Anda di halaman 1dari 5

NAMA : TEUNGKU ARIO NALDO

NPM : E1I021031
PROGRAM STUDI : ILMU KELAUTAN (A)
Masjid Sebagai Pusat Kegiatan Sosial Keagamaan

Masjid memiliki beberapa fungsi dan peran dalam kehidupan. Antara lain sebagai
berikut :

1. Tempat shalat Fungsi utama masjid memang sebagai tempat ibadah.

Disinilah tempat umat Islam melaksanakan shalat, baik shalat wajib atau shalat
fardhu serta shalat Sunnah. Kata masjid sendiri berasal dari bahasa Arab “sajada,
yasjudu, sujûdan”, yang berarti “sujud.” Allah berfirman dalam al-Quran surat al-Jin (72):
18 : “Dan sesungguhnya masjid-masjid itu adalah kepunyaan Allah. Maka janganlah
kamu menyembah seseorang pun di dalamnya di samping (menyembah) Allah.” Dari
riwayat Jabir bin Abdullah, Rasulullah Saw. bersabda: “Telah dijadikan untukku (dan
untuk umatku) bumi sebagai masjid dan sarana penyucian diri.”

2. Tempat ibadah lainnya

Allah berfirman dalam surat an-Nur (24): 36-37, yang artinya: “Bertasbih kepada
Allah dimasjid-masjid yang telah diperintahkan untuk dimuliakan dan disebut nama-Nya
di dalamnya, pada waktu pagi dan waktu petang. Laki-laki yang tidak dilalaikan oleh
perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingat Allah, dan (dari) membayarkan
zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi
goncang. (Mereka mengerjakan yang demikian itu) supaya Allah memberi balasan
kepada mereka (dengan balasan) yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan,
dan supaya Allah menambah karunia-Nya kepada mereka. Dan Allah memberi rizki
kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa batas.”

3. Tempat pendidikan

Masjid bukan hanya sekedar tempat melaksanakan ibadah, tapi juga sebagai
tempat penyebaran pendidikan atau ilmu. Di masjid, banyak dilakukan kegiatan
menambah ilmu seperti dakwah atau pengajian. Dari Abdullah bin Umar bahwasannya
seseorang sedang berdiri di masjid lalu ia bertanya, “Hai Rasulullah, dari arah manakah
engkau memerintahkan kami untuk mulai membaca talbiyah dengan suara keras?”
Rasulullah SAW menjawab. “Penduduk Madinah membaca talbiyah dengan keras dari
NAMA : TEUNGKU ARIO NALDO
NPM : E1I021031
PROGRAM STUDI : ILMU KELAUTAN (A)
daerah Dzul Khulaifah, penduduk Syam dari arah Juhfah, dan penduduk Najd dari
Qorn. Abdullah berkata “Telah sampai berita kepadaku bahwa rasulullah bersabda,
“Penduduk Yaman membaca talbiyah dengan keras dari arah Yalamlam”. (Hadits
dikeluarkan oleh Bukhari, Al-Lu’lu’wal Majan, no. 735)

4. Tempat musyawarah

Masjid merupakan tempat yang penuh dengan ketenangan sehingga sangat cocok
dijadikan sebagai tempat musyawarah. Umat Islam bisa melakukan musyawarah di
masjid tentang berbagai perkara dengan lebih tenang karena masjid jauh dari setan
yang dapat menimbulkan gangguan saat bermusyawarah.

5. Tempat pengadilan

Masjid yang jauh dari setan merupakan tempat yang tepat untuk mengadakan
pengadilan dalam berbagai perkara. Di dalam masjid, masyarakat dapat mengambil
keputusan dengan lebih tenang. Malik berkata (Dep. Agama DIY, 2003: 9):
“Pelaksanaan qadha (peradilan) di dalam masjid merupakan kebiasaan yang telah lama
dijalani, dan dalam mengadili apapun. Halaman masjidnya pun dapat digunakan
sebagai tempat duduk agar orang-orang yang lemah, orang-orang musyrik atau wanita
yang sedang haidh bisa hadir dan mengikuti acara yang digelar di masjid. Adapun
pelaksanaan hudud (hukuman) tidak boleh dilaksanakan di dalam masjid”

6. Tempat penyambutan utusan

Di jaman Rasulullah, masjid juga menjadi tempat menyambut utusan. Salah satunya
adalah ketika Rasulullah menyambut utusan dari Nasrani Najran. Ketika itu, jumlah
rombongan adalah 60 orang dengan 14 pembesar Nasrani di dalamnya.Mereka
dipersilakan masuk ke dalam masjid dengan menggunakan jubah kenasranian mereka
dan berdialog dengan Rasul mengenai Nabi Isa as.

7. Tempat penjagaan dan kehidupan sosial

Dari Utsman bin Yaman, ia berkata, “Ketika para Muhajirin membanjiri kota Madinah
tanpa memiliki rumah dan tempat tinggal, maka Rasulullah SAW menempatkan mereka
NAMA : TEUNGKU ARIO NALDO
NPM : E1I021031
PROGRAM STUDI : ILMU KELAUTAN (A)
di masjid dan beliau menamai mereka dengan Ashabush Shuffah. Beliau juga duduk
bersama mereka dengan sikap yang sangat ramah”. (HR. Baihaqi)

8. Tempat akad nikah

Sebagaimana kita ketahui bahwa masjid juga sering digunakan sebagai tempat
pelaksanaan akad nikah. Banyak pasangan yang memilih untuk melakukan akad nikah
di masjid karena kesucian tempat ini. Aisyah RA berkata, bahwa Rasulullah SAW
bersabda: “Beritakanlah pernikahan ini dan selenggarakanlah ia di dalam masjid, lalu
pukullah rebana-rebana”. (HR. Tirmidzi, Al Misykah, juz. II, no. 3152)

9. Tempat latihan perang

Dari Aisyah RA, ia berkata: “Aku melihat Nabi SAW menghalangi (pandangan)ku
dengan serbannya, padahal aku sedang memperhatikan orang-orang Habsyi yang
sedang bermain-main di masjid, sehingga aku keluar (hendak melihat mereka lagi). Aku
perkirakan masih suka bermain.” (Shahih Bukhari dengan syarah Ibnu Hajar, juz IX, no.
5236). Ibnu Hajar Al Asqalani mengomentari hadits tersebut bahwa yang dimaksud
bermain-main di dalam hadits itu adalah “latihan perang”, bukan semata-mata bermain.
Tetapi di dalamnya adalah melatih keberanian di medan-medan pertempuran dan
keberanian menghadapi musuh”. Sementara itu Ibnu Mahlab berkata, “Masjid
merupakan tempat untuk memberi rasa aman kepada kaum muslimin. Perbuatan apa
saja yang membuahkan kemanfaatan bagi agama dan bagi keluarganya boleh
dilakukan di masjid. (Fathul Bari, Ibnu Hajar, juz. II, hlm. 96).

10. Tempat pengobatan

Aisyah RA berkata, “Pada hari terjadinya perang Khandaq, Sa’ad bin Mu’adz
mengalami luka-luka karena dipanah oleh seseorang dari kafir Quraisy. Kata Khabban
bin Araqah, orang itu memanah Sa’ad pada bagian lehernya. Maka, Nabi SAW
membuatkan tenda di masjid agar beliau bisa pulang (istirahat) dari jarak yang dekat.”

11. Tempat perlindungan


NAMA : TEUNGKU ARIO NALDO
NPM : E1I021031
PROGRAM STUDI : ILMU KELAUTAN (A)
Masjid juga menjadi tempat paling baik untuk berlindung, baik dari bencana maupun
serangan. Ketika musibah datang, masjid yang bangunannya lebih kokoh dibandingkan
bangunan lain menjadi tempat perlindungan yang paling aman. Masjid juga akan selalu
dilindungi oleh Allah SWT.

12. Tempat pembelaan agama

Masjid adalah wadah umat Islam dimana di dalamnya berisikan orang-orang yang
akan selalu membela agama Allah. Masjid menjadi tempat pusat penyebaran agama
Islam yang tidak akan pernah sepi.

Itulah 12 fungsi masjid dalam Islam. Diriwayatkan oleh Imam atTirmidzi (5/12 dan
277), Ibnu Majah (no. 802), Ahmad (3/68 dan 76) dan al-Hakim (1/322 dan 2/363) dari
Abu Sa’id al-Khudri radhiallahu’anhu bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam
bersabda: “Jika engkau melihat seorang hamba yang selalu mengunjungi masjid maka
persaksikanlah keimanannya”.

Adapun adab adab yang harus dipatuhi ketika berada didalam masjid. Yaitu :

1. Menjaga Pakaian, badan dan mulut dari bau yang Tidak sedap.

2. Saat memasukinya berdoa memohon dibukakan pintu rahmatnya dan saat keluar
darinya berdoa memohon karunianya.

3. Menjaga diri dari tindakan menyekutukan Allah SWT.

4. Mengenakan pakaian yang suci, bersih, dan menutup aurat.

5. Melakukan sholat dua rakaat tahiyatul masjid sebelum duduk.

6. Memanfaatkan waktu antara adzan dan iqomah untuk sholat atau berdoa

7. Menjaga kebersihan masjid dari kotoran

8. Tidak melakukan transaksi jual beli

9. Tidak mencari barang hilang di masjid


NAMA : TEUNGKU ARIO NALDO
NPM : E1I021031
PROGRAM STUDI : ILMU KELAUTAN (A)
10.Tidak bertengkar dan meninggikan suara di dalam masjid

11.Tidak menjadikan masjid sebagai tempat melintas, tanpa mengerjakan sholat di


dalamnya.

Menejemen masjid pada garis besarnya dibagi menjadi dua bagian yaitu

(1) Manajemen Pembinaan Fisik Masjid (Physical Management)

(2) Pembinaan Fungsi Masjid (Functional Management).

2 Manajemen Pembinaan Fisik Masjid meliputi kepengumsan, pembangunan dan


pemeliharaan fisik masjid, pemeliharaan kebersihan dan keanggunan masjid
pengelolaan taman dan fasilitas-fasilitas yang tersedia. Pembinaan fungsi masjid
adalah pendayagunaan peran masjid sebagai pusat ibadah, dakwah dan peradaban
Islam sebagaimana masjid yang di contohkan oleh Rasulullah SAW.

Menurut saya pembelajaran konsektual pengetahuan Pendidikan karakter


merupakan langkah sangat penting dan strategis dalam membangun kembali jati diri
bangsa dan menggalang pembentukan masyarakat Indonesia baru. Pendekatan dalam
penelitian ini adalah studi kepustakaan. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa
membentuk siswa yang berkarakter bukan suatu upaya mudah dan cepat. Hal tersebut
memerlukan upaya terus menerus dan refleksi mendalam untuk membuat rentetan
(Moral Choice) keputusan moral yang harus ditindaklanjuti dengan aksi nyata, sehingga
menjadi hal yang praktis dan reflektif. Diperlukan sejumlah waktu untuk membuat
semua itu menjadi kebiasaan dan membentuk watak atau tabiat seseorang. Karakter
pendidikan harus melibatkan berbagai pihak, di keluarga dan rumah tangga, lingkungan
sekolah, dan masyarakat. Hal ini merupakan langkah utama yang harus dilakukan ialah
menyambung kembali hubungan dan jaringan pendidikan yang nyaris putus diantara
ketiga lingkungan pendidikan tersebut. Pembentukan sifat dan karakter pendidikan tidak
akan pernah berhasil selama diantara ketiga lingkungan pendidikan tidak ada
keharmonisan dan kesinambungan. Melihat kenyataan ini, membentuk karakter siswa
yang berkualitas diperlukan pengaruh yang kuat dari keluarga, sekolah, dan mayarakat.

Anda mungkin juga menyukai