Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
(BAGIAN 2)
TM 14
KRISTYANA DANANTI
POKOK BAHASAN
1. Analisis keuntungan maksimum
2. Penerimaan pajak maksimum
3. Efek pemajakan bagi penunggal
4. Model pengendalian persediaan
5. Hubungan biaya
Analisis Keuntungan Maksimum
◦ Tingkat produksi yang memberikan keuntungan maksimum
atau menimbulkan kerugian maksimum dapat disidik dengan
pendekatan diferensiasi
R = r(Q)
C = c(Q)
n = R – C = r(Q) – c(Q) = f(Q)
𝑑𝜋
n optimum jika 𝜋’ = 0 f’(Q) ≡ =0
𝑑𝑄
Karena 𝜋 = 𝑅 − 𝐶 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝜋 ′ = 𝑅 ′ − 𝐶 ′ = 𝑀𝑅 − 𝑀𝐶
Jika 𝜋 ′ = 0 𝑀𝑅 − 𝑀𝐶 = 0 MR = MC
Contoh Analisis Keuntungan Maksimum
Andaikan:
R = r(Q) = -2Q2 + 1000Q
C= c(Q)= Q3 – 59Q2 + 1315Q + 2000
Maka:
𝜋 = 𝑅 − 𝐶 = -2Q2 + 1000Q – (Q3 – 59Q2 + 1315Q + 2000)
= -2Q2 + 1000Q – Q3 + 59Q2 - 1315Q – 2000
= -Q3 + 57Q2 – 315Q – 2000
𝜋 ′ = −3𝑄2 + 114𝑄 − 315
Agar keuntungan maksimum 𝜋 ′ = 0
𝜋 ′ = − 3𝑄2 + 114𝑄 − 315 = 0
- Q2 + 38Q – 105 = 0
(-Q + 3)(Q - 35)= 0 maka Q1= 3 dan Q2 = 35
𝜋 ′′ = −6Q + 114
Jika Q = 3 𝜋 ′′ = −6(3) + 114 = 96 > 0 maka
kerugian maksimum
Jika Q = 35 𝜋 ′′ = −6(35) + 114 = -96 < 0 maka
keuntungan maksimum
Besarnya keuntungan maksimum
𝜋 = −353 + 57 352 − 315 35 − 2000 = 13.925
Penerimaan Pajak Maksimum
•Jika penawaran suatu barang ditunjukkan oleh
persamaan P = a + bQ, dan pemerintah
mengenakan pajak spesifik sebesar t atas setiap
barang yang dijual, maka
• Penawaran sesudah pajak: P = a + bQ + t
•Fungsi pajak per unit barang: t = P – a – bQ
• Apabila fungsi permintaan akan barang
dicerminkan oleh P = c – dQ maka dengan
mensubtitusikan P dari fungsi permintaan ke dalam
persamaan pajak per unit diperoleh:
• t = c – dQ – a –bQ = (c – a) – (d + b)Q
• Pajak total yang diterima oleh pemerintah adalah
besarnya pajak per unit dikalikan jumlah barang
yang dijual di pasar (jumlah keseimbangan)
sesudah pajak pengenaan pajak tersebut
T = tQ = (c – a)Q – (d+b)Q2
(𝑐 − 𝑑)
• T maksimum jika T’ = 0 yakni pada Q =
2(𝑑 + 𝑏)
Contoh Penerimaan Pajak Maksimum
Andaikan permintaan akan suatu barang
ditunjukkan oleh persamaan P = 15 – Q,
sedangkan penawarannya P = 3 + 0,5Q.
Pemerintah bermaksud mengenakan pajak
spesifik sebesar t atas setiap unit barang yang
dijual. Jika penerimaan pajak atas barang ini
diinginkan maksimum, berapa besarnya pajak
per unit yang harus ditetapkan? Berapa besarnya
penerimaan pajak maksimum tersebut?
Jawab:
Penawaran sesudah pajak: P = 3 + 0,5Q + t
Pajak per unit: t = P - 3 - 0,5Q
P = 15 – Q t = 15 – Q - 3 - 0,5Q = -1,5Q + 12
Pajak total: T = tQ = (-1,5Q + 12)Q = -1,5Q2 +12Q
T’ = -3Q + 12
T maksimum jika T’ = 0 Q = 4
t = -1,5(4) + 12 = -6 + 12 = 6
T = 6 x 4 = 24
Penawaran sesudah pajak P = 3 + 0,5Q + t
= 3 + 0,5(4) + 6 = 11
Jadi T akan maksimum jika t = 6 dengan Tmaksimum = 24
Efek Pemajakan Bagi Penunggal
◦ Pajak selain merupakan sumber penting pendapatan
negara dapat juga menjadi instrumen kendali atas
keuntungan berlebihan yang dapat dikeduk oleh
penunggal (monopolist).
◦ Pengadaan pajak sebesar t per unit barang yang
diproduksi atau dijual oleh penunggal akan
mengakibatkan biaya rata-ratanya meningkat sebesar t,
dan biaya totalnya meningkat sebesar tQ.
◦ Akibatnya bukan saja harga barang menjadi lebih
mahal, tetapi juga keuntungan yang diperoleh
penunggal akan berkurang.
◦Penerimaan total: R = r(Q)
◦Biaya total: C = c(Q)
◦Keuntungan: 𝜋 = 𝑅 − 𝐶 = r(Q) – c(Q)
◦Biaya total sesudah pengenaan pajak: C = c(Q) + tQ
◦Keuntungan sesudah pengenaan pajak:
𝜋 = r(Q) – c(Q) - tQ
◦Pajak per unit: t
◦Pajak total: T = tQ = f(Q)
Contoh Efek Pemajakan Bagi Penunggal
Andaikan seorang produsen monopolis menghadapi
fungsi permintaan Q = 100 – 5P dan biaya totalnya C = 20 -
4 Q + 0,1Q2. Pemerintah mengenakan pajak atas setiap
barang yang dijual oleh penunggal ini, dan menginginkan
pajak total yang diterimanya maksimum. Di lain pihak,
walaupun barang dagangannya dipajaki, produsen tetap
menginginkan operasi bisnisnya menghasilkan keuntungan
maksimum. Berapa pajak per unit yang harus ditetapkan
pemerintah agar penerimaan pajaknya dan keuntungan
produsen maksimum? Hitunglah masing-masing
penerimaan pajak maksimum dan keuntungan maksimum
tersebut!
Jawab:
Permintaan: Q = 100 – 5P P = 20 – 0,2Q
Penerimaan: R = PQ = (20 – 0,2Q)Q = 20Q – 0,2Q2
Biaya Total C = 20 – 4 Q + 0,1Q2
Biaya total dengan adanya pajak:
C = c(Q) + tQ = C = 20 – 4 Q + 0,1Q2 + tQ
Keuntungan:
𝜋 = R – C = (20Q – 0,2Q2)- (20 – 4 Q + 0,1Q2 + tQ)
= 20Q – 0,2Q2 - 20 + 4Q – 0,1Q2 - tQ
= - 0,3Q2 + 24Q - tQ - 20
𝜋′ = - 0,6Q + 24 – t
𝜋 maksimum jika 𝜋′ = 0 - 0,6Q + 24 – t = 0
-0,6Q = -24 + t
−24+𝑡 24−𝑡
Q = =
−0,6 0,6
24− 𝑡 24𝑡−𝑡 2
T = tQ = t ( )=
0,6 0,6
24− 2𝑡
T’ =
0,6
24− 2𝑡
T’ maksimum jika T’ = 0 =0
0,6
24 – 2t = 0
t =12
◦Jadi T maksimum bila t = 12
24 −𝑡 24 −12
◦𝜋 maksimum jika Q = = = 20
0,6 0,6
◦Besarnya T maksimum = tQ = 12 x 20 = 240
◦Besarnya 𝜋 maksimum:
= - 0,3Q2 + 24Q - tQ - 20
= - 0,3(202) + 24(20) – 12(20) – 20 = 100
Model Pengendalian Persediaan
◦Pengendalian persediaan bertujuan
meminimumkan biaya total persediaan.
◦Secara umum biaya yang dikeluarkan
berkenaan persediaan terdiri atas:
1. Biaya pengadaan atau pemesanan
2. Biaya penyimpanan
3. Biaya kesenjangan yang terjadi karena
kekurangan persediaan sehingga produksi atau
pemasaran tertunda
Contoh Pengendalian Persediaan
Berdasarkan pengalamannya, seorang kontraktor
kecil membutuhkan 100 karung pasir setiap
bulan. Biaya pengadaan Rp 1.250,00 setiap kali
pesan, sedangkan biaya penyimpanan Rp100,00
per karung per minggu. Jika ia menginginkan
biaya total persediaannya minimum, dengan
cara membagi kebutuhan 100 karung pasir per
bulan atas beberapa kali kedatangan dengan
jumlah sama, berapa jumlah pesanan yang
optimal?
Diketahui:
Kebutuhan pasir setiap bulan = D = 100
Biaya pengadaan setiap kali pesan = C1 = Rp 1.250,00
Biaya simpan per karung per minggu Rp 100,00 maka
biaya simpan per karung per bulan = C2 = Rp100,00 x 4
= Rp 400,00
2𝐶1 𝐷 2(1250)(100)
Jumlah pesanan optimal = Q = = = 25
𝐶2 400