Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT


TERHADAP PENDIDIKAN

DISUSUN OLEH :

WANDA RAMADHAN ADRI

KELAS : XII MIA 3

MAPEL : SOSIOLOGI

SMA NEGERI 1 KEPENUHAN


T.A. 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kepada Allah Swt, Tuhan Yang Maha Esa.
Karena berkat limpahan rahmat dan hidayah-Nya penyusun dapat menyelesaikan
makalah “Perubahan Sosial Masyarakat terhadap Pendidikan” ini dengan baik.
Makalah ini dibuat bertujuan untuk memenuhi tugas mata pelajaran Sosiologi.
Makalah tentang ini telah dibuat dengan semaksimal mungkin oleh penyusun
dan pihak pihak yang telah membantu. Untuk itu penyusun mengucapkan terimakasih
kepada pihak-pihak yang telah membantu terselesaikannya makalah ini.
Namun, terlepas dari semua itu, penyusun menyadari masih terdapat
kesalahan didalam pembuatan makalah ini. Untuk itu, dengan sangat terbuka
penyusun menerima kritik dan saran yang membangun agar kedepannya penyusun
dapat membuat makalah yang lebih baik.
Akhirnya penyusun mengharapkan agar makalah ini dapat bermanfaat untuk
menambah wawasan dan menginspirasi pembaca.

                                                                         Kota Tengah, Agustus 2021

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Pendidikan ada dan hidup di dalam masyarakat, maka keduanya memiliki
hubungan ketergantungan yang erat. Pendidikan mengabdi kepada masyarakat
dan masyarakat menjadi semakin berkembang dan maju melalui pendidikan.
Pendidikan adalah sebuah proses pematangan dan pendewasaan masyarakat.
Maka lembaga-lembaga pendidikan harus memahami perannya tidak sekadar
menjual jasa tetapi memiliki tugas mendasar memformat Sumber Daya Manusia
(SDM) yang unggul.
           Masyarakat ternyata tidak statis, tetapi dinamis, bahkan sangat
dinamis.Pada masa sekarang ini masyarakat mengalami perubahan sosial yang
sangat pesat.Isu postmodernisasi dan globalisasi sebenarnya ingin merangkum
pemahaman suatu perubahan yang sangat cepat dan dahsyat. Modernisasi
adalah proses perubahan masyarakat dan kebudayaannya dari hal-hal yang
bersifat tradisional menuju modern. Globalisasi pada hakikatnya merupakan
suatu kondisi meluasnya budaya yang seragam bagi seluruh masyarakat di
dunia.Globaliasi muncul sebagai akibat adanya arus informasi dan komunikasi
yang begitu cepat. Sebagai akibatnya, masyarakat dunia menjadi satu lingkungan
yang seolah-olah saling berdekatan dan menjadi satu sistem pergaulan dan
budaya yang sama.
Senge (1990) dalam Maliki (2010:276), perubahan merupakan sesuatu
yang tidak bisa dielakkan, karena ia melekat, lahir dalam proses pengembangan
masyarakat. Kebutuhan untuk bisa survive dalam ketidakpastian dan perubahan
menjadi tuntutan masa kini. Perubahan terjadi begitu cepat dan luas, termasuk
mengubah dasar-dasar asumsi dan paradigma memandang perubahan.
Perubahan yang terjadi di masyarakat tentunya sangat berpengaruh pada dunia
pendidikan.Masalah-masalah sosial yang muncul di tengah masyarakat juga
dialami dunia pendidikan.
1
Sosiologi pendidikan memainkan perannya untuk ikut memformat
pendidikan yang mampu berkiprah secara kontekstual.  Sistem, muatan, proses
dan 
2
arah pendidikan perlu ditata ulang dan diatur secara khusus sehingga
mampu menjawab sekaligus bermain di arena perubahan sosial tersebut.

B.     Rumusan Masalah
a.       Apa yang di maksud dengan pendidikan?
b.      Apa yang dimaksud dengan perubahan sosial ?
c.       Apa saja teori mengenai perubahan sosial ?
d.      Apa saja ciri ciri perubahan sosial ?
e.       Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan sosial ?
f.       Bagaimana jenis perubahan sosial ?
g.      Bagaimana peran pendidikan sebagai sosial kontrol dan pembaruan
masyarakat?
C.    Tujuan Masalah
a.       Untuk mengetahui maksud dari pendidikan.
b.      Untuk mengetahui mengenai perubahan sosial.
c.       Untuk mengetahui teori mengenai perubahan sosial.
d.      Untuk mengetahui ciri ciri perubahan sosial.
e.       Untuk mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi perubahan sosial.
f.       Untuk mengetahui jenis perubahan sosial.
g.      Untuk mengetahui peran pendidikan sebagai sosial kontrol dan pembaruan
masyarakat.
D.    Sistematika Penulisan
Makalah ini disusun dengan sistematika
Pada bab I, berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan
dan sistematika penulisan.
Pada bab II, berisi tentang definisi dari pendidikan dan perubahan sosial, teori
perubahan sosial, ciri-ciri perubahan sosial, faktor yang mempengaruhinya, jenis
perubahan sosial dan peran pendidikan sebagai kontrol sosial dan pembaruan
masyarakat.
Pada bab III berisi kesimpulan dan saran untuk makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif dapat
mengembangkan potensi diri untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat dan bangsa. Adapun pengertian pendidikan
menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut:
1.   Menurut Soekidjo Notoatmodjo.
Penddikan secara umum adalah segala upaya yang direncanakan untuk
mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok atau masyarakat sehingga
mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan.
2.   John Stuart Mill
Menurutnya pendidikan itu meliputi segala sesuatu yang dikerjakan oleh
seseorang untuk dirinya atau yang dikerjakan oleh orang lain untuk dia.
3.   John Dewey
Pendidikan adalah suatu proses pembaruan makna pengalaman yang akan
terjadi di dalam pergaulan biasa atau pergaulan orang dewasa dengan orang
muda yang melibatkan pengawasan dan perkembangan dari orang yang belum
dewasa dan kelompok dimana dia hidup.
4.   Thompson
Pendidikan adalah pengaruh lingkungan terhadap individu untuk menghasilkan
perubahan-perubahan yang tetap dalam kebiasaan prilaku, pikiran dan sifatnya.
5.   Plato
Pendidikan ialah membantu perkembangan masing-masing dari jasmani dan
akal dengan sesuatu yang mungkin tercapainya kesempurnaan.
            Dengan demikian, esensi pendidikan (usaha sadar) mengandung makna
suatu proses transaksional yang intensional, terjadi di lingkungan ( social
budaya) 
berstruktur yang disebut sekolah atau sejenisnya. Pendidikan sebagai salah satu
bagian penting dari proses pembangunan nasional merupakan salah satu
sumber penentu dalam pertumbuhan ekonomi suatu Negara. 

B.    Pengertian Perubahan Sosial


Menurut Para Ahli
a.       Samuel Koenig : Perubahan sosial menunjukkan pada modifikasi yang terjadi
pada pola kehidupan manusia. Modifikasi tersebut terjadi akibat pengaruh
intern dan ekstern.
b.      Selo Soemardjan : Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi pada
lembaga-lembaga kemasyarakatan. Perubahan tersebut mempengauhi sistem
sosial, termasuk nilai-nilai, sikap dan pola perilaku di antara kelompok-
kelompok masyarakat.
c.       William F. Ogburn : perubahan sosial terjadi ketika unsur materiel memberi
pengaruh pada unsur imateriel.
d.      Kingsley Davis : Perubahan sosial terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat.
Struktur sosial mencakup lembaga sosial, kelompok sosial, norma-norma sosial,
dan stratifikasi sosial. Tiap-tiap struktur memiliki fungsi dalam masyarakat.
e.       Mac lver : Perubahan sosial dikatakan sebagai perubahan yang terjadi dalam
hubungan sosial dan keseimbangan dalam hubungan sosial. Hubungan antara
anggota masyarakat dapat menimbulkan kerja sama ataupun perselisihan yang
menunjukkan keseimbangan dalam hubungan sosial.
f.       John Lewis Gillin dan John Philip Gilin : Perubahan sosial merupakan variasi dari
cara-cara hidup yang telah diterima dan dijalankan oleh masyarakat.
Pengertian secara umum, Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi
secara terus menerus yang mencakup sistem sosial (pola pikir, pola perilaku,
nilai) dan struktur sosial (lembaga sosial, kelompok, norma) didalam
masyarakat.

C.    Teori Perubahan Sosial


1.       Teori Evolusi adalah teori perubahan sosial yang terjadi secara bertahap /
berurutan dalam waktu yang cukup lama.
Menurut Auguste Comte, hukum tiga tahap yang dialami oleh manusia /
masyarakat secara revolusioner :
1. Tahap teologis, pemikiran manusia bahwa semua benda didunia mempunyai
jiwa karena kekuatan gaib yang berada diluar kemampuan manusia.
2. Tahap metafisik, tahap transisi teologis menuju positivis.
3. Tahap positivis, kepercayaan terhadap data empiris sebagai sumber
pengetahuan terakhir dalam segala bidang.
2.       Teori Neoevolusi adalah teori bantahan dari evolusi, karena teori ini membahas
bahwa perubahan sosial terjadi tidak secara bertahap tapi secara acak.
3.       Teori Revolusi adalah teori perubahan sosial yang terjadi didalam masyarakat
secara cepat, perubahan ini bisa menyebabkan suatu perpecahan / konflik.
4.       Teori Sistem adalah teori perubahan sosial yang dibagi menjadi 3 bagian yaitu :
- makro, membahas dunia secara keseluruhan.
- meso, hanya membahas tiap-tiap negara sendiri.
- mikro, membahas tingkatan yang lebih rendah dari meso.
5.       Teori Modernitas adalah teori perubahan sosial yang membahas masyarakat
moderen, didalam masyarakat moderen akan ada penemuan-penemuan, lalu
penemuan tersebut bisa menyebabkan proses industrialisasi yang orang-
orangnya bersifat kapitalis (orang yang kuat akan semakin kuat, orang yang
lemah akan semakin lemah).
6.       Teori Post Modern / Neomodernisasi adalah teori yang membahas tentang
kejenuhan masyarakat moderen, mereka jenuh karena orang-orangnya memiliki
sifat egois / individualisme / kapitalisme.

D.    Ciri-Ciri Perubahan Sosial


Berikut ini adalah ciri-ciri dari perubahan social, yaitu:
a.       Tidak ada masyarakat yang berhenti berkembang (dinamis), artinya masyarakat
itu selalu berkembang dan berubah.
b.      Perubahan pada satu lembaga akan menyebabkan perubahan pada lembaga
lainnya. Hal ini disebabkan oleh lembaga-lembaga sosial bersifat interdependen
akan saling memengaruhi sehingga sulit sekali untuk mengisolir perubahan pada
lembaga-lembaga sosial tertentu, proses yang dimulai dari proses selanjutnya
merupakan suatu mata rantai.
c.       Perubahan yang cepat (revolusi) dapat menyebabkan disorganisasi dalam
 kelompok dan bersifat sementara karena berada dalam proses penyesuaian
diri. Disorganisasi tersebut akan diikuti oleh reorganisasi yang mencakup
pemantapan dari kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang baru.
d.      Perubahan sosial tidak hanya mencakup materiel / spiritualnya saja  tapi
mencakup keduanya karena memiliki hubungan timbal balik.
e.   Secara tipologis, perubahan social dapat dikategorikan dalam beberapa bentuk,
yaitu sebagai berikut:
         Proses sosial, yaitu pergantian beragam pengahargaan, fasilitas, dan anggota
dari suatu struktur. 
         Segmentasi atau pembagian, yaitu pemekaran unit-unit struktural yang tidak
terlalu berbeda dengan unit-unit yang telah ada.
         Perubahan struktur, yaitu timbulnya peran dan organisasi yang baru.
         Perubahan struktur kelompok, yaitu pergantian komposisi kelompok, tingkat
kesadaran kelompok, dan hubungan antarkelompok dalam masyarakat.

E.     Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perubahan Sosial


1.  Faktor umum yang mempengaruhi perubahan sosial
a)      Faktor Internal adalah faktor yang berasal dari masyarakat itu sendiri.
Faktor internal penyebab perubahan sosial :
1. Penemuan Baru
Didalam penemuan baru terdapat :
-          Discovery : penemuan yang benar-benar baru dan belum pernah
ada sebelumnya.
-          Inovasi : penyempurnaan dari discovery.
-          Invention : penemuan baru yang sudah diakui dan digunakan
 oleh masyarakat luas.

Penemuan baru didalam masyarakat didorong oleh bebrapa faktor yaitu:


a.    Kesadaran individu / masyarakat berkaitan dengan keterbatasan fungsi nilai
kebudayaan materiel, dan imateriel.
b.   Kualitas sumberdaya manusia / ahli untuk mengolah sumberdaya alam dan
teknologi.
c.       Muncul rangsangan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja dalam
masyarakat.
2.   Dinamika Penduduk / Perubahan Sosial
Dinamika penduduk berkaitan dengan pertambahan / penurunan jumlah
penduduk yang dipengaruhi oleh kematian (mortalitas), kelahiran (fertilitas),
perpindahan (migrasi).
3.   Konflik Sosial
Konflik sosial mengakibatkan perubahan sosial. Konflik sosial selalu terjadi
dalam kehidupan masyarakat terutama masyarakat multikultural. Banyak
penyebab konflik dalam masyarakat, misalnya perbedaan kepentingan, pola
pikir, individu, dan pandangan politik.
4.      Pemberontakan
8
Pemberontakan dapat menyebabkan perubahan besar dalam masyarakat,
misalnya Revolusi industri di inggris.

b)      Faktor Eksternal adalah faktor yang berasal dari luar masyarakat.


Faktor eksternal penyebab perubahan sosial :
1.      Pegaruh Kebudayaan Masyarakat Lain Pertemuan dua kebudayaan atau lebih
yang memiliki perbedaan latar belakang budaya dapat menyebabkan perubahan
sosial budaya. Perubahan tersebut dapat terbentuk melalui proses asimilasi
(penggabungan bebrapa budaya menjadi budaya baru), atau akulturasi
(penggabungan beberapa budaya tanpa menghilangkan budaya aslinya).
-          Apabila pengaruh kebudayaan bersifat damai dan tanpa paksaan disebut
penetration passifique. Hasil dari pengaruh tersebut dinamakan demonstration
effect.
-          Apabila kebudayaan masuk dengan paksaan dinamakan penetration violent.
-          Apabila hubungan antar kebudayaan saling menolak karena kedudukan yang
seimbang disebut cultural animosity.
2.      Peperangan
Peperangan yang muncul antar kelompok / antar negara dapat mengakibatkan
perubahan sosial, karena pihak yang menang dalam peperangan memiliki
keleluasaan untuk menguasai pihak yang kalah.
3.      Bencana Alam
Dapat menyebabkan masyarakat disuatu wilayah harus berpindah tempat
tinggal sehingga mengakibatkan perubahan sistem hidup dan perubahan
struktural.

2.    Faktor pendorong perubahan sosial


a)      Kontak dengan kebudayaan lain
Kontak budaya yang mengarah pada interaksi memberi dampak positif, yaitu
mengurangi prasangka negatif terhadap kebudayaan lain dan mencegah konflik
sosial.
b)     Sistem pendidikan yang maju
Pendidikan penting bagi masyarakat karena dapat membuka pikiran dan
wawasan untuk melakukan perubahan sosial kearah kemajuan.
c)      Sikap menghargai hasil karya
Penghargaan dapat memberi semangat untuk berinovasi.
d)     Keinginan untuk maju
Perubahan terjadi karena adanya keinginan, pengharapan. Dorongan dalam diri
sendiri untuk memperbaiki keadaan merupakn salah satu faktor pendorong
perubahan sosial.
e)      Sistem lapisan terbuka masyarakat
Sistem lapisan sosial terbuka memberi kesempatan setiap orang yang
berkompeten untuk melakukan perubahan status sosial dalam hibupnya.
f)       Peduduk yang heterogen
Penduduk heterogen memiliki kesempatan lebih besar untuk melakukan kontah
budaya dengan masyarakat lain.
g)      Ketidakpuasan masyarakat terhadap berbagai bidang kehidupan

h)      Orientasi pada masa depan


Masyarakat yang berorientasi pada masa depan selalu mengedepankan sikap
terbuka untuk menerima dan menyesuaikan nilai sosial berdasarkan
perkembangan budaya global.

3.      Faktor penghambat perubahan sosial


a.       Kontak sosial dengan masyarakat lain yang kurangMasyarakat yang tinggal
didaerah terpencil sering mengalami keterbatasan akses jangkauan publik
seperti sarana transportasi dan komunikasi.
b.      Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat
Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat dapat dipengaruhi oleh, sikap
hidup masyarakat yang tidak ingin berkembang, keterbatasan ekonomi untuk
menempuh pendidikan yang lebih baik, akses pendidikan yang tidak merata.
c.       Sikap masyarakat tradisional Masyarakat yang masih memegang teguh adat
istiadat, mereka dipimpin oleh kepala adat yang memberi batasan-batasan
tertentu agar nilai-nilai adat tetap terjaga. Hal ini mengakibatkan masyarakat
sulit berubah menuju kehidupan yang lebih moderen.
d.      Keinginan yang tertanam kuatOrang yang memiliki kedudukan tinggi memiliki
keinginan untuk mempertahankan kedudukan tersebut. Sikap tersebut
dipengaruhi keinginan untuk tetap memperoleh fasilitas yang  disediakan
organisasi kerja. Hal tersebut dapat menghambat perubahan status masyarakat
yang memiliki kedudukan lebih rendah untuk masuk pada kedudukan yang lebih
tinggi.
e.       Perasaan takut terjadi kegoyahan pada kebudayaan sendiri
Masyarakat yang memiliki tingkat pengetahuan rendah  sering mengalami
ketakutan ketika ada hal baru yang masuk dalam kebudayaannya. Ketakutan
tersebut disebabkan kekhawatiran terjadinya keguncangan pada kebudayaan
yang dianggap sudah mapan dan berkembang dengan baik.
f.       Stereotip terhadap nilai budaya
Perasangka buruk / stereotip berkembang karena masyarakat selalu memberi
penilaian negatif terhadap budaya baru yang masuk.
      
Adat kebiasaan yang tertanam kuatAdat kebiasaan yang tertanam kuat
menyebabkan perubahan sosial sulit terwujud karena mendorong pola pikir
masyarakat bertahan pada konsep hidup konservatif.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1.   Pendidikan (usaha sadar) mengandung makna suatu proses transaksional yang
intensional, terjadi di lingkungan ( social budaya) berstruktur yang disebut
sekolah atau sejenisnya. Pendidikan sebagai salah satu bagian penting dari
proses pembangunan nasional merupakan salah satu sumber penentu dalam
pertumbuhan ekonomi suatu Negara. 
2.   Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi secara terus menerus yang
mencakup sistem sosial (pola pikir, pola perilaku, nilai) dan struktur sosial
(lembaga sosial, kelompok, norma) didalam masyarakat.
3.   Sekolah berperan sebagai lembaga yang membantu lingkungan keluarga, maka
sekolah bertugas mendidik dan mengajar serta memperbaiki dan memperluas
tingkah laku peserta didik yang dibawa keluarganya. Disamping itu sekolah
bertugas melayani kepentingan bangsa seperti yang ditetapkan oleh pemerintah
karena pemerintah mengatur segala sesuatu yang berhubungan dan
menyangkut kepentingan bangsa dan rakyat, seperti penyelenggaraan sekolah.
Agen sosialisasi berikut dalam masyarakat yang telah mengenalnya adalah
system pendidikan formal. Pendidikan formal mempersiapkan individu untuk
penguasaan peran-peran baru di kemudian hari, dikala seseorang tidak
tergantung lagi kepada orang tuanya. 
4.   Agen pembaharu dalam inovasi pendidikan adalah sekelompok orang yang
mempelopori, menggerakkan, dan menyebarluaskan proses perubahan
pendidikan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Guru menjadi faktor utama
dalam proses inovasi karena merekalah yang berperan penting dalam
menyebarluaskan gagasan perubahan yang terkait dengan kurikulum dan
pembelajaran kepada siswa. Kepala sekolah berperan dalam mempengaruhi,
menggerakkan dan mengkoordinir proses inovasi pendidikan di sekolahnya.
Pengawas pendidikan berperan dalam menstimulasi guru untuk melaksanakan 
proses inovasi, sedangkan dinas pendidikan berperan dalam hal keputusan
inisiasi atau mobilisasi, implementasi, dan institusionalisasi.
B. Saran
         Berdasarkan materi tersebut diharapkan kita sebagai calon guru khususnya
harus bisa menyiapkan berbagai tantangan untuk menciptakan generasi bangsa
yang kompeten. Kita sebagai guru harus menjadi agent of change dalam
mendidik dan memberikan wawasan terhadap generasi berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Adiwikarta, S., (1988), Sosiologi Pendidikan: Isyu dan Hipotesis tentang


Hubungan Pendidikan dengan Masyarakat, Proyek Pengembangan Lembaga
Pendidikan

Iis Amlia. (2014).  Hub. Konsep Perubahan Sosial. [Online]. Tersedia: Diakses 18


Februari 2015.

Elfiyania.
(2012).AgenPembaharu.https://keindahanmatematika.wordpress.com/2014/0
1/27/agen-pembaharu/ [Online}. Tersedia Diakses 18 Februari 2014

Nasution, 2004. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. PT. Bumi
Aksara, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai