Anda di halaman 1dari 10

Bioteknologi memiliki manfaat yang cukup besar di bidang kesehatan antara lain dengan ditemukannya

antibiotic dan vaksin.Antibiotik penisilin yang dihasilkan oleh jamur Penicillium notatum telah
ditemukan oleh Alexander Fleming pada tahun 1929. Adapun pada tahun 1939 oleh Rene Dubois
mengisolasi dua antibiotic gramisidin dan tirosidin modern yang pertama dan tergolong luas
penggunaannya. Penisilin dihasilkan selama pertumbuhan dan metabolism cendawan tertentu, yaitu
Penicillium notatum danPenicillium Chrysogenum. Senyawa antibiotic yang dihasilkan jamur ini sangat
efektif terhadap bekteri gram positif, khususnya pneumokokus dan beberapa stafilokokus. Beberapa
bakteri gram negative,spiroketa yang merupakanpenyebab sifilis.

      Setelah antibiotic penisilin ditemukan, banyak penyakit yang disebabkan oleh infeksi kuman yang
dapat disembuhkan.Namun, beberapa jenis bakteri lain menghasilkan enzim yang dapat menghambat
kerja penisilin sehingga tahan terhadap penisilin.Akibatnya, beberapa penyakit yang disebabkan oleh
bakteri tersebut tidak dapat sembuh. Kerena itu, para ahli berusaha menemukan obat lain pembasmi
bakteri yang kebal terhadap penisilin. Jenis antibiotic lain yang dihasilkan oleh jamur/cendawan, antara
lain : sefalosporin dan streptomisin.

     Sefalosporin merupakan sekelompok antibiotic yang dihasilkan oleh suatu spesies cendawan laut,
Cephalosporium Acremonium. Antibiotik ini aktif tehadap banyak bakteri gram positif dan negative serta
tidak dapat dirusak oleh penisilinase. Yaitu enzim yang terdapat dalam bakteri yang mampu merusak
penisilin. Streptomisin dihasilkan oleh Streptomyces Griseus, yaitu bakteri tanah yang diisolasikan oleh
Walksman dan teman-temannya. Antibiotikini efektif terhadap banyak bakteri gram positif dan gram
negative yang pathogen dan Mycobacterium Tuberculosis. Oleh karena itu, Streptomisin menjadi
antibiotic untama untuk penderita TBC seebagai komoterapI. Akan tetapi, beberapa bakteri dapat dengan
cepat menjadi resistan dan meningkat toksisitasnya jika penggunaan antibiotic berlangsung dalam waktu
lama. Meskipun demikian, streptomisin tetap dianggap sebagai obat utama dalam penggobatan
tuberculosis.

Bioteknologi di bidang kesehatan dewasa ini difokuskan untuk penemuan obat-obatan dalam hal-hal
seperti tersebut di bawah ini:

1. Memerangi penyakit jantung dan saluran darah, kanker dan kencing manis.
2. Mendapatkan antibiotika yang lebih baik dan lebih murah untuk melawan penyebaran mikroorganisme
menular yang resisten
3. Menemukan vaksin untuk melawan virus (hepatitis, influenza, rabies) dan penyakit malaria serta
penyakit tidur.
4. Dapat melakukan uji diagnosis yang cepat dan tepat untuk membantu dokter dalam menentukan
diagnosis berbagai penyakit.
5. Penyempurnaan metode pencangkokan organ yang sesuai agar tidak terjadi proses penolakan.
6. Penyempurnaan teknik perbaikan kimia tubuh untuk menyembuhkan penyakit keturunan, misalnya
hemofili.

      Sebelum rekayasa genetika dikembangkan untuk memerangi diabetes dilakukan ekstraksi insulin dari
pankreas babi atau lembu. Hal ini akan memakan banyak sekali biaya dan insulin yang dihasilkan dapat
mengakibatkan hipersensitivitas maupun resistensi. Setelah teknik rekayasa genetika dikembangkan,
maka sekarang telah dapat dibuat insulin manusia oleh bakteri. Ini dilakukan dengan jalan menyematkan
gen pengkode pembentukan insulin manusia pada bakteri.
         Untuk membuat insulin, mula-mula membuat rancangan urutan ADN yang mengode asam amino
insulin yang telah diketahui. Kemudian diikuti dengan sintesis kimiawi gen rantai A dan gen rantai B
insulin, tetapi pembuatannya dilakukan secara terpisah. Masing-masing mengandung kodon metionin
pada ujung 5’ (yang tentunya menjadi ujung amino protein yang ditranslasikan) dan menghentikan urutan
pada ujung 3’. Masing-masing gen disisipkan ke dalam gen β-galaktosidase plasmid. Kemudian
dimasukkan ke dalam E. coli. E. colidibiakkan dalam medium yang mengandung galaktosa sebagai
sumber C dan sumber energi dan bukan glukosa. Sebab itu bakteri akan mensintesis β-galaktosidase.
Bersamaan dengan ini disintesis pula rantai A dan rantai B insulin, yang dilekatkan oleh sisa metionin.
Setelah pelarutan bakteri, maka perlakuan dengan sianogen bromida akan memecah protein pada
metionin. Dengan demikian rantai insulin akan terpisah dari β-galaktosidase. Rantai-rantai dimurnikan
dan digabungkan, maka terjadilah insulin asli manusia.

      Saat ini sedang dikembangkan pendekatan sintetik lain, gen untuk molekul pemula insulin atau
proinsulin disintesis dan disisipkan ke dalam E. coli. Proinsulin yang dihasilkan dimurnikan. Proinsulin
dicerna dengan enzim tripsin dan karboksipeptidase, maka terjadilah insulin manusia .

II.     Bioteknologi Teraupetik

             Penerapan bioteknologi konvensional dan modern di bidang kesehatan telah membawa kemajuan
yang pesat. Beberapa contoh penerapan bioteknologi taraupetik modern di bidang kesehatan antara lain
sebagai berikut.

1.     Pembuatan Hormon Insulin

Pembuatan hormon insulin dilakukan dengan rekayasa genetika. Melalui rakayasa genetika, manusia
berhasil menyisipi bakteri Escherichia coli dengan gen pembentuk insulin pada manusia. Gen penghasil
insulin manusia tersebut dapat mengarahkan sel E.coli untuk menghasilkan insulin. Dengan demikian
bakteri ini mampu membentuk insulin yang mirip dengan insulin manusia. Insulin yang diperoleh dapat
digunakan untuk mengobati penderita diabetes. Insulin yang dibentuk bakteri ini terbukti lebih baik
daripada insulin hewani dan tidak menimbulkan dampak negatif pada tubuh manusia.

2.     Antibodi Monoklonal

       Antibodi merupakan protein yang dihasilkan oleh sistem kekebalan tubuh yang berfungsi melawan
dan melindungi tubuh dari infeksi bakteri. Melalui rekayasa genetika, manusia dapat membentuk antibodi
monoklonal. Antibodi monoklonal yaitu antibodi yang diperoleh dari penggabungan sel penghasil
antibodi dengan sel yang terkena penyakit. Pada teknologi antibodi monoklonal digunakan sel-sel tumor
dan sel-sel limpa manusia. Sel-sel tumor dapat memperbanyak diri tanpa henti, sedangkan sel limpa
sebagai antigen yang menghasilkan antibodi. Hasil penggabungan kedua sel tersebut dinamakan sel
hibridoma. Sel hibridoma dapat memproduksi antibodi secara kontinyu. Antibodi yang dihasilkan dapat
digunakan untuk mengobati penyakit kanker atau tumor. Antibodi ini akan menyerang sel-sel kanker
tanpa merusak sel-sel yang seh

3.    Interferon

       Interferon merupakan sel-sel tubuh yang mampu menghasilkan senyawa kimia. Senyawa kimia
tersebut dapat membunuh virus. Interferon berguna untuk melawan infeksi dan meningkatkan sistem
kekebalan tubuh. Produksi interferon dilakukan melalui rekayasa genetika.
4.    Pembuatan Vaksin

     Pembuatan vaksin dilakukan melalui rekayasa genetika. Vaksin dibuat dengan mengisolasi gen yang
mengkode antigen dari mikrobia yang bersangkutan. Gen tersebut disisipkan pada plasmid yang sama
tetapi telah dilemahkan. Mikrobia yang telah disisipi gen tersebut akan membentuk antigen murni. Jika
antigen ini disuntikkan pada tubuh manusia, sistem kekebalan tubuh akan membentuk antibodi yang
berfungsi melawan antigen yang masuk ke dalam tubuh. Selain bioteknologi modern, ada juga produk
bioteknologi konvensional di bidang kesehatan yaitu antibiotik.

       Antibiotik merupakan zat kimia yang dihasilkan oleh mikroorganisme terutama bakteri dan jamur
yang dapat menghambat pertumbuhan atau membunuh bakteri atau mikroorganisme yang lain. Dengan
demikian, antibiotik digunakan untuk melawan infeksi bakteri atau jamur. Selain itu, ada juga vaksin
yang dibuat dengan menerapkan bioteknologi konvensional. Pembuatan vaksin jenis ini tidak melalui
rekayasa genetika. Vaksin ini berasal dari mikroorganisme yang telah dilemahkan. Vaksin dimasukkan ke
dalam tubuh manusia dengan suntikan atau oral. Dengan demikian, sistem kekebalan tubuh manusia aktif
melawan mikroorganisme tersebut.

III.    Keamanan Bioteknologi

     Bekerja dengan bioteknologi berati bekerja dengan mikroorganisme  baik alamiah maupun yang
mengalami mutasi atau rekombinasi. Mungkin semua orang mengetahui dengan pasti sifat organisme
yang digunakan, yang mungkin kurang mengenalnya, terutama hasil mutasi atau manipulasi genetik. Oleh
sebab itu perlu adanya keamanan pada saat penelitian maupun terhadap produk yang dihasilkan. Beberapa
hal yang dapat menimbulkan rasa aman tersebut antara lain adalah digunakannya prosedur standar
labotarium (Good Laboratary practice), terdapat regulasi untuk penggunaan mikroorganisme tertentu
maupun standar produk yang dihasilkan terutama yang diperuntukkan untuk pangan dan kesehatan
manisia. Standar keamanan dan regulasi tersebut sudah ada dan diterapkan dengan ketat pada beberapa
negara.

       Keamanan dari suatu produk bioteknologi sangat berkaitan dengan kualitas dari produk yang
dihasilkan. Masing-masing produk bioteknologi baik itu dibidang farmasi, pertanian, pangan dan kimia
mempunyai kekurangan dan berbahaya bila peraturan penggunaan yang tidak baik. Misalnya produk
bioteknologi dibidang pangan yang menggunakan teknik bantuan mikroba dalam membantu proses
pembuatan produk, seperti yoghurt, sosis, wine dan lain sebagainya. Proses pembuatan produk
memerlukan terapan sanitasi dan pemilihan mikroba yang baik sesuai kebutuhan, karena dengan tidak
adanya penerapan sistem tersebut tidak akan menghasilkan suatu produk yang baik untuk dikonsumsi
melainkan membawa penyakit terhadap manusia.

     Setiap produk yang menggunakan bantuan mikroba atau stater dalam proses pembuatannya, perlu
diperhatikan tingkat keasaman atau pH produk. Setiap mikroorganisme memiliki tingkat pH, Aw dan
suhu untuk tetap hidup serta nutrisi. Mikroba patogen merupakan musuh terbesar dari suatu produk
pangan, mikroba ini dapat mengakibatkan produk membusuk dan membawa penyakit serta membuat
ketahanan (shelf live) produk menurun. Untuk mengatasi terjadinya kontaminan mikroba patogen perlu
dilakukan tahap penyimpanan yang baik, baik itu suhu dan Kadar Aw produk.

       Sistem ketahanan produk pangan sangat tergantung jenis kemasan (packing) yang digunakan. Fungsi
dari kemasan adalah menjaga produk tetap bersih dan melindungi dari terjadi kontaminan, sehingga
produk bisa tahan lebih lama. Setiap produk berbeda bahan baku yang dipakai untuk kemasan, baik
kemasan plastik, gelas dan kaleng (logam). Untuk menjaga keamanan suatu produk, diberi label yang
berfungsi sebagai informasi kepada konsumen. Didalam label terdapat beberapa unsur yaitu:

a. Nama produk
b. Label halal
c. Komposisi
d. Kodebar
e. Kadarluarsa
f. Dinas kesehatan dan BPOM
g. SNI produk  

        Peraturan pemerintah tentang kelayakan suatu produk dipasarkan dapat menjamin keamanan dan
ketahanan produk. Banyak produk bioteknologi yang memasuki pasaran menggantikan produk
sebelumnya, seperti pada produk obat, diagnosa dan pertanian. Perubahan yang sangat besar
memungkinkan akan terjadi pada bidang diagnosa, suatu saat akan banyak penyakit yang dapat
didiagnosa dini menggunakan kit diagnosa dan dapat dilakukan sendiri. Pada bidang lain, bioteknologi
akan meningkatkan produksi pertanian dengan baik dan kemungkinan akan mengurangi tenaga kerja.

      Cukup banyak riset yang bisa membawa dampak kurang menguntungkan bagi manusia. Apakah riset
dilakukan terhadap mikroorganisme lain, apalagi yang berkaitan dengan manusia. Untk menjaga
kemungkinan penyalah gunaan riset ini, perlu adanya suatu regulasi dan etika menyangkut penelitian
bioteknologi yang dikenal sebagai bioetika. Bioetika merupakan studi interdisiplineer tentang masalah
yang ditimbilkan oleh penelitian biologi dan kedokeran baik pada skala mikro maupun makro serta
dampaknya pada masyarakat luas dan sistem tata nilainya saat ini dan masa datang.oleh karena itu
bioetika sangat perlu diterapkan dan penerapannya memerlukan kajian yang tuntas dari segala disiplin
ilmu.

BAB III

KESIMPULAN

Berdasarkan makalah ini dan literature yang didapatkan maka dapat kami menarik sebuah garis-garis
besar tentang peranan bioteknologi dalam kehidupan manusia sebagai berikut.

1. Bioteknologi dapat diartikan sebagai pemanfaatan prinsip-prinsip ilmiah dan teknologi


dengan  menggunakan makhluk hidup sebagai alat bantu untuk menghasilkan produk
atau jasa guna kepentingan manusia. Bioteknologi bukanlah suatu disiplin ilmu
melainkan penerapan ilmu (suatu teknik dalam biologi).
2. Pemanfaatan bioteknologi meliputi bioteknologi dalam kesehatan, pertanian, peternakan
dan pangan.

Antibodi Poliklonal

suatu produk, diberi label yang berfungsi sebagai informasi kepada konsumen. Didalam label terdapat
beberapa unsur yaitu: 1.
 
 Nama produk 2.
 
Label halal 3.
 
Komposisi 4.
 
Bar code 5.
 
Kadarluarsa 6.
 
Dinas kesehatan dan BPOM 7.
 
SNI produk Peraturan pemerintah tentang kelayakan suatu produk dipasarkan dapat menjamin keamanan
dan ketahanan produk. Banyak produk bioteknologi yang memasuki pasaran menggantikan produk
sebelumnya, seperti pada  produk obat, diagnosa dan pertanian. Perubahan yang sangat besar
memungkinkan akan terjadi pada bidang diagnosa, suatu saat akan banyak  penyakit yang dapat
didiagnosa dini menggunakan kit diagnosa dan dapat dilakukan sendiri. Cukup banyak riset yang bisa
membawa dampak kurang menguntungkan bagi manusia. Apakah riset dilakukan terhadap
mikroorganisme lain, apalagi yang berkaitan dengan manusia. Untk menjaga kemungkinan penyalah
gunaan riset ini, perlu adanya suatu regulasi dan etika menyangkut penelitian bioteknologi yang dikenal
sebagai bioetika. Bioetika merupakan studi interdisiplineer tentang masalah yang ditimbilkan oleh
penelitian biologi dan kedokeran baik pada skala mikro maupun makro serta dampaknya pada masyarakat
luas dan sistem tata nilainya saat ini dan masa datang.oleh karena itu bioetika sangat perlu diterapkan dan
penerapannya memerlukan kajian yang tuntas dari segala disiplin ilmu. E.
 
Dampak Bioteknologi Dalam Bidang Kesehatan 1.
 
Dampak Positif a.
 
Sebagai cikal bakal pengembangan medis modern.
 
 b.
 
Membantu kemajuan teknologi pengobatan. c.
 
Terciptanya produk hormon yang murah dan terjangkau. d.
 
Terciptanya sistem kekebalan yang melindungi tubuh dari infeksi  bakteri dan menyembuhkan
tumor/kanker.
 
2.
 
Dampak Negatif a.
 
Menyebabkan alergi.  b.
 
Dapat menyerang sistem imunitas manusia. c.
 
Dapat mengakibatkan kekebalan terhadap obat antibiotik. d.
 
Keracunan. e.
 
Munculnya penyakit baru dan kerentanan terhadap penyakit tertentu.
 
 
BAB III PENUTUP
A.
 
Kesimpulan Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri,
fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi
untuk menghasilkan  barang dan jasa. Dewasa ini, perkembangan bioteknologi tidak hanya didasari  pada
biologi semata, tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan dan murni lain, seperti biokimia, komputer, biologi
molekular, mikrobiologi, genetika, kimia, matematika, dan lain sebagainya. Dengan kata lain,
bioteknologi adalah ilmu terapan yang menggabungkan berbagai cabang ilmu dalam proses produksi
barang dan jasa. B.
 
Saran Penggunaan bioteknologi dalam bidang kesehatan harus dilakukan sesuai prosedur yang diberikan,
agar tidak menimbulkan kesalahan.

Anda mungkin juga menyukai