Secara umum kewenangan dan kepemimpinan MSDM adalah dalam hal pengadaan tenaga kerja,
pengembangan keryawan, pemberian kompensasi, pemeliharaan keryawan, dan pemutusan
hubungan kerja.
a. Perencanaan SDM
Perencanaan SDM merupakan kegiatan yang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan
staf organisasi sebagai akibat dari adanya perubahan-perubahan organisasi dalam
mengadapi suatu lingkungan bisnis yang dinamis dan kompleks.
Berikut ini adalah tantangan-tantangan yang sedang dihadapi oleh para eksekutif SDM global, yaitu:
ancaman resesi ekonomi yang berarti dapat mengakibatkan perampingan staff dan pekerja
bisa kembali terjadi.
banyaknya posisi lowongan yang tidak terisi akibat pandemi dimana jumlah peminat lebih
banyak namun mayoritas tidak memenuhi kualifikasi akibat perubahan mendadak dari
pandemi yang memerlukan kemampuan teknologi informasi yang mumpuni dan fleksibel.
akibat resesi dan perlambatan pertumbuhan ekonomi, kompensasi dari sebuah pekerjaan
yang tidaklah tinggi namun biaya hidup melonjak sehingga pekerja/ pencari kerja yang tidak
tertarik mengisi posisi tersebut. Sehingga muncul ketidakseimbangan.
tuntutan untuk meningkatkan kualitas SDM yang ada dengan keterampilan teknologi
informasi yang membutuhkan waktu bagi pekerja senior sementara pekerja muda kurang
tertarik bertahan terlalu lama di satu tempat kerja saja.
adanya fenomena 'The Great Resignation' dari para pekerja usia produktif yang
mengundurkan diri atau terpaksa harus berkerja di rumah akibat pandemi. Mereka
menginginkan kondisi kerja yang lebih seimbang dengan kehidupan pribadi saat harus
kembali bekerja dikantor, jika tidak dipenuhi mereka akan memilih mundur.
Semakin tingginya kesadaran akan kesehatan mental sehingga perusahaan harus menjadikan
lingkungan tempat kerja yang seimbang fisik dan psikis, sesuatu yang menjadi tuntutan baru
bagi pekerja.
perlunya pengadaan sarana dan teknologi informasi yang menjadi kebutuhan bahkan
keharusan untuk mendukung kinerja karyawan hingga kelangsungan bisnis sebuah
perusahaan di era digital ini
3. Jelaskan dan gambarkan hubungan antara analisis jabatan dengan perekrutan dan
seleksi calon karyawan
Hubungan Antara Seleksi, Analisis Jabatan, Perencanaan SDM dan Program Perekrutan yaitu:
Pada Gambar diatas, analisis jabatan menghasilkan sifat dan persyaratan dari suatu jabatan.
Perencanaan sumber daya manusia menentukan jumlah jabatan tertentu yang akan diisi.
Sedangkan rekrutmen memfokuskan perhatiannya pada penyediaan sumber tenaga kerja yang
berkualitas untuk mengisi lowongan pekerjaan tersebut. Dengan demikian, pada suatu program
seleksi lengkap, proses seleksi didasarkan atas analisis jabatan secara seksama, perencanaan
sumber daya manusia secara komprehensif, dan proses rekrutmen yang efektif.
Rekrutmen merupakan proses menarik pelamar untuk posisi yang diperlukan. Rekrutmen
meliputi tugas-tugas mengidentifikasi dan menarik calon karyawan, baik untuk
jabatan/pekerjaan yang ada pada saat ini maupun untuk masa yang akan datang serta
mengembangkan sumber karyawan yang memadai untuk mengisi jabatan-jabatan/pekerjaan-
pekerjaan tersebut. Semakin besar jumlah dan variasi sumber karyawan, semakin besar pula
peluang menemukan calon karyawan yang tepat untuk mengisi jabatan/pekerjaan. Proses ini
harus terintegrasi penuh dengan proses perencanaan SDM, analisis jabatan, dan juga seleksi.
Secara khusus proses seleksi keberhasilan rekrutmen akan memengaruhi keberhasilan seleksi.
Seleksi merupakan suatu proses dimana suatu organisasi memilih orang atau orang-orang yang
terbaik dari suatu daftar pelamar yang memenuhi kriteria seleksi untuk posisi-posisi yang tersedia
untuk diisi oleh karyawan. Program seleksi pada dasarnya berusaha mengidentifikasi pelamar
yang memiliki peluang tertinggi untuk memenuhi atau (bahkan) melampaui standar kinerja
organisasi. Oleh karena itu, tugas awal yang tercakup dalam pengembangan dan implementasi
suatu proses seleksi efektif adalah mengidentifikasi sasaran keluaran mana yang paling penting
sesuai dengan kondisi lingkungannya. Penggunaan prosedur seleksi yang baik dapat
memengaruhi keberhasilan rekrutmen. Dalam proses seleksi didasarkan atas analisis jabatan,
perencanaan SDM secara komprehensif, dan proses prekrutan yang efektif, hubungan antara
seleksi, analisis jabatan perencanaan SDM dan program perekrutan dapat dilihat pada gambar
dibawah ini:
Hubungan antara seleksi, analisis jabatan, perencanaan SDM dan Program Perekrutan pada
gambar diatas tampak bahwa untuk memulai prosedur pengangkatan karyawan terdapat tiga
kegiatan pendahuluan yang perlu dilakukan:
1. Adanya otoritas untuk mengangkat yang berasal dari daftar permintaan karyawan yang
diturunkan dari analisis beban kerja dan analisis tenaga kerja. Analisis beban kerja dan
analisis tenaga kerja dilakukan atas dasar estimasi penjualan yang diperkirakan akan
terjadi dimasa mendatang,
2. Harus ada standar kepegawaian untuk diperbandingkan dengan pelamar. Standar
kepegawaian tersebut tercermin dalam spesifikasi jabatan yang diturunkan dari deskripsi
jabatan dan dikembangkan melalui analisis jabatan,
3. Harus ada pelamar pekerjaan yang tepat dipilih untuk diangkat melalui proses seleksi.
Dalam prosedur seleksi karyawan, berbagai macam metode dan alat seleksi dapat digunakan
untuk menemukan individu yang paling sesuai dengan tuntutan pekerjaan. Walaupun tidak ada
prosedur baku yang dipakai untuk memilih karyawan, namun ada tahapan-tahapan yang paling
umum digunakan dalam proses seleksi yaitu : Penyaringan pelamar pendahuluan, memeriksa
berkas lamaran pelamar, melaksanakan tes, memeriksa referensi melaksanakan wawancara,
melaksanakan tes kesehatan. Setelah meriview lamaran, menilai asil tes, melaksanakan
wawancara dan memeriksa referensi, perusahaan perlu membuat keputusan tentang calon yang
akan ditempatkan dalam jabatan yang telah ditentukan. Pada prakteknya, perusahaan umumnya
menemukan lebih dari satu orang calon untuk mengisi lowongan pekerjaan tersedia. Untuk itu
perlu dipilih calon sesuai dengan kebutuhan dan kriteria yang telah ditentukan.