PEDOMAN PELAYANAN
RUANG RAWAT INAP KELAS DAN VIP
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TUGU KOJA
TAHUN 2019
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………… 1
A. Latar Belakang …………………………………………… 1
B. Tujuan Pedoman …………………………………………… 1
C. Ruang Lingkup Pelayanan ......................................... 2
D. Batasan Operasional ……………………………… 2
E. Landasar Hukum ………………………………………… 2
BAB II STANDAR KETENAGAAN ………………………… 3
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia………………………… 3
B. Distribusi Ketenagaan ………………………………… 3
C. Pengaturan Jaga ………………………………… 4
BAB III STANDAR FASILITAS …………………………………… 5
A. Denah Ruang …………………………………………… 5
BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN …………………………… 6
BAB V LOGISTIK …………………………………………………… 8
BAB VI KESELAMATAN PASIEN .......................................... 9
BAB VII KESELAMATAN KERJA ………………………………… 12
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU …………………………… 16
BAB IX PENUTUP …………………………………………………… 18
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
f. Staf Gizi
2. Ruang lingkup unit kerja yang terkait pelayanan Instalasi Rawat Inap
adalah:
a. Instalasi Gawat Darurat
b. Rawat Jalan
c. High Care Unit
d. OK
D. BATASAN OPERASIONAL
Rawat Inap RSUD Tugu Koja menerima pasien yang masuk dari IGD,
Poliklinik RSUD Tugu Koja. Pasien tersebut dapat merupakan pasien
rujukan atau pasien mandiri. Pelayanan rawat inap RSUD Tugu Koja
dilakukan 24 jam non stop.
E. LANDASAN UMUM
1. Undang-Undang Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan.
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2005
tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 65tahun 2005
tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan
Minimal.
4. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 28 tahun
2004 tentang Akuntabilitas Pelayanan Publik.
5. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 61 / Menkes / SK / I / 2004
tentang Pedoman Penyusunan Perencanaan Sumber Daya Manusia
Kesehatan di Propinsi, Kabupaten / Kota dan Rumah Sakit.
6. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 228 / Menkes / SK / III / 2002
tentang Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan Minimal Rumah
Sakit Yang Wajib Dilaksakan Daerah.
7. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1575 / Menkes / SK / II / 2005
tentang Organisai dan Tata Kerja Departemen Kesehatan.
8. Peraturan Menteri Dalam NegeriNo. 6 tahun 2007 tentang Petunjuk
Teknis Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan Minimal
5
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
Jumlah
No. Nama Jabatan Pendidikan Sertifikasi
Tenaga
S1 Kedokteran
1 Kasatpel Rawat Inap ACLS 1
Umum
2 Kasatpel Keperawatan S1 Keperawatan BTCLS 1
S1 Kedokteran
3 Dokter PJ Rawat Inap ACLS 1
Umum
4 Kepala Ruangan S1 Keperawatan ACLS 1
B. Distribusi Ketenagaan
Waktu kerja tenaga kerja di unit rawat inap RSUD Tugu Koja shift dan non
shift. Tenaga kerja di unit Rawat Inap Kelas dan VIP berjumlah 5 Orang.
Yang memegang tanggung jawab sebagai berikut :
1) Kasatpel Rawat Inap : 1 Orang
2) Kasatpel Keperawatan : 1 Orang
3) Dokter PJ Rawat Inap : 1 Orang
4) Kepala Ruangan : 1 Orang
Tenaga kerja di instalasi Rawat Inap , bekerja dengan jadwal sebagai
berikut :
1) Kasatpel Rawat Inap : Senin – Kamis (7.30 – 16.00)
Jumat (7.30 – 16.30)
2) Kasatpel Keperawatan : Senin – Kamis (7.30 – 16.00)
Jumat (7.30 – 16.30)
3) Dokter PJ Rawat Inap : Shift Pagi (07.30 – 14.00)
Shift Siang (14.00-20.30)
Shift Malam (20.30-7.30)
4) Kepala Ruangan : Senin – Kamis (7.30 – 16.00)
Jumat (7.30 – 16.30)
5) Perawat Pelaksana : Shift Pagi (07.30 – 14.00)
Shift Siang (14.00-20.30)
6
BAB III
STANDAR FASILITAS
1. Denah Ruangan
8
A. STANDAR FASILITAS
Fasilitas yang tersedia disetiap kamar rawat yaitu ;
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN
BAB V
LOGISTIK
A. PENGERTIAN
Manajemen Instalasi rawat inap dan unit pelayanan lain yang terlibat
dalam penggunaan asesmen pasien merupakan penyelenggaraan
pengurusan bahan habis pakai dan formulir-formulir pendukung terhadap
kebutuhan asesmen pasien dan barang untuk memenuhi kebutuhan
pelayanan di rumah sakit secara teratur dalam kurun waktu tertentu
secara cermat dan tepat dengan biaya seefisien mungkin.
B. TUJUAN
1. Tujuan operasional yaitu tersedianya barang atau material dalam
jumlah yang tepat dan kualitas yang baik pada waktu yang dibutuhkan.
2. Tujuan keuangan yaitu agar tujuan operasional di atas tercapai,
dengan biaya yang rendah.
3. Tujuan keutuhan yaitu agar persediaan tidak terganggu oleh gangguan
yang menyebabkan hilang atau kurang, rusak, pemborosan,
penggunaan tanpa hak sehingga dapat mempengaruhi pembukuan
atau sistem akuntansi.
C. SYARAT MANAJEMEN LOGISTIK
1. Sirkulasi pengeluaran bahan atau barang berdasar metode FIFO (First
In First Out).
2. Fasilitas penyimpanan terstandar (bersih dan suhu sesuai).
3. Stok bahan atau barang tersedia dalam kurun waktu tertentu.
4. Menjaga kualitas bahan tetap terjamin.
5. Adanya sistem pencatatan.
D. KEGIATAN LOGISTIK DI INSTALASI
Pemesanan bahan-barang bahan habis pakai secara periodik dan sesuai
dengan kebutuhan ruangan masing-masing.
13
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
A. PENGERTIAN
Keselamatan pasien adalah sistim yang sudah dijalankan dirumah sakit
untuk memberikan jaminan keselamatan pasien sehingga kepercayaan
pasien terhadap pelayan Instalasi rawat inap meningkat. Keselamatan
pasien termasuk asesmen resiko. Pelaporan setiap kali terjadi insident
dianalisis dan ditindak lanjuti dengan implementasi yang dapat
berulangnya kembali insident tersebut sehingga dapat meminimalkan
resiko terhadap paien
B. TUJUAN
Tujuan sistem ini adalah mencegah terjadinya cidera yang disebabkan
oleh tindakan pelayanan yang tidak seharusnya atau seharusnya
dikerjakan tidak dilaksanakan, Selain itu agar tercipta budaya
keselamatan pasien.
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
A. KESELAMATAN KERJA
Undang-undang nomor 36 tahun 2009 pasal 164 ayat 1 menyatakan
bahwa upaya kesehatan kerja ditujukan untuk melindungi pekerja agar hidup
sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang
diakibatkan oleh pekerjaan. Rumah sakit adalah tempat kerja yang termasuk
dalam kategori tersebut di atas, berarti wajib menerapkan upaya kesehatan
dan keselamatan kerja. Program kesehatan dan keselamatan kerja di tim
pendidikan pasien dan keluarga bertujuan melindungi karyawan dari
kemungkinan terjadinya kecelakaan di dalam dan di luar rumah sakit.
Instalasi rawat inap. Oleh karena itu pentingnya mengurangi bahaya yang
terjadi, Instalasi rawat inap harus mempunyai sarana keamanan kerja
yang sesuai dengan pedoman keamanan instalasi rawat inap mikrobiologi
dan biomedis yang sesuai dengan standar DepKes RI.
1. Lantai Instalasi rawat inap harus bersih, kering dan tidak licin
2. Koridor dan gang harus bebas dari halangan
3. Penerangan dikoridor dan gang cukup
E. SISTEM VENTILASI
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
BAB IX
PENUTUP
Pedoman pelayanan rawat inap di RSUD Tugu Koja ini diharapkan dapat
menjadi panduan bagi seluruh petugas pemberi pelayanan yang
menyelenggarakan pelayanan pada pasien. Berdasarkan klasifikasi sumber
daya, sarana, prasarana dan peralatan pelayanan rawat inap di RSUD Tugu
Koja dapat dikatagorikan sebagai pelayanan primer.
Oleh karena itu, rumah sakit diharapkan akan terus mengembangkan
pelayanan sesuai dengan situasi dan kondisi yang kondusif bagi setiap
program pengembangan pelayanan rawat inap di RSUD Tugu Koja.
Sedangkan untuk kelancaran setiap pelaksanaan pelayanan perlu
adanya penjabaran dari pedoman pelayanan dengan penyusunan prosedur
tetap diunit rawat inap anak sehingga hambatan dalam menjalankan
pelaksanaan pelayanan bisa diminimalkan.
Mengetahui pada
tanggal 1 januari 2019
DIREKTUR RSUD
TUGU KOJA
25
NAILAH
NIP 197710212006042025