Anda di halaman 1dari 5

B.

ASUHAN KEPERAWATAN HIRSPRUNG


1. Pengkajian
a.       Informasi identitas/data dasar meliputi, nama, umur, jenis kelamin, agama, alamat,
tanggal pengkajian, pemberi informasi.
b.      Keluhan utama
Masalah yang dirasakan klien yang sangat mengganggu pada saat dilakukan
pengkajian, pada klien Hirschsprung misalnya, sulit BAB, distensi abdomen, kembung,
muntah.
c.       Riwayat kesehatan sekarang
Yang diperhatikan adanya keluhan mekonium keluar setelah 24 jam setelah lahir,
distensi abdomen dan muntah hijau atau fekal.
Tanyakan sudah berapa lama gejala dirasakan pasien dan tanyakan bagaimana upaya
klien mengatasi masalah tersebut.
d.      Riwayat kesehatan masa lalu
Apakah sebelumnya klien pernah melakukan operasi, riwayat kehamilan, persalinan
dan kelahiran, riwayat alergi, imunisasi.
e.       Riwayat Nutrisi meliputi : masukan diet anak dan pola makan anak.
f.       Riwayat psikologis
Bagaimana perasaan klien terhadap kelainan yang diderita apakah ada perasaan rendah
diri atau bagaimana cara klien mengekspresikannya.
g.      Riwayat kesehatan keluarga
Tanyakan pada orang tua apakah ada anggota keluarga yang lain yang menderita
Hirschsprung.
h.      Riwayat social
Apakah ada pendakan secara verbal atau tidak adekuatnya dalam mempertahankan
hubungan dengan orang lain.
i.        Riwayat tumbuh kembang
Tanyakan sejak kapan, berapa lama klien merasakan sudah BAB.
j.        Riwayat kebiasaan sehari-hari
Meliputi – kebutuhan nutrisi, istirahat dan aktifitas.

2. Pemeriksaan Fisik
a.      Sistem integument
Kebersihan kulit mulai dari kepala maupun tubuh, pada palpasi dapat dilihat capilary
refil, warna kulit, edema kulit.
b. Sistem respirasi
Kaji apakah ada kesulitan bernapas, frekuensi pernapasan
c.       Sistem kardiovaskuler
Kaji adanya kelainan bunyi jantung (mur-mur, gallop), irama denyut nadi apikal,
frekuensi denyut nadi / apikal.
d.      Sistem penglihatan
Kaji adanya konjungtivitis, rinitis pada mata
e.       Sistem Gastrointestinal
Kaji pada bagian abdomen palpasi adanya nyeri, auskultasi bising usus, adanya
kembung pada abdomen, adanya distensi abdomen, muntah (frekuensi dan
karakteristik muntah) adanya keram, tendernes.

3. Diagnosa Keperawatan
 Pre operasi
a.     Gangguan eliminasi BAB: obstipasi berhubungan dengan spastis usus dan tidak adanya
daya dorong.
b.      Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang
inadekuat.
c.       Kekurangan cairan tubuh berhubungan muntah dan diare.
d.      Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan adanya distensi abdomen.
 Post operasi
a.       Gangguan integritas kulit b/d kolostomi dan perbaikan pembedahan
b.      Nyeri b/d insisi pembedahan
c.       Kurangnya pengetahuan b/d kebutuhan irigasi, pembedahan dan perawatan kolostomi.

4. Intervensi Keperawatan
Pre operasi
a.      Gangguan eliminasi BAB: obstipasi berhubungan dengan spastis usus dan tidak adanya
daya dorong.
Tujuan: klien tidak mengalami ganggguan eliminasi dengan kriteria defekasi normal, tidak
distensi abdomen.
Intervensi:
1)      Monitor cairan yang keluar dari kolostomi.
Rasional: Mengetahui warna dan konsistensi feses dan menentukan rencana selanjutnya
2)      Pantau jumlah cairan kolostomi.
Rasional: Jumlah cairan yang keluar dapat dipertimbangkan untuk penggantian cairan
3)      Pantau pengaruh diet terhadap pola defekasi.
Rasional: Untuk mengetahui diet yang mempengaruhi pola defekasi terganggu.
b.      Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang
inadekuat.
Tujuan: Kebutuhan nutrisi terpenuhi dengan kriteria dapat mentoleransi diet sesuai kebutuhan
secara parenteal atau per oral.
Intervensi:
1)      Berikan nutrisi parenteral sesuai kebutuhan.
Rasional: Memenuhi kebutuhan nutrisi dan cairan
2)      Pantau pemasukan makanan selama perawatan.
Rasional: Mengetahui keseimbangan nutrisi sesuai kebutuhan 1300-3400 kalori
3)      Pantau atau timbang berat badan.
Rasional: Untuk mengetahui perubahan berat badan
c.       Kekurangan cairan tubuh berhubungan muntah dan diare.
Tujuan: Kebutuhan cairan tubuh terpenuhi dengan kriteria tidak mengalami dehidrasi, turgor
kulit normal.
Intervensi:
1)      Monitor tanda-tanda dehidrasi.
Rasional: Mengetahui kondisi dan menentukan langkah selanjutnya
2)      Monitor cairan yang masuk dan keluar.
Rasional: Untuk mengetahui keseimbangan cairan tubuh
3)      Berikan caiaran sesuai kebutuhan dan yang diprograrmkan.
Rasional: Mencegah terjadinya dehidrasi
d.      Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan adanya distensi abdomen.
Tujuan: Kebutuhan rasa nyaman terpenuhi dengan kriteria tenang, tidak menangis, tidak
mengalami gangguan pola tidur.
Intervensi:
1)      Kaji terhadap tanda nyeri.
Rasional: Mengetahui tingkat nyeri dan menentukan langkah selanjutnya
2)      Berikan tindakan kenyamanan: menggendong, suara halus, ketenangan.
Rasional: Upaya dengan distraksi dapat mengurangi rasa nyeri
3)      Kolaborsi dengan dokter pemberian obat analgesik sesuai program.
Rasional: Mengurangi persepsi terhadap nyeri yamg kerjanya pada sistem saraf pusat

Post operasi
a.      Gangguan integritas kulit b/d kolostomi dan perbaikan pembedahan
Tujuan: memberikan perawatan perbaikan kulit setelah dilakukan operasi
1)      Kaji insisi pembedahan, bengkak dan drainage.
2)      Berikan perawatan kulit untuk mencegah kerusakan kulit.
3)      Oleskan krim jika perlu.
b.      Nyeri b/d insisi pembedahan
Tujuan: Kebutuhan rasa nyaman terpenuhi dengan kriteria tenang, tidak menangis, tidak
mengalami gangguan pola tidur.
1)      Observasi dan monitoring tanda skala nyeri.
Rasional: Mengetahui tingkat nyeri dan menentukan langkah selanjutnya
2)      Lakukan teknik pengurangan nyeri seperti teknik pijat punggung dansentuhan.
Rasional: Upaya dengan distraksi dapat mengurangi rasa nyeri
3)      Kolaborasi dalam pemberian analgetik apabila dimungkinkan.
Rasional: Mengurangi persepsi terhadap nyeri yamg kerjanya pada sistem saraf pusat

c.       Kurangnya pengetahuan b/d kebutuhan irigasi, pembedahan dan perawatan


kolostomi.
Tujuan: pengetahuan keluarga pasien tentang cara menangani kebutuhan irigasi, pembedahan
dan perawatan kolostomi tambah adekuat.
Intervensi:
1)      Kaji tingkat pengetahuan tentang kondisi yang dialami perawatan di rumah dan
pengobatan.
2)      Ajarkan pada orang tua untuk mengekspresikan perasaan, kecemasan dan perhatian
tentang irigasi rectal dan perawatan ostomi.
3)      Jelaskan perbaikan pembedahan dan proses kesembuhan.
4)      Ajarkan pada anak dengan membuat gambar-gambar sebagai ilustrasi misalnya
bagaimana dilakukan irigasi dan kolostomi.
5)      Ajarkan perawatan kolostomi segera setelah pembedahan dan lakukan supervisi saat
orang tua melakukan perawatan kolostomi.

2.4 Evaluasi
Pre operasi Hirschsprung
a.       Pola eliminasi berfungsi normal
b.      Kebutuhan nutrisi terpenuhi
c.       Kebutuhan cairan dapat terpenuhi
d.      Nyeri pada abdomen teratasi
Post operasi Hirschsprung
a.       Integritas kulit lebih baik
b.      Nyeri berkurang atau hilang
c.       Pengetahuan meningkat tentang perawatan pembedahan terutama pembedahan kolon

Anda mungkin juga menyukai