Anda di halaman 1dari 47

KULIAH KE 8

Oleh : Ir. Sujendro, MT

1
KEHILANGAN TENAGA SEKENDER

Kehilangan tenaga atau kerugian tenaga pada pengaliran dlm


pipa terdiri dr kehilangan tenaga primer (utama) sering juga
disebut major losses, sdgkan kehilangan tenaga sekunder
sering disebut minor losses. Kergian tenaga major losses
terjadi akibat gesekan thd dinding pipa sepanjang pipa
terpasang , sdg tenaga sekunder tenaga hilang yang
diakibatkan oleh belokan pipa, penyempitan , perlebaran,
pintu (gate), katup dan lain-lain. Namanya tenaga sekunder
biasanya jumlahnya tdk banyak (hanya kecil/sedikit saja) &
untuk perhitungan analisis pipa PDAM umumnya tenaga
2
skender ini dpt di abaikan.
Apabila kehilangan tenaga sekunder kurang 5 % dari
kehilangan tenaga akibat gesekan mk kehilangan tenaga
tersebut bisa diabaikan. Untuk memperkecil kehilangan
tenaga sekunder, perubahan penamp atau belokan jangan
dibuat mendadak tetapi berangsur angsur

3.1. Perbesaran penampang


Perbesaran penampang mendadak dari aliran seperti yang
ditunjukkan pada gambar 3.1. mengakibatkan kenaikan
tekanan dari p1i menjadi p2 dan kecepatan turun dari V1
menjadi V2. Pada tempat di sekitar perbesaran penampang
(1) akan terjadi olakan dan aliran akan normal kembali mulai
3
Di daerah antara tampang 1 clan 2 terjadi jadi pemisahan
aliran. Seperti terlihat dalam gambar 3.1., aliran efektif hanya
melalui tampang yang dibatasi oleh garis arus terluar.
Karena V1 lebih besar dari V2 maka akan terjadi tumbukan di
daerah antara tampang 1 dan tampang 2. Tekanan di tampang
2 sebesar P2. Tekanan rerata di tampang 1 pada bagian yang
tidak efektif (bentuk cincin) adalah p', dan gaga tekanan adalah
(A2–Al)P'. Persamaan momentum untuk gaga-gaga yang
bekerja pada zat cair antara tampang 1 dan 2 adalah :

Gambar 3.1. : Perbesaran pipe tampang 1


4
Kedua ruas dari persamaan tsb dibagi dengan A2 ., shg

Pemakaian pers Bernoulli utk kedua tampang diperoleh


Persamaan kontinuitas, A1*V1 = A2 V2 -1 atau :

Apabila dianggap bhw pi = p’ & berdasar pers. kontinuitas


maka persamaan di atas menjadi :

Apbl pipa masuk ke dlm kolam yg besar spt yg ditunjukkan


pd gambar 3.2., di mana A2 =  , sehingga V2 = 0, maka :

6
Gambar 3.2. : Pipe menuju kolam

Kehilangan tenaga pd perbesaran penamp akan berkurang


apbl perbesaran dibuat scr berangsur-angsur spt ditunjukkan
dlm gbr 3.3. Kehilangan tenaga diberikan oleh pers. berikut :

7
dgn K' tergantung pd sudut a & diberikan oleh tabel 3.1.

Gambar 3.3. : Perbesaran penamp.berangsur-angsur

Tabef 3.1. : Nilai k' sebagai fungsi dari a


Gambar 3.4. : Pengecilan pipa
9
10
Diktat Hidrolika I - halaman 31

11
PENGALIRAN PERMANEN DALAM PIPA

4.1. Pendahuluan
.
Sistem pemipaan ini berfungsi untuk mengalirkan zat cair dari
satu tempat ke tempat yang lain. Aliran terjadi karena adanya
perbedaan tinggi tekanan di kedua tempat, yang bisa terjadi
karena adanya perbedaan elevasi muka air atau karena
digunakannya pompa. Beberapa contoh sistem pemipaan
adalah pengaliran minyak antar kota/daerah (misalnya
angkutan minyak Pertamina dari Cilacap ke Yogyakarta), pipa
pembawa dan pipa pesat dari waduk ke turbin pembangkit
listrik tenaga air, jaringan air minum di perkotaan, dsb.
Pada kuliah ini akan dipelajari garis tenaga & garis tekanan,
pipa dengan turbin & pompa, pipa dalam hubungan seri dan
paralel
12
Garis Tenaga dan Garis Tekanan
Sesuai dengan prinsip Bernoulli, tinggi tenaga total di
setiap titik pada saluran pipa adalah jumlah dari tinggi elevasi,
tinggi tekanan, dan tinggi kecepatan. Garis yg menghubungkan
titik-titik tsb dinamakan grs tenaga, yg digbrkan di atas tampang
memanjang pipa seperti yg ditunjukkan dalam gambar 3.1.
Perubahan diameter pipa & tempat-tempat tertentu di mana
kehilangan tenaga sekunder terjadi ditandai dgn penurunan
garis tenaga. Apabila kehilangan tenaga sekunder diabaikan,
maka kehilangan tenaga hanya disebabkan oleh gesekan pipa.
Garis tekanan merupakan jumlah dari tinggi tekanan dan
13
elevasi diukur dari garis referensi.
Garis tekanan terletak di bawah garis tenaga sebesar tinggi
kecepatan. Apabila di sepanjang pipa disambung dengan
tabung tegak terbuka, maka zat cair di dalam pipa akan naik di
dalam tabung tsb. Garis yg menghubungkan permukaan zat
cair di dlm tabung-tabung tsb dinamakan grs tekanan, sdgkan
garis tenaga yg selalu menurun scr teratur ke arah aliran. Jika
tinggi kecep. sangat kecil dibanding dgn tinggi tek. mk
biasanya tinggi kecep. diabaikan & grs tekanan & grs tenaga
akan berimpit menjadi satu. Garis tek. ini akan menunjukkan
besarnya tek. zat cair sepanj pipa. Pada setiap titik di sepanj
pipa, jarak vertikal dr as pipa ke garis tekanan adalah tinggi
14
tekanan pada titik-titik tersebut.
Tinggi tek. maksimum akan digunakan untuk merencanakan
tebal pipa & sambungan-sambungannya. Apabila garis
tekanan berimpit dengan pipa hal ini menunjukkan bahwa tek.
di dalam pipa adalah tek. atmosfer. Apabila garis tek. terletak
di bawah pipa berarti bahwa tekanan di dalam pipa adalah
negatip. Garis tekanan merupakan garis lurus apabila pipa
lurus dan diameternya seragam.

15
Gambar 4.1. Garis energie dan tekanan
16

Pembangkit listrik tenaga air menggunakan gerakan air
untuk memutar turbin, unt mendptkan kecepatan yg besar guna
memutar turbin, pd ujung pipa diberi curat spt yg ditunjukkan
pd gambar 3.2., dgn menganggap kehilangan tenaga sekunder
kecil maka garis tenaga berimpit dgn grs tekanan. Garis tenaga
turun scr teratur (periahan-lahan), krn adanya kehil. tenaga
akibat gesekan. Di bagian curat, grs tenaga & tek. memisah.
Garis tenaga menurun sedikit, sdg garis tek. turun dgn tajam
menuju ujung hilir curat (tek. Atmosfer), dgn menganggap kehil
tenaga sekunder diabaikan, tinggi tek. efektif H = tinggi statik
Hs dikurangi tinggi tenaga/tekanan akibat gesakan hf. 17
H = Hs – hf
Kehilangan tenaga hf diberikan oleh pers. Darcy-Weisbach,

Dengan demikian tinggi tekanan efektif adalah

Daya yang tersedia pada curat :

D = Q* w *H (kgf*mldt). . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . (4.1.b)

18
dengan :
Q = debit aliran (m 3 /dt)
H = tinggi tekanan efektif (m)
w = berat jenis zat cair (kgf/m3)
w = w*g ( kg/m3*m/dt2) shg satuan Daya adalah sbb :
D = m3/dt*kg/m3*m/dt2*m =kg*m/dt2*m/dt = Nm/dt =Watt
1 Hp = 745,6 watt

Apabila dikehendaki satuan dlm hp (horse power, daya kuda)


maka

19
20
Itu tadi satuannya SI (satuan internasional) jadi w = w*g,
sehingga Daya Pompa agar satuannya Daya Kuda hsl
hitungan hrs dibagi 745,6 watt. Rumus yg tersedia (rumus lama
D = Q*hef*w / 75 DK), karena hitungan zaman dulu w nya =
1000 kg/m3, tdk dikalikan gravitasi bumi yg nilainya 9,81 m/dt2,
jadi kalau 745,6/9,81 hsl mendekati 75, jadi angka 75 itu dari
745,6/ g. Boleh pakai rumus yg mana saja, yang penting
satuannya benar. !!! -

21
Gambar 4.2 : Pipa dengan curat

Hef yg menggerakkan turbin adalah Hs – hf, berdasarkan


gambar H (h besar) !
22
❖ Pipa dengan Pompa
Jika pompa menaikkan zat cair dari kolam satu ke kolam lain
dengan selisih elevasi muka air Hs, seperti yang ditunjukkan
pada gambar 4.3., maka daya yang digunakan oleh pompa
untuk menaikkan zat cair setinggi Hs adalah sama dengan tinggi
Hs dttambah dengan kehilangan tenaga selama pengaliran
dalam pipa tersebut. Kehilangan tenaga adalah ekivalen dengan
penambahan tinggi elevasi, sehingga efeknya sama dengan jika
pompa menaikkan zat cair setinggi H = Hs+lhf. Dalam gambar
tersebut tinggi kecepatan diabaikan sehingga garis tenaga
berimpit dengan garis tekanan. Daya yang diperlukan pompa untuk
menaikkan zat cair : 23
Gambar 4.3. Pipa dengan pompa

Daya yang diperlukan pompa untuk menaikkan zat cair :

24
❖ Pipa hubungan seri
Apabila suatu saluran pipa terdiri dari pipa-pipa dgn
ukuran yg berbeda, pipa tsb adalah dlm hub. seri. Gambar di
bwh menunjukkan suatu sistim tiga pipa dgn karakteristik yg
berbeda dihubungkan scr seri. Panjang,  & koef. gesekan
masing-masing pipa sbb : L1, L2, L3; D1, D2, D3 & f1, f2, f3.

Gambar 4.4. Pipa dalam hubungan 25


Jika beda tinggi muka air kedua kolam diketahui, akan dicari
besar debit aliran dengan menggunakan persamaan kontinuitas
dan energi (Bernoulli). Langkah pertama yang harus dilakukan
adaiah menggambarkan garis tenaga. Seperti terlihat dalam
gambar 3.4. garis tenaga akan menurun ke arah aliran.
Kehilangan tenaga pada masing-masing pipa adalah hf1, hf2
dan hf3. Dianggap bahwa kehilangan tenaga sekunder kecil
sehingga diabaikan.
Persamaan kontinuitas :
Q = Q 1 = Q2 = Q3
Dengan menggunakan pers Bernoulli utk titik 1 & 2 (pd grs
aliran), 26
Pada kedua titik, tinggi tekanan adalah H1 dan H2, dan
kecepatan V1 =V2=0 (tampang aliran sangat besar),
sehingga persamaan di atas menjadi :

Z1 +H1 = Z2 + H2 + hf1+ hf2 + hf3


(Z1 +H1) — (Z2+H2) = hf 1 + hf2 + hf3

atau
H = hf1 + hf2 + hf3 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (4.3. b)

Dengan menggunakan pers Darcy-Weisbach. pers (3.3.b)


menjadi

. . . . . . . . . . . . . . . .(4.4. a)
27
Untuk masing-masing pipa, kecepatan aliran adalah

Substitusi nilai V1, V2 dan V3 ke dalam persamaan (3.4.a)


didapat I
. . . . . . . . . . . . . (4.4.b)

Pers (4.4.b) x2 kmd debit diexplisitkan shg menjadi pers sbb :

‘ ‘ ‘ ‘ ‘ ‘ ‘ ‘ ‘ ‘(4.4.c)

Kadang-kadang penyelesaian pipa seri dilakukan dgn suatu


pipa ekivalen yg mempunyai penampang seragam. Pipa
disebut ekivalen apbl kehilangan tekanan pd pengaliran di
dalam pipa ekivalen sama dgn pipa-pipa yg diganti. 28
Sejumlah pipa dgn bermacam-macam nilai f, L, & D akan
dijadikan menjadi satu pipa ekivalen. Untuk itu diambil
diameter De & koefisien gesekan fe dari pipa yg terpanjang
(atau yang telah ditentukan), & kemudian ditentukan panjang
pipa ekivalen. Kehilangan tenaga dalam pipa ekivalen,

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . (4.5.)

Substitusi dari pers tsb ke persamaan (4.4.b) didapat

. . . . . . . (4.6)
:

29
Soal : Kolam A & B dgn beda tinggi muka air 25 m (kolam A
lebih tinggi dari kolam B) dihubungkan oleh serangkaian pipa 1,
2, dan 3 yg dihubungkan secara seri. Pipa 1 (D1=30”-,
L1=600m, f1=0,016; pipa 2 (D2=20", L2=400 m, f2=0,014); pipa
3 (D3=24", L3=450m, f3=0,018). Kehilangan tinggi tenaga
sekunder diabalkan.
✓ Tentukan debit pipa
✓ Tentukan tekanan pada titik-titik sambung pipa jika jarak
antara muka air pada kedua kolam dan sumbu pipa 10 m
(rangkaian pipa dianggap lurus)
✓ Tentukan panjang pipa ekivalen (terhadap pipa terpanjang)
30
Penyelesaian :

Gambar 4.5. Pipa seri

Karakteristik pipa,
L1 = 600m D1 = 30“ =30*0,0254 = 0,762m f1 = 0,016
L2 = 400m D2 = 20" = 0,508m f2 = 0.014
L3 = 450m D3 = 24" = O.6096m f3 = 0,018
31
Mencari debit aliran
Persamaan tenaga,

Dengan pers. kontinuitas Q = Q1 = Q2 = Q3, mk pers. di


atas menjadi :

atau Q = 1,006 m3/dt

Tekanan pada titik sambung


Tek. di titik C dan E dpt dihitung berdasar tinggi tek di titik C
dan E (jrk vertikal dr kedua ttk tsb thd grs tekanan).
32
Sebagai contoh tinggi tekanan di C adalah :

dengan x adalah jarak verikal dari titik C terhadap ujung awal


pipa 1 yang berada di kolam A dan Y adalah jarak vertical titik
E terhadap garis horisontal melalui ujung hulu sumbu pipa 1di
kolam A,
33
Tinggi tekanan di titik C,

PC = 17,22  = 17,22 t/m2 = 1,722 kgf/cm2 (MKS)


34
atau
pc = 17,22 w g = 17,22 x 1000 x 9,81 = 168.928 N/m2
= 168,928 kNlm2 (SI)
Tekanan di titik E,

atau

Panjang pipa ekivalen dihitung dgn pers (4.6) sbb :

Nilai De dan fe disamakan dg nilai tsb dari pipa 1, sehingga

35
Nilai De dan fe disamakan dg nilai tsb dari pipa 1, sehingga

= 4802,76m

Contoh soal :
Dua buah kolam A dan kolam B dihubungkan dengan pipa
secara seri sebagai tergambar di bwh

L1 = 72 m, d1 = 12', f1 = 0,019, L2 = 52 m, d2 = 8", f2 =


0,024 & L3 = 73 m, d3 = 10', f3 =0,020.

Beda tinggi h = 5,00 m, tentukan debit aliran jika minor


losses diperhitungkan & gambarkan grs energi (g = 9,80
m/dt2) ! 36
Penyelesaian :

Hukum Kontinuitas : Q1 = Q2 = Q3

Q1 = Q2 ====> A1 * V1 = A2 *V2 atau V2 = A1/A2 * V1 = (d1/d2)^2 * V1

Q1 = Q3 ====> A1 * V1 = A3 *V3 atau V3 = A1/A3 * V1 = (d1/d3)^2 * V1

1' = 12'' =12*0.0254 = 0.3048 8" = 8*0.0254 = 0.2032

37
hc1 = 0,50 * V1 2 /(2 * g) (kontraksi sempurna kc = 0,50) = 0,50 * V12/(2*g)

hf1 = 0,019 * 72 / 0,3048 * V1 2 / (2 * g) = 4,48819 * V1 2 / (2 * g)

hc2 = 0,50*V2^2 /(2*g) = 0,5*(122/82)^2*V1^2 /(2*g)=0,50*5,0625*V1^2/(2* g)

= 2,53125 * V1^2 / (2 * g)

hf2 = 0,024*52/0,2052*V2^2/(2*g)= 6,08187*(144/64)^2*V1 ^2/(2*g)

= 30,7895* V1^ 2 / (2 * g)

he2 = (V2 - V3)^2/ (2*g) = (122/82 - 122/102) 2 *V1^2/ (2*g)

= 0,81*V1^2 / (2 * g)

hf3 = 0,019*72/0,254*V3^2/ (2*g) =0,019*72/0,254*(12^2/10^2)^2*V1^2 /(2*g)

= 11,16805*V12 / (2 * g)

he3 = (V3 -0)2/(2*g) = (122/102)^2*V12/(2*g) = 2,0736* V12/(2*g)

38
= 52,36056* V12/ (2 * g) = 5.00 m

V1^2 = 2*9,81*5 / 52,36056 = 1,873547 =====> V1 = 1,368776 m/dt

Q = A1 * V1 = 1/4*3,14*0,3048^2*1,368776 = 0,099823 m3/dt = 99,82 lt/dt

V12 / (2*g) = 1,6815^2/(2*9.81) = 0,09549

hc1 = 0,5000 * V12 /(2*g) = 0.047746 m


hf1 = 4,488189 v12 /(2*g) = 0.428585 m
hc2 = 2,53125 v12 /(2*g) = 0.241713 m
hf2 = 30,7895 v12 /(2*g) = 2.94014 m
he2 = 0,81 v12 / (2*g) = 0.077348 m
hf3 = 11,16805 v12 /(2*g) = 1.066456 m
he3 = 2,0736 v12 / (2*g) = 0.198012 m
ShL = hc1+hf1+hc2+hf2+he2+hf3+he3 = 5.000000 m

Gambar garis energi dapat dibuat berdasarkan data tersebut di atas !


39
40
Contoh : Air dipompa dari kolam A ke kolam B melalui pipa 1 (D1 =24", L1 =450m)
yang kemudian bercabang menjadi pipa 2 (D2=12”. L2= 600m) dan pipa 3
(D3=18", L3=600 m). Pompa terletak pada kolam A dan muka air kolam B berada
60 m di atas muka air kolam A. Koefisien gesekan (f) untuk semua pipa 0,02. Debit
aliran 300 lt/dt
a). Tentukan panjang pipa ekivalen terhadap pipa 1
b). Daya pompa dalam tenaga kuda (efisiensi pompa 75 %)
c). Debit masing-masing pipa bercabang

Penyelesaian :

41
Karakteristik pipa
L1 = 450 m D1 = 24" = 0,6096 m f1 = 0,02
L2 = 400 m D2 = 12” = 0,3048 m f2 = 0,02
L3 = 450 m D3 = 18" = 0,4572 m f3 = 0,02
Rumus kehilangan tenaga karena gesekan hf jika dilanjutkan akan menjadi sbb:

Panjang ekivalen untuk pipa paralel


Bagian pipa yang mempunyai hubungan paralel (pipa 2 dan 3) diganti oleh
pipa ekivalen terhadap pipa 1. Pipa ekivalen dihitung dengan menggunakan
persamaan (3.9).

2,0516/Le = 0,0148 + 0,0408 atau Le = 1361,2 m


42
Le = 1361,2m
Le total = L1 + Le = 450 + 1361,2 = 1.811,2m

b). Menghitung daya pompa


Hitungan didasarkan pada panjang pipa ekivalen

Tinggi tekanan efektif.


H = Hs+hf = 60+3,2 = 63,2 m
Daya pompa,

c). Menghitung debit pipa 2 dan 3.


Dalam pertanyaan 1 telah dihitung panjang pipa ekivalen yang menggantikan
pipa .ararel 2 dan 3. Debit aliran yang melalui pipa ekivalen tersebut adalah Q
=300 l/d. Kehilangan pada masing-masing pipa yang mempunyai hubungan
pararel adalah sama.tenaga

hfe=hf2=hf3
43
hf2 = hf3 = = = > 8*f2*L2/(3,14*g*d2^5)*Q2^2 =8*f3*L3/(3,14*g*D3^5)*Q3^2
8*0,02*600/(0,3048^5)*Q2^2 = 8*0,02*600/(0,4572^5)*Q3^2

Q2^2/Q3^2 = 0,3048^5/0,4572^5 = 0.131687 = = = = > Q2/Q3 = 0,362887

Q2 = 0,362887*Q3, Q = Q2 + Q3 = 0,362887 Q3 + Q3 = 1,362887 Q3 @ Q3 =


0,733736*Q
Q1 = Q = 300 lt/dt
Q2 = 0,362887*Q3 = 0,362887 * 0,733736*Q = 79,8791 lt/dt
Q3 = 0,733736*Q = 0,733736*300 = 220,1209 lt/dt
Jika dihitung biasa maksudnya tdk pakai ekuivalen.-
hf3 =8*0.02*600/(3.14^2*9.81*04572^5)*(0,733736*0.3)^2 = 2,407321 m

hf1 = 8*0,02*450/(3,14^2*9,81*0,4572^5080,3^2 = 0.795833 m, hf tot = hf1 + hf2


= 0,795833 + 2,407321 = 3,203154 m

Head pompa : hs = 60 +hf1+ hf3 = 63,20315 m

Daya pompa sama sebesar DP = 248.009 Watt atau 248.009/754,6 = 593,7039 DK

44
45
Soal latihan:
Konstruksi sepeti gambar di bawah, pipa besi disambung secara seri, sifat2
pipa aeperti gambar tsb di atas, g = 9,81 md/dt2, jika h = 5,00 m berapa
debit pengaliran & gambarkan garis energi & grs tekanan (minor losses
diperhitungkan)

46
47

Anda mungkin juga menyukai