Dosen Pengampu :
Di Susun oleh:
2021
Nirmala Syahri Dwi Cahyanti (1320118009)
A. Definisi Medicolegal
Medikolegal adalah suatu ilmu terapan yang melibatkan dua aspek ilmu yaitu medico
yang berarti ilmu kedokteran dan -legal yang berarti ilmu hukum. Medikolegal
berpusat pada standar pelayanan medis dan standar pelayanan operasional dalam
bidang kedokteran dan hukum – hukum yang berlaku pada umumnya dan hukum –
hukum yang bersifat khusus seperti kedokteran dan kesehatan pada khususnya.
B. Aspek Medicolegal
a. Hak dan kewajiban pasien
b. Hak dan kewajiban provider
c. Jaminan bahwa pelayanan medik yang diberikan dengan cara dan mutu yang
dapat dipertanggungjawabkan
d. Sistem dan prosedur menjamin hak dan kewajiban serta menjamin tindakan yang
dilaksanakan di rumah sakit dapat diadakan evaluasinya
e. Hak dan kewajiban pemilik dan pengelola
C. Kasus Medicolegal
Kasus medikolegal dapat didefinisikan sebagai kasus cedera, cacat atau meninggal
dimana penyelidikan dari lembaga penegak hukum sangat penting untuk mengetahui
siapa yang bertanggung jawab atas cedera, cacat atau ,meninggal tersebut, apakah
dokter yang bertanggung jawab? Atau pasien sendiri yang bertanggung jawab atas
cedera, cacat atau meninggal tersebut?. Bahasa sederhananya adalah sebuah kasus
hukum yang memerlukan keahlian medis dalam penyelesaiannya.
D. Contoh Kasus
Beranjak dari fakta sosial salah satu contoh seorang pasien dengan “fraktur humerus
dextra” (tulang paha kanan) akibat kecelakaan lalu lintas, lalu dioperasi untuk
pemasangan plat, pasca operasi keadaan pasien sudah membaik, lalu pasien
dipulangkan dengan catatan harus kotrol secara rutin. Namun, pasien hanya datang
satu kali untuk kontrol jahitan, selanjutnya pasien tidak pernah datang lagi. Dimana
seharusnya pasien datang untuk kontrol perkembangan proses penyembuhannya . 3
bulan kemudian pasien kembali datang ke RS dengan keluhan paha kanannya nyeri
dan bengkak. Didapati patah tulang berulang pada paha kanan. Lalu pasien menuntut
ganti rugi karena keadaannya tersebut. Sudut pandang pasien, “pasien menuduh
dokter menggunakan plat yang kualitasnya tidak bagus”, dari sudut pandang dokter,
“kejadian ini terjadi karena pasien tidak kontrol, sesuai dengan anjuran dokter,
sehingga proses penyembuhannya tidak terpantau dan ada kemungkinan pasien
melakukan gerakan – gerakan yang belum diperbolehkan”
E. Analisis Kasus
Dari kasus tersebut apabila ditelaah lebih lanjut sebenarnya terdapat dua sudut
pandang yang bisa ditelusuri, Dua sudut pandang ini sebenarnya dapat dilakukan
pendekatan, sehingga jarak ekstrim antara kedua argumentasi tersebut dapat lebih
dekat, yaitu memang benar pasien tidak disiplin dalam melakukan kontrol (hanya 1
kali kontrol), tetapi hal ini terjadi karena dokter tidak menginformasikan kepada
pasien kegunaan dari kontrol (mengetahui perkembangan penyembuhan, sehingga
dapat memberikan informasi tentang gerakan – gerakan apa saja yang dapat dilakukan
oleh pasien).
Pertanyaan:
Jawaban:
1. Alasannya:
a. Dilakukannya persetujuan Tindakan kedokteran dan Perjanjian Terapeutik
esensinya adalah demi kepentingan dan perlindungan hukum seluruh pihak dalam
aktifitas pelayanan kesehatan, baik itu pasien, tenaga medis maupun negara.
b. Bagi pasien, merupakan bentuk pengakuan dan perlindungan negara akan adanya
hak pasien untuk mendapatkan informasi tentang kesehatan dirinya dan hak untuk
membuat keputusan bagi dirinya sendiri.
c. Bagi Tenaga Medis, merupakan kepastian hukum akan adanya persetujuan dari
pasien terhadap tindakan kedokteran yang akan dilakukan.
d. Sedangkan bagi negara, persetujuan tindakan kedokteran merupakan upaya negara
untuk melindungi hak pasien dari tindakan kesewenangwenang dokter terhadap
pasiennya.
2. Syarat sahnya perjanjian diatur dalam Pasal 1320 KUHPerdata, yang dalam kaitannya
dengan perjanjian terapeutik adalah :
a. Kesepakatan antara dokter dan pasien, kesepakatan dalam perjanjian terapeutik
untuk tindak - tindakan medis tertentu harus ada apa yang dinamakan Informed
consent, yaitu persetujuan dari pasien untuk dilakukannya tindakan medis setelah
mendapatkan penjelasan mengenai apa dan bagaimana tindakan medis itu akan
dilakukan.
c. suatu hal yang tertentu, suatu hal tertentu adalah mengenai objek hukum atau hal
diperjanjikan. dalam perjanjian terapeutik yang menjadi suatu hal tertentu adalah
tindakan medis yang akan dilakukan oleh si dokter, yaitu tindakan untuk
melakukan pengobatan dan/atau suatu upaya untuk melakukan tindakan
penyembuhan terhadap suatu penyakit.
d. Sebab yang halal, dalam pengertian ini maka yang menjadi objek yang
diperjanjikan dalam perjanjian terapeutik adalah hal - hal yang diperbolehkan atau
tidak bertentangan dengan hukum, seperti misalnya dokter tidak boleh
memperjanjikan untuk melakukan abortus (pengguran kandungan), karena
pengguguran kandungan (yang tanpa indikasi medis) bertentangan dengan hukum.