).
Sekitar 4% anak Eropa berasal dari keluarga atau orang tua yang DM.
darah tetapi tidak cukup tinggi untuk dikatakan DM. DPP merupakan
gaya hidup. Peserta DPP terdiri atas berbagai etnis, termasuk sekitar
50% dari ras Kaukasia dan 50% dari ras lain yang mewakili berbagai
lebih sensitif terhadap insulin, yang mendorong gula darah menuju otot
1. Kelainan Genetika
kurang bergerak.
2. Usia
G. Aktivitas Fisik
20
sehat.
peredaran darah.
seminggu.
pembuluh darah.
1. Ketahanan (endurance)
minggu perhari).
b. Lari ringan
c. Berenang, senam
23
d. Bermain tenis
2. Kelenturan (flexibility)
d. Mengepel lantai.
3. Kekuatan (strength)
Kurang kuatnya otot dan ditambah dengan rasa nyeri atau kaku
utama yang menjadi fokus yaitu tipe, frekuensi, durasi, dan intensitas
aktivitas fisik; keempat dimensi ini penting bagi tujuan deskriptif dan
sedang atau moderat, keras atau vigourus, dan sangat keras atau
istirahat. Klasifikasi MET merupakan alat yang berguna pada saat kita
kesehatan.
(Gibney, 2009).
yang mencakup:
IPAQ terdiri atas IPAQ short forms dan IPAQ long form. IPAQ
aktivitas fisik pada orang dewasa untuk usia di atas 15 tahun. IPAQ
keras. Aktvitas fisik yang diukur dalam kuesioner ini adalah yang
transportasi.
Sedang Keras
3.0 – 6.0 METs > 6.0 METs
(3.5 -7 kkal/min) (> 7 kkal/menit)
Berjalan : Jalan cepat
Berjalan ke kantor, ke pasar, ke toko Jogging atau berlari
atau pasar Menggerakkan kursi roda
Berjalan menuruni/menaiki
bukit/tanjakan, menaiki atau
menuruni tangga
Bersepeda Bersepeda di medan berliku
Yoga atau tanjakan
Senam Karate, Yudo, Jujitsu atau bela
Golf diri lainnya
Tenis
Voli
Bulu tangkis
Berolahraga di rumah seperti sit
up, push up
Dansa Dansa professional
Tari tradisional Tari tradisional yang
Balet menggunakan banyak gerakan
Berkebun: Berkebun:
Membersihkan rumput dan daun Menggunakan peralatan berat,
yang berserakan, mencangkul, menebang pohon secara
menanam, pekerjaan manual, menggunakan kapak,
menggunakan mesin dan memanjat dan memotong
dilakukan sambil berjalan ranting pohon
28
1. Ringan
2. Sedang
hari,
30
3. Berat
kriteria berikut:
dengan intenistas keras atau kuat selama 7 hari atau lebih yang
menit/minggu.
H. Stress
(Mangoenprasodjo, 2005).
dkk, 2004).
hidup dapat diperoleh dengan cepat dan mudah sehingga tidak ada
menimbulkan stress pada diri kita. Stress dapat terjadi apabila tuntutan
of Phsysiology.
Stress Scale.
pernikahan.
34
2010).
stress dilakukan dengan menjumlah seluruh skor, jika skor > 250,
maka dalam kondisi sangat stress. Dikatakan tidak stress bila nilainya
No Stress Skor
1 Kematian Pasangan Hidup 100
2 Perceraian 60
3 Berpisah tempat tinggal dengan pasangan 60
4 Dipenjara 60
5 Kematian anggota keluarga selain pasangan hidup 60
6 Menopause 60
7 Sakit serius 45
8 Menikah 45
9 Dipecat 45
10 Rujuk 40
11 Pensiun 40
12 Perubahan kondisi kesehatan 40
13 Kerja lebih 40 jam seminggu 35
14 Gangguan seks 35
15 Ada tambahan anggota keluarga 35
16 Kehamilan 35
17 Perubahan tugas/peran di tempat kerja 35
18 Perubahan kondisi keuangan 35
19 Kematian teman dekat (bukan keluarga) 30
20 Bertengkar dengan pasangan 30
21 Dapat kredit dalam jumlah besar 25
22 Kredit jatuh tempo 25
23 Tidur kurang dari 18 jam seminggu 25
24 Masalah dengan keluarga atau anak 25
35
jiwa muali dialami oleh golongan lansia pada saat mereka merasakan
berkurang.
untuk dapat hidup lebih lama dengan masalah kesehatan yang ada.
penting.
I. Pola Makan
Jika makan dilakukan hanya pada saat lapar dan berhenti ketika sudah
kenyang, maka jumlah orang yang kegemukan akan jauh lebih sedikit.
lapar sehingga mereka tidak ingat lagi kapan terakhir kalinya mereka
merasa lapar.
bidang pertanian, makanan tersedia lebih banyak dan lebih murah dari
kelebihan nutrisi. Artinya, jumlah kalori yang masuk lebih besar dari
Selain itu, makanan yang “sehat” tentu lebih baik jika dibandingkan
pada kelompok umur dewasa tua 50-69 tahun, pola makan sampel
terbanyak (59,50%) terdapat pada pola makan yang tidak baik. Kadar
sampel dengan pola makan tidak baik (41,20%). Dari hasil uji statistik
tidak baik sebesar 76,00%. Ada hubungan yang signifikan antara pola
diabetes.
dalam waktu yang lebih cepat, lebih fluktuatif, lebih tinggi, dari
sumber tenaga.
lauk pauk.
dengan kriteria gula darah sewaktu ≥ 200 mg% atau gula darah
kejadian DM.
seperti hari, minggu, bulan atau tahun. Selain itu, dengan metode
tingkat konsumsi zat gizi, maka cara ini paling sering digunakan dalam
1. Tidak Pernah
2. Jarang
3. > 3 x seminggu
4. ≥ 3 x seminggu
5. 1 hari sekali
6. Setiap makan
J. Kerangka Teori
Unmodified Modified
Factors Factors
es
44
(2007).
tersebut adalah :
aktivitas, atau perilaku lainnya tidak bisa sama dengan orang yang
tidak berisiko.
Faktor ini terkait dengan pola makan dan asupan gizi, pendidikan,
ekonomi.
3. Faktor Endogenik
2. Temporal variation
1. Kelainan Genetika
2. Riwayat BBLR
46
5. Hipertensi
1. Keadaan ekonomi
2. Kondisi geografis
4. Aktivitas Fisik
5. Pola makan