Anda di halaman 1dari 2

Abstrak:

Konsep perawatan luka dengan balutan modern telah menjadi landasan utama dalam keperawatan luka.
Namun konsep ini memiliki efek samping yang terjadi diantaranya kaserasi sehingga menyebabkan
rupture karena kerusakan kondisi tepi luka. Sebagai upaya mencegah komplikasi tersebut diperlukan
skin barier protection sebagai penanggulangan masalah tepi luka yang basah atau yang disebut
maserasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas penggunaan transparent film
dressing untuk mencegah maserasi dalam proses perawatan luka. Metodenya one group pretest dan
posttest intervensi. Populasi diambil dari pasien luka akut dan kronik di Bilqiss Medika bulan maret -
april 2020. Penelitian ini menunjukkan adanya efektifitas penggunaan transparent film dressing untuk
mencegah maserasi dengan hasil uji t berpasangan masing-masing variabel sebesar 0.025, 0 025, 0.02,
dan 0.038.

Analisis: abstrak dalam penelitian ini sudah menjelaskan latar belakang, tujuan, hasil dan kesimpulan.

Latar belakang:

Sekitar 450 juta orang didunia mempunyai masalah DM dan diprediksi akan meningkat 15.4% ditahun
2045. Dilaporkan diabetic foot ulcers (DFU) insiden 25% dan prevalensi keseluruhan mencapai 6.3%
pasien dengan DM disetiap negara (JWC Int, 2018).

Masalah diabetes menjadi konsentrasi utama negara-negara di dunia karena efek perburukannya
menjadi luka tungkai yang terjadi karena masalah neuropati akan menimbulkan terjadinya kalus pada
kulit kaki dan perubahan bentuk tulang sehingga akan mengakibatkan kulit tipis dan lecet tanpa disadari,
bila kondisi berlanjut akan mengalami perburukan karena luka menjadi terinfeksi.

Luka adalah suatu kondisi terjadi kerusakan jaringan karena beberapa penyebab diantaranya karena
trauma, pembedahan, tekanan, keganasan dan masalah vaskular. Luka akan sembuh dengan sendirinya
melalui proses penyembuhan luka normal, namun dapat mengalami kondisi perburukan karena masalah
infeksi. Tahapan normal dalam proses penyembuhan luka adalah hemostatis, inflamasi, poliferasi, dan
maturasi. Namun terdapat komplikasi yang terjadi dalam proses penyembuhan luka tertutup yaitu
maserasi sehingga menyebabkan terjadi stagnasi sel epitel atau bahkan bisa terjadi ruptur. Maserasi
yaitu terlalu basah dan menjadi penyulit dalam proses penyembuhan luka. Kerangka model TIMES
dilakukan untuk mencegah maserasi adalah menggunakan teknik skin barrier protection. Peneliti
menggunakan transparent film dressing.

Analisis:

Latar belakang yang disajikan relevan, akurat, masalahnya pun aktual dan penting untuk diteliti karena
kebanyakan pasien DM mengalami luka.
Metode penelitian

Anda mungkin juga menyukai