Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kuliah Kerja Usaha

Program praktek Kuliah Kerja Usaha merupakan suatu kegiatan intra

kurikuler yang harus diikuti oleh mahasiswa dalam bentuk aktivitas belajar di

lapangan (dunia kerja). Dalam hal ini yang dimaksudkan ialah Kuliah Kerja Usaha

mahasiswa Program Studi Manajemen pada kantor/intansi/perusahaan sebagai tempat

mahasiswa praktek.

Program praktek kuliah kerja usaha (kku) merupakan bagian yang sangat

penting dan tidak dapat dipisahkan dari keseluruhan kegiatan kuliah yang

dilaksanakan setelah mahasiswa mendapatkan/memperoleh pembekalan yang

merupakan teori-teori.

Pelaksanan pendidikan disetiap kampus menitik beratkan pada pengembangan

kreatifitas mahasiswa pembekalan dasar keahlian dan pengembangan

akademik,temasuk didalamnya Kuliah Kerja Usaha (KKU), Praktek kerja penting

untuk mempersiapkan mahasiswa yang berkompeten dibidangnya setelah

menyelesaikan studinya.

1
2

Program Kuliah Kerja Usaha adalah mata kuliah wajib bagi mahasiswa Strata

Satu (S1) Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Panduan Kuliah

Kerja Usaha FE UNITA anduan Kuliah Kerja Usaha FE UNITA Panduan Kuliah

Kerja Usaha FE UNITA Sisingamangaraja XII Tapanuli (UNITA). Mata kuliah ini

merupakan bagian integral dari keseluruhan kurikulum yang berlaku dan memiliki

peranan penting dalam pembentukan sikap mental lulusan dengan orientasi

spesialisasi dibidang manajemen. Mata Kuliah ini dilaksananakan pada Semeter

Ganjil yaitu pada semester Ganjil yaitu pada Semester VII dengan bobot 3 SKS.

Dari uraian diatas maka yang menjadi latar belakang penulis dalam

melaksakan KKU ini adalah penulis sangat ingin mengetahui tentang bagaimana

penulis dapat memecahkan suatu masalah yang dihadapi dimana penulis melaksakan

KKU. Efektifitas dan efisiensi perusahaan dapat dicapai dengan baik apabila

perusahaan menggunakan tenaga-tenaga terampil. Tenaga yang terampil ini dapat

diperoleh dari dalam instansi maupun luar instansi. Jika instansi memilih pegawai

dari luar istansi , biaya instansi mengeluarkan biaya yang lebih besar,sedangkan

apabila instansi menggunakan pegawai yang ada pada instansi tersebut ,sebaiknya

mengadakan beberapa teknik pengembangan seperti training sesuai dengan tugas

yang di emban oleh pegawai tersebut, maka dengan demikian produktifitas kerja

pegawai akan semakin meningkat.

Mengingat sulitnya untuk menghasilkan tenaga kerja terampil dan berkualitas

maka banyak perguruan tinggi berusaha untuk meningkatkan sumber daya manusia
3

dengan cara meningkatkan mutu pendidikan dan menyediakan sarana-sarana

pendukung agar dihasilkan lulusan yang handal. Dalam pelaksanaan KKU diharapkan

mahasiswa dapat lebih memahami mengenai praktek pembeli barang kena pajak/jasa

kena pajak dalam memasukkan data kedalam faktur pajak sehingga dapat menambah

wawasan dan pengetahuan.

1.2 Ruang Lingkup Kuliah Kerja Usaha

Pelaksanaan Kuliah Kerja Usaha (KKU) dirancang agar mahasiswa mampu

mendalami pemahaman dan penjabaran makna dari Kuliah Kerja Usaha (KKU) yang

mana bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan , kemampuan dan keterampilan

di bidang masing-masing. Kuliah Kerja Usaha (KKU) bertujuan mengingatkan

pengetahuan dan keterampilan serta memberikan masukan yang positifbagi lokasi

yang menjadi sarana Kuliah Kerja Usaha (KKU).

Sarana yang akan dicapai dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Usaha (KKU)

adalah peserta mampu mendapat, mempelajari dan menganalisa tentang metode dan

cara dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi sekaligus memberikan solusi yang

baik.

Program Kuliah Kerja Usaha (KKU) berisi sejumlah materi yang secara garis

besar dapat dikelompokkan dalam 3 (tiga) bagian besar yaitu:

a. Kompetensi Profesional
4

Merupakan kecakapan kerja dalam bidang program studi manajemen yang

harus dimiliki oleh mahasiswa. Lingkup garapan profesional ini difokuskan dalam

bebrapa bidang khususnya dalam manajemen dan kewirausahaan.

b. Kompetensional personal

Merupakan kemampuan mahasiswa dalam membentuk pribadinya yang


dalam ini meliputi:

1. Kedewasaan dalam berfikir dan bertingkah laku


2. Kemandirian dalam bersikap
3. Antusias dalam bekerja
4. Memiliki disiplin yang tinggi
5. Memiliki atensi yang tinggi terhadap pekerjaan

c. Kompetensi Sosial

Merupakan kompetensi yang lebih baik dititik beratnya kepada kemapuan

mahasiswa dalam berkomunikasi dengan lingkungan, baik dilingkungan kampus,

maupun lingkungan kerja atau bermasyarakat. Kompetensi sosial ini dapat diamati

gejalanya, lewat intensitas hubungan, antara sesama mahasiswa, manusia dengan

dosen, mahasiswa dengan masyarakat baik orang-orang pekerja maupun masyarakat

umum yang berurusan dengan manajemen. Dalam penjelasan diatas,maka Program

Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sisingamangaraja XII Tapanuli

mewajibkan mahasiswa untuk melaksanakan Kuliah Kerja Usaha (KKU). Sehingga


5

mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh di bangku perkuliahan

didalam kerja yang sebenarnya.

Ruang Lingkup dari Kuliah Kerja Usaha (KKU) yang akan penulis sajikan

adalah :

1. Sistem pengkajian karyawan perusahaan PDAM MUAL NA TIO

2. Sistem bugeting perusahan PDAM MUAL NA TIO

3. Kegiatan operasional perkebunan perusahaan PDAM MUAL NA TIO

4. Pajak penghasilan perusahaan PDAM MUAL NA TIO

1.3 Tujuan dan Manfaat Kuliah Kerja Usaha

1.3.1 Tujuan Kuliah Kerja Usaha

Program Kuliah Kerja Usaha (KKU) bertujuan untuk memberikan

seperangkat kemampuan kepada mahasiswa berkenaan dengan aktifitas nyata pada

dunia kerja atau dunia usaha. Hal ini memberikan gambaran sesungguhnya tentang

dunia kerja yang didalamnnya terjadi akomodasi berbagai konsep dan teori persoalan

persoalan praktis yang dihadapi serta upaya pencegahannya program Kuliah Kerja

Usaha (KKU) ini akan menjembatani dua aktifitas belajar yakni antara belajar teori di

kelas dengan kondisi nyata yang ada dilapangan. Sebelum penulis menguraikan

tujuan Kuliah Kerja Usaha (KKU) dalam laporan ini, ada baiknya terlebih dahulu

membedakan arti dan tujuan sebab tujuan mempunyai pengertian yang lebih luas
6

sedangkan sasaran mempunyai arti lebih khusus, kedua kata ini memiliki arti atau

nilai orientasi, dan mencerminkan kondisi yang diinginkan.

Adapun tujuan Kuliah Kerja Usaha (KKU) :


a. Memampukan diri dalam membuat yang berguna dan berhasil guna sesuai

dengan motto mahasisiwa pendidikan, penelitian dan pengabdian.

b. Mahasiswa dapat mengetahui kemampuan dalam menerapkan ilmu sebagai

prasyarat dalam menyelesaikan perkuliahan.

c. Mempelajari kondisi/mekanisme diperusahaan, sehingga dapat dengan cepat

menyesuaikan diri pada saat terjun ke dunia industri yang sekarang ini semakin

berkembang dan maju dengan cepat.

d. Menambah kepercayaan diri dan keberanian serta tanggung jawab dalam

melaksanakan tugas yang terpercayakan oleh instansi/perusahaan kepada

mahasiswa/i.

e. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi manajemen pada

Fakultas Ekonomi Universitas Sisingamangaraja XII Tapanuli.

1.3.2 Manfaat Kuliah Kerja Usaha

a. Dapat memeperoleh gambaran dunia kerja yang nantinya berguna bagi

mahasiswa yang bersangkutan apabila telah menyelesaikan perkuliahan

,sehingga dapat menyesuaikan diri dengan dunia kerja

b. Dapat mengaplikasikan ilmu keterampilan yang telah diperoleh pada masa kuliah

dan sekalian menambah wawasan dan pengalaman.


7

c. Dapat mengetahui perbandingan antara teori dan ilmu yang diperoleh selama

perkuliahan dengan praktek lapangan.

d. Dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa yang

menyangkut sistem administrasi.

e. Mendewasakan pemikiran mahasiswa dan melaksanakan tugas dan pemecahan

masalah.

f. Merangsang aktifitas mahasiswa dalam proses pengumpulan informmasi,analisis

situasi,identifikasi,rumusan dan perencanaa serta evaluasi program kerja


BAB II

DESKRIPSI DATA PEMBAHASAN

2.1 Gambaran Umum Perusahaan PDAM MUAL NA TIO

Sesuai dengan prinsip Good Corporate Governance yang antara lain

mengutamakan kepentingan pelanggan air minum, transparan, akuntabel,

kemandirian, dan suplai air minum itu sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan

masyrakat. Sehubungan dengan hal tersebut PDAM Mual Na Tio Kabupaten

Tapanuli Utara dalam menjalankan kegiatan usahanya memiliki beberapa kekuatan

antara lain, adanya pemerintah pusat sebagai Pembina, pemerintah kabupaten

Tapanuli Utara sebagai Pembina dan sebagai pemilik perusahaan dan posisi

perusahaan yang monoplois, captive market, kepemilikan asset dan pengalaman serta

mempunyai struktur organisasi dan tata kerja ditambah telah tersedianya jumlah

personil yang memadai.

Posisi monopolis yang dimiliki perusahaan ini adalah monopoli berdasarkan

hukum yakni sebagai perwujudtan dari pasal 33 UUD 45 serta monopoli yang

bersifat natural yakni karena sifat usahanya yang memproduksi dan mendistribusikan

air minum kepada masyrakat yang mempunyai posisi monopolis yang artinya dalam

usaha air minum PDAM Mual Na Tio tidak memiliki saingan.

Monopolis tersebut sangat menguntungkan perusahaan ini sehingga pasar air

minum sepenuhnya dalam kendali perusahaan ini karena air minum merupakan
kebutuhan dasar kehidupan manusia, maka permintaan selalu ada dan penawaran

berada dalam satu tangan yakni PDAM Mual Na Tio. Maka seungguhnya harga dan

asset berada dalam kendali PDAM Mual Na Tio.

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Mual Na Tio menurpakan Badan

Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Tapanuli Utara yang bergerak dalam

bidang penyediaan air minum. PDAM Mual Na Tio Kabupaten Tapanuli Utara

terletak di jln. Pattimura no.7 Tarutung, Kabupatenn Tapanuli Utara. Saat ini PDAM

Mual Na Tio dipimpin oleh Lamtagon Manalu, S.Si. MSP sebagai direktur sejak

tahun 2014 s/d sekarang. Adapun system distribusi air minum oleh PDAM Mual Na

Tio dilakukan melalui dua cara, yaitu :

1. jaringan pipa adalah system pendistribusian air melalui jaringan pipa dengan cara

gravitasi ke daerah pelayanan.

2. Kran umum merupakan sarana pelayanan air bersih untuk daerah pemukiman

tertentu, dimana penduduknya belum mampu menjadi pelanggan air minum

melalui sambungan rumah dan menggunakan tariff social atau taruf standard yang

diberlakukan oleh perusahaan.

2.1.1. Sejarah Umum Perusahaan PDAM MUAL NA TIO

Perusahaan Daerah Air Minum Mual Na Tio Kabupaten Tapanuli Utara, dasar

pendiriannya ditetapkan dengan Peraturan Daerah Perda Kabupaten Daerah Tingkat

II Tapanuli Utara Nomor 08 tahun 1991 tanggal 2 Maret 1991 tentang Pendirian

PDAM Mual Na Tio Kabupaten Daerah Tingkat II Tapanuli Utara. Awal dari adanya
pendistribusian air bersih kepada masyarakat Kabupaten Tapanuli Utara adalah di

Kota Tarutung dengan sumber air berasal dari Sitakka yang dikelola oleh Kolonial

Belanda sebelum Indonesia merdeka yaitu sejak tahun 1926.

Setelah Indonesia merdeka pengelolaan air bersih ini diserahkan kepada

Pemerintah Republik Indonesia dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Dati II Tapanuli

Utara. Sejak penyerahaan air bersih diserahkan kolonial Belanda kepada Pemerintah

Kabupaten Dati II Tapanuli Utara sampai dengan bulan Nopember Tahun 1974,

pengelolaan air bersih dilaksakan secara kedinasan oleh Pemerintah Kabupaten Dati

II Tapanuli Utara. 65 Perusahaan Daerah Air Minum Mual Na Tio adalah perangkat

pemerintah daerah untuk melayani kepentingan umum melalui pelayanan air bersih di

Kabupaten Tapanuli Utara sesuai dengan program nasional yaitu 85 perkotaan dan 75

pedesaan.

Sejalan dengan itu dari berbagai pendataan pengembangan air minum di

dalam memacu pengembangan pelayanan air bersih di Kabupaten Tapanuli Utara

secara bertahap dapat dikembangkan untuk melayani penyediaan air bersih di

pedesaan sedangkan di ibu kota Kecamatan merupakan pembangunan

penyempurnaan dan penambahan jaringan pipa distribusi. Perusahaan Daerah Air

Minum Mual Na Tio merupakan perusahaan daerah yang bergerak dibidang air bersih

public utility dan usaha penyediaan air bersih sehat dan memenuhi standart untuk

diminum masyarakat banyak.


2.1.2 Struktur organisasi

a. Struktur organisasi

STRUKTUR ORGANISASI PDAM MUAL NA TIO

DEWAN PENGAWAS

DIREKTUR

KABAG ADM KABAG TEHKNIK

KASI KASI KASI KASI KASI KASI KASI KASI


ADM KAS
PEMBUKUAN LANGGANAN PRODUKSI PERENC PEMELIHA
TRANS
AAN RAAN

KAUR BENDAHARA
KAUR
PERLENGKAPAN PENGELOLAAN
DATA DAN
REKENING

KAUR MOBIL
TANGKI

KAUR
PEMBACA
METER
b. Ruang Lingkup Bidang Usaha

Tabel 2.1 Cakupan pelayanan PDAM MUAL NA TIO

Pelayanan Lokasi
Cabang 1 Tarutung/siatas
Cabang 2 Pangaribuan
Cabang 3 Sipoholon
Cabang 4 Sipahutar
Cabang 5 Muara
Cabang 6 Pahae julu
Cabang 7 Garoga
Cabang 8 Pagaran
Cabang 9 Siborongborong

Cabang 10 Simangumban

Tabel 2.2 daftar sumber air bersih yang dikelola oleh PDAM Mual Na Tio :

No Nama Sumber Lokasi Kapasitas Keterangan Jumlah


(Kecamatan) (L/D) Sumber Daya pelanggan
Air
1. Tarutung Sitakka 5 Mata air
Ugan 15 Mata air
Horsik 5 Mata air 5.595
Tampang 1.5 Anak sungai
Hutapea 4 Mata air
Goti 1.5 Mata air
Bintang pinur 11 Mata air
2. Sarulla Aek Botik 3 Mata air 337
3. Pangaribuan Talpang Batu 1 Anak Sungai 310

martindi 2 Anak Sungai


4. Muara Aek Sidampula 5 Anak Sungai 150
5. Sipoholon/RSS. Lobu Singkam 7.5 Anak Sungai 682

Silangkitang Ambar Lalo 2.2 Mata Air


6. Siborongborong Jetun 1.5 Anak Sungai 53

Sumur Bor 3 240 Meter


7. Sipahutar Sipahutar 7 Mata Air 232

Jumlah 7.358

c. Tujuan perusahaan

Tugas pokok PDAM Mual Na Tio :

Menyelenggarakan pengelolan air minum untuk meningkatkan kesejahteraan

masyrakat yang mencakup aspek social, kesehatan dan pelayanan umum.

Fungsi PDAM Mual Na Tio :

a. pelayanan umum/jasa

b. menyelanggarakan kemanfaatan umum

c. memuouk pendapatan

d. pelaksanaan dan pengawasan

Melihat tugas dan fungsi PDAM Mual Na Tio maka tujuan dari pada

perusahaan ini adalah meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan masyrakat dan

memupuk pedndapatan dalam memperoleh profit yang wajar sesuai dengan yang

diharapkan perusahaan ataupun pemerintah daerah.

d. Rencana Strategi
Proses pemikiran dalam menggariskan langkah-langkah strategi yang akan

dilaksanakan perusahaan ini adalah hasil rangkuman dan ppenggajian yang menjadi

solusi atas kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan/ancaman.

Langkah-langkah strategi PDAM Mual Na Tio

1. Perencanaan dan pelaksanaan pembangunan sarana

PDAM Mual Na Tio menggunakan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan

sarana yang didasari oleh suatu study kelayakan, dan menjadikannya sebagai pola

pikir manajemen serta proses perencanaan pembangunan yang berkualitas dan

terintegritas dengan baik.

2. Pemanfaatan sarana secara optimal

Dalam meningkatkan pelayanan air minum kepada masyrakat terutama

pendistribusian air, disamping membangun suatu sarana juga mengoptimalkan sarana

yang ada. Dengan mengoptimalkan sarana yang ada akan menciptakan efesiensi dan

mengoptimalkan pendapatan perusahaan.

Sarana air minum yang ada di kabupaten Tapanuli Utara tidak seluruhnya

dibawah pengelolaan PDAM Mual Na Tio tetapi sebagian ada yang diluar

pengelolaan PDAM Mual Na Tio yakni sarana air minum pedesaan yang tersebar di

beberapa desa di Kabupaten Tapanuli Utara. Pemanfaatan secara optimal sarana air

minum tersebut adalah sebagai berikut :

- Pembangunan pipa transmisi

- Pemasangan Gate Valve

- Pembangunan reservoir
- Pemasangan water meter induk

- Peningkatan kualitas air minum

- Meterisasi

- Meningkatkan Pendapatan

3. Pemberdayaan sumber daya manusia secara professional

Keberhasilan suatu usaha yang utama ditentukan oleh sumber daya manusianya

demikian halnya dengan PDAM Mual Na Tio keberhasilannya melaksanakan

pelayanan air minum seusai dengan permintaan konsumen terutama ditentukan

kemapuan personilnya.

Usaha untuk memberdayakan sumber daya manusia secara professional pada PDAM

Mual Na Tio adalah sebagai berikut :

- ketentuan dan pelaksaan secara konsisten atas peraturan dan ketentuan yang berlaku

- Menciptakan personil yang mempunyai kemampuan spesialis

- Meninjau kembali system penggajian dan tunjangan tetap dengan system penggajian

tetap dan tunjangan tidak tetap yang didasari dengan produkstivitas karyawan.

- Menyusun dan menerbitkan secara berkala program kerja masing masing bagian

sekaligus menyusun laporan kegiatan atas program kerja yang telah dilaksanakan

- meningkatkan kualitassumber daya manusia dengan menugaskan karyawan

mengikuti pendidikan, kursus dan lain lain seusai dengan jenis kegiatan yang

diperlukan perusahaan.

e. Gagasan PDAM di masa depan


Sebagai public service PDAM mempunyai fungsi ganda, yakni fungsi social,

yang menekankan pelayanan pengadaan air bersih kepada masyrakat dan fungsi

komersial yang berorientasi pada keuntungan yang wajar.

Pentingnya fungsi social yang berbentuk pengadaan air bersih kepada semua

kalanhgan masyrakat secara murah dan merata adalah berkaitan dengan keberadaan

PDAM yang hakekatnya merupakan perpanjangan tangan Negara untuk memberikan

kesejahteraan kepada seluruh lapisan masyarakat, sesuai dengan amanat rakyat, UUD

1945 pasal 33.

Oleh karena vitalnya peranan air bersih dalam kehidupan masyrakat, maka

dalam kondisi perekonomian seperti apapun, PDAM tetap wajib menyelanggarakan

produksi dan distribusi air bersih kepada masyrakat. Selanjutnya justru karena adanya

tuntutan kelangsuangan pelayanan air bersih kepada masyrakat maka keberadaan

PDAM wajib pula dijaga kelangsungan hidupnya. Kelangsungan hidup PDAM tidak

hanya tergantung dari kalangan PDAM sendiri melainkan tergantung dari para stake

holder lainnya, terutama pemerintah, kalangan legislatif dan masyarakat.

Sebagai perusahaan, PDAM hanya akan dapat berfungsi dan berkembang

dengan baik apabila dia berada dalam kondisi sehat dan kuat, PDAM harus dikelola

sacara professional seusai dengan strandart dan prinsip manajemen yang sehat. Untuk

itu peran pemerintah selaku pemegang saham cukup menetapkan visi, misi dan tujuan
yang harus decapai kelak kemudian melakukan pengawasan melalui dewan pengawas

dengan menggunakan internal auditor.

Untuk dapat memenuhi harapan masyrakat tersebut, terutama biaya produksi

harus ditekan serendah mungkin. Hal ini hanya dapt dicapai apabila PDAM dikelola

secara professional dan efisien serta pemerintah setidak tidaknya bersedia mendukung

pengadaan sumber dana investasi dengan persyaratan lunak. Sesungguhnya, baik

bersumber dari dana dalam maupun luar negeri, pemerintah mempunyai kemampuan

untuk memenuhi harapan tersebut.

Apabila produksi air bersih sudah dapat ditekan serendah mungkin maka

harga jual air harus berada diatas rata-rata biaya produksi. Sebagai perusahaan

PDAM harus diberi peluang untuk memperoleh keuntungan yang layak. Hanya

dengan cara demikian perusahaan dapat hidup dan berkembang secara wajar. Berbeda

dengan perusahaan lain yang sepenuhnya bersifat profit orientied, maka jumlah

keuntungan PDAM harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat merangsang

pertumbuhan, tetapi dilain sisi tidak akan terlalu membebani konsumen. Selanjutnya

sebagian hasil keuntungan PDAM wajib dikembalikan kepada pelangganya, berupa

peningkatan pelayanan, baik secara kualitatif maupun kuantitatif.

Anda mungkin juga menyukai