LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Budaya Massa
a. Pengertian Budaya
Secara etimologis, budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa
Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi
(budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan
akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang
berasal dari kata latin colere, yaitu mengolah atau mengerjakan (Anwar,
2013:182).
Menurut Widagdho (20012:18) budaya adalah sebagai suatu
perkembangan dari kata majemuk budi-daya, yang berarti daya dari budi,
karena itu mereka membedakan anatara budaya dengan kebudayaan.
Budaya adalah daya dari budi yang berupa cipta, karsa, dan rasa.
Sedangkan, kebudayaan adalah hasil dari cipta, karsa, dan rasa tersebut.
Budaya adalah sistem pengetahuan yang digunakan oleh sekelompok
besar orang (Hamad, 2013 : 94). Menurut Mulyana (2006:14) budaya dan
komunikasi berinteraksi secara erat dan dinamis. Inti budaya adalah
komunikasi, karena budaya muncul melalui komunikasi. Akan tetapi budaya
yang muncul mempengaruhi cara berkomunikasi anggota budaya
bersangkutan Tylor (Hartomo,1990:18) menjelaskan bahwa kebudayaan
merupakan keseluruhan yang komplek, yang didalamnya terkandung
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan
kemampuan-kemampuan lain yang di dapat seseorang sebagai anggota
masyarakat.
Jadi, budaya adalah hasil dari cipta, karsa, dan karya manusia
berinteraksi dengan lingkungan yang ada disekitarnya melalui komunikasi.
Budaya tidak akan ada apabila tidak ada komunikasi dan budaya berperan
sangat besar dalam kehidupan manusia. Karena budaya merupakan suatu
6
7
Tabel 2.1
Perbandingan budaya tinggi, budaya massa, dan budaya rakyat
Aspek yang di
Budaya Tinggi Budaya Massa Budaya Rakyat
bandingkan
Kadar dan tipe Diakui, Tergantung Pada awalnya
institusionalisa dilindungi dan pada media diabaikan,
si dikembangkan atau pasar. sekarang sering
oleh organisasi kali dilindungi
sosial formal. secara resmi.
Nilai sosial
tinggi.
2. Perilaku Remaja
a. Pengertian Perilaku
Perilaku berasal dari kata “peri” dan “laku”. Peri merupakan cara
berbuat kelakuan perbuatan, dan laku berarti perbuatan, kelakuan, cara
menjalankan. Menurut Makmun (2012: 24) dalam pengertian perilaku
terdapat beberapa pandangan (paham) yaitu paham holisme dan
behaviorisme. Paham Holistik, bahwa perilaku bertujuan purpusive, yang
berarti aspek intrinsik (niat, tekad, azam) dari dalam diri individu
merupakan faktor penting untuk melahirkan perilaku tertentu meskipun
tanpa adanya perangsang dari lingkungan. Sedangkan, paham Behavioristik,
bahwa perilaku dapat dibentuk melalui proses pembiasaan dan pengukuhan
dangan memberikan stimulus dalam lingkungan.
Menurut Wikipedia (Jacky, 2015: 17) perilaku (behavior) adalah
berbagai tingkah laku yang dibuat oleh organisme, makhluk hidup dalam
hubungannya dengan lingkungan (environment), yang meliputi sistem lain
atau organisme sekitar serta lingkungan fisik.
Pendapat lain, menurut Purwanto, perilaku adalah pandangan-
pandangan atau perasaan yang disertai kecenderungan untuk bertindak
sesuai sikap objek tadi. Sedangkan, menurut Lois Thurstone Rensis Likert
dan Charles Osgood, perilaku adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi
perasaan. Sikap seseorang terhadap objek adalah perasaan mendukung atau
memihak (favorable) maupun perasaan tidak mendukung atau tidak
memihak (unfavorable) pada objek tersebut. (Friendkerz, 2013)
Perilaku adalah tindakan atau perbuatan yang dilakukan secara
spontan atau refleks oleh makhluk hidup untuk merespon hal-hal yang ada
disekitar lingkungannya. Respon tersebut dapat berupan respon positif
ataupun negatif. Perilaku merupakan perbuatan sederhana yang dimilki dan
sering digunakan oleh makhluk hidup. Contoh perilaku manusia seperti :
makan, minum, membaca, bernyanyi, menari, berlari, berjalan, menulis, dan
sebagainya.
16
1) Klasifikasi Perilaku
Klasifikasi perilaku berbeda-beda yang disusun secara berjenjang
dari yang sederhana sampai yang kompleks. Perilaku yang sekarang
dibentuk sesuai dengan perilaku yang sebelumnya. Menurut Bloom
(Hamalik, 2012: 78-79) terdapat beberapa klasifikasi perilaku yaitu sebagai
berikut :
a) Pengetahuan, selalu mengingat hal-hal yang telah didapatnya
pada waktu tertentu.
b) Pemahaman (comprehension), seseorang dapat mengetahui dari
apa yang dikomunikasikan.
c) Aplikasi (penerapan), dari apa yang dilihat dan dipahami
seseorang dapat mengaplikasikannya atau menerapkannya
dalam kehidupan sehari-hari.
d) Analisis, dalam hal ini seseorang harus membuat gagasan-
gagasan dari apa yang didapatkannya.
e) Sintesis, perilaku ini menuntut seseorang bisa menyusun dan
mengombinasikan hal-hal atau bagian-bagian sehingga tersusun
menjadi pola atau struktur yang jelas.
f) Evaluasi, perilaku ini akan menilai dari apa yang seseorang
dapatkan dan hasilkan.
2) Konsep Diri dalam Perilaku
Konsep diri memilki peranan penting dalam membentuk tingkah
laku seseorang. Seseorang akan melihat dirinya dari perilakunya. Apabila
seseorang memandang dirinya bisa dan mampu melakukan tugas yang
diberikan oleh orang lain, maka perilakunya akan percaya diri. Menurut
Felker (Desmita, 2012: 169-170) terdapat tiga peranan penting konsep diri
dalam menentukan perilaku seseorang, yaitu :
a) Self-concept as maintainer of inner consistency. Konsep diri
memainkan peranan dalam mempertahankan keselarasan batin
seseorang. Semua orang akan selalu mempertahankan
keselarasan batinnya.
17
C. Kerangka Pikir
Seperti yang telah diketahui budaya massa dikalangan remaja
khususnya remaja di Desa Ciwiru Kecamatan Pasawahan Kabupaten
Kuningan sudah menyebar luas tanpa batasan ruang dan waktu. Hal ini
didasarkan atas kerangka berpikir sebagai berikut :
Dampak
Positif Negatif
D. Hipotesis
Istilah hipotesis berasal dari gabungan kata hipo yang berarti di
bawah dan tesis yang artinya kebenaran. Jadi, hipotesis berarti di bawah
kebenaran. Artinya, kebenaran yang masih berada di bawah (belum tentu
benar) dan baru diangkat menjadi suatu kebenaran jika memang telah
disertai dengan bukti-bukti (Zuriah, 2007 : 162). Menurut Subana (2000 :
113) hipotesis yang baik memiliki rumusan yang mudah dipahami serta
memuat, paling tidak variabel-variabel permasalahan.
Dari judul yang diangkat oleh peneliti dapat diketahui hipotesisnya
sebgai berikut :
Ha : Terdapat pengaruh antara budaya massa terhadap perilaku remaja di
Desa Ciwiru Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan.
Ho : Tidak terdapat pengaruh antara budaya massa terhadap perilaku
remaja di Desa Ciwiru Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan.