Tahun 2018 merupakan tahun pertama Perubahan Rencana Strategis (Renstra) 2018–
2021 dilaksanakan, dimana Badan Penaggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sumbawa Barat
sebagai salah satu SKPD pemerintah daerah secara teknis operasional bertanggung jawab kepada
Badan Penaggulangan Bencana Daerah dan secara teknis administrasi bertanggung jawab kepada
Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah.
Penyusunan Rencana Strategis bagi suatu instansi pemerintah adalah amanat Instruksi
Presiden Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan
Pemerintah Nomor 108 Tahun 2000 tentang Tata Cara Pertanggung Jawaban Kepala Daerah dan
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional.
Rencana strategis yang disusun oleh Badan Penaggulangan Bencana Daerah merupakan
langkah awal untuk melaksanakan mandat tersebut di atas, yang dalam penyusunannya perlu
melaksanakan analisis terhadap lingkungan baik internal maupun eksternal yang merupakan
langkah yang penting dengan memperhitungan kekuatan (strenghts), kelemahan (weakness),
peluang (opportunities), dan tantangan (threats) yang ada.
Kepala Pelaksana
Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Sumbawa Barat
I. PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang .......................................................................... 1
1.2. Maksud dan Tujuan................................................................... 2
1.3. Landasan Hukum ...................................................................... 2
1.4. Hubungan Antar Dokumen....................................................... 4
1.5. Sistematika Penulisan .............................................................. 5
panjang, rencana pembangunan jangka menengah dan rencana pembangunan tahunan yang
dilaksanakan oleh pemerintah dan masyarakat. Sementara itu kerangka penanggulangan bencana
di daerah sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang
seperti Rencana Penanggulangan Bencana Daerah (PRBD), Rencana Aksi Pengurangan Risiko
setiap SKPD diharuskan untuk menyusun Rencana Strategis (Rentsra) SKPD yang merupakan
dokumen perencanaan untuk arah pelaksanaan program dalam periode 5 (lima) tahun. Renstra
SKPD memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang
disusun sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD serta mempedomani Rencana Pembangunan
Berkenaan dengan RPJMD Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2017-2021 yang ditetapkan
melalui Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Barat tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2017-2021, maka setiap SKPD
harus menyelaraskan Rencana Strategisnya dengan mengacu pada RPJMD yang telah ditetapkan.
Ketentuan mengenai tata cara penyusunan Rencana Strategis SKPD telah diatur dalam Peraturan
Menteri dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010, yang merupakan pedoman pelaksanaan yang wajib
Renstra SKPD, selain berpedoman kepada RPJMD juga berpedoman kepada RPBD yang telah
ada yaitu Rencana Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2015-
2019, Renstra Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun
Daerah Kabupaten Sumbawa Barat ini merupakan dokumen perencanaan yang berorientasi pada
hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun yang akan
potensi, peluang dan kendala yang ada atau mungkin timbul. Melalui RENSTRA ini Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupten Sumbawa Barat terus berupaya dalam rangka
1. Memberikan pedoman pada sekretariat, bidang, sub bagian, seksi serta staf BPBD dalam
penyusunan perencanaan serta dalam penentuan skala prioritas program dan kegiatan
penanggulangan bencana yang akan dilaksanakan 5 (lima) tahun kedepan;
2. Mendukung Visi dan Misi Bupati dan wakil Bupati di bidang Penanganan Penanggulangan
Bencana di Kabupaten Sumbawa Barat.
Landasan hukum: semua ketentuan hukum, peraturan dan/atau tata nilai yang menjadi
landasan atau pertimbangan dalam penyusunan Renstra-SKPD.
4.1. Tujuan
4.2. Sasaran
Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi atau kewenangan secara optimal
dilakukan langkah serta upaya yang nyata di barengi tersedianya tenaga pegawai yang handal
dan profesional, sarana dan fasilitas, dukungan dana yang memadai.
1. Unsur Pelaksana.
Pelaksanan Badan Penanggulangan Bencana Daerah mempunyai Tugas
membantu Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah dalam melaksanakan
penanggulangan bencana secara terintegrasi meliputi :
a. Pengkoordinasian;
b. Pengkomandoan;
c. Pelaksana.
1. Sekretariat.
Sekretariat mempunyai tugas mengkoordinasikan pelaksanaan penyusunan
perencanaan, program, keuangan, kepegawaian, administrasi dan umum.
Dalam melaksanakan tugasnya, sekretariat mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan penyusunan perencanaan dan program;
b. Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan;
c. Penyelenggaraan administrasi umum dan perlengkapan;
d. Penyelengaaraan administrasi kepegawaian dan administrasi perkantoran;
e. Pelaksanaan tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
2. Subbagian Koordinasi Penyusunan Program dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang
mempunyai tugas pokok mengkoordinasikan penyusunan program dan kegiatan Badan.
Rincian tugas Subbagian Koordinasi Penyusunan Program adalah sebagai berikut :
a. Mengkoordinasikan penyusunan kegiatan tahunan Badan serta rencana biaya;
b. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis program perencanaan Badan;
c. Menghimpun dan mengolah data dalam rangka penyusunan program dan kegiatan Badan;
d. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan terhadap pelaksanaan kegiatan
Subbagian;
e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang dillimpahkan oleh atasan sesuai dengan bidang
tugasnya.
3. Subbagian Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian Keuangan yang mempunyai
tugas pokok melaksanakan administrasi pengelolaan keuangan.
Rincian tugas Subbagian Keuangan adalah sebagai berikut :
a. Menyusun rencana dan program kerja Keuangan;
b. Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan meliputi belanja rutin maupun belanja
pegawai;
c. Melaksanakan penyusunan laporan keuangan Badan;
d. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan dalam pengelolaan keuangan;
e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan bidang
tugasnya.
6. Seksi Pencegahan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok
melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi, pelaksanaan pencegahan
bencana dan peringatan dini.
Rincian tugas Seksi Pencegahan sebagai berikut;
7. Seksi Kesiapsiagaan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok
melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kesiapsiagaan
penanggulangan bencana.
Rincian tugas Seksi Kesiapsiagaan adalah sebagai berikut :
a. Menyusun rencana dan program kerja seksi;
b. Menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi kesiapsiagaan bencana dan peringatan dini;
c. Menyusun prosedur dan mekanisme kesiapsiagaan penanggulangan bencana dan dampak
yang ditimbulkan;
d. Menyiapkan bahan pemberdayaan dan penguatan ketahanan social masyarakat;
e. Menetapkan rencana alokasi tugas, kewenangan dan sumber daya yang tersedia;
f. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan
untuk bahan perumusan kebijakan;
g. Melaksanakan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan bidang
tugasnya.
10. Seksi Logistik dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok melakukan
penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan kegiatan pengerahan logistic penanggulangan
bencana.
Rincian tugas Seksi Logistik sebagai berikut :
a. Menyusun rencana dan program kerja seksi;
b. Mengkoordinir dan mendistribusikan bantuan kepada masyarakat;
c. Menyusun laporan hasil kegiatan seksi;
d. Evaluasi pelaksanaan kegiatan seksi;
e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan bidang
tugasnya.
12. Seksi Rehabilitasi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok
melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kegiatan
rehabilitasi pasca bencana.
Rincian tugas Seksi Rehabilitasi sebagai berikut :
a. Menyusun rencana dan program kerja seksi;
b. Menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi kegiatan rehabilitasi pasca bencana;
c. Menyiapkan bahan koordinasi pelaksanaan perbaikan lingkungan daerah bencana dan
perbaikan sarana dan prasarana umum;
d. Menyiapkan bahan koordinasi pelaksanaan pelayanan kesehatan;
e. Menyiapkan bahan koordinasi pelaksanaan pemulihan social psikologis, pemulihan social
ekonomi budaya, pemulihan keamanan dan ketertiban;
f. Menyiapkan bahan koordinasi pelaksanaan pemulihan fungsi pemerintahan dan pelayanan
public;
g. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan
untuk bahan perumusan kebijakan;
h. Melaksanakan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan bidang
tugasnya.
13. Seksi Rekonstruksi dipimpin oleh seorang Kepala seksi yang mempunyai tugas pokok
melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kegiatan
rekonstruksi pasca bencana.
Rincian tugas Seksi Rekonstruksi sebagai berikut :
a. Menyusun rencana dan program kerja seksi;
b. Menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi kegiatan rekonstruksi pasca bencana;
c. Menyiapkan bahan koordinasi pelaksanaan pembangunan kembali sarana dan prasarana
umum;
Berdasarkan Peraturan Bupati Sumbawa Barat Nomor 16 Tahun 2010 Tentang Rincian
Tugas dan Fungsi Tata Kerja Badan Penanggulngan Bencana Daerah Kabupaten Sumbawa Barat
memiliki Susunan Organisasi yang terdiri atas :
Kepala Pelaksana
KEPALA BADAN
Sekretariat Daerah
KEPALA SEKRETARIAT
PROFESIONAL / AHLI
SUB. BAGIAN
KOORDINASI SUB. BAGIAN SUB. BAGIAN
PENYUSUNAN PROGRAM KEUANGAN UMUM & KEPEGAWAIAN
Sumber daya aparatur yang dimiliki Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten
Sumbawa Barat dalam mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Badan
Penanggulangan Bencana Daerah sebagai institusi perencanaan Pelaksana pembangunan daerah
berbasis Penanggulangan Bencana terdiri dari:
Tabel 2.2.1. Jumlah Pegawai Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sumbawa
Barat
TOTAL 67
Keterangan: Data pegawai bulan Februari 2019
Berdasarkan pangkat dan golongan, jumlah pegawai dapat dilihat pada tabel 2.2.2 berikut ini:
Tabel 2.2.2 Jumlah Pegawai BPBD Kabupaten Sumbawa Barat Berdasarkan Pangkat/Golongan
1. Golongan IV 2
2. Golongan III 13
3. Golongan II 5
4. Golongan I 2
4. Pegawai Tidak Tetap 45
TOTAL 67
1 S2 1
1. S1 20
2. Diploma 5
3. SMA/SMK 33
4. SMP 25
5. SD 3
TOTAL 67
Aset yang dimiliki Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sumbawa Barat
dalam mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Badan Penanggulangan Bencana
Daerah sebagai institusi penanggulangan bencana dibidang Kependudukan terdiri dari:
Tabel 2.5. Daftar Aset
Jumlah Kondisi
Nama Barang/
No. Keterangan
Jenis Barang Banyak Barang B RR RB
1 Genset 1 Unit 1
2 Mesin Air 5,5 PK 2 Unit 2 dari PU
3 Mesin Pompa Air 5 Unit 5
4 Mobil Pemadam Kebakaran 1 Unit 1 EA 8900 HH
5 Mobil Pemadam Kebakaran 1 Unit 1 EA 8903 HH
6 Mobil Pemadam Kebakaran 1 Unit 1 EA 8914 HH
7 Mobil Pemadam Kebakaran 1 Unit 1 EA 8916 HH
8 Sepeda Motor 1 Unit 1 EA 2558 HH
9 Sepeda Motor 1 Unit 1 EA 2686 HH
10 Sepeda Motor 1 Unit 1 EA 2687 HH
11 Sepeda Motor 1 Unit 1 EA 2688 HH
12 Sepeda Motor 1 Unit 1 EA 2689 HH
13 Sepeda Motor 1 Unit 1 EA 2692 HH
14 Sepeda Motor 1 Unit 1 EA 2692 HH
15 Nozeel Fog 1 Buah 1
16 Nozeel Fog 1 1/2" 1 Buah 1
17 Nozeel Fog 2 1/2" 1 Buah 1
Pra-Bencana
a. Pencegahan Bidang
b. Mitigasi Pencegahan dan
c. Kesiapsiagaan Kesiapsiagaan
d. Peringatan Dini
Darurat
Bidang
a. Tanggap Darurat
b. Bantuan Darurat
Kedaruratan dan Logistik
c. Pemulihan Darurat
Secara garis besar penyelenggaraan penanggulangan bencana dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pra Bencana
a. Tidak Terjadi Bencana
;
maupun moderen.
2) Kesiapsiagaan
n dini bencana;
2. Tanggap Darurat
a. Pengkajian secara cepat dan tepat terhadap lokasi, kerusakan, dan sumber daya
-sosial;
Penampungan dan tempat hunian.
e. Perlindungan terhadap kelompok rentan Memberikan prioritas penyelamatan evakuasi,
pengamanan, pelayanan kesehatan, dan psikososial kepada kelompok rentan:
-anak;
f. Pemulihan dengan segera prasarana dan sarana vital Pemulihan fungsi prasarana dan sarana
vital dan memperbaiki dan atau mengganti kerusakan akibat bencana.
3. Pasca Bencana
a. Rehabilitasi
iban;
b. Rekonstruksi
dan masyarakat;
Tabel 2.6
Kelemahan (Weaknesses) yaitu situasi dan ketidak mampuan internal yang mengakibatkan BPBD
Kabupaten Sumbawa Barat tidak dapat atau gagal dalam mencapai visi dan misi :
1. Kurangnya staf yang terdidik secara fungsional dalam mengembangkan
kreatifitas,menalarkan ide dalam membaca konsep rencana pembangunan berbasis
lingkungan nKabupaten Sumbawa Barat yang ingin dicapai serta memformulasikan ke
dalam proposal dibidang masing-masing sebagai kelanjutan.
2. Kurang tersedianya fasilitas sarana dan prasarana sebagai pendukung dibidang
kelembagaan.
3. Kurang tersedianya data-data dan informasi sebagai pendukung dalam bahan dan analisa
proses perencanaan baik pada BPBD maupun Instansi terkait.
4. Belum semua kegiatan yang menunjang tugas pokok dan fungsi BPBD didukung oleh team
work yang terpadu;
5. Belum memadainya jumlah tenaga teknis perencanaan,penelitian dan pengkajian.
Tabel 3.1
1. Mengelola secara maksimal potensi fisik sumberdaya alam sesuai daya dukung
lingkungan (aspek fisik lingkungan), agar tercipta pembangunan pertanian yang
berkelanjutan dan agroindustri yang mampu meletakkan landasan yang kuat untuk
pembangunan sektor sekunder dan primer.
2. Membangun pranata sosial-kelembagaan dan sumberdaya manusia yang tangguh dan
berdaya saing di lingkungan lokal, regional maupun nasional (aspek sosial budaya
kependudukan), sehingga tersedia pelapor dan penggerak pembangunan umumnya dan
pengembangan sektor-sektor ekonomi khususnya dengan tetap memelihara kondisi
lingkungan hidup.
Rencana Strategis Badan Penanggulangan Bencana Daerah Page 27
Kabupaten Sumbawa Barat 2018 - 2021
3. Mengelola perekonomian daerah secara efesian, efektif dan produktif dengan dukungan
sarana prasarana dan teknologi yang memadai (aspek ekonomi), terutama pada
sektor-sektor primer dan sekunder yang dapat memberikan nilai tambahan dan
pertumbuhan ekonomi tinggi,serta dapat menciptakan lapangan kerja yang luas
bagi masyarakat dan sekaligus menanggulangi kemiskinan
4. Memperhatikan dan mempertimbangkan arahan pembangunan tersebut di atas maka visi
daerah dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa
Barat Tahun 2016-2021 adalah:
Dalam upaya mewujudkan visi pembangunan Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2016-
2021 tersebut, maka misi pembangunan Kabupaten Sumbawa Barat adalah sebagai berikut:
1. Mewujudkan pembangunan yang partisipatif dan responsif berlandaskan nilai-nilai agama,
kearifan lokal, musyawarah mufakat dan gotong royong.
2. Mewujudkan kualitas hidup manusia dan masyarakat yang tinggi dan maju.
3. Mewujudkan pemenuhan hak-hak dasar masyarakat dan pelayanan publik yang berkualitas
dan bermanfaat.
4. Mewujudkan perlindungan dan pemberdayaan bagi kelompok masyarakat miskin dan
masyarakat rentan masalah sosial ekonomi.
5. Mewujudkan peningkatan daya saing menuju kemandirian ekonomi daerah yang berbasis
ekologi dan lingkungan.
6. Mewujudkan industrialisasi sektor unggulan komparatif dan unggulan kompetitif wilayah,
inflasi yang terkendali, penciptaan kesempatan kerja bagi angkatan kerja yang menganggur.
Dalam rangka mewujudkan visi, misi dan tujuan pembangunan daerah yang telah
dirumuskan serta mempedomani kebijakan umum pembangunan nasional, maka ditetapkanlah
program prioritas pembangunan Kabupaten Sumbawa Barat untuk periode 2016-2021 pada
setiap misi. Merujuk pada program prioritas pembangunan yang ada,maka program prioritas
Badan Penanggulangan Bencana Daerah yang termaktub dalam misi ketiga adalah sebagai
beriku :
1. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Penanggulangan Bencana
2. Prgram Pendidikan dan Pelatihan Aparatur Bencana
3. Program Penanganan Tanggap Darurat
4. Program Peningkatan Kesiapsiagaan Bencana
5. Program Fasilitasi Penanganan Korban Bencana
BPBD Provinsi NTB dalam melaksanakan tugas tersebut diatas, menyelengarakan fungsi :
a. Perumusan dan penetapan kebijakan penanggulangan bencana dan penanganan pengungsi
dengan bertindak cepat dan tepat, efektif dan efisien, dan
b. Pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan penanggulangan bencana secara terencana, terpadu
dan menyeluruh.
Visi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi NTB, tidak terlepas dari kondisi
lingkungan internal dan eksternal serta kedudukan, tugas dan fungsi dalam rangka perwujudan visi
dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur NTB. Adapun visi Badan Penanggulangan Bencana
Daerah Provinsi NTB adalah :
“MEWUJUDKAN MASYARAKAT NTB YANG TANGGUH ADAPTIF BENCANA”
Untuk mewujudkan visi tersebut dibuat 4 misi yang harus dilakukan yaitu sebagai berikut :
1. Meningkatkan Kapasitas pelayanan internal dan data/informasi kebencanaan
2. Memantapkan kecepatan dan ketepatan penanganan bencana;
3. Mempercepat perwujudan kawasan tangguh bencana;
4. Meningkatkan keamanan, keselamatan dan keberlanjutan sarana prasarana wilayah pada
kawasan rawan bencana.
Rumusan keempat misi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut;
Misi Pertama
Misi ini diharapkan mampu menjawab permasalahan birokrasi yang seringkali menjadi
faktor penghambat dalam pembangunan yaitu dengan meningkatkan kapasitas pelayanan internal
dan data/informasi kebencanaan, khususnya terkait dengan kawasan rawan bencana. Olehkarena
itu, pengelolaan data dan informasi kawasan rawan bencana perlu terus ditingkatkan, termasuk
bekerjasama dengan lembaga-lembaga penelitian di bidang geologi dalam upaya identifikasi
kawasan rawan bencana baru.
Misi Kedua
Dalam rangka meningkatkan kemantapan pelaksanaan penanganan tanggap darurat, dan
peningkatan ketersediaan sarana dan prasarana evakuasi yang memadai; peningkatan kemampuan
personil, sehingga dapat meminimalisir dampak dan risiko bencana.
Misi Ketiga
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
Kebijakan Penataan Ruang Kabupaten Sumbawa Barat yang tertuang dalam Pasal 4
Raperda RTRW KSB 2011-2031 adalah sebagai berikut:
a. peningkatan kemandirian kawasan melalui pertumbuhan dan pengembangan wilayah berbasis
agroindustri dan agrobisnis;
b. penataan pusat-pusat pertumbuhan wilayah dan ekonomi perkotaan dan menunjang sistem
pemasaran produksi pertanian, perikanan, dan pariwisata;
c. pengembangan sistem prasarana wilayah yang mendukung pemasaran hasil pertanian,
perikanan, dan pariwisata;
d. pengelolaan pemanfaatan lahan dengan memperhatikan peruntukan lahan, daya tampung lahan
dan aspek konservasi;
e. pengembangan kawasan budidaya dengan memperhatikan aspek keberlanjutan dan lingkungan
hidup;
f. pengembangan kawasan wisata yang berbasis pada potensi alam dan budaya;
g. pengelolaan kawasan pertambangan dengan konsep pembangunan berkelanjutan;
h. pemeliharaan kelestarian lingkungan hidup dan pencegahan dampak negatif kegiatan manusia
yang dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup dan pemulihan kerusakan lingkungan
hidup dengan memperhatikan mitigasi dan adaptasi kawasan rawan bencana;
i. pengembangan pemanfaatan ruang pada kawasan strategis baik untuk fungsi pengembangan
wilayah maupun guna perlindungan kawasan sesuai fungsi utama kawasan;
j. Pengembangan kawasan strategis kabupaten;
k. Pengembangan infrastruktur wilayah; dan
l. Peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan negara.
Berdasarkan Kebijakan Penataan Ruang Kabupaten Sumbawa Barat tersebut diatas
khususnya pada point “h” yaitu pemeliharaan kelestarian lingkungan hidup dan pencegahan
dampak negatif kegiatan manusia yang dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup dan
pemulihan kerusakan lingkungan hidup dengan memperhatikan mitigasi dan adaptasi kawasan
rawan bencana; disinilah peran Badan Penanggulangan Bencana Daerah dalam penanggulangan
bencana alam.
KEKUATAN (S : STRENGTHS) :
1. Adanya peraturan perundang-undangan sebagai eksistensi dan kewenangan yang mendukung
yaitu Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Barat Nomor 16 Tahun 2010 tentang
Pembentukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah,
2. Dukungan pimpinan dan komitmen bersama seluruh aparatur BPBD melalui Perjanjian Kerja
3. Komitmen melaksanakan perubahan paradigma dan reformasi dalam meningkatkan pelayanan.
4. Pemahaman terhadap arah dan tujuan organisasi.
5. Adanya komitmen yang kuat dalam penganggaran dari pemangku kebijakan ditingkat pusat
dalam upaya penyelenggaraan penanganan bencana melalui Dana Stimulus Rehabilitasi dan
Rekonstruksi Perbaikan Rumah akibat bencana Gempa Bumi di Kabupaten Sumbawa Barat.
6. Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk ikut serta dan berperan aktif dalam upaya
penanganan bencana Alam melalui pelatihan dan pembentukan desa tangguh Bencana
KELEMAHAN (W = WEAKNESSES):
1. Kualitas aparatur penanggulangan bencana belum memadai
2. Keahlian dan ilmu pengetahuan aparatur belum seluruhnya sesuai kebutuhan tupoksi masing-
masing bidang
3. Belum terbangunnya Sistem Informasi Manajemen dan komunikasi tentang kebencanaan
secara terpadu dan terintegrasi;
4. Belum optimalnya koordinasi dalam penanggulangan bencana sehingga sistem pengendalian,
monitoring dan evaluasi belum berjalan maksimal
5. Belum terbentuknya unsur pengarah mekanisme kerjasama dengan dinas/intansi terkait, LSM
dan lembaga-lembaga lain non pemerintah dalam upaya penyelenggaraan penanganan bencana
6. Masih terbatasnya penganggaran, sarana, dan prasarana untuk mendukung penyelenggaraan
penanggulangan bencana;
PELUANG (O = OPPORTUNITIES) :
1. Adanya komitmen dari Kepala Daerah dan DPRD serta seluruh komponen bangsa, nasional,
regional dan lokal dalam penyelenggaraan penangulangan bencana;
2. Pesatnya perkembangan teknologi untuk menunjang kegiatan di bidang kebencanaan yang
Rencana Strategis Badan Penanggulangan Bencana Daerah Page 34
Kabupaten Sumbawa Barat 2018 - 2021
dapat dimanfaatkan untuk mengurangi risiko bencana;
3. Dukungan kebijakan Pusat dan sinkronisasi serta koordinasi dalam penyelenggaraan
bidangpenanggulanganbencana
4. Terbatasnya danadekonsentrasi dan bantuan sosial berpola hibah dari Pusat.
5. Tuntutan masyarakat terhadap perencanaan pembangunan yang transparan, partisipatif dan
akuntabel
6. Adanya peran serta masyarakat dan kerjasama dengan dinas/intansi terkait, LSM dan lembaga-
lembaga lain non pemerintah dalam upaya penyelenggaraan penanganan bencana
ANCAMAN (T = THREATS):
1. Belum sepenuhnya penyelenggaraan penanganan bencana dilaksanakan sesuai dengan amanat
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana. Pelaksanaan tiga
fungsi pelayanan : koordinasi, Komando dan pelaksanaan dengan SKPD lainnya;
2. Terbatasnya anggaran yang tersedia di BPBD bagi kegiatan penyelenggaraan penanggulangan
bencana;
3. Adanya perubahan iklim global yang sangat ekstrim dan berpotensi meningkatkan intensitas
bencana alam di dunia khusunya di Kabupaten Sumbawa Barat misalnya Banjir.
Di Kabupaten Sumbawa Barat, tercatat beberapa kali terjadi banjir sejak tahun 1990. Kejadian
banjir yang terbesar diantaranya terjadi pada akhir tahun 2006 yang merendam 5 kecamatan.
Banjir di Kabupaten Sumbawa Barat biasanya terjadi karena meluapnya dua sungai besar yaitu sungai
Brang Rea dan Brang Ene, terutama di daerah pertemuan ke dua sungai tersebut yang berada di
wilayah kecamatan Taliwang.
Selain itu, adanya (1) Sedimentasi di danau Lebo akibat penggundulan hutan yang menyebabkan
kurangnya resapan air, (2) penyempitan sungai akibat perumahan di sekitar bantaran sungai, (3) dan
pembuangan sampah di Sungai turut memperburuk situasi ketika musim hujan tiba.
Kondisi dapat semakin buruk ketika curah hujan yang tinggi (mencapai 280 mm/hari), datang
bersamaan dengan pasang air laut yang memicu banjir rob di daerah Labu Lalar. Banjir rob
menyebabkan sulitnya air yang turun dari daerah pegunungan untuk bermuara di laut. Pada tahun 2019
diperkirakan banjir akan melanda 39 Desa di 5 Kecamatan di Kabupaten Sumbawa Barat yaitu
Kecamatan Sekongkang, Brang Ene, Brang Rea, Seteluk, dan Kecamatan Taliwang. Banjir mulai
terjadi pada sekitar pukul 17.10 WITA. Banjir ini dipicu adanya curah hujan yang tinggi selama
beberapa hari di Kabupaten Sumbwa Barat dan sekitarnya, sehingga air dari sungai besar yang masuk
ke Kabupaten yaitu Sungai Brang Ene dan Brang Rea meluap. Kondisi banjir diperburuk dengan
sistem drainase yang tidak memadai di sejumlah wilayah. Intensitas banjir di beberapa wilayah juga
dipengaruhi oleh naiknya air laut (rob) serta kurang wilayah resapan. Ketinggian banjir bervariasi
antara 1 – 3 meter. Banjir berlangsung selama 3 hari
Matriks SWOT
Tabel 3.8 Isu Strategis Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi Unit Kerja SKPD
Unit Kerja Isu Strategis
Sekretariat 1. Kapasitas: peningkatan kapasitas BPBD
2. Instrumen penanggulangan bencana: dokumentasi
3. Koordinasi: koordinasi antar bidang, perencanaan,
pengendalian, pelaporan serta monitoring dan
evaluasi
4. Data dan informasi: dokumentasi
5. Prosedur: prosedur tetap internal
6. Implementasi: logistik kantor
2. Mewujudkan
Kemandirian dan Tingkat Kemandirian
Ketangguhan dan Ketangguhan
100 100 100 100 100
dalam Penanggulangan
Penanggulangan Bencana (%)
Bencana
Meningkatnya Tingkat
Pencegahan dan Kesiapsiagaan
6.66 36.06 43.63 74.54 100
Kesiapsiagan Pencegahan Bencana
Bencana (%)
Meningkatnya
Tingkat Pelayanan
pelayanan
Terhadap Korban 76.56 90.62 93.75 96.87 100
terhadap korban
Bencana
bencana
Meningkatnya
Tingkat Pemulihan
kemampuan
Rehabilitasi dan
rehabilitasi dan 7.75 47.14 47.14 47.14 47.14
Rekonstruksi Pasca
rekonstruksi pasca
Bencana
bencana
Strategi adalah cara mencapai tujuan dan sasaran yang dijabarkan ke dalam
strategi baik yang bersifat internal maupun eksternal, sehingga dapat ditemukan sasaran yang
Untuk mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan perangkat daerah maka harus dilakukan
oleh yang berwenang untuk dijadikan pedoman, pegangan atau petunjuk dalam
implementasi. dikaitkan dengan kondisi permasalahan yang dihadapi, maka strategi dan arah
kebijakan yang harus disikapi adalah yang dikaitkan dengan tujuan dan sasaran adalah seperti
VISI : Terwujudnya Pemenuhan hak-hak dasar masyarakat yang berkeadilan menuju Kabupaten Sumbawa Barat sejahtera berlandaskan gotong-royong
MISI : Mewujudkan pemenuhan hak-hak dasar masyarakat dan pelayanan publik yang berkualitas dan bermanfaat
Mewujudkan Pelayanan Internal 1. Meningkatnya akuntabilitas 1.1 Melakukan Konsultasi, Evaluasi, 1.1 Laporan bulanan dan tahunan tepat 1.1 Diarahkan pada Penyusunan Laporan
yang prima Kinerja internal SKPD Reportasi waktu dan Laporan Akuntabilitas keuangan bulanan dan tahunan,
Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) LAKIP dengan Penerapan anggaran
berbasis kinerja
1.2 Melakukan Konsultasi, Evaluasi, 1.2 Tersusunya Program Kegiatan yang 1.2 Diarahkan Pada Penyusunan
Reportasi terpadu RKA/RKAP & DPA/DPPA, RKA/RKAP & DPA/DPPA, IKU,
IKU, RKT, PK dan Rencana Aksi RKT, PK dan Rencana Aksi dengan
bekerjasama dengan pemerintah
provinsi/pusat dan Instansi terkait
1.3 Melakukan Konsultasi ,Evaluasa 1.3 Laporan Disiplin Kerja Pegawai 1.3 Diarahkap Pada Laporan disiplin
Reportasi Pegawai Melaluai Penerapan
Penghargaan Dan Sanksi
1.4 Melakukan Konstruksi ,Transaksi 1.4 Tersedianya Sarana Dan Prasarana 1.4 Diarahkan Pada Ketersediaan Sarana
yang Memamadai dan Prasarana Kantor yang memadai
Melalui Kerjasama dengan
Pemerintah Provinsi dan Pusat.
Mewujudkan Kemandirian dan 2 Meningkatnya Pencegahan dan 2.1 Edukasi dan sosialisasi 2.1 Mitigasi Daerah Rawan Rawan 2.1 Diarahkan Pada pelatihan Kerjasama
Ketagguhan Dalam Penanggulangan kesiapsiagaan Bencana Bencana Dengan Instasi terkait dam
Bencana Masyarakat kab.Sumbawa Barat
2.2 Koordinasi dan Konsultasi 2.2 Tersedianya Kebijakan dan Rencana 2.2 Diarahkan Pada Penyusunan SOP
Kontijensi yang jelas Kerja sama Dengan pemerintah Pusat
dan Provinsi
2.3 Sosialisasi,Edukasi 2.3 Pembentukan Desa Tangguh 2.3 Di arahkan pada Pelatihan Kepada
Masyarakat di Kab.Sumbawa Barat
3 Menigkatnya Pelayanan 3.1 Edukasi,sosialisasi 3.1 Peningkatan Kapasitas Satgas TRC 3.1 Diarah pada penyeleggaraan
Terhadap Korban Bencana Pelatiahan kerjasama Instansi Terkait
pemerintah Pusat Dan Provinsi
3.2 Melakukan Koordinasi Konsultasi 3.2 Tersedianya SOP Kebencanaan 3.2 Penyusunan SOP kerja sama
Pemerintah Pusat dan Provinsi
3.3 Edukasi Dan Visitasi 3.3 Manajemen Pengelola Logistik Yang 3.3 Pelatihan Kerjasama Dengan
Terlatih Pemerintah Pusat Degan Provinsi
3.4 Identifikasi ,Inventarisasi ,Dan 3.4 Tersedianya Sarana dan Prasarana 3.4 Penyediaan Sarana Dan Prasaran
Evaluasi Kebencanaan dan Logistik Yang serta Kerja sama Pemerintah Pusat
Memadai dan Provinsi
4 Menigkatnya Kemampuan 4.1 Koordinasi dan Konsultasi 4.1 Regulasi Bidang Rehabilitasi dan 4.1 Penyusunan SOP Kerjasama
Rehabilitasi dan rekonstruksi rekonstruksi
Pasca bencana
Badan Kab.
Nilai Sakip - C CC B BB A A Penagnggulangan Sumbawa
Bencana Daerah Barat
Program
Cakupan Badan Kab.
Pelayanan
administrasi sesuai 100% 100% 73,5 100% 108,5 100% 780,5 100% 802 100% 1.064 100% 2,779 Penagnggulangan Sumbawa
Administrasi
pelayanan prima Bencana Daerah Barat
Perkantoran
Penyediaan
Badan Kab.
Peralatan Layanan peralatan
12 12 5 12 5 12 5,5 12 6 12 7 60bln 28,5 Penagnggulangan Sumbawa
Kebersihan dan kebersihan kantor
Bencana Daerah Barat
Bahan Pembersih
Penyediaan Badan
Komponen Penagnggulangan
Kab.
Instalasi Jumlah Komponen Bencana Daerah
12 15 3,5 15 3,5 25 5 25 6 25 7 105bh 25 Sumbawa
Listrik/Peneranga Penerangan
Barat
n Bangunan
Kantor
Pemeliharaan
Badan Kab.
Rutin/Berkala jumlah perlengkapan 60unit
22 23 9,8 29 12 40 35 50 55 60 70 70 Penagnggulangan Sumbawa
Perlengkapan yang dipelihara /bh
Bencana Daerah Barat
Gedung Kantor
Program
Peningkatan Cakupan Badan Kab.
Pengelolaan administrasi sesuai 100% 100% - 100% 49 100% 56 100% 71 100% 85 100% 103 Penagnggulangan Sumbawa
Administrasi pelayanan prima Bencana Daerah Barat
Kepegawaian
Fasilitasi
Jumlah Pengurusan Badan Kab.
Pengurusan 120
Administrasi 67 67 - 67 3 80 6 100 10 120 15 15 Penagnggulangan Sumbawa
Administrasi org
Kepegawaian Bencana Daerah Barat
Kepegawaian
Badan Kab.
Monev Disiplin Jumlah Monev
- - - 5 4 0 0 0 5 4 Penagnggulangan Sumbawa
Pegawai Pegawai
Bencana Daerah Barat
Badan Kab.
Pemutakhiran Jumlah Pemutakhiran
12 12 - 12 3 12 5 12 6 12 10 12bln 24 Penagnggulangan Sumbawa
data Kepegawaian data
Bencana Daerah Barat
Program
Peningkatan Tingkat Ketepatan
Badan Kab.
Pengembangan Waktu Laporan
100% 100% 5,6 100% 9,6 100% 12,5 100% 14,5 100% 14,5 100% 14,5 Penagnggulangan Sumbawa
Sistem Pelaporan capaian Kinerja dan
Bencana Daerah Barat
Capaian Kinerja Keuangan
dan Keuangan
Penyusunan
Laporan Capaian Badan Kab.
Kinerja dan Dokumen LKJIP 1 1 3 1 4,2 1 4,5 1 4,5 1 4,5 1 Dok 4,5 Penagnggulangan Sumbawa
Ikhtisar Realisasi Bencana Daerah Barat
Kinerja SKPD
Penyusunan
Badan Kab.
Pelaporan Dokumen Laporan
1 1 2,6 1 2,6 1 4 1 5 1 5 1 Dok 5 Penagnggulangan Sumbawa
Keuangan Keuangan
Bencana Daerah Barat
Semesteran
Penyusunan
Dokumen Laporan Badan Kab.
Pelaporan
Keuangan Akhir 1 1 - 1 2,8 1 4 1 5 1 5 1 Dok 5 Penagnggulangan Sumbawa
Keuangan Akhir
Tahun Bencana Daerah Barat
Tahun
Program
peningkatan Cakupan
Badan Kab.
Sistem Pengelolaan
87% 87% - 100% 24 100% 30 100% 30 100% 30 100% 114,6 Penagnggulangan Sumbawa
Pengelolaan Administrasi
Bencana Daerah Barat
Keuangan Keuangan
Perangkat Daerah
Badan Kab.
Penata Usaha Penata keuangan Bulan
12 - 12 17,6 12 20 12 20 12 20 60bln 77,6 Penagnggulangan Sumbawa
Keuangan yang di terbitkan
Bencana Daerah Barat
Program
Tingkat capaian
Peningkatan Badan Kab.
perencanaan
Sistem 3 100% 7,5 70% 15.3 80% 10,3 90% 10,5 1 00% 10,5 100% 10,5 Penagnggulangan Sumbawa
program dan
Perencanaan Bencana Daerah Barat
kegiatan
Perangkat Daerah
Badan Kab.
Penyusunan Jumlah Dokumen
1 - 1 3,3 1 3,3 1 3,5 1 3,5 1 Dok 3,5 Penagnggulangan Sumbawa
Perjanjian Kinerja Perjanjian Kinerja
Bencana Daerah Barat
Badan Kab.
Penyusunan Renja Jumlah dokumen
- 1 3 1 2,6 1 3 1 3 1 3 1 dok 3 Penagnggulangan Sumbawa
SKPD Rencana Kerja SKPD
Bencana Daerah Barat
Badan Kab.
Penyusunan Jumlah Dokumen
1 1 7,5 1 Dok 7,5 Penagnggulangan Sumbawa
Renstra SKPD Renstra SKPD
- - - - Bencana Daerah Barat
Badan Kab.
Penyusunan Profil
Jumlah Dokumen - - - 1 2,5 1 Dok 2,5 Penagnggulangan Sumbawa
SKPD
Profil SKPD Bencana Daerah Barat
Monitoring Badan Kab.
Evaluasi Hasil Monev - - - 1 3 - - - 1 Dok 3 Penagnggulangan Sumbawa
Perencanaan Bencana Daerah Barat
Badan Kab.
-
Penyusunan SOP SOP - - - - 10 50 12 75 12 75 12 dok 75 Penagnggulangan Sumbawa
Bencana Daerah Barat
Mewujudkan
Tingkat Kemandirian Badan Kab.
Kemandirian dan
Penanggulangan 25% 74% 23% 31% 38% 51% 51% Penagnggulangan Sumbawa
Ketangguhan dalam
Bencana Bencana Daerah Barat
Penanggulangan Bencana
Program
Peningkatan Tingkat Pencegahan Badan Kab.
Pencegahan Pengurangan Resiko 50% 100% 92,9 45% 85,1 61% 310 76% 210 100% 320 100% 320 Penagnggulangan Sumbawa
Pengurangan Bencana Bencana Daerah Barat
Resiko Bencana
Target Rp (jt) target Rp (jt) target Rp (jt) Target Rp(jt) Target Rp (jt) target Rp (jt)
Penyusunan
Badan Kab.
Rencana Dokumen Rencana - - - - - - -
1 50 1 50 1 dok 50 Penagnggulangan Sumbawa
Kontijensi Kontijensi Bencana
Bencana Daerah Barat
Bencana
Program
Peningkatan Tingkat Kemampuan Badan Kab.
Kesiapsiagaan Kesiapsiagaan 3% 3% 100 6% 82,26 9% 311,5 12% 505 12% 600 12% 600 Penagnggulangan Sumbawa
Pencegahan Pencegahan Bencana Bencana Daerah Barat
Bencana
Badan Kab.
Peringatan Hari Jumlah hari - 1 4,26 1 20 1 30 1 50 1 Hari 50 Penagnggulangan Sumbawa
Kesiapsiagaan
Bencana Daerah Barat
Nasional Tingkat
Kabupaten -
Target Rp (jt) target Rp (jt) target Rp (jt) Target Rp(jt) Target Rp (jt) target Rp (jt)
Badan Kab.
Pengadaan Sarana Jumlah Peralatan 32
17 17 700 26 94 28 1,5 M 30 1,5 M 32 1,5 M 1,5M Penagnggulangan Sumbawa
Prasarana Logistik Kebencanaan Unit
Bencana Daerah Barat
Peningkatan
Badan Kab.
Kapasitas SDM -
Jumlah konselor - - 2 20 4 40 6 75 8 90 8Org 225 Penagnggulangan Sumbawa
Bidang
Bencana Daerah Barat
Rehabilitasi
Target Rp (jt) target Rp (jt) target Rp (jt) Target Rp(jt) Target Rp (jt) target Rp (jt)
(1) (2) (3) (4) (5 ) (6) (7) (8) (9) ( 10 ) ( 11 ) ( 12 ) ( 13 ) ( 14 ) ( 15 ) ( 16 ) ( 17 ) ( 18 ) ( 19 ) ( 20 )
Optimalisasi Jumlah korban Badan Kab.
675
rehabilitasi pasca bencana yg - - 225 128 200 115 150 85 100 75 403 Penagnggulangan Sumbawa
Org
bencana direhabilitasi Bencana Daerah Barat
Penilaian
Badan Kab.
kerusakan dan Nilai kerusakan dan
279 279 11 630 14 490 9 350 5 280 4 2.029 43 Penagnggulangan Sumbawa
kerugian akibat kerugian
Bencana Daerah Barat
bencana
Penyusunan
Regulasi bidang Badan Kab.
rekonstruksi dokumen kebijakan - - - 1 96 - - 1 Dok 96 Penagnggulangan Sumbawa
Bencana Daerah Barat
Peningkatan
Badan Kab.
kapasitas SDM 30
jumlah orang - - - - 30 150 - 150 Penagnggulangan Sumbawa
bidang Org
Bencana Daerah Barat
rekonstruksi
Penyusun
Badan Kab.
Perencana dokumen
- - - 1 25 1 25 1 25 1 Dok 25 Penagnggulangan Sumbawa
Rekonstruksi perencnaan
Bencana Daerah Barat
Bencana
Penaggulagan Bencana Daerah Kabupaten Sumbawa Barat akan membuat laporan kinerja
atas pelaksanaan rencana kerja dan anggaran berupa keluaran kegiatan dan indikator kinerja
masing –masing kegiatan. Indikator kinerja dapat diartikan sebagai suatu ukuran kuantitatif
dan atau ukuran kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau
1. Sebagai dasar untuk menilai tingkat kinerja dalam tahap perencanaan (ex-ante), tahap
2. Sebagai ukuran yang digunakan untuk menunjukkan kemajuan yang dicapai dalam
terhadap kegiatan, program, dan kebijakan. Terkait dengan program, ada beberapa indikator
1. Indikator masukan (input) adalah suatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan
dapat berjalan untuk menghasilkan keluaran, baik berupa dana, sumberdaya alam,
2. Indikator keluaran (outputs) adalah suatu yang diharapkan langsung dicapai dari suatu
3. Indikator hasil (outcomes) adalah suatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran pada
jangka menengah.
4. Indikator manfaat (benefits) adalah sesuatu yang terkait dengan tujuan akhir dari
pelaksanaan kegiatan.
negatif pada setiap tingkatan indikator berdasarkan asumsi yang telah ditetapkan.
Tabel 7.1
Indikator Kinerja SKPD yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
Kondisi
Kinerja Kondisi
pada Target Capaian Setiap Tahun Kinerja
NO Indikator awal pada akhir
periode periode
RPJMD RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Tingkat Pencegahan
Pengurangan Resiko
2 BencanaTingkat 50% 100% 45% 61% 76% 100% 100%
Pencegahan Pengurangan
Resiko Bencana
Tingkat Kemampuan
3 Kesiapsiagaan Pencegahan 3% 3% 6% 9% 12% 12% 12%
Bencana
Tingkat Pelayanan
4 - 75% 76.56% 90.63% 93.75% 96.88% 100% 100%
Terhadap Korban Bencana
Cakupan Penanganan
5 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Bencana
Tingkat Pemulihan
Rehabilitasi dan
7 - 5.00% 7.75% 47.14% 47.14% 47.14% 47.14% 47.14%
Rekonstruksi Pasca
Bencana
Tingkat pemenuhan
9 75% 73% 75% 85% 95% 100% 100%
rekonstruksi pasca bencana
Kinerja Kondisi
pada Target Capaian Setiap Tahun Kinerja
NO Indikator awal pada akhir
periode periode
RPJMD RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Cakupan administrasi
11 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
sesuai pelayanan prima
Cakupan administrasi
12 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
sesuai pelayanan prima
Tingkat optimalisasi
13 kebutuhan sarana dan 85% 89% 91% 93% 95% 98% 98%
prasarana perkantoran
Tingkat capaian
15 perencanaan program dan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
kegiatan
PENUTUP
Demikian Renstra BPBD KSB 2017–2021 dibuat dan kepada semua pihak yang
telah memberikan bantuannya baik secara langsung maupun tidak langsung dalam
penyusunan Renstra ini kami sampaikan terima kasih.
Jumlah Bulanan
Operasional
Operasional
Pusdalops
Pusdalops
Tingkat Kemampuan persentase desa tangguh
Sosialisasi
Kesiapsiagaan bencana
Kesiapsiagaan Jumlah desa
Pencegahan Bencana
Bencana
Simulasi
Kesiapsiagaan Jumlah sekolah
Bencana
Pembentukan Desa
Jumlah Desa
Tangguh
Penyusunan
Jumlah Dokumen
Rencana
Rencana
Penanggulangan
Penanggulangan
Bencana
Bencana
Peringatan Hari
Kesiapsiagaan
Nasional Tingkat Jumlah hari
Kabupaten
2.Tingkat Pelayanan Jumlah wilayah yang program kedaruratan dan penanganan bencana persentase penanganan
Penanganan dan Jumlah
Terhadap Korban tertangani sesuai dengan logistik bencana sesuai prosedur bencana sesuai dengan
Penanggulangan Penanganan
Bencana standar waktu bebencanaan prosedur
Korban Bencana Kejadian
Peningkatan
Jumlah Satgas TRC
Kapasitas Satgas
yang Handal
TRC
Penyusunan
Dokumen SOP
Kebijakan Tanggap
Tanggap darurat
Darurat
Tingkat Pemenuhan jumlah sarana dan
jumlah Pengelola
dan kualitas sapras prasarana sesuai Peningkatan
Managemen
Logistik kebutuhan Kapasitas
Logistik bencana yg
Pengelolaan Logistik
dilatih
Peningkatan
Kapasitas SDM Jumlah konselor
Bidang Rehabilitasi
Optimalisasi Jumlah korban
rehabilitasi pasca bencana yg
bencana direhabilitasi
validasi data tingkat akurasi data
Penilaian kerusakan
rekonstruksi rekonstruksi Nilai kerusakan
dan kerugian akibat
dan kerugian
bencana
Penyusunan
dokumen
Regulasi bidang
kebijakan
rekonstruksi
Peningkatan jumlah orang
kapasitas SDM
bidang rekonstruksi
Penyusunan dokumen
Perencanaan perencnaan
Rekonstruksi
Bencana
Pembangunan Jumlah unit yang
kembali/rekonstruks terbangun
i pasca bencana