Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Laksmi K. Wardhani, "tentang aliran limfatik daerah kepala dan leher Serta aspek
klinisnya" Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga-RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
Kelenjar limfa adalah organ imunologik penting yang terdistribusikan secara luas di
seluruh tubuh dan dihubungkan olehpembuluh limfa. Kelenjar limfa biasanya kecil dan
berbentuk seperti kacang, dan berkisar dari beberapa milimeter sampai 1 atau 2 cm. Manusia
memiliki sekitar 500 sampai 600 kelenjar limfa, dengan terbanyak ditemukan di aksila,
selangkangan, leher, dada, dan perut. (Harisinghani 2013; Tortora et al, 2012; Weskott et al;
Whitman et al 2011)
Kelenjar limfa leher adalah struktur soliter yang terdiri dari jaringan limfoid dan
terdistribusi sepanjang pembuluh limfa di leher. Ada sekitar 300 kelenjar limfa di leher, dan
kelenjar limfa terdapat di dalam jaringan lunak di leher dan sebagian atau seluruhnya terbungkus
oleh lemak. Setiap kelenjar limfa terdiri dari lobulus limfoid yang multipel dikelilingi oleh getah
bening, diisi oleh sinus, dan ditutup oleh kapsul berupa jaringan fibrous / ikat. Lobulus dalam
kelenjar limfa yang sama memiliki perbedaan level dalam aktivasi dan stimulasi imunologik,
karena itu lobulus tidak memiliki penampilan yang seragam. (Harisinghani 2013; Tortora et al,
2012; Whitman et al, 2011; Ying et al, 2003; Ying et al, 2015)
Kelenjar getah bening terdapat di beberapa tempat di tubuh kita. Sering kali timbul
benjolan-benjolan di daerah tempat kelenjar. Pembesaran kelenjar getah bening 55% berada di
daerah kepala dan leher karena itu bahasan diutamakan pada pembesaran kelenjar getah bening
di daerah kepala dan leher.Kelenjar getah bening (KGB) Kelenjar getah bening adalah bagian
dari sistem pertahanan tubuh kita. Secara umum sistem limfatik memiliki tiga fungsi yaitu:
Mempertahankan konsentrasi protein yang rendah dalam cairan interstisial, Absorpsi asam
lemak, transpor lemak dan kilus (chyle) ke sistem sirkulasi, Memproduksi sel-sel imun (seperti
limfosit, monosit, dan sel-sel penghasil antibodi yang disebut sel plasma).
Tubuh kita memiliki kurang lebih sekitar 600 kelenjar getah bening, namun hanya
didaerah submandibular (bagian bawah rahang bawah; sub: bawah;mandibula:rahang bawah),
ketiak atau lipat paha yang teraba normal pada orang sehat.Terbungkus kapsul fibrosa yang
berisi kumpulan sel-sel pembentuk pertahanan tubuh dan merupakan tempat penyaringan antigen
(protein asing) dari pembuluh-pembuluh getah bening yang melewatinya. Pembuluh-pembuluh
limfe akan mengalir ke KGB sehingga dari lokasi KGB akan diketahui aliran pembuluh limfe
yang melewatinya. Oleh karena dilewati oleh aliran pembuluh getah bening yang dapat
membawa antigen (mikroba, zatasing) dan memiliki sel pertahanan tubuh maka apabila ada
antigen yang menginfeksi maka kelenjar getah bening dapat menghasilkan sel-sel pertahanan
tubuh yang lebih banyak untuk mengatasi antigen tersebut sehingga kelenjar getah bening
membesar. Pembesaran kelenjar getah bening dapat berasal dari penambahan sel-sel pertahanan
tubuh yang berasal dari KBG itu sendiri seperti limfosit, sel plasma, monosit dan histiosit,atau
karena datangnya sel-sel peradangan (neutrofil) untuk mengatasiinfeksi di kelenjar getah bening
(limfadenitis), infiltrasi (masuknya) sel-sel ganas atau timbunan dari penyakit metabolit
makrofag (gaucher disease)Dengan mengetahui lokasi pembesaran KGB maka kita dapat
mengerahkan kepada lokasikemungkinan terjadinya infeksi atau penyebab pembesaran KGB
2. Mengapa pasien mengalami batuk yang terjadi secara terus menerus walaupun telah
berobat 6 bulan tetapi tak kunjung sembuh
Pada banyak gangguan saluran napas, batuk merupakan gejala penting yang ditimbulkan
oleh terpicunya refleks batuk. Misalnya pada alergi (asma), sebab-sebab mekanis (asap rokok,
debu, tumor paru), perubahan suhu yang mendadak dan rangsangan kimiawi (gas, bau). Sering
kali juga disebabkan oleh peradangan akibat infeksi virus seperti virus selesma (common cold),
influenza, dan cacar air di hulu tenggorokan (bronkhitis, faringitis). Virus-virus ini dapat
merusak mukosa saluran pernapasan, sehingga menciptakan “pintu masuk” untuk infeksi
sekunder oleh kuman, misalnya Pneumococci dan Haemophilus.
Penyebab batuk lainnya adalah peradangan dari jaringan paru(pneumonia), tumor dan
juga akibat efek samping beberapa obat (penghambat ACE). Batuk juga merupakan gejala
terpenting pada penyakit kanker paru. Yang akhirnya batuk yang tidak sembuh sembuh
Di samping gangguan-gangguan tersebut, batuk bisa juga dipicu oleh stimulasi reseptor-
reseptor yang terdapat di mukosa dari seluruh saluran napas, (termasuk tenggorokan), juga dalam
lambung. Bila reseptor ini yang peka bagi zat-zat perangsang distimulir, lazimnya timbullah
refleks batuk. Saraf-saraf tertentu menyalurkan isyarat-isyarat ke pusat batuk di sumsum lanjutan
(medulla oblongata), yang kemudian mengkoordinir serangkaian proses yang menjurus ke
respon batuk. Batuk yang berlarut-larut merupakan beban serius bagi banyak penderita dan
menimbulkan berbagai keluhan lain seperti sukar tidur, keletihan, dan inkontinensi urin (Tjay,
2007:659).
3. Pembahasan DD
Limfadenitis.
Definisi : Limfadenitis adalah radang yang terjadi pada kelenjar limfa karena infeksi,
merupakan suatu reaksi mikroorganisme yg terbawa oleh limfa dari daerah yang
terinfeksi ke kelenjar limfa regional yg kadang-kadang membengkak. Definisi lain
menyebutkan bahwa peradangan pada satu atau beberapa kelenjar getah bening.
Peradangan tersebut akan menimbulkan hiperplasia kelenjar getah bening hingga terasa
membesar secara klinik. Kemunculan penyakit ini ditandai dengan gejala munculnya
benjolan pada saluran getah bening misalnya ketiak, leher dan sebagainya. Kelenjar getah
bening yang terinfeksiakan membesar dan biasanya teraba lunak dan nyeri. Kadang-
kadang kulit diatasnya tampak merah dan teraba hangat.Jenis limfadenitis ada dua yaitu
limfadenitis akut dan limfadenitis kronis.Sedangkan jenis limfadenitis kronis sendiri
masih dibagi menjadi menjadi dua macam yaitu limfadenitis kronis spesifik dan non
spesifik atau limfadenitis tuberkulosis.
Limfadenopati
Darwin horas, 2017. “ tentang Kesesuaian Gambaran Ultrasonografi Gray Scale Dengan
Hasil Biopsi Aspirasi Jarum Halus Dalam Membedakan Limfadenopati Leher Jinak Dan
Ganas” Fakultas Kedokteran Hasanudin Makasar.
1. Infeksi
a. Infeksi virus sistemik paling sering menyebabkan limfanopati generalist. Infeksi yang
disebabkan oleh virus pada saluran pernapasan bagian atas seperti Rinovirus.
Parainfluenza virus, Influenza virus, Respiratory syncytial virus (RSV), Coronavirus ,
Ebv, CMV, dll.
b. Infeksi bakteri:
Ada infeksi bakteri biasanya menyebabkan limfadenopati lokalisata, tetapi dapat juga
terjadilimfadenopati generalisata pada penyakit demam tifoid, endokarditis, tuberculosis dan
sifilis. Peradangan KGB (limfadenitis dapat disebabkan Streptokokus beta hemolitikus Grup A
ataustafilokokus aureus. Bakterianaerob bila berhubungan dengan caries dentis dan penyakit gusi,
radang apendiks atau abses tubo ovarian.
Pada awal infeksi, aspirat mengandung campuran neutrofil dan limfosit. Kemudian
mengandung bahan pirulen dari neutrofil dan massa debris. Limfadenitis bakterial akut biasanya
menyebabkan KGB berwarna kemerah,teraba hangat dan nyeri tekan. Biasanya penderita demam
dan terjadi leukositas neutrofil pada Pemeriksaan darah tepi.
Obat oabatan juga daapat menyebabkan limfadenopati dapat timbul setelah pemakaian
obat seperti Fenitoin dan Isoniazid. Dan juga terdapat obat obat lain juga yang menyebabkan
limfanopati yaiitu alluporinol, captopril, hidralazin dll.
Pemeriksaan penunjang:
a. Pemeriksaan laboratorium
Darah tepi lengkap, Asupan darah, laju endapan darah
Darah lengkap dan asupan untuk melihat kemiungkinan infeksi atau keganasan
darah. Laju endapan darah untuk melihat adanya tanda inflamasi angkut, infeksi
angkut, dan kronis, kerusakan jaringan.
Pemeriksaan fungsi hati dan analisis urin
Untuk mencari penyebab penyakit sistemik penyebab limfadenopati. Sebagian
tambahan dapat diperiksa dari lactate dehidrogenase (LDH), asam urat, kadar
kalsium, dan fosfat, untuk melihat adanya tanda keganasan.
Tes mantoux
Untuk mencari kecurigaan dengan menggunakan
a. Rotagen Thoraxs
Untuk mencurigai adanya kelainan dari paru seperti pada tuberklosis,
lymphoma, untuk melihat limfadenopati mediastinal.
b. USG
UsG merupakan salah satu teknik yang dapat dipakai untuk mendiagnosis
limfadenopati servikalis. Penggunaan USG untuk mengetahui ukuran,
bentuk, gambaran mikronodular, nekrosis intranodal dan ada tidaknya
kalsifikasi. USG dapat dikombinasi dengan biopsi aspirasi jarum halus untuk
mendiagnosis limfadenopati dengan hasil yang lebih memuaskan.
c. CT Scen
CT scan dapat mendeteksi pembesaran KGB servikalis dengan diameter 5 mm
atau lebih.
4. Penentuan DX
EPIDEMIOLOGI
Diindonesia, data epidemiologi nasional limfadenitis belum tersedia.
Pada anak, limfadenitis dilaporkan paling banyak terjadi pada nodus limfe servikal,
aksila, dan inguinal.
Limfadenitis merupakan gambaran klinis yang paling sering ditemukan pada penderita
tuberkulosis ekstra paru. Gambaran ini ditemukan pada 30-40% kasus tuberkulosis ekstra
paru dan paling banyak dijumpai pada bagian servikal.
Limfadenitis tuberkulosis (limfadenitis TB) paling banyak dialami oleh wanita dan
berhubungan erat dengan reaktivasi infeksi tuberkulosis laten. Penelitian yang dilakukan
di Denmark menunjukkan angka kejadian limfadenitis tuberkulosis sebesar 9,4-15,7%
per tahun dengan mayoritas penderita berusia 25-44 tahun.
PATOFISIOLOGI
Prognosis
Prognosis untuk pemulihan adalah baik jika segera diobati denganantibiotik. Dalam kebanyakan
kasus, infeksi dapat dikendalikan dalam tigaatau empat hari. Namun, dalam beberapa kasus
mungkin diperlukan waktu beberapa minggu atau bulan untuk pembengkakan menghilang,
panjang pemulihan tergantung pada penyebab infeksi. Penderita dengan limfadenitis yang tidak
diobati dapat mengembangkan abses, selulitis, ataukeracunan darah (septikemia), yang kadang-
kadang fatal.
TATALAKSANA
Pengobatan Limfadenitis
1. Infeksi. Pengobatan terhadap infeksi tergantung dari jenis infeksinya sendiri. Infeksi bakteri
adalah salah satu penyebab limfadenitis. Pengobatan limfadenitis yang disebabkan oleh adnya
infeksi bakteri dapat dilakukan dengan pemberian antibiotik. Dan tergantung dari penyebab
infeksinya
2. Penyakit autoimun. Apabila pembengkakan kelenjar getah bening disebabkan oleh penyakit
autoimun, seperti rheumatoid arthritis, maka pengobatan dapat dilakukan dengan menggunakan
obat imunosupresif, seperti kortikosteroid. Untuk rasa sakit yang dirasakan, dapat diberikan obat
pereda rasa sakit, seperti ibuprofen atau naproxen.
3. Kanker. Pengobatan limfadenopati yang disebabkan oleh kanker dilakukan dengan mengatasi
kanker itu sendiri. Tergantung jenis kanker dan kondisi pasien, metode pengobatan yang dapat
dilakukan untuk mengatasi kanker berupa operasi, radioterapi, atau kemoterapi.
KIE
Cara terbaik untuk mencegah limfadenitis adalah dengan menjalani gaya hidup sehat agar
Anda terhindar dari infeksi. Hal itu bisa didapat dengan melakukan beberapa cara berikut: