Anda di halaman 1dari 20

JENIS DAN FUNGSI AFIKSASI VERBA PADA PREDIKAT

DALAM KALIMAT TEKS BERITA SURAT KABAR SUARA MERDEKA


SERTA SEBAGAI MATERI AJAR DI SMA

Naskah Publikasi
diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan
memeperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Disusun oleh :
Nurhardi Rhoni Ardiyanto
1310301036

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TIDAR
2017

i
IDENTITAS DAN PENGESAHAN NASKAH PUBLIKASI

ii
ABSTRAK

Penelitian tentang fungsi afiksasi verba pada predikat dalam kalimat teks
berita dilatarbelakangi karena teks berita sangat menarik untuk dianalisis
kalimatnya, terutama tentang proses pembubuhan afiks atau pengafiksasian dan
fungsi pengafiksasian itu. Rumusan masalah dalam penelitian ini ialah (1) jenis
afiksasi verba pada predikat apa sajakah yang terdapat dalam kalimat teks berita,
(2) fungsi apakah yang terdapat pada afiksasi verba pada kalimat teks berita, dan
(3) bagaimanakah bahan ajar jenis dan fungsi afiksasi pada predikat dalam kalimat
teks berita pada materi teks berita kelas XII di SMA. Tujuan penelitian ini ialah
(1) memperoleh deskripsi tentang jenis afiksasi verba pada predikat dalam kalimat
verbal pada teks berita, (2) memperoleh deskripsi tentang fungsi afiksasi dalam
kalimat berpredikat verbal pada teks berita, dan (3) untuk menghasilkan materi
pembelajaran afiksasi pada predikat dalam kalimat teks berita pada materi teks
berita di SMA. Untuk mencapai tujuan tersebut, digunakan data kebahasaan yang
diperoleh dari surat kabar Suara Merdeka, tanggal 3 dan 30 Januari 2017.
Data tersebut diperoleh menggunakan metode simak, tujuanya ialah
menentukan predikat verba dalam kalimat apakah berafiksasi atau tidak,
sedangkan teknik penyedian data menggunakan teknik catat. Data kebahasaan
yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis, metode analisis yang digunakan ialah
metode agih, sedangkan teori yang digunakan dalam penelitian ini ialah (1)
hakikat kalimat, (2) afiksasi pembentuk kata kerja(verb), (3) kalimat transitif, (4)
kalimat taktransitif(intransitif), (5) kalimat berita, (6) fungsi predikat, dan (7)
pengajaran materi kebahasaan.
Berdasarkan hasil penelitian terdapat beberapa jenis afiks dan fungsi afiks
tersebut. Jenis-jenis afiks tersebut seperti prefiks ber-, me-, di-, dan ter-, konfiks
di-kan dan me-kan, kombinasi afiks(simulfiks) memper-kan, member-kan, dan
diper-kan, sedangkan fungsi afiks tersebut ialah prefiks me- membentuk kalimat
aktif transitif, prefiks di- membentuk kalimat pasif transitif, prefiks ter- dan ber-
membentuk kalimat taktransitif(intransitif), konfiks me-kan dan di-kan
membentuk kalimat aktif dan pasif transitif, dan kombinasi afiks(simulfiks)
memper-kan dan member-kan membentuk kalimat aktif transitif, serta kombinasi
afiks(simulfiks) diper-kan membentuk kalimat pasif transitif. Contoh hasil
penelitian ini ialah pada kalimat “//Penyidik/ menyita/ berbagai dokumen yang
dikemas dalam eberapa koper danbungkusan plastik.// kalimat tersebut ditemukan
bentuk polimorfemis “menyita” terdiri dari morfem afiks me- + sita(morfem
kata). Morfem afiks me- merupakan prefiks yang berfungsi membentuk kalimat
aktif transitif di mana harus memerlikan nomina sebagai objek dan pelengkap.

Kata Kunci : jenis afiks, fungsi afiks, pembelajaran teks berita

iii
ABSTRACT

Research on the function of affixation of verbs in the predicate in the text


of the news sentence because the news text is very interesting to analyze the
sentence, especially about the affix affixing or pengafiksasian and pengafiksasian
function. The formulation of the problem in this research is (1) the type of
affixation of verbs on what predicate is contained in the sentence of the news text,
(2) what functions are in the affixation of the verbs in the sentence of the news
text, and (3) how the teaching materials of the type and the function of affixation
Predicate in the text of the news sentence on class XII news text material in high
school. The purpose of this study is (1) to obtain a description of the types of
affixation of verbs in predicates in verbal sentences in the news text, (2) to obtain
a description of the affixation function in verbal predicated sentences in the news
text, and (3) to produce affective learning materials on the predicate Sentence of
news text on high school text material. To achieve these objectives, language data
was obtained from Suara Merdeka newspaper on 3 and 30 January 2017.
The data obtained using the method refer, the purpose is to determine the
predicate verbs in the sentence whether berafiksasi or not, while the data
penyedian techniques using the technique of note. The linguistic data that has
been collected is then analyzed, the analytical method used is the method of agih,
while the theory used in this research is (1) the nature of the sentence, (2) verb-
forming affixation, (3) transitive sentence, (4) Intransitive sentences, (5) news
sentences, (6) predicate functions, and (7) teaching of language matter.
Based on the results of research there are several types of affixes and affix
functions. The types of affixes such as the prefixes are given, affixed and fixed,
the confix is applied and the combination affix (simulfiks) gives, gives, and is
given, whereas the affix Is a prefix forming a transitive active sentence, a prefix
formed in a transitive passive sentence, a prefix and forming an intransitive
sentence, confixing and forming a transitive active and passive sentence, and a
combination of affixes ( Simulfiks) provide and provide transitive active
sentences, and the combination of affixes (simuls) is formed to form a transitive
passive sentence. An example of the results of this study is in the sentence "//
Investigator / seize / various documents packaged in luggage and plastic wrap. //
the sentence is found in the form of" seizing "polymorphism consisting of
morpheme affix sita (morpheme word). Affix morphemes are the prefixes that
function to form transitive active phrases in which they must specify nouns as
objects and appendages.

Keywords: affix type, affix function, news text learning

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................ i

IDENTITAS PENGESAHAN ................................................................................ ii

ABSTRAK ............................................................................................................ iii

ABSTRACT .......................................................................................................... iv

DAFTAR ISI ...........................................................................................................v

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI ....................................2

BAB III METODE PENLITIAN ............................................................................6

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN .................................................................7

BAB V FORMULA MATERI AJAR AFIKSASI VERBA PADA PREDIKAT

DALAM KALIMAT TEKS BERITA .....................................................13

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN.....................................................................13

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................15

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Bahasa merupakan alat komunikasi antaranggota masyarakat, berupa
lambang bunyi atau suara yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Bahasa
berfungsi sebagai alat mempererat antarmanusia dalam komunitasnya, dari
komunitas kecil seperti keluarga, sampai komunitas besar seperti negara. Salah
satu kunci keberhasilan dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa
adalah ketepatan dan keteraturan berbahasa. Ketepatan dan keteraturan berbahasa
tentu memerlukan pengetahuan dan pemahaman yang luas mengenai ilmu
kebahasaan. Salah satu kajian dalam ilmu bahasa yang penting diketahui dan
dipahami adalah ilmu morfologi. Morfologi adalah cabang ilmu bahasa
(linguistik) yang mengkaji kata dan bagian-bagianya yang memiliki makna
leksikal dan makna gramatikal. Selain itu, proses morfologis (pembentukan kata)
dalam bahasa Indonesia dapat dilakukan dengan tiga cara, yakni proses
pembubuhan afiks (afiksasi), proses pengulangan (redupilkasi), dan proses
pemajemukan (komposisi). Berdasarkan ketiga proses tersebut, penelitian ini
difokuskan pada proses pembubuhan afiks atau pengafiksasian.
Proses pembubuhan afiks atau pembentukan kata melalui afiksasi, pada
umumnya sangat berpotensi mengubah makna dan bentuk kata. Secara umum,
afiks dalam bahasa Indonesia terbagi menjadi lima jenis afiks, yaitu prefiks
(awalan), sufiks (akhiran), infiks (sisipan), konfiks, dan kombinasi afiks
(simulfiks). Pada pembubuhan afiks atau afiksasi memerlukan ketelitian, karena
apabila terjadi kesalahan dalam pembubuhan afiks atau afiksasi pada kata maka
akan mengubah makna dan bentuk kata itu sendiri. Namun, untuk membatasi
pembahasan penelitian ini hanya menitikberatkan pada afiksasi dalam
pembentukan kalimat berpredikat verbal pada teks berita. Teks berita yang
digunakan adalah surat kabar Suara Merdeka kolom berita utama. Sehingga teks
berita sering digunakan sebagai materi ajar tentang kebahasaan di sekolahan. Pada
proses pembelajaran tentang kalimat, teks berita memberikan fariasi pembelajaran
agar tidak monoton. Pembelajaran tentang jenis dan fungsi afiksasi verba pada
predikat belum banyak digunakan oleh tenaga pendidik, sehingga hal ini menjadi
menarik ketika digunakan sebagai bahan pembelajaran siswa di SMA.

1.2. Identifikasi Masalah


Berita pada surat kabar dapat dikaji dari beberapa hal, antara lain dapat
dikaji ; (1) Pemakaian verba aktif transitif pada kalimat teks berita, (2) Pemakaian
verba taktransitif(intransitif) pada kalimat teks berita, (3) Proses morfologis pada
kata-kata yang menduduki subjek dalam kalimat teks berita, (4) Proses morfologis
pada kata-kata yang menduduki objek dalam teks berita, dan (5) Proses
morfologis pada kata-kata yang menduduki predikat dalam teks berita.

1
1.3. Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah afiksasi yang terdapat pada
predikat dalam kalimat teks berita di surat kabar Suara Merdeka, tanggal 3 dan 30
Januari 2017.

1.4. Rumusan Masalah


Berdasarkan batasan masalah yang dibuat, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Jenis afiksasi verba pada predikat apa sajakah yang terdapat dalam kalimat teks
berita?
2. Fungsi apakah yang terdapat pada afiksasi verba pada kalimat teks berita?
3. Bagaimanakah bahan ajar jenis dan fungsi afiksasi verba pada predikat dalam
kalimat teks berita pada kelas XII di SMA?

1.5. Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah tersebut, penelitian ini memiliki tujuan
sebagai berikut :
1. Memperoleh deskripsi tentang jenis afiksasi verba pada predikat dalam kalimat
verbal pada teks berita.
2. Memperoleh deskripsi tentang fungsi afiksasi dalam kalimat berpredikat verbal
pada teks berita.
3. Untuk menghasilkan materi pembelajaran afiksasi pada predikat dalam kalimat
teks berita pada materi teks berita di SMA.

1.6. Manfaat Penelitian


Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Bagi siswa
Penelitian ini memberikan gambaran terhadap siswa SMA khususnya siswa
kelas XII. Sebagai referensi bagaimana caranya untuk mengidentifikasi afiksasi
kalimat verbal pada teks berita dan cara membedakan antara kalimat
berpredikat verba transitif dan taktransitif(intransitif).
2. Bagi Guru
Bagi guru penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi bahan ajar yang
sesuai dengan KD dalam silabus. Selain itu, dengan adanya penelitian ini guru
menjadi lebih kreatif dalam menggunakan obyek pembelajaran dan tidak
terbatas pada penggunaan buku pembelajaran wajib.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

2.1. Kajian Pustaka


Penelitian yang menganalisis tentang pengafiksasian secara umum maupun
rinci sudah banyak dilakukan. Penelitian mengenai jenis dan fungsi afiksasi verba

2
pada predikat dalam kalimat teks berita serta sebagai materi ajar di SMA belum
ada yang meneliti. Penelitian yang pernah dilakukan mengenai afiksasi dan
kalimat verbal di antaranya pernah dilakukan oleh Astuti (2012), Oktaviandiny
(2015), Arista, dkk. (2014), Megawati, dkk. (2012), dan Prstikasari (2015).

2.2. Landasan Teori


Landasan teori merupakan teori yang digunakan di dalam sebuah
penelitian. Landasan teori yang digunakan akan dijadikan sebagai sarana berfikir
untuk memudahkan, memahami, dan menjelaskan penelitian. Landasan teori yang
digunakan antara lain, (1) hakikat kalimat, (2) afiksasi pembentuk kata kerja
(verba), (3) kalimat transitif, (4) kalimat transitif, (5) kalimat taktransitif
(intransitif), (6) fungsi predikat, serta (11) pengajaran materi kebahasaan.

2.2.1. Hakikat Kalimat


Kridalaksana (2001:92) mengungkapkan, “Kalimat sebagai satuan satuan
bahasa yang secara relatif berdiri sendiri mempunyai pola intonasi final, dan
secara aktual maupun potensial terdiri dari klausa; klausa bebas yang menjadi
bagian kognitif percakapan; satuan proposisi yang merupakan gabungan klausa
atau merupakan satuan klausa, yang membentuk satuan bebas; jawaban minimal,
seruan, salam, dan sebagainya”.

2.2.2. Afiksasi Pembentuk Kata Kerja (verba)


Kata berimbuhan (afiksasi) ialah sebuah proses untuk mengubah sebuah
kata dasar atau bentuk dasar yang diberi imbuhan untuk digunakan di dalam
pertuturan. Imbuhan ini dapat mengubah makna, jenis, dan fungsi sebuah kata
dasar atau bentuk dasar menjadikata lain, yang fungsinya berbeda dengan kata
dasar atau bentuk dasar (Chaer, 2011:197). Menurut Chaer (2011:197-260), ada 9
afiks pembentuk verba, yaitu sebagai berikut:

2.2.2.1. Prefiks ber-


Bentuk dasar dalam pembentukan verba dengan afiks ber- mempunyai tiga
macam bentuk yaitu; 1) Ber- digunakan secara umum, seperti pada kata-kata:
berlibur, berguna, bertiga, dan lainya. 2) Be- digunakan pada kata-kata yang
dimulai dengan konsonan /r/, seperti pada kata-kata: beragam, beracun, berumah,
dan lain sebagainya. Fungsi awalan ber- adalah membentuk kata kerja intransitif.

2.2.2.2. Prefiks me-


Verba berprefiks me- dapat berbentuk me-, mem-, men-, meny-, meng-, dan
menge-. Bentuk afiks me- digunakan pada kata-kata yang dimulai dengan
konsonan r, l, w, dan y; serta konsonan sengau m, n, ny, dan ng. Contoh: merasa,
melihat, mewarisi, meyakinkan, memakan, menanti, menyanyi, dan menganga.

2.2.2.3. Prefiks di-

3
Prefiks di- berfungsi membentuk kalimat pasif transitif, maka makna yang
didapat sebagai pengimbuhanya merupakan kebalikan dari makna kalimat aktif
transitif, yakni prefiks me-. Contoh: dibaca, dipakai, dibangun, dan lain
sebagainya.

2.2.2.4. Prefiks ter-


Prefiks ter- berfungsi membentuk kalimat pasif transitif dan taktransitif
(intransitif) yang menyatakan keadaan dan membentuk kata benda yang
menyatakan orang. Verba berprefiks ter- adalah verba pasif keadaan dari verba
berprefiks me-.

2.2.2.5. Konfiks ber-kan


Verba berklofiks ber-kan , awalnya bentuk dasar yang diberi imbuhan
prefiks ber-, kemudian diberi imbuhan pula sufiks –kan. Contoh: kata senjata
diibuhkan prefiks ber- (ber- + senjata = bersenjata), kemudian diimbuhkan sufiks
–kan (bersenjata + -kan = bersenjatakan).

2.2.2.6. Konfiks di-kan


fungsi dari konfiks di- -kan adalah kalimat pasif transitif sebagai kebalikan
dari kalimat aktif transitif imbuhan gabung me- -kan. Jadi, data di atas merupakan
kalimat pasif transitif.

2.2.2.7. Konfiks me-kan dan me-i


Konfiks me-kan dan me-i adalah awalan me- dan akhiran –kan serta -i
yang digunakan secara bersama-sama pada sebuak kata dasar atau sebuah bentuk
dasar. Fungsi imbuhan gabung me-kan dan me-i adalah membentuk kalimat aktif
transitif, sedangkan makna yang didapat sebagai hasil pengimbuhan konfiks me-i,
menyatakan (1) memberi atau membubuhi pada, (2) melakukan pada, (3)
melakukan berulang-ulang.

2.2.2.8. Kombinasi Afiks (simulfiks) Memper-kan dan Memper-i


Fungsi kombinasi afiks mempr-kan adalah membentuk kalimat aktif
transitif. Cara pengimbuhan kombinasi afiks ini dilakukan secara bertahap, mula-
mula kata dasar atau sebuah bentuk dasar diberi awalan per- dan akhiran –kan
secara bersamaan dan yang terakhir diberikan lagi awalan me-.Kemudian
kombinasi afiks memper-i, sama seperti memper-kan kombinasi afiks ini juga
membentu kalimat aktif transitif.

2.2.2.9. Kombinasi Afiks (simulfiks) Diper-kan


Fungsi kombinasi afiks diper-kan adalah membentuk kalimat pasif
transitif, sebagai kebalikan kalimat aktif transitif berimbuhan gabung memper-
kan.

4
2.2.3. Kalimat Transitif
Kalimat transitif adalah kalimat yang predikatnya terdiri dari kata
verbalyang termasuk golongan kata kerja transitif, atau terdiri dari frasa verbal
yang unsur pusatnya berupa kata kerja transitif (Ramlan, 2005:133). Tarigan,
(2009:44), kalimat transitif adalah klausa yang mengandung kata kerja transitif,
yaitu kata kerja yang mempunyai kapasitas memiliki satu atau lebih objek.

2.2.4. Kalimat Taktransitif (intransitif)


Kalimat taktransitif (intransitif) adalah kalimat yang predikatnya terdiri
dari kata verbal yang termasuk golongan kata kerja taktransitif(intransitif), atau
terdiri dari frasa verbal yang unsur pusatnya berupa kata kerja
taktansitif(intransitif) (Ramlan, 2005:133).

2.2.5. Kalimat Berita


Ramlan (2005:27) kalimat berita adalah kalimat yang di mana fungsinya
untuk memberitahukan sesuatu kepada orang lain sehingga tanggapan yang
diharapkan berupa perhatian seperti tercermin pada pandangan mata yang
menunjukkan adanya perhatian. Kadang-kadang perhatian itu disertai anggukan,
kadang-kadang pula disertai ucapan ya. Pada kalimat berita tidak ditemukan kata-
kata tanya seperti apa, siapa, dimana, mengapa, kata-kata ajakan seperti mari,
ayo, kata persilahan silahkan, dan kata larangan jangan.

2.2.6. Fungsi Predikat


Menurut Alwi dkk. (2010:333) predikat merupakan konstituen pokok yang
disertai konstituen subjek di sebelah kiri dan, jika ada, konstituen objek,
pelengkap, dan/atau keterangan wajib di sebelah kanan. Predikat kalimat biasanya
berupa frasa verbal atau frasa adjektifal. Pada kalimat yang berpola SP, predikat
dapat pula berupa frasa nominal, frasa numeral, frasa preposisional, di samping
frasa verbal dan frasa adjektival.

2.2.7. Bahan Ajar (pengajaran materi kebahasaan)


Bahan ajar merupakan alat penunjang pengajaran yang berupa bahan
belajar untuk membantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di
kelas. Bahan ajar memuat materi-materi yang disusun secara sistematis. Bahan
ajar yang digunakan oleh guru harus sesuai dengan: (1) kurikulum, (2) sasaran,
dan (3) tuntutan penyelesaian masalah.
Majid (2013:174) menyatakan bahwa sebuah bahan ajar paling tidak
mencakup antara lain:
1. Petunjuk belajar (petunjuk siswa/guru)
2. Kompetensi yang akan dicapai
3. Informasi pendukung
4. Latihan-latihan
5. Petunjuk kerja

5
6. Evaluasi
Proses pembelajaran yang dipaparkan oleh Majid dapat diaplikasikan pada
pembelajaran. Berdasarkan penelitian tentang jenis dan fungsi afiksasi verba pada
predikat dalam kalimat teks berita, penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan
ajar terkait dengan materi teks berita. Materi teks berita ini terdapat pada silabus
Kurikulum 2013 kelas XII Kopetensi Dasar 3.1, yakni memahami struktur dan
kaidah teks berita, baik lisan maupun tulisan.

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Sumber Data


Sumber data pada penelitian ini adalah teks berita pada surat kabar harian
Suara Merdeka yang terbit pada hari selasa, tanggal 3 Januari 2017 dan terbit pada
hari senin, tanggal 30 Januari 2017 kolom berita utama.

3.2. Objek Penelitian


Objek penelitian ini ialah kalimat yang mengandung afiksasi verba pada
predikatnya, yang diambil dari surat kabar harian Suara Merdeka tanggal 3
Januari 2017 dan 30 Januari 2017 kolom berita utama.

3.3. Wujud Data


Wujud data dalam penelitian ini berupa kalimat berpredikat verbal yang
berafiksasi pada teks berita dari surat kabar harian Suara Merdeka.

3.4. Metode Penyediaan Data


Metode penyediaan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode simak. Dalam bukunya Metode Penelitian Bahasa, Mahsun (2011:92)
menuliskan bahwa istilah menyimak tidak hanya berkaitan dengan penggunaan
bahasa secara lisan, tetapi juga penggunaan bahasa secara tertulis.

3.5. Teknik Penyediaan Data


Penyediaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik catat, yaitu
mencatat kalimat dari teks berita yang mengandung afiksasi pada predikatnya.

3.6. Metode Analisis Data


Metode analisis data pada penelitian ini menggunakan metode agih.
Metode agih adalah metode analisis data yang alat penentunya justru bagian dari
bahasa itu. Alat penentu dalam rangka kerja metode agih itu selalu berupa bagian
atau unsur dari bahasa objek sasaran penelitian itu sendiri. Seperti kata (kata
ingkar, preposisi, adverbia), fungsi sintaksis (subjek, objek, predikat), klausa,
silabe kata, titinada, dan yang lain menurut (Sudaryanto, 2015:15-16). Berikut
contoh dari data yang diperoleh.

6
a. //Saat ini,/ puluhan bahkan ratusan ojek kapal/ beroperasi/ tanpa
(Konj.) (S) (P)
standar keamanan dan keselamatan yang jelas/ dan sangat minim
(Ket.)
pengawasan.//
Data kalimat ini mengandung predikat beroperasi yang terbentuk dari
prefiks ber- + operasi (kata dasar). Selanjutnya, kalimat diatas diperoleh data
prefiks ber-, di mana fungsi dari prefiks ber- itu sendiri adalah membentuk
kata kerja taktransitif (intansitif). Alasannya, karena predikat dalam kalimat di
atas tidak berobjek dan tidak berpelengkap, kedua hal tersebut merupakan ciri
utama dari kalimat taktransitif (intransitif).
b. //Di lain pihak,/ DPR/ menilai/ trasportrasi publik masih
(Ket.) (S) (P) (O)
memprihatinkan,/ setelah terjadi insiden KM Zahro Expres dan pilot
(Ket.)
maskapai Citilink yang mabuk.//
Data kalimat ini mengandung predikat menilai yang terbentuk dari prefiks
me- + nilai (kata dasar). Fungsi dari prefiks me- adalah membentuk kalimat
aktif transitif dan kalimat pasif transitif. Kalimat transitif memerlukan nomina
sebagai objek dan pelengkap, objek dalam kalimat aktif dapat berfungsi
sebagai subjek dalam kalimat pasif. Sedangkan pelengkap tidak seperti objek,
hanya berbentuk aktif dan pasif.

BAB IV
DATA DAN PEMBAHASAN

Penelitian afiksasi verba pada predikat dalam kalimat teks berita dapat
dilakukan dengan berbagai cara. Pada penelitian ini yang menjadi fokus utama
penelitian adalah (1) jenis-jenis afiksasi dalam kalimat berpredikat verbal pada
teks berita, dan (2) fungsi afiksasi pada verba dalam kalimat teks berita.
Data yang dianalisis pada bab ini hanya data yang dianggap pantas
mewakili data lain yang sama ataupun mirip, sedangkan data lain yang sama atau
mirip dimasukkan ke dalam lampiran.

4.1. Jenis-jenis Afiksasi Verba Pada Predikat Dalam Kalimat Teks Berita
Data yang telah didapat kemudian dianalisis, setelah data dinanalisis
ditemukan beberapa jenis afiksasi verba pada predikatnya. Jenis afiksasi verba
pada predikat diantaranya ialah (1) prefiks ber-, (2) prefiks me-, (3) prefiks di-, (4)
prefiks ter-, (5) kombinasi afiks (simulfiks) di-kan, (6) kombinasi afiks
(simulfiks) me-kan, (7) kombinasi afiks (simulfiks) memper-kan, (8) kombinasi
afiks (simulfiks) member-kan, dan (9) kombinasi afiks (simulfiks) diper-kan.

4.1.1. Prefiks Ber-

7
Prefiks ber- merupakan imbuhan yang ditambahkan pada bagian awal
sebuah bentuk dasar (kata dasar) atau awalan kata.
Data (1)
//Saat ini,/ puluhan bahkan ratusan ojek kapal/ beroperasi/ tanpa standar
(Ket.) (S) (P)
keamanan dan keselamatan yang jelas/ dan sangat minim pengawasan.// (KPVI:P)
(Ket.)
Pada kalimat data (1) ditemukan bentuk polimorfemis di predikatnya yaitu
“beroperasi”, kata tersebut terbentuk atas morfem afiks ber- + operasi(morfem
kata). Morfem afiks ber- merupakan prefiks atau kata lain adalah afiks yang
dilekatkan di depan bentuk (dasar).

4.1.2. Prefiks Me-


Data (2)
//Di lain pihak,/ DPR/ menilai/ trasportrasi publik masih memprihatinkan,/ setelah
(Ket.) (S) (P) (O)
terjadi insiden KM Zahro Expres dan pilot maskapai Citilink yang mabuk.//
(Ket.)
(KPVT:P)
Pada kalimat data (2) ditemukan bentuk polimorfemis “menilai”, kata
tersebut terbentuk atas morfem afiks me- + nilai(morfem kata). Morfem afiks ber-
merupakan prefiks atau kata lain adalah afiks yang dilekatkan di depan bentuk
(dasar).

4.1.3. Prefiks Di-


Data (3)
//Adapun biaya perawatan korban luka/ ditanggung/ Pemprov DKI Jakarta.//
(S) (P) (O)
(KPVT:P)
Pada kalimat data (3) ditemukan bentuk polimorfemis “ditanggung”, kata
tersebut terbentuk atas morfem afiks di- + tanggung(morfem kata). Morfem afiks
di- merupakan prefiks atau kata lain adalah afiks yang dilekatkan di depan bentuk
(dasar).

4.1.4. Prefiks Ter-


Data (4)
//Indonesia/ tertinggal/ sangat jauh dari Singapura,/ Malaysia,/ bahkan Filipina
(S) (P) (Ket.)
dan Vietnam.// (KPVI:P)
Pada kalimat data (4) ditemukan bentuk polimorfemis “tertinggal”, kata
tersebut terbentuk atas morfem afiks ter- + tinggal(morfem kata). Morfem afiks
ter- merupakan prefiks atau kata lain adalah afiks yang dilekatkan di depan
bentuk (dasar).

8
4.1.5. Kombinasi afiks (simulfiks) Di-kan
Data (5)
//“Kapal yang dibuat tahun 2013 berbahan fiber glass tersebut/ dinyatakan/ layak
(S) (P)
laut dengan sertifikat keselamatan yang dikeluarkan oleh KSOP Muara Angke
(Pel.)
yang masih berlaku sampai Juni 2017,” papar Budi.// (KPVT:KA)
Pada kalimat data (5) ditemukan bentuk polimoerfemis “dinyatakan”,
kata tersebut terbentuk atas morfem afiks di- + nyata(morfem kata) + -kan.
Morfem afiks di-kan merupakan kombinasi afiks (simulfiks) atau kata lain adalah
yang dilekatkan secara terpisah di depan dan belakang bentuk (dasar) secara tidak
bersamaan atau bertahap yang membentuk satu kesatuan makna.

4.1.6. Kombinasi Afiks (simulfiks) Me-kan


Data (6)
//Untuk memastikan penyebab pasti,/ Menhub/ mengintruksikan/ Komite
(Ket.) (S) (P)
Nasional Keselamatan Transportrasi (KNKT) menginvestigasi.// (KPVT:K)
(O)
Pada kalimat data (6) ditemukan bentuk polimoerfemis
“mengintruksikan”, kata tersebut terbentuk atas morfem afiks me- +
intruksi(morfem kata) + -kan. Morfem afiks me-kan kombinasi afiks (simulfiks)
atau kata lain adalah yang dilekatkan secara terpisah di depan dan belakang
bentuk (dasar) secara tidak bersamaan atau bertahap yang membentuk satu
kesatuan makna.

4.1.7. Kombinasi Afiks (simulfiks) Memper-kan


Data (7)
//Kepala Biro Humas KPK Febri Diansyah/ mempersilahkan/ tersangka
(S) (P)
mengajukan diri menjadi justice collaborator.// (KPVT:KA)
(O)
Pada kalimat data (7) ditemukan bentuk polimoerfemis “mempersilakan”,
kata-kata tersebut terbentuk atas morfem afiks me- + per- + sila (morfem kata) + -
kan. Morfem afiks memper-kan merupakan kombinasi afiks (simulfiks) atau kata
lain adalah afiks yang dilekatkan secara terpisah di depan dan belakang bentuk
(dasar) secara tidak bersamaan atau bertahap yang membentuk satu kesatuan
makna).

4.1.8. Kombinasi Afiks (simulfiks) Member-kan


Data (8)
//Menyusul insiden itu,/ Direktur Jendral Perhubungan Laut A Tony Budiono/

9
(Konj.) (S)
memberhentikan/ Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan
(P) (O)
(KSOP) Kelas III Muara Angke Deddy Junaedi.// (KPVT:KA)
Pada kalimat data (8) ditemukan bentuk polimoerfemis
“memberhentikan”, kata-kata tersebut terbentuk atas morfem afiks me- + ber-- +
henti (morfem kata) + -kan. Morfem afiks member-kan merupakan kombinasi
afiks (simulfiks) atau kata lain adalah afiks yang dilekatkan secara terpisah di
depan dan belakang bentuk (dasar) secara tidak bersamaan atau bertahap yang
membentuk satu kesatuan makna).

4.1.9. Kombinasi Afiks (simulfiks) Diper-kan


Data (9)
//Jumlah korban hilang/ diperkirakan/ masih 17 orang.// (KPVI:KA)
(S) (P) (Pel.)
Pada kalimat data (9) ditemukan bentuk polimoerfemis “diperkirakan”,
kata-kata tersebut terbentuk atas morfem afiks di- + per- + kira (morfem kata) + -
kan. Morfem afiks diper-kan merupakan kombinasi afiks (simulfiks) atau kata
lain adalah afiks yang dilekatkan secara terpisah di depan dan belakang bentuk
(dasar) secara tidak bersamaan atau bertahap yang membentuk satu kesatuan
makna.

4.2. Fungsi Afiksasi Pada Verba Dalam Kalimat Teks Berita


Data yang sudah dianalisis, ditemukan juga fungsi dari afiksasi verba pada
predikatnya. Fungsi afiksasi verba pada predikat dari data diantaranya ialah (1)
membentuk kalimat transitif, dan (2) membentuk kalimat taktransitif(intransitif).

4.2.1. Membentuk Kalimat Transitif

4.2.1.1 Prefiks Me-


Data (2)
//Di lain pihak,/ DPR/ menilai/ trasportrasi publik masih memprihatinkan,/ setelah
(Ket.) (S) (P) (O)
terjadi insiden KM Zahro Expres dan pilot maskapai Citilink yang mabuk.//
(Ket.)
(KPVT:P)
Data kalimat ini mengandung predikat menilai yang terbentuk dari prefiks
me- + nilai (kata dasar). Fungsi dari prefiks me- adalah membentuk kalimat aktif
transitif dan kalimat pasif transitif. Kalimat transitif memerlukan nomina sebagai
objek dan pelengkap, objek dalam kalimat aktif dapat berfungsi sebagai subjek
dalam kalimat pasif. Sedangkan pelengkap tidak seperti objek, hanya berbentuk
aktif dan pasif.

10
4.2.1.2 Prefiks Di-
Data (3)
//Adapun biaya perawatan korban luka/ ditanggung/ Pemprov DKI Jakarta.//
(S) (P) (O)
(KPVT:P)
Data kalimat ini mengandung predikat ditanggung terbentuk dari prefiks
di- + tanggung (kata dasar). Fungsi prefiks di- adalah membentuk kalimat pasif
transitif, maka makna yang didapat sebagai fungsi pengimbuhanya merupakan
kebalikan dari makna kalimat aktif transitif, yakni kata kerja berawalan me-
transitif.

4.2.1.3 Kombinasi Afiks (simulfiks) Di-kan


Data (5)
//“Kapal yang dibuat tahun 2013 berbahan fiber glass tersebut/ dinyatakan/ layak
(S) (P)
laut dengan sertifikat keselamatan yang dikeluarkan oleh KSOP Muara Angke
(Pel.)
yang masih berlaku sampai Juni 2017,” papar Budi.// (KPVT:K)
Data kalimat ini mengandung predikat dinyatakan yang terbentuk dari
kombinasi afiks (simulfiks) di- + nyata(kata dasar) + -kan. Selanjutnya, kalimat
di atas diperoleh data kombinasi afiks di- -kan, fungsinya adalah membentuk
kalimat pasif transitif sebagai kebalikan dari kalimat transitif imbuhan gabung me-
-kan.

4.2.1.4 Konfiks dan Kombinasi Afiks (simulfiks) Me-kan


Data (6)
//Untuk memastikan penyebab pasti,/ Menhub/ mengintruksikan/ Komite
(Ket.) (S) (P)
Nasional Keselamatan Transportrasi (KNKT) menginvestigasi.// (KPVT:K)
(O)

Data kalimat ini mengandung predikat mengintruksikan yang terbentuk


dari kombinasi afiks (simulfiks) meng- + intruksi(kata dasar) + -kan. Kalimat
di atas diperoleh data kombinasi afiks (simulfiks) me- -kan, fungsinya adalah
membentuk kalimat aktif transitif, sama seperti imbuhan prefiks me-, yaitu harus
ada objek dn pelengkap dibelakang predikat.

4.2.1.5 Kombinasi afiks (simulfiks) Memper-kan


Data (7)
//Kepala Biro Humas KPK Febri Diansyah/ mempersilahkan/ tersangka
(S) (P)
mengajukan diri menjadi justice collaborator.// (KPVT:KA)
(O)

11
Data kalimat ini mengandung predikat mempersilakan yang terbentuk dari
kombinasi afiks (simulfiks) meper- + sila(kata dasar) + -kan. Kalimat di atas
diperoleh data kombinasi afiks (simulfiks) memper-kan, fungsinya adalah
membentuk kalimat aktif transitif.

4.2.1.6 Kombinasi afiks (simulfiks) Member-kan


Data (8)
//Menyusul insiden itu,/ Direktur Jendral Perhubungan Laut A Tony Budiono/
(Konj.) (S)
memberhentikan/ Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan
(P) (O)
(KSOP) Kelas III Muara Angke Deddy Junaedi.// (KPVT:KA)
Pada kalimat di atas terdapat predikat memberhentikan, kata
memberhentikan terbentuk dari simulfiks member- + henti(kata dasar) + -kan.
Kalimat di atas diperoleh data kombinasi afiks (simulfiks) member- -kan, dimana
fungsi dari kombinasi afiks tersebut sama seperti prefiks me-, yaitu membentuk
kalimat aktif transitif.

4.2.1.7 Kombinasi afiks (simulfiks) Diper-kan


Data (9)
//Jumlah korban hilang/ diperkirakan/ masih 17 orang.// (KPVI:KA)
(S) (P) (Pel.)
Pada kalimat di atas terdapat predikat diperkirakan, kata diperkirakan
terbentuk dari simulfiks diper- + kira(kata dasar) + -kan. Data kalimat di atas
diperoleh data konfiks di- -kan, dimana fungsinya adalah membentuk kalimat
pasif transitif sebagai kebalikan dari kata aktif transitif imbuhan gabung me- -kan.

4.2.2. Membentuk Kalimat Taktransitif(intransitif)

4.2.2.1. Prefiks Ber-


Data (1)
//Saat ini,/ puluhan bahkan ratusan ojek kapal/ beroperasi/ tanpa standar
(Ket.) (S) (P)
keamanan dan keselamatan yang jelas/ dan sangat minim pengawasan.// (KPVI:P)
(Ket.)
Data kalimat ini mengandung predikat beroperasi yang terbentuk dari
prefiks ber- + operasi (kata dasar). Selanjutnya, kalimat diatas diperoleh data
prefiks ber-, di mana fungsi dari prefiks ber- itu sendiri adalah membentuk
kalimat taktransitif (intansitif). Alasannya, karena predikat dalam kalimat di atas
tidak berobjek dan tidak berpelengkap, kedua hal tersebut merupakan ciri utama
dari kalimat taktransitif (intransitif).

4.2.2.2. Prefiks Ter-

12
Data (4)
//Indonesia/ tertinggal/ sangat jauh dari Singapura,/ Malaysia,/ bahkan Filipina
(S) (P) (Ket.)
dan Vietnam.// (KPVI:P)

Data kalimat ini mengandung predikat tertinggal terbentuk dari prefiks


ter- + tinggal (kata dasar). Prefiks ter- berfungsi membentuk kalimat taktransitif
(intansitif) yang menyatakan keadaan dan membentuk kata benda yang
menyatakan orang. Kalimat tak transitif(intransitif) tidak memerlukan objek dan
pelengkap pada kalimatnya.

BAB V
FORMULA MATERI AJAR AFIKSASI PADA PREDIKAT
DALAM KALIMAT TEKS BERITA

Hasil dari penelitian ini dapat digunakan atau dimanfaatkan oleh guru
Bahasa Indonesia tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) sebagai materi ajar.
Materi ajar yang sesuai dengan penelitian ini adalah Kopetensi Dasar (KD) 3.1,
yakni memahami struktur dan kaidah teks bsrita, baik melalui lisan maupun
tulisan pada Kurikulum 2013. Formula materi ajar ini dapat dijadikan pedoman
oleh guru dalam kegiatan pembelajaran tentang kalimat teks berita pada kelas XII
semester ganjil. Adapun pembelajaran tentang kalimat teks berita dapat dilakukan
oleh guru dengan menggunakan metode diskusi, penugasan dan disesuaikan
dengan kebutuhan pembelajaran yang terkait materi tentang kalimat.
Materi pokok pada bahan ajar Kurikulum 2013 ini ialah (1) pengertian
afiksasi, (2) pengertian kalimat transitif, (3) pengertian kalimat
taktransitif(intrnasiif), (4) jenis-jenis afiksasi, dan (5) fungsi afiksasi dalam
kalimat berpredikat verbal pada teks berita.

BAB VI
SIMPULAN DAN SARAN

6.1. Simpulan
Hasil dari penelitian ini mengemukakan simpulan, yaitu ditemukanya 9
jenis afiksasi yang diperoleh dari teks berita surat kabar harian Suara Merdeka
tanggal 3 dan 30 Januari 2017. Jenis dan fungsi afiksasi verba pada predikat
dalam kalimat teks berita.
1. Jenis-jenis afiksasi verba pada predikat dalam kalimat teks berita:
a. Prefiks : ber-, me-, di-, dan ter-.
b. Kombinasi Afiks (simulfiks) :di-kan, me-kan, memper-kan, member-kan,
dan diper-kan.
2. Fungsi afiksasi verba pada predikat dalam kalimat teks berita:
a. Membentuk Kalimat Transitif

13
1) Membentuk Kalimat Aktif Transitif
a) Prefiks me- yang dimana fungsinya adalah membentuk kalimat
aktif transitif.
b) Konfiks dan Kombinasi Afiks (simulfiks) me-kan, memper-kan,
dan member-kan. Fungsinya adalah membentuk kalimat aktif
transitif.
2) Membentuk Kalimat Pasif Transitif
a) Prefiks di- yang fungsinya adalah membentuk kalimat pasif
transitif, kebalikan dari prefiks me-.
b) Kombinasi Afiks(simulfiks) di-kan dan diper-kan yang fungsinya
adalah membentuk kalimat pasif transitif, sebagai kebalikan
konfiks me-kan dan memper-kan.
b. Membentuk Kalimat Taktransitif (intransitif)
1) Prefiks ter- yang fungsinya adalah membentuk kalimat taktransitif
(intransitif).
2) Prefiks ber- yang fungsinya adalah membentuk kalimat taktransitif
(intransitif).
Berbagai jenis afiksasi tersebut dapat dibedakan fungsinya dalam
membentuk kalimat transitif dan taktransitif(intransitif) pada teks berita.

6.2. Saran
Penelitian jenis-jenis afiksasi pada predikat dan afiksasi yang menjadi
perbedaan pada kalimat transitif dan taktransitif(intransitif) dapat dimanfaatkan
oleh guru Bahasa Indonesia SMA, siswa, dan peneliti selanjutnya.
1. Bagi guru Bahasa Indonesia SMA kelas XII, jenis-jenis afiksasi verba
pada predikat dan fungsi afiksasiverba pada predikat dalam kalimat teks
berita, dapat dimanfaatkan sebagai materi ajar dalam pembelajaran
kebahasaan, khususnya tentang kalimat.
2. Bagi siswa, mempelajari materi tentang afiksasi dapat mengetahui
berbagai jenis afiksasi yang sering digunakan pada kalimat berita, cerpen,
novel, dan lain sebagainya. Selain itu, siswa dapat pula belajar membuat
kalimat sesuai dengan struktur sintaksis yang benar.
3. Bagi peneliti lainya, peneilitan ini dapat digunakan sebagai referensi
peneliti berikutnya tenang jenis-jenis afiksasi dan afiksasi yang menjadi
perbedaan antara kalimat transitif dan taktransitif(intransitif).

14
DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan, Soenjono Dardjowidjojo, Hans Lapoliwa, Anton M. Moeliono.


2010. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa dan
Pustaka.
Arista, Tika Yuni, Nurlaksana Eko Rusminto, Muhamad Fuad. 2014. “Afiks
Dalam Berita Utama Surat Kabar Lampung Post”. Jurnal Bahasa.
Universitas Lampung.
Astuti, Eko Puji. 2012. “ Analisis Afiksasi dan Penghilangan Bunyi Pada Lirik
Lagu Geisha Dalam Album Meraih Bintang”. Skripsi. Universitas
Muhamadiyah Surakarta.
Chaer, Abdul. 2015. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
Kridalaksana, Harimurti. 2001. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Mahsun. 2014. Metode Penelitian Bahasa. Jakarta: Raya Grafindo Pustaka.
Majid, Abdul. 2013. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar
Kompetensi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Maulana, Rosyid. 2014. “Pemakainan Verba Aktif Transitif Dalam Novel
Gawang Merah Putih: Novel Reportasi Timnas U-19 Karya Rudi
Gunawan”. Skripsi. Universitas Muhamadiyah Surakarta.
Megawati, Fitri, Tri Mahajani, Sandi Budiasa. Analisis Makna Afiks Pada Tajuk
Rencana Kompas dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Bahasa
Indonesi di SMA. Jurnal. Universitas Pakuan.
Prastikasari, Anggraeni. 2015. “Afiksasi Pembentuk Verba Dalam Teks Berita
Siswa Kelas VIII Di SMP Darul Muttaqein Jakarta Tahun Pelajaran
2013/2014”. Skripsi. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Ramlan, M. 2005. Sintaksisis : Ilmu Bahasa Indonesia. Yogyakarta: C.V.
Karyono.
Sudaryanto. 2015. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yokyakarta: Duta
Wacana University.
Sudharto, dkk. 2009. Pengantar Pendidikan. Semarang. FIP IKIP PGRI
Semarang.
Sumadiria, As. Haris. 2005. Jurnalistik Indonesia, Menulis Berita dan
Feature,Panduan Praktis Jurnalis Profesional. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Tarigan, Henry Guntur. 2009. Pengajaran Morfologi. Bandung: Angkasa.

15

Anda mungkin juga menyukai