Anda di halaman 1dari 34

Asuhan Keperawatan pada Ny.

R dengan Prioritas Masalah


Kebutuhan Dasar Gangguan Nutrisi Pada Ibu Hamil
Trimester Idi Kelurahan Sari Rejo
Kecamatan Medan Polonia

Karya Tulis Ilmiah (KTI)


Disusun Dalam Rangka Menyelesaikan
Program Studi DIII Keperawatan

Oleh
Diniya Maya Sari
142500096

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
JUNI 2017

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini
yang merupakan salah satu syarat untuk mengikuti tugas akhir program studi DIII
Keperawatan di Fakultas Universitas Sumatera Utara.

Adapun judul Karya Tulis Ilmiah ini adalah Asuhan Keperawatan pada Ny.R
dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Gangguan Nutrisi Pada Ibu Hamil
Trimester I di Kelurahan Sari Rejo Kecamatan Medan Polonia. Dalam penulisan Karya
Tulis Ilmiah ini, penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak baik moral
maupun material, untuk itu dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat:

1. Bapak Setiawan, S.Kp, MNS, Ph.D selaku Dekan Fakultas Keperawatan


Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Sri Eka Wahyuni, S.Kep, Ns., M.Kep selaku Wakil Dekan I Fakultas
Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Mahnum Lailan Nasution, S.Kep, Ns, M.Kep selaku Ketua Prodi DIII
Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
4. Ibu Nur Asiah, S.Kep, Ns, M.Biomed selaku dosen pembimbing.
5. Ibu Dewi Elizadiani Suza, S.Kp., MNS., Ph.D selaku dosen penguji.

dalam kesempatan ini juga, penulis secara khusus ingin memberikan ucapan
terima kasih yang setulus-tulusnya kepada:

1. Terutama rasa syukur dan terima kasih yang begitu mendalam kepada kedua
orang tua saya sendiri bapak Mhd.Yakub Lubis dan ibunda yang sangat saya
sayangi ibu Mega Murni Siregar, serta kakak dan adik saya yang selalu
memberikan motivasi, dukungan moral maupun material serta yang tiada henti
mendoakan penulis.
2. Kepada teman-teman dari DIII Keperawatan stambuk 2014 yang tidak dapat
saya sebutkan satu persatu.
Medan, Juni 2017

Diniya Maya Sari

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan………………………………………………………….. i
Kata Pengantar……………………………………………………………….. ii
Daftar Isi……………………………………………………………………... iii
Bab I Pendahuluan…………………………………………………………… 1
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………… 1
1.2 Tujuan……………………………………………………………………. 2
1.3 Manfaat…………………………………………………………………... 2

Bab II Pengelolaan Kasus……………………………………………………. 3


2.1. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Gangguan Nutrisi

Pada Ibu Hamil Trimester I…………………………………………….. 3

2.1.1. Nutrisi Pada Masa Kehamilan Trimester I………………………. 3

2.1.2. Zat Gizi yang Penting untuk Ibu Hamil…………………………. 3

2.1.3. Diet Wanita Hamil………………………………………………. 6

2.1.4. Definisi Mual dan Muntah………………………………………. 7

2.1.5 Cara Mengatasi ………………………………………………….. 7

2.1.6. Asuhan Keperawatan……………………………………………. 8

2.2. Asuhan Keperawatan Kasus……………………………………………. 11

Bab III Kesimpulan dan Saran……………………………………………… 21

3.1.Kesimpulan……………………………………………………………... 21

3.2.Saran……………………………………………………………………. 21

Daftar Pustaka……………………………………………………………… 22

Lampiran…………………………………………………………………… 23

Universitas Sumatera Utara


BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kehamilan merupakan proses fisiologis yang memberikan perubahan pada ibu
maupun lingkungannya, dengan adanya kehamilan maka seluruh sistem genitalia
wanita mengalami perubahan yang mendasar untuk mendukung perkembangan dan
pertumbuhan janin dalam rahim selama proses kehamilan berlangsung (Serri,2009).
Kehamilan menyebabkan perubahan-perubahan pada tubuh ibu yang mana
perubahan-perubahan tersebut dalam rangka penyesuaian tubuh ibu pada keadaan
kehamilannya. Perasaan kurangenak badan menyebabkan ibu lebih banyak istirahat
sehingga keperluan tubuh akan makanan menjadi berkurang. Pada bulan-bulan
pertama kehamilan nafsu makan berkurang, mual,muntah, kembung, dsb. Gejala-
gejala ini bisa terjadi pada waktu pagi atau sore hari. Salah satu teori yang
menjelaskan pengaruh status nutrisi seorang ibu hamil pada janin yang
dikandungnya adalah teori yang dikenal dengan nama “Fetal Programming”.
Menurut teori tersebut, seorang ibu hamil yang mengalami kekurangan
gizi/malnutrisi akan menyebabkan fetus yang dikandungnya mendapat asupan
makanan yang kurang dalam pertumbuhannya. Hal itu mungkin akan memicu
timbulnya penyakit kronis pada janin di masa depan (Indriyani, 2013)

Gangguan nutrisi selama kehamilan dapat menyebabkan berat badan bayi baru
lahir rendah dan penurunan kesempatan hidup.Status nutrisi ibu pada waktu
konsepsi sangatlah penting dalam bentuk cadangan nutrisi dan dasar kebiasaan
makan. Wanita hamil memerlukan zat besi 30 mg/hari, yang sulit diperoleh dari
sumber-sumber diet sehingga perlu diberikan suplemen. Zat besi diperlukan untuk
mengoreksi keberadaan awal defisisensi dan menyediakan untuk peningkatan
volume darah maternal untuk persediaan darah janin, dan untuk kehilangan darah
selama kelahiran.

Universitas Sumatera Utara


1.2. Tujuan

1.2.1. Tujuan umum

Karya tulis ilmiah ini bertujuan untuk memberikan asuhan keperawatan pada
Ny.R dengan prioritas masalah kebutuhan dasar gangguan nutrisi pada Ibu hamil
trimester I di kelurahan Sari Rejo Medan Polonia.

1.2.2. Tujuan khusus

1. Melakukan pengkajian asuhan keperawatan pada pasien dengan kasus


gangguan pemenuhan nutrisi pada ibu hamil di Lingkungan VI Kelurahan Sari
Rejo kecamatan Medan Polonia.

2. Menegakkan diagnosa keperawatan pada pasien dengan kasus gangguan


pemenuhan nutrisi pada ibu hamil di Lingkungan VI Kelurahan Sari Rejo
Kecamatan Medan Polonia.

3. Menyusun rencana intervensi pada pasien di Lingkungan VI Kelurahan Sari


Rejo Kecamatan Medan Polonia.

4. Melakukan implementasi keperawatan pada pasien di Lingkungan VI


Kelurahan Sari Rejo Kecamatan Medan Polonia.

5. Melakukan evaluasi pada pasien dengan kasus di Lingkungan VI Kelurahan


Sari Rejo Kecamatan Medan Polonia.

1.3. Manfaat

1.3.1. Bagi institusi pendidikan

Dapat digunakan sebagai wacana dan pengetahuan tentang perkembangan ilmu


keperawatan, khususnya asuhan keperawatan pada klien dengan kasus gangguan
pemenuhan nutrisi

1.3.2. Bagi penulis Sebagai

Pengalaman berharga dan meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dalam


bidang asuhan keperawatan (ASKEP).Menambah wawasan penulis mengenai gangguan
Pemenuhan Nutrisi pada Ibu Hamil.

Universitas Sumatera Utara


BAB II

PENGELOLAAN KASUS

2.1. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Gangguan Nutrisi Pada
Ibu Hamil Trimester I.

2.1.1.Nutrisi Pada Masa Kehamilan Trimester I

Nutrisi merupakan satu dari banyak faktor yang ikut mempengaruhi hasil akhir
kehamilan. Untuk mengakomodasi perubahan yang terjadi selama masa kehamilan,
banyak nutrisi diperlukan dalam jumlah yang lebih besar daripada jumlah yang
dibutuhkan orang dewasa normal. Pada tahap akhir trimester pertama, volume darah Ibu
meningkat dengan cepat, lebih cepat daripada produksi sel darah merahnya. Kadar
berbagai nutrisi di dalam darah meningkat atau menurun selama masa kehamilan.
Kebanyakan fraksi lipid meningkat (misalnya, kolestrol), sedangkan faktor-faktor lain
(misalnya, protein total) menurun (Bobak,2005)

Selama trimester pertama kebutuhan nutrisi lebih bersifat kualitatif daripada


kuantitaf. Hal ini berarti diet ibu hamil harus seimbang dan mencakup beraneka
makanan, tetapi tidak perlu mengonsumsi makanan lebih banyak daripada makanan
biasa yang dikonsumsi. Ibu yang berat badannya rendah atau wanita yang melakukan
latihan berat selama hamil memerlukan energi tambahan (Bobak, 2005).

Untuk dapat memberikan makanan secara benar pada ibu hamil, perlu
memahami perubahan-perubahan yang terjadi pada kehamilan yaitu untuk perubahan
tahap pertama, tahap kedua dan tahap ketiga. Perubahan tahap pertama adalah dua
minngu setelah konsepsi, telur yang akan dibuahi akan melekat pada endrometrium
uterus dan terjadi proliferasi dari sel-sel dengan cepat. Plasenta juga mulai terbentuk
pada tahap ini. Pada tahap ini belum diperlukan suplemen nutrisi yang khusus. Pada
perubahan tahap kedua yaitu pada minggu ke-2 sampai dengan minggu ke-8 sebagian
organ-organ telah mulai terbentuk, seperti jantung, ginjal, paru, hati dan rangka. Dari
percobaan binatang jika fase pada ini terdapat defisiensi Vit A, riboflavin, Vit B2, B6,
atau asam folat yang akan terjadi kecatatan bawaan. Pada tahap ini diperlukan suplemen
dalam bentuk vitamin dan mineral untuk mencegah terjadinya cacat bawaan. Adapun
perubahan pada tahap ketiga yang dimulai pada minggu ke-8 sampai lahir terjadi

Universitas Sumatera Utara


pertumbuhan janin yang cepat, serta terbentuknya cadangan pada ibu untuk
mempersiapkan kelahiran dan memproduksi air susu ibu. Pada tahap ini terjadi
hiperplasi dan hipertopi sel-sel dan kecepatnya berbeda untuk masing-masing orang.
Oleh karena itu seplementasi nutrisi sangan diperlukan terutama bentuk kalori dan
protein (Indriyani, 2013).

2.1.2. Zat Gizi yang Penting untuk Ibu Hamil

1. Kalori

Kebutuhan energi pada kehamilan timester I memerlukan tambahan 100


Kal/hari (menjadi 1.900 Kal-2.000 Kal/hari). Ini berarti sama dengan menambah 1
potong (50g) daging sapi atau 2 buah apel dalam menu sehari (Indriyani, 2013).
2. Protein
Kecukupan protein yang dianjurkan untuk wanita Indonesia umur 20 –
39 tahun dengan berat badan 47 kg sebanyak 41 gr protein sehari atau sekitar 0,8
gr/kg/hari, sebagian protein campuran (Indriyani, 2013).

3. Vitamin dan Mineral

Ibu hamil perlu diberi suplemen multivitamin dan mineral, sejalan


dengan meningkatnya kebutuhan ibu akan gizi semasa hamil. Beberapa penelitian
menunjukkan bahwa pemberian suplemen yang mengandung satu vitamin dan
mineral seperti nitamin A, zat besi, zinc, kalsium, dan asam folat, dapat
meningkatkan derajat kesehatan ibu hamil dan bayinya, di tambah dengan zat gizi
lainnya seperti vitamin A, B1, B2, B6, B12, C, D, E, niasin, mineral, yodium, zat
tembaga, dan selenium. Zat-zat tersebut bermanfaat untuk membantu pertumbuhan,
mencegah infeksi dan anemia, mengurangi jumlah berat badan bayi lahir rendah
(BBLR), serta menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi (Indriyani,
2013).
Pada waktu hamil keperluan zat besi meningkat untuk pembentukan
darah janjin dan persediaan ibu masa laktasi sampai 6 bulan sesudah melahirkan,
karena air susu ibu tidak mengandung garam besi (Indriyani, 2013).

Universitas Sumatera Utara


1) Vitamin A
Meskipun kebutuhan vitamin A meningkat selama kehamilan, suplemen vitamin
A jarang direkomendasikan untuk wanita hamil karena dapat menyebabkan
cacat lahir. Cara terbaik untuk memenuhi asupan vitapin A adalah melalui
berbagai sumber makanan seperti susu, ikan, telur, dan margarine.
2) Vitamin B kompleks
Dijumpai pada serealita, biji-bijian, kacang-kacangan sayuran hijau, ragi, telur,
dan produk susu. Berguna untuk menjaga sistem saraf, otot dan jantung agar
berfungsi secara normal.
3) Vitamin D
Terkadang dinyatakan sebagai “vitamin sinar matahari” karena vitamin ini
terbentuk pada saat tubuh terkena sinar mataharijuga diperlukan untuk
pembuatan kalsium dan fosfor yang sangat diperlukan dalam masa pertumbuhan
terutama dalam pembentukan tulang dan gigi.
4) Vitamin E
Untuk pembentukan sel darah merah. Sembernya biji-bijian terutama gandum,
kacang-kacangan, minyak sayur dan sayuran hijau.
5) Asam folat
Merupakan vitamin yang sangat penting sebelum dan ketika masa kehamilan,
terutama di minggu-minggu awal kehamilan yaitu untuk perkembangan sistem
saraf dan sel darah, dan banyak terdapat pada sayuran berwarna hijau gelap
seperti bayam, kembang kol dan brokoli. Pada buah-buahan asam folat banyak
terdapat pada jeruk, pisang, wortel, dan tomat. Kebutuhan asam folat selama
hamil adalah 800 mcg/hari, terutama pada 12 minggu pertama kehamilan.
Kekurangan asam folat dapat mengganggu pembentukan otak, sampai cacat
bawaan pada susunan saraf pusat maupun otak janin.
Meskipun hati mengandung asam folat yang tinggi, namun tidak
direkoemndasikan untuk wanita yang hamil atau dapat hamil, karena
mengandung vitamin A yang tinggi. Selain itu, terdapat resiko listeriosis dari
hati yang masih mentah atau jika hati tidak dimasak dengan sempurna. Kedua
resiko ini beresiko pada janin yang sedang berkembang.

Universitas Sumatera Utara


6) Magnesium
Kekurangan magnesium biasanya dialami oleh 5-30% ibu hamil dengan ditandai
adanya keluhan kram (Nocturnal Systremma). Suplementasi secara oral dari
mikronutrisi ini terbukti akan mengurangi keluhan kram pada ibu yang sedang
mengandung.
7) Zat besi
Masa kehamilan menyebabkan terjadinya peningkatan kebutuhan akan zat besi.
Janin yang sedang berkembang mengambil sejumlah zat besi dari ibunya hingga
5-6 bulan setelah lahir sehingga kebutuhan akan zat besi meningkat selama
kehamilan. Kekurangan zat besi pada ibu hamil dapat mengganggu metabolisme
energi sehingga dapat menyebabkan menurunnya kemampuan kerja organ-organ
tubuh yang akhirnya akan mempengaruhi perkembangan janin. Kekurangan zat
besi umumnya ditandai dengan wajah pucat, rasa lemah, letih, pusing, kurang
nafsu makan, menurunnya kebugaran tubuh, menurunnya kekebalan dan
gangguan penyembuhan luka. Jumlah zat besi yang dibutuhkan semasa
kehamilan berbeda per semesternya. Pada trimester pertama, tambahan akan zat
besi belum dibutuhkan. Kondisi ini menguntungkan bagi ibu hamil yang
mengalami mual dan muntah karena mengonsumsi zat besi biasanya dapat
memperparah kondisi ini.
8) Kalsium
Kalsium berperan penting dalam mekanisme pengaturan selama masa kehamilan
dan menyusui. Kalsium juga akan meningkatkan absobsi intestinal yang terjadi.
Rekomendasi asupan atau Recomennded Daily Intake (RDI) kalsium untuk
wanita hamil adalah 1.100 mg (300 mg lebih tinggi daripada wanita yang tidak
hamil). Diperlukan untuk pertumbuhan tulang dan gigi janin, serta melindungi
ibu hamil dari osteoporosis.
9) Iodium
Kekurangan iodium saat masa kehamilan sedapat mungkin harus dihindari
karena ini dapat menyebabkan terjadinya gangguan pertumbuhan otak fetus,
BBLR, kretin dan kongenital yang abnormal. Mengingat pentingnya fungsi
iodium ini, Ibu hamil dianjurkan untuk mengkonsumsi produk-produk fortifikasi
iodium seperti garam ber-iodium dan binyak ber-iodium.

Universitas Sumatera Utara


10) Air
Air berfungsi membantu sistem pencernaan makanan dan cairan pada membran
sel. Air juga menjaga keseimbangan suhu tubuh, karena itu dianjurkan minum 6-
8 gelas (1500-2000 ml) air, susu dan jus tiap 24 jam.

2.1.3. Diet Wanita Hamil

Pada wanita, masa hamil merupakan masa dimana unsur-unsur gizi diperlukan jauh
lebih banyak dari pada yang diperlukan dalam keadaan biasa. Selain untuk kebutuhan
sendiri, unsur - unsur gizi ini diperlukan oleh janin agar dapat tumbuh dengan pesat.
Berdasarkan angka kecukupan gizi data yang dianjurkan perhari menurut hasil Widya
karya Nasional Pangan dan gizi, selama hamil pada trimester I seorang wanita akan
mendapatkan tambahan nilai gizi sebesar yang terdapat dalam tabel berikut (Aziz,
2006).

Kebutuhan Zat Gizi Ibu Hamil Pada Trimester I

Zat gizi Nilai Gizi

Energi +285 (kkal)

Protein +12 (g)

Vitamin A +200 (RE)

Tiamin +0,2 (mg)

Riboflavin +0,2 (mg)

Niasin +1,3 (mg)

Vitamin B12 +0,3

Asam Folat +150(µg)

Vitamin C +10 (mg)

Kalsium +400 (mg)

Fosfor +200(mg)

Universitas Sumatera Utara


Besi +20 (mg)

Zinc +5 (mg)

Iodium +25(µg)

2.1.4. Definisi Mual dan Muntah

Mual dan muntah pada kehamilan disebut morning sickness pertama kali
dikemukakan pada 2000 tahun sebelum masehi. Sampai saat ini hanya sedikit yang
diketahui tentang mekanisme penyebabnya. Sekitar 50% sampai 80 % wanita hamil
mengalammi mual dan muntah dengan derajat berbeda – beda .Gangguan ini biasanya
hilang pada awal trimester kedua, tetapi sekitar 20% mereka yang terkena terus
mengalami masalah ini sepanjang masa hamil. Menarik sekali untuk diketahui, dari
sebuah studi pada lebih dari 400 wanita, ditemukan bahwa angka kematia bayi dan bayi
berat lahir rendah pada wanita yang tidak mengalami morning sickness lebih tinggi dari
wanita yang mengalam mual dan muntah. Wanita yang mengalami bayi hidup dang
mengalami mual dan munrrah juga mengalami peningkatan berat yang lebih
tinggi.Tampaknya mual dan muntah berkorelasipositif dengan hasil akhir kehamilan
yang baik, tetapi diperlukan riset lebih lannjut pada subjek dari berbagai tingkat
sosioekonomi (Bobak, 2005).

2.1.5 Cara Mengatasi

Beberapa strategi untuk mengatasi masalh mual dan muntah ialah menyediakan
biscuit tawar, biscuit tawar panggang, atau sereal kering disamping tempat tidur untuk
dikonsumsi sebelum bangun tidur di pagi hari; Makan dalam porsi kecil, tetapi sering;
mengindari minuman berkafein; mengkomsumsi cairan dalam jumlah adekuat, tetapi
lebih baik diantara waktu makan daripada saat makan; menghindari bau masakan dan
bau cat yang menimbulkan mual; dan membatasi makanan yang banyak menggunakan
rempah-rempah. Obat anti antiemetic tidak dianjurkan. Hiperemesis gravidarum,
muntah berat , lama, dan menetap membutuhkan perhatian medis. Penggantian cairan
dan elektroit dapat dibutuhkan untuk mencegah komplikasi dehidrasi (Bobak,2005).

Universitas Sumatera Utara


2.1.6. Asuhan Keperawatan

1. Pengkajian Keperawatan

Pengkajian keperawatan terhadap masalah kebutuhan nutrisi dapat meliputi


pengkajian khusus masalah nutrisi dan pengkajian fisik secara umum yang berhubungan
dengan kebutuhan nutrisi.

a. Riwayat makanan

Riwayat makanan meliputi informasi atau keterangan tentang pola makanan


,tipe makanan yang dihindari ataupun yang diabaikan, makanan yang lebih disukai
sekarang, dan rencana makanan untuk selanjutnya.

b. Kemampuan makan

Beberapa hal yang perlu dikaji dalam hal kemampuan makan, antara lain
kemampuan mengunyah, menelan dan makan sendiri tanpa bantuan orang lain.

c. Pengetahuan tentang nutrisi

Aspek lain yang sangat penting dalam pengkajian nutrisi adalah penentuan
tingkat pengetahuan pasien mengenai kebutuhan nutrisi.

d. Nafsu makan, jumlah asupan

e. Tingkat aktivitas

f. Pengonsumsian obat

g. Penampilan fisik

Penampilan fisik dapat dilihat dari hasil pemeriksaan terhadap aspek-aspek


berikut : rambut yang sehat berciri mengkilat, tidak kering, dan tidak mengalami
kebotakan bukan karena faktor usia; daearh diatas kedua pipi dan bawah kedua mata
tidak berwarna gelap; mata carah dan tidak ada rasa sakit atau penonjolan pembuluh
darah; daerah bibir tidak kering, pecah-pecah, ataupun mengalami pembengkakan; lidah
berwarna merah gelap, tidak warna merah terang, dan tidak ada luka pada
permukaannya; gusi tidak bengkak, tidak mudah berdarah, dan gusi yang mengelilingi
gigi harus rapat serta erat tidak tertarik kebawah sampai di bawah permukaan gigi; gigi
tidak berlubang dan tidak berwarna;kulit tubuh haus, tidak bersisik, tidak timbul bercak

Universitas Sumatera Utara


kemerahan, atau tidak terjadi pendarahan yang berlebihan; kuku jari kuat dan berwarna
merah muda.

h. Pengukuran Atropometrik

Pengukuran ini meliputi pengukuran tinggi badan, berat badan dan lingkar
lengan.

i. Labolatorium Pemeriksaan

Labolatorium berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi adalah


pemeriksaan albumin serum, Hb, glukosa, elektrolit, dan lain-lain.

2. Analisa Data

Data yang telah dikumpulkan dari hasil pengkajian kemudian dikelompokkan dan
dianalisa untuk menemukan masalah kesehatan klien.Untuk mengelompokkannya
dibagi menjadi dua data yaitu, data sujektif yaitu data yang di dapat dari pasien
langsung, dan data objektif yaitu data yang didapat dari observasi perawat langsung
kepada pasien, dan kemudian ditentukan masalah keperawatan yang timbul.

Tujuan Pengumpulan Data

1. Memperoleh informasi tentang keadaan kesehatan pasien.


2. Untuk menentukan masalah keperawatan dan kesehatan pasien.
3. Untuk menilai keadaan kesehatan pasien.
4. Untuk membuat keputusan yang tepat dalam menentukan langkah-langkah
berikutnya.

3. Rumusan Masalah
Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan
dengan :
a. Peningkatan laju metabolic.
b. Asupan nutrien yang tidak adekuat dalam diet.
c. Peningkatan kehilangan nutrien melalui cairan gastrointestinal.
d. Kebutuhan energi tinggi akibat latihan yang berlebihan.

Universitas Sumatera Utara


4. Perencanaan

Setelah ditemukan masalah pada klien, perawat melakukan intervensi untuk


melakukan asuhan keperawatan pada klien. Adapun intervensi asuhan keperawatan
yang dilakukan pada masalah gangguan pemenuhan nutrisi pada ibu hamil yaitu :

a. Meningkatkan nafsu makan.

b. Membantu memenuhi kebutuhan nutrisi.

c. Mempertahankan nutrisi melalui oral.

2.2. Asuhan Keperawatan Kasus

1. Pengkajian

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN USU

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KELURAHAN SARI REJO

1. Pengkajian

Identitas Pasien

Nama : Ny. R

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 25 tahun

Status Perkawinan : Kawin

Agama : Islam

Pendidikan : SD

Pekerjaan : IRT

Alamat :Lingkungan VI Kelurahan Sari Rejo Kecamatan

Medan Polonia.

Universitas Sumatera Utara


Golongan Darah :O

Tanggal Pengkajian : 16Juni 2017

Diagnosa Medis : Nausea

2. Keluhan Utama

Ny.R mengeluh mual muntah 4 sampai 5 kali dalam sehari yaitu pada pagi dan
sore hari terutama setelah makan. Ny. R mengatakan mudah lelah ketika beraktivitas
dan nafsu makan menurun.

3. Riwayat Kesehatan Sekarang

A. Provocative/palliative : Penyebab mual muntah karena proses adaptasi pada


kehamilan trimester I. Untuk memperbaiki keaadan Ibu langsung beristirahat ketika
merasa mual.

B. Quantity/Quality : Ny.R merasakan mual muntah secara berulang. Ny.R terlihat


kelelahan.

C. Region : Mual muntah yang dirasakan Ny.R tidak menyebar.

D. Severity : Karena merasakan mual muntah secara berulang Ny.R merasa kelelahan
sehingga tidak semangat untuk beraktivitas.

E. Time :Ny.R mengatakan mual muntah dirasakan sebanyak 4-5x/hari pada pagi dan
sore hari.

4. Riwayat Kesehatan Masa Lalu

A. Penyakit yang pernah dialami :Ibu pernah demam, batuk dan pilek.

B. Pengobatan/ tindakan Yang pernah dilakukan :Ny. R membeli obat diwarung.

C. Pernah dirawat/dioperasi :Ny. R tidak pernah dirawat maupun dilakukan operasi.

D. Lama dirawat : -

E. Alergi :Ny. R tidak memiliki riwayat alergi.

F. Imunisasi :Imunisasi Ny.R lengkap

Universitas Sumatera Utara


5. Riwayat Kesehatan Keluarga.

A. Orang tua :Orang tua Ny. R tidak ada yang menderita penyakit serius.

B. Saudara kandung :Saudara Ny. R tidak ada yang menderita penyakit serius.

C. Penyakit keturunan yang ada:Ny. R tidak mempunyai penyakit keturunan.

D. Anggota keluarga yang meninggal :Belum ada anggota keluarga Ny. R yang
meninggal dunia.

6. Riwayat Obstetrik

G:1 P:0 A:0 HPHT : 10 – 5 - 2017 TTP : 17 – 2– 2018

Usia Kehamilan : 5 minggu 2 hari.

No Umur Komplikasi/Masalah Penolong

Kehamilan Persalinan Nifas KondisiAnak

1 25 thn Hamil ini - - - -

7. Pemeriksaan Fisik

A. Keadaan umum :

Keadaan umum Ny. R saatini terlihat lemas.

B. Tanda – Tanda vital

• Suhu tubuh : 36,5 °C


• Tekanan Darah : 100 / 70 mmHg
• Nadi : 70 x / menit
• Pernafasan : 22 x / menit
• Skala Nyeri :-
• TB : 162cm
• Berat badan saat ini : 55 kg
• Berat badan sebelumnya : 59 kg

Universitas Sumatera Utara


• Lila : 21,5 cm

C. Pemeriksaaan Head to toe

• Kepala dan rambut :Kulit kepala terlihat bersih dan tidak berbau.
• Wajah : Struktur wajah bulat dan simetris.
• Mata :Bola mata simetris, palpebra normal, dan konjungtiva terlihat pucat.
• Hidung : Tulang hidung dan posisi septum nasi normal, simetris,dan tidak ada
terdapat cuping hidung.
• Mulut dan faring :Keadaan bibir terlihat kering, pecah-pecah. Keadaan gigi
dan gusi bersih, tidak terlihat adanya perdarahan. Keadaan lidah bersih.
Kedudukan leher trachea normal , tidak ada massa ataupun nyeri tekan. Tidak
ada pembengkakan kelenjar thyroid. Suara jelas, tidak ada gangguan
komunikasi.
• Pemeriksaan Integument :Integument bersih, hangat, dan berwarna kuning
langsat. Turgor kembali > 2 detik, tidak lembab dan tidak terdapat kelainan pada
kulit.
• Pemeriksaan thorak/dada :Pernafasan Ny. R normal, frekuensinafas
22x/menit, suara nafas vesikuler.Tidak terdapat kesulitan saat bernafas.
• Pemeriksaan abdomen :Bentuk abdomen masih seperti biasa.

8. Kebiasaan Sehari - hari Pola makan dan minum


• Frekuensi makan sehari : 2 x/hari
• Nafsu/selera makan : Nafsu makan Ny. R kurang
terutama pada sayuran hijau.
• Nyeri ulu hati : Tidak ada
• Alergi : Tidak ada riwayat alergi
• Mual dan muntah : Ya
• Waktu pemberian makan : sesuai keinginan Ny.R.
• Jumlah dan jenis makan : Menu biasa
• Waktu pemberian cairan/minum : Minum sehabis makan, setiap kali
haus.
• Masalah makan dan minum : Ny.R tidak mengalami kesulitan
menelanmaupun mengunyah.

Universitas Sumatera Utara


Perawatan diri/personal hygiene

• Kebersihan tubuh : Tubuh Ny. R bersih, Ny. R mandi 3x sehari


• Kebersihan gigi dan mulut : Mulut dan gigi Ny. R bersih, Ny. R
menyikat gigi 2 kali sehari.
• Kebersihan kuku kaki dan tangan : Kuku kaki dan tangan Ny. Rbersih
karena dipotong seminggu sekali .

• Pola Kegiatan/ Aktivitas

Kegiatan Mandiri Sebagian Total

Mandi 

Makan 

BAB 

BAK 

Ganti Pakaian 

• Untuk aktifitas ibadah

Ny. R dapat melakukan nya sendiri seperti biasanya.

• Pola eliminasi BAB dan BAK

Pola BAB : Pasien BAB 1 x/hari, biasanya pagi hari di

kamar mandi.

Karakter feses : Tidak dikaji

Riwayat perdarahan : Tidak pernah

BAB terakhir : Sehari sebelum tanggal pengkajian (15Juni 2017)

Diare : Sedang tidak diare

Penggunaan laktasif : Tidak

Pola BAK : Pasien BAK > 8 x / hari

Universitas Sumatera Utara


Karakter urin : Berwarna kuning, cair, berbau khas.

NO DATA O/S ETIOLOGI MASALAH


KEPERAWATAN

Nyeri saat BAK : Tidak ada

2 . ANALISA DATA

Universitas Sumatera Utara


1 DS : Ny. R Perubahan nutrisi
Proses
mengatakan sering kurang dari
Kehamilan
mual dan muntah kebutuhan tubuh.
dalam sehari bisa
Mempengar Saluran cerna
lebih dari 4 sampai uhi hormon terdesak karena
5 kali, mudah lelah HCG & memberi ruang
esterogen untuk janin
ketika beraktivitas,
tumbuh
nafsu makan
menurun. Sehingga
mengakibat Refluks asam
kan dan lambung
peningkatan bekerja lebih
DO : Wajah Ny. R hormon lambat
HCG dan menyerap
terlihat pucat, esterogen makanan
keadaan umum (keluarnya
asam dari
lemah, mukosa
Memicu lambung ke
bibir kering bagian otak tenggorakan)
yang
kesadaran baik
mengontrol
dengan tanda- tanda mual dan
vital : TD:100/70 muntah
Mual dan
mmHg; HR:70x/I; muntah
RR: 22 x/I; T: 36,5
°C Tidak nafsu
makan

Cadangan
Karbohidrat dan
Lemak habis terpakai

Perubahan nutrisi
kurang dari
kebutuhan tubuh

3.RUMUSAN MASALAH

Universitas Sumatera Utara


1. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan b/d asupan gizi yang tidak
adekuat d/d Ny. R mengatakan sering mual dan muntah dalam sehari bisa lebih dari
4-5x, mudah lelah ketika beraktivitas, nafsu makan menurun.Wajah Ny. R terlihat
pucat,keadaan umum lemah, mukosa bibir kering kesadaran baik dengan tanda-
tanda vital : TD:100/70 mmHg; HR:70x/I; RR: 22 x/I; T: 36,5 °C

4. PERENCANAAN KEPERAWATAN DAN RASIONAL

No. Dx. Tujuan dan Intervensi Rasional


Keperawatan
Kriteria Hasil
1 Pemenuhan - Anjurkan oral - Meningkatkan
nutrisi kurang hygiene yang baik; nafsu makan dan
dari kebutuhan Tujuan: sebelum dan sesudah pemasukan oral,
tubuh makan, gunakan sikat menurunkan
berhubungan Diharapkan gigi yang halus pertumbuhan bakteri,
dengan asupan kebutuhan untukmenyikat dan meminimalkan
nutrisi yang gigidengan lembut. kemungkinan
tidak adekuat nutrisi ibu infeksi.
ditandai hamil dapat
dengan mual
terpenuhi. - Kaji riwayat nutrisi,
muntah (+).
termasuk makanan
yang disukai. -Mengidentifikasi
Kriteria
difisiensi menduga
hasil:
kemungkinan
-Terjadi intervensi.
peningkatan - Timbang berat badan
berat badan. pasien.

-Tidak
mengalami - Mengetahui berat

tanda badan atau

malnutrisi. - Anjurkan makan efektivitas intervensi


sedikitdenganfrekuensi nutrisi.
-Nafsu makan
sering / makan
kembali
normal. diantara waktu makan.
- Makan sedikit
dapat menurunkan

Universitas Sumatera Utara


kelemahan dan
meningkatkan
pemasukan juga
- Observasi dan catat mencegah distensi
kejadian mual/muntah. gaster.

- Gejala
mual/muntah dapat
menunjukkan efek
anemia(hipoksia)
pada organ.

5 . PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN

Hari/ No. Implementasi Keperawatan Evaluasi


Dx
Tanggal (SOAP)

Universitas Sumatera Utara


18 Juni 1 - Menanyakan dan S: Ibu mengatakan :
2017 mencatat frekuensi
- masih merasa mual
mual dan muntah.
tetapi sudah tidak
muntah.
- Mengukurtanda-tanda
- Nafsu makan pun
vital klien.
sudah mulai
meningkat.
- Ibu mau
- Menimbang berat badan
melaksanakan
klien.
nasehat dari
perawat.
- Mengajarkanmakan
O:
sedikit dengan
frekuensi sering. - Ibu masih sering
meludah.
- Ibu mengerti
- Mengajarkan
penjelasan perawat
klienmelakukan oral
terbukti klien dapat
hygiene sebelum dan
mengulang apa
sesudah makan.
yang telah
disampaikan.
- Pemeriksaan ttv :
BB : 55kg

TD :100/70 mmhg

RR:22x/1

HR:82x/i

T :36,5 °C

A: masalah belum teratasi


sebagian.

Universitas Sumatera Utara


P: intervensi dilanjutkan.

19 Juni - Menanyakan dan S: Ibu mengatakan :


2017 mencatat frekuensi
- masih merasa mual
mual dan muntah.
tetapi sudah tidak
muntah.
- Mengukurtanda-tanda
- Nafsu makan pun
vital klien.
sudah mulai
meningkat.
- Ibu mau
- Menimbang berat badan
melaksanakan
klien.
nasehat dari
perawat.
- Mengajarkanmakan
O:
sedikit dengan
frekuensi sering. - Ibu masih sering
meludah.
- Ibu mengerti
- Mengajarkan klien
penjelasan perawat
melakukan oral hygiene
terbukti klien dapat

Universitas Sumatera Utara


sebelum dan sesudah mengulang apa
makan. yang telah
disampaikan.
- Pemeriksaan ttv :
BB : 55kg

TD :110/80 mmhg

RR:22x/1

HR:82x/i

T :36,5 °C

A: masalah belum teratasi


sebagian.

P: intervensi dilanjutkan.

20 Juni - Menanyakan dan S: Ibu mengatakan :


2017 mencatat frekuensi
- masih merasa mual
mual dan muntah.
tetapi sudah tidak
muntah.
- Mengukurtanda-tanda
- Nafsu makan pun
vital klien.
sudah mulai
meningkat.
- Ibu mau
- Menimbang berat badan
melaksanakan
klien.
nasehat dari
perawat.
- Mengajarkanmakan
O:
sedikit dengan

Universitas Sumatera Utara


frekuensi sering. - Ibu sudah tidak
lagi meludah.
- Ibu mengerti
- Mengajarkan klien penjelasan perawat
melakukan oral hygiene terbukti klien dapat
sebelum dan sesudah mengulang apa
makan. yang telah
disampaikan.
- Pemeriksaan ttv :
BB : 57kg

TD :100/70 mmhg

RR:22x/1

HR:82x/i

T :36,5 °C

A: masalahbelum teratasi
sebagian.

P: Pertemuan berakhir.

Universitas Sumatera Utara


BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1.Kesimpulan

Setelah dilakukan pengkajian pada tanggal 16 Juni 2017 dengan cara


wawancara, pemeriksaan fisik, dan observasi. Ditemukan Ny. R dengan prioritas
masalah gangguan pemenuhan nutrisi berhubungan dengan asupan nutrien yang tidak
adekuat ditandai dengan mual muntah (+). Setalah diagnosa ditemukan pada Ny.R,
selanjutnya prioritas masalah implementasikan sesuai dengan intervensi yang telah di
susun dengan tujuan : kebutuhan nutrisi ibu hamil terpenuhi, dan kriteria hasil : terjadi
peningkatan berat badan,nafsu makan kembali normal, dan kebutuhan nutrisi terpenuhi.
Setelah dilakukan implementasi pada Ny. R, kemudian dilakukan evaluasi didapatkan
hasil nafsu makan Ny.R kembali normal dan masalah belum teratasi sebagian.

3.2.Saran

- Bagi Pelayanan Kesehatan agar petugas kesehatan selalu memberikan


pengarahan kepada pasien dan keluarga agar mampu memahami dalam pengobatan
terhadap keluarga pasien.

- Bagi Pasien dan Keluarga dengan adanya asuhan keperawatan yang


dilakukakan oleh perawat kepada klien, diharapkan klien dan keluarga mandiri dalam
mencegah, meningkatkan dan mempertahankan kesehatan bagi diri, keluarga maupun
lingkungan, sehingga tercapai derajat kesehatan yang optimal.

Universitas Sumatera Utara


Daftar Pustaka

Alimul, Aziz.2006. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia, Jakarta: Salemba Medika.

Bobak, LM., Lowdermilk, D.L., & Jensen, M.D.2005. (Alih Bahasa * Wijayarini,
M.A.), Buku Ajar Keperawatan Maternita, Edisi 4, Jakarta: EGC.

Indriyani, Diyan.2013. Keperawatan Maternitas: Pada Area Perawatan Antenatal,


Edisi Pertama, Yogyakarta: Graha Ilmu.

Serri, Hutahean.2009. Asuhan Keperawatan Dalam Maternitas & Ginekologi, Jakarta:


TIM.

Universitas Sumatera Utara


CATATAN PERKEMBANGAN

Hari/ No Pukul Implementasi Evaluasi


. Keperawatan
Tangga Dx (SOAP)
l
18 Juni 1 10:00 - Menanyakan dan S: Ibu mengatakan :
2017 WIB mencatat frekuensi
- masih merasa mual
mual dan muntah.
tetapi sudah tidak
muntah.
10:20 - Mengukurtanda-
- Nafsu makan pun
WIB tanda vital klien.
sudah mulai
meningkat.
- Ibu mau
11:00 - Menimbang berat
melaksanakan
WIB badan klien.
nasehat dari
perawat.
11:15 - Mengajarkanmakan
O:
WIB sedikit dengan
frekuensi sering. - Ibu masih sering
meludah.
- Ibu mengerti
- Mengajarkan klien
penjelasan perawat
melakukan oral
12:00 terbukti klien
hygiene sebelum
WIB dapat mengulang
dan sesudah makan.
apa yang telah
disampaikan.
- Pemeriksaan ttv :
BB : 55kg

TD :100/70 mmhg

Universitas Sumatera Utara


RR:22x/1

HR:82x/i

T :36,5 °C

A: masalah belum teratasi


sebagian.

P: intervensi dilanjutkan.

19 Juni 10:00 - Menanyakan dan S: Ibu mengatakan :


2017 WIB mencatat frekuensi
- masih merasa mual
mual dan muntah.
tetapi sudah tidak
muntah.
10:20 - Mengukurtanda-
- Nafsu makan pun
WIB tanda vital klien.
sudah mulai
meningkat.
- Ibu mau
11:00 - Menimbang berat
melaksanakan
WIB badan klien.
nasehat dari
perawat.
11:15 - Mengajarkanmakan
O:
WIB sedikit dengan
frekuensi sering. - Ibu masih sering
meludah.
- Ibu mengerti
- Mengajarkan klien
penjelasan perawat
melakukan
12:00 terbukti klien

Universitas Sumatera Utara


WIB oralhygiene dapat mengulang
sebelum dan apa yang telah
sesudah makan. disampaikan.
- Pemeriksaan ttv :
BB : 55kg

TD :110/80 mmhg

RR:22x/1

HR:82x/i

T :36,5 °C

A: masalah belum teratasi


sebagian.

P: intervensi dilanjutkan.

20 Juni 10:00 - Menanyakan dan S: Ibu mengatakan :


2017 WIB mencatat frekuensi
- masih merasa mual
mual dan muntah.
tetapi sudah tidak
muntah.
10:20 - Mengukurtanda-
- Nafsu makan pun
WIB tanda vital klien.
sudah mulai
meningkat.
- Ibu mau
11:00 - Menimbang berat
melaksanakan
WIB badan klien.
nasehat dari
perawat.
11:15 - Mengajarkanmakan
O:
WIB sedikit dengan

Universitas Sumatera Utara


frekuensi sering. - Ibu sudah tidak
lagi meludah.
- Ibu mengerti
- Mengajarkan klien penjelasan perawat
12:00 melakukan oral terbukti klien
WIB hygiene sebelum dapat mengulang
dan sesudah makan. apa yang telah
disampaikan.
- Pemeriksaan ttv :
BB : 57kg

TD :100/70 mmhg

RR:22x/1

HR:82x/i

T :36,5 °C

A: masalah belum teratasi


sebagian.

P: Pertemuan berakhir.

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai