None
None
Abstrak
Pendahuluan
Dalam kerja ilmiah atau berderajat tinggi atau berbentuk
teknik, sering dijumpai suatu ma- fungsi transeden seperti
salah (problem) untuk mencari 1 + cos (x - 5x), ex – cos x,
akar-akar persamaan yang berben- sin (x – 3) + 2x dan seterusnya, tidak
tuk f(x) = 0. Bila f(x) berbentuk tersedia metode aljabar untuk
kuadrat, pangkat tiga atau pangkat menyelesaikannya (solusinya). Un-
empat maka ada rumus-rumus tuk itu digukan cara mencari akar-
aljabar untuk menghitung akar- akarnya dengan metode(cara) aprok-
akarnya. Apabila f(x) suatu polinom simasi (pendekatan). Adapun meto-
didefinisikan dengan cara sebagai lintasan kurva dari titik (a1, b1) dan
³ >P(xy)dx Q( xy)@
1. atau daerah Terhubung Lipat Ganda
c Kurva tertutup seder-hana
³ P(xy)dx ³ (xy)dx
c c
(simple closed curve) adalah kurva
tertutup yang tidak memotong
(a 2b2 ) ( a1b1 )
dirinya sendiri di setiap titiknya.
2. ³ Pdx Qdy ³ Pdx Qdy
(a 2b2 ) (a 2b2 ) Suatu daerah R dinamakan tertutup
Jadi pembalikan jalan integrasi sederhana (simply connec-ted) jika
akan mengubah tanda integral suatu kurva tertutup sederhana yang
garis tersebut. terletak dalam R dapat menyusut ke
( a2 ,b2 ) ( a3 ,b3 )
suatu titik tanpa meninggalkan R,
3. ³ >Pdx
( a1 ,b1 )
Qdy@ ³ >Pdx
( a1 ,b1 )
Qdy@
dan jika tidak demikian maka dae-
( a 2 , b2 ) rah tersebut dinamakan terhubung
³ >Pdx
( a 3 ,b3 )
Qdy @
lipat ganda (multiply connected).
a b
a=b a=b
x x x
Kurva Kontinu Tertutup dan Sederhana Tertutup, tidak sederhana
x x
Bukti : = ³ >P(x, y
a
2 ) P( x , y1 )@
f
B = ³ >Q(x , y)
C
2 Q( x1 , y)@dy
A R
e C f
Penyelesaian
Y
y = x2 Perpotongan dua kurva :
x2 = x
2
y =x
x2 - x =0
x4 – x = 0
(1,1)
x(x3 – 1) = 0
R
x=0 —x=1
0 x
Kurva-kurva y = x2 dan y2 = x = ³³ (1
R
2 x )dxdy
berpotongan di (0,0) dan (1,1). Arah
1 x
positif dalam lintasan adalah seperti
= ³ ³ (1 2 x )dydx
yang diperlihatkan dalam gambar. x 0 y x2
³ (y
x
= 2xy) x 2 dx
§ wQ wP ·
³³ ¨¨© wx ¸ dxdy x 0
R
wy ¸¹ 1
³
3
= x 2x 2
x2 2x 3 dx
- w( x y 2
w(2xy x ½ 2
= ³³ ®¯
R
wx wy
¾ dxdy
¿
x 0
4
ª§ y 4 y3 · y § y5 ·º
=
O R 2 x
³ «¬¨¨© 64
4
¸
4 ¸¹ 4
¨¨
© 64
3 ¸¸» dy
¹¼
4
§ 1 5 1 4 y5 ·
-4 -(-2,-4)
= ³4 ¨¨© 256y 16 y 64 3¸¸¹dy
x=2 4
§ 5 1 4 ·
³ ¨© 256 y
5
= y 3 ¸ dy
4
16 ¹
a) Secara langsung
4
Kurva-kurva bidang y2 = 8x ª 5y6 y5 º
= « 3y »
dan x= 2 berpotongan di ¬1536 80 ¼4
(2,4) dan (-2,-4). Arah 128
= 24 satuan
positif dalam melintasi C 5
sepanjang x=2, dx = 0,
³ (x
2
2xy)dx (x 2 y 3)dy dan tepat dibandingkan cara
langsung. Namun, kelemahannya
= ³³ (2xy
R
2x )dx dy
adalah kita harus memiliki kete-
2 2 2 rampilan mencari turunan parsial
= ³ ³ (2xy
0
2 x )dydx
pertama dari P dan Q. Kelebihan
2 2
2 2
yang lain yaitu tidak diharuskannya
2
³ >xy @
2
= 2 xy dx memperhatikan arah positif seperti
0 2 2
dengan cara langsung.
³ > 8x @
2
= 2
4x 2x 8x 2 4x 2x dx Definisi dari Teorema Green
0
dalam bidang:
0
= ³ 8x2
2x dx “Misalkan P(x,y) dan Q(x,y) suatu
fungsi-fungsi yang ditentukan
128
= satuan berharga tunggal dan kontinu da-
5
lam sebuah daerah sederhana R
Dari contoh soal di atas dapat
yang dibatasi oleh kurva tertutup
terlihat bahwa menggunakan teore-
sederhana C dan mempunyai
ma Green pengerjaannya akan lebih
§ wP wQ ·
mudah. Ini telihat bila kita meng- turunan parsial pertama ¨¨ , ¸¸
© wy wx ¹
gunakan metode secara langsung
maka
kita harus meninjau kurva satu
Daftar Pustaka