Laporan
Arus Kas
Pihak Intern
CALK
✔ Penyajian laporan keuangan di setiap perusahaan berbeda-beda
tergantung jenis kegiatan dari perusahaan tersebut. Perbedaan
penyajian pelaporan keuangan tersebut tentunya akan
membingungkan bagi pengguna jika ia mencoba
membandingkan kondisi dua perusahaan.
✔ Standarisasi format laporan keuangan diperlukan untuk
mengatasi masalah ini. Dengan adanya standarisasi ini, tidak
hanya akuntan profesional akan mudah membaca kondisi
perusahaan tetapi juga orang awam yang ingin mengetahui
kondisi perusahaan tersebut juga.
STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (SAK)
13
Klasifikasi Umum Penerimaan dan Pengeluaran Kas
14
Klasifikasi Umum Penerimaan dan Pengeluaran Kas
Aktivitas Pendanaan (Financing Activities) Perubahan pada liabilitas tidak lancar dan
ekuitas
15
Mencoba
Metode
Tidak
Langsung
PT. Nur Hidayah PT. Nur Hidayah
Neraca Komparatif Laporan Arus Kas
31 Desember 2018 dan 2017 Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2018
Perubahan Kenaikan (Penurunan) Kas
Aktiva 2008 2007 Naik/Turun Arus kas dari kegiatan operasi
Kas 54.000 37.000 17.000 naik Laba bersih 125.000
Piutang Usaha 68.000 26.000 42.000 naik Penyesuaian utk merekonsiliasi laba bersih thdp
Persediaan 54.000 0 54.000 naik kas bersih yg diterima dari kegiatan operasi
Beban dbyr dimuka 4.000 6.000 2.000 turun Beban penyusutan 28.000
Tanah 45.000 70.000 25.000 turun Kenaikan piutang usaha (42.000)
Gedung 200.000 200.000 0 Kenaikan persediaan (54.000)
Contoh Akm peny – gedung (21.000) (11.000) 10.000 naik Penurunan beban dibayar dimuka 2.000
Peralatan 193.000 68.000 125.000 naik Penurunan hutang usaha (7.000) (73.000)
Metode Akm peny – perlt (28.000) (10.000) 18.000 naik Kas bersih yg diterima dari kegiatan operasi 52.000
tidak Total 569.000 386.000
Arus kas dari kegiatan investasi
langsung Kewajiban dan Ekuitas Penjualan tanah 25.000
Pemegang Saham Pembelian peralatan (125.000)
Hutang usaha 33.000 40.000 7.000 turun Kas bersih yg digunakan oleh kegiatan inevestasi (100.000)
Hutang Obligasi 110.000 150.000 40.000 turun
Saham biasa (nominal $1) 220.000 60.000 160.000 naik Arus kas dari kegiatan pembiayaan
Laba ditahan 206.000 136.000 70.000 naik Penebusan obligasi (40.000)
Total 569.000 386.000 Penjualan saham biasa 160.000
Pembayaran deviden tunai (55.000)
PT. Nur Hidayah Kas bersih yg diterima dari kegiatan pembiayaan 65.000
Laporan Laba - Rugi Kenaikan bersih kas 17.000
Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2018 Saldo kas, 1 Januari 2018 37.000
Pendapatan 890.000 Saldo Kas, 31 Desember 2018 54.000
Harga pokok penjualan 465.000
Beban operasi 221.000
Beban bunga 14.000 700.000
Laba dari operasi 190.000
Beban pajak penghasilan 65.000
Laba bersih 125.000
Mencoba
Metode
Langsung
18
PT. Nur Hidayah
PT. Nur Hidayah
Neraca Komparatif
Laporan Arus Kas
31 Desember 2018 dan 2017
Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2018
Perubahan Kenaikan (Penurunan) Kas
Aktiva 2008 2007 Naik/Turun
Arus kas dari kegiatan operasi
Kas 54.000 37.000 17.000 naik
Penerimaan kas dari pelanggan 848.000
Piutang Usaha 68.000 26.000 42.000 naik
Pembayaran kas pada pemasok & karyawan (717.000)
Persediaan 54.000 0 54.000 naik
Pembayaran bunga (14.000)
Beban dbyr dimuka 4.000 6.000 2.000 turun
Pembayaran pajak penghasilan (65.000)
Tanah 45.000 70.000 25.000 turun
Kas bersih yg diterima dari kegiatan operasi 52.000
Gedung 200.000 200.000 0
Perhitungan 2-01-2010:
Harga Beli = 98% x Rp 100.000 x 100 lbr = Rp 9.800.000,-
Biaya Komisi = Rp 20.000,-
Harga Perolehan = Rp 9.820.000,-
Jurnal 2-01-2010:
(D) Marketable Securities-Shareholders PT.ABC Rp 9.820.000,-
(K) Cash Rp 9.820.000,-
Perhitungan 5-03-2010 :
Harga Beli = 101% x Rp 100.000 x 200 lbr = Rp 20.200.000,-
Biaya Komisi = Rp 30.000,-
Harga Perolehan = Rp 20.230.000,-
Jurnal 5-03-2010:
(D) Marketable Securities-Shareholders PT.ABC Rp 20.230.000,-
(K) Cash Rp 20.230.000,-
Perhitungan 5-04-2010 :
FIFO Kurs jual 105% x Rp 100.000 x 205 lbr = Rp 21.525.000
Biaya penjualan = Rp 25.000 (-)
Hasil penjualan 205 lbr saham = Rp 21.500.000
Bandingkan harga Harga pokok Metode FIFO :
pokok dengan harga 100 lbr / 100 lbr x Rp 9.820.000 = Rp 9.820.000
jual !!! Ternyata
105 lbr / 200 lbr x Rp 20.230.000 = Rp 10.620.750 (+)
Harga jual > Harga Total Harga pokok = Rp 20.440.750 (-)
Pokok Laba
Laba penjualan marketable securities (saham) = Rp 1.059.250 25
Perhitungan 5-04-2010 :
LIFO Kurs jual 105% x Rp 100.000 x 205 lbr = Rp 21.525.000
Biaya penjualan = Rp 25.000 (-)
Bandingkan harga Hasil penjualan 205 lbr saham = Rp 21.500.000
pokok dengan harga Harga pokok Metode LIFO :
jual !!! Ternyata 200 lbr / 200 lbr x Rp 20.230.000 = Rp 20.230.000
Harga jual > Harga 5 lbr / 100 lbr x Rp 9.820.000 = Rp 491.000 (+)
Pokok Laba Total Harga pokok = Rp 20.721.000 (-)
Laba penjualan marketable securities (saham) = Rp 779.000
Bandingkan harga pokok dengan harga jual !!! Ternyata Harga jual > Harga Pokok Laba
Pendapatan bunga = 6/12 x 24% x (100 lbr x Rp 100.000) = Rp 1.200.000 Interest income yang diperoleh
sebesar Rp 1.200.000 merupakan
Jurnal 3 Maret 2010: akumulasi dari real pendapatan bunga
(D) Cash Rp 1.200.000 Rp 400.000 dan pengembalian uang
(K) Interest Income Rp 1.200.000 atas bunga berjalan yang dibayarkan
kembali sebesar Rp 800.000
Jurnal pada saat pembelian (2-1-2010) :
Jika pada saat terjadinya pembelian -Pendekatan LPK/Neraca :
menggunakan pendekatan Neraca/LPK (D) M.S-Obligasi PT. ABC Rp 9.820.000
(D) Interest Receivable Rp 800.000
(K) Cash Rp 10.620.000
Jurnal :
(D) Cash Rp 26.625.000
(K) M.S -Obligasi PT. ABC Rp 24.992.500
(K) Interest Income Rp 200.000
(K) Gain on sale of Bond Payable Rp 1.432.500
31
Perhitungan 5-04-2010 :
LIFO Kurs jual 105% x Rp 100.000 x 250 lbr = Rp 26.250.000
Bunga berjalan 1/12 x 24% x Rp 10.000.000 = Rp 200.000
Biaya penjualan = Rp (25.000) Hasil penjualan 250
Bandingkan harga
pokok dengan harga
lbr obligasi = Rp 26.425.000
jual !!! Ternyata Harga pokok Metode FIFO :
Harga jual > Harga 200 lbr / 200 lbr x Rp 20.230.000 = Rp 20.230.000
Pokok Laba 50 lbr / 100 lbr x Rp 9.820.000= Rp 4.910.000 (+)
Total Harga pokok = Rp 25.140.000 (-)
Laba penjualan marketable securities (obligasi) = Rp 1.285.000
Jurnal :
(D) Cash Rp 26.625.000
(K) M.S -Obligasi PT. ABC Rp 25.140.000
(K) Interest Income Rp 200.000
(K) Gain on sale of Bond Payable Rp 1.285.000
32
Rata-rata/Average
Perhitungan 5-04-2010 :
Kurs jual 105% x Rp 100.000 x 250 lbr = Rp 26.250.000
Bunga berjalan 1/12 x 24% x Rp 10.000.000 = Rp 200.000
Biaya penjualan = Rp ( 25.000 )
Hasil penjualan 250 lbr obligasi = Rp 26.425.000
Harga pokok Metode rata-rata :
Pembelian I, 100 lbr obligasi = Rp 9.820.000 Rp 30.050.000
Pembelian II, 200 lbr obligasi = Rp 20.230.000
Harga Pokok 250 lbr saham = (250 lbr / 300 lbr ) x Rp 30.050.000 = Rp 25.041.667 (-)
Laba penjualan marketable securities (obligasi) = Rp 1.383.333
Bandingkan harga pokok dengan harga jual !!! Ternyata Harga jual > Harga Pokok Laba
Karena harga beli sebesar $21 berbeda dengan biaya dari 3 unit
yang tersisa sebelumnya, saldo persediaan untuk 11 unit dihitung
secara terpisah.
Pada tanggal 10 Januari, perusahaan
membeli 8 unit seharga $21 per unit.
Akun Persediaan Perpetual FIFO
Menjual 300@unit
300 units $10ini = 03,000
10 Mar. 10
Sold
400
200 units
200
unit of
@these
@ $11
$11 = 2.200
4,400 21
Sept.
Sep.
21