Anda di halaman 1dari 9

SHALAT TARAWIH DAN WITIR

Muhammad Mahesa Rendra (2119218)


Mahesarendra37@gmail.com
Institut Agama Islam Negeri Pekalongan
Puspa cahyaningrum (2119219)
Puspacahyaningrum586@gmail.com
Institut Agama Islam Negeri Pekalongan
Rizky Fika Mulia (2119220)
Rizkyfika34@gmail.com
Institut Agama Islam Negeri Pekalongan

Abstrak

Shalat tarawih adalah shalat sunnah yang dilakukan setiap malam dalam bulan di
ramadhan. Bulan ramadhan merupakan salah satu bulan yang suci dimana umat
islam mengerjakkan puasa. Shalat tarawih merupakan shalat sunnah muakad yang
bertujuan untuk meningkatkan keyakinan dan taqwa kepada Allah SWT. Shalat
tarawih dianjurkan untuk berjma’ah, boleh pula dilakukan secara sendiri atau
munfarid. Shalat witir adalah shalat sunnah yang dikerjakkan sebagai penutup
shalat-shalat lainnya dari shalat wajib maupun shalat sunnah. Biasanya dikerjakan
dengan rakaat ganjil dan sendiri atau munfarid.

Kata kunci: shalat tarawih dan shalat witir.


A. SHALAT TARAWIH

1. Pengertian Shalat Tarawih

Tarawih secara etimologi adalah bentuk jama’ dari kata tunggal tarwihah
(mashdar marrah) yang mengandung arti sekali istirahat, dan tarawih berarti
berkali- kali istirahat. Dapat pula berasal dari kata murawahah yang berarti saling
menyenangkan, dengan wazan mufa’alah – nya al-rahah yang berarti merasa
senang. Tarawih adalah shalat yang disunnahkan, dilakukan setelah shalat isya’
pada bulam rhamadan. Diberi nama “tarawih” karena orang yang melakukan
shalatnya senantiasa istirahat disetiap 2 kali salam.

Makna qiyam ramadhan:

1) Al-Hafidz Ibn Hajar menuturkan, bahwasanya qiyam ramadhan adalah qiyam


al-layl (shalat malam) yang dilakukan pada bulan ramadhan.

2) Imam Nawawy , bahwasanya qiyamul ramadhan sebagai shalat tarawih.

3) Imam al-Qary, bahwasanya qiyamul ramadhan tidak hanya dikhususkan untuk


shalat tarawih saja, kapan saja dan dengan shalat sunnah apasaja di malam
bulan ramadhan, maka sudah dapat pahala qiyam ramadhan.

2. Hukum Shalat Tarawih

Hukum shalat tarawih adalah sunnah bagi muslim laki-laki dan perempuan. Ia
boleh dikerjakan berjamaah maupun sendiri-sendiri, namun menurut jumhur ulama
lebih utama dikerjakan secara berjamaah di masjid.

Awalnya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengerjakan shalat tarawih


berjamaah bersama para sahabat. Namun Rasulullah kemudian menghentikannya
karena khawatir shalat tarawih dianggap wajib.1

1
Yuniayardi harry ,,argumentasi tarawih 20 rakaat,()jawa barat:Tim editor LTN NU,2017),hlm 1-2
‫ضانَ ِم ْن َغي ِْر أَ ْن يَأْ ُم َرهُ ْم فِي? ِه‬َ ‫ يُ َر ِّغبُ فِى قِيَ ِام َر َم‬-‫صلى هللا عليه وسلم‬- ِ ‫ع َْن أَبِى هُ َر ْي َرةَ قَا َل َكانَ َرسُو ُل هَّللا‬
َ ‫بِ َع ِزي َم ٍة فَيَقُو ُل َم ْن قَا َم َر َم‬
‫ضانَ إِي َمانًا َواحْ تِ َسابًا ُغفِ َر لَهُ َما تَقَ َّد َم ِم ْن َذ ْنبِ ِه‬

Artinya :

Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam


menganjurkan supaya mengerjakan shalat malam di bulan Ramadhan tetapi tidak
mewajibkannya. Beliau bersabda: “Barangsiapa bangun pada malam bulan
Ramadhan karena iman dan mengarapkan perhitungan dari Allah, maka diampuni
dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Muslim).

‫صلَّى َذاتَ لَ ْيلَ ٍة فِى ْال َم ْس ِج ِد‬ َ – ‫ُول هَّللا ِ – صلى هللا عليه وسلم‬ َ ‫ع َْن عَائِ َشةَ أُ ِّم ْال ُم ْؤ ِمنِينَ – رضى هللا عنها أَ َّن َرس‬
ْ‫ فَلَ ْم يَ ْخ? رُج‬، ‫ ثُ َّم اجْ تَ َم ُع??وا ِمنَ اللَّ ْيلَ? ِة الثَّالِثَ? ِة أَ ِو الرَّابِ َع? ِة‬، ُ‫صلَّى ِمنَ ْالقَابِلَ ِة فَ َكثُ? َر النَّاس‬ َ ِ‫صلَّى ب‬
َ ‫ ثُ َّم‬، ٌ‫صالَتِ ِه نَاس‬ َ َ‫ف‬
ِ ‫ص?نَ ْعتُ ْم َولَ ْم يَ ْمنَ ْعنِى ِمنَ ْال ُخ? ر‬
‫ُوج‬ َ ‫ْت الَّ ِذى‬ ُ ‫ص?بَ َح قَ??ا َل قَ? ْد َرأَي‬
ْ َ‫ فَلَ َّما أ‬، – ‫إِلَ ْي ِه ْم َرسُو ُل هَّللا ِ – صلى هللا علي??ه وس??لم‬
‫ض َعلَ ْي ُك ْم‬َ ‫يت أَ ْن تُ ْف َر‬ ُ ‫َش‬ِ ‫إِلَ ْي ُك ْم إِالَّ أَنِّى خ‬

Artinya :

Dari Aisyah Ummul Mukminin radhiyallahu ‘anha bahwa Rasulullah


shallallahu ‘alaihi wasallam shalat di masjid pada suatu malam, lalu orang-orang
ikut shalat bersama beliau. Malam berikutnya beliau shalat lagi dan orang yang
ikut semakin banyak. Pada malam ketiga dan keempat orang-orang berkumpul lagi
tapi Rasulullah tidak keluar untuk shalat bersama mereka. Pagi harinya beliau
bersabda: “Aku telah melihat apa yang kalian lakukan dan tidak ada yang
menahanku untuk keluar kecuali kekhawatiranku akan difardhukannya shalat itu
atas kalian.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Pada riwayat Muslim dijelaskan bahwa waktu itu adalah bulan Ramadhan.

Awalnya, sholat ini wajib bagi kaum muslimin. Setelah turun perintah sholat lima
waktu, sholat ini menjadi sunnah muakkadah (sunnah yang sangat dianjurkan)
2
bagi kaum muslimin. Sedangkan khusus bagi Rasulullah, sholat ini hukumnya
wajib sehingga beliau tidak pernah meninggalkannya.

3. Waktu dan Jumlah Rakaat

Shalat tarawih disyariatkan pada malam bulan Ramadhan, waktunya mulai


setelah shalat isya’ sampai akhir malam. Ia dikerjakan setelah shalat isya’ sebelum
shalat witir. Boleh dikerjakan setelah witir namun tidak afdhal.

Lama shalat witir perlu dipertimbangkan sesuai kondisi jamaah. Meskipun


Rasulullah mengerjakan sangat panjang waktunya, namun perlu dipertimbangkan
agar tidak memberatkan jamaah, khususnya di zaman sekarang.

Rasulullah mengerjakan shalat tarawih delapan rakaat lalu witir tiga rakaat.
Namun waktunya lama karena bacaan beliau panjang-panjang. Di zaman Umar bin
Khattab, shalat tarawih dikerjakan dua puluh rakaat, ditambah witir tiga rakaat.
Syaikh Wahbah Az Zuhaili menjelaskan bahwa jumlah rakaat tersebut merupakan
ijma’ sahabat pada waktu itu.

Jadi, masalah jumlah rakaat shalat tarawih ini merupakan masalah furu’iyah
yang para ulama memiliki hujjah sendiri-sendiri. Sebagian ulama shalat tarawih
delapan rakaat karena berpegang pada hadits Aisyah yang menyebutkan shalat
malam Rasulullah baik di bulan Ramadhan atau bulan lainnya tidak pernah lebih
dari 11 rakaat.

Sebagian ulama shalat tarawih 20 rakaat karena mengikuti kaum Muhajirin


dan Anshar yang juga dilakukan pada masa khalifah Umar. Sebagian ulama
lainnya shalat tarawih 36 rakaat karena mencontoh masa Khalifah Umar bin Abdul
Aziz.

Menurut Ibnu Taimiyah, seluruh pendapat di atas bagus. Imam Ahmad juga
berpendapat jumlah rakaat shalat tarawih tidak dibatasi; delapan rakaat boleh, 20
rakaat boleh, 36 rakaat juga boleh.

2
Ibid,hlm 3-4
4. Keutamaan Shalat Tarawih

Shalat tarawih memiliki sejumlah keutamaan yang luar biasa. Berikut ini di
antaranya:

1). Diampuni Allah

Secara khusus, shalat tarawih yang dikerjakan dengan ikhlas akan


mendatangkan ampunan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dosa-dosa terdahulu
akan diampuniNya sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

‫ضانَ إِي َمانًا َواحْ تِ َسابًا ُغفِ َر لَهُ َما تَقَ َّد َم ِم ْن َذ ْنبِه‬
َ ‫ِ َم ْن قَا َم َر َم‬

Artinya :

“Barangsiapa bangun pada malam bulan Ramadhan karena iman dan mengarapka
perhitungan dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR.
Muslim)

2). Sholat Sunnah Paling Utama

Shalat tarawih disebut juga sebagai qiyamu Ramadhan. Ia adalah shalat malam
pada bulan Ramadhan. Karenanya, ia juga memiliki keutamaan shalat malam pada
umumnya sebagaimana sabda Rasulullah:

َ ‫صاَل ِة بَ ْع َد ْالفَ ِر‬


‫يض ِة قِيَا ُم اللَّي ِْل‬ َ ‫أَ ْف‬
َّ ‫ض ُل ال‬

Artinya :

“Shalat yang paling afdhol setelah shalat fardhu adalah shalat malam” (HR. An Nasa’i)

3). Kemuliaan dan Kewibawaan

Orang yang shalat malam, termasuk shalat tarawih, akan dianugerahi Allah
kemuliaan dan kewibawaan.3

3
Khalilurrahman M,buku pintar sholat (Jakarta:wahyu media,7007),hlm 193-194.
‫ِ َوا ْعلَ ْم أَ َّن َش َرفَ ْالـ ُم ْؤ ِم ِن قِيَا ُمهُ بِاللَّيْل‬

Artinya :

“Dan ketahuilah, bahwa kemuliaan dan kewibawaan seorang mukmin itu ada padab
shalat malamnya” (HR. Hakim; hasan)

4). Kebiasaan Orang Shalih

Sholat malam merupakan kebiasaan orang-orang shalih terdahulu. Maka siapa


yang mengerjakannya, ia pun dicatat sebagai orang-orang shalih sebagaimana
mereka.

“Biasakanlah dirimu untuk shalat malam karena hal itu tradisi orang-orang shalih
sebelummu, mendekatkan diri kepada Allah, menghapus dosa, menolak penyakit,
dan pencegah dari dosa.” (HR. Ahmad)

B. SHALAT WITIR

1. Pengertian Shalat Witir

Witir artinya ganjil. Shalat witir adalah shalat sunah yang bilangan
rakaatnya ganjil. Jumlah rakaat shalat witir minimal satu rakaat dan maksimal
sebelas rakaat. Tidak ada tasyahud awal, tetapi langsung tasyahud akhir seperti
lazimnya shalat witir dengan satu atau tiga rakaat. Shalat witir ditunaikan
sebagai penutup shalat. Biasanya ditunaikan setelah shalat tahajud atau tarawih.

Hukum shalat Witir adalah sunnah muakkadah, bukan wajib.[1]


Pendapat ini adalah pendapat mayoritas ulama yang terdiri dari para sahabat
dan ulama setelah mereka, disertai dengan kesepakatan mereka (ijma’) bahwa
shalat Witir itu tidak fardhu. Adapun pendapat dari ulama madzhab Hanafi
menyatakan, bahwa shalat Witir itu adalah wajib, bukan fardhu.[2] Sedangkan
pendapat Abu Hanifah yang menyatakan bahwa shalat Witir itu wajib
adalah madzhab yang lemah. Ibnul Mundzir berkata, “Saya tidak mengetahui
seorang ulama pun yang menyetujui pendapat Abu Hanifah mengenai hal ini.”

Di antara Dalil-Dalil Yang Menunjukkan Bahwa Shalat Witir


Hukumnya Sunnah Adalah:
Ada seorang badui bertanya kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Apa
saja yang Allah Subhanahu wa Ta’ala wajibkan kepadaku dalam sehari
semalam?” Beliau menjawab, “Shalat lima waktu.” Orang itu bertanya lagi,
“Apakah ada kewajiban lainnya untukku?” Beliau men-jawab, “Tidak, kecuali
jika kamu mau melakukan shalat sunnah.” Orang badui itu berkata, “Demi Dzat
Yang mengutus Anda dengan kebenaran, saya tidak akan menambah kelimanya
dan tidak akan mengurangi kelimanya.” Lalu Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Orang tersebut beruntung jika dia benar.”[3]

2.. Waktu pelaksanaan shalat witir

shalat witir dapat dilaksanakan sepanjang malam, yakni sesudah


shalat isya’ hingga sebelum shalat subuh.

Dari Abu Bashra Radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu


‘alaihi wa sallam bersabda:

‫صلُّوْ هَا بَ ْينَ ْال ِعـ َشا ِء َو ْالفَجْ ِر‬ َ ‫إِ َّن هللاَ زَ ا َد ُك ْم‬.
َ َ‫ ف‬،ً‫صـالَة‬

“Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memberi kalian tambahan


shalat, yaitu shalat Witir, maka shalat Witirlah kalian antara waktu shalat ‘Isya’
hingga shalat Shubuh.”4

Doa Setelah Sholat Witir


‫ك ِع ْل ًما‬ َ ُ‫ َونَسْأَل‬،‫اشعًا‬ ِ ‫ك قَ ْلبًا َخ‬
َ ُ‫ َونَسْأَل‬،‫ك اِ ْي َمانًا َدائِ ًما‬َ ُ‫اَ ٰللّهُ َّم إِنَّا نَسْـأَل‬
َ ُ‫ َونَسْأَل‬،‫صالِحًا‬
،‫ك ِد ْينًاقَيِّ ًما‬ َ ً‫ك َع َمال‬ َ ُ‫ َونَسْأَل‬،‫صا ِدقًا‬ َ ‫ك يَقِ ْينًا‬َ ُ‫ونَسْأَل‬،‫ًا‬َ ‫نَافِع‬
،‫ك تَ َما َم ْال َعافِيَ ِة‬َ ُ‫ َونَسْأَل‬،َ‫ك ْال َع ْف َو َو ْال َعافِيَة‬
َ ُ‫ َونَسْأَل‬،‫ك َخ ْيرًا َكثِ ْيرًا‬ َ ُ‫َونَسْأَل‬
4
Ibid,hlm195.
ِ َّ‫ك ْال ِغنَا َء َع ِن الن‬
‫اس‬ َ ُ‫ َونَسْأَل‬،‫ك ال ُّش ْك َر َعلَى ْال َعافِيَ ِة‬ َ ُ‫َونَسْأَل‬
ٰ
 ‫ضرُّ َعنَا‬ َ َ‫صيَا َمنَا َوقِيَا َمنَا َوتَ ُخ ُّش َعنَا َوت‬ ِ ‫صالَتَنَا َو‬ َ ‫ َربَّنَا تَقَبَّلْ ِمنَّا‬ ‫اَللّهُ َّم‬
ُ‫صلَّى هللا‬ َ ‫ َو‬.‫َّح ِمي َْن‬ ِ ‫َوتَ َعبُّ َدنَا َوتَ ِّم ْم تَ ْق‬
ِ ‫ص ْي َرنَا يَا هللَا ُ يَاهللَا ُ يَاهللَا ُ يَااَرْ َح َم الر‬
ِّ‫ َو ْال َح ْم ُد ِهللِ َرب‬،‫صحْ بِ ِه اَجْ َم ِعي َْن‬
َ ‫َعلَى َخي ِْر َخ ْلقِ ِه ُم َح َّم ٍد َو َعلَى اَلِ ِه َو‬
‫ْال َعالَ ِمي َْن‬

Artinya: "Wahai Allah. Sesungguhnya kami memohon kepada-Mu iman yang


tetap, kami memohon kepada-Mu hati yang khusyu', kami memohon kepada-Mu
ilmu yang bermanfaat, kami memohon kepada-Mu keyakinan yang benar, kami
memohon kepada-Mu amal yang shaleh, kami memohon kepada-Mu agama yang
lurus, kami memohon kepada-Mu kebaikan yang banyak, kami memohon
kepada-Mu ampunan dan afiat, kami memohon kepada-Mu kesehatan yang
sempurna, kami memohon kepada-Mu syukur atas kesehatan, dan kami
memohon kepada-Mu terkaya dari semua manusia."

"Wahai Allah, Tuhan kami. Terimalah dari kami shalat kami, puasa kami, shalat
malam kami, kekhusyu'an kami, kerendahan hati kami, ibadah kami.
Sempurnakanlah kelalaian atau kekurangan kami, Wahai Allah Wahai Allah
Wahai Allah Wahai Dzat yang Paling Penyayang diantara para penyayang.
Semoga rahmat Allah tercurahkan kepada sebaik-baiknya makhluk-Nya,
Muhammad, keluarga dan sahabatnya semua, dan segala puji milik Allah, Tuhan
semesta alam."5

C .Kesimpulan

Tarawih adalah sholat sunnah yang dilakukan setelah sholat isya’ pada bulan
ramadhan.hukum mengerjakannya adalah sunnah. dilakukan setelah waktu shalat
5
http:/berdakwahberdakwah.net.
isya’ sampai akhir malam pada saat bulan ramadhan.sholat witir adalah sholat
sunnah yang bilangan rakaatnya ganjil.hukum melaksanakannya adalah sunnah
muakad.dikerjakan pada waktu stelah sholat isya’ sampai sholat subuh.

DAFTAR PUSTAKA

http://bersamadakwah.net

Yuniayardi, Harry. Argumentasi Tarawih 20 Rakaat.(Jawa Barat: Tim Editor LTN


NU 2017)

khalilurrahman, M. Buku Pintar Shalat (Jakarta: Wahyu Media. 2007),hln


193,194,195.

Anda mungkin juga menyukai