Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL PENGEMBANGAN USAHA

PT. SAFETY MASK

Bitung, 02 September 2021

Disusun Oleh :
Kelompok 1
Rivanthi Tambajong (20012058)
Anastasya Sualang (20012117)
Septian Piterson Lalo (20012060)
Cristiady Godlif Lendo (20012120)
Agusthree V Sigandong (20012121)

JL. Wolter Mongonsidi No.405 Wangurer Barat, Madidir, Bitung 95514


Telp. (0896)345621 – Fax : (0896)345622
Web : www.safetymask.or.id
PENDAHULUAN

1. LatarBelakang

Saat ini negara Indonesia dan seluruh dunia sedang dihadapkan dengan wabah virus
corona. Virus corona ini ditularkan melalui infeksi dari satu orang ke orang lain dengan
droplet atau cairan yang dikeluarkan dari saluran pernapasan melalui bersin ataupun batuk.
Virus ini berkembang biak di dalam tenggorokan kemudian dapat dikeluarkan dari tubuh
lebih cepat melalui bersin, batuk atau hanya sekadar meniup udara. Dengan cara ini, virus
pun menyebar ke permukaan tubuh karena bersentuhan dengan membran mukosa (selaput
lendir) sehingga dapat menginfeksi orang lain dengan sentuhan atau kontak langsung
melalui tangan. Berkaitan dengan hal tersebut salah satu tindakan konkret yang dapat
dilakukan individu untuk melindungi diri mereka dan sudah dianjurkan oleh WHO adalah
menggunakan masker saat keluar rumah. Terutama bagi mereka yang sakit atau
menunjukkan gejala,penutup wajah ini bisa mencegah penularan kepada orang lain.
Namun, masker sekali pakai yang umumnya sering digunakan ternyata mengalami
kenaikan harga yang drastis hingga adanya kelangkaan. Hal tersebutlah, membuat kami
terdorong untuk membuat produk masker guna memenuhi kebutuhan masyarakat luas saat
ini untuk melindungi diri dari COVID-19. Dari pemikiran tersebut kami mempunyai ide
untuk membuat bisnis produk masker dari kain dengan nama iMask. Kami yakin bisnis
masker ini sangat menjanjikan untuk saat ini karena permintaan akan masker sangat
tinggi,namun jumlah masker yang ada sangat langka.

2. Tujuan Usaha
Tujuan utama dari usaha ini adalah membantu masyarakat dalam melindungi diri mereka
dari virus corona. Walaupun belum terbukti dapat secara efektif melindungi individu dari
infeksi virus. Namun, masker wajah dapat menangkap beberapa kuman sebelum mencapai
mulut atau hidung. Masker juga bisa mencegah kebiasaan orang menyentuh mulut atau
hidungnya sendiri. Namun jika sudah terkena penyakit, penutup wajah ini bisa mencegah
penularan kepada orang lain. Sehingga, penyebaran virus corona ini pun dapat
diminimalisir.
3. Visi dan Misi
Visi :
Mampu mengembangkan dan memajukan usaha masker dari kain yang dapat digunakan
berulang kali guna melindungi diri dari virus corona dengan harga terjangkau di berbagai
kalangan.
Misi :
a. Membantu masyarakat melindungi diri dari virus corona.
b. Mengembangkan inovasi masker dari kain.
c. Menerapkan proses produksi yang ramah lingkungan.
“ PT. SAFETY MASK”

PIMPINAN
Septian Piterson Lalo

WAKIL I SEKRETARIS BENDAHARA


Rivhanti Cristiady Godlif Lendo Agusthree V Sigandong

WAKIL II
Anastasya Sualang

Struktur Organisasi Perusahaan


KEGIATAN BISNIS

1. Deskripsi dan Bidang Usaha


Usaha masker kain iMask ini merupakan jenis usaha di bidang kerajinan yang
menggunakan kain sebagai bahan pokok dalam pembuatannya. Jenis usaha ini dipilih
karena memperhatikan semakin meningkatnya permasalahan COVID-19, upaya untuk
berkreasi atau berwirausaha menggunakan bahan kain tersebut adalah salah satu cara
untuk mengatasi permasalahan penyebaran COVID-19. Usaha masker kain iMask
memiliki visi yaitu mampu mengembangkan dan memajukan usaha masker dari kain
yang dapat digunakan berulang kali guna melindungi diri dari penyebaran virus yang
bisa dimanfaatkan oleh banyak kalangan. Visi itu diimbangi dengan misi yaitu
menciptakan inovasi kerajinan yang ramah lingkungan yang dapat membantu
masyarakatmelindungidiridariviruscorona. Cara membuat produk kami membutuhkan
ketelitian, keuletan dan kesabaran dari produsen. Untuk membuat masker ini, kami
cukup menyediakan kain katun persegi panjang, tali elastis, jarum dan benang, gunting,
dan mesin jahit. Namun, proses produksinya harus diperhatikan demi menjaga kualitas
masker ini.
2. Analisis SWOT
a. Strength (Kekuatan)
1) Proses pembuatan yang mudah
2) Harganya yang relative terjangkau
3) Terbuat dari bahan baku ramah lingkungan
b. Weakness (Kelemahan)
1) Sulit mendapatkan bahan baku karena kondisi saat inidipasaran tidakstabil
2) Belum memiliki banyak pengalaman
3) Kurangnya sumber daya manusia
c. Opportunity (Peluang)
1) Pemasaran akan sangat mudah karena tingginya permintaan
2) Kemajuan dalam media informasi dapat menunjang periklanan maupun
akses pembelian
d. Threat (Ancaman)
1) Munculnya pesaing-pesaing baru
2) Keraguan konsumen akan inovasi produk baru
3. Dampak Usaha Terhadap Lingkungan (Ekonomi,Sosial,Budaya)
a. Usaha masker kain iMask menjadi usaha kerajian sekaligus jenis usaha kreatif
yang akan meningkatkan dinamika perekonomian dari ruang lingkup terkecil yaitu
sekitar tempat usaha dan pemasaran.
b. Usaha masker kain iMask dapat memperluas lapangan pekerjaan terutamanya
untuk menyerap tenaga kerjadi sekitar tempat usaha.
c. Usaha masker kain iMask dapat membantu pemenuhan permintaan masker di
tengah pandemic COVID-19 agar masyarakat tetap mampu melindungi diri.

4. Risiko Usaha
Usaha masker kain iMask memiliki risiko usaha sebagai berikut :

a. Proses produksi memerlukan pengawasan kebersihan untuk memenuhi standar


kesehatan.

b. Setelah virus corona berakhir kemungkinan permintaan akan produk mengalami


penurunan.
5. Jenis dan Harga Produk
Produk usaha kami merupakan jenis produk masker yang berbahan dasar kain tertentu
dengan harga untuk satu masker adalah Rp5.000,
6. Nama dan Karakteristik Produk
Nama produk masker kain dari usaha ini adalah iMask. iMask memiliki karakteristik
yang bisa digunakan berulang kali dengan syarat telah dicuci bersih. Masker ini
diproduksi dari kain yang memenuhi syarat umum kesehatan serta memberikan sirkulasi
udara yang baik dan bersih.
7. Kegunaan Keunggulan dan Keunikan
a. Kegunaan produk iMask adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan
masker sebagai cara mencegah penularan virus corona.
b. Keunggulan produk iMask adalah penggunaan bahan utama yang tentunya sangat
ramah lingkungan dan memiliki harga yang terjangkau di tenga permintaan
produk sangat banyak.
c. Keunikan produk ini adalah pengunaan bahan bahan yang dapat dikreasikan
dengan paduan warna dan bentuk yang beragam. Selain memenuhi kebutuhan
akan masker, masker kain ini juga bisa mengikuti mode dan tetap menunjang
penampilan seseorang.
8. Rencana Produksi
Kami memproduksi iMask sesuai dengan kriteria yang kami tetapkan. Adapun cara
memproduksi iMask adalah sebagai berikut :
a. Pilih kain katun yang akan digunakan tentunya yang mengikuti standar
kesehatan yaitu kainmudah dibersihkan, tidak mengiritasi kulitdan kualitas
serat yang baik agar tidak menjadi partikel yang menganggu pernapasan.
b. Gunakan masker sekali pakai sebagai gambaran dalam membuat masker kain.
Perubahan bentuk dan pengerjaan tiap komponen dapat disesuaikan.
c. Masukkan tali elastis ke masing-masing lubang di sisi kain yang sudah dibuat.
Tali harus dipastikan nyaman digunakan sehingga tidak mengiritasi bagian
kulit telinga.
d. Kemudian menjahitnya.
RENCANA OPERASIONAL dan PRODUKSI

1. Bahan Baku, Bahan Penolong, dan Peralatan


a. Bahan Baku dan Pembantu
1) Kainkatun
2) Tali elastis
3) Benang
b. Aktiva Tetap Usaha
4) Jarum
5) Gunting
6) Mesin jahit
2. Proses Produksi
Tahapan produksi produk iMask adalah sebagai berikut :
1) Ambil dua kain katun persegi panjang ukuran 25 x 15 cm. Gunakan bahan katun
yang dirajut rapat, seperti kain quilting atau sarung bantal. Tumpuk dua kain
katun persegi panjang itu, lalu jahit untuk membuatnya jadi seperti selembar kain
saja.
2) Lipat masing-masing sisi yang panjang sekitar 0,5 cm dan jahit ujungnya (kelim).
Lalu lipat masing-masing sisi yang pendek sekitar 1,3 cm dan kelim ujungnya
(sisakan sedikit lubang diantara lipatan dan jahitan).
3) Masukkan tali elastis sepanjang 15 cm kemasing-masing lubang di sisi kain yang
pendek yang sudah dibuat. Ini akan menjadi tali pengait telinga. Gunakan jarum
untuk lebih mudah memasukkan tali. Jika sudah, ikat kencang ujung tali-talinya.
Tali juga bisa dibuat lebih panjang agar bisa diikatkan dibelakang kepala.
4) Tarik perlahan tali elastis sehingga simpul ikatannya masuk ke dalam keliman.
Kerutkan sisi-sisi masker pada tali elastis dan sesuaikan sehingga masker pas di
wajah Anda. Kemudian, jahitlah tali tersebut di ujung-ujungnya untuk mengunci
posisinya.
3. Lokasi
Lokasi usaha adalah rumah produsen.
4. Kapasitas dan Target Produksi
Target produksi yang usaha iMask tetapkan untuk sebulan adalah sebanyak 35 masker
dalam sehari. Target ini kami imbangi dengan peningkatan pemasaran sehingga hasil
produksidapatkonsistenmeningkatdalamjangkawaktuyangdiukur.
5. Target Penjualan
Usaha masker mulut iMask memiliki target penjualan selama kurun waktu sebulan yaitu
sebanyak 75 lusin atau 900 lembar masker.
BADAN HUKUM dan PERIZINAN

Badan Standardisasi Nasional (BSN) telah menetapkan standarisasi pembuatan masker


dari kain. Melalui Keputusan Kepala BSN Nomor 407/KEP/BSN/9/202 Tentang Penetapan
Standar Nasional Indonesia (SNI) 8914:2020 Tekstil- Masker Dari Kain.
Keputusan SNI masker dari kain tersebut mulai berlaku sejak tanggal 16 September 2020
lalu. Namun, penerapan SNI untuk masker dari kain masih bersifat sukarela. Artinya,
pengusaha yang memproduksi masker dari kain bolen menerapkan atau tidak menerapkan
ketentuan SNI untuk masker dari kain. Penerapan SNI bersifat sukarela baru akan menjadi
wajib jika ada peraturan yang mewajibkannya.
Penetapan SNI masker dari kain tersebut mengklasifikasikan masker dari kain menjadi
tiga tipe. Adapun pengklasifikasiannya dibagi berdasarkan untuk penggunaan masker kain
tersebut. Berikut merupakan pengklasifikasian masker dari kain :
Tipe A : Masker Kain untuk penggunaan umum
 Masker dari kain dibuat minimal menggunakan dua lapis kain.
 Memiliki daya tembus udara di antara rentang 15-65 cm3/cm2/detik.
 Kadar formaldehid bebas tidak lebih dari 75 mg/kg.
 Daya serap untuk lapisan dalam masker dari kain lebih kecil sama dengan 60 detik.
 Masker dari kain yang dibuat dari kain yang berwarna selain putih, baik untuk lapisan
dalam maupun lapisan luar maka nilai azo pada kedua lapisan masker dari kain harus
kurang dari 30 mg/kg.
 Tahan luntur warna terhadap pencucian, keringat asam, dan basa, serta saliva.
Tipe B : Masker kain untuk penggunaan filtrasi bakteri
 Masker dari kain dibuat minimal menggunakan dua lapis kain.
 Memiliki daya tembus udara di antara rentang 15-65 cm3/cm2/detik.
 Kadar formaldehid bebas tidak lebih dari 75 mg/kg.
 Daya serap untuk lapisan dalam masker dari kain lebih kecil sama dengan 60 detik.
 Masker dari kain yang dibuat dari kain yang berwarna selain putih, baik untuk lapisan
dalam maupun lapisan luar maka nilai azo pada kedua lapisan masker dari kain harus
kurang dari 30 mg/kg.
 Tahan luntur warna terhadap pencucian, keringat asam, dan basa, serta saliva.
 Lulus uji efisiensi filtrasi bakteri lebih besar sama dengan 60%.
 Mengukur mutu masker tekanan diferensial lebih kecil sama dengan 15 mmH2O/cm2.
Tipe C : Masker kain untuk penggunaan filtrasi partikel
 Masker dari kain dibuat minimal menggunakan dua lapis kain.
 Memiliki daya tembus udara di antara rentang 15-65 cm3/cm2/detik.
 Kadar formaldehid bebas tidak lebih dari 75 mg/kg.
 Daya serap untuk lapisan dalam masker dari kain lebih kecil sama dengan 60 detik.
 Masker dari kain yang dibuat dari kain yang berwarna selain putih, baik untuk lapisan
dalam maupun lapisan luar maka nilai azo pada kedua lapisan masker dari kain harus
kurang dari 30 mg/kg.
 Tahan luntur warna terhadap pencucian, keringat asam, dan basa, serta saliva.
 Lulus uji efisiensi filtrasi partikulat sub-mikron 0,1 mikron lebih besar sama dengan
60%.
 Mengukur mutu masker tekanan diferensial lebih kecil sama dengan 21 mmH2O/cm2.

Itulah ketentuan SNI masker dari kain berdasarkan tipe-tipe pengklasifikasiannya.


Pengusaha yang memproduksi masker dalam negeri maupun produk impor dapat menjadikan
ketentuan SNI tersebut sebagai pedoman memproduksi masker dari kain.
Namun karena masih bersifat sukarela, maka pengusaha masih dapat memproduksi masker
dari kain tidak mengikuti ketentuan SNI. Akan tetapi, sebagai upaya kepedulian untuk
mencegah penyebaran pandemi semakin meluas, sebaiknya pengusaha memproduksi masker
dari kain menyesuaikan dengan ketentuan SNI yang telah ditetapkan. Semua selamat, omset
meningkat.
SASARAN dan STRATEGI

1. Deskripsi dan Target Konsumen


Dalam usaha ini,konsumen yang ingin kami targetkan adalah masyarakat umum baik dari
kalangan menengah ke bawah maupun menengah ke atas. Utamanya adalah anak muda
(pelajar, mahasiswa, maupun masyarakat umur 50 tahun ke bawah) yang lebih berpotensi
untuk bepergian keluar.
Detail Target Konsumen :
Usia : Segala usia (minimal balita)
Gender : Perempuan dan Laki-laki
Status : Pelajar, mahasiswa, pekerjakantoran, dan segala profesi lain.
Daerah : Lingkungan Kampus atau daerah dengan mobilitas orang yang tinggi
seperti perkotaan (Denpasar-Badung)

2. Persaingan dan Situasi Pesaing


Usaha produk masker kain ini banyak pesaing dan bahkan produk masker sendiri bisa
dibuat sendiri oleh konsumen. Terdapat beberapa pertimbangan ketika mengangkat produk
masker dengan segala risiko persaingan yang ada. Harga yang ditetapkan pesaing juga
lebih tinggi dibandingkan harga yang kami tetapkan. Harga masker kain pada umumnya
sekitar 10 – 15 ribu rupiah. Oleh karena itu, usaha bisnis masker kain iMask memerlukan
inovasi dan pemasaran yang tepat untuk mengimbangi pesaing.

3. Wilayah Pemasaran
Pemasaran produk iMask akan dilakukan secara online yaitu melalui media sosial dan juga
offline dengan penitipan di apotek ataupun di toko-toko yang mudah dijangkau
masyarakat umum.

4. Strategi dan Taktik Pemasaran


Pemasaran produk iMask mengutamakan media sosial sebagai media pemasaran untuk
mencapai segmen pasar. Alasan kami memilih media sosial karena media ini dapat
menjangkau target konsumen kami dengan baik. Strategi yang digunakan adalah dengan
membuat akun media sosial khusus untuk produk kami dan melakukan kerjasama promosi
keberbagai pihak seperti content creator ataupun influencer. Harga yang akan kami
gunakan saat pemasaran adalah sebesar Rp5.000 dan akan berubah bila kami menerapkan
diskon dan promo-promo disaat tertentu.

GAMBAR PRODUK
PENUTUP

1. Harapan dan Keyakinan


Demikian proposal ini kami susun dengan harapan usaha ini akan mampu berjalan dan
mencapai tujuan usaha yang telah ditetapkan. Agar usaha ini mampu bersaing di pasaran
dan dapat menarik minat kalangan masyarakat. Keyakinan kami akan ide usaha ini
adalah bahwa ide ini memiliki kekuatan dan peluang yang luar biasa. Manajemen usaha
dan juga pemasaran yang tepat akan mampu mendukung usaha iMask menjadi aneka
usaha yang berkualitas dan memenuhi kebutuhan masyarakat
Di dalam melakukan usaha dituntut untuk selalu inovatif dan kreatif untuk membuka
peluang usaha yang baru. Dituntut pula untuk dapat memperhatikan sumber daya yang
ada disekitar yang mampu untuk diolah dan memiliki nilai jual lebih tanpa
mengesampingkan kualitas sebagai motivasi awal usaha ini. Untuk lebih memajukan
usaha iMask, kami akan melakukan beberapa inovasi. Inovasi ini dimaksudkan dalam
proses pembuatan, variasi bentukdantipemasker. Proposal ini kami akhiri dengan ucapan
terimakasih kepada berbagai pihak yang telah mendukung dan tentunya dengan
keyakinan yang teguh akan keberhasilan ide usaha yang kami ajukan.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com Contoh Proposal Usaha


https://www.seputarproposal.com Contoh Proposal Usaha Masker Kain
https://smartlegal.id Ketentuan SNI masker kain
https://money.kompas.com Peraturan Syarat SNI Dari Pemerintah
https://slideshare.com Contoh Cover Proposal Usaha
https://googleimage.com Gambar Masker Kain

Anda mungkin juga menyukai