Disusun Oleh :
Rohiman (193106700077)
JAKARTA
2021
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah memberikan
kemampuan, kekuatan, serta keberkahan baik waktu, tenaga, maupun pikiran kepada penulis
sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ‘’KETERAMPILAN DASAR
MENGAJAR” Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan
hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh
karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Hj,Syarifah,
S.Kom.I.M.Pd.I sebagai dosen pengampu, atas bimbingan, pengarahan, dan kemudahan yang
telah diberikan kepada penulis dalam pengerjaan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada penulisan makalah ini.
Maka dari itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan dari pembaca
sekalian. Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang
membacanya.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran medrupak suatu proses kompleks yang melibatkan banyak komponen
yang saling berkaitan, dalam proses pembelajaran seorang guru harus memiliki
kompetensi yang baik dan memadai dalam mengajarkan peserta didik sehingga
seorang guru tidak di pandang biasa saja oleh peserta didik, maka dari itu seorang
guru haruis memiliki kemampuan dan keterampilan dalam mengajar ,sehingga
pembelajaran dapat berjalan dengan efektif sehingga dapat meningkatkan kulitas
peserta didik.
Maka dalam makalah ini akan lebih condong membahas terkait dengan strategi
pembelajaran yang akan menajdi patokan seorang guru dalam mengajar.
B. Rumusan masalah
Dari uraian di atas maka kami merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana keterampilan membuka dan menutup pembelajaran?
2. Bagaimana keterampilan dalam bertanya?
3. Bagaimana seorantg guru memberikan penguatan terhadap siswa?
4. Bagaimana seorang guru menggunakan keterampilannya dalam mengajar ?
5. Bagaimana seorang guru dalam menyampaikan penjelasan ?
6. Bagaiman seorang guru dalam membimbing diskusi kelompok?
7. Bagaimana seorang guru mengajar kelompok kecil dan perorangan?
BAB II
PEMBAHASAN
1. Memberikan pertanyaan yang singkat, jelas dan padat dengan kata-kata yang
mudah dimengerti oleh peserta didik
2. Memberikan acuan berupa pernyataan yang berisi informasi ataupun petunjuk
yang relevan dengan jawaban yang diharapkan dari peserta didik.
3. Memindahkan giliran dan menyebar pertanyaan agar peserta didik mampu terlibat
aktif dalam pembelajaran.
4. Memberikan kesempatan waktu berfikir pada peserta didik.
5. Memberikan tuntunan yaitu dengan agar peserta didik mau berfikir dan menjawab
pertanyaan sendiri.
1. Mengubah tuntunan tingkat kognitif dari level kognitif rendah (LOTS-lower order
thingking skills) kepada kognitif paling tinggi atau (HOTS- higher order thingking
skills) dan dilakukan secara bertahap.
2. Mengatur urutan pertanyaan dimulai dari yang mulai sederhana menuju yang
paling rumit secara berurutan.
3. Pertanyaan pelacak, pertanyaan ini diberikan jika jawaban yang diberikan peserta
didik kurang tepat.
4. Mendorong terjadinya interaksi, yaitu memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mengkomunikasikan jawaban dengan temannya dan guru menjadi
perantara antara peserta didik tersebut.
Penguatan merupakan bentuk respon guru terhadap tingkah laku peserta didik dengan
tujuan untuk menyampaikan informasi atau umpan balik kepada peserta didik, ada 2
jenis penguatan yang bisa diberikan oleh guru menurut Usman 2012, yaitu :
1. Penguatan verbal, penguatan ini berupa kata-kata atau pujian kepada peserta didik
sebagai penghargaan, contoh misalnya : kata-kata atau kalimat pujian hebat,
pintar, bagus, cerdas dan lain sebagainya.
2. Penguatan non verbal, penguatan ini diungkapkan melalui bahas isyarat atau
bahasa tubuh dengan beberapa cara anatara lain :
a) Berat tubuh, gestur tubuh, atau mimik muka seperti acungan jempol,
senyuman, anggukan, sorot mata yang teduh dan lain sebagainya.
b) Pendekatan atau mendekati dengan duduk ataupun berjalan didekat peserta
didik.
c) Sentuhan atau kontak tubuh dengan cara menepuk pundak, menjabat tangan
atau mengankat tangan peserta didik.
d) Simbol-simbol dan benda tertutup, guru memberikan gambar smile, bintang,
centrang, atau guru memberikan benda-benda tertentu seperti permen, pensil,
pulpen dan lain sebagainya.
e) Penguatan tak penuh, penguatan ini diberikan apabila jawaban atau respon
peserta didik tidak sepenuhnya benar contoh kalimatnya ialah “Jawaban mu
sudah baik,tetapi masih dapat disempurnakan lagi”.
Variasi mengajar ini ialah segala bentuk perubahan yang dilakukan oleh guru dalam
proses pembelajaran, tujuan menggunakan variasi mengajar ini ialah untuk menarik
perhatian, menjaga kestabilan pembelajaran, membangkitkan motivasi dan mengatasi
kejenuhan dan dilakukan secara wajar dan tidak berlebihan.
Penggunaan variasi meliputi beberapa komponen antara lain : Variasi dalam metode
dan gaya mengajar guru, variasi penggunaan media dan variasi dalam pola interaksi.
Variasi metode dan gaya mengajar meliputi :
1. Variasi suara dengan nada keras sampai pelan, tinggi sampai rendah, besar sampai
kecil, volume suara yang dikeluarkan oleh seorang guru.
2. Pemusatan perhatian dengan perkataan, tindakan ataupun isyarat.
3. Kesenyapan dilakukan jika peserta didik mulai bising, maka guru bisa diam
sejenak ataupun berpindah dari satu segmen materi ke segmen yang lain.
4. Lakukan kontak pandang dengan peserta didik.
5. Gerak badan atau bahasa tubuh dan mimik muka seperti perubahan ekspresi
wajah.
6. Perubahan posisi guru dari mulai duduk menjadi berjalan, mendekat dari satu sisi
ke sisi yang lain.
7. Perubahan metode mengajar dari mulai ceramah ke tanya jawab atau diskusi
kelompok.
8. Penggunaan selinga pemecah kebekuan atau ice breaking berupa jokes-jokes
untuk mencairkan suasana pembelajaran.
Variasi media pembelajaran dilakukan dengan cara misalnya pengganti media
pembelajaran dari audio menjadi media lain seperti medai visual atau dilihat ataupun
audio visual dan media yang bisa diraba.
Variasi pola interaksi bisa dilakukan dengan cara mengganti pola interaksi satu arah
yang lebih aktif menjadi pola dua arah ataupun multi arah, jadi baik guru maupun
peserta didik sama-sama aktif dalam pembelajaran.
E. Keterampilan Menjelaskan
Keterampilan menjelaskan merupakan salah satu aspek penting yang harus dimiliki
guru, untuk mengingat sebagaian besar materi pembelajaran oleh sebab itu guru
menjelaskan dan mendeskripsikan secara lisan tentang apa yang menjadi
pembaahasannya baik itu berupa benda keadaan, fakta, atau data sesuai konteks dan
hukum yang berlaku. Komponen dalam keterampilan penjelasan antara lain :
1. Perencanaan, seorang guru harus membuat perencanaan yang rapih dan jelas
untuk memberikan penjelasan, ada dua hal yang diperhatikan dalam perencanaan
penjelasan yaitu konten pesan yang akan disampaikan dan karakteristik peserta
didik
2. Penyajian, beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyajian bahasa yang
digunakan harus jelas dan enak didengar, gunakanlah intonasi yang tepat sesuai
dengan materi yang disampaikan, gunakan bahasa yang komunitatif dan mudah
dipahami, berilah definisi yang tepat dan mudah diterima ketika ada istilah-istilah
khusus atau baru, perhatikan semua peserta didik apakah sudah menerima dan
memahami penjelasan yang disampaikan. Prinsip yang harus dipatuhi guru dalam
menjelaskan materi :
a) Penjelasan dapat diberikan selama pembelajaran baik diawal, ditengah,
maupun diakhir.
b) Penjelasan harus mampu menarik perhatian dan minta peserta didik.
c) Penjelasan dapat diberikan untuk menyampaikan materi yang sudah
direncanakan untuk menjadi bahan menjawab pertanyaan dari peserta didik.
d) Materi yang dijelaskan harus sesuai kompetensi dasar.
e) Penjelasan harus sesuai dengan latarbelakang dan tingka kemampuan peserta
didik.
F. Keterampilan mengelola kelas
Pengelolaan kelas adalah keterampilan yang harus dimiliki guru untuk menciptakan
kondisi belajar yang optimal agar pengelolaan kelas berjalan efektif maka guru harus
mampu mengatur peserta didik dan sarana pembelajarannya.
Diskusi kelompok merupakan suatu proses yang melibatkan sekelompok orang dalam
interaksi tatap muka untuk mengambil kesimpulan dan memecahkan masalah, diskusi
kelompok kecil bisa dilakukan dengan membagi peserta didik menjadi kelompok-
kelompok yang beranggotakan 3-5 orang, adapun konsep untuk memecahkan suatu
masalah melalui suatu proses berfikir bertukar pendapat dan berinteraksi sosial
Beberapa hal yang perlu dipersiapkan oleh guru agar diskusi kelompok kecil bisa
berjalan secara efektif :
Mengajar kelompok kecil dan perorangan ialah bentuk perhatian dalam memberikan
pembelajaran guru terhadap peserta didik sesuai dengan kematangan dan kemampuan
mereka dalam hal ini guru harus mampu menjalankan multi peran yakni sebagai
organisator, motivator, sumber belajar, fasilitator, konselor, dan sebagai peserta
pembelajaran. Komponen keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan
antara lain :
1. Keterampilan dalam perorganisasian pembelajaran meliputi pengorganisasian
kelas, tujuan, materi, dan tugas.
2. Membimbing dan memudahkan peserta didik untuk belajar
3. Perencanaan pembelajaran mencakup ruang, kegiatan pembelajaran, tugas dan
penilaian.
4. Melakukan pendekatan secara pribadi.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menutup pembelajaran
a) Meninjau kembali inti materi pembelajaran
b) Mengevaluasi
2. Keterampilan bertanya
Tingkat dasar :
a) Memberika pertanyaan singkat,jelas dan padat
b) Memberikan acuan dan pernyataan yang berisi informasi ataupu petunjuk
c) Memindahkan giliran dan menyebar pertanyaan
d) Memberikan kesempatan waktu berfikir
e) Memberikan tuntunan
Tingkat lanjut :
a) Mengubah tuntunan tingkat kognitif
b) Mengatur urutan pertanyaan
c) Pertanyaan pelacak
d) Mendorong terjadinya interaksi
5. Keterampilan menjelaskan
a) Perencanaan
b) Penyajian