Anda di halaman 1dari 14

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan pada
penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan makalah yangg berjudul Hukum Newton I, II, III tepat waktu.

Makalah Hukum Newton I, II, III disusun guna memenuhi tugas dosen pada mata kuliah
Fisika Dasar I di Sekolah Tinggi Teknologi Bandung. Selain itu, penulis juga berharap agar
makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang hukum newton.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

i
Daftar Isi

Kata Pengantar…………………………………………………………………………………I

Daftar isi………………………………………………………………………………………II

A. Sejarah Lahirnya Newton……………………………………………………...………1


1. Hukum I Newton…………………………………………………………………..1
2. Hukum II Newton………………………………………………………………….2
3. Hukum III Newton………………………………………………………………...2
B. Pengertian Hukum Newton ………………………………………………………...…4
C. Konsep Hukum Newton…………………………………………………………….…4
1. Hukum Newton 1……………………………………………………...…………..4
2. Hukum Newton 2………………………………………………………...………..6
3. Hukum Newton 3………………………………………………………………….8
D. Daftar Pustaka…………………………………………………………………..……12

ii
A. Sejarah Lahirnya Newton

Sebagai ilmuwan yang hidup di zaman yang paling maju di antara ilmuwan-lmuwan
yang telah disebutkan sebelumnya, Sir Isaac Newton (1642– 1727) merupakan orang yang
paling beruntung. Sebagai seorang pemuda Inggris, dia dapat mengenyam pendidikan di
Universitas Cambridge. Hingga akhirnya dia dapat menjadi ilmuwan besar yang namanya
termasyur sampai sekarang.

Karya besar Newton adalah dalam bidang kalkulus, teori gravitasi dan komposisi
cahaya. Di antara ketiga hal tersebut, teori gravitasilah yang merupakan penemuan terpenting
karena di dalamnya terdapat konsep mekanika klasik yang boleh jadi merupakan kesimpulan
terakhir dari konsep-konsep gerak yang telah diajukan dan diperdebatkan oleh ilmuwan yang
pernah hidup di masa-masa sebelumnya.

Newton berhasil merumuskan tiga hukum yang fundamental tentang gerak dalam
bukunya Philosophae Naturalis Principia Mathematica (1686) sebagai berikut:

1. Hukum I Newton
Hukum pertamanya adalah hukum inersia yang berasal dari percobaan Galileo,
Galileo merupakan penemu pertama hukum yang melukiskan gerak sesuatu obyek
apabila tidak dipengaruhi oleh kekuatan luar. Hukum ini kemudian diperkuat oleh
pernyataan Descartes bahwa benda dengan kekuatannya sendiri akan cenderung pada
kedudukannya dan bergerak dalam lintasan yang lurus. Dalam bahasa ilmiah
sekarang, Serway menyatakan hukum tersebut: In the absence of external forces,
when viewed from an inertial reference frame, an object at rest remains at rest and an
object in motion continues in motion with aconstant velocity (that is, with a constant
speed in a straight line).

1
Ketiadaan gaya luar jika dipandang dari sebuah kerangka acuan inersial dari
sebuah benda yang diam, maka dia akan tetap diam atau sebuah benda yang bergerak,
maka dia akan tetap bergerak dengan kecepatan konstan (yaitu dengan sebuah
kelajuan konstan pada garis lurus).
Dalam notasi matematika kemudian sering dituliskan jika Sigma F = 0 maka
a=0 (benda tidak mengalami percepatan). Yang perlu menjadi perhatian di sini adalah
Sigma F = 0 tidak menunjuk pada resultan gaya yang bekerja pada benda sama
dengan nol, tapi pada sifat fisis yang ada bahwa tidak ada gaya yang bekerja pada
benda tersebut.

2. Hukum II Newton
Pada kenyataannya semua obyek yang kita lihat dipengaruhi oleh kekuatan
luar. Persoalan yang paling penting dalam hal ini adalah bagaimana obyek bergerak
dalam keadaan itu.
Masalah ini dipecahkan oleh Newton dan hukum tentang ini dapat dianggap
sebagai hukum fisika klasik yang paling utama. Hukum kedua menetapkan bahwa
percepatan obyek adalah sama dengan gaya netto dibagi massa benda. Hukum kedua
Newton memiliki bentuk sama seperti hukum dinamika Aristoteles, vk =F/R, dengan
dua perbedaan penting. Yang satu adalah bahwa gaya menghasilkan percepatan dari
pada kecepatan, sehingga dalam ketidakhadiran gaya, kecepatan tetap konstan
(hukum pertama). Perbedaan yang lain adalah bahwa hambatan terhadap gerak adalah
disebabkan oleh massa benda itu sendiri, terhadap medium di mana ia bergerak.
Dalam bahasa ilmiah sekarang, hukum yang dikemukakan Newton diatas
dituliskan oleh Serway “when viewed from an inertial reference frame, the
acceleration of an object is directly proportional to the net force acting on it and
inversely proportional to its mass. ketika dipandang dari sebuah kerangka acuan diam,
percepatan sebuah benda berbanding lurus terhadap gaya yang bekerja pada benda
tersebut dan berbanding terbalik dengan massa benda tersebut). Atau dalam notasi
matematika di tuliskan.

3. Hukum III Newton


Terhadap kedua hukum itu Newton menambah hukum ketiganya yang
masyhur tentang gerak. Dia menegaskan bahwa pada tiap aksi, misalnya kekuatan
fisik, terdapat reaksi yang sama dengan yang bertentangan. Dalam notasi matematika
2
dituliskan, artinya gaya yang dikerjakan oleh benda 1 terhadap benda 2 besarnya sama
dengan gaya yang dikerjakan oleh benda 2 terhadap benda 1 dengan arah yang
berlawanan. Aplikasi hukum ini di kemudian hari adalah untuk pembuatan roket dan
pesawat bermesin jet.

Selain ketiga hukum fundamental tersebut, berikut ada bebarapa karya Newton yang
penting berkaitan tentang gerak benda. Dia membuat definisi berbeda antara massa dan berat.
Massa adalah sifat intrinsik suatu benda yang menentukan tingkat resistansinya terhadap
percepatan, sedangkan berat adalah sesungguhnya suatu gaya, yaitu gaya berat yang bekerja
pada sebuah benda. Jadi berat W sebuah benda adalah, di mana adalah percepatan yang
disebabkan gravitasi. Keempat perangkat hukum ini, jika digabungkan, akan membentuk
suatu kesatuan sistem yang berlaku buat seluruh makro sistem mekanika, mulai dari ayunan
pendulum hingga gerak planet-planet dalam orbitnya mengelilingi matahari. Newton tidak
cuma menetapkan hukum-hukum mekanika, tetapi dia sendiri juga menggunakan alat
kalkulus matematik, dan menunjukkan bahwa rumus-rumus fundamental ini dapat
dipergunakan bagi pemecahan masalah fisika.

Selanjutnya Newton dapat merumuskan “Hukum Gravitasi”, sebuah hukum yang


diakui kebagusannya oleh para ilmuwan sehingga mendudukkannya pada jajaran ilmuwan
nomor wahid di dunia. Pada penemuan ini, Newton menggunakan dengan baik penemuan
penting sebelumnya tentang pergerakan angkasa yang dibuat oleh Kepler dan yang lainnya.
Gerak sebuah planet mengelilingi matahari adalah suatu kombinasi gerak garis lurus yang ia
harus miliki jika tak ada gaya yang bekerja kepadanya dan percepatannya karena gaya
gravitasi matahari.

3
B. Pengertian Hukum Newton

Hukum Newton terdiri dari tiga hukum fisika (Hukum Newton 1 2 3) yang menjadi
dasar dari mekanika klasik untuk menggambarkan hubungan di antara gaya yang bekerja
pada suatu benda bergerak. Suatu benda yang bergerak sulit apabila dijelaskan menggunakan
logika, namun apabila memakai hukum newton bisa dihitung jarak dan kecepatannya. Hukum
ini menjelaskan mengenai gaya yang diberikan pada suatu benda dan gerak yang
disebabkannya. Hukum ini juga disebut sebagai gerak hukum monumental.

C. Konsep Hukum Newton


a. Hukum Newton 1
Bunyi hukum newton 1“Jika resultan gaya yang bekerja pada benda yang
sama dengan nol, maka benda yang mula-mula diam akan tetap diam. Benda yang
mula-mula bergerak lurus beraturan akan tetap lurus beraturan dengan kecepatan
tetap.”
Pada Hukum Newton 1, menurut laman M-edukasi Kemdikbud, sifat benda
yang cenderung mempertahankan keadaannya disebut dengan sifat kelembaman atau
inersia. Hukum Newton 1 lantas disebut pula Hukum Kelembaman.
Rumus Hukum Kelembaman:

atau Resultan Gaya (kg m/s2)

4
Bentuk dari momen inersia beragam seperti momen inersia linear, momen inersia
massa, momen inersia polar atau kutub. Besaran tegangan-tegangan pada bahan
seperti tegangan lengung dan tegangan puntir, menghitungnya berdasarkan momen
inersia.
Beberapa contoh kejadian di kehidupan mengenai Hukum Hewton 1, yaitu:
• Ketika meletakkan atau menyimpan koin di atas sehelai kain, lalu Kamu
menarik kain tersebut secara cepat, maka koin tersebut akan tetap berada di
posisinya.
• Ketika mobil sedang berjalan dengan sangat pelan, kemudian mendadak
pengendara mobil menginjak gas, maka penumpang lainnya akan terdorong ke
belakang.
• Ketika penumpang yang berada di dalam mobil yang cepat, lalu kemudian
mobil di rem secara tiba-tiba, maka penumpang akan terdorong ke depan.

Contoh soal dan jawaban:

1. Sebuah balok bermassa 5 kg (berat w = 50 N) digantung dengan tali dan diikatkan


pada atap. Jika balok diam maka berapakah tegangan talinya?
karena balok diam, maka berlaku hukum I Newton yaitu sebagai berikut.
Penyelesaian: Diketahui : w = 50 N
Ditanya : T?
Jawab : ΣF = 0
T–w=0
T – 50 = 0
T = 50 N

Jadi, gaya tegangan tali yang bekerja pada balok tersebut adalah 50 Newton.

5
b. Hukum Newton 2
Bunyi hukum newton 2 “Percepatan dari suatu benda akan sebanding dengan
jumlah gaya (resultan gaya) yang bekerja pada benda tersebut dan berbanding terbalik
dengan massanya.”

Melalui hukum ini, gaya benda menjadi semakin besar ketika mendapatkan
dorongan gaya searah laju arah benda tersebut. Sebaliknya, jika diberikan gaya
berlawanan (gaya tolak) melawan gaya benda itu, laju gaya akan melambat atau
mengecil karena terjadi perubahan kecepatan dan perubahan laju. Besar kecilnya
perlambatan atau percepatan yang diberikan pada benda maka memengaruhi arah
gerak benda.

Rumus:

F = gaya (N)
m = massa benda (kg)
a = percepatan (m/s2).

Beberapa contoh dari Hukum Newton 2 yang bisa Kamu temukan dalam kehidupan
sehari-har, yaitu:

• Batu yang dilempar ke atas secara vertikal. Pertama, batu tersebut akan melaju
dengan konstan ke atas. Namun, karena ada gaya gravitasi, maka laju batu
tersebut akan melambat dan kemudian berhenti. Batu akan kembali ke tanah
dengan kecepatan dari massa batu ditambah dengan gaya gravitasi yang
mempercepatnya.
• Menarik gerobak untuk mengangkut barang dari tempat satu menuju tempat
lain. Gerobak yang diberi dorongan dari satu arah tertentu dan jika dorongan

6
tersebut dihentikan, maka otomatis gerobak tersebut akan berhenti di tengah
jalan.

• Mobil dengan massa berbeda yang ditarik dengan gaya yang sama, maka
mobil yang memiliki beban atau massa lebih besar akan memiliki percepatan
yang lebih kecil. Sementara itu, beberapa mobil dengan massa sama ditarik
menggunakan gaya yang lebih besar maka akan menghasilkan percepatan
yang juga lebih besar juga.

Contoh soal dan jawaban:

1. Mobil-mobilan bermassa 2 Kg diam diatas lantai licin, kemudian diberi gaya


tertentu dan bergerak dengan percepatan 10m/s2. Berapakah gaya yang diberikan
pada mobil-mobilan?
Penyelesaian:
Diketahui : m = 2 Kg
a = 10 m/s2
Ditanya : F?
Jawab : F = m.a
= 2 Kg . 10 m/s2
= 20 N

Jadi, gaya yang diberikan pada mobil-mobilan tersebut adalah sebesar 20 Newton.

2. Balok A bermassa 4 kg diletakkan di atas balok B yang bermassa 6 kg. Kemudian


balok B ditarik dengan gaya F di atas lantai mendatar licin sehingga gabungan
balok itu mengalami percepatan 1,8 m/s2. Jika tiba-tiba balok A terjatuh maka
berapakah percepatan yang dialami oleh balok B saja?
Penyelesaian:
Diketahui:

7
mA = 4 kg
mB = 6 kg
a1 = 1,8 m/s2
Ditanyakan: a2 = …?
Jawab:
Keadaan balok pertama (tergantung) dan kedua (A jatuh) dapat di gambarkan
seperti pada gambar di bawah ini.

Pada kedua kejadian berlaku hukum II Newton sebagai berikut.


F = ma
F = (mA + mB)a1
F = (4 + 6)1,8
F = 18 N
Gaya F juga bekerja pada keadaan kedua sehingga diperoleh:
F = mBa2
18 = 6a2
berarti a2 = 3 m/s2

c. Hukum Newton 3
Bunyi hukum newton 3 “Jika suatu benda memberikan gaya pada benda lain
maka benda yang dikenai gaya akan memberikan gaya yang besarnya sama dengan
gaya yang di terima dari benda pertama tetapi arahnya berlawanan.”

Dari hukum ini diketahui tiap aksi berkonsekuensi memunculkan reaksi, atau
bisa dikatakan ada sebab dan akibat. Pemberian gaya sebab, menghasilkan gaya
akibat. Gaya aksi reaksi bekerja saling berlawanan dan bekerja pada benda yang
berbeda-beda.

8
Rumus:

1. Gaya gesek

2. Gaya berat

3. Gaya sejenis

Berikut merupakan beberapa contoh dari Hukum Newton 3 yang bisa Kamu jumpai
sehari-hari:

• Memukul paku menggunakan palu atau batu pemukul. Pemukul merupakan


gaya sebab, sedangkan gaya dari paku merupakan gaya reaksi yang diperoleh
dari memukulnya memakai batu pemukul. Ketika Kamu memukul paku
memakai palu atau pemukul, maka saat pemukul akan menyentuh paku,

9
pemukul tersebut akan memantul. Gaya saat memantul tersebut merupakan
gaya reaksi yang diperoleh dari gaya sebab palu. Ada beberapa contoh lainnya
yang memiliki prinsip yang sama seperti paku dan palu tersebut.
• Benda yang disimpan di atas meja dengan berat tertentu. Meja akan
memberikan akibat atau reaksi gaya normal, sehingga N = W dengan arah
gaya yang saling berlawanan satu sama lain. Menggantung benda secara
vertikal akan menghasilkan sebuah gaya tegang tali yang juga sama
besarannya dengan massa benda tersebut, tetapi dengan arah yang berlawanan.
• Ketika Kamu naik lift, maka dalam keadaan diam, gaya yang dihasilkan sama
dengan berat badan Kamu. Ketika lift tersebut bergerak naik ke lantai atas,
maka gaya yang dihasilkan akan menjadi lebih besar dibandingkan berat
orang-orang yang berada di dalam lift. Saat lift turun, berat orang akan lebih
besar daripada gaya yang dihasilkan.
• Ketika Kamu melempar bola ke dinding, maka bola tersebut akan memantul
atau berbalik dengan kekuatan yang sama besarnya ketika Kamu
melemparkannya.
• Ketika Kamu bermain menggunakan sepatu roda lalu Kamu mendorong
dinding, maka dinding tersebut akan mendorong dengan gaya yang sama
besarnya, namun arahnya berlawanan.

• Ketika Kamu duduk di kursi busa, maka berat badanmu akan menekan kursi
busa tersebut ke bawah. Sementara itu, kursi akan menahan berat badan Kamu
ke atas.

10
Contoh soal dan jawaban:

1. Tama memiliki massa sebesar 40 kg, kemudian Tama mendorong tembok dengan
gaya 200 N. Maka, gaya reaksi yang dilakukan oleh tembok terhadap Tama adalah
sebesar?
Diketahui : m = 40 kg
F(aksi) = 200N(+)

Ditanya : F(reaksi)?
F(aksi) = -F(reaksi)
200 = -F(reaksi)

F(reaksi) = -200N

11
Daftar Pustaka

https://tirto.id/pengertian-hukum-newton-1-2-3-bunyi-rumus-dan-contohnya-gbwf

https://m-edukasi.kemdikbud.go.id/medukasi/produk-
files/kontenonline/online2008/besaranvektordanhn/mat3.html

https://pastiguna.com/hukum-newton-1-2-3/

https://www.ruangguru.com/blog/mengenal-hukum-3-newton-aksi-reaksi

https://tirto.id/contoh-soal-jawaban-hukum-newton-1-2-3-materi-fisika-kelas-10-gikL

https://www.yuliardika.com/arsip/kilas-sejarah/594/sejarah-lahirnya-hukum-hukum-newton

https://www.fisikabc.com/2018/06/contoh-soal-dan-jawaban-hukum-newton-1-2-3.html

12

Anda mungkin juga menyukai