Anda di halaman 1dari 12

Makalah Pengembangan Diri & Karir

Karakter Utama Pemimpin


Dosen Pengampu:
Prianggi Amelasasih, S.Psi., M.Si

Disusun oleh:
Fahmifil A. N.
(180701015)
Decza Athiyyah Rachmanda A. (180701032)

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK
TAHUN 2020
Kata Pengantar

Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan
rahmat, inayah, taufik, dan ilhamnya sehingga kami dapat menyelsaikan
penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai satu acuan, petunjuk maupun
pedoman bagi pembaca. Makalah ini disusun dalam menyelesaikan tugas dari
dosen kami selaku pengampu mata kuliah Pengembangan Diri dan Karir.

Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun
isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
kami miliki sangat kurang. Oleh karena itu kami harapkan kepada pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.

Penyusun

i
Daftar Isi
Kata Pengantar...........................................................................................................................................i
BAB I..........................................................................................................................................................1
Pendahuluan..............................................................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................................1
C. Tujuan............................................................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................................2
Pembahasan...............................................................................................................................................2
A. Pengertian Pemimpin....................................................................................................................2
B. Kepemimpinan Menurut Maxwell...............................................................................................3
C. Teori – Teori Kepemimpinan.......................................................................................................4
D. Karakter Utama Pemimpin..........................................................................................................5
E. Pendidikan Karakter Pemimpin Melalui Pimpinan...................................................................7
BAB III.......................................................................................................................................................8
Penutup......................................................................................................................................................8
Kesimpulan............................................................................................................................................8
Daftar Pustaka.......................................................................................................................................9

ii
BAB I
Pendahuluan

A. Latar Belakang
Pemimpin itu mempunyai sifat, kebiasaan, temperamen, watak dan
kepribadian sendiri yang unik dan khas sehingga tingkah laku dan gayanya
yang membedakan dirinya dari orang lain. Gaya atau style hidupnya ini pasti
akan mewarnai perilaku dan tipe kepemimpinannya. Kepemimpinan
merupakan kekuatan aspirasional, kekuatan semangat, dan kekuatan moral
yang kreatif, yang mampu mempengaruhi para anggota untuk mengubah
sikap, sehingga mereka searah dengan kemauan dan aspirasi
pemimpin.Padahal semestinya pemimpin merupakan sosok yang menjadi
teladan panutan bagi yang dipimpinnya. Beberapa tipe kepemimpinan secara
umum adalah otokratik, kharismatik,laisser faire, demokratik, untuk
melakukan perbaikan-perbaikan mutu.
Tetapi kalau setiap kali dan dalam setiap hal harus memberi perintah
atau pengarahan, akan menimbulkan kesulitan, karena setiap akan
melakukan pekerjaan dengan baik itu harus dengan perintah pimpinan, dan
kalau tidak ada perintah pimpinan tidak dilakukan pekerjaan dengan baik,
maka perbaikan mutu kinerja yang terus menerus akan sulit diwujudkan.
Seorang pemimpin memotivasi pengikut melalui gaya kepemimpinan
yang berbasis Kearifan Lokal Indonesia yaitu gaya kepemimpinnan berbasis
karakter dalam mewujudkan ini diperlukan saat ini gaya manajemen
kepemimpinan yang mengintegrasikan 18 nilai-nilai charakter building ke
dalam gaya kepimpinan pengelolaan PT sehinggga tercapai visi dan misi
dari Perguruan Tinggi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari pemimpin?
2. Apa saja karakter utama dari pemimpin?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari pemimpin.
2. Untuk mengetahui karakter utama dari pemimpin.

1
BAB II
Pembahasan

A. Pengertian Pemimpin
Pemimpin (Leader) adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan
dan kelebihan, khususnya kecakapan/kelebihan di satu bidang sehingga dia
mampu mempengaruhi orang-orang lain untuk bersama-sama melakukan
aktivitas-aktivitas tertentu demi pencapaian satu atau beberapa tujuan.
Pemimpin memiliki peran yaitu untuk dapat mencapai visi dan misi
serta sasaran organisasi/perusahaan atau komunitas dengan menggunakan
serangkaian strategi perencanaan. Jadi dalam hal ini seorang pemimpin juga
harus memahami perannya yaitu menciptakan dan mempertahankan aktivitas
kelompok yang berkaitan dengan tugas yang harus dilaksanakan oleh
pemimpin itu sendiri dan seseorang agar kelompok dapat berfungsi secara
efektif.
Menurut Siagian, ada beberapa kategori gaya kepemimpinan yang
dapat digunakan oleh seorang pemimpin, yaitu:
1. Tipe Otokratik: Pemimpin bertindak diktaktor pada bawahannya.
Cenderung melakukan pemaksaan dalam menggerakkan kelompoknya.
Disini kewajiban dari bawahan adalah untuk mengikuti dan menjalankan
perintah. Tak boleh ada saran dan bantahan dari bawahan. Mereka
diharuskan patuh dan setia secara mutlak kepada pemimpinnya. Kendali
penuh ada pada pemimpin (bersifat satu arah)
2. Tipe Paternalistik: Pemimpin seperti ini menggunakan pengaruh yang
sifat kebapaan dalam menggerakkan bawahan mencapai tujuan.
Pemimpin ini selalu melindungi bawahannya. Pemimpin paternalistik
memiliki sifat maha tahu yang besar sehingga jarang memberikan
kesempatan pada bawahan untuk mengambil keputusan
3. Tipe Militeristik: Tipe pemimpin yang memiliki disiplin tinggi dan
biasanya menyukai hal-hal yang formal. Menerapkan sistem komando
dalam menggerakkan bawahannya untuk melakukan perintah.
Menggunakan pangkat dan jabatan dalam mempengaruhi bawahan untuk
bertindak.
4. Tipe Kharismatik: Kepemimpinan kharismatik memiliki energi dan daya
tarik yang luar biasa untuk dapat mempengaruhi orang lain, maka

2
tidaklah heran apabila memiliki pengikut atau masa yang jumlahnya
besar. Pemimpin kharismatik bisa dilihat dari cara mereka berbicara,
berjalan maupun bertindak.
5. Tipe Laissez-faire: Pemimpin tidak memberikan instruksi dan perintah,
mereka membiarkan bawahannya untuk berbuat sekehendaknya. Tak ada
kontrol dan koreksi. Tentu saja dalam kepemimpinan ini sangatlah
mudah terjadi kekacauan dan bentrokan. Pemimpin tak menjalankan
perannya dengan baik
6. Tipe Demokratik: Tipe kepemimpinan demokratis adalah kebalikan dari
pemimpin otoriter. Disini pemimpin ikut berbaur dan berada ditengah-
tengah anggotanya. Hubungan yang tercipta juga tidaklah kaku seperti
majikan dengan bawahan, melainkan seperti saudara sendiri.

B. Kepemimpinan Menurut Maxwell


John Calvin Maxwell mengemukakan bahwa kepemimpinan adalah
pengaruh, jika seseorang bisa meningkatkan pengaruhnya dalam diri orang
lain, mereka bias memimpin lebih efektif. Maxweel membagi atas lima level
kepemimpinan:
1. Pada level pertama dikatakan bahwa kepemimpinan adalah sebuah proses
bukan jabatan oleh sebab itu jabatan adalah proses terendah dalam
kepemimpinan, Memiliki jabatan tidak salah, namum menggunakan
jabatan untuk membuat orang lain mengikuti itu salah. Jabatan tidak bisa
menggantikan pengaruh.
2. Level kedua kepemimpinan adalah membangun kebersamaan antar
sesama. Pada level ini pemimpin akan menemukan siapa sesungguhnya
orang-orang mereka dan pengikut menemukan siapa sesungguhnya
pemimpin mereka.
3. Level ketiga kepemimpinan didasarkan pada hasil. Pada level ini seorang
pemimpin memperoleh pengaruh serta kepercayaan, dan orang-orang
mulai mengikuti mereka karena apa yang telah mereka lakukan untuk
organisasi itu.
4. Level keempat kemimpinan beorientasi pada pemberdayaan. Pada level
ini pememipin menjadi besar bukan karena kekuasaan mereka, melainkan
karena kemampuan mereka memberdayakan orang lain.
5. Level kelima kepemimpinan adalah mengembangkan organisasi.
Kepemimpinan pada level ini meninggalkan keadaan positif dalam
pekerjaan mereka. Orang-orang mengikuti mereka karena jati diri mereka

3
dan apa yang mereka wakili. Dengan kata lain kepemimpinan mereka
memperoleh reputasi positif. Proses dalam kememimpinan meliputi tiga
faktor, yaitu pemimpin, pengikut, dan faktor situasi. Interaksi dari tiga
faktor tersebut menghasilkan prestasi dan kepuasan.

C. Teori – Teori Kepemimpinan


1. Teori Sifat (Trait Theory)
Teori ini lebih menekankan pada aspek kepribadian seperti
intelektualisasi, emosi, keadaan fisik (usia, tinggi dan berat badan) dan
sifat-sifat pribadi lainnya. Teori ini memusatkan perhatiannya pada dua
aspek perilaku kepemimpinan dan gaya-gaya kepemimpinan. Aspek
pertama menekankan pada fungsi-fungsi yang dilakukan pemimpin
dalam kelompoknya. Agar kelompok berjalan dengan efektif, seseorang
harus melaksanakan dua fungsi utama, yaitu:
a. Fungsi-fungsi yang berhubungan dengan tugas (task related), atau
pemecahan masalah, yang menyangkut pemberian saran penyelesaian,
informasi dan pendapat.
b. Fungsi-fungsi pemeliharaan kelompok atau sosial, mencakup segala
sesuatu yang dapat membantu kelompok berjalan lebih lancar,
persetujuan dengan kelompok lain, penengahan perbedaan pendapat
dan sebagainya.
Aspek kedua pendekatan perilaku kepemimpinan memusatkan pada gaya
pemimpin dalam hubungannya dengan bawahan.
2. Teori Situasional (Contingency Theory)
Pendekatan Situasional-kontingensi mengambarkan bahwa gaya yang
digunakan tergantung pada faktor-faktor seperti situasi, tugas, organisasi
dan variabel-variabel lingkungan lainnya.
3. Teori Perilaku
Mengambarkan perilaku spesifik membedakan pemimpin dan yang
bukan pemimpin. Peneliti Ohio mengidentifikasikan terdapat dua
kelompok prilaku yang mempengaruhi efektivitas kepemimpinan yaitu
struktur inisiatif (initiating structure) dan pertimbangan (consideration).
Faktor consideration menggambarkan hubungan yang sangat hangat
antara seorang atasan dan bawahan, adanya saling percaya, kekeluargaan
dan penghargaan terhadap gagasan bawahan. Struktur inisiatif
menjelaskan bahwa seorang pemimpin itu mengatur dan menentukan

4
pola organisasi, saluran komunikasi, struktur peran dalam pencapaian
tujuan organisasi dan cara pelaksanaannya.
4. Teori Transformasional
Teori kepemimpinan berkembang menuju kebanyak arah seperti
kepemimpinan transformasional. Kepemimpinan transformasional adalah
gaya yang digunakan bergantung pada faktor-faktor seperti situasi,
karyawan, tugas, organisasi dan variabel-variabel lingkungan lainnya.
Ada 4 (empat) unsur yang mendasari kepemimpinan transformasional
yaitu:
a. Charisma
b. Inspiration
c. Intelectual Stimulation
d. Individualized Consideration

D. Karakter Utama Pemimpin


Menurut Roger E. Herman (1999) mengemukakan bahwa untuk
mencapai suatu kesuksesan, setiap lembaga atau organisasi harus memiliki 3
(tiga) elemen penting. Pertama, adanya kepemimpinan yang baik pada setiap
tingkatan organisasi, kedua adanya manajemen yang baik, dan terakhir
adanya tim yang memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap, dan kecerdasan
(kapabilitas) untuk bekerja dengan tingkat produktivitas yang baik dalam
mewujudkan tujuan organisasi.

Beberapa karakteristik pemimpin yang perlu diperhatikan, yaitu:


1. Pemimpin harus memiliki karakter yang kuat. Beberapa karakter
kepemimpinan yang perlu diperhatikan adalah: karismatik, integritas,
komitmen tinggi, bersikap adil, beretika, penuh tanggung jawab, percaya
diri tinggi, tidak takut perubahan, menjunjung tinggi kejujuran, dan
disiplin.
2. Pemimpin harus memiliki visi dan misi yang jelas. Pemimpin yang baik
harus memiliki visi dan misi yang jelas seperti: tetap fokus terhadap
tujuan, bersedia melayani, berorientasi pada pengembangan, kerja yang
matang, penuh inovasi, dan energik dalam melakukan pertumbuhkan.
3. Pemimpin harus mampu menggiring anggotanya tanpa dengan paksaan.
Seorang pemimpin harus memiliki pengaruh kuat, tidak memaksakan
kehendak, dapat memotivasi diri sendiri dan orang lain, memiliki daya

5
tarik tersendiri, kesesuaian antara perkataan dan perbuatan, memimpin
dengan hati, pencitraan diri yang kuat, dan berprestasi dalam bidang
pekerjaan.
4. Pemimpin dapat berkomunikasi dengan baik. Komunikasi merupakan
syarat utama yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin, seperti: dapat
berkomunikasi secara efektif dan efisien, dapat menghargai bawahan,
berkoordinasi secara terus menerus, pendengar yang baik, kemampuan
bicara yang baik, menyampaikan perintah secara halus, dapat
membangun fondasi hubungan yang kuat, cerdas dalam diplomasi,
berkata sopan dan santun, selalu tersenyum, dan dapat menjalin toleransi
yang baik di antara para anggotanya.
5. Pemimpin harus cepat dan tanggap dalam mengantisipasi setiap
masalah/ancaman yang timbul. Seorang pemimpin harus dapat mengenali
masalah/ancaman secara dini, bersikap konstruktif, menerima kritikan
dan saran, mengambil keputusan dan menyimpulkan sesuatu dengan
cepat dan tepat, kebijakan yang efektif dan efisien, mampu bertahan
terhadap situasi dan kondisi apapun, berani mengambil resiko,
kemampuan observasi yang baik, selalu melakukan evaluasi dan
monitoring terhadap setiap pekerjaan, bersikap selektif, realistis, dan
penuh keseimbangan dalam bertindak.
6. Pemimpin harus mampu bekerja dalam tim. Seorang pemimpin harus
dapat memberdayakan tim dengan baik, dapat mengidentifikasi
kebutuhan tim, memiliki kemampuan melatih, memotivasi anak buah
menjadi pemimpin masa depan, manajemen waktu yang baik, etos kerja
yang baik, pemberi dukungan bagi anak buah, loyalitas tinggi,
mengarahkan anak buah menjadi lebih baik, bersedia mendelegasikan
pekerjaan kepada anak buah, dan bersedia melakukan regenerasi
kepemimpinan menjadi lebih baik.
7. Pemimpin memiliki ide-ide brilian. Untuk mencapai kesuksesan seorang
pemimpin harus mampu menciptakan kreatifitas dalam segala hal, penuh
dengan ide dan gagasan baru, memegang teguh kepercayaan, memberi
reward and punishment, demokratis, berpikir positif, membuang
kebiasaan menunda pekerjaan, mengutamakan skala prioritas, peka
terhadap momentum, menghindari keragu-raguan, bersikap terbuka,
intuisi tajam, penuh inisiatif, dan tidak cepat berpuas diri terhadap
pekerjaan yang telah dicapai.

6
E. Pendidikan Karakter Pemimpin Melalui Pimpinan
Salah satu cara melaksanakan pendidikan karakter melalui
kepemimpinan yang berkarakter adalah memberikan keteladanan.
Keteladanan adalah ucapan, tulisan, bahasa tubuh, sikap, dan tindakan
positif yang dapat dicontoh oleh orang lain. Keteladanan yang dicontohkan
adalah karakter:
1. Jujur: Cara melakukan jujur menurut Kouzes & Posner adalah
“Konsistensi antara kata-kata dengan perbuatan merupakan sarana
untuk menilai apakah seseorang jujur. Jujur sangat erat hubungannya
dengan nilai dan etika.” Kita menghargai pemimpin yang memunyai
pendirian tentang prinsip yang penting, dan menolak pemimpin yang
tidak yakin pada diri mereka sendiri. Bawahan atau pengikut tidak
dapat percaya pada pemimpin yang tidak mampu menunjukkan nilai-
nilai, etika, dan standar yang pemimpin miliki.
2. Memandang ke depan (Visi): Pemimpin visioner tidak memandang
sesuatu untuk kepentingan sesaat atau jangka pendek. Cara
mencontohkan memandang jauh ke depan adalah dengan
mengungkapkan pikiran dan perasaan kepada bawahan atau anak buah
bahwa agar organisasi kita dapat bertahan, maka kita harus melakukan
strategi-strategi (pendekatan umum jangka panjang) yang membuat
organisasi kita tetap bertahan (tidak bubar).
3. Memberi inspirasi: Kouzes & Posner menyatakan bahwa bawahan
atau pengikut mengharapkan seorang pemimpin yang antusias, penuh
semangat, dan berpandangan positif tentang masa depan. Jika seorang
pemimpin tidak memperlihatkan semangat perjuangan yang tinggi
untuk mencapai cita-cita pribadi dan atau lembaga, jangan
mengharapkan bawahan atau pengikut memperlihatkan semangat
perjuangan yang tinggi.
4. Cakap: Cakap adalah orang yang kompeten. Orang yang kompeten
adalah orang yang memiliki kompetensi. Cara mencontohkan sebagai
pemimpin yang kompeten adalah mendemonstrasikan semua
kompetensi yang dimiliki secara menyakinkan pada saat yang tepat
ketika bawahan atau pengikutnya sedang membutuhkan contoh nyata
adari pemimpinnya melalui penugasan, pengarahan, pendampingan,
dan pelatihan.

7
BAB III
Penutup

Kesimpulan
Seorang pemimpin tidak terlahir begitu saja. Untuk membentuk
karakter kepemimpinan yang baik, membutuhkan usaha dan kerja keras,
bukan hanya sekedar dalam penguasaan teori kepemimpinan.
Pengembangan kemampuan diri akan menjadi kunci utama dalam
mengambil keputusan/aksi secara cepat dalam mengatasi permasalahan
dibandingkan dengan sebatas pembicaraan tanpa adanya tindakan. Seorang
pemimpin harus punya pengetahuan, keterampilan, informasi yang
mendalam dalam proses menyaring satu keputusan yang tepat. Disamping
itu, seorang pemimpin modern adalah seseorang yang dapat mempengaruhi
dan mengarahkan segala tingkah laku dari bawahan sedemikian rupa
sehingga segala tingkah laku bawahan sesuai dengan keinginan pimpinan
yang bersangkutan. Untuk itu seorang pemimpin setidaknya harus memiliki
karakter-karakter tertentu, sebagai seorang pemimpin.

8
Daftar Pustaka
Tahir Arifin. 2014. Buku Ajar "Perilaku Organisasi". Yogyakarta:
Deepublish.
Rothwell, William J., Jacqueline M. S., and Rollan L. S. 2016. Practicing
Organization Development "Leading Transformation and Change" Fourth
Edition. New Jersey: John Willey & Sons, Inc., Hoboken.
Carter Louis, David Ulrich, Marshall Goldsmith. 2005. Best Practice in
Leadership Development and Organization Change "How The Best
Companies Ensure Meaningful Change and Sustainable Leadership. San
Fransisco: Pfeiffer.
Erwin Kurnia N. M. 2014. Karakter Kepemimpinan Modern Dalam
Menghadapi Ancaman Non State Actor Untuk Menjaga Keamanan dan
Keadulatan NKRI. Makalah: Asymmetric Warfare Study Program, Faculty
of Defense Strategy, Indonesia Defense University, Jakarta.
Asep Solikin, H. M. Faturachman, Supardi. 2017. Pimpinan yang Melayani
Dalam Membangun Bangsa yang Mandiri. Anterior Jurnal. 16(2): 90-103
Fernando Tambunan. 2014. Membangun Karakteristik Kepemimpinan.
Jurnal Teologi Illuminare 1(2).
Hardi Mulyono. 2018. KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP) BERBASIS
KARAKTER DALAM PENINGKATAN KUALITAS PENGELOLAAN
PERGURUAN TINGGI. 3(1).
Husaini Usman. Kepemimpinan Berkarakter Sebagai Model Pendidikan
Karakter. Makalah: FT Universitas Negeri Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai