EVALUASI AKADEMIK
Soal : Mendeskripsikan rumusan kasus dan/ atau masalah pokok, aktor yang
terlibat dan persan setiap aktornya berdasarkan konteks deskripsi kasus.
Jawaban
Berdasarkan deskripsi kasus diatas dapat diketahui bahwa masalah pokok
yang ada yaitu tentang penangkapan tujuh kepala daerah sepanjang tahun 2019
yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ketujuh kepala
daerah yang ditangkap tersebut tentu saja telah melakukan pelanggaran berupa
ketidakdisiplinan, tidak jujur dalam perkataan maupun perbuatan, dan juga tidak
bertanggung jawab atas tugas yang telah diberikan kepadanya.
Aktor yang terlibat dalam kasus tersebut diantaranya adalah :
1. Birokrasi berperan untuk melakukan kontrol dan pengutan kelembagaan
sehingga seluruh anggota dapat bekerja secara efektif dan efisien
2. Aparat penegak hukum yang berperan melakukan penyelidikan,
penyidikan, dan penuntutan terhadap tindak pidana korupsi
3. Pengemban Jabatan (Kepala daerah yang melakukan korupsi)
Bupati Mesuji, Khamami tersangka kasus dugaan suap proyek
pembangunan infrastruktur.
Bupati Talaud Sri Wahyuni Maria Manalip, dugaan suap pengadaan
barang dan jasa revitalisasi pasar.
Gubernur Riau, Nurdin Basirudin memberikan atau menerima hadiah
terkait izin prinsip dan lokasi pemanfaatan laut.
Bupati Kudus, Tamzil jual beli jabatan Kabupaten Kudus.
Bupati Muara Enim, Ahmad Yani. Dugaan suap proyek dinas
pekerjaan umum.
Bupati Kabupaten Bengkayang, Suryadman Gidot dugaan suap proyek
pemerintah.
Bupati Lampung Utara, Agung Ilmu Mangkunegara, dugaan suap
proyek dinas PUPR.
Dari kasus korupsi yang dilakukan oleh 7 kepala daerah yang disebutkan
diatas, dapat disimpulkan bahwa kepala daerah yang ditangkap tersebut telah
melakukan tindak pidana korupsi baik itu berupa suap ataupun gratifikasi, artinya
kepala daerah tersebut melakukan penyalahgunaan kewenangan dan kekuasaan
yang dimiliki untuk mendapat keuntungan secara pribadi. Hal tersebut sangat
bertentangan dengan nilai dasar ASN yaitu anti korupsi.
Jawaban
A. Bentuk penerapan dan pelanggaran terhadap nilai-nilai dasar PNS, dan
Pengetahuan tentang kedudukan dan peran PNS dan NKRI oleh setiap
aktor yang terlibat berdasarkan konteks deskripsi kasus
Berdasarkan kasus korupsi yang dilakukan oleh 7 kepala daerah ini telah
melanggar nilainilai dasar PNS dan tidak menerapkan nilai-nilai PNS sebagaina
mestinya. nilai-nilai dasar PNS tersebut adalah :
Tindakan korupsi adalah sebuah tindakan dimana seseorang kurang
memahami nilainilai wawasan kebangsaan. seseorang yang memahami nilai-
nilai wawasan kebangsaan tentu akan mementingkan kesejahteraan bangsa dan
negaranya dibanding kesejahteraan diri dan golongan. Sehingga setiap tindakan
maupun ucapanya tidak menodai kepentingan dan kesejahteraan bangsa dan
negara.
Korupsi juga bertentangan dengan nilai bela negara. Bela negara tidak
hanya dilakukan oleh militer, tapi juga dilakukan oleh seluruh rakyat dan juga
pejabat. perilaku bela negara dilandasi oleh semangat cinta tanah air, tindakan
korupsi jelas tidak mencerminkan sikap cinta tanah air, karena tindakan tersebut
justru merugikan negara bahkan masyarakat luas.
Korupsi merupakan permasalahan atau isu kontemporer, perilaku korupsi
baik berupa penyuapan dan lain sebagainya sudah terjadi sejah zaman kerajaan
dan hingga saat ini perilaku korupsi masih marak terjadi. Sebagai warga negara
yang baik, kita juga harus berpartisipasi dalam upaya pemberantasan korupsi
tersebut, misalnya dengan membudayakan perilaku jujur, dan menghindari
perilaku yang dapat merugikan oranglain.
Perilaku korupsi juga sangat bertentangan dengan nilai akuntabilitas PNS.
pejabat seharusnya meningkatkan transparansi dan akuntabilitas publik, dengan
adanya rasa tanggung jawab terhadap pekerjaan maka perilaku korupsi dapat
terhindarkan.
Nasionalisme merupakan rasa cinta terhadap bangsa dan tanah air, tindakan
korupsi tentu saja bertentangan dengan hal tersebut. karena dalam perbuatan
korupsi yang dikedepankan adalah kepentingan pribadi, bukan kepentingan untuk
mensejahterakan bangsa.
7 kepala daerah karena melakukan tindak pidana korupsi tentu saja sangat
bertentangan dengan nilai dasar PNS yaitu nilai anti korupsi. seorang PNS harus
memiliki integritas dan kejujuran.
Perilaku korupsi juga sangat bertentangan dengan nilai dasar komitmen
mutu. karena ketika suatu instansi atau oknum melakukan korupsi maka tingkat
kepercayaan masyarakat terhadap instansi tersebut akan menurun. Selain itu
Tindakan KPK dalam melakukan operasi tangkap tangan kepada 7 kepala daerah
merupakan komitmen mutu untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada
masyarakat dan memenuhi kebutuhan masyarakat.
Proses penangkapan 7 kepala daerah karena kasus korupsi melibatkan
berbagai pihak, seperti KPK, polri, dan badan penegak hukum lainnya. hal ini
sesuai dengan prinsip Whole of Government WOG. Karena dalam untuk
melakukan penangkapan 7 kepala daerah yang melakukan korupsi tersebut maka
butuh kerja sama yang baik untuk mengungkap tindakan korupsi yang dilakukan
oleh oknum terebut. Sebagai ASN tentunya kita mempunyai pedoaman dalam
menjalankan tugas dan kewengan dan juga memiliki norma ketika menjalankan
tugas sehingga diharapkan pada pelaksanaannya kita selalu berpegang teguh pada
manajemen ASN.
Jawaban
Beberapa gagasan alternatif pemecahan masalah berdasarkan kasus penangkapan
kepala darah adalah sebagai berikut:
1. Memperbanyak teman yang berperilaku positif.
2. Memperbanyak rutinitas positif.
3. Memberikan pendidikan anti korupsi dan nilai-nilai kebangsaan sejak dini
4. Mereformasi administrasi publik dan manajemen keuangan
5. Pencegahan korupsi di sektor publik, yakni dengan mewajibkan pejabat
publik untuk melaporkan dan mengumumkan jumlah kekayaan yang
dimiliki baik sebelum maupun sesudah menjabat
6. Melakukan monitoring dan evaluasi
Jawaban
Konsekuensi penerapan dari setiap gagasan alternatif pemecah masalah adalah
sebagai berikut :
1. Dengan memperbanyak teman yang berperilaku positif maka kita juga
akan terbawa dan mengikuti perilaku yang positif juga sehingga
meminimalisir kasus korupsi. Meskipun nantinya akan memiliki teman
yang sedikit tetapi teman tersebut berkualitas dan baik untuk kita
kedepannya
2. Dengan memperbanyak rutinitas positif maka kita akan meminimalisir
pikiran-pikiran negatif yang bisa mengarah pada kasus korupsi. Kita akan
disibukkan dengan kegiatan daripada waktu istirahat. Tetapi akan lebih
memiliki nilai manfaat yang lebih baik
3. Dengan diterapkannya pendidikan anti korupsi sejak dini maka masyarakat
akan terbiasa untuk tidak melakukan korupsi dan bekerja penuh integritas.
4. Administrasi dan keungan harus mengalami reformasi, sehingga selalu ada
perbaikan ke arah yang lebih baik meskipun memerlukan waktu dan biaya
yang tidak sedikit. sehingga administrasi dan keuangan lebih transparan,
hal tersebut dapat memperkecil celah bagi para koruptor.
5. Dengan melaporkan dan mengumumkan jumlah kekayaan yang dimiliki
baik sebelum maupun sesudah menjabat, masyarakat dapat memantau
tingkat kewajaran peningkatan jumlah kekayaan yang dimiliki khususnya
apabila ada peningkatan jumlah kekayaan setelah selesai menjabat.
Kesulitan timbul ketika kekayaan yang didapatkan dengan melakukan
korupsi dialihkan kepemilikannya kepada orang lain misalnya anggota
keluarga.
6. Dengan melakukan monitoring dan evaluasi, dapat dilihat strategi atau
program yang sukses dan yang gagal. Untuk strategi atau program yang
sukses, sebaiknya dilanjutkan. Untuk yang gagal, harus dicari
penyebabnya