Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

TEORI PRODUKSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas mandiri

Mata Kuliah Ekonomi Mikro

Dosen: Bapak Agus Ahmad Faruk S.Sos M.M

Disusun:

Moch Rian Ramdani

Kelas : 2 C

FAKULTAS SYARIAH

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

INSTITUT AGAMA ISLAM CIPASUNG

2021
KATA PENGANTAR

Puji Syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
karunianyalah saya dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Teori Produksi“.
Adapun maksud dan tujuan saya membuat makalah ini untuk menyelesaikan tugas
mata kuliah ekonomi mikro.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Agus Ahmad Faruk S.Sos M.M
selaku dosen pengampu , kepada teman-teman mahasiswa, beserta narasumber yang
sudah memberikan kontribusi secara langsung atau tidak langsung dalam pembuatan
makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini saya menyadari bahwa masih terdapat banyak
kekurangan di dalam makalah ini. Oleh karena itu segala kritik dan saran yang
membangun diharapkan untuk kesempurnaan makalah ini. Akhir kata saya berharap
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi yang membacanya serta dapat menjadi
sumbangan pemikiran untuk agama dan negara.

Tasikmalaya, 22 Januari 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................................1
1.3 Tujuan............................................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................................3
2.1 Pengertian Teori Produksi.............................................................................................3
2.2 Faktor Produksi..............................................................................................................3
2.3 Tujuan Produksi............................................................................................................6
2.4 Fungsi Produksi.............................................................................................................7
BAB III..................................................................................................................................12
PENUTUP.............................................................................................................................12
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................12
3.2 Saran............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................iii

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dewasa ini sangat penting untuk memahami tingkah laku konsumen yang
sangat mempengaruhi sifat permintaan para pembeli dipasar. Memproduksi suatu
barang harus mempunyai hubungan dengan kebutuhan manusia. Berarti barang
itu harus diproduksi untuk memenuhi kebutuhan manusia, bukan untuk
memproduksi barang mewah secara berlebihan yang tidak sesuai dengan
kebutuhan manusia, karenanya tenagakerja yang dikeluarkan untuk memproduksi
barang tersebut dianggap tidak produktif.

Perlu memperhatikan, memahami, dan mempelajari kegiatan perusahaan


dalam menawarkan dan memproduksi barang yang diproduksinya. Salah satu
faktor yang mempengaruhi penawaran adalah biaya produksi. Dalam ekonomi
yang sudah modern, dimana peranan uang amat penting , maka ukuran efisiensi
yang paling baik adalah uang. Akhirnya bila konsumen berupaya mencapai
kepuasan maksimum, maka produsen berupaya mencapai tingkat produksi
maksimum.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas maka dapat disimpulkan
rumusan masalah dari makalah ini adalah:

1. Apakah pengertian dari Teori Produksi ?


2. Bagaimana penggolongan Faktor Produksi?
3. Apakah Tujuan dan Fungsi Produksi yang harus diterapkan?
4. Bagaimana Jangka Waktu Produksi yang ditetapkan?

1
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:

1. Mengetahui tentang Teori Produksi


2. Mengetahui macam Faktor Produksi
3. Mengetahui Tujua dan Fungsi Produksi
4. Mengetahui Jangka Waktu Produksi yang akan ditetapkan

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Teori Produksi


Sebelum kita mempelajari tentang teori produksi sebaiknya kita
mengetahui terlebih dahulu definisi produksi sendiri banyak pendapat sesuai
dengan pemahamannya masing-masing. Produksi adalah usaha menciptakan dan
meningkatkan kegunaan suatu barang untuk memenuhi kebutuhan. Produksi
adalah rangkaian proses yang meliputi semua kegiatan yang dapat menambah
atau menciptakan nilai guna dari barang dan jasa. Pelaku produksi adalah
produsen yaitu, individu atau perusahaan yang memproduksikan hasil pertanian
yang menggunakan input sumber daya yang ada antara lain ; tanah, tenaga kerja,
modal dan management. Produksi adalah kegiatan produsen untuk mengubah
input menjadi output. Produsen merupakan pembuat barang dan jasa tidak
berguna menjadi berguna, barang berguna menjadi barang lebih berguna atau
kegiatan produksi dapat menambah nilai guna suatu barang menjadi nilai barang
lebih dari barang sebelumnya.

Yang dimaksud dengan teori produksi adalah teori yang menjelaskan


hubungan antara tingkat produksi dengan jumlah faktor-faktor produksi dan hasil
penjualan outputnya.

2.2 Faktor Produksi


Kegiatan produksi tentunya memerlukan unsur-unsur yang dapat
digunakan dalam proses produksi yang disebut faktor produksi. Faktor produksi
yang bisa digunakan dalam proses produksi terdiri atas sumberdaya alam, tenaga
kerja manusia, modal dan kewirausahaan.

A. Sumber Daya Alam

3
Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang disediakan oleh alam
yang dapat dimanfaatkan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Sumber
daya alam di sini meliputi segala sesuatu yang ada di dalam bumi, seperti:

1. Tanah
2. Hutan
Hutan merupakan sumber kekayaan alam yang penting. Hutan
memberikan bahan api, bahan-bahan mentah untuk industri kertas,
damar, perkapalan, perabotan rumah tangga, dan sebagainya.
3. Hewan
Hewan mempunyai manfaat seperti memberikan daging, susu, dan
lemak untuk tujuan ekonomi, industri dan perhiasan. Sebagian lagi
digunakan untuk kerja dan pengangkutan.
4. Udara, sinar matahari, hujan.
5. Bahan tambang, dan lain sebagainya.

Faktor produksi sumber daya alam merupakan faktor produksi asli karena
telah tersedia di alam langsung.

B. Sumber Daya Manusia (Tenaga Kerja Manusia)

Tenaga kerja manusia adalah segala kegiatan manusia baik jasmani


maupun rohani yang dicurahkan dalam proses produksi untuk menghasilkan
barang dan jasa maupun faedah suatu barang.

Tenaga kerja atau buruh merupakan faktor produksi yang diakui di


setiap sistem ekonomi terlepas dari kecenderungan ideologi mereka.
Kekhususan perburuhan seperti kemusnahan, keadaan yang tidak terpisahkan
dari buruh itu sendiri, ketidakpekaan jangka pendek terhadap permintaan
buruh, dan yang mempunyai sikap dalam penentuan upah, merupakan hal
yang sama pada semua sistem.

4
Tenaga kerja manusia dapat diklasifikasikan menurut tingkatannya
(kualitasnya) yang terbagi atas:

1. Tenaga kerja terdidik (skilled labour), adalah tenaga kerja yang


membutuhkan pendidikan terlebih dahulu sebelum dapat melakukan
pekerjaannya. Dimana, jenis tenaga kerja ini harus memiliki suatu
keahlian atau kemahiran dalam bidang tertentu baik dengan pendidikan
formal maupun non formal.
Contoh: guru, dokter, pengacara, akuntan, psikologi, peneliti, dan lain
sebagainya.
2. Tenaga kerja terlatih (skilled labour), adalah tenaga kerja yang tidak
memerlukan pedidikan dan hanya membutuhkan pelatihan terlebih dahulu
sebelum dapat bekerja. Pada umumnya jenis tenaga kerja ini telah
ditempa oleh pengalaman dan keterampilan sebelumnya, karena
dibutuhkan latihan secara berulang-ulang , sehingga mampu menguasai
pekerjaan tersebut.
Contoh: tukang pahat, tukang jahit, sopir, dan lain sebagaimya.

3. Tenaga kerja tidak terdidik dan tak terlatih (skilled labour), adalah tenaga
kerja yang tidak memerlukan pendidikan maupun pelatihan terlebih
dahulu. Jenis tenaga kerja ini dapat dilakukan bagi yang memiliki
kemauan karena hanya mengandalkan tenaga saja.
Contoh: kuli, buruh angkut, asisten rumah tangga, dan lain sebagainya

C. Sumber Daya Modal

Modal merupakan asset yang digunakan untuk distribusi asset


yang berikutnya. Modal dapat memberikan kepuasan pribadi dan membantu
untuk menghasilkan kekayaan yang lebih banyak.

5
Modal menurut pengertian ekonomi adalah barang atau hasil produksi
yang digunakan untuk menghasilkan produk lebih lanjut. Misalkan orang
membuat jala untuk mencari ikan. Dalam hal ini jala merupakan barang
modal, karena jala merupakan hasil produksi yang digunakan untuk
menghasilkan produk lain (ikan). Di dalam proses produksi, modal dapat
berupa peralatan-peralatan dan bahan-bahan.

1. Bentuk Modal

Modal konkret (nyata) adalah modal yang dapat dilihat secara nyata
dalam proses produksi. Contoh: mesin, bahan baku, gedung pabrik.

Modal abstrak (tidak nyata) adalah modal yang tidak dapat dilihat
tetapi mempunyai nilai dalam perusahaan. Contoh: nama baik perusahaan
dan merek produk.

2. Pengumpulan modal

Ada beberapa faktor yang menentukan terhadap pengumpulan modal yaitu :

1) Peningkatan pendapatan,
2) Pembekuan modal
3) Keselamatan dan keamanan, dalam proses penghimpunan modal.

2.3 Tujuan Produksi


Tujuan dari kegiatan produksi mencapai dua hal pokok yaitu:

a) Memenuhi kebutuhan setiap individu.


b) Merealisasikan kemandirian

Dalam upaya merealisasikan pemenuhan kebutuhan ada beberapa hal


yang perlu dilakukan, yaitu :

6
a. Melakukan perencanaan. Perencanaannya mencakup produksi, penyimpanan,
pengeluaran dan distribusi.
b. Mempersiapkan sumberdaya manusia dan pembagian tugas yang baik.
c. Memperlakukan sumber daya alam dengan baik.
d. Keragaman produksi dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumen
e. Mengoptimalkan fungsi kekayaan berupa mata uang.

2.4 Fungsi Produksi


Kegiatan produksi melibatkan dua variabel yang mempunyai hubungan
fungsional atau saling memengaruhi, yaitu :

1) Berapa output yang harus diproduksi; dan


2) Berapa input yang akan dipergunakan.

Dengan demikian, yang disebut fungsi produksi adalah hubungan


fungsional atau sebab akibat

Persamaan tersebut menjelaskan bahwa output dari suatu produksi


merupakan fungsi atau dipengaruhi atau akibat dari input. Artinya setiap barang
yang dihasilkan dari produksi akan tergantung pada jenis/macam dari input yang
digunakan. Perubahan yang terjadi pada input akan menyebabkan terjadinya
perubahan pada output.

a. Teori Produksi Dengan Satu Input Variabel

Dengan mengamsumsikan beberapa input dianggap konstan dalam


jangka pendek dan hanya satu faktor produksi yaitu tenaga yang dapat
berubah, maka fungsi produksinya dapat ditulis sebagai berikut :

Q = f(L)

7
Persamaan produksi ini menjadi sangat sederhana karena hanya
melibatkan tenaga kerja untuk mendapatkan tingkat produksi suatu barang
tertentu. Artinya, factor produksi yang dapat berubah dan mempengaruhi
tingkat produksi adalah hanya jumlah tenaga kerja. Jika perusahaan
berkeinginan untuk menambah Tingkat produksi, maka perusahaan hanya
dapat menambah jumlah tenaga kerja.

Hubungan produksi dimana terdapat satu variabel, dan lainnya tetap


biasanya berlaku hukum pertambahan hasil yang semakin berkurang, yaitu
apabila faktor variabel itu ditambah terus, maka output semakin lama akan
semakin menurun secara rata-rata, dikarenakan semakin besarnya faktor
pembagi sementara faktor yang dibagi tetap. Dan bila hal ini dilakukan terus,
maka produksi totalpun akan semakin menurun, dikarenakan faktor produksi
tetap semakin jenuh atau kehabisan nilainya, misalnya tanah yang kehabisan
unsur haranya sehingga mengurangi kesuburannya bila ditanami dan digarap
secara terus menerus.

b. Teori Produksi Dengan Dua Input Variabel

Produksi dengan Menggunakan 2 Variabel yaitu terdapat kombinasi


antara dua faktor produksi untuk menghasilkan output (yang sama).
Kombinasi itu bisa antara tanah dan tenaga kerja, TK dan modal, atau dengan
teknologi (perkecualian, dengan teknologi, yang tidak mudah harus diubah,
karena memerlukan waktu yang relative lama lama). Yang paling mudah
dikombinasikan adalah antara faktor produksi TK dan modal. Dalam
berproduksi, seorang produsen tentu saja diperhadapkan pada bagaimana
menggunakan faktor produksinya secara efisien untuk hasil yang maksimum.
Oleh karena itu, produsen akan berusaha mencari kombinasi terbaik antara
dua faktor input tersebut.

8
Hasil produksi sama dalam teori ini akan ditunjukan oleh suatu kurva
yang diberi nama isoquant curve (biasanya disebut isoquant sisi. Sedangkan
biaya yang digunakan dalam rangka menghasilkan produk tersebut disebut
isoqost (biaya sama).

1) Isoquant (Kurva Produksi Sama)

Isoquant adalah kurva yang menggambarkan kombinasi dua macam


input (faktor produksi) untuk menghasilkan output/produksi yang sama
jumlahnya. Bentuk kurva isoquant bermacam-macam, bisa liniar apabila
kombinasi antara input tersebut akan memberikan perubahan yang
proporsional bila salah satunya berubah, dan dapat juga cembung dari titik
orgin (seperti kurva indifference). Yang terpenting adalah bahwa isoquant
tidak berupa garis lurus vertical maupun horizontal, karena lazimnya tidak
mungkin untuk menghasilkan barang dalam jumlah tak hingga atau nol
dengan menggunakan jumlah faktor produksi terbatas. Oleh karena itu dalam
kurva isoquant akan terdapat batas atas, yaitu titik merupakan kombinasi input
dalam jumlah tidak ada atau 0 dan batas bawah yang merupakan kombinasi
tak hingga dari input.

Ciri-ciri isoquant :

1. Mempunyai kemiringan negatif;


2. Semakin ke kanan kedudukan isoquant menunjukkan semakin tinggi
jumlah output;

9
3. Isoquant tidak pernah berpotongan dengan isoquant yang lainnya; dan
4. Isoquant cembung ke titik origin.

2) Isoqost (Garis Ongkos Sama)

Isoqost adalah suatu kurva yang menggambarkan biaya yang dikeluarkan


oleh produsen dalam rangka berproduksi dengan menggunakan beberapa faktor
input tertentu. Isoqost membatasi dan membedakan kemampuan produksi dan
produsen. Semakin besar isoqost nya, maka makin besar pula hasil yang dapat
diperoleh. Sebaliknya, semakinmkecil isoqost semakin kecil hasilnya.

Kurva isoqost dapat berslope negatif dan positif. Negatif apabila ada
penambahan satu unit input akan menyebabkan penurunan pemakaian input lain.
Sebaliknya bila input lain dikurangi maka akan menyebabkan input yang ssatunya
akan bertambah. Kemudian kurva isoqost dapat berslope positif, yaitu hanya
sebagai pemuasan kebutuhan yang dipetakan oleh kurva indifference sifatnya
tidak efisien, karena bila produsen menambah input yang satu, maka input yang
lainnya juga bertambah, dan begitu juga sebaliknya.

Return to Scale

Return to scale menjelaskan hubungan antara perubahan input dengan


perubahan output yang diakibatkannya. Melalui penelitiannya Adam Smith
menyimpulkan bahwa jika menggandakan semua input, maka dapat
mengakibatkan terjadinya pembagian tugas yang lebih baik (devision of work)
sehingga efisiensi dapat ditingkatkan, oleh karena itu output menjadi berlipat
ganda, sebaliknya dapat menurunkan efisiensi karena pengawasan terhadap input
menjadi lebih sulit.

10
Jalur ekspansi adalah suatu garis yang menghubungkan titik-titik
keseimbangan produsen. Jalur ekspansi dapat dianalisis ke dalam dua waktu,
yaitu jalur ekspansi jangka panjang (Long-Run Expantion Path/LREP) dan jalur
ekspansi jangka pendek (Short-Run Expantion path/ SREP). LREP adalah garis
yang menghubungkan titik-titik keseimbangan produsen apabila semua input
variabel berubah.

SREP adalah garis yang menghubungkan titik-titik keseimbangan


produsen apabila salah satu input variabel berubah, baik L maupun K, sedangkan
yang lainnya adalah tetap. Dengan demikian, jalur ekspansi bisa berbentuk
vertikal maupun horizontal bila dalam kegiatan produksi hanya satu input yang
berubah, sedangkan input yang lainnya tetap.

11
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Setiap kegiatan produksi hendaknya ditujukan untuk meningkatkan
manfaat dari suatu materi. Produksi harus memerhatikan tata cara dan prosedur
agar proses produksi dapat berjalan lancar dan menguntungkan. Dan ada target-
target tertentu yang harus dicapai Penggunaan faktor-faktor produksi secara
efisien terutama yang berasal dari sumberdaya bertujuan untuk menjaga
keseimbangan alam. Penentuan upah harus didasarkan pada beberapa kriteria
seperti kebutuhan hidup, produktivitas dan kemampuan perusahaan.

3.2 Saran
Untuk dapat mencapai titik maksimum dalam suatu produksi dan bisa
berekspansi ke arah yang lebih luas maka perlu adanya pengetahuan dan teori
tentang produksi semoga pula makalah ini dapat membantu pihak-pihak yang
membutuhkan pencerahan dan informasi untuk pengembangan perusahaan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Soeharno.TS.,Teori Mikro Ekonomi.,(Andi Yogyakarta : 2007),

Nopirin, Pengantar Ekonomi Makro dan Mikro, BPFE, UGM, Yogyakarta, 2000,

Kusnadi, Kusdi Raharjo, Rudi Zaedah, Ekonomi Mikro pendekatan akuntansi, Univ.
Brawijaya, Malang, 1997,

http://myilmulintashukum.blogspot.co.id/2015/09/ilmu-ekonomi.html

http://myilmulintashukum.blogspot.co.id/2015/09/ekonomi.html

http://myilmulintashukum.blogspot.co.id/2016/01/pengertian-ciri-fungsi-dan-
faktor.html

http://myilmulintashukum.blogspot.co.id/2016/01/teori-produksi-dan-jangka-waktu-
produksi.html

http://myilmulintashukum.blogspot.co.id/2016/01/pembagian-tahapan-dan-
produktivitas.html

iii

Anda mungkin juga menyukai