Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) adalah jenis pembangkit yang
menggunakan uap panas untuk memutar turbin. Uap panas yang digunakan dapat
berasal dari proses penguapan air melalui boiler, pembangkit ini menggunakan
bahan bakar batu bara maupun bahan bakar minyak untuk memanaskan air.
Tingginya jumlah persediaan batu bara baik secara global maupun di Indonesia
serta harga yang rendah menjadikan PLTU berbahan bakar batu bara masih
menjadi salah satu yang tertinggi produksinya.
Pembangkit listrik tenaga uap adalah merupakan penyuplai kebutuhan listrik
salah satu yang dalam penyediaan energi yang memiliki potensi besar dan
merupakan alternatif untuk memenuhi kebutuhan listrik khususnya di Sumatera
Selatan. Hingga tahun 2021, PLTU Tanjung Enim telah menyuplai 4X65 MW
yang dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik di daerah Sumatera Selatan,
Lampung, bahkan Bengkulu. PLTU Tanjung Enim menggunakan bahan bakar
batubara sebagai energi primer.
Dalam bisnis PT PLN (Persero), pusat listrik adalah salah satu dari
rangkaian proses bisnis yang berada diposisi hulu. Pusat listrik merupakan
instalasi yang padat teknologi dan padat modal yang dalam pengoperasiannya
membutuhkan suatu tata kelola yang baik, terintegrasi dan sumber daya manusia
yang kompeten dan peduli. Setiap aktifitas dalam proses bisnis pembangkitan
akan meng-ekspose karyawan atau organisasi kepada potensial loss. Pada bidang
operasi dan pemeliharaan, impact risiko yang terjadi akan terkait dengan
kerusakan/kegagalan peralatan, kesehatan & keamanan serta lingkungan.
Kegagalan dalam mempertahankan unjuk kerja peralatan akan menyebabkan
kegagalan dalam mempertahankan mutu dan keandalan supply listrik kepada
konsumen. Kondisi ini tidak hanya berakibat kepada gagalnya perusahaan dalam
pencapaian target, tetapi juga dapat berakibat kepada terjadinya risiko kerugian
finansial dan citra perusahaan, bahkan dapat memicu terjadinya kecelakaan kerja
serta pencemaran lingkungan.

1
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Untuk meminimalisir risiko-risiko kerugian khususnya kerugian financial


dan sumber daya. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Bukit Asam telah
melakukan Pengujian dan analisa vibrasi, thermography, serta tribology secara
tersendiri dalam kegiatan Predictive Maintenance (PdM).

1.2 Rumusan Masalah


Dari ulasan mengenai permasalah diatas, penulis merumuskan permasalahan
tersebut sebagai berikut :
1. Bagaimana mekanisme pengoperasian unit pembangkit listrik tenaga
uap?
2. Apasaja faktor yang mempengaruhi kapasitas pembangkit listrik tenaga
uap?
3. Bagaimana proses inspeksi dan pemeliharaan alat utama PLTU?

1.3 Tujuan Praktek Kerja Lapangan


Adapun tujuan dari Praktik Kerja Lapangan ini diantaranya adalah:
1. Memahami mekanisme pengoperasian unit pembangkitan listrik tenaga
uap.
2. Menganalisa faktor yang mempengaruhi kapasitas pembangkit listrik
tenaga uap.
3. Memahami proses inspeksi dan pemeliharaan alat utama PLTU.

1.4 Batasan Masalah


Mengingat luasnya ruang lingkup pembahasan masalah yang ada dalam
laporan praktik kerja lapangan ini, maka perlu adanya pembatasan masalah.
Adapun batasan masalah tersebut diantaranya adalah:
1. Analisa dilakukan dari data inspeksi alat utama pada unit 2 PLTU Bukit
Asam.
2. Inspeksi dilakukan dengan cara mengamati tiga aspek yaitu vibrasi,
thermography, dan tribologi.
3. Alat yang digunakan untuk mengukur vibrasi adalah VIBXPERT II
Dual Channel FFT Data Collector and Signal Analyzer.

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PT. PLN (PERSERO) UPK BUKIT ASAM 2
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

4. Alat yang digunakan untuk mengamati thermal imaging adalah FLIR


T640 Thermal Camera.
5. Alat yang digunakan untuk pengujian minyak pelumas adalah
MINILAB Lubricant Condition Monitoring.

1.5 Waktu dan Tempat Praktik Kerja Lapangan


Tempat : PT. PLN (Pesero) Kit Sumbagsel Sektor Pembangkitan
Bukit Asam
Alamat : Jl. Lingga Raya, Tanjung Enim, Sumatera Selatan
31701 No. Telp (0734) 451052, 451053 Fax (0734)
451051
Hari : Senin - Jumat
Lama : 18 Agustus – 18 September 2021
Waktu : 08.00 – 16.00 WIB

1.6 Sistematika Penulisan


Sistematika yang digunakan dalam penyusunan Laporan Praktik Kerja
Lapangan adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang, perumusan masalah, maksud dan tujuan
penulisan, pembatasan masalah, keterangan praktikum dan sistematika penulisan.
BAB II PROFIL PERUSAHAAN
Bab ini menjelaskan secara umum tentang profil dan sejarah berdirinya PT.
PLN (Pesero) Kit Sumbagsel Sektor Pembangkitan Bukit Asam.
BAB III TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi penjelasan secara umum mengenai PLTU, turbin UAP dan
parameter pendukungnya untuk dapa disempurnakan dalam pengembangan
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang dimana pembahasannya tertuang
pada teori dasar.

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PT. PLN (PERSERO) UPK BUKIT ASAM 3
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

BAB IV TAHAPAN PROSES


Bab ini berisi penjelasan tentang alat dan bahan, sistem dan proses pada
powerplant untuk efisiensi perencanaan dan pengendalian serta pemeliharaan
plant di perusahaan saat produksi hingga finishing.
BAB V DATA DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini berisikan data dan analisa pembahasan berdasarkan hasil
praktik kerja lapangan.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini berisikan kesimpulan dan saran dari hasil analisa pembahasan
yang dilakukan.

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PT. PLN (PERSERO) UPK BUKIT ASAM 4

Anda mungkin juga menyukai