Anda di halaman 1dari 6

GAYA GESEK/ HUKUM NEWTON

1.1 Gaya Gesek

Gaya gesek adalah gaya yang berarah melawan gerak benda atau arah
kecenderungan benda akan bergerak. Gaya gesek muncul apabila dua buah benda
bersentuhan. Benda-benda yang dimaksud di sini tidak harus berbentukpadat,
melainkan dapat pula berbentuk cair, ataupun gas. Gaya gesek antara dua buah benda
padat misalnya adalah gaya gesek statis dan kinetis, sedangkan gaya antara benda
padat dan cairan serta gas adalah gaya Stokes. Di mana suku pertama adalah gaya
gesek yang dikenal sebagai gaya gesek statis dan kinetis, sedangkan suku kedua dan
ketiga adalah gaya gesek pada benda dalam fluida. gaya gesek dapat merugikan dan
juga bermanfaat.

Panas pada porosyang berputar, engsel pintu dan sepatu yang aus adalah contoh
kerugian yang disebabkan oleh gaya gesek. Akan tetapi tanpa gaya gesek manusia
tidak dapat berpindah tempat karena gerakan kakinya hanya akan menggelincir di
atas lantai. Tanpa adanya gaya gesek antara ban mobil dengan jalan, mobil hanya
akan slip dan tidak membuat mobil dapat bergerak. Tanpa adanya gaya gesek juga
tidak dapat tercipta parasut. Gaya gesek merupakan akumulasi interaksi mikro antar
kedua permukaan yang saling bersentuhan. Gaya-gaya yang bekerja antara lain
adalah gaya elektrostatik pada masing-masing permukaan. Dulu diyakini bahwa
permukaan yang halus akan menyebabkan gaya gesek (atau tepatnya koefisien gaya
gesek) menjadi lebih kecil nilainya dibandingkan dengan permukaan yang kasar, akan
tetapi dewasa ini tidak lagi demikian.

Konstruksi mikro (nano tepatnya) pada permukaan benda dapat menyebabkan


gesekan menjadi minimum, bahkan cairan tidak lagi dapat membasahinya (efek lotus)
pada permukaan daun (misalnya setetes air di atas daun keladi). Terdapat dua jenis
gaya gesek antara dua buah benda yang padat saling bergerak lurus, yaitu gaya gesek
statis dan gaya gesek kinetis, yang dibedakan antara titik-titik sentuh antara kedua
permukaan yang tetap atau saling berganti (menggeser). Untuk benda yang dapat
menggelinding, terdapat pula jenis gaya gesek lain yang disebut gaya gesek
menggelinding (rolling friction). Untuk benda yang berputar tegak lurus pada
permukaan atau ber-spin, terdapat pula gaya gesek spin (spin friction). Gaya gesek
antara benda padat dan fluida disebut sebagai gaya Coriolis-Stokes atau gaya viskos
(viscous force).

A. Gaya gesek statis

Gaya gesek statis adalah gesekan antara dua benda padat yang tidak bergerak
relatif satu sama lainnya. Seperti contoh, gesekan statis dapat mencegah benda
meluncur ke bawah pada bidang miring. Koefisien gesek statis umumnya dinotasikan
dengan μs, dan pada umumnya lebih besar dari koefisien gesek kinetis.
Gaya gesek statis dihasilkan dari sebuah gaya yang diaplikasikan tepat sebelum benda
tersebut bergerak. Gaya gesekan maksimum antara dua permukaan sebelum gerakan
terjadi adalah hasil dari koefisien gesek statis dikalikan dengan gaya normal f = μs
Fn. Ketika tidak ada gerakan yang terjadi, gaya gesek dapat memiliki nilai dari nol
hingga gaya gesek maksimum.

Setiap gaya yang lebih kecil dari gaya gesek maksimum yang berusaha untuk
menggerakkan salah satu benda akan dilawan oleh gaya gesekan yang setara dengan
besar gaya tersebut namun berlawanan arah. Setiap gaya yang lebih besar dari gaya
gesek maksimum akan menyebabkan gerakan terjadi. Setelah gerakan terjadi, gaya
gesekan statis tidak lagi dapat digunakan untuk menggambarkan kinetika benda,
sehingga digunakan gaya gesek kinetis.
B. Gaya gesek kinetis

Gaya gesek kinetis (atau dinamis) terjadi ketika dua benda bergerak relatif satu
sama lainnya dan saling bergesekan. Koefisien gesek kinetis umumnya dinotasikan
dengan μk dan pada umumnya selalu lebih kecil dari gaya gesek statis untuk material
yang sama. yang memperngaruhi gaya gesek adalah sebagai berikut :

1. Koefisien gesekan ( μ ) adalah tingkat kekasaran permukaan yang bergesekan.


Makin kasar kontak bidang permukaan yang bergesekan makin besar gesekan
yang ditimbulkan.
– Jika bidang kasar sekali , maka μ = 1.
– Jika bidang halus sekali , maka μ = 0.
2. Gaya normal (N) adalah gaya reaksi dari bidang akibat gaya aksi dari benda.
Makin besar gaya normalnya makin besar gesekannya.
Cara merumuskan gaya normal adalah dengan memakai persamaan hukum I
Newton, yaitu ; § Benda di atas bidang datar ditarik gaya mendatar
N = w = m.g

C. Hubungan antara Gaya Gesek dengan Hukum Newton 1 & Hukum Newton 2.

Hukum pertama Newton menyatakan bahwa sebuah benda dalam keadaaan diam
atau bergerak dengan kecepatan konstan akan tetap diam atau akan terus bergerak
dengan kecepatan kostan kecuali ada gaya eksternal yang berkerja pada benda itu.
Kecenderungan yang digambarkan dengan mengatakan bahwa benda mempunyai
kelembaman. Pada Hukum pertama dan kedua Newton dapat dianggap sebagai
definisi gaya. gaya adalah suatu pengaruh pada sebuah benda yang menyebabkan
benda mengubah kecepatannya, artinya, dipercepat. Arah gaya adalah percepatan
yang disebabkan jika gaya itu adalah satu-satunya gaya yang bekerja pada benda
tersebut. Besaran gaya adalah hasil kali massa benda dan besaran percepatan yang
dihasilkan gaya.
Sedangkan Massa adalah sifat instrinsik sebuah benda yang mengukur
resistansinya terhadap percepatan. F = m.a Hukum kedua Newton menetapkan
hubungan antara besaran dinamika gaya dan massa dan kinematika percepatan,
kecepatan dan perpindahan. Hal ini bermanfaat karena memungkinkan
menggambarkan aneka gejala fisika yang luas dengan menggunakan sedikit hukum
gaya yang relative mudah.

1.2 Hukum Newton 1

Hukum Newton I tentang gerak menyebutkan “Setiap benda akan diam atau
bergerak lurus beraturan jika resultan gaya yang bekerja pada benda tersebut sama
dengan nol.” Teori tersebut juga menyebutkan bahwa setiap benda bersifat lembam.
Artinya, benda cenderung mempertahankan kedudukannya. Benda diam akan tetap
diam dan ketika benda bergerak cenderung bergerak. Hukum I Newton juga
menggambarkan sifat benda yang selalu mempertahankan keadaan diam atau
bergeraknya. Istilah untuk itu ialah inersia atau kelembaman. Dengan demikian, dapat
dikatakan bahwa Hukum Newton I disebut pula dengan istilah Hukum Kelembaman.

Hukum Newton I dalam rumus fisikanya ialah sebagai berikut:

Arti dari rumus tersebut ialah resultan gaya-gaya yang bekerja sama dengan nol. Jika
resultan gaya sebuah benda sama dengan nol, berarti benda tersebut tidak memiliki
percepatan atau percepatannya sama dengan nol.
1.3 Hukum Newton 2

Hukum Newton II menyebutkan “Besarnya percepatan yang dialami suatu benda


berbanding lurus dengan gaya yang bekerja terhadap benda tersebut dan berbanding
terbalik dengan massa bendanya.” Berdasarkan teori tersebut, percepatan yang timbul
pada suatu benda karena dipengaruhi gaya yang bekerja pada benda, besarnya akan
berbanding lurus dan searah dengan gaya itu dan berbanding terbalik dengan massa
benda.

Dalam pemahaman yang lebih sederhana, jika resultan gaya-gaya yang bekerja
pada sebuah benda tidak sama dengan nol, maka benda tersebut akan bergerak
dengan suatu percepatan. Hukum Newton II bila dirumuskan menjadi seperti berikut:

1.4 Hukum Newton 3

Hukum Newton III menyatakan “Setiap ada gaya aksi yang bekerja pada suatu
benda, maka akan timbul gaya reaksi yang besarnya sama, tetapi arahnya
berlawanan.” Maksud dari hukum tersebut ialah jika sebuah benda pertama
mengerjakan gaya terhadap benda kedua, maka benda kedua pun mengerjakan gaya
terhadap benda pertama yang besarnya sama tetapi berlawanan arah.

Untuk memahami teori tersebut, kamu bisa melihat contoh di kehidupan nyata.
Contoh tersebut seperti ketika seorang penyelam tengah melakukan penyelaman.
Kaki dan tangan penyelam mendorong air ke belakang (gaya aksi), sehingga badan
penyelam terdorong ke depan sebagai gaya reaksi.
Bila dirumuskan maka Hukum Newton III menjadi seperti berikut:

Gaya aksi-reaksi pada memiliki sifat-sifat tertentu. Sifat-sifat tersebut antara


lain: sama besar, terletak dalam satu garis kerja, berlawanan arah, dan bekerja pada
dua benda yang berlainan. Selain itu, gaya dibedakan menjadi beberama macam yaitu
gaya berat, gaya normal, gaya gesek, dan gaya tegang tali. Gaya berat yakni gaya
yang dimiliki suatu benda akibat pengaruh percepatan gravitasi dengan arah selalu
tegak lurus menuju pusat bumi. Lalu, gaya normal yakni gaya penyeimbang yang
bekerja pada dua permukaan benda yang bersentuhan dan arahnya selalu tegak lurus
dengan bidang sentuh.

Gaya gesek adalah gaya yang timbul akibat kekasaran dua permukaan benda
yang saling bersentuhan. Dan, terakhir, gaya tegang tali yaitu gaya yang bekerja pada
tali sebagai gaya aksi-reaksi.

Anda mungkin juga menyukai