FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PRODI S1 PENDIDIKAN SAINS 2021 Permasalahan-permasalahan terkait kehidupan tingkat sel pada level Organel
A. Identifikasi permasalahan-permasalahan berkaitan dengan proses kimia dalam setiap
organel sel Maraknya penggunaan kosmetik yang menjajikan kulit putih secara instan. Namun tanpa disadari kosmetik-kosmetik tersebut menggunan bahan-bahan yang berbahaya bagi kesehatan kulit. Salah satu bahan berbahaya tersebut adalah hidrokuinon. Hidrokuinon akan menghambat pembentukan melanin dengan cara merusak melanosit. Melanin merupakan pigmen coklat tua yang dihasilkan oleh melanosit dan disimpan dalam sel epidermis kulit yang berfungsi melindungi epidermis dan dermis dari bahaya sinar ultraviolet. Dengan pembentukan melanin yang terhambat, maka lama–lama kulit akan kehilangan melanin yang akan mudah sekali terpapar oleh sinar matahari yang dapat menimbulkan efek toksik. Produk pencerah kulit menganggu fungsi kekebalan tubuh manusia, kulit epidermis mengalami kerentanan terhadap infeksi lokal atau sistemik semenjak penggunaan dalam waktu yang lama. Pada permukaan tubuh dan di bawah kondisi yang lembab meningkatkan penyerapan perkutan. Krim yang mengandung hidrokuinon dapat menimbulkan potensi risiko seperti ochronosis eksogen (Puspitasari et al., 2019). Kosmetik berbentuk krim yang mengandung hidrokuinon banyak digunakan untuk menghilangkan bercak-bercak hitam pada wajah. Daya kerja pemucatan hidrokuinon sangat lambat dan akan lebih cepat dengan kadar yang lebih tinggi. Kadar yang tinggi akan memberikan efek samping yang tidak diinginkan seperti munculnya sejumlah penyakit, seperti vitiligo (pigmen kulit hilang sehingga terbentuk area putih seperti panu). Pemakaian hidrokuinon selama bertahun-tahun juga bisa memunculkan gejala kanker (Ibrahim, dkk., 2004) kelainan pada ginjal, proliferasi sel, dan berpotensi sebagai karsinogenik dan teratogenik (Tristianty, 2014) dalam jurnal (Simaremare, 2019) . Penggunaan hidrokuinon menurut BPOM berdasarkan public warning nomor KH.00.01.43.2503 tanggal 11 Juni 2009 adalah dilarang pada produk kosmetik. Hidrokuinon dapat digunakan dalam pengobatan berdasarkan resep dokter. Hidrokuinon dengan kadar kurang dari 2% dapat digunakan sebagai pemutih kulit. Batas maksimal penggunaan hidrokuinon pada krim pemutih wajah adalah 4% karena apabila lebih maka akan menimbulkan rasa terbakar dan iritasi pada kulit wajah. Pemakaian hidrokuinon jangka panjang dapat menimbulkan efek karsinogenik(Musiam et al., 2019). B. Dengan menggunakan literature, pengamatan atau percobaan, identifikasi factor-faktor yang menyebabkan permasalahan-permasalahan tersebut! Standar kecantikan di masyarakat Konsep cantik secara tidak sadar telah dibentuk oleh media massa di dalam benak remaja melalui iklan kosmetik. Promosi kosmetik melalui iklan di televisi yang sering diperankan seorang model bintang iklan dengan identitas fisik yaitu berkulit putih, berambut panjang dan lurus, tubuh tinggi dan langsing, manja, dan lembut telah menjadi stereotype pemisah antara perempuan yang cantik dan tidak cantik. Iklan kosmetik mengubah konsep cantik pada remaja putri yang mengakibatkan dampak negatif bagi remaja putri menjadi lebih konsumtif terhadap kosmetik (Bidan Tringani Damanik, Kristiana Etnawati, 2011). Keinginan untuk memiliki kulit putih secara instan Harapan tampil cantik menyebabkan remaja lebih konsumtif terhadap kosmetik demi memudahkan pergaulan dan mendapatkan pengakuan dari lingkungan. Hal ini menyebabkan remaja menjadi salah satu sasaran utama pemasaran produk kosmetik. Keinginan mempercantik diri ditampilkan dapat dilakukan dengan cara instan, sehingga remaja tergiur dengan informasi kosmetik illegal yang dapat merawat wajah dengan cara instan (Bidan Tringani Damanik, Kristiana Etnawati, 2011). Produsen kosmetik yang tidak bertanggungjawab Kehadiran berbagai macam produk kosmetik memang memberikan harapan bagi kaum wanita untuk tampil lebih cantik dan menarik. Namun seringkali kosmetik yang beredar banyak ditemukan tidak mencantumkan bahan aktif yang digunakan. Lebih parah lagi perilaku masyarakat Indonesia khususnya remaja yang mengarah pada pola hidup instan dianggap merupakan peluang oleh produsen kosmetik untuk menciptakan produk bersifat instan tanpa memperhatikan keamanan dari produk yang dihasilkan. Adanya motivasi untung besar, produsen memasarkan kosmetik tanpa melalui tahap penilaian dan registrasi pada instansi yang berwenang. Akibatnya, banyak kosmetik beredar di pasaran tanpa nomor izin edar (TIE) atau menggunakan nomor izin edar fiktif (palsu). Tidak hanya itu, kosmetik yang tidak terdaftar banyak ditemukan mengandung bahan kimia berbahaya bagi kulit seperti merkuri (Hg), pewarna sintetis (K10 dan K3), hidrokuinon, dan asam retinoat (Bidan Tringani Damanik, Kristiana Etnawati, 2011). Rendahnya pengetahuan konsumen tentang kosmetik yang tidak memiliki izin BPOM Banyaknya macam produk kosmetik beredar di pasaran sebenarnya memberikan peluang besar bagi remaja untuk melakukan seleksi dalam memilih kosmetik sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan. Namun seringkali perilaku memilih dan menggunakan kosmetik dilakukan tidak diimbangi dengan pengetahuan yang cukup untuk memilih kosmetik dengan tepat dan aman. Catatan BPOM menyebutkan tidak kurang dari 2.000 jenis kosmetik berbahaya telah beredar. Kosmetik yang beredar di Indonesia memiliki jumlah dan jenis yang sangat banyak. Hasil pengawasan BPOM dari tahun 2005-2008 ditemukan kosmetik tidak terdaftar yang cenderung meningkat yaitu: 45 jenis (2005), 65 jenis (2006), 88 jenis (2007), dan 178 jenis (2008). Temuan kosmetik tidak terdaftar ini berdasarkan hasil uji laboratorium, umumnya mengandung bahan berbahaya seperti merkuri, pewarna sintetis, hidrokinon, dan asam retinoat. Berdasarkan kenyataan tersebut remaja putri harus selektif dalam menetapkan keputusan penggunaan kosmetik dengan cara memilih kosmetik yang baik melalui evaluasi alternatif pra pembelian sehingga risiko terpapar kosmetik berbahaya dapat diturunkan. Evaluasi alternatif pra pembelian dapat dilakukan dengan cara membeli kosmetik yang baik melalui pengamatan keterangan pada label produk seperti: nama produk, komposisi/ kandungan sediaan, nama/alamat produsen, kode produksi, cara penggunaan/kegunaannya, nomor izin edar, dan waktu kadaluarsa (bila ada) (Bidan Tringani Damanik, Kristiana Etnawati, 2011).
C. Identifikasi dan deskripsikan solusi-solusi untuk mengatasi masalah
Memperketat peredaran kosmetik dan menindak tegas produsen tidak bertanggung jawab Salah satu penyebab maraknya kosmetik illegal yang mengandung bahan berbahaya adalah lemahnya perlindungan hukum. Sehingga masih banyak kosmetik-kosmetik berbahaya beredar. Sehingga perlu tindakan yang tegas terhadap hal tersebut Mensosialisasikan cara pemilihan kosmetik yang aman untuk digunakan Memberikan arahan kepada para remaja tentang pentingnya memilah produk kosmetik yang baik untuk digunakan. Arahan tersebut dapat dalam bentuk sosialisasi baik secara offline seperti sekolah, karang taruna didesa dan online yang berbasis media sosial. Agar para remaja ini tidak hanya tergiur oleh iklan saja namun juga memilikin pengetahuan untuk memilah kosmetik sebelum membeli. Menjadi konsumen yang cerdas Sebagai konsumen juga harus berusaha mencari referensi sebelum membeli suatu produk apalagi kosmetik yang penggunaannya langsung pada kulit. Sekarang sudah difasilitasi dengan media sosial yang dapat dengan mudah digunakan untuk mencari informasi. Dan sekarang juga sudah banyak kosmetik yang berbahan dasar organik yang tentu saja lebih aman untuk digunakan. D. Identifikasi cara yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut, kemudian buatlah rancangan pengamatan, percobaan, studi kasus, atau studi literatur untuk mengumpulkan data agar masalah yang sudah diidentifikasi dapat diatasi. Dari studi kasus yang pernah saya alami solusi paling efektif adalah kesadaran pribadi tentang pentingnya memilah kosmetik yang aman untuk digunakan Cara memilah kosmetik dengan memperhatikan hal-hal dibawah ini: a. nama produk b. komposisi/ kandungan sediaan c. nama/alamat produsen d. kode produksi e. cara penggunaan/kegunaannya f. nomor izin edar g. waktu kadaluarsa
E. Lakukan analisis data yang sudah berhasil Anda kumpulkan
Hidrokuinon akan menghambat pembentukan melanin dengan cara merusak melanosit. Melanin merupakan pigmen coklat tua yang dihasilkan oleh melanosit dan disimpan dalam sel epidermis kulit yang berfungsi melindungi epidermis dan dermis dari bahaya sinar ultraviolet. Dengan pembentukan melanin yang terhambat, maka lama–lama kulit akan kehilangan melanin yang akan mudah sekali terpapar oleh sinar matahari yang dapat menimbulkan efek toksik. Produk pencerah kulit menganggu fungsi kekebalan tubuh manusia, kulit epidermis mengalami kerentanan terhadap infeksi lokal atau sistemik semenjak penggunaan dalam waktu yang lama. Faktor yang memngaruhi penyebaran kosmetik mengandung hidrokuinon : Standar kecantikan di masyarakat Keinginan untuk memiliki kulit putih secara instan Produsen kosmetik yang tidak bertanggungjawab Rendahnya pengetahuan konsumen tentang kosmetik yang tidak memiliki izin BPOM Solusi terbaik adalah kesadaran pribadi menjadi konsumen yang cerdas
F. Deskripsikan temuan-temuan Anda beradasarkan hasil analisis data yang dilakukan!
Hidrokuinon : bahan yang dapat memutihkan kulit tetapi bahaya untuk digunakan Penggunaan hidrokuinon tidak lepas dari pengaruh lingkungan tentang standar kecantikan bahwa cantik adalah mereka yang berkulit putih. Hal ini memancing masyarakat untuk berkeinginan memiliki kulit putih secara instan. Hal tersebut digunakan sebagai peluang bagi produsen yang tidak bertanggung jawab. Dan mudahnya bagi konsumen tertipu iklan sehingga tidak mementingkan keamanan dari suatu produk. Kesadaran untuk menjadi konsumen yang cerdas merupakan hal yang paling penting saat ini karena banyaknya iklan media sosial yang begitu menjajikan namun hanya tipu daya.
G. Tuliskan kesimpulan Anda!
Dari penacabaran diatas dapat disimpulkan bahwa hidrokuinon berbahaya bagi kesehatan sel kulit. Namun keberadaanya masih banyak disekitar kita. Sehingga kita harus wasapa dan berhati-hati ketika memilih kosmetik untuk digunakan.
H. Lakukan refleksi terkait kegiatan yang telah Anda lakukan!
Setelah melakukan kegiatan ini saya menjadi paham bahayanya hidrokuinon pada kosmetik dan pentingnya memilah kosmetik sebelum membeli.
I. Tuliskan saran-saran Anda!
Sebelum membeli produk wajib cek kandungan yang ada didalam nya dan ada atau tidaknya no BPOM Banyak literasi dan melihat riviem sebelum membeli produk Jangan mudah tertipu dengan iklan putih dalam waktu yang cepat Menyadari bahwa kulit yang baik bukanlah kulit yang putih melainkan kulit yang sehat
J. Daftar Pustaka
Bidan Tringani Damanik, Kristiana Etnawati, R. S. P. (2011). Persepsi Remaja Putri di
Kota Ambon Tentang Risiko Terpapar Kosmetik Berbahaya dan Perilakunya dalam Memilih dan Menggunakan Kosmetik. Berita Kedokteran Masyarakat, 27(1), 2. Musiam, S., Noor, R. M., Ramadhani, I. F., Wahyuni, A., Alfian, R., Kumalasari, E., & Aryzki, S. (2019). Analisis Zat Pemutih Berbahaya Pada Krim Malam Di Klinik Kecantikan Kota Banjarmasin. Jurnal Insan Farmasi Indonesia, 2(1), 18–25. https://doi.org/10.36387/jifi.v2i1.314 Puspitasari, A., Lestari, I., & Dyah Wulandari, D. (2019). Analisis Kadar Merkuri dan Hidrokuinon dalam Kosmetik Krim Pemutih yang Dijual di Online Shop. MPI (Media Pharmaceutica Indonesiana), 2(2), 98–104. https://doi.org/10.24123/mpi.v2i2.1289 Simaremare, E. S. (2019). Analisis Merkuri Dan Hidrokuinon Pada Krim Pemutih Yang Beredar Di Jayapura. JST (Jurnal Sains Dan Teknologi), 8(1), 1. https://doi.org/10.23887/jst-undiksha.v8i1.11813