Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
Sementara itu, Chartered Institute of Management Accountants (1994) dalam Jones dan
Pandlebury (1996) membuat definisi yang lebih luas daripada definisi yang dikeluarkan oleh
Institute of Management Accountants, terutama dalam hal luas informasi yang diberikan.
Informasi dalam definisi Institute of Management Accoountants masih terbatas pada informasi
finasisal, sedangkan Chartered Institute of Management Accountants tidak hanya informasi
finansial saja kaan tetapi termasuk infrormasi nonfinansial seperti infromasi mengenai sumber
daya manusia, nilai statistik, tingkat aktivitas, dan sebagainya. Chartered Institute of
Management Accountant merupakan organisasi profesi akuntan manajemen yang berada di
Amerika Serikat. Chartered Institute of Management Accountant mendefinisikan akuntansi
manajemen sebagai suatu bagian integral dari manajemen yang terkait dengan
pengidentifikasian, penyajian, dan pengintepretasian informasi yang digunakan untuk:
1. Perumusan strategi
3. Pengambilan keputusan
7. Perlindungan aset
Pada dasarnya prinsip akuntansi manajemen sektor publik tidak banyak berbeda dengan
prinsip akuntansi manajemen yang diterapkan pada sektor swasta. Prinsip- nrinsip akuntansi
manajemen yang biasa digunakan pada organisasi sektor swasta, seperti manajemen stratejik dan
manajemen biaya pada dasarnya dapat diterapkan di sektor publik. Akan tetapi harus diingat
bahwa sektor publik memiliki perbedaan sifat dan karakteristik dengan sektor swasta, sehingga
penerapan teknik akuntansi manajemen sektor swasta tidak dapat diadopsi secara langsung tanpa
modifikasi. Fokus bahasan akuntansi manajemen sektor publik pada bab ini adalah mengenai
peran akuntansi sebagai penyedia informasi yang digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas organisasi sektor publik.
Akuntansi manajemen sektor publik berbeda dengan akuntansi keuangan sektor publik.
Akuntansi manajemen sektor publik terkait dengan pemberian informasi kepada pihak intern
organisasi, sedangkan akuntansi keuangan terkait dengan pelaporan dan pengkomunikasian
informasi kepada pihak eksternal organisasi. Akuntansi manajemen cenderung memberikan
laporan yang sifatnya prospektif yaitu digunakan untuk perencanaan di masa yang akan datang,
sedangkan akuntansi keuangan memberikan informasi yang bersifat laporan historis dan
retrospektif, yaitu berupa laporan kinerja masa lalu.
Sementara itu, tingkat ketidakpastian (turbulansi) yang dihadapi sektor publik di masa-
masa mendatang akan semakin tinggi. Hal ini tidak terlepas dari pengaruh pesatnya teknologi
informasi yang merambah ke seluruh sector, termasuk sektor publik. Sebagai missal,
perkembangan internet menyebabkan munculnya gagasan dikembangkannya e-government. E-
government merupakan upaya untuk memperbaiki proses dan prosedur administrasi di
pemerintahan dengan menggunakan teknologi informasi (internet) agar memberikan kemudahan
dan kecepatan pelayanan kepada stakeholder-nya.
Selain itu, globalisasi juga turut menyumbang semakin tingginya tingkat ketidakpastian.
Dalam era globalisasi yang mana antara negara satu dengan negara lainnya seolah-olah tanpa
batas (borderless), maka peristiwa di suatu negara akan dengan cepat mempengaruhi negara lain.
Untuk itu, akuntansi sebagai alat perencanaan memiliki peran yang sentral dalam menentukan
arah organisasi.
Informasi akuntansi sebagai alat perencanaan pada dasarnya dapat dibedakan menjadi
tiga kelompok, yaitu :
Informasi yang sifatnya rutin diperlukan untuk perencanaan yang regular, misalnya
laporan keuangan bulanan, triwulan, semesteran atau tahunan. Sementara itu, organisasi sector
public seringkali menghadapi masalah yang sifatnya temporer dan membutuhkan informasi yang
segera. Untuk melakukan perencanaan yang temporer, diperlukan informasi yang sifatnya ad
hoc.
Untuk menjamin bahwa strategi untuk mencapai tujuan organisasi dijalankan secara
ekonomis, efisien dan efektif, maka diperlukan suatu system pengendalian yang efektif. Pola
pengendalian organisasi berbeda-beda tergantung pada jenis dan karakteristik organisasi.
Organisasi bisnis karena sifatnya yang berorientasi pada perolehan laba, maka alat
pengendaliannya lebih banyak bertumpu pada mekanisme negosiasi (negotiated bargain),
meskipun hal tersebut bervariasi untuk tiap organisasi dan tingkatan manjemen. Pengendalian
untuk manajemen level bawah lebih bersifat tegas dan memaksa (coercive) sedangkan untuk
manajemen level atas lebih bersifat normatif.
Sementara itu, organisasi sektor publik karena sifatnya yang tidak mengejar laba serta
adanya pengaruh poitik yang besar, maka alat pengendaliannya lebih banyak berupa peraturan
birokrasi. Terkait dengan pengukuran kierja, terutama pengukuran ekonomi, efisiensi dan
efektivitas (value for money), akuntansi manajemen memiliki peran utama dalam pengendalian
organisasi yaitu mengkuantifikasikan keseluruhan kinerja dalam ukuran moneter.
Perencanaan dan pengendalian pada dasarnya merupakan dua sisi dari mata uang yang
sama, sehingga keduanya harus dipertimbangkan secara bersama-sama. Tanpa pengendalian,
perencanaan tidak akan berarti karena tidak ada tindak lanjut (follow-up) untuk mengidentifikasi
apakah rencana organisasi telah dicapai. Sebaliknya, tanpa ada perencanaan, maka pengendalian
tidak akan berarti karena tidak ada target atau rencana yang digunakan sebagai pembanding.
Perencanaan dan pengendalian merupakan suatu proses yang membentuk suatu siklus, sehingga
satu tahap akan terkait dengan tahap yang lain dan terintegrasi dalam suatu organisasi. Jones and
Pendlebury (1996) membagi proses perencanaan dan pengendalian manajerial pada organisasi
sector public menjadi lima tahap, yaitu :
2. Perencanaan operasional
3. Penganggaran
Peran utama akuntansi manajemen dalam organisasi sektor publik adalah memberikan
informasi akuntansi yang relevan dan handal kepada manajer untuk melaksanakan fungsi
perencanaan dan pengendalian organisasi. Dalam organisasi sektor publik, perencanaan dimulai
sejak dilakukannya perencanaan stratejik, sedangkan pengendalian dilakukan terhadap
pengendalian tugas (task control). Peran akuntansi manajemen dalam organisasi sektor publik
meliputi:
1. Perencanaan Stratejik
3. Penilaian Investasi
4. Penganggaran
5. Penentun Biaya pelayanan (cost of service) dan penentuan tarif pelayanan (charging
for service)
6. Penilaian kerja
Perencanaan Strategik
Akuntansi manajemen dibutuhkan sejak tahap perencanaan stratejik. Pada tahap perencanaan
stratejik, manajemen organisasi membuat alternatif-alternatif program yang dapat mendukung
strategi organisasi. Program-program tersebut diseleksi dan dipilih program yang sesuai dengan
skala prioritas dan sumber daya yang dimiliki. Peran akuntansi manajemen adalah memberikan
informasi untuk menentukan berapa biaya program (cost of program) dan berapa biaya suatu
aktivitas (cost of activity), sehingga berdasarkan informasi akuntansi tersebut manajer dapat
menentukan berapa anggaran yang dibutuhkan dikaitkan dengan sumber daya yang dimiliki.
Untuk memberikan jaminan dialokasikannya sumber daya input secara ekonomis, efisien,
dan efektif, maka diperlukan informasi akuntansi manajemen yang akurat, relevan, dan handa
proyek. Sistem informasi akuntansi manajemen yang baik dapat mengurangi peluang terjadinya
pemborosan, kebocoran dana, dan mendeteksi program-program yang tidak layak secara
ekonomi. Keandalan sistem informasi akuntansi manajemen sangat penting dimiliki seiring
dengan adanya paradigma baru organisasi pemerintahan yang lebih berorientasi pada pelayanan
masyarakat dan kepentingan publik (putting
KESIMPULAN
Akuntansi manaemen sektor publik memiliki kaitan erat dengan sistem pengendalian
manajemen sektor publik. Sistem pengendalian manajemen sektor publik memiliki dua
komponen, yaitu proses pengendalian manejemen dan struktur pengendalian manajemen.