Makalah Tentang Poros
Makalah Tentang Poros
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang pengertian dan fungsi dari sebuah poros.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis dan cara pembentukan poros.
3. Untuk mengetahui gaya-gaya yang bekerja pada poros.
4. Dapat memilih bahan yang akan dibuat poros.
1.4 Manfaat
2. Agar pembaca dapat memilih bahan yang akan digunakan dalam pembuatan poros.
BAB II PEMBAHASAN
Poros adalah suatu bagian stasioner yang beputar, biasanya berpenampang bulat dimana
terpasang elemen-elemen seperti roda gigi (gear), pulley, flywheel, engkol, sprocket dan
elemen pemindah lainnya. Poros bisa menerima beban lenturan, beban tarikan, beban tekan
atau beban puntiran yang bekerja sendiri-sendiri atau berupa gabungan satu dengan lainnya.
(Josep Edward Shigley, 1983)
Poros dalam sebuah mesin berfungsi untuk meneruskan tenaga melalui putaran mesin.
Setiap elemen mesin yang berputar, seperti cakra tali, puli sabuk mesin, piringan kabel,
tromol kabel, roda jalan, dan roda gigi, dipasang berputar terhadap poros dukung yang tetap
atau dipasang tetap pada poros dukung yang berputar.
Contoh sebuah poros dukung yang berputar, yaitu poros roda kereta api, As gardan, dan
lain-lain.
Untuk merencanakan sebuah poros, perlu diperhitungkan gaya yang bekerja pada poros di
atas antara lain: gaya dalam akibat beratnya (W) yang selalu berpusat pada titik gravitasinya.
Gaya (F) merupakan gaya luar arahnya dapat sejajar dengan permukaan benda ataupun
membentuk sudut α dengan permukanan benda. Gaya F dapat menimbulkan tegangan pada
poros, karena tegangan dapat rimbul pada benda yang mengalami gayagaya. Gaya yang
timbul pada benda dapat berasal dari gaya dalam akibat berat benda sendiri atau gaya luar
yang mengenai benda tersebut. Baik gaya dalam maupun gaya luar akan menimbulkan
berbagai macam tegangan pada kontruksi tersebut.
Poros dalam sebuah mesin berfungsi untuk meneruskan tenaga bersama-sama dengan
putaran. Setiap elemen mesin yang berputar, seperti cakaran tali, puli sabuk mesin, piringan
kabel, tromol kabel, roda jalan dan roda gigi. Dipasang berputar terhadap poros dukung yang
tetap atau dipasang tetap pada poros dukung yang berputar. Contohnya sebuah poros dukung
yang berputar, yaitu poros roda keran dan gerobak.
3. Gandar
Gandar merupakan poros yang tidak mendapatkan beban puntir, fungsinya hanya sebagai
penahan beban, biasanya tidak berputar. Contohnya seperti yang dipasang pada roda-roda
kereta barang, atau pada as truk bagian depan.
4. Spindle
Poros transmisi yang relative pendek, seperti poros utama mesin perkakas, dimana beban
utamanya berupa puntiran disebut spindle. Syarat yang harus dipenuhi poros ini adalah
deformasinya harus kecil dan bentuk serta ukurannya harus teliti.
5. Poros engkol
Poros engkol merupakan bagian dari mesin yang dipakai untuk merubah gerakan naik turun
dari torak menjadi gerakan berputar. Poros engkol yang kecil sampai yang sedang biasanya
dibuat dari satu bahan yang ditempa kemudian dibubut, sedangkan yang besar-besar dibuat
dari beberapa bagian yang disambung-sambung dengan cara pengingsutan.
Didalam praktek dikenal 2 macam poros engkol yaitu :
a. Poros Engkol Tunggal
Poros ini terdiri dari sebuah poros engkol dan sebuah pen engkol. Kedua-duanya diikat
menjadi satu oleh pipi engkol yang pemasangannya menggunakan cara pengingsutan. Pipi
engkol biasanya dibuat daripada baja tuang, sedangkan pen engkolnya dari baja St 50 atau St
60. Jarak antara sumbu pen enkol dengan sumbu poros engkol adalah setengah langkah torak.
Poros yang biasanya digunakan untuk putaran tinggi dan beban yang berat pada
umumnya dibuat dari baja paduan (alloy steel) dengan proses pengerasan kulit (case
hardening) sehingga tahan terhadapt keausan. Beberapa diantaranya adalah baja khrom nikel,
baja khrom nikel molebdenum, baja khrom, baja khrom molibden, dll. Sekalipun demikian,
baja paduan khusus tidak selalu dianjurkan jika alasannya hanya karena putaran tinggi dan
pembebanan yang berat saja. Dengan demikian perlu dipertimbangkan dalam pemilihan jenis
proses heat treatment yang tepat sehingga akan diperoleh kekuatan yang sesuai.
Pada perancangan bahan poros ini terdapat perlakuan panas. Perlakuan panas adalah
proses pada saat bahan dipanaskan hingga suhu tertentu dan selanjutnya didinginkan dengan
cara tertentu pula. Tujuannya adalah untuk mendapatkan sifat-sifat yang lebih baik dan yang
diinginkan sesuai dengan batas-batas kemampuannya. Sifat yang berhubungan dengan
maksud dan tujuan perlakuan panas tersebut meliputi:
2. Mengurangi tegangan.
3. Melunakkan .
sebelumnya.
Didalam poros terdapat beberapa gaya antara lain : gaya dalam beratnya (W) yang
selalu berpusat pada titik gravitasinya. Gaya (F) merupaka gaya luar arahnya dapat sejajar
dengan permukaan benda ataupun membentuk sudut α dengan permukaan benda. Gaya (f)
dapat menimbulkan tegangan pada poros, karena tegangan dapat timbul pada benda yang
mengalami gaya-gaya. Gaya yang timbul pada benda dapat berasal dari gaya dalam akibat
berat benda sendiri atau gaya luar yang mengenai benda tersebut. Baik gaya dalam maupun
gaya luar akan menimbulkan berbagai macam tegagan pada konstruksi tersebut.
2.7 Beban pada poros
PENUTUP
1.Kesimpulan :
Poros adalah suatu bagian stasioner yang berputar, biasanya berpenampang bulat
dimana terpasang elemen-elemen seperti roda gigi (gear). Poros bisa menerima beban
lenturan, beban tarikan, beban tekan atau beban puntiran yang bekerja sendiri-sendiri atau
berupa gabungan satu dengan lainnya. Berfungsi untuk meneruskan tenaga bersama-sama
dengan putaran.
2.Saran :
DAFTAR PUSTAKA
http://www.wordpress.com
http://PENGERTIAN.PERANCANGAN
http://Makalah.Poros_Elemen-MesinI_Kuliah