Anda di halaman 1dari 9

TEOREMA GREEN UNTUK MENYELESAIKAN

PERHITUNGAN INTEGRAL GARIS

Prasetiyo Budi Darmono


Jurusan Pendidikan Matematika
FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo

Abstrak

Integral merupakan operasi kebalikan dari turunan. Salah satu


bentuk dari penerapan integral adalah integral garis. Dalam menye-
lesaikan perhitungan integral garis dapat dilakukan menggunakan Teo-
rema Green. Teorema ini dipilih karena proses perhitungannya lebih
cepat dan tepat. Namun, dalam menggunakan teorema green diharuskan
memiliki keahlian dalam mencari turunan parsial.
Pada dasarnya fungsi dari teorema green sama dengan integral
garis yaitu untuk mengetahui panjang lintasan sekeliling kurva C.
integral sekeliling C seringkali dinamakan suatu integral Contour
(integral Lintasan). Teorema green dapat diterapkan dalam kurva atau
daerah terhubung sederhana dan berganda.
Kelebihan lain dari teorema green adalah tidak harus
memper-hatikan arah positif seperti halnya secara langsung jika dengan
cara lang-sung arah positif tersebut berlawanan arah putaran jarum
jam.

Kata kunci : Teorema Green, Integral Garis.

Pendahuluan
Dalam kerja ilmiah atau berderajat tinggi atau berbentuk
teknik, sering dijumpai suatu ma- fungsi transeden seperti
salah (problem) untuk mencari 1 + cos (x - 5x), ex – cos x,
akar-akar persamaan yang berben- sin (x – 3) + 2x dan seterusnya, tidak
tuk f(x) = 0. Bila f(x) berbentuk tersedia metode aljabar untuk
kuadrat, pangkat tiga atau pangkat menyelesaikannya (solusinya). Un-
empat maka ada rumus-rumus tuk itu digukan cara mencari akar-
aljabar untuk menghitung akar- akarnya dengan metode(cara) aprok-
akarnya. Apabila f(x) suatu polinom simasi (pendekatan). Adapun meto-

Prasetyo Budi Darmono: Teoreme Green untuk Menyelesaikan 59


Perhitungan Integral Garis
de yang digunakan antara lain
³ >P( x, y)dx
c
Q( x, y)dy@
Metode Biseksi, Metode Iteratif,
Metode Posisi Salah, Metode atau ³ Pdx Qdy........ ……….. (1)
c
Newton-Raphson, Metode Muller,
dan lain-lain. Perhitungan integral garis
Metode yang sering diguna- dapat dilakukan dengan dua cara.
kan untuk menghitung integral 1. Jika diberikan persamaan kurva
antara lain: metode substitusi, inte- C sebagai y = f(x), maka integral
gral parsial dan pecahan parsial garis (1) dihitung dengan me-
(Spiegel, 1990:84-85). Di samping nempatkan y = f(x), dy = f’(x)
itu, diperkenalkan adanya integral dx dan dua titk dalam kurva C
garis yang penyelesaiannya meng-
yang dihubungkan adalah (a1,
gunakan integral rangkap dua
b1) dan (a2, b2) maka untuk
dengan metode berlainan.
menghitung integral tertentunya:
Dalam tulisan ini diuraikan
a2
teorema untuk menyelesaikan
³ P^x, f ( x)`dx
a1
Q^x1f ( x )`f ' ( x )dx
integral garis. Teorema tersebut
yang kemudian dihitung biasa.
adalah Teorema Green oleh George
2. Jika C diberikan x = g(y), maka
Green.
dx = g1(y) dan integral garis
Integral Garis Riil tersebut menjadi:
Jika P(x,y) dan Q(x,y) ada- b2

³ P^g, ( y).y`g ( y)dx Q^g ( y).y`dx


1

lah fungsi riil dari x dan y yang b1

kontinyu di semua titik pada kurva


C, maka integral garis riil dari Perhitungan integral garis

Pdx + Qdy sepanjang kurva C dapat bertujuan untuk menghitung panjang

didefinisikan dengan cara sebagai lintasan kurva dari titik (a1, b1) dan

berikut: (a2, b2)menggunakan sifat-sifat yang

60 Prasetyo Budi Darmono: Teoreme Green untuk Menyelesaikan


Perhitungan Integral Garis
analog dengan sifat-sifat integral
biasa. Kurva Tertutup Sederhana Dae-
Misal : rah Terhubung Sederhana dan

³ >P(xy)dx Q( xy)@
1. atau daerah Terhubung Lipat Ganda
c Kurva tertutup seder-hana

³ P(xy)dx ³ (xy)dx
c c
(simple closed curve) adalah kurva
tertutup yang tidak memotong
(a 2b2 ) ( a1b1 )
dirinya sendiri di setiap titiknya.
2. ³ Pdx Qdy ³ Pdx Qdy
(a 2b2 ) (a 2b2 ) Suatu daerah R dinamakan tertutup
Jadi pembalikan jalan integrasi sederhana (simply connec-ted) jika
akan mengubah tanda integral suatu kurva tertutup sederhana yang
garis tersebut. terletak dalam R dapat menyusut ke
( a2 ,b2 ) ( a3 ,b3 )
suatu titik tanpa meninggalkan R,
3. ³ >Pdx
( a1 ,b1 )
Qdy@ ³ >Pdx
( a1 ,b1 )
Qdy@
dan jika tidak demikian maka dae-
( a 2 , b2 ) rah tersebut dinamakan terhubung
³ >Pdx
( a 3 ,b3 )
Qdy @
lipat ganda (multiply connected).

dimana (a3, b3) sebuah titik lain


pada C.
y y
y

a b

a=b a=b
x x x
Kurva Kontinu Tertutup dan Sederhana Tertutup, tidak sederhana

Prasetyo Budi Darmono: Teoreme Green untuk Menyelesaikan 61


Perhitungan Integral Garis
y y

x x

Daerah terhubung berganda


Daerah Terhubung Sementara
memiliki satu lubang
y

Daerah terhubung berganda memiliki tiga lubang


Secara intuitif, daerah tertutup dibatasi oleh kurva tertutup seder-
sederhana adalah suatu daerah yang hana c dan mempunyai turunan
tak memiliki “lubang” di dalamnya, § wP wQ ·
parsial pertama ¨¨ , ¸¸ maka
sedangkan suatu daerah terhubung © wy wx ¹
berganda memilikinya.
§ wQ wP ·
³ Pdx Qdy ³³ ¨¨© wx ¸dx dy
wy ¸¹
Teorema Green dalam Bidang c IR

Misalkan P(xy) dan Q(xy)


suatu fungsi-fungsi yang ditentukan
dimana ³
c
digunakan untuk

berharga tinggal dan kontinu dalam menekankan bahwa c tertutup dan


sebuah daerah sederhana R yang

62 Prasetyo Budi Darmono: Teoreme Green untuk Menyelesaikan


Perhitungan Integral Garis
bahwa kurva tersebut dijelaskan b Y2 ( x )

dalam arah positif.


= ³
x a
P( x, y) ³
y Y ( x )1
dx

Bukti : = ³ >P(x, y
a
2 ) P( x , y1 )@

Untuk membuktikannya akan


b
ª a
º
ditunjukkan : = ³ «P( x, y1 )dx ³ P( x , y 2 )dx ³ Pdx»¼
a ¬ b c
wP
a) ³³ dx dy =
wy ³ P(x y)dx
1 wP
R Maka ³ Pdx
c
³³ wy dx dy ….
R
(1)
wQ
b) ³³R wx dx dy = ³ Q(x1 y)dy Demikian juga misalkan persamaan
kurva EAF dan kurva EBF berturut-
Untuk dapat membuktikannya dapat
turut adalah x = X1(y) dan x = X2(y)
dengan menampilkan R dalam
maka
bentuk
y wP ªf X2
wQ º
f F ³³R wy dxdy = ³ «
y C«
³ dx » dy
wx »¼
¬R X1 ( y )

f
B = ³ >Q(x , y)
C
2 Q( x1 , y)@dy
A R
e C f

= ³ Q( x1 , y)dy ³ Q(x , y)dy 2


0 a E b x
f C

Misalkan persamaan kurva AEB dan = ³ Qdy


C
kurva AFB berturut-turut adalah
y = Y1(x) dan y = Y2(x). Jika R wQ
Maka ³ Qdy = ³³ wx dx dy (2)
adalah daerah yang dibatasi oleh C C R

maka kita peroleh : Dengan menambahkan (1) dan (2)


b ª Y 2( x )
wP º maka
wP
³³R wy dxdy = ³ y Y³1( x ) wy dy»»dx
«
x a«
¬ ¼

Prasetyo Budi Darmono: Teoreme Green untuk Menyelesaikan 63


Perhitungan Integral Garis
§ wQ wP · 1. Jelaskan Teorema Green
³ Pdx
Cc
Qdy = ³ ¨¨© wx
R
¸¸ dx dy
wy ¹ dalam bidang untuk:
(terbukti) ³ (2xy
C
x 2 )dx ( x y 2 )dy
Agar lebih memahami pene-rapan
dimana c adalah kurva tertutup
Teorema Green, perhatikan contoh
dari daerah yang dibatasi oleh y
berikut.
= x2 dan y2=x.

Penyelesaian

Y
y = x2 Perpotongan dua kurva :

x2 = x
2
y =x
x2 - x =0
x4 – x = 0
(1,1)
x(x3 – 1) = 0
R
x=0 —x=1
0 x

Kurva-kurva y = x2 dan y2 = x = ³³ (1
R
2 x )dxdy
berpotongan di (0,0) dan (1,1). Arah
1 x
positif dalam lintasan adalah seperti
= ³ ³ (1 2 x )dydx
yang diperlihatkan dalam gambar. x 0 y x2

Dengan Teorema Green diperoleh: 1

³ (y
x
= 2xy) x 2 dx
§ wQ wP ·
³³ ¨¨© wx ¸ dxdy x 0

R
wy ¸¹ 1

³
3
= x 2x 2
x2 2x 3 dx
- w( x y 2
w(2xy x ½ 2
= ³³ ®¯
R
wx wy
¾ dxdy
¿
x 0

64 Prasetyo Budi Darmono: Teoreme Green untuk Menyelesaikan


Perhitungan Integral Garis
2 3 4 52 1 3 1 4
1 integral garis tersebut
= x2 x x x
3 5 3 2 0 menyamai:
4
§2 4 1 1· 1
³ (x
2
= ¨ ¸ 0 satuan 2xy)dx ( x 2 y 3)dy
©3 5 3 2¹ 30 y 4
4
= ³ (4 y 3)dy
³(x
2 2
2. Hitunglah 2xy)dx (x y 3) 4

mengelilingi daerah yang dibatasi = 2y2 > 3y @


4
4

oleh y2 = 8x dan x = 2 secara = 32 + 12 – 32 + 12


langsung dan dengan Teorema = 24 satuan
Green Sepanjang y2 = 8x,
Penyelesaian: 1
dx = y dy integral garis
4

y y2=8x tersebut sama dengan


4
4 (2,4)
³ (x
2
2xy)dx (x2y 3)dy
y 4

4
ª§ y 4 y3 · y § y5 ·º
=
O R 2 x
³ «¬¨¨© 64
4
¸
4 ¸¹ 4
¨¨
© 64
3 ¸¸» dy
¹¼
4
§ 1 5 1 4 y5 ·
-4 -(-2,-4)
= ³4 ¨¨© 256y 16 y 64 3¸¸¹dy
x=2 4
§ 5 1 4 ·
³ ¨© 256 y
5
= y 3 ¸ dy
4
16 ¹
a) Secara langsung
4
Kurva-kurva bidang y2 = 8x ª 5y6 y5 º
= « 3y »
dan x= 2 berpotongan di ¬1536 80 ¼4
(2,4) dan (-2,-4). Arah 128
= 24 satuan
positif dalam melintasi C 5

diperlihatkan dalam gambar Seluruhnya

sepanjang x=2, dx = 0,

Prasetyo Budi Darmono: Teoreme Green untuk Menyelesaikan 65


Perhitungan Integral Garis
4 persatu sesuai arah positif setelah itu
³ (x
2
2xy)dx ( x 2 y 3)dy
y 4
dijumlahkan.

128 128 128


Penutup
= 24 + 24 = = satuan
5 5 5 Dari yang telah diuraikan di
b) Dengan Teorema Green depan dapat disimpulkan bahwa
§ wQ wP · penggunaan Teorema Green memi-
³ Pdx Qdy = ³³ ¨¨© wx ¸ dxdy
wy ¸¹
R liki keunggulan yaitu lebih cepat

³ (x
2
2xy)dx (x 2 y 3)dy dan tepat dibandingkan cara
langsung. Namun, kelemahannya
= ³³ (2xy
R
2x )dx dy
adalah kita harus memiliki kete-
2 2 2 rampilan mencari turunan parsial
= ³ ³ (2xy
0
2 x )dydx
pertama dari P dan Q. Kelebihan
2 2

2 2
yang lain yaitu tidak diharuskannya
2

³ >xy @
2
= 2 xy dx memperhatikan arah positif seperti
0 2 2
dengan cara langsung.

³ > 8x @
2
= 2
4x 2x 8x 2 4x 2x dx Definisi dari Teorema Green
0
dalam bidang:
0
= ³ 8x2
2x dx “Misalkan P(x,y) dan Q(x,y) suatu
fungsi-fungsi yang ditentukan
128
= satuan berharga tunggal dan kontinu da-
5
lam sebuah daerah sederhana R
Dari contoh soal di atas dapat
yang dibatasi oleh kurva tertutup
terlihat bahwa menggunakan teore-
sederhana C dan mempunyai
ma Green pengerjaannya akan lebih
§ wP wQ ·
mudah. Ini telihat bila kita meng- turunan parsial pertama ¨¨ , ¸¸
© wy wx ¹
gunakan metode secara langsung
maka
kita harus meninjau kurva satu

66 Prasetyo Budi Darmono: Teoreme Green untuk Menyelesaikan


Perhitungan Integral Garis
§ wQ wP ·
: ³ Pdx Qdy ³³ ¨¨© wx ¸ dx dy
C R
wy ¸¹

Daftar Pustaka

A, Postol.M.Tom. 1985. Mathem-


tical Analysis, Massachu-
setts: Addison Weskey

Purcell. 1999. Kalkulus dan Geometri


Analisis Jilid 2, Jakarta:
Erlangga

Spiegel, R, Murray, 1990. Kalkulus


Lanjutan Versi S1/Metrik.
Jakarta: Erlangga.

Spiegel, R, Murray. 1994. Peubah


Kompleks. Jakarta: Erlang-
ga.

Prasetyo Budi Darmono: Teoreme Green untuk Menyelesaikan 67


Perhitungan Integral Garis

Anda mungkin juga menyukai