Anda di halaman 1dari 23

INJEKSI INSULIN

Dosen Pengampu : Ns. Andri Yulianto S.Kep., M.Kes.


TUJUAN PEMBELAJARAN
 Untuk mengetahui pengertian dengan insulin.
 Untuk mengetahui mekanisme kerja insulin.
 Untuk mengetahui efek samping dari insulin.
 Untuk mengetahui penggolongan sediaan insulin.
 Untuk mengetahui cara pemberian insulin.
 Untuk mengetahui cara injeksi insulin.
 Untuk mengetahui lokasi injeksi insulin.
SUB MATERI
 Definisi
 Mekanisme kerja insulin
 Efek samping insulin
 Penggolongan sediaan insulin
 Cara pemberian insulin
 Cara injeksi insulin
 Lokasi injeksi insulin
A. DEFINISI INSULIN

 Insulin adalah hormon utama yang mengendalikan glukosa dari darah


ke dalam sebagian besar sel (terutama sel otot dan lemak, tetapi tidak
pada sel sistem saraf pusat).
 Insulin digunakan oleh sekitar dua pertiga dari sel-sel tubuh yang
menyerap glukosa dari darah untuk digunakan sel-sel sebagai bahan
bakar, untuk konversi ke molekul lain yang diperlukan, atau untuk
penyimpanan.
 Insulin juga merupakan sinyal kontrol utama untuk konversi dari
glukosa ke glycogen untuk penyimpanan internal dalam hati dan sel
otot.
 Insulin dilepaskan ke dalam darah oleh sel beta (ß-sel) yang
berada di pankreas, sebagai respons atas kenaikan tingkat gula
darah, biasanya setelah makan.
 Insulin digunakan oleh sekitar dua pertiga dari sel-sel tubuh yang
menyerap glukosa dari darah untuk digunakan sel-sel sebagai
bahan bakar, untuk konversi ke molekul lain yang diperlukan, atau
untuk penyimpanan.
 Obat insulin yang termasuk jenis ini adalah Levemir dan
Lantus.Sebuah studi yang dilakukan oleh Russel Jones pada tahun
2007 mengungkapkan bahwa Levemir lebih mampu ditoleransi
oleh tubuh manusia dengan baik karena menimbulkan efek
penambahan berat badan yang minimal.
 Jenis insulin reaksi menengah adalah insulin yang mulai efektif
bekerja menurunkan gula darah sejak 1 sampai 2 jam setelah
disuntikkan ke dalam tubuh.
 Obat ini bereaksi secara maksimal selama 6-10 jam, dan
berakhir setelah 10-16 jam setelahnya, contohnya Humulin m3,
Hypurin, dan Insuman.
 Insulin reaksi cepat akan langsung bekerja 5 15 menit setelah
masuk ke dalam tubuh penderita la memiliki tingkat reaksi
maksimal selama 30-90 menit, dan pengaruhnya akan segera
menghilang setelah 3-5 jam kemudian.
 Contoh obat insulin ini berupa Lispro, Actrapid, Novorapid, dan
Velosulin.
Dipengawasan dokter untuk menentukan dosis yang sesuai
dengan kebutuhan setiap penderita. Indikasi Terapi dengan
Insulin
 Semua penyandang DM tipe I memerlukan insulin eksogen karena
produksi insulin oleh sel beta tidak ada atau hampir tidak ada.
 Penyandang DM tipe II tertentu mungkin membutuhkan insulin bila
terapi jenis lain tidak dapat mengendalikan kadar glukosa darah.
 Keadaan stress berat, seperti pada infeksi berat, tindakan
pembedahan, infark miokard akutatau stroke.
 DM gestasional dan penyandang DM yang hamil membutuhkan
insulinbila diet saja tidak dapat mengendalikan kadar glukosa
darah.
 Hiperglikemik hiperosmolar non ketotik.
 Penyandang DM yang mendapat nutrisi parenteral atau yang
memerlukan suplemen tinggi kalori.
 Gangguan fungsi ginjal atau hati yang berat. Kontra indikasi atau
alergi terhadap obat hipoglikemi oral.
Berdasarkan lama kerjanya, insulin dibagi menjadi 4 macam,
yaitu:
1. Insulin kerja singkat
Yang termasuk di sini adalah insulin regular (Crystal Zinc
Insulin/CZI).Saat ini dikenal 2 macam insulin CZI, yaitu dalam
bentuk asam dan netral.
2. Insulin kerja menengah
Yang dipakai saat ini adalah Netral Protamine Hegedom
(NPH),Monotardo, Insulatardo, Jenis ini awal kerjanya adalah 1.5-
2.5 jam Puncaknya tercapai dalam 4-15 jam dan efeknya dapat
bertahan sampai dengan 24 jam.
3. Insulin kerja panjang
Merupakan campuran dari insulin dan protamine, diabsorsi
dengan lambat dari tempat penyuntikan sehingga efek yang
dirasakan cukup lam, yaitu sekitar 24 -36 jam. Preparat:
Protamine Zine Insulin (PZI), Ultratard
4. Insulin infasik (campuran)
Merupakan kombinasi insulin jenis singkat dan menengah.
Preparatnya: Mixtard 30/40.
Pemberian insulin secara sliding scale dimaksudkan agar
pemberiannya lebih efisien dan tepat karena didasarkan
pada kadar gula darah pasien pada waktu itu. Gula darah
diperiksa setiap 6 jam sekali.
B. MEKANISME KERJA INSULIN

 Efek kerja insulin yang sudah sangat dikenal adalah membantu


transpor glukosa dari darah ke dalam sel.
 Kekurangan insulin menyebabkan glukosa darah tidak dapat atau
terhambat masuk ke dalam sel.
 Akibatnya, glukosa darah akan meningkat, dan sebaliknya sel sel
tubuh kekurangan bahan sumber energi sehingga tidak dapat
memproduksi energi sebagaimana seharusnya.
Sekresi insulin dapat dibagi menjadi sekresi insulin
basal (saat puasa atau sebelum makan) dan insulin
prandial (setelah makan)..
 Sekresi insulin basal kira-kira 1 unit/jam dan terjadi
diantara waktu makan, waktu malam hari dan keadaan
puasa.
 Sekresi insulin prandial menghasilkan kadar insulin 5-10
kali lebih besar dari kadar insulin basal dan diproduksi
secara pulsatif.
 Dalam waktu 0,5-1 jam sesudah makan dan mencapai
puncak dalam 30-45 menit, kemudian menurun dengan
cepat mengikuti penurunan kadar glukosa basal.
 Kemampuan sekresi insulin prandial berkaitan erat dengan
kemampuan ambilan glukosa oleh jaringan perifer.
C. EFEK SAMPING INSULIN

 Hipoglikemia
 Lipoatrofil Lipohipertrofi
 Alergi sistemik atau local
 Resistensi insulin
 Edema insulin
 Sepsis
D. PENGGOLONGAN SEDIAAN INSULIN
Insulin sampai saat ini dikelompokkan menjadi beberapa jenis
antara lain:
1. Kerja cepat (rapid acting)
 Bentuknya larutan jernih, efek puncak I-3 jam setelah penyuntikan, durasi
kerja sampai 6 jam.
 Merupakan satu-satunya insulin yang dapat dipergunakan secara intra
vena.Bisa dicampur dengan insulin kerja menengah atau insulin kerja
panjang.
 Contoh: Actrapid, Humulin R.Reguler Insulin (Crystal Zine Insulin CZI).
Saat ini dikenal 2 macam insulin CZI, yaitu dalam bentuk asam dan
netral.Contoh sediaan CZI misalnyaVelosulin, Semilente.
2. Kerja menengah (intermediate acting)
 Jenis ini awal kerjanya adalah 1.5 2.5 jam.
 Puncaknya tercapai dalam 4 - 15 jam dan efeknya dapat
bertahan sampai dengan 24 jam.
 Bentuknya terlihat keruh karena berbentuk hablur-hablur
kecil, dibuat dengan menambahkan bahan yang dapat
memperlama kerja obat dengan cara memperlambat
penyerapan insulin kedalam darah.
3. Kerja panjang (long acting)
 Merupakan campuran dari insulin dan protamine, diabsorsi dengan
lambat dan tempat penyuntikan sehingga efek yang dirasakan cukup
lama, yaitu sekitar 24-36 jam.
 Insulin bentuk ini diperlukan untuk tujuan mempertahankan insulin
basal yang konstan.
4. Insulin Eksogen campur antara kerja cepat & kerja sedang (Insulin
premix) Yaitu insulin yang mengandung insulin kerja cepat dan
insulin kerja sedang. Insulin ini mempunyai onset cepat dan durasi
sedang (24 jam). Contoh: Mixtard 30/40
E. CARA PEMBERIAN INSULIN

 Insulin kerja singkat :


 IV, IM, SC
 Infus (AA/Glukosa /elektrolit)
 Jangan bersama darah (mengandung enzim merusak insulin)
 Insulin kerja menengah/panjang: Saat ini juga tersedia insulin
campuran (premixed) kerja cepat dan kerja menengah.
F. CARA INJEKSI INSULIN
 Insulin umumnya diberikan dengan suntikan dibawah kulit
(subkutan/ SC )
 Pada keadaan khusus diberikan intramuskular atau intravena secara
bolus atau drip.Insulin dapat diberikan tunggal (satu macam insulin
kerja cepat, kerja menengah atau kerja panjang) tetapi juga dapat
diberikan kombinasi insulinkerja cepat dan kerja menengah, sesuai
dengan respons individu terhadap insulin, yang dinilai dari hasil
pemeriksaan kadar glukosa darah harian.
 Lokasi penyuntikan juga harus diperhatikan benar, demikian pula
mengenai rotasi tempat suntik.
 Apabila diperlukan, sejauh sterilitas penyimpanan terjamin,
semprit insulin dan jarumnya dapat dipakai lebih dari satu kali
oleh pasien yang sama.
 Harus diperhatikan kesesuaian kosentrasi insulin (U40, U100)
dengan semprit yang dipakai.
 Dianjurkan dipakai konsentrasi yang tetap.
 Penyerapan paling cepat terjadi di daerah abdomen yang
kemudian diikuti oleh daerah lengan, paha bagian atas bokong.
 Bila disuntikan secara intramuskular dalam maka penyerapan
akan terjadi lebih cepat dan masa kerja akan lebih singkat.
 Kegiatan jasmaniyang dilakukan segera setelah penyuntikan
akanmempercepat onset kerja dan juga.
 Mempersingkat masa kerja. Pemberiaan insulin pada pasien
DM lanjut usia seperti pada non lanjut usia, uyaitu adanya
kegagalan terapi ADO, ketoasidosis, koma hiperosmolar,
adanya infeksi ( stress) dll.
 Dianjurkan memakai insulin kerja menengah yang dicampur
dengan kerja insulin kerja cepat, dapat diberikan satu atau dua
kali sehari.
G. LOKASI INJEKSI INSULIN

 Tiap bagian tubuh yang ditutupi kulit yang longgar dapat


dipakai sebagai tempat injeksi insulin termasuk abdomen,
paha.lengan atas, pinggang dan kuadran atas luar dari
bokong.
 Secara umum insulin akan lebih cepat diabsorpsi dari
bagian atas tubuh seperti bagian deltoid dan abdomen
dibanding dari paha dan bokong.
 Rotasi dari injeksi terus dianjurkan guna menghindari
absorpsi yang terhambat karena adanya fibrosis atau
lipohipertropi akibat injeksi berulang hanya pada satu
tempat.
 Asosiasi Diabetes America menganjurkan insulin dapat
diinjeksikan pada satu daerah yang sama selama satu minggu
dengan jarak setiap injeksi 1 ½ inci [ satu ruas jari tangan ]
dengan penyuntikan insulin secara sub cutan atau tepat di
bawah lapisan kulit.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai