SKRIPSI
NEVYATUSSOLIHAT
2017720212
2
SKRIPSI
NEVYATUSSOLIHAT
2017720212
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada
Program Studi Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Muhammadiyah Jakarta
i
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
Skripsi ini adalah hasil karya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk
telah saya nyatakan dengan benar
Nama : Nevyatussolihat
NPM : 2017720212
Tanda Tangan :
Tanggal : 06 Agustus 2021
ii
PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME
Nama : Nevyatussolihat
NPM : 2017720212
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tesis ini saya susun tanpa tindakan plagiarism
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Muhammadiyah Jakarta. Jika
dikemudian hari ternyata saya melakukan plagiarism, saya bertanggung jawab sepenuhnya
dan menerima sanksi yang dijatihkan oleh Universitas Muhammadiyah Jakarta
Nevyatussolihat
iii
HALAMAN PERSETUJUAN
JUDUL SKRIPSI
Menyetujui,
Pembimbing
Mengetahui,
Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jakarta
iv
HALAMAN PENGESAHAN
Nama : Nevyatussolihat
NPM : 2017720212
Judul Proposal : Hubungan Stres Dengan Motivasi Belajar Selama Pembelajaran Online
Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai bagian
persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Keperawatan pada Program
Dewan Penguji :
Ditetapkan : Jakarta
v
Tanggal : 06 Agustus 2021
vi
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai sivitas akademik Universitas Muhammadiyah Jakarta, saya yang bertanda tangan
dibawah ini :
Nama : Nevyatussolihat
NPM : 2017720212
Program Studi : Ilmu Keperawatan
Fakultas : Ilmu Keperawatan
Jenis Karya : Skripsi
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan. Dengan hak bebas royalty noneklusif ini,
Universitas Muhammadiyah Jakarta berhak menyimpan, mengalih media/formatkan,
mengelola dalam bentuk pangkalan data dasar (database), merawat dan mempublikasikan
tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagi penulis/pencipta dan
sebagai pemilik Hak Cipta.
(Nevyatussolihat)
vii
KATA PENGANTAR
﷽
Assalamualaikum Wr, Wb
Alhamdulillah, puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia˗Nya, serta junjungan besar Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan teladan
penyusunan penelitian ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak karena itu
kepada peneliti.
4. Terima kasih yang tak terhingga kepada kedua orang tua dan keluarga yang telah
memberikan doa restu yang tulus, dukungan, dan motivasi kepada peneliti sehingga
viii
5. Rekan ˗ rekan seperjuangan Program Studi Keperawatan Angkatan 2017 yang
berjuang bersama ˗ sama saling mendukung, memotivasi satu sama lain dalam
6. Seluruh Dosen dan Staf Akademik Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu
7. Terima kasih kepada diri sendiri sudah bersabar, berusaha, dan berdoa dengan
8. Terima kasih kepada Puji Wulandari, Putri Devita Purnama, Eka Putri, Riska
Ajizah, Sri Nopiyanti, Andi Mochamad Setiawan sebagai teman peneliti yang telah
peneliti sehingga dapat menyelesaikan proposal penelitian ini dan kepada semua
pihak yang telah banyak membantu, yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.
Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini banyak sekali kekurangannya,
sehingga kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan dari semua pihak untuk
Wassalamuakalikum Wr, Wb
Nevyatussolihat
ix
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
NEVYATUSSOLIHAT
Hubungan Stres Dengan Motivasi Belajar Selama Pembelajaran Online Di Masa Pandemi
Covid˗19 Pada Mahasiswa S1 Reguler Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas
Muhammadiyah Jakarta
ABSTRAK
Covid-19 diketahui dapat berdampak dalam kehidupan manusia, salah satunya pada bidang
pendidikan, dimana kegiatan belajar mengajar mengalami perubahan menjadi online.
Perubahan dalam kegiatan pembelajaran dapat menimbulkan berbagai kesulitan bagi
mahasiswa yang dapat menyebabkan stres maupun penurunan dalam motivasi belajar.
Namun, belum banyaknya literatur tentang hubungan stres dengan motivasi belajar selama
pembelajaran online dimasa Covid-19 pada mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui informasi mengenai hubungan stres dengan motivasi belajar selama
pembelajaran online dimasa pandemi Covid˗19 pada mahasiswa. Penelitian deskriptif
korelatif ini dilaksanakan pada Mei-Juni 2021 di Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas
Muhammadiyah Jakarta. Survei diberikan kepada 406 mahasiswa dengan metode
stratified random sampling. Kuesioner Perceived Stress Scale (PSS-10) digunakan untuk
mengukur stres, terdiri dari 10 pertanyaan dan Motivated Strategis For Learning
Questionnaire (MSLQ) digunakan untuk mengukur motivasi belajar mahasiswa, terdiri
dari 31 pertanyaan. Hasil analisis uji Chi Square didapatkan nilai P Value = 0.131 (P >
0.05) yang berarti dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara stres dengan
motivasi belajar selama pembelajaran online dimasa pandemi Covid˗19 pada mahasiswa.
Penelitian lebih lanjut mengenai stres dengan motivasi belajar selama pembelajaran online
dimasa pandemi Covid˗19 pada mahasiswa perlu dilakukan.
x
UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH JAKARTA
NURSING PROGRAM
FACULTY OF NURSING SCIENE
NEVYATUSSOLIHAT
The Correlation Between Stress And Learning Motivation During Online Learning In
Covid˗19 Among Regular Undergraduate Student At University Of Muhammadiyah
Jakarta Faculty Of Nursing Science
ABSTRACT
Covid-19 is known to have an impact on human life, one of which is education, where
teaching and learning has changed to online. Changes in learning activities can cause
various difficulties for students which can cause stress and decrease in learning motivation.
However, there is not much literature on the relationship between stress and learning
motivation during online learning during the Covid-19 era for students. This study aims to
find out information about the relationship between stress and learning motivation during
online learning during the Covid-19 pandemic in students. This descriptive correlative
research was conducted in May-June 2021 at the Faculty of Nursing, University of
Muhammadiyah Jakarta. The survey was given to 406 students by the stratified random
sampling method. The Perceived Stress Scale (PSS) questionnaire was used to measure
stress, consisting of 10 questions and the Motivated Strategic For Learning Questionnaire
(MSLQ) was used to measure student learning motivation, consisting of 31 questions. The
results of the Chi Square test analysis obtained a P Value = 0.131 (P > 0.05) which means
that it can be concluded that there is no relationship between stress and learning motivation
during online learning during the Covid-19 pandemic in students. Further research on
stress and learning motivation during online learning in Covid˗19 pandemic on students
should be conducted.
xi
DAFTAR ISI
xii
4.1. Desain Penelitian...................................................................................................55
4.2. Populasi dan Sampel.............................................................................................55
4.3. Tempat Penelitian..................................................................................................58
4.4. Waktu Penelitian...................................................................................................58
4.5. Etika Penelitian.....................................................................................................59
4.6. Alat Pengumpulan Data........................................................................................60
4.7. Prosedur Pengumpulan Data.................................................................................64
4.8. Pengolahan Data....................................................................................................65
4.9. Uji Normalitas Data..............................................................................................66
4.10. Rencana Analisa Data...........................................................................................67
BAB V.................................................................................................................................70
HASIL PENELITIAN.......................................................................................................70
5.1. Analisa Univariat..................................................................................................70
5.2. Analisa Bivariat.....................................................................................................76
BAB VI................................................................................................................................78
PEMBAHASAN.................................................................................................................78
6.1. Analisa Univariat..................................................................................................78
6.2. Analisis Bivariat....................................................................................................83
BAB VII..............................................................................................................................86
PENUTUP...........................................................................................................................86
7.1. Kesimpulan............................................................................................................86
7.2. Saran.......................................................................................................................87
DAFTRA PUSTAKA
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
xiv
DAFTAR BAGAN
xv
DAFTAR LAMPIRAN
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
penyakit infeksi pernafasan akut yang penularan sangat cepat serta memiliki masa
inkubasi singkat (Kemenkes RI, 2020). Maka dengan itu COVID˗19 ditandai
sebagai pandemi global pada Maret 2020 oleh World Health Organization (WHO,
2020). COVID˗19 telah menjadi perhatian internasional dan salah satu keadaan
2020). Hal ini membuat pemerintah dan masyarakat di seluruh dunia semakin
Penyebaran begitu cepat sehingga setiap negara harus bertindak cepat untuk
1
2
Dimulai dari China yang kemudian berdampak ke negara lainnya (Celik et al.,
2020). UNESCO mencatat pada akhir April 2020 menyebutkan bahwa lebih dari
seratus negara di dunia telah menutup proses belajar mengajar. baik di sekolah
universitas.
karena tidak adanya interaksi langsung dengan dosen atau mahasiswa lain,
mahasiswa tidak dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik, hal tersebut
Mahasiswa memiliki risiko tinggi terjadinya stres (Barseli & Ifdil, 2017). Stres
yang tubuhnya merasa tidak nyaman dengan kondisi tersebut (Saam & Wahyuni,
2013). Stres mempunyai berbagai tingkatan, mulai dari stres ringan sampai berat.
Stres dapat dirasakan oleh semua orang dari segala usia dan dapat dialami
perguruan tinggi (Andriana & Kusumawati, 2020). Stres adalah respons alami
dalam tubuh akibat tekanan dan perubahan dalam hidup, termasuk dalam
yang biasa dialami oleh mahasiswa disebut dengan stres akademik. Menurut
Simbolon (2015) stres akademik ialah tekanan mental dan emosional yang terjadi
mendapatkan nilai yang baik, lamanya proses belajar, tekanan dalam mengerjakan
4
menghadapi ujian.
jarak jauh yang dilakukan di berbagai negara menunjukkan hasil sebagai berikut:
stres akibat pembelajaran online selama pandemi Covid˗19 (Ruba, 2020; Dwivedi
et al., 2020). Indonesia, hasil penelitian yang dilakukan oleh Putri et al., (2020), di
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dalam penelitiannya ditemukan 93% dari 262
Sultan Ageng Tirtayasa, Banten. Diperoleh hasil bahwa secara rata ˗ rata dalam
kategori stres sedang yaitu 96,4% dan 3,6% dalam kategori stres ringan (Nurmala
MD, dkk. 2020). Menurut penelitian yang dilakukan oleh Novitasari (2020) pada
stres berat serta 4,8% mengalami stres sedang. Berdasarkan hasil penelitian yang
sarjana keperawatan.
itu di dalam kelas maupun dalam praktikum klinis. Sehingga situasi tersebut
klinis di rumah sakit telah dihentikan dan beralih menjadi berbasis online
(Tomietto et al., 2020). Akibat gangguan pendidikan yang terjadi, hal tersebut
mengalami stres. Stres juga dapat mempengaruhi minat belajar mahasiswa. minat
2018).
Motivasi belajar ialah seluruh daya penggerak dalam diri mahasiswa yang
kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh mahasiswa bisa tercapai
(Agustina, 2020). Maka dari itu mahasiswa yang memiliki motivasi akan
memiliki tingkat belajar yang tinggi, sehingga mempercepat hasil yang ingin di
Motivasi belajar merupakan suatu keinginan yang timbul dari dalam diri sendiri,
serta dorongan dari luar diri mahasiswa yang sedang belajar, biasanya dengan
beberapa indikator ˗ indikator tertentu, seperti adanya keinginan dan hasrat untuk
sukses, kebutuhan dan keinginan untuk belajar, keinginan dan cita˗cita masa
depan, penghargaan dalam belajar dan lingkungan belajar yang kondusif (Uno,
motivasi belajar peserta didik karena pengajar kesulitan untuk mengontrol dan
kendala yang dialami oleh mahasiswa, seperti fasilitas internet yang kurang
memadai, proses pembelajaran yang kurang bisa untuk dipahami, tuntutan tugas
keberhasilan dalam belajar yang dapat berdampak kepada prestasi belajar peserta
2020;Rimbun, 2017).
7
Hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti pada mahasiswa sarjana
dalam memahami materi serta tuntutan tugas yang diberikan. Yang membedakan
dari penelitian sebelumnya yaitu pada responden dan variabel yang diteliti, serta
peneliti tersebut tidak menyampaikan data terkait motivasi belajar yang dialami
(2020), ditemukan 52,6% dari 344 siswa SMA mengatakan motivasi untuk belajar
selama pembelajaran online menurun, akibat waktu tepat untuk belajar di rumah
sulit karena kondisi lingkungan rumah yang kurang kondusif yang menyebabkan
kurang fokus untuk belajar. Sedangkan hasil studi pendahuluan penelitian yang
yang terdiri dari semester 2, 4, 6 dan 8 yang berjumlah sebanyak 741 mahasiswa,
Belum banyaknya literatur terkait hubungan stres dengan motivasi belajar selama
Jakarta?”.
UMJ.
Keperawatan UMJ.
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi atau bahan acuan
lebih baik.
berjalan efektif.
LANDASAN TEORI
dicetuskan oleh Hans Selye pada tahun 1936, yaitu didefinisikan sebagai
respons tubuh yang tidak spesifik terhadap setiap tuntutan. Stres merupakan
Stres ialah bagian penting dan alamiah dari kehidupan, namun jika
stres dapat membantu untuk lebih waspada dan sebagai antisipasi sewaktu
yang berlebihan, putus asa, tegang serta khawatir, yang terjadi ketika sedang
11
12
Menurut Rasmun (2014) stres merupakan respons tubuh non spesifik yang
sering terjadi dalam kehidupan sehari ˗ hari dan tidak bisa dihindari. Setiap
Kupriyanov dan Zhdanov (2014) saat ini stres sudah menjadi bagian dari
tempat kerja ataupun di rumah. Stres dapat diali oleh siapa saja, seperti anak
˗ anak, remaja, dewasa maupun usia lanjut. Jika seseorang terlalu sering
penelitian Dwivedi, et al., (2020) stres ialah suatu kondisi perasaan di saat
kemampuan dirinya.
Stres yang biasa dialami oleh mahasiswa disebut stres akademik. Menurut
perasaan yang non spesifik dan tidak dapat dihindari, akibat tuntutan beban
berlebihan yang dirasakan oleh setiap manusia, apabila tidak diatasi dapat
13
seseorang (Nasir dan Muhit, 2011). Penyebab stresor bisa berasal dari
berbagai sumber, baik dari kondisi fisik, psikologis, maupun sosial dan bisa
juga timbul dalam berbagai situasi mulai dari belajar, di rumah maupun
dalam kehidupan sosial dan lingkungan. Stresor dapat dibagi menjadi dua
pengertian yaitu:
2.1.2.3. Individu.
Stres bisa berasal dari individu itu sendiri, biasanya stres yang
2.1.2.4. Keluarga.
kesabaran.
1) Pola pikir
2) Kepribadian
3) Keyakinan
4) Jenis Kelamin
mahasiswa.
dengan baik dalam proses ujian. Tekanan ini biasanya datang dari
sendiri.
program tambahan, kelas seni rupa, musik, balet dan drama juga
serba pintar.
Ada dua jenis stres (Nasir dan Muhit, 2011) antara lain:
menjadikan stres sebagai hal yang positif, maka perlu adanya sikap
Merupakan stres yang bersifat negatif. Stres ini dihasilkan dari suatu
perasaan pada suatu tempat dan suasana yang sulit, karena cara
pandangnya hanya melihat dari sisi yang sempit. Distres terjadi jika
dipacu oleh suatu tuntutan yang tidak sesuai dengan kenyataan atau
Nasir & Muhith (2011) Terdapat empat jenis stres lainnya, sebagai
berikut:
(Barseli, 2017) :
kepala, pusing, tidur tidak teratur, susah tidur, sakit punggung, diare,
aktivitas.
tahapan:
yang menekan atau merasa suatu adanya yang tidak beres dalam
muka pucat, leher tegang, serta nadi terasa cepat. Fase ini
dalam fase ini juga daya tahan tubuh tahan terhadap penyakit.
Namun, jika stres belu m bisa diatasi dalam jangka waktu yang
(Husmiati, 2018).
perlawanan terhadap sumber stres atau dengan kata lain tubuh sudah
Priyoto (2014) menyatakan tingkatan stres terbagi menjadi tiga, antara lain:
stres berlangsung dalam beberapa menit atau jam. Stresor ini belum
22
putus asa, kehilangan minat dalam segala hal, merasa tidak dihargai,
dan merasa tidak ada harapan dimasa depan, perasaan takut yang
instrumen yang disusun oleh Sheldon Cohen (1988) dan paling banyak
digunakan untuk mengukur stres, yang terdiri dari 10 pertanyaan dan dapat
Perceived Stress Scale (PSS) sudah dinyatakan valid dan reliabel dengan
nilai koefisien cronbach alpha sebesar 0,85. Semakin rendah skor yang
1. Feeling of unpredictabillity
Yaitu seberapa kuat perasaan atau emosi seseorang yang tidak mampu
2. Feeling of uncontrollabillity
3. Felling of overloaded
beban.
stres ringan: Skor mulai dari 0-13. Stres sedang: Skor mulai dari 14-26.
Stres yang dirasakan tinggi: Skor mulai dari 27-40 (Bhat, et al., 2011).
Pendidikan Tinggi).
proses menuntut ilmu ataupun belajar yang terdaftar dalam perguruan tinggi
mahasiswa adalah seorang peserta didik yang dalam rentang usia 18 sampai
25
kebutuhannya.
atas:
dalam keperawatan.
doktor keperawatan.
aset, cadangan, serta harapan yang bangsa untuk masa depan yang
dengan pemerintahan.
strategi yang optimal agar mencapai hasil belajar yang diinginkan (Gasong,
2018).
sadar, perubahan dalam belajar bersifat fungsional atau kontinu, positif dan
penyebaran Covid˗19.
29
pada waktu yang sama namun tidak dalam ruangan yang sama, dengan
jaringan internet.
Prinsip Pembelajaran ialah aspek psikologi yang harus dipahami bagi setiap
pembelajarannya.
2.3.3.2. Keefektifan.
Dalam hal belajar perlu adanya partisipasi yang aktif sehingga akan
pembelajaran.
2.3.3.4. Pengulangan.
2.3.3.5. Tantangan.
Proses belajar perlu diinisiasi dan dilakukan secara aktif oleh peserta
Didik
1. Tidak Membahayakan
tidak menimbulkan lebih banyak stres dan kecemasan bagi siswa serta
2. Realistis
pembelajaran.
pembelajaran online.
fokus belajar karena tidak adanya interaksi langsung dengan dosen ataupun
teman lainnya, materi sulit dipahami. Menurut Firman & Rahayu (2020)
kurang dapat memahami materi kuliah. Penelitian lain yang dilakukan oleh
secara optimal, sebagian mahasiswa cemas karena tidak bisa membeli kuota
internet, merasa tertekan akibat tugas yang diberikan terlalu banyak dengan
-2020/2021.
2020).
seperti kuota internet dan akses jaringan internet yang kurang memadai,
kesulitan untuk fokus dan memahami materi karena tidak adanya interaksi
secara langsung, hal ini dapat membuat kegiatan pembelajaran yang kurang
optimal.
Dalam bahasa Latin motivasi berasal dari kata “movere” yang berarti gerak
untuk mengubah tingkah laku seseorang untuk ke arah yang lebih baik agar
Slameto (2015), belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan oleh
individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan.
dipengaruhi oleh faktor dalam diri dan dari luar, dimana keduanya saling
38
Motivasi dan belajar adalah dua hal yang saling mempengaruhi. Belajar
hasil dari penguatan (reinforced practice) atau praktik yang dilandasi tujuan
untuk mencapai tujuan tertentu. Motivasi belajar bisa muncul karena faktor
materi baru dengan ilmu atau pengetahuan yang sudah dikuasai dan
dipahami.
mempengaruhi hal, waktu dan cara seseorang dalam belajar dan bekerja
Dalam hal ini ada unsur kesengajaan, ada maksud untuk belajar.
2) Minat
3) Cita ˗ cita
dorongan dari pihak luar atau orang lain. Misalkan, individu belajar
karena ada dorongan dari orang tua, teman atau keluarga (Uno,
1. Faktor keluarga
2. Faktor Fakultas
kegiatan belajar.
2) Metode perkuliahan
3) Ruang kuliah
mahasiswa.
4) Perpustakaan
3. Faktor lingkungan
motivasi belajar.
dari motivasi dalam diri (Self Motivation), disiplin diri, adaptasi diri,
Menurut Sardiman (2016) fungsi motivasi belajar ada tiga yakni sebagai
berikut :
Motivasi dalam hal ini adalah pendorong dari setiap kegiatan yang
44
akan dikerjakan.
yang diinginkan.
maka dalam kegiatan belajar mengajarnya akan berhasil dengan baik dan
2) Ulet dalam menghadapi kesulitan (tidak mudah putus asa, tidak cepat
5) Sering merasa bosan pada tugas ˗ tugas yang rutin (hal˗ hal yang bersifat
sesuatu).
memecahkan masalah).
belajar.
46
(2011) :
Cita ˗ cita akan menjadi pemicu mahasiswa untuk semangat belajar dan
menjadi sukses. Dengan adanya cita ˗ cita dalam diri mahasiswa maka
dengan kondisi fisik dan psikis. Akan tetapi dalam sehari ˗ hari dosen
lebih cepat melihat keadaan fisik, karena gejala dari kondisi fisik lebih
Dalam hal ini tenaga pengajar dalam berupaya dalam penguasaan materi,
motivasi belajar.
Adanya stresor dalam perkuliahan, seperti mata kuliah yang terasa sulit,
persaingan dengan teman, nilai yang buruk dalam ujian dan lain ˗ lain
dikembangkan oleh Pintrich & De Groot (1990). Instrumen ini telah banyak
dengan diri saya” sampai dengan “sangat sesuai dengan diri saya”.
Kemudian hasil skor total pada penilaian ini dikategorikan menjadi tiga
skor MSLQ ke dalam tiga kategori yaitu motivasi rendah (31˗93), motivasi
didapatkan 0,62 sampai 0,93 menunjukkan bahwa instrumen ini reliabel dan
Masing ˗ masing komponen terbagi menjadi enam domain yang lebih kecil
belajar seseorang.
2. Komponen harapan
1) Control of learning beliefs (2, 9, 18, 25), dalam hal ini mengacu
2) Self˗efficacy for learning and performance (5, 6, , 12, 15, 20, 21, 29,
31), yang terdiri dari dua aspek yaitu aspek kesuksesan dan
dibidangnya.
50
3. Komponen afektif, hanya mempunyai satu domain yaitu test anxiety (3,
8, 14, 19, 28). Domain ini dianggap mempunyai hubungan yang negatif
kepada pikiran negatif tentang hal yang mungkin saja terjadi dan dapat
Kendala\\Pembelajaran Online
Mahasiswa
1. Kesulitan kuota internet.
2. Sinyal yang kurang mendukung.
3. Lingkungan kurang kondusif.
4. Kurang memahami materi
pembelajaran. Pembelajaran Online
5. Tuntutan tugas Faktor ˗ faktor
(Morgan, 2020; Gundha & yang
Rahmayunita, 2020; Firman & mempengaruhi
Rahayu, 2020; Agus stres mahasiswa:
santoso,2020). Stres 1. Faktor Internal
2. Faktor
Eksternal
(Barseli, 2017).
Tingkat Stres
Menurut Nursalam (2017) kerangka konsep merupakan abstraksi dari suatu realitas
keterkaitan antar variabel (baik variabel yang diteliti maupun yang tidak diteliti)
dengan teori, serta variabel yang akan diukur dalam penelitian ini yaitu:
karena adanya variabel bebas. Maka dalam penelitian ini yang menjadi
Sesuaikan juga yang dikotak. Tidak usah pakai kata tingkat, ringan sedang
berat.
51
52
Stres
mahasiswa S1 Motivasi belajar
Reguler mahasiswa S1
Keperawatan Reguler FIK UMJ.
FIK UMJ.
3.2. Hipotesis
(Nursalam, 2017).
Adapun hipotesis pada penelitian ini yang berjudul “Hubungan stres dengan
observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena
(Hidayat, 2017).
53
Khusus
untuk item
positif
(Pertanyaa
n 4,5,7,8)
Skornya
0=4
1=3
2=2
3=1
4=0
Motivasi Motivasi belajar Kuesioner Responden 31˗93 : Motivasi Ordinal
Belajar diartikan MSLQ mengisi rendah
sebagai (Motivated kuesioner
memunculkan Strategies for dengan 94˗155 :
suatu usaha Learning memilih Motivasi sedang
yang lebih Questionnaire). jawaban: 156˗217 :
selama Kuesioner ini 1 = Sangat Motivasi tinggi
pembelajaran berisi 31 tidak
54
METODOLOGI PENELITIAN
Menurut Nursalam (2017) desain penelitian merupakan hasil akhir dari suatu tahap
keputusan yang dibuat oleh peneliti bagaimana suatu penelitian dapat berhubungan
Metode deskriptif korelasi adalah untuk menjelaskan suatu hubungan antara dua
variabel sesuai dengan teori. Sebab penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan antara dua variabel yaitu variabel stres (independen) dengan variabel
Muhammadiyah Jakarta.
4.2.1. Populasi.
Populasi ialah keseluruhan subjek atau totalitas subjek penelitian yang dapat
berupa orang, benda, atau suatu yang dapat diperoleh dan atau dapat
keseluruhan dari suatu objek yang akan diteliti sesuai dengan kriteria yang
55
56
4.2.2. Sampel.
Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah
terpilih atau tidak terpilih sebagai sampel. Dalam metode stratified random
n= Z21-/2 P (1-P)
d2
Keterangan :
n : Besar sampel
N : Besar Populasi
57
2020)
Maka,
n= Z21-/2 .P (1-P)
d2
0,052
n= 368,7 = 369
besar sampel dari jumlah populasi 741 sebesar 369 sampel. Sampel dari
drop out, maka peneliti menambahkan 10% dari jumlah sampel atau dengan
presisi absolute (limit eror) sebesar 10%, jadi jumlah sampel yang di
tambah:
n x 10% = 369 x 10% = 36,9 dibulatkan menjadi 37. Sehingga sampel yang
yang ada di FIK UMJ, yakni terdiri dari beberapa angkatan yang heterogen.
UMJ.
Muhammadiyah Jakarta.
kesehatan mental.
Setiap penelitian yang menggunakan subjek manusia maka harus mengikuti aturan
etik, dalam hal ini adalah adanya persetujuan. Setelah mendapat surat izin
penelitian harus sangat diperhatikan (Hidayat, 2011). Berikut masalah etika yang
perlu diperhatikan :
4.5.1. Autonomy.
pemaksaan.
kesempatan yang sama untuk berpartisipasi secara adil dan setara dalam
penelitian.
60
4.5.3. Beneficence.
4.5.4. Maleficience.
kecelakaan atau hal yang tidak diharapkan dalam penelitian baik secara fisik
Pengumpulan data ialah suatu pendekatan kepada subjek dan proses pengumpulan
karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu penelitian (Nursalam, 2017). Alat
Kuesioner / pertanyaan yang diajukan secara tertulis dan jawaban di isi oleh
responden sesuai dengan daftar isian yang diterima dengan memberikan tanda
Kuesioner data demografi terkait data identitas dari mahasiswa, seperti inisial
2. Kuesioner A
kuesioner Preceived Stres Scale atau PSS˗10 yang diciptakan oleh Sheldon
Cohen pada tahun 1988. PSS menggunakan close ended question yang diisi
sudah dilakukan oleh para ahli. Instrumen ini paling sering digunakan untuk
mengukur tingkat stres yang terdiri dari 10 butir pertanyaan yang dapat
mengevaluasi stres satu bulan yang lalu dalam kehidupan seseorang. Skor
(Cohen, 1994). Jumlah skor PSS˗10 yaitu 0˗40. Lalu dikategorikan menjadi 3
kategori, stres ringan: Skor mulai dari 0-13. Stres sedang: Skor mulai dari 14-
26. Stres yang dirasakan tinggi: Skor mulai dari 27-40 (Bhat, et al., 2011).
3. Kuesioner B
(MSLQ) yang dikembangkan oleh Pintrich & De Groot (1990). Kuesioner ini
diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia yang sudah dilakukan oleh para ahli.
Terdiri dari 31 butir pertanyaan yang dapat mengevaluasi motivasi belajar pada
bermakna “sangat tidak sesuai dengan diri saya” sampai dengan “sangat sesuai
dengan diri saya”. Kemudian hasil skor total pada penilaian ini dikategorikan
tiga kategori yaitu motivasi rendah (31˗93), motivasi sedang (94˗155), dan
Validitas berasal dari kata validity yang artinya sejauh mana ketepatan
lebih terhadap gejala yang sama serta dengan alat ukur yang sama
(Hastono, 2016).
Cronbach Alpha.
digunakan di Indonesia.
oleh Pintrich (1990), sehingga tidak perlu dilakukan uji validitas dan
Hal tersebut berarti semua butir pada motivasi dinyatakan valid, dan
form kepada responden. Adapun tahapan yang dilakukan oleh peneliti antara lain:
Ada empat tahapan dalam pengolahan data menurut Hastono (2016), yaitu antara
lain:
1. Editing
yang telah di isi oleh responden apakah sudah terisi dengan lengkap, jelas dan
konsisten.
2. Coding
kalimat menjadi bilangan atau data angka. Pada Penelitian ini, data yang
diberikan kode yaitu data variabel tingkat stres diberikan kode 0 = tidak
3. Processing
Yaitu proses memasukkan data dari kuesioner untuk diolah dan di analisis
Uji normalitas dilakukan untuk asumsi bahwa data setiap variabel penelitian yang
akan dianalisis membentuk distribusi normal. Jika data tidak normal, maka teknik
yang digunakan dengan prosedur uji statistik nonparametrik, sedangkan jika data
yang dianalisis normal, maka dapat digunakan teknik uji statistik parametrik
1. Dilihat dari grafik histogram dan kurve normal, bila bentuknya menyerupai bel
2. Menggunakan nilai Skewness dan standar errornya, bila nilai Skewness dibagi
3. Uji kolmogorov smirnov, bila hasil uji tidak signifikan (P value > 0,05) maka
distribusi normal. Jika nilai signifikan (P value < 0,05) maka distribusi
Adapun uji normalitas dalam penelitian ini didapatkan perbandingan antara nilai
67
Data variabel stres didapatkan hasil dari perbandingan skewness dan standar error
distribusi normal. Sedangkan untuk data variabel motivasi belajar didapatkan pula
hasil dari perbandingan skewness dan standar error -0,412/0,121 = - 3,40, yang
Menurut Hastono (2016), kegiatan analisa data sangat penting dalam suatu
penelitian dan merupakan suatu kegiatan yang berguna untuk memecahkan masalah
univariat pada penelitian ini yaitu bentuk data dari variabel kategorik yang
yang menjelaskan jumlah dan persentase (Hastono, 2016) dari variabel stres
X
P= x 100 %
N
Keterangan :
68
P : Persentase
Square. Uji Chi Squre digunakan karena jenis data yang dipakai adalah
dependen. Uji Chi Square digunakan untuk menguji hipotesis bila dalam
∑(O−E)2
X2 =
E
Keterangan:
X2 : Distribusi Kuantitas
dk = (k˗1) (b˗1)
69
Keterangan :
k = banyaknya kolom
b = banyaknya baris
4.11.
BAB V
HASIL PENELITIAN
Analisa univariat yang dilakukan pada penelitian ini yaitu bertujuan untuk
dan tempat tinggal. Berikut adalah data hasil univariat pada penelitian:
Tabel 5.1.
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia
(n = 406)
Berdasarkan tabel 5.1. menunjukkan bahwa rata ˗ rata usia mahasiswa S1 Reguler
FIK UMJ adalah 20,36 tahun, dengan variasi 1,26 tahun. Usia termuda 17 tahun
70
71
Tabel 5.2.
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
(n = 406)
Variabel Frekuensi
f %
Jenis Kelamin
Laki ˗ laki 44 10,8%
Perempuan 362 89,2%
Tabel 5.3.
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Persepsi Stres
(n =406)
Item Pertanyaan Persepsi Stres
(PSS-10) Tidak Hampir Kadang- Sering Sangat
pernah tidak kadang (5-6 kali) sering
pernah (3-4 kali) (lebih dari
(1-2 kali) 6 kali)
n (%)
1. Selama sebulan terakhir, seberapa 13 97 186 78 29
sering Anda marah karena sesuatu (3,9) (23,9) (45,8) (19,2) (7,1)
yang tidak terduga?
2. Selama sebulan terakhir, seberapa 23 109 180 68 26
sering Anda merasa tidak mampu (5,7) (26,8) (44,3) (16,7) (6,4)
mengontrol hal ˗ hal yang penting
dalam kehidupan?
3. Selama sebulan terakhir, berapa kali 15 67 153 123 48
Anda merasa gelisah dan tertekan? (3,7) (16,5) (37,7) (30,3) (11,8)
4. Selama sebulan terakhir, seberapa 12 57 186 117 34
sering Anda merasa yakin terhadap (3,0) (14,0) (45,8) (28,8) (8,4)
kemampuan untuk mengatasi
masalah pribadi?
5. Selama sebulan terakhir, seberapa 18 79 228 66 15
sering Anda merasa segala sesuatu (4,4) (19,5) (56,2) (16,3) (3,7)
yang terjadi sesuai dengan harapan
72
Anda?
6. Selama sebulan terakhir, seberapa 22 119 185 73 7
sering Anda merasa tidak mampu (5,4) (29,3) (45,6) (18,0) (1,7)
menyelesaikan hal ˗ hal yang harus
dikerjakan?
7. Selama sebulan terakhir, seberapa 12 86 190 92 26
sering Anda mampu mengontrol (3,0) (21,2) (46,8) (22,7) (6,4)
rasa mudah tersinggung dalam
kehidupan Anda?
8. Selama sebulan terakhir, seberapa 12 92 203 81 19
sering Anda merasa lebih mampu (3,0) (22,4) (50,0) (20,0) (4,7)
mengatasi masalah jika
dibandingkan dengan orang lain?
9. Selama sebulan terakhir, seberapa 23 106 162 98 17
sering Anda marah karena adanya (5,7) (26,1) (39,9) (24,1) (4,2)
masalah yang tidak dapat Anda
kendalikan?
10. Selama sebulan terakhir, seberapa 35 100 173 67 31
sering Anda merasakan kesulitan (8,6) (24,6) (42,6) (16,5) (7,6)
yang menumpuk sehingga Anda
tidak mampu untuk mengatasinya?
sesuatu terjadi sesuai dengan harapannya sebanyak 228 mahasiswa (56,2 %).
Tabel 5.4.
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tingkat Stres
(n = 406)
Stres Frekuensi
f %
Stres Ringan 45 11,1%
Stres Sedang 328 80,8%
Stres Berat 33 8,1%
Total 406 100,0%
Tabel 5.5.
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Motivasi Belajar
(n =406)
n (%)
1. Di dalam kelas seperti ini, saya lebih 8 31 65 88 115 59 40
menyukai materi kuliah yang benar ˗ (2,0) (7,6) (16,0) (21,7) (28,3) (14,5) (9,9)
benar menantang sehingga saya dapat
mempelajari hal ˗ hal baru.
2. Bila saya belajar dengan cara yang 4 0 9 42 105 138 108
sesuai, maka saya akan dapat belajar (1,0) (0) (2,2) (10,3) (25,9) (34,0) (26,6)
materi dalam kuliah tertentu.
3. Ketika saya menempuh ujian, saya 14 21 36 61 94 107 73
berpikir tentang berapa buruk (hasil) (3,4) (5,2) (8,9) (15,0) (23,2) (26,4) (18,0)
yang saya lakukan dibandingkan dengan
mahasiswa yang lain.
4. Saya pikir saya akan dapat menggunakan 2 5 22 96 129 111 41
apa yang saya pelajari di suatu kuliah di (0,5) (1,2) (5,4) (23,6) (31,8) (27,3) (10,1)
kuliah ˗ kuliah lain yang saya ambil.
5. Saya percaya saya akan mendapat nilai 11 29 49 108 99 65 45
yang luar biasa di semua kuliah. (2,7) (7,1) (12,1) (26,6) (24,4) (16,0) (11,1)
6. Saya yakin bahwa saya akan mengerti 14 28 65 126 90 48 35
materi yang paling sulit yang disajikan (3,4) (6,9) (16,0) (31,0) (22,2) (11,8) (8,6)
dalam bacaan ˗ bacaan untuk kuliah saya.
7. Mendapat nilai ˗ nilai yang bagus dalam 5 8 16 45 75 103 154
kuliah ˗ kuliah saya adalah hal yang (1,2) (2,0) (3,9) (11,1) (18,5) (25,4) (37,9)
paling memuaskan untuk saya sekarang
ini.
8. Ketika saya menempuh ujian, saya 2 14 31 55 115 99 90
74
memikirkan pertanyaan ˗ pertanyaan di (0,5) (3,4) (7,6) (13,5) (28,3) (24,4) (22,2)
bagian lain dari ujian yang saya tidak
bisa jawab.
9. Adalah kesalahan saya sendiri bila saya 4 3 18 60 90 122 109
tidak dapat mempelajari materi dalam (1,0) (0,7) (4,4) (14,8) (22,2) (30,0) (26,8)
kuliah.
10. Penting bagi saya untuk belajar materi 0 4 5 33 67 127 170
dalam kuliah saya. (0) (1,0) (1,2) (8,1) (16,5) (31,3) (41,9)
11. Hal yang paling penting untuk saya saat 1 6 16 36 82 131 134
ini adalah memperbaiki rata ˗ rata nilai (0,2) (1,5) (3,9) (8,9) (20,2) (32,3) (33,0)
keseluruhan saya, sehingga perhatian
utama saya adalah mendapat nilai bagus
dalam kuliah ˗ kuliah saya.
12. Saya percaya diri bahwa saya dapat 1 7 24 67 126 110 71
belajar konsep ˗ konsep dasar yang telah (0,2) (1,7) (5,9) (16,5) (31,0) (27,1) (17,5)
diajarkan dalam kuliah.
13. Bila saya bisa, saya mau mendapat nilai 3 5 15 36 71 123 153
yang lebih baik dalam kuliah ˗ kuliah (0,7) (1,2) (3,7) (8,9) (17,5) (30,3) (37,7)
saya dibandingkan dengan kebanyakan
mahasiswa yang lainnya.
14. Ketika saya menempuh ujian, saya 10 9 20 48 97 106 116
memikirkan konsekuensi kegagalan. (2,5) (2,2) (4,9) (11,8) (23,9) (26,1) (28,6)
15. Saya percaya diri bahwa saya dapat 8 31 59 115 120 42 31
mengerti materi yang paling rumit yang (2,0) (7,6) (14,5) (28,3) (29,6) (10,3) (7,6)
disajikan dosen dalam kuliah.
16. Saya lebih suka materi kuliah yang 0 14 23 77 114 84 94
membangkitkan keingintahuan saya (0) (3,4) (5,7) (19,0) (28,1) (20,7) (23,2)
walaupun sulit untuk dipelajari.
17. Saya sangat tertarik pada isi kuliah saya. 7 4 22 90 142 99 42
(1,7) (1,0) (5,4) (22,2) (35,0) (24,4) (10,3)
18. Bila saya mencoba cukup keras, maka 3 5 7 49 83 141 118
saya akan mengerti materi kuliah. (0,7) (1,2) (1,7) (12,1) (20,4) (34,7) (29,1)
19. Saya mempunyai perasaan gelisah, 4 12 20 64 88 91 127
bingung bila menempuh ujian. (1,0) (3,0) (4,9) (15,8) (21,7) (22,4) (31,3)
20. Saya percaya bahwa saya dapat 2 3 13 86 119 122 61
melakukan kerja yang luar biasa pada (0,5) (0,7) (3,2) (21,2) (29,3) (30,0) (15,0)
tugas ˗ tugas dan ujian dalam kuliah
saya.
21. Saya berharap melakukan dengan baik 1 3 6 32 63 127 174
dalam kuliah ˗ kuliah saya. (0,2) (0,7) (1,5) (7,9) (15,5) (31,3) (42,9)
22. Hal yang paling memuaskan untuk saya 0 4 7 31 92 138 134
dalam sebuah kuliah adalah mencoba (0) (1,0) (1,7) (7,6) (22,7) (34,0) (33,0)
untuk sebisa mungkin benar ˗ benar
mengerti isinya.
75
R : Ragu-ragu
dengan pentingnya belajar materi dalam kuliah yaitu sebanyak 170 mahasiswa
(41,9%).
76
Tabel 5.6.
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kategori Motivasi Belajar
(n = 406)
Analisa bivariat pada penelitian ini yaitu bertujuan untuk mengetahui hubungan
Covid˗19 pada mahasiswa S1 Reguler FIK UMJ. Berikut adalah data hasil analisa
Tabel 5.7.
Hubungan Stres Dengan Motivasi Belajar Selama Pembelajaran Online Dimasa Pandemi Covid˗19
Pada Mahasiswa S1 Reguler FIK UMJ.
(n = 406)
Motivasi Motivasi
Sedang Tinggi
Stres Ringan 14 31 45
31,1% 68,9% 100,0%
Stres Sedang 80 248 328
24,4% 75,6% 100,0% 0,131
Stres Berat 13 20 33
39,4% 60,6% 100,0%
Total 107 299 406
26,4% 73,6% 100,0%
Berdasarkan tabel silang (Cross Tabulation) diatas dari 45 mahasiswa dengan stres
mahasiswa (31,1%) memiliki motivasi sedang dalam belajar. Dari 328 mahasiswa
dengan stres sedang sebanyak 248 mahasiswa (75,6%) memiliki motivasi tinggi
Dari hasil uji statistik diperoleh nilai P Value = 0,131 (α < 0,05), sehingga H0
diterima dan Ha ditolak yang artinya tidak ada hubungan antara stres dengan
Jakarta.
BAB VI
PEMBAHASAN
rentang usia masa dewasa awal atau sebagai masa usia produktif. Hasil
penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ambarwati, dkk
tingkat stres sedang yang dalam rentang usia dewasa awal atau usia
produktif. Usia produktif atau masa dewasa awal menurut Harlock (2012)
dimulai pada usia 18-40 tahun, pada masa ini penuh dengan ketegangan
dalam memecahkan suatu masalah. Dengan hal itu usia menjadi salah satu
78
(Thapar, 2012). Sehingga
79
79
perempuan, sehingga perempuan lebih sensitif dan mudah cemas serta lebih
emosional dan panik ketika menghadapi masalah, hal ini dapat terjadi
dkk, 2017).
penyayang serta mempunyai kesabaran yang lebih tinggi dan naluri keibuan
dan sensitif dibandingkan laki-laki, hal ini disebabkan juga karena pada
penelitian ini mahasiswa jenis kelamin perempuan lebih banyak dari pada
6.1.2. Stres.
Hasil penelitian ini didukung juga oleh penelitian dari Nurmala (2020) yang
tingkat stres yang berbeda tergantung faktor penyebabnya, hal ini dapat
seperti kondisi hubungan dengan orang tua, teman dan lingkungan, ekonomi
dapat menyebabkan stres apabila tidak dapat diatasi dengan baik. Sehingga
hal ini menunjukkan bahwa kondisi stres pada mahasiswa dapat terjadi
penggunaan mekanisme koping yang kurang baik, maka dengan itu perlu
stres.
Hasil penelitian ini didukung penelitian yang dilakukan oleh (Rahma &
yang tinggi akan mencapai hasil belajar yang lebih baik dari pada
yang sudah dikuasai dan dipahami serta harapan akan cita-cita. Sedangkan
belajar yang lebih giat dan semangat. (Pintrich, 2014; Uno, 2016). Sehingga
dari penelitian ini dapat dikatakan bahwa masa pandemi Covid-19 tidak
Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara stres dengan
Muhammadiyah Jakarta.
Penelitian ini juga didukung dari hasil penelitian yang dilakukan oleh
signifikan antara stres akademik dan motivasi belajar. Serta arah hubungan
yang ditunjukkan bersifat negatif, dengan arti bahwa semakin tinggi stres
psikis yang bisa disebabkan oleh berbagai perasaan yang bersifat positif
maupun negatif terhadap suatu hal dan tingginya motivasi belajar pada
mahasiswa untuk belajar. Tentu saja dalam dunia perkuliahan terdapat stres
akan tetapi bila stres dikelola dengan baik maka akan menjadi suatu
dorongan atau motivasi untuk melakukan hal-hal positif dalam hal belajar.
peneliti lebih memprioritaskan kepada teman dekat dan teman sekelas untuk
PENUTUP
7.1. Kesimpulan
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara stres dengan Motivasi
penelitian yang telah dilakukan terhadap 406 responden, dapat disimpulkan dari
7.1.1. Univariat.
usia responden yaitu usia dewasa awal atau usia produktif (17-24 tahun),
stres sedang.
7.1.2. Bivariat.
86
87
7.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, maka peneliti ingin
dan menggunakan referensi lebih banyak lagi agar dapat berkaitan dengan
Agustina, M. T., & Kurniawan, D. A. (2020). Motivasi belajar mahasiswa di masa pandemi
Covid-19. Jurnal Psikologi Perseptual, 5(2), 120.
https://doi.org/10.24176/perseptual.v5i2.5168
Aldwin, C. (2012). Stress and coping across the lifespan. In S. Folkman (Ed.), The Oxford
Handbook of Stress, Health, and Coping: Oxford University Press.
Ambarwati, Putri Dewi., Pinilih, Sabodo & Astuti, Retna Tri. (2017). Gambaran tingkat
stress mahasiswa. Jurnal Keperawatan.Volume 5, No.1.
American Institute of Stress. (2017). What is stress?. USA: American Institute of Stress
Andiarna, F., & Kusumawati, E. (2020). Effects of online learning on student academic
stress during the Covid-19 pandemic. Jurnal Psikologi, Vol. 15 No. 2 139–150.
http://dx.doi.org/10.24014/jp.v14i2.9221.
Anwar, A.I. (2013) Motivasi dan strategi belajar mahasiswa pada collaborative learning
dan problem based learning di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hassanuddin.
M.Med.Ed. Tesis, Universitas Gadjah Mada.
Aslan, H. (2020). Nursing students ’ views on the COVID ‐ 19 pandemic and their
percieved stress levels. June. https://doi.org/10.1111/ppc.12597
Barseli, M., Ifdil, I., & Nikmarijal, N. (2017). Konsep stres akademik siswa. 5(2005), 143–
148.
Bhat RM, Sameer MK, Ganaraja B. 2011. Eustress in Education: Analysis of the perceived
stress score (PSS) and blood pressure (BP) during Examinations in Medical Students.
J. Clinical and Diagnostic Research, 5(7):331-1335.
Black, B.P. (2014). Professional nursing concepts & challenges. Elsevier: Nort Carolina
Bourion, S., Tarquinio, C., Batt, M., Tarquinio, P., Lebreuilly, R., Sorsana, C., & Legrand,
K. (2021). Stress and associated factors among French university students under the
COVID-19 lockdown : The results of the PIMS-CoV 19 study. 283(January), 108–
114. https://doi.org/10.1016/j.jad.2021.01.041
Cahyani, A., Listiana, I. D., & Larasati, S. P. D. (2020). Motivasi belajar siswa SMA pada
pembelajaran daring di masa pandemi Covid-19. IQ (Ilmu Al-Qur’an): Jurnal
Pendidikan Islam, 3(01), 123–140. https://doi.org/10.37542/iq.v3i01.57
Celik, B., Ozden, K., & Dane, S. (2020). The Effects of COVID-19 pandemic outbreak on
the household economy.
Daulay, W., & Ariadni, D. K. (2020). Panduan pembelajaran daring di masa pandemi
COVID-19. Medan: USU Press.
Djibran, M. R., Hulukati, W. 2018. Analisis tugas perkembangan mahasiswa Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo. Jurnal Bikotetik. Volume 02 Nomor 01, 73–
80.
Dong, L., & Bouey, J. (2020). Public mental health crisis during COVID-19 pandemic,
China. Emerging Infectious Diseases, 26(7), 1616–1618.
https://doi.org/10.3201/eid2607.202407.
Duncan T, Hill D. Motivated strategies for learning questionnaire (MSLQ) manual. USA:
Deacon Hill Research Associates LLC;2015.
Dwivedi, D., Kaur, N., Shukla, S., Gandhi, A., & Tripathi, S. (2020). Perception of stress
among medical undergraduate during coronavirus disease-19 pandemic on exposure
to online teaching. National Journal of Physiology, Pharmacy and Pharmacology,
10(8), 1. https://doi.org/10.5455/njppp.2020.10.05107202009052020.
Firman, F., & Rahayu, S. (2020). Pembelajaran online di tengah pandemi Covid-19.
Indonesian Journal of Educational Science (IJES), 2(2), 81–89.
https://doi.org/10.31605/ijes.v2i2.659
Fitriyani, Y., Fauzi, I., Sari M. (2020). Motivasi belajar mahasiswa pada pembelajaran
daring selama pandemi Covid-19. Jurnal Kependidikan. 6(2), 165-175.
https://doi.org/1033394/jk.v6i2.2654.
Ganesan Y, Talwar P, Norsiah F, Oon Y.B. 2018. A Study on Stress Level and Coping
Strategies among Undergraduate Students. Journal of Cognitive Science and Human
Development 3(2)
Gunadha, R., & Rahmayunita, H. (2020). Kuliah online saat Corona picu ketimpangan
akses bagi mahasiswa miskin. https://www.suara.com/news/
2020/04/16/130712/kuliah-online-saatcorona-picu-ketimpangan-akses-
bagimahasiswa-miskin.
Hamalik, Oemar. 2013. Proses belajar mengajar. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Hary, Z. A. P. (2017). Hubungan antara kelekatan terhadap ibu dengan tingkat stres pada
mahasiswa perantau. Skripsi, 1–136.
https://repository.usd.ac.id/8332/1/121414071_full.pdf
Hartaji, D. A. (2012). Motivasi berprestasi pada mahasiswa yang berkuliah dengan jurusan
pilihan orangtua. Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma. (tidak diterbitkan).
Hastono, S. P. (2016). Analisis data pada bidang kesehatan (1st ed.). Raja Grafindo
Persada.
Husmiati, H. (2018). Stres kerja dari perspektif teori sistem-ekologi. Sosio Informa, 4(3),
581–588. https://doi.org/10.33007/inf.v4i3.1591.
Hsieh, Y, H., Hsu, Y, Y. (2020). Nursing education strategies during the Covid˗19
epidemic. Hu li za zhi The Journal of Nursing 67(3):96˗101.
Http://diktis.kemenag.go.id/prodi/dokumen/UU-Nomor-12-Tahun-2012-ttg-Pendidikan-
Tinggi.pdf.
Http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK_No__26_Th_219_ttg_Peraturan_
Pelaksanaan_UU_Nomor_38_Tahun_2014_tentang_Keperawatan.pdf.
Http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/stress/apakah-stres-itu
Https://www.psychology.org.au/for-the-public/Psychology-Topics/Stress.
Https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019
Kementerian dan Pendidikan RI. (2020). Pembelajaran secara daring dan bekerja dari
rumah untuk mencegah penyebaran Covid-19, https:// www.kemdikbud.go.id/
Kountul, Y. P., Kolibu, F. K., & Korompis, G. E.C. (2018). Hubungan Jenis Kelamin dan
Pengaruh Teman Sebaya dengan Tingkat Stres Mahasiswa Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kesmas.
Kupriyanov, R. (2014). The eustress concept: problems and outlooks. World Journal of
Medical Sciences, 11, 179–185. https://doi.org/10.5829/idosi. wjms.2014.11.2.8433.
Legiran, M. (2015). Faktor risiko stres dan perbedaannya pada mahasiswa berbagai
angkatan di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang.
Lee, J. X., Hathim, A., Azman, A., Ng, J. Y., & Shareela, N. A. (2020). Reflection of
connetvism in medical Edication learning motion during COVID-19. MedRxiv
Preprint. https://doi.org/https://doi.org/10.1101/ 2020.07.07.20147918
Lisiswanti, R., Sanusi, R., Prihatiningsih, T. S., Kedokteran, F., Lampung, U., Kedokteran,
F., & Gadjah, U. (2015). Hubungan motivasi dan hasil belajar mahasiswa kedokteran.
Jurnal Pendidikan Kedokteran Indonesia; The Indonesian Journal of Medical
Education, 4(1), 1–6. https://doi.org/10.22146/jpki.25259
Mustofa, M. I., Chodzirin, M., Sayekti, L., & Fauzan, R. (2019). Formulasi model
perkuliahan daring sebagai upaya menekan disparitas kualitas perguruan tinggi.
Walisongo Journal of Information Technology, 1(2), 151.
https://doi.org/10.21580/wjit.2019.1.2.4067.
Moawad, R. A. (2020). Online learning during the COVID- 19 pandemic and academic
stress in University Students. Revista Romaneasca Pentru Educatie
Multidimensionala, 12(1Sup2), 100–107. https://doi.org/10.18662/rrem/12.1sup2/252
Moore, J. L., Dickson-Deane, C., & Galyen, K. (2011). E-Learning, online learning, and
distance learning environments: Are they the same? internet and higher education.
https://doi.org/10.1016/j.iheduc.2010 .10.001
Morgan, H. (2020). Best practices for implementing remote learning during a Pandemic.
The Clearing House: A Journal of Educational Strategies, Issues and Ideas, 93(3),
134–140.
Nasir, Abdul, A. M. (2011). Dasar-dasar keperawatan jiwa : pengantar dan teori. Salemba
Medika.
Nasrani, Lusia dkk. “Perbedaan Tingkat Stres antara Laki-laki dan Perempuan pada
Peserta Yoga di Kota Denpasar”. Jurnal Fisiologi. Fakultas Kedokteran. Universitas
Udayana, 2015.
Novitasari, I. Kurniawan, TS, Kanita WM. (2020). Gambaran tingkat stress mahasiswa
Profesi Ners Universitas Kusuma Husada Surakarta Selama Study From Home (Sfh)
Di Masa Pandemi Covid-19. Universitas Kusuma Husada Surakarta 2020.
Nurmala, MD et al. Tingkat stres mahasiswa dalam pembelajaran online pada masa
pandemi Covid-19. Jurnal Penelitian Bimbingan dan Konseling Vol 5 (2). 5(2), 13–
23.
Nursalam. (2017). Metodologi penelitian ilmu keperawatan : Pendekatan praktis (4th ed.).
Salemba Medika.
Pamungkas, Rian Adi, A. M. U. (2017). Metodologi riset keperawatan. CV. Trans Info
Media.
Pintrich, P.R.& De Groot, E.V. (1990). Motivational and self-regulated leraning componet
of classroom academic performance. Journal of Education Psychology, 82(1), 33-40.
http://www.icmeganisers.dk/tsg20/leiss.pdf.
Prawira, AP. (2012). Psikologi pendidikan dalam perspektif baru. Yogjakarta: ArRuzz
Media, hal.319.
Rahim dan Irwansyah. 2021. Diferensiasi peran perawat laki-laki dan perempuan di RSUD
Haji Kota Makasar. Universitas Negeri Makasar.
Rahma dan Sarafati, N. 2021. Dampak pembelajaran daring terhadap motivasi belajar
mahasiswa selama pandemic Covid-19. Genta Mulia. 12 (1), 113-118.
Rahmawati, tutik dan Daryanto. 2015. Teori belajar dan proses pembelajaran yang
mendidik. Yogyakarta: Penerbit gava Media.
Rasmun. (2014). Stres, koping dan adaptasi teori dan pohon masalah keperawatan.
Edisi2. Jakarta : Rineka Cipta.
Rice, V. H. (Ed.). (2011). Theories of stress and its relationship to health. In Rice, H. V.
(Eds.), Handbook of stress, coping, and health: Implications for nursing research,
theory, and practice. USA: Sage Publication, Inc.
Robbins, Stephen P. & Judge, Timothy A. 2015. Perilaku organisasi. Jakarta: Salemba
Empat.
Rosyid, Moh Zaiful, Mustajab, Aminol. 2019. Prestasi belajar. Malang: CV Literasi
Nusantara Abadi.
Rusnawati, dkk,. 2012. Relasi gender dalam tugas-tugas keperawatan di Rumah Sakit Puri
Husada Sleman Yogyakarta. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta.
Santoso, A., Ardi, W. R., Prasetya, R. L., & Dwidiyanti, M. (2020). Tingkat depresi
mahasiswa keperawatan di tengah wabah COVID-19. 3(1), 1–8.
Schunk, D. H., Pintrich, P. R., & Meece, J. L. (2012). Motivasi dalam pendidikan: teori
penelitian dan aplikasi, edisi ketiga. Jakarta: PT. Indeks.
Simanhuruk, Lidia, dkk. 2019. Elearning: implementasi, strategi, dan inovasinya. Yayasan
Kita Menulis.
Simbolon, I. 2015. Reaksi stres akademis mahasiswa keperawatan dengan sistem belajar
blok di fakultas keperawatan x bandung. Jurnal Skolastik Keperawatan, 1(01).
Sujadi, E. 2021. Stres akademik dan motivasi belajar mahasiswa mengikuti pembelajaran
daring selama Pandemi Covid-19. Educational Guidance and Counseling
Development Jounal, 4(1), 29-41.
Sumarna, Umar., Sumarni, Nina & Rosidin, Udin. (2018). Bahaya kerja serta faktor-faktor
yang mempengaruhinya. Yogyakarta : CV Budi Utama
Thapar, A., Collishaw, S., Pine, DS., & Thapar AK. (2012). Depression in Adolescence,
Child & Adolescent Psychiatry Section. Departement of Psychological Medicine and
Neurology.
Uno & Hamzah, B. (2015). Teori motivasi & pengukurannya. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Whiting, S. B., Wass, S. V, Green, S., & Thomas, M. S. C. (2021). Stress and Learning in
Pupils: Neuroscience Evidence and its Relevance for Teachers. Mind, Brain, and
Education, n/a(n/a).https://doi.org/https://doi.org/10.1111/mbe.12282
Adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan antara stres dengan
motivasi belajar Saudara/i dalam proses pembelajaran online. Manfaat dari penelitian ini
yaitu untuk sebagai bahan masukan terhadap upaya dalam meningkatkan motivasi serta
mengurangi stres pada mahasiswa. Penelitian ini tidak akan menimbulkan akibat yang
merugikan ataupun membahayakan bagi responden. Untuk itu, saya mohon kesediaannya
untuk menjadi responden dalam penelitian ini dan saya akan menjamin segala kerahasiaan
Saudara/i. Jika bersedia menjadi responden, mohon untuk menandatangani lembar
persetujuan yang telah disediakan.
Demikian surat permohonan ini saya buat, atas partisipasi dan perhatiannya saya
ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Nevyatussolihat
NPM. 2017720212
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Setelah mendapatkan penjelasan dan mengerti tujuan penelitian dengan judul “Hubungan
Stres Dengan Motivasi Belajar Selama Pembelajaran Online Di Masa Pandemi
Covid˗19 Pada Mahasiswa S1 Reguler Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas
Muhammadiyah Jakarta”.
Bahwa saya diminta untuk berperan serta dalam penelitian yang niatnya akan diminta
untuk mengisi kuesioner yang akan di bagikan oleh peneliti. Sebelumnya saya sudah
diberikan penjelasan mengenai maksud dan tujuan penelitian ini dan saya mengerti bahwa
peneliti akan menjaga kerahasiaan diri saya. Bila saya merasa tidak nyaman, maka saya
berhak untuk mengundurkan diri.
Demikian secara sadar, sukarela dan tidak ada unsur paksaan dari siapa pun, saya bersedia
berperan serta dalam penelitian ini dan bersedia menandatangani lembar persetujuan.
( )
Lampiran 4
KUESIONER A (DEMOGRAFI RESPONDEN)
Inisial Nama :
Usia :
Jenis Kelamin :
Semester : 2/4/6/8 *Pilih salah Satu
Lampiran 5
KUESIONER B
PERCEIVED STRESS SCALE (PSS˗10)
Petunjuk Pengisian :
b. Kepada mahasiswa Program S1 Reguler Keperawatan Universitas Muhammadiyah
Jakarta.
c. Angket ini hanya dipergunakan untuk keperluan ilmiah.
d. Isilah jawaban dengan sesuai, peneliti akan menjamin kerahasiaan dari semua jawaban
yang Anda isi.
e. Kerjakan setiap nomor dan mohon jangan sampai ada yang terlewati.
Kuesioner ini adalah menanyakan tentang perasaan dan pikiran Saudara/i selama sebulan
terakhir. Terdapat lima pilihan jawaban yang disediakan untuk setiap pernyataan, yaitu:
0 = Tidak pernah
1 = Hampir tidak pernah (1˗2 kali)
2 = Kadang ˗ kadang (3˗4 kali)
3 = Sering (5˗6 kali)
4 = Sangat sering (lebih dari 6 kali)
Selanjutnya, Saudara/i diminta untuk menjawab pertanyaan di bawah dengan cara
mencentang () pada salah satu pilihan jawaban yang paling sesuai dengan perasaan dan
pikiran Saudara/i selama satu bulan terakhir.
No. Pertanyaan Tidak Hampir Kadang ˗ Sering Sangat
(1˗2 6 kali)
kali)
1. Selama sebulan terakhir, seberapa
dalam kehidupan?
3. Selama sebulan terakhir, berapa kali
pribadi?
5. Selama sebulan terakhir, seberapa
Anda?
6. Selama sebulan terakhir, seberapa
dikerjakan?
7. Selama sebulan terakhir, seberapa
Anda?
8. Selama sebulan terakhir, seberapa
kendalikan?
10. Selama sebulan terakhir, seberapa
KUESIONER C
Petunjuk Pengisian :
Jakarta.
c. Isilah jawaban dengan sesuai, peneliti akan menjamin kerahasiaan dari semua jawaban
d. Kerjakan setiap nomor dan mohon jangan sampai ada yang terlewati.
Kuesioner ini adalah menanyakan tentang perasaan dan pikiran Saudara/i selama belajar
dalam pembelajaran online. Terdapat tujuh pilihan jawaban yang disediakan untuk setiap
pernyataan, yaitu:
pikiran Saudara/i.
ST TS KS R CS S SS
S
1. Di dalam kelas seperti ini, saya lebih menyukai 1 2 3 4 5 6 7
tertentu.
3. Ketika saya menempuh ujian, saya berpikir tentang 1 2 3 4 5 6 7
kuliah saya.
11. Hal yang paling penting untuk saya saat ini adalah 1 2 3 4 5 6 7
konsekuensi kegagalan.
15. Saya percaya diri bahwa saya dapat mengerti 1 2 3 4 5 6 7
dalam kuliah.
16. Saya lebih suka materi kuliah yang 1 2 3 4 5 6 7
untuk dipelajari.
17. Saya sangat tertarik pada isi kuliah saya. 1 2 3 4 5 6 7
18. Bila saya mencoba cukup keras, maka saya akan 1 2 3 4 5 6 7
menempuh ujian.
20. Saya percaya bahwa saya dapat melakukan kerja 1 2 3 4 5 6 7
kuliah saya.
21. Saya berharap melakukan dengan baik dalam 1 2 3 4 5 6 7
saya.
27. Mengerti bahan pelajaran kuliah sangat penting 1 2 3 4 5 6 7
untuk saya.
28. Saya merasa jantung saya berdetak lebih cepat bila 1 2 3 4 5 6 7
lainnya.
31. Mempertimbangkan kesulitan kuliah, dosen, dan 1 2 3 4 5 6 7
A. Uji Normalitas
1. Stres
Descriptives
2. Motivasi Belajar
Descriptives
Jenis Kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Laki ˗ laki 44 10,8 10,8 10,8
Perempuan 362 89,2 89,2 100,0
Total 406 100,0 100,0
Stres
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Stres Ringan 45 11,1 11,1 11,1
Stres Sedang 328 80,8 80,8 91,9
Stres Berat 33 8,1 8,1 100,0
Total 406 100,0 100,0
5. Distribusi Frekuensi Hasil Motivasi Belajar
Motivasi
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Motivasi Sedang 107 26,4 26,4 26,4
Motivasi Tinggi 299 73,6 73,6 100,0
Total 406 100,0 100,0
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2-
Value df sided)
Pearson Chi-Square 4,067a 2 ,131
Likelihood Ratio 3,826 2 ,148
Linear-by-Linear
,310 1 ,578
Association
N of Valid Cases 406
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected
count is 8,70.
Variables in the Equation
95% C.I.for EXP(B)
B S.E. Wald df Sig. Exp(B) Lower Upper
Step TotalPSSkat 3,974 2 ,137
1a TotalPSSkat(1) ,336 ,347 ,942 1 ,332 1,400 ,710 2,762
TotalPSSkat(2) -,364 ,480 ,575 1 ,448 ,695 ,271 1,781
Constant
,795 ,322 6,094 1 ,014 2,214
LEMBAR KONSULTASI
NPM : 2017720212
Pembimbing
22-02-2021 Pengarahan dan pengajuan topik penelitian
24-02-2021 PICO, keyword, cara mencari artikel penelitian
resume artikel
03-03-2021 Membahas resume artikel dan judul penelitian untuk
- Latar Belakang
- Rumusan Masalah
- Tujuan
- Manfaat
keperawatan?
17-03-2021 Koreksi BAB 1 (Penulisan kutipan referensi, susunan
per paragraf, analisa setiap data yang ada, seperti arti
sudah dibuat)
31-03-2021 Membahas BAB 3 (Kerangka konsep variabel tunggal
dengan variabel)
21-04-2021 Membahas BAB 4 (Penggunaan desain penelitian,
penjelasan hasil)
16-07-2021 Membahas BAB 6 (Pembahasan per variabel dengan